Produksi Benih Kopi
Produksi Benih Kopi
Produksi Benih Kopi
TESIS
OLEH :
SUSILAWATI LUBIS
NIM. 161802002
N a m a : Susilawati Lubis
NIM : 161802002
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Prof. Dr. Ir. Yusniar Lubis,MMA Prof. Dr.Ir. Retna Astuti K., MS
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
Susilawati Lubis
North Sumatra Province is one of the coffee producing provinces in Indonesia. The
source of coffee seed in North Sumatra comes from the type of Sigarar utang,
arabica owned by a farmer named Awaluddin Sitompul in North Tapanuli Regency
and has been executed through a Decree of Direktur Jenderal Perkebunan Number 33 /
KPTS / KB.020 / 5/2016 dated May 31, 2016 as seed certified. The development of
coffee plantations carried out by the Government in the future requires a lot of coffee
seeds while coffee seed entrepreneurs are very limited. One of the reasons why
people/farmers are reluctant to do business in the field of coffee hatchery is the fear
of experiencing losses. Therefore this research was conducted which aims to analyze
the business in the field of coffee hatchery. Through the interview method, 6 (six)
studies were conducted, namely CV. Wana Bhakti, KPT. Sahabat Sejati, UD. Radot,
Awaluddin Sitompul, CV. Putra Perkasa and CV.Dharma Nusantara located in North
Tapanuli and Pematang Siantar. The results of the business analysis showed that the
entire coffee seed producers studied had very large profits as indicated by the net
income of 6 coffee producers each of Rp. 429,945,000, Rp. 277,805,000, Rp.
329,845,000, Rp. 288,127,000, Rp. 272,199,000 and Rp. 719,285,000. The results of
this study are expected to stimulate the community/farmers to do business in the field
of certified coffee hatchery so that it can help the government in providing coffee
seeds for the development of coffee plantations in North Sumatra.
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Yang Mahakuasa karena
berkat rahmat dan hidayahNya penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini yang
berjudul Analisis Usaha Pembibitan Benih Kopi Bersertifikat Varietas Sigarar Utang
di Sumatera Utara. Isi tesis ini menjelaskan tentang usaha benih kopi yang dilakukan
oleh beberapa produsen yang mengarahkan pada kelayakan usaha di bidang
perbenihan kopi khususnya di Sumatera Utara.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Rektor
Universitas Medan Area, Prof. Dr. Dadan Ramdan, M.Eng, M.Sc. Direktur
Pascasarjana Universitas Medan Area, Prof. Dr. Ir. Retna Astuti K, MS., Ketua
Program Studi Magister Agribisnis, Prof. Dr. Ir. Yusniar Lubis, MMA., Pembimbing
I Dr. Ir. Erwin, MS, Pembimbing II, Ir. E. Harso Kardhinata, MSc., dan seluruh dosen
dan pegawai di Program Studi Magister Agribisnis, Universitas Medan Area.
Ucapan terimakasih juga untuk kedua orang tua yang telah merawat dan
mebesarkan penulis, keluarga, suami dan anak-anak tercinta yang telah memberikan
dukungan penuh hingga penulisa mampu menyelesaikan pendidikan. Ucapan
terimakasih kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, semoga
Allah SWT memberkahi kita semua. Aamiin.
Penulis
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................ .............. 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... .............. 5
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian................................................... ............... 6
1.3.1 Tujuan Penelitian............................................................... .............. 6
1.3.2 Manfaat Penelitian............................................................. .............. 6
1.4 Batasan dan Ruang Lingkup Penelitian.................................................... 6
Halaman
Brasil, Vietnam, dan Kolombia. Kopi merupakan salah satu komoditas utama sub
Oleh karena itu berbagai upaya terus dilakukan terutama terkait dengan upaya
peningkatan produktifitas dan mutu kopi secara berkelanjutan. Salah satu aspek
bermutu dan bersertifikat sesuai standard yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Dengan tersedianya benih kopi unggul bermutu maka akan diperoleh areal
Penerimaan negara dari hasil ekspor kopi pada tahun 2015 sebesar
banyak yang sudah berumur tua sehingga produksi menurun. Untuk itu
pendapatan petani dan penerimaan devisa negara bertambah. Pada tahun 2016,
Provinsi Sumatera Utara menghasilkan devisa dari kopi senilai 317,093 juta dolar
areal 82.293 ha dengan produksi 61.092 ton rata-rata 1.039 kg/ha diusahakan oleh
jumlah petani 151.734 KK. Kabupaten yang menanam kopi yaitu Kabupaten
Tapanuli Utara luas 13.778 ha, kabupaten Humbang Hasundutan 11.325 ha,
Kabupaten Dairi luas 10.632 ha, Kabupaten Simalungun 7.121 ha, Kabupaten
Karo 5.913 ha Kabupaten Samosir 4.247 ha, Kabupaten Tobasa 2.841 ha Kab.
sumber bahan baku industrI makanan dan minuman serta sumber pendapatan
petani. Salah satu faktor penentu keberhasilan pengembangan kopi adalah adanya
dukungan ketersediaan benih unggul, bermutu dan bersertifikat. Bahan tanam kopi
batang bawah tahan nematode dan kultur jaringan (in vitro) dengan sumber mata
tunas klon-klon unggul yang bersumber dari kebun entres yang telah ditetapkan
benih secara generatif, dengan menggunakan biji. Benih kopi berapa biji diambil
dari sumber benih kopi siagarar utang milik Bapak Awaludin Sitompul.
