Tugas Pphat - 032024253041 - Intan Febbellia Rizqy

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

Tugas Pendaftaran dan Peralihan Hak Atas Tanah

Legal Opinion
Analisis Putusan Mahkamah Agung
Nomor 27 PK/TUN/2018

Oleh:

INTAN FEBBELLIA RIZQY


NIM : 032024253041
KELAS B

Program Studi Magister Kenotariatan


Fakultas Hukum
Universitas Airlangga
Surabaya
2022
A. Kasus Posisi
Para pihak
Pemohon Peninjauan Kembali Sebelumnya Sebagai Tergugat:
Lurah Kelurahan Greges

Termohon Peninjauan Kembali Sebelumnya Sebagai Penggugat:


Nanang Agung Widodo

Objek Sengketa
Keputusan Tata Usaha Negara berupa Pembukuan Surat Leter C/Pethok Nomor 483 Persil 44
Kelas D.III seluas 3 Ha atau 30.000 M2 atas nama Nanik dan Nomor 582 Persil 44 Kelas D.III
seluas 0,775 Ha atau 7.750 M2 atas nama Miselan tercatat pada Buku Tanah Kelurahan Greges,
Kecamatan Asemrowo, Kota Surabaya.

Fakta Hukum
 Bahwa, Penggugat adalah salah satu ahli waris yang sah dari Almarhum SOEBOWO
berdasarkan Penetapan Pengadilan Agama Surabaya Nomor : 19/Komp/2002/PA.Sby
Tanggal 28 Agustus 2003;
 Bahwa, Penggugat juga telah mendapat kuasa dan atau persetujuan dari para ahliwaris lain;
 Bahwa, semasa hidup Almarhum SOEBOWO mempunyai beberapa bidang tanah Tambak
terletak di Kelurahan Greges, Kecamatan Asemrowo, Kota Surabaya, yakni sebagaimana
tersebut didalam Petok D Nomor : 405 Persil Nomor : 26a Dt. II seluas = 4 ha, 690 da dan
Persil Nomor : 26a Dt. III seluas = 2 ha 170 da, kemudian berdasarkan kelasiran Tahun
1974/1975 menjadi petok D Nomor 368 Persil 44 Kelas d-III seluas 6.775;
 Bahwa, sesuai dengan catatan di Leter C / Pethok D atas nama SOEBOWO tersebut telah
berubah menjadi Obyek sengketa yang tercatat atas nama Nanik dan Miselan yang tidak
jelas dasar perolehannya;
 Bahwa, kenyataannya semasa Almarhum SOEBOWO selama masih hidup hingga
meninggal dunia pada tanggal 4 Juni 1979 maupun Penggugat dan ahliwaris yang lainnya
tidak pernah menjual atau mengalihkan tanah tersebut kepada pihak lain atau tidak pernah
menjadikan jaminan hutang piutang terhadap siapapun.
B. Pertanyaan Hukum
1. Keabsahan Surat Keputusan Tata Usaha Negara yang Diterbitkan oleh Lurah Kelurahan
Greges
2. Kewenangan Lurah Kelurahan Greges Dalam Kegiatan Pendaftaran Tanah

C. Kajian Hukum
Adapun yang menjadi sumber hukum pendaftaran tanah dalam kasus ini yaitu:
a. Undang-undang No. 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria;
b. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
c. Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah;
d. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
e. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota.

