Buku Satwa Liar Di Objek Wisata Alam Bekantan Sungai Hitam Samboja
Buku Satwa Liar Di Objek Wisata Alam Bekantan Sungai Hitam Samboja
Buku Satwa Liar Di Objek Wisata Alam Bekantan Sungai Hitam Samboja
Penanggung Jawab :
Ahmad Gadang Pamungkas, S.Hut, M.Si
(Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan
Teknologi Konservasi Sumber Daya Alam)
Editor :
Tri Atmoko, S.Hut, M.Si
Burhanuddin Adman, S.Hut, M.Si
Desain Grafis :
Agustina Dwi Setyowati, S.Sn
Kontributor foto:
Satriyo Susito, Mudzakir, Sulton Affifudin,
Bina Swasta Sitepu, Agustina Dwi Setyowati
Dipublikasikan oleh :
BALAI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
TEKNOLOGI KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM
Jl. Soekarno Hatta Km. 38 Samboja Po. Box 578, Balikpapan,
Kalimantan Timur 76112
Telp. (0542) 7217663 Fax: (0542) 7217665
E-mail: [email protected]
Website: www.balitek-ksda.or.id
Selain itu, kami juga berharap buku yang dilengkapi foto dan deskripsi jenis
satwa liar yang ditata secara artistik ini akan dapat dipergunakan dan
dimanfaatkan sebagai bahan pendidikan lingkungan baik bagi para
pengunjung maupun para pelajar.
Semoga dengan terbitnya buku ini akan dapat memberikan inspirasi kepada
kita semua untuk dapat mengembangkan dan mendukung pembangunan
berbasis ekonomi hijau di sektor ekowisata di Provinsi Kalimantan Timur.
iv
Kata Sambutan
Kepala Balitek KSDA
Kami menyambut dengan antusias hadirnya buku Satwa Liar di Objek Wisata
Alam Bekantan Sungai Hitam. Buku yang dilengkapi foto dan disusun secara
artistik ini diharapkan akan dapat mempromosikan objek wisata alam Bekantan
Sungai Hitam sehingga lebih dikenal baik oleh wisatawan lokal maupun
internasional. Kami meyakini bahwa dengan dukungan data dan informasi
terkait kekayaan keanekaragaman hayati di objek wisata alam bekantan Sungai
Hitam yang tersaji dalam buku ini akan dapat juga menjadi media promosi dan
media pendidikan lingkungan.
Selain itu, kami juga berharap dengan hadirnya buku ini akan menggugah kita
semua terutama pemerintah daerah dan masyarakat setempat untuk dapat
v
bersama-sama melindungi dan mempertahankan ekosistem di Sungai Hitam
yang merupakan habitat alami bekantan dari berbagai macam ancaman
kerusakan.
Kepada penulis kami mengucapkan selamat atas terbitnya buku ini. Semoga
dengan terbitnya buku ini akan dapat memberikan inspirasi hadirnya buku-
buku lain di objek wisata alam di Provinsi Kalimantan Timur yang diperuntukan
tidak hanya sebagai media promosi dan panduan semata, tetapi juga sebagai
media pendidikan lingkungan.
Kepala Balai,
vi
Kata Pengantar
P
uji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat
dan hidayah-Nya sehingga buku dengan judul “Satwa Liar di Objek
Wisata Alam Bekantan Sungai Hitam”, ini dapat kami selesaikan. Buku
ini sengaja kami buat dengan tujuan untuk memperkenalkan dan
mempromosikan salah satu objek wisata alam bekantan Sungai Hitam di
Kecamatan Samboja. Selain itu, juga untuk membantu meningkatkan data dan
informasi dalam rangka mengembangkan potensi wisata alam bekantan di
Sungai Hitam baik oleh masyarakat, pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara
dan Provinsi Kalimantan Timur.
vii
Buku ini tentu tidak dapat kami selesaikan tanpa bantuan dan dukungan banyak
pihak. Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Burhanuddin
Adman, S.Hut, M.Si dan Tri Atmoko, S.Hut, M.Si sebagai editor atas saran dan
masukannya dalam buku ini; Ahmad Gadang Pamungkas, S.Hut, M.Si, Kepala
Balitek KSDA atas dukungannya dalam menyusun buku ini; Sulton Affifudin (ELTI
Indonesia), Bapak Haidil, Bapak Adul, Bapak Armawan, Yuyun, Idhamsyah,
Suhardi dan Winda yang telah membantu selama pengumpulan data dan
kerjasamanya selama di lapangan, serta Agustina Dwi Setyowati yang telah
mendesain buku ini dengan artistik. Terimakasih pula kepada seluruh pimpinan
dan staf Kelurahan Kampung Lama, LPM dan Karang Taruna Kampung Lama
serta Kecamatan Samboja atas kerja samanya melindungi habitat alami
Bekantan di Sungai Hitam.
Tak lupa penulis ucapkan terima kasih untuk Dr. David Neidel Koordinator Asia
ELTI Program dan Helmut Huber dari Fans For Nature German atas segala
dukungan dan kerjasamanya di dalam upaya melindungi dan merestorasi
habitat alami bekantan di Sungai Hitam. Terakhir kali penulis mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu yang telah membantu selama di lapangan sampai akhir penyusunan
buku ini. Penulis menyadari bahwa buku ini masih jauh dari sempurna. Untuk
itu, masukan dan kritik sangat kami butuhkan untuk memperbaiki dan
menyempurnakan buku ini.