Utara, luas 1,5 Ha populasi tanaman 2.118 pohon. Kebun benih milik Bapak
tahun perbenihan, bukan saja untuk memenuhi kebutuhan benih kopi di Provinsi
Sumatera Utara tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan benih kopi secara nasional
untuk disalurkan pada beberapa provinsi yang sesuai untuk ditanami kopi arabika
sigarar utang. Untuk itu sumber benih kopi milik Bapak Awaludin sitompul yang
Permintaan benih yang datang kepada pak Awaluddin Sitompul mencapai 8 juta
butir, sedangkan ketersediaan benih hanya sekitar 3,9 juta butir. Kekurangan
benih ini menjadi kendala dalam rangka perluasan areal yang akan digalakkan
oleh Pemerintah. Untuk itu perlu adanya tindakan yang akan dilakukan oleh
pemerintah atau petani yaitu untuk melakukan pembangunan sumber benih kopi
Medan, 2017)
Tata cara pembangunan dan penetapan kebun sumber benih kopi mengacu
Pembangunan Kebun Benih Sumber kopi, dinilai dan ditetapkan oleh tim yang
terdiri dari unsur Direktorat Jenderal Perkebunan, Pemulia kopi dan Pengawas
benih tanaman, dari hasil penilaian maka akan diterbitkan Surat Keputusan
Direktur Jenderal Perkebunan Atas nama Mneteri pertanian sebagai kebun sumber
benih kopi dan setiap tahunnya akan dilakukan dievaluasi (Permentan, 2015)
diberikan oleh lembaga sertifikasi kepada kelompok benih yang disertifikasi atas
disebabkan sebagian besar tanaman kopi sudah tua untuk itu perlu dilakukan
tanaman kopi yang ditanam bukan dari varietas unggul dan atau berasal dari benih
asalan yang bukan berasal dari sumber benih kopi resmi yang ditetapkan oleh
Indonesia sebesar 722 kg/ha. Menurut Hulupi, R dan Lubis, S. 2014 kopi sigarar
adalah sistem budidaya yang digunakan belum mengacu pada standart teknis
budidaya dan yang terpenting adalah masalah benih yang digunakan oleh petani
satu juta benih kopi arabika varietas sigarar utang untuk kabupaten Mandailing
kopi juga mengusahakan benih untk dibagikan kepada masyarakat. Untuk itu
Untuk memproduksi benih kopi siap salur varietas arabika sigarar utang di
tersebut sudah memiliki rekomendasi dari Balai Besar Perbenihan dan Proteksi
Tanaman Perkebunan Medan dan ijin usaha produksi benih kopi yang diterbitkan
Badan Perizinan an. Gubernur Provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini dilakukan
kabupaten (Tapanuli Utara, Simalungun dan Deli Serdang). Apakah pada lokasi
pembibitan yang berbeda akan mempengaruhi biaya yang akan dikeluarkan? Dan
keuntungan yang diperoleh perlu dilakukan analisis usaha pembibitan benih kopi
Medan Area.
Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada analisis usaha pembibitan benih
kopi sigarar utang yang diusahakan oleh Awaluddin Sitompul, UD. Radot di
Kabupaten Tapanuli Utara, UD. Senang Tani dan CV. Putra Perkasa di Kabupaten
Simalungun, dan CV. Mutiara Nursery dan CV. Wana Bhakti di Kabupaten Deli
di Propinsi Sumatera Utara, semua asal usul benih dalam bentuk biji diambil dari
kebun sumber benih milik bapak Awaluddin Sitompul yang telah ditetapkan oleh
Direktur Jenderal Perkebunan an. Menteri Pertanian yang terletak di Desa siarang-
berkembang, namun dalam berusahatani kopi ada beberapa kendala yang dihadapi
menggunakan bibit kopi unggul, teknik budidaya yang masih sederhana serta
Danarti, 2014).
pengolahan kopi pasca panen. Pengolahan kopi sangat berperan penting dalam
Kopi merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan yang sudah lama
dibudidayakan dan memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Konsumsi kopi
dunia mencapai 70% berasal dari spesies kopi arabika dan 26% berasal dari
spesies kopi robusta. Kopi berasal dari Afrika, yaitu daerah pegunungan di Etopia.
