PERSPEKTIF PENDIDIKAN tt3

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

PERSPEKTIF PENDIDIKAN

PDGK4104
TUGAS TUTORIAL 3

NAMA MAHASISWA:

REPI NOVIA RIZKI


856573814

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
1. Menurut pengamatan anda disekolah apakah masih ada guru senior atau guru yang hampir
masuk usia pensiun yang belum profesional mengajarnya. Kenapa demikian ?
Jawaban :
Menurut saya masih ada, karena pada zaman era digital sekarang masih banyak kita
temui guru senior yang tidak menguasai IT (Ilmu Teknologi) yang mana pada saat ini proses
pembelajaran tidak hanya berkutat di dalam kelas, tetapi juga menggunakan media
digital, online, dan telekonferensi. Namun pendidikan juga harus waspada agar mampu
membendung efek negatif dari perkembangan IPTEK. Menyikapi hal tersebut, guru sebagai
aktor utama pendidikan tidak boleh tutup mata dan guru hari ini harus lebih pintar
dibandingkan muridnya dalam menyikapi perkembangan teknologi yang semakin melesat.
Jangan sampai seorang guru tidak bisa komputer, mengingat anak didik lebih akrab dengan
dunia teknologi dan komunikasi. Keterbelakangan guru dalam dunia iptek akan menjadi
bumerang yang akan memengaruhi profesionalitas keguruannya.
Guru merupakan titik sentral kualitas pendidikan yang bertumpu pada kualitas proses
belajar mengajar. Oleh karena itu profesionalisme guru merupakan suatu keharusan. Guru
profesional tidak hanya menguasai bidang ilmu, bahan ajar, dan metode, tapi juga harus
mampu memotivasi peserta didik, memiliki keterampilan yang tinggi dan wawasan yang luas
akan dunia pendidikan. Seorang guru profesional adalah seorang komunikator yang dapat
berkomunikasi dengan peserta didiknya dalam upaya untuk mengembangkan kepribadian
peserta didiknya. Selanjutnya, sebagai suatu profesi yang terus berkembang, seorang guru
profesional hendaknya mampu mengadakan penelitian-penelitian yang berkaitan dengan
peningkatan profesional seorang pendidik.

2. Jelaskan menurut pendapat anda bagaimana cara mengatasi sekolah dasar (SD) yang masih
kekurangan guru sekarang ini terutama yang berada di pelosok atau pedesaan?
Jawaban :
Kekurangan guru menjadi salah satu masalah dalam dunia pendidikan yang belum
terselesaikan. Padahal, berbagai cara sudah dilakukan pemerintah, seperti mengirimkan para
sarjana ke daerah-daerah pelosok untuk menjadi tenaga pendidik. Meski demikian,
mengirimkan guru ke berbagai daerah bukan berarti masalah sudah selesai.
Menurut saya, Adapun solusi yang dapat kita lakukan adalah salah satu nya dengan
menerapkan pembelajaran kelas rangkap (PKR) sebagai solusi untuk kekurangan guru yang
terjadi di Indonesia. Dengan PKR guru dapat mengatasi permasalahan yang diakibatkan
karena kekurangan guru. Dengan jumlah guru yang ada, guru dapat mengajar semua kelas
dengan memanfaatkan sumber belajar secara efisien. Seperti yang kita ketahui bahwa model
pembelajaran kelas rangkap adalah ketika guru mengajar lebih dari satu tingkatan kelas pada
saat yang sama di kelas yang sama. Model pendekatan seperti ini sangat penting, terutama di
daerah-daerah terpencil dengan populasi penduduk yang sedikit, dan di sekolah-sekolah yang
kekurangan guru atau ruang kelas.
3. Apa saja keaktifan yang dilakukan guru dalam praktek pembelajaran PAKEM di sekolah
dasar (SD). Jelaskan secara singkat.
Jawaban :
Strategi pembelajaran aktif ini merupakan teknik yang dapat digunakan oleh guru
yang bertujuan untuk menjadikan peserta didik belajar secara aktif. Ketika peserta didik
belajar aktif berarti merekalah yang mendominasi pembelajaran, alhasil pembelajaran pun
menjadi berpusat pada peserta didik Aktif, pembelajaran ini memungkinkan peserta didik
berinteraksi secara aktif dengan lingkungan, memanipulasi obyek-obyek yang ada di
dalamnya, dalam hal ini guru terlibat secara aktif, baik dalam merancang, melaksanakan, dan
mengevaluasi proses pembelajaran.
Menurut Bonwell dalam buku yang dikutip oleh Umi Machmudah dan Abdul Wahab
Rosyidi, menjelaskan bahwa karateristik pembelajaran aktif tersebut di antaranya sebagai
berikut:
a) Penekanan proses pembelajaran bukan pada penyampaian informasi oleh pengajar
melainkan pada pengembangan keterampialn pemikiran analitis dan kritis terhadap topik
atau permasalahan yang dibahas.
b) Siswa tidak hanya mendengarkan pelajaran secara pasif, tetapi mengerjakan sesuatu yang
berkaitan dengan materi pelajaran.
c) Penekanan pada eksplorasi nilai-nilai dan sikap-sikap berkanaan dengan materi pelajaran.
d) Siswa lebih banyak dituntut berpikir kritis, meganalisa dan melakukan evaluasi.
e) Umpan balik yang lebih cepat akan terjadi pada proses pembelajaran.

4. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran kooperatif dan kolaboratif, dan apa alasannya perlu
diterapkan pembelajaran kooperatif dan kolaboratif tersebut.
Jawaban :
Model pembelajaran kooperatif dan kolaboratif merupakan suatu model
pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok. Setiap siswa yang ada
didalam kelompok mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda-beda (tinggi, sedang dan
rendah) dan jika memungkinkan anggota kelompok berasal dari ras, budaya, dan suku yang
berbeda serta memperhatikan kesetaraan gender. Model pembelajaran kooperatif dan
kolaboratif mengutamakan kerja sama dalam menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan
pengetahuan dan keterampilan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
Adapun alasan mengapa perlu diterapkannya pembelajaran kooperatif dan
kolaboratif yaitu karena pembelajaran Kooperatif kolaboratif mempunyai beberapa tujuan
yang hendak dicapai, seperti:
a) Hasil belajar akademik
Pembelajaran kooperatif dan kolaboratif bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa
dalam tugas-tugas akademik. Banyak ahli yang berpendapat bahwa model pembelajaran
kooperatif dan kolaboratif unggul dalam membantu siswa untuk memahami konsep-konsep
yang sulit.
b) Pengakuan adanya keragaman
Model pembelajaran kooperatif dan kolaboratif bertujuan agar siswa dapat menerima
teman-temannya yang mempunyai berbagai macam perbedaan latar belakang. Perbedaan
tersebut antara lain perbedaan suku, agama, kemampuan akademik dan tingkat sosial.
c) Pengembangan keterampilan sosial
Pembelajaran kooperatif dan kolaboratif bertujuan untuk mengembangkan keterampilan
sosial siswa. Keterampilan sosial yang dimaksud dalam pembelajaran kooperatif dan
kolaboratif adalah berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, mau
menjelaskan ide atau pendapat, dan bekerja sama dalam kelompok.

5. Pembelajaran kontekstual adalah salah satu strategi pembelajaran yang berhubungan dengan
apa saja ? serta hasil penelitian siapa.
Jawaban :
Pembelajaran kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu guru
mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong
siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam
kehidupan mereka sehari-hari, dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran
efektif, yakni konstruktivisme, bertanya, menemukan, masyarakat belajar, pemodelan dan
penilaian sebenarnya.
Pembelajaran ini didasarkan pada hasil penelitian John Dewey (Uus Toharudin,
2005) yang menyimpulkan bahwa siswa akan belajar dengan baik jika apa yang dipelajari
terkait dengan apa yang telah diketahui dan dengan kegiatan yang atau peristiwa yang akan
terjadi disekelilingnya. Pembelajaran ini menekankan pada daya fikir yang tinggi, transfer
ilmu pengetahuan, mengumpulkan data dan menganalisis data, memecahkan masalah-masalah
tertentu baik secara individu maupun kelompok. Dengan demikian, guru dituntut untuk
menggunakan strategi pembelajaran konstektual dan memberikan kegiatan yang bervariasi,
sehingga dapat melayani perbedaan individual siswa, mengakifkan siswa dan guru,
mendorong berkembangnya kemampuan baru, menimbulkan jalinan kegiatan belajar
disekolah, rumah dan lingkungan masyarakat. Pada akhirnya siswa memiliki motivasi tinggi
untuk belajar.

Anda mungkin juga menyukai