Penulis
viii
Daftar Isi
BAB I. Pendahuluan 1
A. Kelompok Mammalia 15
Cercopithecidae - Nasalis larvatus 16
Sciuridae - Callosciurus notatus 19
B. Kelompok Aves 21
Acanthizidae - Gerygone sulphurea 22
Accipitridae - Haliaeetus leucogaster 23
Aegithinidae - Aegithinia tiphia 24
Alcedinidae - Alcedo atthis 25
Alcedinidae - Alcedo meninting 26
Alcedinidae - Pelargopsis capensis 27
Alcedinidae - Todiramphus sanctus 28
Anhingidae - Anhinga melanogaster 29
Ardeidae - Ardea purpurea 30
Ardeidae - Butorides striatus 31
Ardeidae - Egretta garzetta 33
Artamidae - Artamus leucorhynchus 34
Campephagidae - Lalage nigra 35
Caprimulgidae - Caprimulgus affinis 36
Cisticolidae - Orthotomus ruficeps 37
Cisticolidae - Prinia familiaris 38
x
Columbidae - Streptopelia chinensis 39
Corvidae - Corvus macrorhynchos 40
Cuculidae - Cacomantis merulinus 41
Dicaeidae - Dicaeum cruentatum 42
Dicaeidae - Dicaeum trigonostigma 43
Estrildidae - Lonchura fuscans 44
Estrildidae - Lonchura malacca 45
Estrildidae - Lonchura punctulata 46
Eurylaimidae - Cumbirhynchus macrorhynchus 47
Hirundinidae - Hirundo tahitica 48
Laniidae - Lanius schach 49
Meropidae - Merops viridis 50
Nectariniidae - Aethopyga siparaja 51
Nectariniidae - Anthreptes malacensis 52
Nectariniidae - Arachnothera longirostra 54
Nectariniidae - Nectarinia jugularis 55
Oriolidae - Oriolus chinensis 57
Passeridae - Passer montanus 58
Picidae - Dendrocopos canicapillus 59
Picidae - Meigluptes tukki 60
Picidae - Picus miniaceus 61
Pycnonotidae - Pycnonotus aurigaster 62
Pycnonotidae - Pycnonotus goiavier 63
Rhipiduridae - Rhipidura javanica 64
Scolopacidae - Tringa hypoleucos 65
Sturnidae - Acridotheres cristatellus 66
Sturnidae - Aplonis panayensis 67
Timaliidae - Macronous gularis 68
Vangidae - Hemipus hirundinaceus 69
xi
C. Kelompok Reptil 71
Agamidae - Bronchocella cristatella 72
Geoemudidae - Orlitia borneensis 73
Scincidae - Eutropis multifasciata 74
Varanidae - Varanus salvator bivittatus 75
Daftar Pustaka 77
Lampiran 79
Tentang Penulis 81
xii
Daftar Gambar
xiii
BAB I
Pendahuluan
K
ecamatan Samboja merupakan satu dari 18 kecamatan di Kabupaten
2
Kutai Kartanegara. Luas wilayah Kecamatan Samboja + 1.045,90 Km
yang dibagi dalam 23 Kelurahan/Desa dengan jumlah penduduk
mencapai + 62.491 jiwa (BPS, 2016). Kecamatan Samboja memiliki potensi
sumber daya alam (SDA) yang melimpah, seperti potensi sumber minyak dan
gas bumi (MIGAS) serta batubara. Selain itu, di Kecamatan Samboja juga
memiliki potensi luar biasa di sektor pertanian, perikanan dan pariwisata.
1
unik dan menarik. Beberapa objek tersebut tidak hanya berupa kawasan pantai
saja, tetapi juga kawasan hutan dataran rendah Dipterocarpaceae dan hutan
mangrove/bakau. Selain itu, pengembangan potensi wisata di Kecamatan
Samboja sangat sesuai dengan Program Kabupaten Kutai Kartanegara Gerbang
Raja Jilid II, yang akan memprioritaskan pembangunan di sektor pertanian,
perikanan dan pariwisata.
Terkait dengan potensi pengembangan pada sektor pariwisata, salah satu obyek
wisata di Kecamatan Samboja adalah obyek wisata alam bekantan di Sungai
Hitam Samboja. Letaknya yang sangat strategis (berada di jalan poros
Balikpapan-Handil), objek wisata alam bekantan Sungai Hitam juga memiliki
keunikan alami yang luar biasa. Tidak hanya sebagai habitat alami satwa liar
bekantan (Nasalis larvatus) saja, tetapi memiliki juga kondisi yang unik, baik dari
struktur komposisi vegetasinya maupun kondisi daerah aliran sungainya.
Selain itu, objek wisata alam bekantan Sungai Hitam menjadi potensial untuk
dikembangkan tidak hanya karena status kawasannya yang berada di luar
kawasan konservasi, namun juga saat ini masyarakat di sekitar kawasan telah
terlibat aktif dalam pengelolaan kawasan dan pengembangan potensi objek
wisata alam Bekantan di Sungai Hitam. Bersama tokoh masyarakat dan pemuda
setempat, dibantu dengan para penggiat lingkungan, saat ini objek wisata alam
bekantan Sungai Hitam mulai dikelola dengan wadah organisasi sederhana
yang diberi nama Sungai Hitam Lestari.
2
BAB II
Habitat Bekantan
di Sungai Hitam
3
Secara geografis, habitat alami bekantan di Sungai Hitam terletak pada
koordinat 010 00' 27,5'' s.d 010 01' 09,8'' Lintang Selatan (LS) dan 1170 05' 33,8'' s.d
1170 06' 54,2'' Bujur Timur (BT). Aksesibilitas untuk menuju objek wisata
bekantan Sungai Hitam sangat mudah, karena terletak di jalan poros
Balikpapan-Handil. Umumnya, dengan mempergunakan kendaraan roda 2
maupun roda 4, dari Bandara Internasional Aji Sultan Muhammad Sulaiman
Sepinggan-Kota Balikpapan hanya membutuhkan waktu + 1,5 jam menuju
objek wisata bekantan Sungai Hitam.
Idhamsyah
Gambar 1. Peta aksesbilitas dari kota Balikpapan menuju objek wisata bekantan Sungai Hitam
4
B. Daya Tarik
Objek wisata alam bekantan Sungai Hitam merupakan habitat alami dari salah
satu satwa primata endemik Kalimantan yaitu bekantan (Nasalis larvatus). Jenis
satwa ini hanya dapat ditemui di pulau Borneo (Indonesia, Brunei Darussalam
dan Malaysia). Sebutan nama Sungai Hitam oleh masyarakat setempat
dikarenakan warna air sungainya yang relatif berwarna gelap/hitam sebagai
dampak dari proses pelapukan/pembusukan serasah/dedaunan dari kawasan
hulu dan sekitarnya.
Daya tarik utama dan keunikan objek wisata alam bekantan di Sungai Hitam
Samboja adalah pengunjung dapat dengan mudah melihat secara langsung
kehadiran bekantan liar di habitat alaminya. Umumnya, hanya dengan
menggunakan perahu untuk menelusuri sungai, maka beberapa kelompok
bekantan dapat dijumpai beraktivitas di atas pepohonan mangrove yang ada di
tepian Sungai Hitam.
