Tugas Akhir

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 21

ANALISA SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

PENGIRIMAN BARANG DAGANG PADA PT LEMSI TRIGUNA


ABADI KOTA KEDIRI

Tugas Akhir Hasil Karya Belajar Dan Berlatih Diajukan Untuk Memenuhi Salah
Satu Persyaratan Kelulusan Sebagai Peserta Program MAGISTRA UTAMA

Oleh :

1. Mila Rahma Rahayu (21.11.11029)


2. Puput Dian Nur Aszizah (21.11.11049)
3. Tastafi Dunal Ula (21.11.11012)

The House Of Candidate And School Of Enterpenuer

Program Keahlian Akuntansi

Tahun Program 2021/2022


LEMBAR PENGESAHAN

Tugas Akhir Hasil Karya Belajar dan Berlatih yang disusun oleh Mila
Rahma Rahayu, Puput Dian Nur Azizah, dan Tastafi Dunal Ula ini telah
dipertanggungjawabkan melalui ujian presntasi didepan penguji pada tanggal____

Kediri,

Pembimbing Kabag Diklat

___________ _____________

Pimpinan Magistra Utama

___________
MOTTO

1. Tidak ada hal yang sia-sia dalam belajar, karena ilmu akan bermanfaat
pada waktunya.
2. Anda mungkin bisa menunda, tapi waktu tidak akan menunggu.
3. Jangan mundur sebelum melangkah setelah melangkah jalani dengan cara
terbaik yang kita bisa lakukan.
4. Jangan tuntut Tuhanmu karena tertundanya keinginanmu, tapi tuntut
dirimu karena menunda adabmu kepada Allah SWT.
5. Waktu bagaikan pedang, jika kamu tidak memanfaatkannya dengan baik,
maka ia akan memanfaatkanmu.
6. Allah SWT menyukai hambanya yang pekerja kera namun tetap taat
kepada-Nya.
7. Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya.
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirobbil alamin, segala Puja dan puji syukur kita berikan


kehadirat Allah SWT. karena berkat rahmat serta karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir ini. Sholawat serta salam tak terlupakan penulis
sampaikan kepada nabi Muhammad SAW yang telah mengeluarkan umat dari
kegelapan menju cahaya terang.

Serta ucapan terimakasih yang tak terhingga kepada kedua orang tua yang
telah banyak memberikan dorongan, doa dan bantuannya baik berupa materi
maupun moril.

Pada tugas ahir ini, penulis melakukan penelitian untuk mengetahui


bagaimana sestem pengendalian intern terhadap Pengiriman barang dagang pada
PT Lemsi Triguna Abadi Kota Kediri. Dalam penyusunan tugas akhir ini, banyak
hambatan dan tantangan yang penulis hadapi. Namun atas izin Allah SWT. juga
berkat usaha, doa, semangat, bantuan, bimbingan serta dukungan yang penulis
terima dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

Atas selesainya tugas akhir ini, penyusun mengucapkan banyak


terimakasih kepada:

1. Ibu Atik Yustina, S.E selaku Pimpinan Magistra Utama Kediri dan
Pembimbing atas bimbingannya dalam menyelesaikan tugas akhir ini serta
nasehat-nasehat dari beliau yang mampu menambah pengetahuan dan
motivasi kami.
2. Ibu Intan Permata Wati, S.E selaku Kabag Diklat Magistra Utama Kediri
karena telah mengatur dan memberikan jadwal pendidikan dan pelatihan
kepada kami dengan teratur dan bijaksana sehingga kami dapat
melaksanakan pendidikan dan pelatihan dengan lancer.
3. Ibu Putri Pangestu selaku Kepala Program Akuntansi Perusahaan dan
Perbankan yang selama ini telah memberikan bimbingan nasehat-nasehat
kepada kelas kami sehingga kelas kami menjadi kelas yang terbaik.
4. Pak Indra Budi Satria, S.E selaku Kepala Program Desain Grafis yang
telah mengajarkan kami materi-materi yang dapat bermanfaat dikemudian
hari.
5. Ibu Nurizza Salsa selaku Kepala Program Administrasi Perkantoran yang
sudah mengajarkan kami tentang beberapa materi yang dapat kami
gunakan d kemudian hari.
6. PT Lemsi Triguna Abadi yang telah bersedia memberikan tempat untuk
penelitian tugas akhir penulis.
7. Kepada orang tua kami, terimakasih atas do’a yang tidak henti-hrntinys
mereka berikan kepada kami sehingga kami dpat mengerjakan semua
tugas yang telah diberikan oleh instruktur dari Magistra Utama Kediri
dengan lancer dan insyaallah dengan do’a kedua orang tua tersebut kami
akan memperoleh kesusksesan kelak.
8. Tidak lupa terimakasih kepada para sahabat atas dukungan dan motivasi
yang diberikan karena dengan dukungan tersebut kami menjadi pantang
menyerah dan tidak putus asa dalam pengerjaan tugas akhir.
9. Dan semua pihak yang telah membantu sampai pada penyusunan tugas
akhir ini dan tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari sepenuhnya tugas akhir ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari kesempurnaan. Namun penulis berharap semoga tugas akhir ini dapat
bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.
DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN/COVER

