INVENTARISASI ANGGREK TERESTRIAL DI TAMAN NASIONAL BROMO TENGGER SEMERU BLOK Ireng
INVENTARISASI ANGGREK TERESTRIAL DI TAMAN NASIONAL BROMO TENGGER SEMERU BLOK Ireng
INVENTARISASI ANGGREK TERESTRIAL DI TAMAN NASIONAL BROMO TENGGER SEMERU BLOK Ireng
Hasil Penelitian :
Arkadyah Dina Figianti dan Lita Soetopo
Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya
Jalan Veteran, Malang 65145 Jawa Timur
SEMINAR AKADEMIK
__________________________________________________________________
Tanjungsari, Januari 2021
Menyetujui,
Komisi Pembimbing
Dr. Ir. R. Wahyono Widodo, MP. Dr. Ir. Rohana Abdullah, MS.
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Mengesahkan,
Ketua Program Studi Agroteknologi
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kita panjatkan kepada Allah SWT, yang telah
memberi rahmat dan nikmat yang tidak terhingga, Rahmat serta salam semoga
tetap dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi panutan umat-
Kabupaten Lumajang”. Ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
bantuan dari berbagai pihak, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelasaikan seminar akademik
ini.
i
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
DAFTAR TABEL...................................................................................................iv
DAFTAR TABEL....................................................................................................v
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................2
1.4 Kegunaan Penelitian..................................................................................2
BAB II......................................................................................................................4
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS.................4
2.1 Kajian Pustaka...........................................................................................4
2.1.1 Anggrek..............................................................................................4
2.1.2 Anggrek Terestrial.............................................................................5
2.1.3 Eksplorasi...........................................................................................5
2.2 Kerangka Pemikiran..................................................................................5
2.3 Hipotesis....................................................................................................6
BAB III....................................................................................................................7
METODE PENELITIAN.........................................................................................7
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian...................................................................7
3.2 Alat dan Bahan Percobaan........................................................................7
3.3 Metode Penelitian......................................................................................7
3.3.1 Metoda Analisa Data..........................................................................9
BAB IV..................................................................................................................10
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.....................................................10
4.1. Pengamatan Utama..................................................................................10
4.2. Vegetasi Lantai Hutan.............................................................................11
4.3. Parameter Vegetasi..................................................................................13
4.4. Pembahasan.............................................................................................14
iv
BAB V....................................................................................................................17
KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................................17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18
DAFTAR TABEL
No Judul Halaman
No Judul Halaman
Jawa Tengah5
BAB I
PENDAHULUAN
tinggi. Bukan hanya mengenai tanaman pangan dan industri, akan tetapi tanaman
hias seperti anggrek juga turut menyumbang angka dalam keanekaragaman hayati
melalui upaya konservasi baik in situ atau eks situ. Salah satu kawasan konservasi
in situ yang ada di Jawa Timur yaitu Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Kecamatan Senduro (SKW II) terdapat 8 desa yang dikaji dengan hasil 6 desa
termasuk ke dalam kategori riskan dan 2 desa termasuk rawan dimana kedua
hijauan, dan perburuan liar. Pada Blok Ireng-Ireng merupakan salah satu lokasi
Anggrek terestrial merupakan salah satu jenis anggrek yang tumbuh dan
1
2
dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui keanekaragaman jenis anggrek terestrial
ini adalah:
1. Jenis-jenis anggrek tanah apa saja yang ditemukan di jalur pendakian utama
terrestrial apa saja dan vegetasi lantai hutan apa yang ada di Kawasan Gunung
Adapun kegunaan dari penelitian ini yaitu sebagai bahan referensi dan studi
2.1.1 Anggrek
Keluarga anggrek terdiri atas lebih dari 600 jenis (genera), dan sekitar
25.000 spesies asli ditemukan dari belantara hutan di muka bumi ini. Sementara,
dkk, 2009).
berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Orchidales
Famii : Orchidaceae
Subfamili : Apostasioideae, Cypripedioideae, Epidendroideae,
Orchidoideae, dan Vanilloideae.