5
Gambar 3. Satwa Bekantan di habitat alaminya di Sungai Hitam
Selain itu, keindahan dan keunikan ekosistem mangrove yang berada di tepian
Sungai Hitam juga sangat menarik untuk dinikmati, apalagi di bagian hilirnya
terdapat perkampungan Nelayan Kuala Samboja. Peralatan tangkap tradisional
menggunakan jaring dengan alat transport perahu kayu yang sederhana
sampai kapal bermesin ganda menjadi ciri masyarakat Kampung Nelayan Kuala
Samboja yang menarik pula untuk dikunjungi.
6
C. Flora dan Fauna
Secara umum, topografi objek wisata alam Sungai Hitam adalah berupa daerah
aliran sungai yang relatif datar, dengan struktur komposisi vegetasi dominan
adalah nipah (Nypa fruticans) dan rambai laut (Sonneratia caseolaris), yang
merupakan habitat alami satwa liar bekantan. Khusus pohon rambai laut
merupakan pakan alami utama bekantan. Dari pohon rambai laut, bekantan
memakan bagian pucuk daun dan buah muda.
Selain itu, pada bagian daratan terdapat juga beberapa jenis tumbuhan alami
yang mendominasi diantaranya adalah Vitex pinnata, Elacocarpus stipularis,
Syzygium sp., Havea brasiliensis, Melastoma malabathricum, Dillenia suffruticosa,
dan jenis tumbuhan bawah dan merambat lainnya seperti Imperata cylindrica,
Mikania scandens, Bauhinia sp., Stenochlaena palustris dan Scleria sp.
Gambar 5. Rambai laut dan nipah, dua jenis vegetasi dominan di Sungai Hitam
7
D. Fasilitas dan Pengelola
Meskipun belum optimal pengembangan dan pengelolaannya, namun di objek
wisata alam bekantan Sungai Hitam saat ini telah tersedia beberapa fasilitas
pendukung untuk memberikan kenyamanan para pengunjung. Beberapa
fasilitas tersebut diantaranya adalah dermaga perahu dan toilet.
8
Gambar 7. Pintu gerbang masuk ke wisata alam bekantan Sungai Hitam
9
Gambar 8. Foto pengurus kelompok Sungai Hitam Lestari dan pegiat lingkungan dari Fans For Nature
Gambar 9. Foto penanaman pohon kerjasama masyarakat dan Fans For Nature
10
11kerjasama masyarakat dan Fans For Nature
Gambar 10. Foto pembersihan jalur di sungai
BAB III
Satwa Liar di Sungai Hitam
H
abitat alami bekantan di Sungai Hitam berdasarkan struktur
vegetasinya meskipun didominasi oleh 2 jenis tumbuhan yaitu rambai
laut dan nipah, namun dari keanekaragaman fauna di sekitar kawasan
Sungai Hitam terutama dari kelompok burung cukup beragam. Tercatat
setidaknya ada 45 jenis burung dari 30 suku berhasil didokumentasikan di
sekitar habitat alami bekantan di Sungai Hitam, di Kecamatan Samboja.
Sedangkan dari kelompok mamalia setidaknya terdapat 2 jenis dari 2 famili
penghuni tetap di kawasan Sungai Hitam, dan 4 jenis dari 4 famili dari kelompok
reptil.
Berikut deskripsi dan foto dari masing-masing jenis baik dari kelompok aves
(burung), reptil dan mammalia di sekitar kawasan habitat alami bekantan di
Sungai Hitam. Selain berdasarkan pengalaman penulis, identifikasi dan deskripsi
13
dari masing-masing jenis yang dijumpai, juga dibantu dengan menggunakan
beberapa pustaka. Pustaka utama yang digunakan adalah MacKinnon et al.
(2000) untuk identifikasi kelompok burung; Yanuarefa et al. (2012) untuk
kelompok reptil; dan Payne et al. (2000) untuk kelompok mammalia. Selain
pustaka utama tersebut, pustaka dalam bentuk online juga dipergunakan
didalam membantu mengidentifikasi dan mendeskripsikan beberapa jenis baik
kelompok burung, reptil dan mamalia seper ti Ecology Asia.
http://www.ecologyasia.com; Reptarium. http://www.reptarium.cz/; dan The
Reptile Database. http://www.reptile-database.org.
14
A. Kelompok mammalia
Nasalis larvartus jantan
Famili : Cercopithecidae
Deskripsi
Nasalis larvartus termasuk dalam keluarga mammalia yang disebut monyet
karena mempunyai ekor. Sering disebut dengan nama lokal “bekantan”. Pakan
utama adalah daun dan buah muda pohon rambai laut. Ukuran tinggi tubuh
hewan dewasa berkisar antara 80-100 cm, dengan panjang ekor lebih panjang
dari tinggi badan. Warna kepala, bahu, dada, punggung sampai pinggang
berwarna coklat karat. Tengkuk, perut, tangan, kaki, pantat dan ekor berwarna
abu-abu. Pada hewan berumur sangat muda, belum terdapat bulu. Ciri khas nya
adalah hidung hewan jantan dewasa yang membesar dan menggelantung
seperti kepompong yang menggantung. Oleh karena itu, bekantan diberi nama
ilmiah “nasalis” yang berarti “hidung”, dan “larvatus” yang berarti berbentuk
“kepompong”. Pada hewan betina, hidung tidak membesar tetapi berbentuk
mancung.
Perilaku
Hidup berkelompok. Kelompok normal terdiri dari pejantan tunggal dan
beberapa betina. Hewan jantan muda akan diusir keluar dari kelompok tersebut
16
oleh pejantan dominan, sehingga membentuk kelompok pejantan muda. Bila
pejantan tersebut telah merasa cukup kuat, maka ia akan berusaha
mengalahkan pejantan dominan dalam kelompok normal. Meloncat dan naik
ke dahan pohon rambai laut untuk mencari daun muda atau buah yang sangat
muda. Dapat berenang di air untuk menyeberang, tetapi lebih menyukai
melompat ke dahan pohon yang lainnya. Beberapa hewan yang sering melihat
kehadiran manusia, tidak takut akan kehadiran manusia, terutama pejantan
dominannya. Hewan muda dan betina yang mengasuh anaknya, akan bersifat
lebih penakut. Sering berjalan ke permukaan tanah, bila tidak ada dahan yang
dapat dilompati. Bila cuaca panas, sering berteduh ke tempat yang lebih rendah
atau dibawah bayangan pohon. Tidur di dahan pohon rambai laut yang tinggi
dengan pilihan dahan yang menjorok ke permukaan air. Ini dikarenakan, pada
malam hari, penguapan air dari sungai akan membawa suhu yang
menghangatkan bekantan yang ada di dahan pohon.
