Pertemuan 5

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 6

Turunan Berarah dan Gradien

Fungsi dua variabel 𝑓(𝑥, 𝑦) dengan turunan parsial 𝑓𝑥 (𝑥, 𝑦)𝑑𝑎𝑛 𝑓𝑦 (𝑥, 𝑦) mengukur laju
perubahan (kemiringan garis singgung) pada arah-arah sejajar sumbu−𝑥 dan sumbu −𝑦. Laju
perubahan 𝑓 pada sebarang arah dengan konsep turunan berarah yang dihubungkan dengan gradien
dan sebaiknya menggunakan cara penulisan vektor.
Misalkan 𝑝 = (𝑥, 𝑦) dengan 𝑖 𝑑𝑎𝑛 𝑗 adalah vektor-vektor satuan pada arah-arah 𝑥 𝑑𝑎𝑛 𝑦
positif maka dua turunan parsial dapat dituliskan sebagai berikut:
𝑓(𝑝 + ℎ) − 𝑓(𝑝)
𝑓𝑥 (𝑝) = lim
ℎ→0 ℎ
𝑓(𝑝 + ℎ) − 𝑓(𝑝)
𝑓𝑦 (𝑝) = lim
ℎ→0 ℎ
Untuk memperoleh konsep maka hanyalah menggantikan 𝑖 𝑑𝑎𝑛 𝑗 dengan suatu vektor satuan
sebarang 𝑢.

Definisi:
Untuk tiap vektor satuan 𝑢, misalkan:
𝑓(𝑝 + ℎ) − 𝑓(𝑝)
𝐷𝑢 𝑓(𝑝) = lim
ℎ→0 ℎ
Limit ini, jika ada disebut turunan berarah 𝑓 𝑑𝑖 𝑝 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑎𝑟𝑎ℎ 𝑢

Diperoleh:
𝐷𝑖 𝑓(𝑝) = 𝑓𝑥 (𝑝) 𝑑𝑎𝑛 𝐷𝑗 𝑓(𝑝) = 𝑓𝑦 (𝑝)
Hal ini karena 𝑝 = (𝑥, 𝑦) menggunakan cara penulisan 𝐷𝑢 𝑓(𝑥, 𝑦)

➢ Hubungan dengan Gradien


Perhatikan kembali bahwa: ∇𝑓(𝑃) = 𝑓𝑥 (𝑝)𝑖 + 𝑓𝑦 (𝑝)𝑗
Teorema:
Misalkan 𝑓 terdeferensiasikan di 𝑝 maka 𝑓 mempunyai turunan berarah di 𝑝 dalam arah
vektor satuan:
𝑢 = 𝑢1 𝑖 + 𝑢2 𝑗
𝐷𝑢 𝑓(𝑝) = 𝑢 ∙ ∇𝑓(𝑝)
yaitu:
𝐷𝑢 𝑓(𝑥, 𝑦) = 𝑢1 𝑓𝑥 (𝑥, 𝑦) + 𝑢2 𝑓𝑦 (𝑥, 𝑦)

Contoh:
1. Jika 𝑓(𝑥, 𝑦) = 4𝑥 2 − 𝑥𝑦 + 3𝑦 2 maka tentukan turunan berarah 𝑓 di (2, −1) pada vektor
𝑎 = 4𝑖 + 3𝑗
𝜋
2. Tentukan turunan berarah fungsi 𝑓(𝑥, 𝑦, 𝑧) = 𝑥𝑦 sin 𝑧 𝑑𝑖 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 (1, 2, 2 ) pada arah vektor

𝑎 = 𝑖 + 2𝑗 + 2𝑘

Penyelesaian:
1. 𝑓(𝑥, 𝑦) = 4𝑥 2 − 𝑥𝑦 + 3𝑦 2 di (2, −1) pada vektor 𝑎 = 4𝑖 + 3𝑗 maka:
4 3
vektor satuan 𝑢 pada arah 𝑎 = ( )𝑖 + ( )𝑗
√42 + 32 √42 + 32
4 3
=( )𝑖 + ( )𝑗
√25 √25
4 3
= 𝑖+ 𝑗
5 5
dan
𝑓𝑥 (𝑥, 𝑦) = 8𝑥 − 𝑦
𝑓𝑦 (𝑥, 𝑦) = −𝑥 + 6𝑦
sehingga:
𝑓𝑥 (2, −1) = 17 𝑑𝑎𝑛 𝑓𝑦 (2, −1) = −8
diperoleh:
4 3 4 3 44
𝐷𝑢 𝑓 (2, −1) = 〈 , 〉 ∙ 〈17, −8〉 = (17) + (−8) =
5 5 5 5 5
𝜋
2. 𝑓(𝑥, 𝑦, 𝑧) = 𝑥𝑦 sin 𝑧 𝑑𝑖 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 (1, 2, 2 ) pada arah vektor 𝑎 = 𝑖 + 2𝑗 + 2𝑘 maka:

vektor satuan 𝑢 pada arah 𝑎


1 2 2
=( )𝑖 + ( )𝑗 + ( )𝑘
√12 + 22 + 22 √12 + 22 + 22 √12 + 22 + 22
1 2 2
= ( )𝑖 + ( )𝑗 + ( )𝑘
√9 √9 √9
1 2 2
= 𝑖+ 𝑗+ 𝑘
3 3 3
dan
𝑓𝑥 (𝑥, 𝑦, 𝑧) = 𝑦 sin 𝑧
𝑓𝑦 (𝑥, 𝑦, 𝑧) = 𝑥 sin 𝑧
𝑓𝑧 (𝑥, 𝑦, 𝑧) = 𝑥𝑦 cos 𝑧

sehingga:
𝜋 𝜋 𝜋
𝑓𝑥 (1, 2, ) = 2, 𝑓𝑦 (1, 2, ) = 1 𝑑𝑎𝑛 𝑓𝑧 (1, 2, ) = 0
2 2 2
diperoleh:
𝜋 1 2 2 4
𝐷𝑢 𝑓 (1, 2, ) = (2) + (1) + (0) =
2 3 3 3 3

➢ Laju Perubahan Maksimum


Untuk suatu fungsi 𝑓 yang diketahu di suatu titik yang diberikan 𝑝 sehingga arah fungsi
yang paling cepat yaitu arah pada 𝐷𝑢 𝑓(𝑝) merupakan yang terbesar.

Teorema B:
Suatu fungsi bertambah secara paling cepat di 𝑝 pada arah gradien (dengan laju ‖∇𝑓(𝑝)‖)
dan berkurang secara paling cepat pada arah berlawanan (dengan laju −‖∇𝑓(𝑝)‖).

Contoh:
Andaikan seekor kutu berada pada parabolaida hiperbolik 𝑧 = 𝑦 2 − 𝑥 2 di titik (1, 1, 0).
Pada arah mana kutu tersebut seharusnya bergerak untuk panjatan yang paling curam dan
berapa kemiringan pada waktu memulainya?

Penyelesaian:
Misalkan 𝑓(𝑥, 𝑦) = 𝑦 2 − 𝑥 2 maka:
𝑓𝑥 (𝑥, 𝑦) = −2𝑥
𝑓𝑦 (𝑥, 𝑦) = 2𝑦
sehingga:
∇𝑓(1, 1) = 𝑓𝑥 (1, 1)𝑖 + 𝑓𝑦 (1, 1)𝑗 = −2𝑖 + 2𝑗
Kutu bergerak mulai dari (1, 1, 0) pada arah −2𝑖 + 2𝑗 dengan kemiringan sebesar:
‖−2𝑖 + 2𝑗‖ = √(−2)2 + 22 = √8 = 2√2

➢ Kurva ketinggian dan Gradien


Perlu diingat bahwa kurva ketinggian permukaan 𝑧 = 𝑓(𝑥, 𝑦) merupakan proyeksi ke
bidang−𝑥𝑦 dari kurva-kurva perpotongan dengan bidang-bidang 𝑧 = 𝑘 yang sejajar bidang−𝑥𝑦.
Nilai fungsi di semua titik pada kurva ketinggian yang sama adalah konstan.

Teorema C:
Gradien dari 𝑓 di titik 𝑝 yaitu tegak lurus terhadap kurva ketinggian 𝑓 yang melalui 𝑝

Contoh:
𝑥2
Untuk ellips 𝑧 = + 𝑦 2 maka tentukan persamaan kurva ketinggiannya melalui titik 𝑃(2, 1)
4

dan tentukan vektor gradien dari ellips di 𝑃.