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN

HALAMAN MOTTO

HALAMAN KATA PENGANTAR

HALAMAN DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Ruang Lingkup Pengendalian Intern


1. Pengertian Sistem Pengendalian Intern
2. Tujuan Sistem Pengendalian Intern
3. Unsur-Unsur Sistem Pengendalian Intern
B. Ruang Lingkup Pengiriman Barang
1. Pengertian Pengiriman Barang
2. Metode –Metode Dalam Proses Pengiriman Barang
C. Ruang Lingkup Prosedur
1. Pengertian Prosedur
2. Karakteristik Prosedur
3. Manfaat Prosedur
4. SOP Prosedur Pengiriman Barang dan PIC
5. Flowchart Pengiriman Barang
6. Dokumen atau Formulir yang Terkait
BAB III PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah Singkat dan Profil Perusahaan
2. Visi dan Misi Perusahaan
3. Aspek Kedgiatan Usaha
4. Struktur Organisasi
5. Deskripsi Pekerjaan
B. Analisa
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BIODATA PENYUSUN
LAMPIRAN – LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perusahaan merupakan suatu lembaga yang melakukan kegiatan produksi
berupa barang maupun jasa yang tujuannya menghasilkan laba. Di era globalisasi
saat ini, perkembangan dunia usaha di Indonesia mengalami persaingan yang
cukup ketat di semua bidang, baik di bidang perindustrian maupun perdagangan.
Persaingan tersebut disebabkan oleh kemajuan teknologi dan perekonomian yang
semakin berkembang dengan pesat tanpa diringi oleh kualitas manusia itu sendiri.
Perusahaan dituntut untuk dapat bersaing guna mempertahankan kelangsungan
hidup perusahaan, sehingga tujuan utama perusahaan yaitu memaksimumkan laba
dengan biaya yang rendah dapat tercapai.
Pengendalian adalah salah satu fungsi manajeral seperti perencanaa,
perorganisasian, dan pengarahan seperti yang dikatakan Nawair (2012:5)
”pengendalian merupakan fungsi penting, karena membantu untuk memeriksa
kesalahan dan mengambil tindakan korektif, sehingga penyimpangan dari standar
diminimalkan dan menyatakan tujuan organisasi dicapai dengan cara yang di
inginkan.”.
Pengendalian intern adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh sumber
daya manusia, dan teknologi informasi untuk mancapai tujuan perusahaan, serta
adanya tanggung jawab terhadap kinerja yang di dalam perusahaan tersebut.
Pengendalian intern merupakan suatu cara untuk mengarahkan, mengawasi, dan
mengukur sumber daya suatu organisasi. Perusahaan berperan penting untuk
mencegah dan mendeteksi penggelapan (frand) dan melindungi sumber daya
organisasi baik yang berwujud (seperti mesin dan lahan) maupun tidak (seperti
reputasi atau hak kekayaan intelektual seperti merek dagang).
Menurut Mulyadi (2008:163), sistem pengendalian intern meliputi struktur
organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga
kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi,
mendorong efensiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Unsur-
unsur sistem pengendalian intern adalah struktur organisasi yang memisahkan
tanggung jawab dan wewenang secara tegas, sistem otorisasi dan prosedur
pencatatan, praktik yang sehat, karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung
jawabnya.