Penyebaran
Dapat dijumpai dari dataran rendah, terutama di pinggir sungai atau perairan
yang terdapat tumbuhan pakannya (pohon rambai laut).
73
Nasalis larvartus meloncat
untuk menyeberangi sungai
75
Callosciurus notatus remaja
Famili : Sciuridae
Deskripsi
Callosciurus notatus termasuk dalam kelas mammalia pengerat. Jenis mammalia
ini sering disebut dengan nama lokal tupai. Pemakan buah dan biji-bijian.
Ukuran panjang tubuh dewasa berkisar antara 18-20 cm, dengan panjang ekor
lebih panjang dengan ukuran panjang badan. Warna di dominasi warna coklat
tua, bagian bawah leher sampai ujung ekor berwarna kuning kotor. Terdapat
garis hitam membujur di samping perut. Gigi tipe pengerat. Pada hewan belum
dewasa, belum terdapat garis hitam di samping perut dan di tengkuknya
terdapat garis putih melingkar.
Perilaku
Callosciurus notatus hidup soliter. Mencari pakan di pepohonan, jarang sekali
turun ke permukaan tanah. Berani mendekati pemukiman penduduk untuk
mencari pakannya.
Penyebaran
Dapat dijumpai dari dataran rendah sampai dataran tinggi.
19
Callosciurus notatus dewasa
B. Kelompok Aves (Burung)
Famili : Acanthizidae
Deskripsi
Nama Latin :Gerygone sulphurea
Jenis burung ini mempunyai ukuran tubuh kecil, berkisar antara 7-10 cm.
Pemakan serangga. Kepala bagian atas, punggung dan ekor berwarna coklat
keabu-abuan. Leher sampai perut kuning sampai tunggir dan dada sampai
perut berwarna kuning. Mempunyai paruh dan kaki hitam. Alis mata berwarna
putih.
Perilaku
Hidup berpasangan. Terbang berloncatan di antara ranting-ranting pohon
bakau atau cemara. Berkicau bagus.
Penyebaran
Dapat ditemui di dataran rendah, terutama di pepohonan pinggir pantai.
22
Famili : Accipitridae
Deskripsi
Termasuk jenis keluarga elang, sering disebut dengan nama lokal “Elang laut”.
Berukuran tubuh cukup besar dengan panjang mencapai 100 cm, bentangan
sayap dapat mencapai 200 cm. Kepala berwarna putih dengan paruh kebiruan
melengkung tajam yang khas di miliki oleh keluarga elang-elangan. Badan
putih bersih. Sayap berbahu berwarna putih berlanjut kewarna hitam dari
pertengahan lebar sayap. Ekor pendek berpangkal warna hitam dengan ujung
bulu putih. Kaki kokoh kuat berwarna putih kotor dengan cakar besar hitam
yang tajam.
Perilaku
Jenis burung penyendiri. Mencari mangsa dengan cara melayang di udara
mengintai dan menyambar mangsa. Memakan mangsanya dengan hinggap di
dahan pepohonan di pinggir perairan. Pakannya berupa ikan.
Penyebaran
Dapat di temui di tepian laut atau perairan.
23
Famili : Aegithinidae
Deskripsi
Jenis burung pemakan serangga dengan ukuran panjang tubuh dewasa antara
10-12 cm. Burung jantan dan betina mempunyai corak warna tubuh yang sama.
Warna dominan hijau, bagian bawah tubuh kekuningan, sayap hitam kehijauan
dengan 2 garis putih melintang. Paruh dan kaki hitam. Mata putih dengan iris
hitam. Termasuk burung pekicau yang sering dipelihara orang.
Perilaku
Umumnya pergi berpasangan. Jantan sering mengeluarkan suara kicauan
nyaring untuk memberitahukan keberadaannya pada pasangannya dan
pejantan lain. Lebih sering berloncatan di antara dahan dan ranting pohon
terbuka untuk mencari serangga dan ulat. Sering bersaing kicauan dengan
pejantan lainnya.
Penyebaran
Dapat dijumpai dengan mudah di pepohonan pinggir sungai.
24
Famili : Alcedinidae
Nama Latin : Alcedo atthis
Nama Inggris : Common kingfisher Nama Indonesia : Raja-udang erasia
Deskripsi
Jenis burung yang termasuk dalam jenis burung raja udang. Pemburu ikan dan
udang kecil. Berukuran panjang tubuh kecil antara 8-10 cm. Warna tubuh bagian
atas biru, bagian bawah kuning karat, leher bawah putih, di bagian mata
terdapat garis membujur berwarna putih yang berlanjut kuning karat, paruh
atas hitam sedangkan bagian bawah kekuningan, kaki merah. Sayap biru
berbintik putih.
Perilaku
Penyendiri, pemalu, selalu mencari tempat bertengger didahan dekat air yang
tersembunyi. Mencari mangsa dengan cara menyambar mendadak mangsa
yang di intainya. Jarang bersuara.
Penyebaran
Dapat di temui di pepohonan tepi sungai atau kolam.
25
Famili : Alcedinidae
Deskripsi
Jenis burung termasuk jenis raja udang. Pemburu ikan dan udang kecil.
Berukuran panjang tubuh kecil antara 10-12 cm. Kepala bagian atas berwarna
biru tua berbintik putih. Warna tubuh bagian atas biru muda, bagian bawah
kuning karat, leher putih, di depan bagian mata terdapat garis membujur
berwarna coklat karat, di belakang mata terdapat warna biru tua belanjut ke
warna putih, paruh hitam, kaki merah. Sayap biru berbintik putih.
Perilaku
Penyendiri dan pemalu. Mencari mangsa dengan cara mengintai dan
menyambar mendadak mangsanya di air. Jarang bersuara.
Penyebaran
Dapat di temui di pepohonan tepi sungai atau kolam.