D. Pendapat Hukum
1. Kewenangan Lurah Kelurahan Greges Dalam Kegiatan Pendaftaran Tanah
Berdasarkan ketentuan Pasal 229 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah;
(1)  Kelurahan dibentuk dengan Perda Kabupaten/Kota berpedoman pada peraturan
pemerintah.
(2)  Kelurahan dipimpin oleh seorang kepala kelurahan yang disebut lurah selaku
perangkat Kecamatan dan bertanggung jawab kepada camat.
Adapun wewenang Lurah ialah Membuat surat keterangan yang menyatakan
bahwa yang bersangkutan telah menguasai suatu bidang tanah, dalam hal tidak atau tidak
lagi tersedia secara lengkap alat-alat pembuktian , pembukuan hak dapat dilakukan
berdasarkan kenyataan penguasaan fisik bidang tanah yang bersangkutan selama 20 tahun
atau lebih secara berturut-turut oleh pemohon pendaftaran dan pendahulu-pendahulunya
dengan syarat penguasaan tersebut dilakukan dengan itikat baik dan secara terbuka oleh
yang bersangkutan sebagai yang berhak atas tanah serta diperkuat oleh kesaksian orang
yang dapat dipercaya.
Dalam hal ini Penguasaan tersebut baik sebelum maupun selama pengumuman
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 PP Nomor 24 Tahun 1997 tidak dipermasalahkan
oleh masyarakat hukum adat atau desa/kelurahan yang bersangkutan ataupun pihak
lainnya. Kondisi di atas diperlukan untuk pembuatan akta di PPAT mengenai bidang
yang belum terdaftar.
Adapun hal demikian adalah upaya untuk menguatkan surat keterangan yang
menyatakan bahwa bidang tanah yang bersangkutan belum bersertipikat yang dibuat
oleh para pihak untuk tanah yang terletak di daerah yang jauh dari kedudukan Kantor
Pertanahan. Surat keterangan yang menguatkan tadi diperlukan untuk permohonan
membuat akta di PPAT berkaitan dengan bidang tanah yang belum terdaftar.
Dalam kasus ini, wewenang Lurah Kelurahan Greges dalam pendaftaran tanah
secara sporadik adalah membantu kepala kantor pertanahan kab/kota dalam pembuatan
Surat Kutipan Letter C (pengganti petuk), riwayat tanah, menandatangani penguasaan
fisik sporadik, menandatangani berita acara pengukuran tanah, sebagai anggota Panitia A
meneliti kebenaran data yuridis, menandatangani telah berakhirnya masa pengumuman
data fisik dan data yuridis, membuat surat keterangan sebagai ahliwaris dan
menandatanganinya apabila pemohon pendaftaran tanah secara sporadik adalah warga
negara Indonesia dari golongan bumiputera. Dimana dalam hal ini adanya Pembukuan
oleh Lurah Kelurahan Greges berupa Surat Leter C/Pethok Nomor 483 Persil 44 Kelas
D.III seluas 3 Ha atau 30.000 M2 atas nama Nanik dan Nomor 582 Persil 44 Kelas D.III
seluas 0,775 Ha atau 7.750 M2 atas nama Miselan tercatat pada Buku Tanah Kelurahan
Greges, Kecamatan Asemrowo, Kota Surabaya.

2. Keabsahan Surat Keputusan Tata Usaha Negara yang Diterbitkan oleh Lurah
Kelurahan Greges
Pendekatan Kekuasaan, dalam hal ini meliputi ruang lingkup keabsahan berkaitan
dengan wewenang, prosedur dan substansi.

 Keabsahan Wewenang
Berbicara masalah wewenang dalam pendaftaran tanah secara sporadik yang dimana
memperoleh wewenang berupa atribusi. Berdasarkan Pasal 1 Angka 22 Undang-Undang
No.30 Tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan Atribusi merupakan pemberian
Kewenangan kepada Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan oleh Undang-Undang,
dimana ciri dari Atribusi yang sifatnya mengikat. mendapatkan pelimpahan wewenang
yang dilakukan Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota berdasarkan delegasi dimana diatur
dalam Pasal 5 Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1996. Sehingga dalam hal ini
pendaftaran tanah secara sporadik pendaftaran tanah berdasarkan inisiatif yang
berkepentingan.
 Keabsahan Substansi
Dalam pendaftaran tanah secara sporadik sama halnya dengan pendaftaran tanah secara
sistematis yang harus memenuhi azas dimana diatur dalam Pasal 2 Peraturan
Pemerintah No. 24 Tahun 1997, sebagai berikut :
a. Azas sederhana

Pendaftaran tanah dimaksudkan agar ketentuan-ketentuan pokoknya maupun


prosedurnya dengan mudah dapat dipahami oleh pihak-pihak yang berkepentingan,
terutama para pemegang hak atas tanah.
b. Azas aman

Bahwa pendaftaran tanah perlu diselenggarakan secara teliti dan cermat sehingga
hasilnya dapat memberikan jaminan kepastian hukum sesuai tujuan pendaftaran
tanah itu sendiri.
c. Azas terjangkau
Keterjangkauan dari pihak-pihak yang memerlukan, khususnya dengan
memperhatikan kebutuhan dan kemampuan golongan ekonomi lemah. Pelayanan
yang diberikan dalam rangka penyelenggaraan pendaftaran tanah harus bisa
terjangkau oleh para pihak yang memerlukan.
d. Azas mutakhir
Data yang tersedia harus menunjukkan keadaan yang mutakhir. Untuk itu perlu
diikuti kewajiban mendaftar dan pencatatan perubahan-perubahan yang terjadi di
kemudian hari.
e. Azas terbuka

Masyarakat dapat memperoleh keterangan mengenai data yang benar setiap saat.