Pengiriman barang merupakan suatu proses kegiatan dari suatu distributor
ke konsumen. Dalam proses pengiriman barang , salah satu hal yang harus
diperhatikan adalah kepuasan konsumen karena kepuasan konsumen akan
berpengaruh terhadap keberhasilan penjualan produk. Salah satu faktor kepuasan
konsumen adalah barang sampai ke konsumen dengan tepat waktu dan produk
sesuai dengan yang diharapkan ( 2018).
Keberhasilan penjualan dapat dilihat dari banyaknya penjualan atau
kenaikan angka penjualan. Untuk mencapai keberhasilan penjualan dan kepuasan
konsumen, permasalahan distribusi ini menjadi sangat penting karena
berhubungan dengan biaya transportasi yang berpengaruh terhadap total biaya
produksi Sunyoto( 2015).
Selain itu pada kegiatan pengiriman barang ada beberapa hal yang harus
diperhatikan terutama dalam prosedur pengiriman barang. Prosedur dalam
pengiriman barang pada PT Lemsi Triguna Abadi salah satunya dengan sistem
administrasi. Sistem ini sangatlah penting karena untuk mendukung pencatatan
order pengiriman pada admin perusahaan. Apabila kegiatan tersebut kurang di
perhatikan maka akan terjadi resiko.
Permasalahan pengiriman barang merupakan aspek yang harus
diperhatikan karena permasalahan tersebut memiliki pengaruh yang cukup besar
terhadap biaya dan tingkat pelayanan kepada konsumen. Ada beberapa kendala
yang harus dihadapi dalam proses pengiriman, seperti jumlah permintaan barang
yang berbeda - beda pada setiap konsumen, kapasitas kendaraan, batas waktu
pengiriman, kecepatan rata-rata yang dapat ditempuh pada jalur dan waktu
tertentu, dan lokasi konsumen yang berbeda pula. Oleh karena itu diperlukan
suatu cara agar proses distribusi dapat berjalan dengan lancar dan tepat waktu.
Salah satu cara yang dapat dilakukan dalam proses pengiriman adalah
dengan mengoptimalkan rute kendaraan agar waktu yang digunakan untuk
melayani konsumen lebih efisien dan barang dapat sampai ke konsumen tepat
waktu dan agar pengiriman dan penerimaan barang bisa berjalan dengan lancar.
Dengan demikian perusahaan harus memiliki sistem dan prosedur yang bagus,
baik dalam bentuk manual maupun terkomputerisasi. Hal tersebut dimaksudkan
agar dapat mudah dipahami dan memberikan informasi yang signifikan dalam
suatu proses atau prosedur pengiriman barang dagang.
Untuk memenuhi kebutuhan informasi, akan prosedur pengiriman barang
bagi customer dan pihak karyawan, perusahaan harus membuat sistem dan
prosedur pengiriman barang yang diharapkan dapat menghasilkan informasi yang
berguna bagi pihak luar maupun dalam. Serta dapat mudah dipahami bagi semua
pihak dalam mengirim barang serta para customer.
PT Lemsi Triguna Abadi yang merupakan salah satu industri yang
bergerak dalam bidang pertanian seperti pupuk, benih jagung. Oleh karena itu
sistem dan prosedur pengiriman barang harus di perhatikan agar tidak
menghambat jalannya perusahaan dalam proses pengiriman barang kepada para
customer. Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk
penelitian dalam menyusun Tugas Akhir dengan judul “ Analisis Sistem
Pengendalian Intern terhadap Pengiriman Barang Dagang pada PT. Lemsi
Triguna Abadi Kota Kediri ”