Namun, kopi sendiri baru dikenal oleh masyarakat dunia setelah tanaman tersebut
Tanaman kopi di Indonesia mulai di produksi di pulau Jawa, dan hanya bersifat
sering dibudidayakan hanya kopi arabika, robusta, dan liberika. Pada umumnya,
penggolongan kopi berdasarkan spesies, kecuali kopi robusta. Kopi robusta bukan
nama spesies karena kopi ini merupakan keturunan dari berapa spesies kopi
A. Kopi Arabika
maupun di Indonesia khususnya. Kopi ini ditanam pada dataran tinggi yang
Indonesia sendiri kopi ini dapat tumbuh dan berproduksi pada ketinggian 1000 –
1750 m dari permukaan laut. Jenis kopi cenderung tidak tahan Hemilia Vastatrix.
Namun kopi ini memiliki tingkat aroma dan rasa yang kuat.
arabika untuk ditanam oleh petani dalam rangka perluasan areal atau untuk
menggantikan tanamannya yang sudah tua. Penggunakan bahan tanam kopi harus
menggunakan benih unggul yang telah dilepas oleh Menteri Pertanian. Benih
unggul kopi arabika dimaksud antara lain sebagaimana tersebut pada tabel 1.
2. Andungsari 1 113/Kpts/TP.240/2/2001
Tanggal 8 Februari 2001
5. Gayo 1 3998/Kpts/SR.120/12/2010
Tanggal 29 Desember 2010
6. Gayo 2 3998/Kpts/SR.120/12/2010
Tanggal 29 Desember 2010
7. Komasti 200/Kpts/SR.120/01/2010
Tanggal 18 Januari 2010
Dari beberapa Varietas kopi arabika diatas, petani kopi di Sumatera Utara
masih tetap mengembangkan varietas kopi sigarar utang karena produksi, cita rasa
Jenis kopi ini berasal dari dataran rendah Monrovia di daerah Liberika.
Pohon kopi liberika tumbuh dengan subur di daerah yang memilki tingkat
kelembapan yang tinggi dan panas. Kopi liberika penyebarannya sangat cepat.
Kopi ini memiliki kualitas yang lebih buruk dari kopi Arabika baik dari segi buah
Kopi liberika yang telah dilepas Oleh Menteri Pertanian Reublik Indonesia
dan Liberika Meranti (LIM 1 dan LIM 2) di Provinsi Riau (S, Lubis.2017)
C. Kopi Robusta
Jenis kopi robusta ini berasal dari Afrika, dari pantai barat sampai Uganda.
Kopi robusta memiliki kelebihan dari segi produksi yang lebih tinggi di
bandingkan jenis kopi Arabika dan Liberika apabila dilakukan teknis sambung
Indonesia cenderung mengalami peningkatan, dapat dilihat tahun 1980 luas areal
kopi di Indonesia hanya 707.464 ha, maka pada tahun 2016 luas areal meningkat
areal kopi sebesar 1,61% pertahun atau bertambah 14.212 ha per tahun.Luas areal
dan produksi kopi Arabika pada Tahun 2012-2016 di Indonesia dapat dilihat pada
Tabel 2 berikut.
Berdasarkan pada Tabel 1 diatas dapat dilihat bahwa luas areal pertanaman
kopi dari tahun 2012 seluas 1.235.290 ha terjadi penambahan senyak 6.423 ha
pada tahun 2013 menjadi 1.241.713 ha dan tahun 2014 tidak ada penambahan
areal. Tetapi terjadi penurunan luas sebanyak 8.486 ha pada tahun 2015 dan ada
Data Pusdatin, Kementan, 2016, menunjukkan bahwa mulai dari tahun 1980
sebesar 1,61% sekitar 14.212 ha per tahun. Apabila menggunakan jarak tanam 2
meter x 2 meter, maka populasi 2.500 per ha. Untuk itu diperlukan 35.530.000
ketersediaan benih unggul bermutu dan bersertifikat untuk dapat digunakan oleh
beberapa pertanaman yang berada diantara tanaman kopi yang ditanam Opung
Hasundutan, ditanam pada tahun 1988. Lokasi pertanaman berada pada ketinggian
1.400 m dpl. Pada saat kegiatan observasi (tahun 2000-2004) tinggal 3 pohon
katai, seluruh tajuk daun merupakan batang pokok hingga permukaan tanah
Diameter tajuk ± 230 cm. Sifat percabangan sekunder sangat aktif bahkan pada
tanah. Panjang cabang primer rata-rata mencapai 123 cm, ruas cabang pendek-
pendek. Daun tua berwarna hijau tua, daun muda (flush) berwarna coklat
kemerahan. Bentuk dan helai daun apabila ditanam tanpa penaung tepi daun
bergelombang dan helaian mengatup ke atas, sehingga sepintas bentuk daun oval
meruncing ramping. Dalam helaian daun kondisi normal ada penaung, berwarna
daun berbentuk oval datar memanjang dan hijau sangat tua. Bunga berbentuk
seperti lazimnya bunga kopi arabika, masa pembungaan dapat terus menerus
sepanjang tahun sesuai sebaran hujan di Sumatera Utara yang hanya berhenti pada
saat puncak kemarau. Buah muda berwarna hijau bersih sedangkan buah masak
berwarna merah cerah, bentuk buah oval, dompolan buah kurang rapat tetapi
ukuran buah cukup besar. Biji berbentuk bulat memanjang. Potensi produksi
tahan penyakit karat daun, agak rentan serangan bubuk buah kopi, dan rentan
Kopi sigarar utang dilepas oleh Menteri Pertanian dengan Surat Keputusan
terdiri dari Balai Pengawasan dan Pengujian Mutu Benih (Bp2MB) sekarang
Kopi dan Kakao Indonesia, dan Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Utara.