 Keabsahan Prosedur, Dalam hal ini prosedur pendaftaran tanah secara sporadik harus
berdasarkan pada Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 1997 tentang pendaftaran tanah.

Pendekatan Hak Asasi Manusia, dalam hal ini Tergugat telah mencoret nama
SOEBOWO pada buku tanah pendaftaran huruf C No. 405 Persil Nomor : 26a Dt. II
seluas = 4 ha, 690 da dan Persil Nomor : 26a Dt. III seluas = 2 ha 170 da, kemudian
berdasarkan kelasiran Tahun 1974/1975 menjadi petok D Nomor 368 Persil 44 Kelas d-
III seluas 6.775 kemudian membukukan/ mencatatkan ke dalam Buku Tanah Kelurahan
Greges menjadi atas nama Nanik dan Miselan dimana pencatatan tersebut tidak jelas
dasar perolehannya. Karena semasa Almarhum SOEBOWO selama masih hidup hingga
meninggal dunia pada tanggal 4 Juni 1979 maupun Penggugat dan ahliwaris yang lainnya
tidak pernah menjual atau mengalihkan tanah tersebut kepada pihak lain atau tidak
pernah menjadikan jaminan hutang piutang terhadap siapapun. Sehingga tergugat dalam
hal ini telah bertentangan dengan peraturan perundang-undangan serta asas-asas umum
pemerintahan yang baik, yakni azas kecermatan dan azas kepastian Hukum.

Pendekatan Fungsionaris, dalam hal ini adanya norma perilaku aparat dimana dalam
hal ini yaitu lurah pada saat menjalankan tugasnya berkaitan dengan pendaftaran tanah
maka harus bersikap jujur dan dapat dipercaya bagi masyarakat sehingga tercapaikan
kepastian hukum terkait data yuridis untuk pendaftaran tanah tersebut.

E. Rekomendasi
1. Pemerintah daerah harus membuat peraturan yang lebih rinci lagi terkait apa saja
wewenang lurah dalam kegiatan pendaftaran tanah mengingat peran lurah penting terkait
data awal untuk pendaftaran tanah.
2. Pemerintah, khususnya di bidang pertanahan memberikan pengawasan terkait data
yuridis yang diajukan untuk pendaftaran tanah sehingga tercapaian kepastian hukum bagi
masyarakat.

D. Penutup
1. Wewenang Lurah Kelurahan Greges dalam pendaftaran tanah secara sporadik adalah
membantu kepala kantor pertanahan kab/kota dalam pembuatan Surat Kutipan Letter C
(pengganti petuk), riwayat tanah, menandatangani penguasaan fisik sporadik,
menandatangani berita acara pengukuran tanah, sebagai anggota Panitia A meneliti
kebenaran data yuridis, menandatangani telah berakhirnya masa pengumuman data fisik
dan data yuridis, membuat surat keterangan sebagai ahliwaris dan menandatanganinya
apabila pemohon pendaftaran tanah secara sporadik adalah warga negara Indonesia dari
golongan bumiputera. Dimana dalam hal ini adanya Pembukuan oleh Lurah Kelurahan
Greges berupa Surat Leter C/Pethok Nomor 483 Persil 44 Kelas D.III seluas 3 Ha atau
30.000 M2 atas nama Nanik dan Nomor 582 Persil 44 Kelas D.III seluas 0,775 Ha atau
7.750 M2 atas nama Miselan tercatat pada Buku Tanah Kelurahan Greges, Kecamatan
Asemrowo, Kota Surabaya.
2. Surat Keputusan Tata Usaha Negara berupa Pembukuan Surat Leter C/Pethok Nomor
483 Persil 44 Kelas D.III seluas 3 Ha atau 30.000 M2 atas nama Nanik dan Nomor 582
Persil 44 Kelas D.III seluas 0,775 Ha atau 7.750 M2 atas nama Miselan tercatat pada
Buku Tanah Kelurahan Greges, Kecamatan Asemrowo, Kota Surabaya yang diterbitkan
oleh Lurah Kelurahan Greges dalam hal ini bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan serta asas-asas umum pemerintahan yang baik, yakni azas kecermatan dan azas
kepastian Hukum. Sehingga dapat diajukan gugatan untuk dinyatakan batal atau tidak
sah.

Anda mungkin juga menyukai