26
Famili : Alcedinidae
Deskripsi
Termasuk dalam keluarga burung raja udang. Sering disebut dengan nama lokal
“Raja-udang emas” atau “Raja-udang besar”, dikarenakan warnanya yang kuning
seperti emas dan ukurannya yang besar. Mempunyai ukuran panjang tubuh
terbesar diantara kelompok burung raja udang, yaitu berkisar antara 20-25 cm. Dahi
sampai atas kepala, dan bawah leher berwarna abu-abu kekuningan. Punggung,
ekor dan sayap berwarna biru tua. Leher atas, dada sampai perut berwarna kuning.
Paruh berwarna merah dengan ujung hitam, dan kaki berwarna merah. Pakan
utamanya adalah ikan dan udang.
Perilaku
Jenis burung soliter dan pemalu. Selalu mencari tempat bertengger berupa dahan
yang menjorok ke sungai atau perairan. Mengintai mangsa dari atas dahan,
kemudian menyambarnya mendadak. Jarang bersuara.
Penyebaran
Dapat di temui di dataran rendah, terutama perairan dengan pepohonan di
tepiannya.
27
Famili : Alcedinidae
Deskripsi
Termasuk dalam keluarga burung raja udang. Jenis burung ini mempunyai
ukuran panjang tubuh berkisar antara 12-13 cm. Dahi kekuningan. Kepala
bagian atas atau mahkota berwarna biru. Tengkuk putih. Perbatasan tengkuk
dan mahkota dibatasi oleh satu garis hitam yang bermula dari pangkal paruh
melintasi mata. Punggung, ekor dan tunggir berwarna biru. Leher putih. Dada
kuning keputihan. Perut kuning. Bagian bawah ekor abu-abu. Paruh atas hitam,
paruh bawah hitam keputihan. Kaki hitam kemerahan. Mata hitam. Pakannya
adalah ikan dan udang kecil.
Perilaku
Jenis burung soliter atau penyendiri, pemalu. Sering terlihat bertengger
mengintai mangsa di tepian perairan. Bertengger di dahan atau ranting
pepohonan yang menjorok ke perairan.
Penyebaran
Dapat di temui di dekat perairan atau sungai atau kolam yang terbuka.
28
Famili : Anhingidae
Deskripsi
Jenis burung yang termasuk dalam keluarga burung air. Sekilas mirip bangau, tetapi
terdapat perbedaan yang nyata yaitu pada panjang ekor dan kakinya. Tungkai kaki
pendek dengan jari yang berselaput. Mempunyai ukuran tubuh yang cukup besar antara
70-90 cm, dengan leher panjang dan paruh runcing. Warna tubuh dari dada sampai
ujung ekor hitam. Kepala dan leher berwarna coklat dengan beberapa garis hitam
membujur di leher. Dari dagu sampai pertengahan leher keputihan. Sayap hitam
berbintik putih. Kaki coklat. Bentangan sayap sangat lebar dapat mencapai 120-150 cm.
Perilaku
Sering di temui sedang berjemur di atas ranting pohon mati atau batu besar dengan
membentangkan sayapnya. Mencari makan dengan meluncur menukik dari udara dan
menyelam ke dalam air. Dapat menyelam dengan menggunakan kayuhan selaput pada
jari-jarinya. Sering di sebut dengan nama asing "WATER DARTER" (pemanah air) karena
perilakunya tersebut. Termasuk dalam Jenis burung yang soliter dalam mencari pakan,
tetapi tidak jarang dapat ditemui mencari pakan bersama-sama dalam kelompok kecil.
Tidur di dahan tertinggi dari pohon.
Penyebaran
Dapat ditemui di dataran rendah, terutama di daerah perairan rawa dan sungai.
29
Famili : Ardeidae
Deskripsi
Termasuk dalam keluarga burung bangau. Mempunyai ukuran tubuh yang
besar sekitar antara 100-150 cm, dengan leher, kaki dan paruh yang panjang.
Warna dominan coklat. Pada kepala dan leher terdapat beberapa garis hitam
membujur. Bagian atas kepala berwarna hitam, samping kepala sampai pangkal
paruh kekuningan. Bagian dagu keputihan, mata kuning dengan iris hitam,
bagian dada dan perut putih keabu-abuan, kaki coklat dan terdapat jumbai pada
pangkal leher yang menjuntai sampai ke dada. Ekor pendek hitam. Bentangan
sayap sangat lebar, dapat mencapai 150-170 cm.
Perilaku
Termasuk dalam Jenis burung yang soliter dalam mencari pakan, tetapi tidak
jarang dapat ditemui mencari pakan berdekatan dengan jenis bangau-
bangauan yang lain. Tidur bertengger di dahan tertinggi dari pohon. Pakannya
adalah jenis kepiting, udang, katak, dan ikan kecil.
Penyebaran
Dapat ditemui di dataran rendah, terutama di daerah perairan rawa dan sungai.
30
Famili : Ardeidae
Deskripsi
Termasuk dalam jenis burung bangau dengan kaki dan leher yang tidak panjang.
Ukuran tubuh berkisar antara 30-40 cm. Terdapat 2 ras yang dibedakan dari warna
dominan tubuh. Ras pertama, mempunyai warna dominan coklat pada bagian
punggung sampai ekor, kepala putih kecoklatan dengan beberapa garis coklat
membujur sepanjang leher atas. Bagian leher bawah putih memanjang sampai bawah
ekor. Mata kuning dengan iris hitam. Paruh atas hitam kecoklatan, paruh bawah
kekuningan. Kaki kuning. Ras kedua, mempunyai warna dominan kebiruan. Bagian
punggung dan kepala bagian atas biru. Bawah leher sampai perut keputihan, bawah
ekor kebiruan. Di bagian belakang mata, terdapat garis berwarna putih. Paruh hitam,
kaki kuning dan terdapat jambul menjuntai kebelakang kepala.
Perilaku
Lebih sering melayang daripada mengepakkan sayapnya. Mencari makan dengan cara
mengintai dan mematuk ikan atau crustacea di air. Umumnya hidup soliter/penyendiri.
Bertengger di dahan atau batang pohon yang menjorok ketepian perairan.
Penyebaran
Dapat ditemui di dataran rendah, terutama di daerah perairan rawa ataupun sungai.
31
Gutorides striatus ras 02
20
Famili : Ardeidae
Deskripsi
Jenis burung ini mempunyai ukuran tubuh antara 40-50 cm dengan leher, kaki
dan paruh yang panjang. Didominasi warna tubuh putih bersih, pada bagian
belakang kepala terdapat beberapa bulu jambul putih. Di bagian pangkal leher
terdapat juga jumbai bulu putih. Kaki hitam dengan jari-jari berwarna kuning.