Observasi Tanaman kopi arabika sigarar uatang dalam rangka persiapan pelepasan
varietas dilaksanakan selama 3 tahun mulai tahun 2002 – 2004 dan mengikuti
Kopi arabika varietas Sigarar Utang merupakan varietas asli Sumatera Utara
yang dilepas oleh Menteri Pertanian menjadi varietas unggul pada tahun 2005.
Kopi sigarar utang tumbuh dengan baik di beberapa kabupaten yang ada di
Sumatera Utara, bahkan dibeberapa propinsi di Indonesia kopi sigarar utang juga
Kopi sigarar utang memiliki citarasa yang bermutu dan mampu berproduksi
sepanjang tahun apabila ditanam di Sumatera Utara karena memiliki curah hujan
yang relatif merata, berbeda apabila ditanam di daerah propinsi Jawa Timur maka
sifat pembuahan sigarar utang akan sama dengan sifat kopi arabika lainnya yaitu
propinsi Sumatera Utara benih kopi berasal dari kebun sumber benih yang telah
ditetapkan oleh Direktur Jenderal Perkebunan atas nama Menteri Pertanian milik
Awlauddin sampai bulan April 2018 sekitra 3,9 juta sedangkan kebutuhan
nasional kopi pada tahun 2018 mencapai 10 juta batang (Ditjebun, 2017).
beberapa kabupaten penghasil kopi yaitu Kabupaten yang menanam kopi yaitu
11.325 ha, Kabupaten Dairi luas 10.632 ha, Kabupaten Simalungun 7.121 ha,
Kabupaten Karo 5.913 ha Kabupaten Samosir 4.247 ha, Kabupaten Tobasa 2.841
kepada masyarakat petani kopi di Sumatera Utara dalam rangka perluasan areal
produsen benih yang diterbitkan oleh BBPPTP Medan dan telah memiliki ijin
Deli Serdang.
memperoleh bibit bermutu. Untuk meraih segala manfaat yang dapat diberikan
dari penjualan bibit kopi. Salah satu tujuanpenting dari pemanfaatan bibitadalah
yang ada di Provinsi Sumatera Utara. Usaha pembibitan kopi mulai berkembang
di Sumatera Utara mulai tahun 2006 sampai dengan sekarang. Hal ini terjadi
karena tingginya minat petani untuk mengembangkan kopi sigarar utang selatak
dilepas Menteri Pertanian tahun 2005 sebagai varietas unggul (Hulupi, R. Dan
Lubis, S. 2010)
Tahun 2018 sebagai tahun perbenihan kebutuhan benih kopi siap salur dan
bersertifikat nambah luas tanam kopi sebesar cukup tinggi yaitu mencapai 1,3
juta batang. Hal ini dapat menambah luas tanam 520 ha untuk menggantikan
tanaman yang sudah tua atau pembukaan areal tanam baru. (Dinas Perkebunan
Sumut, 2017)
benih kopi membuat usaha pembibitan. Untuk itu perlu dilakukan penelitian
besarnya biaya yang dikeluarkan dan besarnya keuntungan yang akan diperoleh.
permintaan benih kopi siap salur dari beberapa petani kopi yang ada di Sumatera
Sesuai dengan peraturan yang telah diatur pada Permentan No. 50 tahun
benih kopi dalam bentuk biji dan benih kopi dalam polibeg/siap salur dapat
diedarkan setelah dilakukan proses sertifikasi benih. Benih kopi yang telah
diperiksa dan dinyatakan lulus dapat diterbitkan sertifikat mutu benih dan wajib
benih jelas (benih diambil dari sumber benih yang telah ditetapkan oleh Direktur
Jenderal Perkebunan), memiliki ijin usaha produksi benih yang diterbitkan oleh
Gubernur Sumatera Utara atau pejabat yang ditunjuk, doibuktikan dengan adanya
atau UPTD. Dinas Perkebunan Provinsi yang memiliki tugas sertifikasi dan
umur 4-12 bulan, tinggi tanaman minimal 15 cm, minimal 5 pasang daun dan
analisis usaha pembibitan karet diKabupaten Bungo Provinsi jambi pada PT.