Penyelesaian:
Kurva ketinggian dari ellips yang berpadanan terhadap bidang 𝑧 = 𝑘 mempunyai persamaan
𝑥2
+ 𝑦 2 = 𝑘. Untuk mencari nilai 𝑘 pada kurva ketinggian yang melalui 𝑃 maka substitusi
4

(2, 1) 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 (𝑥, 𝑦) dan mendapatkan 𝑘 = 2, sehingga persamaan kurva ketinggian berupa
ellips yaitu:
𝑥2
+ 𝑦2 = 2
4
𝑥2 𝑦2
+ =1
8 2
𝑥2
selanjutnya, misalkan 𝑓(𝑥, 𝑦) = + 𝑦 2 maka:
4
𝑥
𝑓𝑥 (𝑥, 𝑦) =
2
𝑓𝑦 (𝑥, 𝑦) = 2𝑦
Gradien di 𝑃(2, 1) yaitu:
∇𝑓(2, 1) = 𝑓𝑥 (2, 1)𝑖 + 𝑓𝑦 (2, 1)𝑗 = 𝑖 + 2𝑗

➢ Dimensi yang lebih tinggi


Konsep kurva ketinggian dua variabel dapat diterapkan pada permukaan ketinggian untuk
fungsi tiga variabel. Jika 𝑓 suatu fungsi tiga variabel, permukaan 𝑓(𝑥, 𝑦, 𝑧) = 𝑘 dengan 𝑘
konstanta disebut permukaan ketinggian untuk 𝑓. Di semua titik pada suatu permukaan ketinggian,
nilai fungsi adalah sama dan vektor gradien dari 𝑓(𝑥, 𝑦, 𝑧) di autau titik 𝑃(𝑥, 𝑦, 𝑧) dalam daerah
asalnya adalah normal terhadap permukaan ketinggian dari 𝑓 yang melalui 𝑝.

Contoh:
Jika suhu pada sebarang titik dalam suatu benda homogen diberikan oleh 𝑇 = 𝑒 𝑥𝑦 − 𝑥𝑦 2 −
𝑥 2 𝑦𝑧 maka kemana arah yang memberikan penurunan suhu terbesar di titik (1. −1, 2)?

Penyelesaian:
Penurunan suhu terbesar di (1. −1, 2) adalah dalam arah negative gradien di titik tersebut
∇𝑇 = (𝑦𝑒 𝑥𝑦 − 𝑦 2 − 2𝑥𝑦𝑧)𝑖 + (𝑥𝑒 𝑥𝑦 − 2𝑥𝑦 − 𝑥 2 𝑧)𝑗 + (−𝑥 2 𝑦)𝑘
sehingga −∇𝑇 𝑑𝑖 (1, −1, 2) diperoleh:
(𝑒 −1 − 3)𝑖 − 𝑒 −1 𝑗 − 𝑘

Soal-soal:
1. Tentukan turunan berarah dari 𝑓(𝑥, 𝑦) = 𝑥 2 + 𝑦 2 di (1,2) dalam arah vektor 𝑢 =
(0,6 , 0,8)
2. Tentukan turunan berarah dari 𝑓 di titik 𝑝 dalam arah 𝑎:
a. 𝑓(𝑥, 𝑦) = 𝑥 2 𝑦; 𝑝 = (1, 2); 𝑎 = 3𝑖 − 4𝑗
b. 𝑓(𝑥, 𝑦) = 2𝑥 2 + 𝑥𝑦 − 𝑦 2 ; 𝑝 = (3, −2); 𝑎 = 𝑖 − 𝑗
𝜋
c. 𝑓(𝑥, 𝑦) = 𝑒 𝑥 sin 𝑦 ; 𝑝 = (0, 4 ) ; 𝑎 = 𝑖 + √3𝑗

d. 𝑓(𝑥, 𝑦, 𝑧) = 𝑥 3 𝑦 − 𝑦 2 𝑧 2 ; 𝑝 = (−2, 1, 3); 𝑎 = 𝑖 − 2𝑗 + 2𝑘


e. 𝑓(𝑥, 𝑦, 𝑧) = 𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑧 2 ; 𝑝 = (1, −1, 2); 𝑎 = √2𝑖 − 𝑗 − 𝑘
3. Tentukan suatu vektor satuan dalam arah dengan 𝑓 bertambah secara paling cepat di 𝑝
dan berapa laju perubahan dalam arah tersebut?
a. 𝑓(𝑥, 𝑦) = 𝑥 3 − 𝑦 5 ; 𝑝 = (2. −1)
b. 𝑓(𝑥, 𝑦, 𝑧) = 𝑥 2 𝑦𝑧; 𝑝 = (1, −1, 2)

Anda mungkin juga menyukai