Paruh atas hitam, bawah keputihan. Mata kuning dengan iris hitam dan memiliki
ekor pendek putih. Bentangan sayap dapat mencapai 100-120 cm.
Perilaku
Termasuk dalam jenis burung yang soliter dalam mencari pakan, tetapi tidak
jarang dapat ditemui mencari pakan berkelompok. Tidur berkelompok di dahan
pohon yang tinggi di pinggir perairan.
Penyebaran
Dapat ditemui di dataran rendah, terutama di daerah perairan rawa dan sungai.
33
Famili : Artamidae
Deskripsi
Mempunyai ukuran panjang tubuh berkisar antara 10-12 cm. Bila terbang
melayang, sekilas sama dengan jenis burung layang-layang. Disebut dengan
nama lokal “Kekep Babi”. Warna kepala, leher, punggung dan sayap hitam.
Bagian dada, perut dan ekor bagian bawah putih. Paruh dan kaki hitam.
Termasuk dalam burung pemakan serangga.
Perilaku
Lebih sering melayang daripada mengepakkkan sayapnya. Mencari makan
dengan cara menyambar serangga yang terbang di udara. Umumnya hidup
berpasangan, bertengger di dahan atau pucuk pohon tertinggi.
Penyebaran
Dapat ditemui di dataran rendah sampai tinggi, terutama di daerah terbuka,
pertanian dan perkebunan. Kadang dapat dijumpai melayang di atas usaha
pembukaan lahan oleh manusia untuk menyambar serangga yang terbang
menyelamatkan diri.
34
Famili : Campephagidae
Deskripsi
Jenis burung ini mempunyai ukuran panjang tubuh berkisar antara 13-15 cm.
Bagian atas kepala, tengkuk, punggung, dan ekor hitam. Tunggir keabu-abuan.
Bagian samping kepala putih dengan 1 garis hitam membujur melintas mata.
Sayap hitam dan putih. Leher dan perut berwarna putih. Paruh dan kaki hitam.
Pakannya serangga dan ulat.
Perilaku
Umumnya berpasangan. Lebih sering di temui hinggap beloncatan di dahan
pohon untuk mencari serangga dan ulat. Jarang mengeluarkan bersuara.
Penyebaran
Dapat ditemui di pepohonan atau perkebunan dataran rendah.
35
Famili : Caprimulgidae
Deskripsi
Jenis burung termasuk dalam kelompok burung malam (nocturnal) yang
memangsa serangga. Mempunyai ukuran tubuh antara 15-20 cm. Warna dominan
bercorak tak teratur dari warna hitam, coklat, abu-abu, dan kuning. Paruh dan kaki
hitam. Saat terbang melayang, tampak segumpal warna putih di bagian bawah
ujung sayap. Mata hitam. Mempunyai kumis sedikit di bagian pangkal paruh.
Warna tubuh merupakan adaptasi comuflase/penyamaran diri dengan
permukaan tanah.
Perilaku
Jenis burung ini cenderung hidup soliter/penyendiri. Sulit terlihat ketika duduk
mendekam diam bersembunyi diantara gundukan tanah yang terbuka. Lebih
sering melayang daripada mengepakkan sayapnya. Saat sore hari mulai aktif
terbang melayang.
Penyebaran
Dapat ditemui di dataran rendah, terutama di daerah yang terbuka dengan
vegetasi tumbuhan rendah/semak.
36
Famili : Cisticolidae
Deskripsi
Sering disebut dengan nama lokal cinenen kelabu. Mempunyai ukuran panjang
tubuh kecil, berkisar antara 6-8 cm. Perbedaan warna pada jantan dan betina
terletak pada warna bagian bawah leher, jantan abu-abu sedangkan betina putih.
Kepala bagian atas, tengkuk, punggung, dan ekor abu-abu. Dahi sampai telinga
coklat karat. Dada abu-abu, perut putih. Sayap dan ekor coklat ke abu-abuan. Paruh
atas hitam, paruh bawah kemerahan. Kaki kuning kemerahan. Mata kuning
dengan iris hitam. Pakan utamanya adalah serangga dan ulat.
Perilaku
Jenis burung ini hidup secara soliter dan umumnya dijumpai berpasangan.
Terbang berloncatan di antara ranting-ranting semak mencari ulat dan serangga
yang tersembunyi.
Penyebaran
Dapat ditemui di dataran rendah sampai tinggi. Sering di jumpai di areal semak dan
pohon rendah.
37
Famili : Cisticolidae
Nama Latin : Prinia familiaris
Nama Inggris : Bar-winged prinia Nama Indonesia : Perenjak
Deskripsi
Jenis burung ini sering disebut dengan nama lokal “prenjak jawa”. Mempunyai
ukuran panjang tubuh berkisar antara 8-10 cm. Dahi sampai ujung ekor berwarna
abu kecoklatan. Dagu sampai dada berwarna putih keabu-abuan. Perut kuning
cerah. Pada bagian bawah ekor berwarna putih keabu-abuan dengan beberapa
garis hitam melintang. Paruh bu-abu. Kaki merah muda. Pada sayap saat
mengatup terdapat 2 garis putih melintang. Mata merah dengan iris hitam.
Pakannya adalah serangga dan ulat.
Perilaku
Umumnya dijumpai secara berpasangan. Terbang jarak pendek atau berlompatan
di antara ranting kecil pepohonan rendah sembari mencari mangsanya. Bersuara
nyaring bervariasi dan bagus. Sering ditangkap manusia untuk menjadi burung
peliharaan.
Penyebaran
Dapat di temui di dataran rendah, terutama pada daerah yang banyak terdapat
pepohonan rendah dan sedikit terbuka.
38
Famili : Columbidae
Deskripsi
Sering disebut dengan nama lokal “tekukur biasa”. Jenis burung ini mempunyai
ukuran panjang tubuh berkisar antara 20-22 cm. Dari dahi sampai tunggir berwarna
coklat muda, kecuali bagian tengkuk dimana terdapat selempang berwarna hitam
berbercak putih. Ekor coklat tua dengan ujung bulu putih. Leher sampai perut
berwarna coklat muda memudar keputihan di akhir perut. Sayap berwarna coklat
muda dengan bercak hitam. Paruh hitam, kaki kemerahan. Mata kuning dengan iris
hitam. Pakannya adalah biji-bijian.