Djoeang Perkasa Jaya, bahwa pendapatan dan keuntungan yang diperoleh dalam
satu kali produksi atau satu tahun sebesar Rp. 501.572.500. Nilai perbandingan
antara penerimaan dan biaya produksi total (R/C) adalag sebesar 2,48. Berada
pada Break Even Point (BEP) dalam satu unit pada saat perusahaan hanya
memproduksi 48.347 batang bibit karet, dan modal dalam penerimaan balik modal
Menurut Penelitian yang dilakukan oleh Junita dan Syaiful (2017), analisis
usaha pembibitan kakao di Kecamatan Juli Kabupaten Bireun Provinsi Aceh, total
biaya yang dikeluarkan untuk membuat usaha pembibitak kakao sebesar Rp.
10.567.550, per produksi dengan total keuntungan Rp. 13.423.450,- per produksi.
Usaha pembibitan kakao layak dikembangkan dengan nilai R/C Ratio sebesar
2,26. Apabila R/C >1 maka layak diusahakan. ROI sebesar 126%, BEP harga
(Rp. 3.525) > harga jula (Rp. 8.000) maka mengalami penurunan BEP produksi
(Rp. 3.000) g batang > dari jumlah produksi 1.322 batang maka mengalami
Desa Badak Mekar Kecamatan Muara Badak, dapat disimpulkan bahwa usaha
Rp. 1.644.685.000,00. Usaha tani pembibitan kelapa sawit di Desa Badak Mekar
layak diusahakan. B/C rasio yang diperoleh sebesar 2,661, produktivitas produksi
sumbersumber alam yang ada di tempat itu yang diperlukan untuk produksi
pertanian seperti tanah dan air, perbaikan-perbaikan yang dilakukan atas tanah itu,
sarana atau faktor produksi (input) belum berarti produktifitas yang diperoleh
petani akan tinggi. Namun bagaiman petani melakukan usahanya secara efisien
produksi sedemikian rupa sehingga produksi tinggi tercapai. Bila petani mendapat
efisien secara alokatif. Cara ini dapat ditempuh dengan membeli faktor produksi
pada harga murah dan menjual hasil pada harga relatif tinggi. Bila petani mampu
harga jual tinggi, maka petani tersebut melakukan efisiensi teknis dan efisiensi
pengeluaran hasil usaha secara keseluruhan. Produksi itu terjadi karena adanya
usaha pengelolaan (petani). Fungsi unsur alam dalam usaha tani atau usaha
pertanian dipandang dari sudut ekonomis sangat tergantung dari sifat atau tujuan
untuk menciptakan atau menambah manfaat atas suatu benda untuk memuaskan
orang lain sedangkan menurut Rosyidi (2004) produksi adalah setiap usaha yang
produksi dengan harga jual. Pendapatan usaha tani adalah selisih antara
Lentera, 2002).
adalah kopi arabika varietas Sigarar Utang. Kopi arabika mempunyai peluang
pasar yang baik di dalam negeri maupun di luar negeri karena banyaknya industri
produk olahan berbahan dasar kopi. Sehingga output dari usaha perkebunan kopi
menggantikan tanaman kopi yang sudah tua dengan menggunakan benih unggul
memiliki rekomendasi dari BBPPTP Medan dan Ijin Usaha Produksi Benih dari
Analisis usaha
Biaya
Utara, Usaha Dagang Senang Tani dan CV. Putra Perkasa di Kabupaten
Simalungun, CV. Mutiara Nursery dan CV. Wana Bhakti di Kabupaten Deli
Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data
bibit kopi di Sumatera Utara. Dari total sampel produsen/penangkar benih kopi
pelengkap dari data primer yang diperoleh dari buku-buku pustaka yang relevan.
dan koreksi.
ditentukan. Pengumpulan data pada usaha benih kopi sigarar utang di Sumatera
mengurangi penerimaan usaha pembibitan kopi dengan biaya usaha yang telah
perpaduan antara faktor-faktor alam, tenaga, dan modal usaha dengan rumus :
NR = TR – TC
Keterangan :
produksi dengan harga jual benih kopi siap salur per batang dengan rumus :
TR = P X Q
Keterangan :
TR = Penerimaan Usaha
P = Harga Produksi
Q = Hasil Produksi
diperoleh dari hasil penjulan benih kopi siap salur dengan pengeluaran (Cost).
𝑃𝑒𝑛𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎𝑎𝑛
𝑅/𝐶 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang dilakukan pada 6 (enam)
sebagai berikut:
Rp. 95.055.000, biaya satuan Rp. 634,- perbatang, dengan harga jual Rp.
dengan menggunakan total biaya sebesar Rp. 72.195.000, biaya satuan Rp.
722,- per batang, dengan harga jual Rp. 3.500,- per batang, memberikan
Rp. 277.805.000,-
menggunakan total biaya sebesar Rp. 107.655..000,- biaya satuan Rp. 681,-
per batang, dengan harga jual Rp. 3.500,- per batang, memberikan
dengan menggunakan total biaya sebesar Rp. 61.873.000,- biaya satuan Rp.
619,- per batang, dengan harga jual Rp. 3.500,- per batang memberikan
288.127.000,-
dengan menggunakan total biaya sebesar Rp. 77.801.000,- biaya satuan Rp.