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas, dapat disimpulkan rumusan masalah adalah


sebagi berikut: Bagaimana analisa sistem pengendalian intern terhadap
pengiriman barang pad apt Lemsi Triguna Abadi Kota Kediri?

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang diperoleh dari penelitian ini adalah: Untuk
mengetahui bagaimana sitem pengendalian intern terhadap pengiriman barang
dagang pada PT Lemsi Triguna Abadi Kota Kediri.
D. Manfaat Penelitian
Adapun Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah:
1. Bagi Penulis
Yaitu penelitian Tugas Akhir ini dapat menambah ilmu pengetahuan
dan wawasan serta untuk mempraktekan ilmu yang kita dapat
mengenai sistem pengiriman barang dagang.
2. Bagi Perusahaan
Yaitu penulis dapat dijadikan sebagai masukan dan pertimbangan
untuk memperbaiki beberapa kendala yang diterapkan perusahaan pada
Sistem pengiriman barang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Ruang Lingkup Pengendalian Intern


1. Pengertian Sistem Pengendalian Intern
Pengendalian intem terdiri dari rencana organisasi dan semua
metode serta tindakan atau ukuran yang terkoordinir dan diciplakan
dalam suatu badan usaha untuk menjaga atau mengamankan
kekayaan perusahaan, mengecek ketelitian dan keandalan data
akuntansi, meningkatkan efisiensi operasi dan menunjang ketaatan
terhadap kebijaksanaan manajemen yang lelah ditetapkan.
Menurut Mulyadi (2014: 163) menyatakan sistem
pengendalian intem mcliputi stumktur organisasi, metode dan ukuran
ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi,
mengecek ketelitian yang keandalan data akuntansi, mendorong
efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijaksanaan manajemen. .
Penjelasan diatas menyimpulkan bahwa sistem pengendalian
intern merupakan suatu proses yang dilakukan oleh pemisahaan
untuk mencapai organisasi yang terdiri dari beberapa kebijakan,
prosedur, teknik, peralatan fisik, dokumentasi dan manusia. Serta
mcliputi kebijakan dan tindakan yang diambil dalam suatu organisasi
13 untuk mengatur dan mengarahkan aktivitas organisasi agar tujuan
yang telah di tetapkan perusahaan tercapai.
2. Tujuan Sistem Pengendalian Intern
Menurut Nugroho (2008 : 181) , tujuan sistem pengendalian
intern adalah :
a. Mengamankan aktiva perusahaan
Kekayaan fisik suatu perusahaan dapat dicuri , disalah
gunakan atau hancur karena kecelakaan , kecuali kekayan
tersebut dilindungi dengan pengendalian yang memadai , begitu
juga dengan kekayaan perusahaan yang tidak memiliki wujud
fisik seperti piutang dagang akan rawan oleh resiko kecurangan
jika dokumen pentin g tida k dijaga .
b. Mengecek kecermatan dan ketelitian data akuntansi
Manajemen memerlukan informasi keuangan yang diteliti
dan handal untuk menjalankan kegiatan usahanya . Banyak
informasi akuntansi digunakan manajemen untuk dasar
pengambilan keputusan penting .
c. Meningkatkan efisisensi
Pengendalian intern ditujukan untuk mencegah duplikasi
usaha yang tidak perlu atau pemborosan dalam kegiatan bisnis
perusahaan dan untuk mencegah penggunaan sumber daya
perusahaan yang tidak efisien .
Dalam akuntansi , sistem pengendalian intern yang berlaku
dalam perusahaan/entitas merupakan faktor yang menentukan
keandalan laporan keuangan yang dihasilkan oleh entitas
tersebut.
Oleh karena itu , dalam memberikan pendapat atas
kewajaran laporan yang diauditnya , auditor melelakkan
kepercayaan atas 15 efektivitas sistem pengendalian intern
dalam mencegah terjadinya kesalahan yang material dalam
proses akuntansi.
3. Unsur-Unsur Sistem Pengendalian Intern
Mulyadi (2014: 164), untuk menciptakan sistem pengendalian
intem yang baik dalam pemsahaan. maka ada empat unsur pokok
yang harus dipcnuhi antara lain:
a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab
fungsional secara tegas.
Struktur organisasi mempakan rerangka (framework)
pembagian tanggung jawab fungsional kepada unit-unit
organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatankegiatan
pokok perusahaan dalam perusahaan manufaktur misalnya,
kegiatan pokoknya adalah memproduksi dan menjual produk
untuk melaksanakan kegiatan pokok tersebut dibentuk
departemen produksi, departemen pemasaran, dan departemen
keuangan dan umum. Departemen- departemen ini kemudian
terbagi lebih lanjut menjadi unit-unit organisasi yang Icbih kecil
untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pemsahaan. Pembagian
tanggung jawab fungsional dalam organisasi ini didasarkan pada
prinsip- prinsip berikut ini:
1) Harus dipisahkan fungsi- fungsi operasi dan penyimpanan
dari fungsi akuntansi.
Fungsi operasi adalah fungsi yang memiliki wewenang
untuk melaksanakan suatu kegiatan, misalnya pembelian.
Setiap kegiatan dalam perusahaan memerlukan otorisasi dari
manajer fungsi yang memiliki kewenangan untuk
melaksanakan kegiatan tersebut.
Fungsi penyimpanan adalah fungsi yang memiliki
wewenang untuk menyimpan aktiva perusahaan.
Fungsi akuntansi adalah fungsi yang memiliki wewenang
untuk mencalat peristiwa keuangan perusahaan.
2) Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh semua
tahap suatu transaksi.
b. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan
perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan
dan biaya.
Dalam organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar
otoriassi dari pejabat yang memiliki wewenang untuk
mcnyetujui terjadinya transaksi tersebut. Oleh karena itu dalam
organisasi harus dibuat sistem yang mengatur pembagian
wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi.
Formulir merupakan media yang digunakan untuk merekam
penggunaan wewenang untuk memberikan otorisasi terlaksanya
transaksi dalam organisasi. Oleh karena itu, penggunaan
formulir harus diawasi sedemikian rupa guna mengawasi
pelaksanaan otorisasi. Di lain pihak, formulir merupakan
dokumen yang dipakai sebagai dasar untuk pencatatan transaksi
dalam catatan akuntansi. Prosedur catatan akuntansi yang baik
akan menjamin data yang direkam dalam formulir dicatal dalam
catatan akuntansi dengan ketelitian dan keandalan (reability)
yang tinggi. Dengan demikian sistem otorisasi akan menjamin
dihasilkannya dokumen pembukuan yang dapat dipercaya,
sehingga akan menjadi masukan yang dapat dipercayai bagi
proses akuntansi. Selanjutnya, prosedur pencatatan yang baik
akan menghasilkan informasi yang teliti dan dapat dipercaya
mengenai kekayaan, utang, pendapatan, dan biaya suatu
oraganisasi.
c. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap
unit organisasi.
Adapun cara-cara yang umumnya ditempuh oleh
perusahaan dalam menciptakan praktik yang sehat adalah:
1) Penggunaan formulir bemomor urut bercetak yang
pcmakainnya harus dipertanggung jawabkan oleh yang
memberikan otorisasi terlaksananya transaksi.
2) Pemeriksaan mendadak (surprised audit). Pemeriksaan
mendadak dilaksanakan tanpa pemberitahuan terlebih
dahulukepada pihak yang akan dipcriksa, dengan jadwal
yang tidak tcratur.
3) Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai
akhir oleh satu orang atau satu unit organisasi, tanpa campur
tangan dari orang atau unit organisasi lain.
4) Perputaran jabatan (job rotation). Perputaran jabatan yang
diadakan secara rutin akan dapat menjaga independensi
pejabat dalam melaksanakan tugasnya, sehingga
persengkongkolan diantara mereka dapat dihindari.
5) Keharusan mengambil cuti bagi karyawan yang berhak.
Karyawan perusahaan diwajibkan mengambil cuti yang
menjadi haknya.
6) Secara periodik diadakan pencocokan fisik kekayaan dengan
catatan. Untuk menjaga kekayaan organisasi dan mengecek
ketelitian dan keandalan catatan akuntansinya.
7) Pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek
efektivitas unsur- unsur sistem pengendalian yang lain.
d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.
Untuk mendapatkan karyawan yang kompeten berbagi cara
berikut ini dapat ditempuh:
1) Seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang
dituntut oleh pekerjannya. Untuk memperoleh karyawan
yang mempunyai kecakapan sesuai dengan tuntutan
tanggung jawab yang akan dipikulnya, manajemen harus
a) Penggunaan kekayaan perusahaan hanya melalui sistem
otorisasi yang telah diterapkan.
b) Pertanggung jawaban kekayaan perusahaan yang dicatat
dibandingkan dengan kekayaan yang sesungguhnya ada.
2) Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi:
a) Pelaksanaan transaksi melalui sistem otorisasi yang telah
ditetapkan.
b) Pencatatan transaksi yang telah terjadi dalam catatan
akuntansi.
3) Mendorong efisiensi operasi: Pengendalian intem bertujuan
untuk mencegah duplikasi usaha yang tidak perlu atau
pemborosan dalam kegiatan bisnis perusahaan dan untuk
mencegah penggunaan sumber daya perusahaan yang tidak
efisien.
4) Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen: Untuk
mencapai tujuan perusahaan manajemen menetapkan
kebijakan dan prosedur pengendalian intem yang ditujukan
untuk memberikan jaminan yang memadai agar kebijakan
manajemen dipatuhinya oleh semua karyawan perusahaan.