Perilaku
Jenis burung ini umumnya dijumpai secara berpasangan. Sering terlihat berjalan di
permukaan tanah untuk mencari biji-bijian dan batu kecil. Bertengger di dahan atau
ranting pepohonan area terbuka. Tidur bertengger di dahan yang tinggi pepohonan
yang rimbun. Bersuara lembut dengan variasi tetap.
Penyebaran
Dapat di temui di dataran rendah sampai sedang, terutama pada daerah pepohonan
atau perkebunan yang terbuka.
39
Famili : Corvidae
Nama Latin : Corvus macrorhynchos
Nama Inggris : Jungle crow Nama Indonesia : Gagak kampung
Deskripsi
Jenis burung ini sering disebut dengan nama lokal “gagak kampung”.
Dimasukkan ke dalam burung pemakan segalanya karena pakannya yang
beragam (dari bangkai hewan sampai buah). Mempunyai ukuran tubuh antara
35-40 cm. Mempunyai warna dominan hitam. Paruh dan kaki hitam dan pada
bagian pangkal paruh terdapat kulit berwarna kemerahan.
Perilaku
Hidup berkelompok. Saat terbang sering mengeluarkan suara yang keras untuk
memberitahukan keberadaannnya pada kelompoknya.
Penyebaran
Dapat ditemui di dataran rendah sampai tinggi, bahkan di sekitar pemukiman
manusia.
40
Famili : Cuculidae
Deskripsi
Termasuk burung pemakan serangga. Jenis burung ini mempunyai ukuran
tubuh antara 15-20 cm. Kepala dan leher abu-abu. Punggung dan sayap hitam.
Dada dan perut kuning. Ekor panjang dengan warna hitam bergaris-garis
melintang putih. Paruh hitam kemerahan, mata merah dengan iris hitam, dan
kaki kuning.
Perilaku
Disebut dengan nama lokal burung “wiwik kelabu” karena suara nyaring yang
dihasilkannya. Terbang di antara dahan pepohonan. Cenderung hidup
soliter/penyendiri.
Penyebaran
Dapat ditemui di dataran rendah sampai tinggi, terutama di daerah dengan
pepohonan yang rimbun.
41
Famili : Dicaeidae
Deskripsi
Jenis burung ini dimasukkan dalam kelompok burung “cabai” karena ukurannya
yang kecil dan berwarna cerah. Ukuran tubuh kecil, berkisar antara 5-7 cm.
Pemakan buah. Pejantannya berwarna lebih mencolok. Bagian atas kepala
sampai tunggir berwarna merah. Bagian samping kepala, samping leher dan
sayap hitam. Bagian bawah leher sampai perut berwarna putih. Ekor hitam.
Betina di dominasi warna hijau dengan tunggir merah, leher dan perut
berwarna putih. Mempunyai paruh dan kaki berwarna hitam.
Perilaku
Hidup berpasangan. Mencari pakan dengan terbang berloncatan di antara
ranting-ranting pohon buah.
Penyebaran
Sering ditemui di dataran rendah sampai tinggi, terutama di pohon yang
berbuah.
42
Famili : Dicaeidae
Deskripsi
Termasuk dalam kelompok burung “cabai”, karena ukurannya yang kecil dan
berwarna cerah. Ukuran tubuh kecil, berkisar antara 5-7 cm. Pemakan buah.
Pejantannya berwarna lebih bervariasi. Bagian kepala hitam, leher berwarna
abu-abu, dada dan perut kuning. Bagian punggung sampai tunggir kuning. Ekor
hitam. Betina di dominasi warna hijau dengan tunggir kekuningan, leher abu-
abu, dada sampai perut hijau kekuningan. Mempunyai paruh dan kaki hitam.
Perilaku
Hidup berpasangan. Mencari pakan dengan terbang berloncatan di antara
ranting-ranting pohon buah. Lebih agresif dalam mempertahankan wilayah
pakannya dari Dicaeum cruentatum.
Penyebaran
Sering ditemui di dataran rendah, terutama di pohon yang berbuah.
43
Famili : Estrildidae
Deskripsi
Sering disebut dengan nama lokal “bondol kalimantan”. Jenis burung ini
mempunyai ukuran panjang tubuh kecil berkisar antara 8-10 cm. Hampir
seluruh tubuhnya berwarna coklat gelap, dengan paruh pendek lebar berwarna
kebiruan yang menjadi ciri khas keluarga burung pipit. Kaki hitam dan pakannya
adalah biji-bijian.
Perilaku
Jenis burung yang berkelompok. Dapat ditemui di tanaman semak-semak,
rerumputan dan permukaan tanah untuk mencari biji-bijian. Bersarang di dahan
pepohonan yang tidak terlalu tinggi dan sering mengeluarkan suara mencicit.
Penyebaran
Dapat di temui di area yang terbuka atau semak-semak atau persawahan.
44
Famili : Estrildidae
Deskripsi
Sering disebut dengan nama lokal “bondol rawa”. Hampir sama dengan
Lonchura fuscans, jenis burung ini mempunyai ukuran panjang tubuh berkisar
antara 8-10 cm dan mempunyai warna kepala sampai leher dan tengkuk hitam.
Tubuh sampai ekor berwarna coklat terang. Paruh pendek lebar berwarna
kebiruan yang menjadi ciri khas kelompok burung pipit. Kaki hitam dan
pakannya adalah biji-bijian.
Perilaku
Jenis burung yang berkelompok dengan jumlah yang cukup banyak. Sering di
temui di areal persawahan dan semak-semak untuk mencari biji-bijian.
Bersarang di dahan pepohonan yang tidak terlalu tinggi. Sering mengeluarkan
suara mencicit.
Penyebaran
Dapat di temui di area yang terbuka atau rawa-rawa atau areal persawahan.
45
Famili : Estrildidae
Deskripsi
Termasuk dalam kelompok burung pipit atau emprit. Hampir sama dengan
Lonchura malacca, jenis burung ini mempunyai ukuran panjang tubuh kecil
berkisar antara 8-10 cm. Jenis burung ini mempunyai warna coklat dari kepala
sampai leher dan punggung. Dada sampai perut berwarna hitam berbintik
putih. Ekor, paruh, dan kaki hitam kebiruan. Pada burung dewasa, bagian kepala
sampai leher berwarna coklat tua, sedangkan pada burung remaja berwarna
coklat muda. Jenis burung ini pakan utamanya adalah biji-bijian.