778,- per batang, dengan harga jual Rp. 3.500,- per batang memberikan
Rp. 565,- per batang, dengan harga jual Rp. 3.500,- per batang memberikan
5.2 Saran
Usaha pembibitan benih kopi arabika sigarar utang efektif dilakukan dangan
Sumatera Utara sudah banyak yang tua, ditambah lagi dengang adanya program
pemerintah untuk melakukan peremajaan dan perluasan areal kopi, tentunya benih
kopi bersertifikat merupakan syarat mutlak untuk dapat disalurkan kepada petani
kopi. Kepada calon produsen benih kopi dapat disarankan untuk mengusahakan
yang berlaku.
Badan Pusat Statistik Propinsi Sumatera Utara. 2016. Sumatera Utara dalam
Angka 2016. Medan.
Hulupi, R. dan Lubis,S. 2007. Laporan Hasil Monitoring Evalusi Kopi Sigarar
Utang di Sumut.Kerjasama Puslitkoka dan Bp2MB Medan.Medan.
Hulupi, R. dan Lubis,S. 2008. Laporan Penilaian Sumber Benih Kopi Sigarar
Utang di Sumut. Kerjasama Puslitkoka dan BBPPTP Medan.Medan.
Hulupi, R. dan Indra, G. 2009. Laporan Pemurnian Sumber Benih Kopi Sigarar
Utang di Sumut. Kerjasama Puslitkoka dan Disbun Sumut-Jember.
Outlook Kopi Komoditas Pertanian Sektor Perkebunan. 2016. Pusat Data Dan
Sistem Informasi Pertanian Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian.
Jakarta.
Sahwardi, dkk. 2012. Analisis Usaha Pembibitan Karet. Jurnal Agribisnis Sain.
Jambi
Sri Najiyati dan Danarti. 2014 . Budidaya Tanaman Kopi dan Penanganan Pasca
Panen. Penebar Swadaya. Jakarta.
A.BIAYA LAHAN
1 Sudah berapa lama saudara menjadi produsen benih kopi arabika Varietas
Sigarar Utang?
a. 1tahun b. 2 tahun c. 3 tahun d. 4 tahun e. ≥ 5 tahun
b Berapa luas lahan sebagai lokasi pembibitan kopi ini?
0,5 ha
3 Lahan pembibitan milik sendiri atau sewa ?
• Sewa b. Milik sendiri
4 Bila menyewa, Berapa biaya sewa lahan per tahun?
Rp. 0
B. BIAYA BENIH
5 Berapa butir benih kopi yang saudara beli per tahun ?
100.000 butir
6 Berapa harga pembelian benih kopi dalam bentuk biji per butir?
Rp. 125/butir
C. BIAYA PUPUK
7 Jenis pupuk apa saja yang digunakan ?
a. Urea b. TSP c. KCl d. NPK
e. Lain-lain ; .........................................................
- ALAT MENYIRAM
27 Apakah menggunakan pompa?
Berapa biaya untuk pompa (Rp5.000.000/tahun)
35 Berapa kemampuan tenaga kerja satu hari mengisi polibag? ± 500 polibag
36 Berapa upah menyusun polibag supaya tertata dengan baik dibawah paranet?
-
37 Berapa upah tenaga kerja menanam benih kopi dari persemaian ke
pembibitan/dalam polibag? (Rp. - /orang/hari)
38 Berapa upah pemeliharaan benih kopi di persemaian?
(Rp- /orang/hari)
39 Berapa lama benih kopi dipersemaian? ±20-45 hari
47 Berapa jumlah benih kopi terjual setiap tahunnya? Mulai thn 2013-2017?
a. Tahun 2013 35.000 btg b. Tahun 2014 37.000 btg
c, Tahun 2015 40.000 btg d. Tahun 2016 80.000 btg
e. Tahun 2017 80.000 btg
48 Apakah setiap tahun ada kenaikan harga jual benih kopi siap salur? Ada
49 Berapa harga jual bibit per polibag? Rp. 3.500 per batang
A.BIAYA LAHAN
1 Sudah berapa lama saudara menjadi produsen benih kopi arabika Varietas
Sigarar Utang?
b. 1tahun b. 2 tahun c. 3 tahun d. 4 tahun e. ≥ 5 tahun
b Berapa luas lahan sebagai lokasi pembibitan kopi ini?
0,5 ha
3 Lahan pembibitan milik sendiri atau sewa ?
• Sewa b. Milik sendiri
4 Bila menyewa, Berapa biaya sewa lahan per tahun?
Rp. 0
B. BIAYA BENIH
5 Berapa butir benih kopi yang saudara beli per tahun ?
125.000 butir
6 Berapa harga pembelian benih kopi dalam bentuk biji per butir?
Rp. 125/butir
C. BIAYA PUPUK
7 Jenis pupuk apa saja yang digunakan ?
b. Urea b. TSP c. KCl d. NPK
e. Lain-lain ; .........................................................