B. Ruang Lingkup Pengiriman Barang


1. Pengertian Pengiriman Barang
Pengiriman atau shipping adalah bagian penting dalam suatu
rantai persediaan yang berfungsi untuk menyiapkan dan
mengirimkan barang ke customer. Transportasi berhubungan
dengan model transportasi apa yang dipakai agar efektif dan
efisian, baik dari sisi biaya, kecepatan waktu pengiriman dan
ketepatan waktu. (Lukas dan Safitri,2018).
Menurut Arif (2018) pengiriman dapat diartikan sebagai
kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan
mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada
konsumen, sehingga penggunaanya sesuai dengan yang diperlukan.
Secara umum pengirman barang merupakan mempersiapkan
pengiriman fisik barang dari gudang ketempat tujuan yang
disesuaikan dengan dokumen pemesanan dan pengiriman serta
dalam kondisi yang sesuai dengan persyaratan penanganan
barangnya.
2. Metode – metode Dalam Proses Pengiriman Barang
Memanajemen (Mengelola) proses pengiriman barang
memang diperlukan adanya beberapa strategi untuk menentukan
bagaimana 10 model dari proses distribusi barang yang dapat untuk
diterapkan. Setidaknya terdapat tiga macam model untuk proses
pengiriman barang yang biasanya seringkali dilakukan oleh
perusahaan-perusahaan yaitu:
a. Metode Direct Shipping
Yang pertama adalah dengan metode direct shipping.
metode pengiriman barang dengan direct shipping akan
melakukan pengiriman langsung dari produsen ke konsumen
tanpa melalui titik perantara. Pemilihan metode direct shipping
sesuai untuk barang-barang dengan kualifikasi mudah rusak,
jumlah yang banyak ataupun merupakan suatu produk yang
spesial.
Dengan metode direct shipping, maka penanganan barang
akan menjadi lebih mudah dan meminimalkan resiko kerusakan
barang. Selain itu waktu pengiriman juga menjadi lebih cepat,
serta akurasi data lebih baik karena tidak adanya perantara
dalam proses pengiriman barang. Akan tetapi metode direct
shipping akan menimbulkan masalah jika volume barang yang
akan dikirimkan semakin banyak, karena akan sibuk untuk
melakukan proses pengiriman dan dokumentasi yang banyak.
Selain itu direct shipping ini juga meniadakan adanya safety
stock, sehingga jika ada masalah pengiriman maka resiko stok
habis akan semakin lebih tinggi.
b. Metode Melalui Warehouse / Distribution Center
Metode yang kedua adalah pengiriman barang melalui
warehouse / distribution center. Dengan metode ini, maka
barang akan dikirimkan terlebih dahulu ke warehouse atau
distribution center. Warehouse atau distribution center ini
merupakan tempat penyimpanan yang akan melayani
pengiriman untuk area yang luas. Menggunakan metode ini
cocok untuk barang dengan karakteristik barang tahan lama,
mempunyai jumlah besar dan barang dengan ketidakpastian
antara pasokan dan permintaan yang tinggi.
Keuntungan menggunakan metode ini adalah tersedianya
safety stock untuk melakukan antisipasi pada permintaan yang
mendadak dan biaya transportasi dapat ditekan. Yang diperlu
diperhatikan dalam menggunakan metode pengiriman barang
melalui warehouse atau distibution center adalah mengenai
inventori yang tinggi sehingga menimbulkan biaya
penyimpanan, biaya tenaga kerja dan memerlukan fasilitas fisik
untuk penyimpanan. Selain itu resiko kerusakan juga bertambah
dikarenakan lebih banyaknya proses penanganan pengiriman
barang.
c. Metode Cross Docking
Metode ketiga adalah cross docking yaitu proses
pengiriman barang yang berasal dari beberapa sumber kemudian
langsung dilakukan pemilahan dan pengelompokan ke masing-
masing lokasi pengiriman barang. Metode ini banyak dipakai
untuk melakukan pengiriman bahan pokok, truk LTL ataupun
pada jasa kargo udara. Keuntungannya adalah waktu
pemrosesan barang yang lebih cepat dan meminimalkan adanya
inventori. Selain itu metode cross docking juga menghilangkan
proses penanganan penyimpanan barang.
C. Ruang Lingkup Prosedur
1. Pengertian Prosedur