Genus : Spathoglottis, Arundina, Geodorum, Malaxis,
Paphiopedilum, Appendicula, Calanthe, Caladenia,
Habenaria, Herminium, Microtis, Thelymitra, Cheirostylis,
Zeuxine, Cymbidium, Macodes, Nephelaphyllum,
Cystorchis, Ludisia, Anoectochilus, Phaius.
Spesies : Spathoglottis sp, Arundina sp, Geodorum sp, Malaxis sp,
4
5
Anggrek tanah merupakan tumbuhan herba dengan ciri khas salah satu
penyimpan air), batang dengan atau tanpa umbi semu (pseudobulb), dan hidup di
2.1.3 Eksplorasi
eksplorasi.
tanah dan vegetasi lantai hutan di jalur pendakian utama Gunung Andong,
jalur menggunakan garis bantu transek berupa jalur pendakian utama Gunung
Andong. Metode ini diharapkan dapat mewakili jenis anggrek terrestrial yang
akan diteliti.
anggrek spesies yang berada di hutan sering di ambil untuk diperjual belikan,
walaupun anggrek hanya berpotensi sebagai tanaman hias dan bukan tergolong
anggrek ini cukup tinggi dikarenakan kerusakan hutan yang disebabkan oleh
kebakaran hutan, konversi hutan dan penebangan pohon hutan secara sengaja.
bahwa jika dibandingkan dengan jenis tumbuhan asli Indonesia yang berstatus
kepunahan tertinggi yaitu sebanyak 203 jenis (39%). Bahkan tidak menutup
kemungkinan bila sudah banyak anggrek yang punah sebelum sempat dideskripsi
atau didokumentasikan.
2.3 Hipotesis
METODE PENELITIAN
garis bantu transek berupa jalur pendakian utama Gunung Andong, Magelang,
Jawa Tengah.
- Peta lokasi
- Kompas
- Kamera digital
Pada tiap plot, posisi anggrek tanah berada tepat di tengah plot. Plot vegetasi
7
8
1958).
temperatur udara, dan intensitas cahaya diukur dan diamati pada masing-masing
diidentifikasi.
tanah dan sampel vegetasi lantai yang ditemukan dengan menggunakan buku
panduan Flora Pegunungan Jawa (Steenis, 2010), Orchid of Java (Comber, 1990),
kategori A (1500 – 1600 mdpl), kategori B (1600 – 1700 mdpl), dan kategori C
(1700 – 1800 mdpl). Jenis anggrek tanah yang ditemukan pada kategori A ada 5
Cheirostylis javanica ditemukan pada ketinggian 1732 mdpl dan jenis ini juga
Zeuxine strateumatica.
(1600 – 1700 mdpl) yaitu 11 jenis. Hal ini dikarenakan pada ketinggian tersebut
terdapat tumbuhan tingkat pohon, semak, perdu, dan vegetasi lantai. Kondisi pada
ketinggian tersebut juga memiliki daerah yang ternaungi tajuk dan daerah terbuka,
10
11
sehingga jenis anggrek tanah yang menyukai daerah terbuka maupun jenis
anggrek tanah yang membutuhkan habitat teduh ternaungi tajuk dan menyukai
habitat lembab dapat tumbuh baik di kawasan tersebut. Jenis anggrek tanah yang
tanah yang menyukai habitat lembab dan sedikit ternaungi bertajuk yaitu
Appendicula alba dan Malaxis sp. Keanekaragaman anggrek yang paling rendah
yaitu pada kategori A (1500 – 1600 mdpl) yaitu hanya ditemukan 5 jenis. Hal ini
dan daerah terbuka pada kawasan tersebut minim, sehingga anggrek tanah yang
dapat ditemukan pada kawasan tersebut hanya jenis yang mampu beradaptasi dan
memiliki daya toleran tinggi terhadap lingkungan. Jenis anggrek tanah yang
Vegetasi lantai di sekitar anggrek tanah tercatat ada 52 jenis dari 24 famili.
Vegetasi lantai yang ditemukan terdiri dari 4 growth form yaitu semak, herba,
rumput, dan paku-pakuan. Pada growth form semak ditemukan ada 7 jenis
vegetasi lantai, growth form herba ditemukan 17 jenis, growth form rumput
faktor lingkungan, salah satunya adalah faktor ketinggian tempat dari permukaan
komunitas yang tumbuh semakin sedikit dan semakin homogen (Van Steenis,
2010).