35 Berapa kemampuan tenaga kerja satu hari mengisi polibag? ± 500 polibag
36 Berapa upah menyusun polibag supaya tertata dengan baik dibawah paranet?
47 Berapa jumlah benih kopi terjual setiap tahunnya? Mulai thn 2013-2017?
b. Tahun 2013 35.000 btg b. Tahun 2014 37.000 btg
c, Tahun 2015 40.000 btg d. Tahun 2016 80.000 btg
e. Tahun 2017 80.000 btg
48 Apakah setiap tahun ada kenaikan harga jual benih kopi siap salur? Ada
49 Berapa harga jual bibit per polibag? Rp. 3.500 per batang
A.BIAYA LAHAN
1 Sudah berapa lama saudara menjadi produsen benih kopi arabika Varietas
Sigarar Utang?
c. 1tahun b. 2 tahun c. 3 tahun d. 4 tahun e. ≥ 5 tahun
b Berapa luas lahan sebagai lokasi pembibitan kopi ini?
0,5 ha
3 Lahan pembibitan milik sendiri atau sewa ?
• Sewa b. Milik sendiri
4 Bila menyewa, Berapa biaya sewa lahan per tahun?
Rp. 0
B. BIAYA BENIH
5 Berapa butir benih kopi yang saudara beli per tahun ?
100.000 butir
6 Berapa harga pembelian benih kopi dalam bentuk biji per butir?
Rp. 125/butir
C. BIAYA PUPUK
7 Jenis pupuk apa saja yang digunakan ?
a. Urea b. TSP c. KCl d. NPK
e. Lain-lain ; .........................................................
32 Berapa upah borong per jenis pekerjaan? Rp. 40.000 per hari (biasanya dapat
mengisi 500 polibag)
33 Berapa upah mengisi tanah ke polibag (Rp 50.000 /orang/hari
35 Berapa kemampuan tenaga kerja satu hari mengisi polibag? ± 500 polibag
36 Berapa upah menyusun polibag supaya tertata dengan baik dibawah paranet?
47 Berapa jumlah benih kopi terjual setiap tahunnya? Mulai thn 2013-2017?
c. Tahun 2013 55.000 btg b. Tahun 2014 35.000 btg
c, Tahun 2015 50.000 btg d. Tahun 2016 135.000 btg
e. Tahun 2017 120.000 btg
48 Apakah setiap tahun ada kenaikan harga jual benih kopi siap salur? Ada
49 Berapa harga jual bibit per polibag? Rp. 3.500 per batang
A.BIAYA LAHAN
1 Sudah berapa lama saudara menjadi produsen benih kopi arabika Varietas
Sigarar Utang?
a. 1tahun b. 2 tahun c. 3 tahun d. 4 tahun e. ≥ 5 tahun
b Berapa luas lahan sebagai lokasi pembibitan kopi ini?
0,5 ha
3 Lahan pembibitan milik sendiri atau sewa ?
a. Sewa b. Milik sendiri
4 Bila menyewa, Berapa biaya sewa lahan per tahun?
Rp. 0
B. BIAYA BENIH
5 Berapa butir benih kopi yang saudara beli per tahun ?
100.000 butir
6 Berapa harga pembelian benih kopi dalam bentuk biji per butir?
Rp. 125/butir
C. BIAYA PUPUK
7 Jenis pupuk apa saja yang digunakan ?
a. Urea b. TSP c. KCl d. NPK
e. Lain-lain ; .........................................................
8 Berapa dosis pupuknya? -
9 Bagaimana cara pemberian pupuknya? Interval pemupukannya bagaimana?
Butiran ditaburkan/tabur langsung
10 Kapan waktu pemberian pupuk?
Sebulan sekali
11 Berapa harga pupuk per kilo?
a. Urea : Rp 1.000 kgx5.800=5.800.000b. TSP ; Rp. ...........................
f. KCl ; Rp......................... d. NPK : Rp. 465.000
e. Lain-lain : ........................
12 Berapa biaya pupuk yang digunakan (Rp. ................................/ha/tahun
NPK 12 zak x Rp. 465.000 = Rp. 5.800.000
D. BIAYA PESTISIDA
13 Jenis pestisida apa saja yang digunakan ?
antracol
14 Berapa dosis pestisida?
Sesuai aturan
15 Bagaimana cara pemberian pestisida? Interval pemberian pestisida
bagaimana? disemprotkan
16 Kapan waktu pestisida?
Sesuai kondisi tanaman
17 Berapa biaya pestisida yang digunakan? (Rp. 6.750.000 ha/tahun)
32 Berapa upah borong per jenis pekerjaan? Rp. 40.000 per hari (biasanya dapat
mengisi 500 polibag)
33 Berapa upah mengisi tanah ke polibag (Rp 50.000 /orang/hari
35 Berapa kemampuan tenaga kerja satu hari mengisi polibag? ± 500 polibag
36 Berapa upah menyusun polibag supaya tertata dengan baik dibawah paranet?
-
37 Berapa upah tenaga kerja menanam benih kopi dari persemaian ke
47 Berapa jumlah benih kopi terjual setiap tahunnya? Mulai thn 2013-2017?
a. Tahun 2013 55.000 btg b. Tahun 2014 35.000 btg
c, Tahun 2015 50.000 btg d. Tahun 2016 135.000 btg
e. Tahun 2017 120.000 btg
48 Apakah setiap tahun ada kenaikan harga jual benih kopi siap salur? Ada
49 Berapa harga jual bibit per polibag? Rp. 3.500 per batang
A.BIAYA LAHAN
1 Sudah berapa lama saudara menjadi produsen benih kopi arabika Varietas
Sigarar Utang?