Standar operasional prosedur itu penting bagi kelancaran
kinerja untuk mengikuti tata cara aturan yang berlaku dari
perusahaan maupun pemerintah. Berikut definisi prosedur menurut
para ahli sebagai berikut:
Standar Operasional Prosedur merupakan pedoman untuk
memastikan organisasi dalam perusahaan melalui kegiatan
operasional berjalan dengan lancar (Sailendra, 2015).
Menurut Mulyadi (dalam Astutik, Endang, & Puji, 2017)
mengemukakan bahwa “Prosedur adalah suatu urutan kegiatan
klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen
atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam
transaksi perusahaan yang terjadi berulang - ulang”.
Standar Operasional Prosedur merupakan suatu pedoman
atau acuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai denga fungsi
dan alat penilaian kinerja instansi pemerintah berdasarkan indikator-
indikator teknis, administratif dan prosedural sesuai tata kerja,
prosedur kerja dan sistem kerja pada unit kerja yang bersangkutan
(Atmoko, 2011).
Dari pengertian para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa
standar operasional prosedur itu sistem pengendalian pada kinerja
yang telah dibuat sesuai dengan aturan perusahaan atau
pemerintahan yang bertujuan untuk memperlancar jalannya tugas
dan mampu menghindari terjadinya kesalahan atau terjadi
miscommunication.
2. Karakteristik Prosedur
Menurut Mulyadi (2001) karakteristik prosedur diantaranya
sebagai berikut:
a. Prosedur menunjang tercapainya tujuan organisasi.
b. Prosedur mampu menciptakan adanya pengawasan-pengawasan
yang baik dan menggunakan biaya yang seminimal mungkin.
c. Prosedur menunjukkan urutan-urutan yang logis dan sederhana.
d. Prosedur menunjukkan adanya penetapan keputusan dan
tanggung jawab.
e. Prosedur menunjukkan tidak adanya keterlambatan dan
hambatan. Dengan demikian karakteristik prosedur dapat
menunjang tercapainya tujuan, menciptakan pengawasan,
menunjukkan urutan-urutan yang logis serta menunjukkan tidak
adanya keterlambatan dan hambatan.
3. Manfaat Prosedur
Adapun manfaat dari prosedur menurut Mulyadi (2001)
adalah sebagai berikut:
a. Lebih memudahkan dalam menentukan langkah-langkah
kegiatan dimasa yang akan datang.
b. Mengubah pekerjaan yang berulang-ulang menjadi rutin dan
terbatas.
c. Adanya suatu petunjuk atau program kerja yang jelas dan harus
dipatuhi oleh seluruh pelaksana
d. Membantu dalam usaha menginkatkan produktifitas kerja yang
lebih efektif dan efisien.
e. Mencegah terjadi penyimpangan dan memudahkan dalam
pengawasan
Dengan demikian prosedur memiliki manfaat untuk
mempermudah langkah-langkah kegiatan, mengubah pekerjaan yan
berulang-ulang menjadi rutin, menjadi petunjuk yang harus dipatuhi,
membantu meningkatkan produktifitas kerja serta mencegah
terjadinya penyimpangan.
4. SOP Prosedur Pengiriman Barang dan PIC
Ada beberapa prosedur pengiriman barang menurut Budi
Santoso Wibowo (2010)
a. Bagian Inventory Control Menerima PO (Purchase Order) dari
Customer.
b. Bagian Inventory Control Mengecek ketersediaan stock barang
yang dibutuhkan.
c. Bagian Inventory Control mengeluarkan SO (Sales Order), SO
dibuat 3 rangkap untuk Bagian Gudang, Bagian Finance
(Sebagai dasar pembuatan Invoice), Bagian Customer.
d. Sales Order diberikan ke bagian Logistik (Gudang) sebagai
dasar untuk mempersiapkan barang.
e. Bagian Logistik menginput data pengeluaran barang.
f. Bagian Logistik mengeluarkan Delivery Order (DO), DO
rangkap sebanyak 4 untuk bagian Gudang, Bagian Customer,
Bagian Accounting, Bagian Finance.
g. Bagian logistik mengeluarkan barang.
h. Bagian Logistik melakukan pengecekan barang.
i. Bagian Logistik (Gudang) membuat jadwal pengiriman barang.
j. Barang diserahkan ke bagian staff pengiriman untuk dikirim ke
customer.
k. Setelah barang diterima customer dan dilakukan pengecekan
barang, maka DO diberikan ke bagian logistik sebagai tanda
bahwa customer telah menerima barang.

Anda mungkin juga menyukai