1600 mdp); B (1600 – 1700 dpl); dan C (1700 – 1800 mdpl). Berdasarkan data
yang diperoleh, vegetasi lantai yang tumbuh di sekitar anggrek tanah pada
ketinggian 1500 – 1600 mdpl yaitu ada 23 jenis, ketinggian 1600 – 1700 mdpl 31
jenis, dan ketinggian 1700 – 1800 mdpl terdapat 32 jenis. Berbeda dengan teori
yang disebutkan sebelumnya, pada ketinggian lebih rendah yaitu 1500 – 1600
lantai lebih sedikit. Vegetasi lantai tumbuh kurang baik pada ketinggian tersebut
dimungkinkan karena masih terdapat pohon dan tajuk yang cukup rimbun
sehingga penetrasi cahaya kurang baik. Selain itu kompetisi untuk memperoleh
nutrisi bagi pertumbuhan vegetasi lantai di ketinggian ini cukup tinggi dan
1700 mdpl dan 1700 – 1800 mdpl memiliki vegetasi lantai yang cukup beragam.
Hal ini dikarenakan karena pada kawasan tersebut cukup terbuka dan dapat
sangat cukup. Menurut Ewusie (1990), vegetasi lantai akan lebih subur di tempat
hutan terbuka atau di tempat lain yang tanahnya lebih banyak mendapat cahaya.
memiliki frekuensi relatif (FR) tertinggi yaitu Ageratina riparia dengan nilai FR
sangat luas karena jenis ini ditemukan hampir di setiap plot pengamatan yaitu
dengan FR, vegetasi lantai di sekitar anggrek tanah yang memiliki INP tertinggi
apabila INP suatu jenis vegetasi bernilai tinggi maka jenis vegetasi itu sangat
sekitar anggrek tanah berperan sangat penting terutama dalam siklus hara tahunan
(Anwar dkk, 1994). Serasah herba yang dikembalikan pada tanah mengandung
unsur-unsur hara yang cukup tinggi. Selain itu herba berfungsi sebagai penutup
tanah yang sangat berperan dalam mencegah erosi dan rintikan air hujan dengan
tekanan keras yang langsung jatuh ke permukaan tanah, sehinggga akan mencegah
hilangnya humus oleh air (Soeriaadmadja, 1997). Oleh karena itu kelima jenis
tumbuhan tersebut mempunyai peranan yang sangat penting dan dapat menjadi
Gunung Andong.
4.4. Pembahasan
Jenis-jenis anggrek tanah dan vegetasi lantai yang ditemukan di sepanjang jalur
pada Tabel 1.
15
tanah yang paling banyak dan sering ditemui adalah Arundina graminifolia, atau
setelah batas vegetasi pinus dengan ketinggian 1500 mdpl hingga kawasan
puncak, hidup merumpun, labellum berwarna putih pink dan pada dasarnya
lerenglereng gunung pada daerah terbuka yang terkena cahaya matahari langsung.
Gambar 3. Jenis-jenis anggrek tanah yang ditemukan di Gunung Andong, Magelang, Jawa Tengah.
ditemukan di gunung Andong. Warna labellum jenis ini putih dengan tepi
bergerigi, daun berwarna hijau gelap kecoklatan, berukuran kecil, dan batang
yaitu 6 spesies.
11 spesies.
3 Jenis vegetasi lantai hutan yang ditemukan sebanyak 52 spesies dari 24 famili.
17
DAFTAR PUSTAKA
Backer, C.A. (1973). Weed Flora of Javanese Sugar-cane Fields. Deventer: Ysel
Press.
Comber, J.B. (1990). Orchids of Java. London: Benthammoxon Trust. The Royal
Aksara.
Oosting, H.J. (1958). The Study of Plant Communities. D.J. Chivers (Ed.). New
Steenis van, C.G.G.J. (2010). Flora Pegunungan Jawa. Bogor: LIPI Press.
Eksplorasi 2 (3): 89
18