a. 1tahun b. 2 tahun c. 3 tahun d. 4 tahun e. ≥ 5 tahun
b Berapa luas lahan sebagai lokasi pembibitan kopi ini?
1 ha
3 Lahan pembibitan milik sendiri atau sewa ?
• Sewa b. Milik sendiri
4 Bila menyewa, Berapa biaya sewa lahan per tahun?
Rp. 0
B. BIAYA BENIH
5 Berapa butir benih kopi yang saudara beli per tahun ?
250.000 butir
6 Berapa harga pembelian benih kopi dalam bentuk biji per butir?
Rp. 125/butir
C. BIAYA PUPUK
7 Jenis pupuk apa saja yang digunakan ?
a. Urea b. TSP c. KCl d. NPK
e. Lain-lain ; .........................................................
8 Berapa dosis pupuknya? 0,3 – 0,5 G/LTR
9 Bagaimana cara pemberian pupuknya? Interval pemupukannya bagaimana?
Pemupukan dilakukan secara bertahap dan diaplikasikan semingu sekali
dengan cara dilarutkan
10 Kapan waktu pemberian pupuk?
seminggu sekali
11 Berapa harga pupuk per kilo?
a. Urea : Rp 4.500 b. TSP ; Rp. 4.750
c. KCl ; Rp 5.000 d. NPK : Rp. 9.000
e. Lain-lain : Pupuk Daun
12 Berapa biaya pupuk yang digunakan (Rp. 37.500.000/ha/tahun
D. BIAYA PESTISIDA
13 Jenis pestisida apa saja yang digunakan ?
antracol
14 Berapa dosis pestisida?
Sesuai aturan
15 Bagaimana cara pemberian pestisida? Interval pemberian pestisida
bagaimana? disemprotkan
16 Kapan waktu pestisida?
Sesuai kondisi tanaman
17 Berapa biaya pestisida yang digunakan? (Rp. 15.000.000 ha/tahun)
48 Apakah setiap tahun ada kenaikan harga jual benih kopi siap salur? Ada
49 Berapa harga jual bibit per polibag? Rp. 3.500 per batang
A.BIAYA LAHAN
1 Sudah berapa lama saudara menjadi produsen benih kopi arabika Varietas
Sigarar Utang?
a. 1tahun b. 2 tahun c. 3 tahun d. 4 tahun e. ≥ 5 tahun
b Berapa luas lahan sebagai lokasi pembibitan kopi ini?
1 ha
3 Lahan pembibitan milik sendiri atau sewa ?
a Sewa b. Milik sendiri
4 Bila menyewa, Berapa biaya sewa lahan per tahun?
Rp. 0
B. BIAYA BENIH
5 Berapa butir benih kopi yang saudara beli per tahun ?
100.000 butir
6 Berapa harga pembelian benih kopi dalam bentuk biji per butir?
Rp. 125/butir
C. BIAYA PUPUK
7 Jenis pupuk apa saja yang digunakan ?
a. Urea b. TSP c. KCl d. NPK
e. Lain-lain ; .........................................................
8 Berapa dosis pupuknya? 0,3 – 0,5 G/LTR
9 Bagaimana cara pemberian pupuknya? Interval pemupukannya bagaimana?
Pemupukan dilakukan secara bertahap dan diaplikasikan semingu sekali
dengan cara dilarutkan
10 Kapan waktu pemberian pupuk?
seminggu sekali
11 Berapa harga pupuk per kilo?0
a Urea : Rp 4.500 b. TSP ; Rp. 4.750
c. KCl ; Rp 5.000 d. NPK : Rp. 9.000
e. Lain-lain : Pupuk Daun
12 Berapa biaya pupuk yang digunakan (Rp. 15.500.000/ha/tahun
D. BIAYA PESTISIDA
13 Jenis pestisida apa saja yang digunakan ?
Antracol
14 Berapa dosis pestisida?
Sesuai aturan
15 Bagaimana cara pemberian pestisida? Interval pemberian pestisida
bagaimana? disemprotkan
16 Kapan waktu pestisida?
Sesuai kondisi tanaman
17 Berapa biaya pestisida yang digunakan? (Rp. 10.000.000 ha/tahun)
E. BIAYA BAHAN DAN PERALATAN
48 Apakah setiap tahun ada kenaikan harga jual benih kopi siap salur? Ada
49 Berapa harga jual bibit per polibag? Rp. 3.500 per batang