Perilaku
Jenis burung yang pergi secara berkelompok. Suka ke semak-semak dan
tumbuhan rendah untuk mencari biji-bijian. Bersarang di antara ranting
tumbuhan rendah.
Penyebaran
Dapat di temui di area yang pinggiran hutan sekunder yang terbuka atau rawa-
rawa.
46
Famili : Eurylaimidae
Deskripsi
Jenis burung ini sering disebut dengan nama lokal “sempur hujan sungai”,
walaupun tidak menghasilkan suara kicauan yang bagus seperti burung murai
umumnya. Dimasukkan ke dalam burung pemakan serangga dan buah.
Mempunyai ukuran tubuh antara 18-20 cm. Warna dominan bagian punggung
dan sayap hitam. Paruh atas biru, paruh bawah kuning. Mempunyai kumis
sedikit di bagian pangkal paruh. Bagian leher, dada, dan perut berwarna merah.
Kepala, punggung dan ekor berwarna hitam. Kaki hitam kebiruan dan pada saat
sayap mengatup, terdapat garis berwarna putih membujur.
Perilaku
Hidup penyendiri dan pemalu. Jarang mengeluarkan suaranya. Terbang di
antara rerimbunan pohon.
Penyebaran
Dapat ditemui di dataran rendah, terutama di sela atau rerimbunan pohon
hutan dan perkebunan.
47
Famili : Hirundinidae
Deskripsi
Termasuk jenis keluarga burung layang-layang. Ukuran panjang tubuh antara
10-13 cm, terlihat lebih panjang ketika bertengger karena lipatan sayapnya
melebihi panjang tubuh. Bentangan sayap dapat mencapai 2 kali panjang
tubuh. Bagian atas kepala, punggung, sayap, dan ekor hitam. Bagian dahi dan
leher berwarna kuning karat. Mulai dari bagian dada sampai perut berwarna
putih kotor. Kaki kecil dan paruh berwarna hitam. Pakannya adalah serangga
kecil.
Perilaku
Lebih sering ditemui berkelompok. Terbang melayang lebih sering daripada
mengepakkan sayap. Mencari mangsa di daerah terbuka dengan cara
menyambar serangga di udara. Terkadang bertengger di ranting kecil yang
terbuka untuk mengamati situasi dan beristirahat sejenak. Jarang bersuara.
Penyebaran
Mudah di temui di area yang terbuka.
48
Famili : Laniidae
Deskripsi
Burung ini disebut juga dengan nama lokal “pentet”. Mempunyai ukuran
panjang tubuh berkisar antara 19-23 cm. Bagian atas kepala sampai tengkuk
abu-abu. Punggung sampai tunggir kuning karat. Samping kepala sampai
telinga hitam. Sayap berbahu abu-abu dengan ujung bulu sayap hitam. Leher
sampai dada putih, perut kuning karat. Ekor panjang hitam. Pakannya serangga.
Perilaku
Jenis burung penyendiri (soliter). Agresif mempertahankan wilayahnya. Suka
bertengger di dahan area terbuka untuk mengawasi wilayahnya. Dapat
menirukan suara burung lainnya, sehingga sering menjadi burung peliharaan
manusia. Mencari pakan dengan menyambar serangga di udara ataupun
mencarinya di pepohonan.
Penyebaran
Dapat di temui di pepohonan atau perkebunan.
49
Famili : Meropidae
Deskripsi
Jenis burung ini memiliki ukuran panjang tubuh berkisar antara 17-19 cm.
Mempunyai warna kepala bagian atas, tengkuk sampai punggung berwarna coklat
tua. Tunggir biru muda dan ekor berwarna biru tua. Terdapat beberapa bulu ekor
tengah yang lebih panjang sehingga tampak seperti buntut. Leher biru muda,
dada hijau dan perut biru muda. Dari pangkal paruh terdapat garis hitam membujur
melintasi mata. Paruh hitam sedikit lebih panjang melengkung. Ekor panjang.
Pakannya adalah serangga.
Perilaku
Umumnya dijumpai berpasangan. Lebih sering terbang melayang sembari
menyambar serangga di udara. Bila hinggap bertengger, selalu mencari tempat
yang tinggi dan terbuka. Umumnya bersarang dengan cara membuat lubang di
dinding tebing sungai atau perairan.
Penyebaran
Dapat di temui terbang melayang di tempat terbuka dekat pepohonan dan sungai.
50
Famili : Nectariniidae
Deskripsi
Jenis burung pemakan buah dan nektar bunga dengan ukuran panjang tubuh
antara 8 - 10 cm. Warna mencolok pada pejantan, bagian dada berwana merah,
dahi hitam, sisi samping leher bergaris hitam, paruh melengkung tidak terlalu
panjang untuk ukuran jenis burung pemakan nektar, paruh atas hitam dan bawah
kekuningan. Separuh bagian pungung berwarna hijau keabu-abuan, sedangkan
bagian perut berwarna abu-abu. kaki hitam kemerahan. Tunggir kekuningan, ekor
hitam kebiruan, mata hitam. Pada burung betina, warna dominan hijau, bagian
perut kuning keabu-abuan. Tidak termasuk dalam burung pekicau yang bersuara
bagus.
Perilaku
Berpergian dalam pasangan. Berloncatan di antara ranting pohon yang berbuah
atau berbunga untuk mencari nektar.
Penyebaran
Dapat di temui dari dataran rendah sampai pegunungan. Paling mudah ditemui di
pohon yang sedang berbunga.
51
Anthreptes malacensis jantan
Famili : Nectariniidae
Deskripsi
Berukuran panjang tubuh antara 9-11 cm. Termasuk burung pemakan buah dan
nektar. Warna pada pejantan berbeda dengan betina. Warna punggung jantan
hijau kebiruan, kepala kehijauan dengan bagian atas kebiruan, mata merah dengan
iris hitam, bagian leher putih kotor berlanjut ke hijau kecoklatan, paruh hitam,
tubuh bagian bawah kuning, sayap hijau kecoklatan, ekor hitam kebiruan, kaki
coklat. Sedangkan pada betina, di dominasi warna hijau pada tubuh bagian atas,
dan kuning di bagian bawah. Mata hitam dengan warna kuning disekelilingnya.
Perilaku
Berpasangan dalam mencari nektar dan buah. berloncatan diantara ranting pohon
yang berbunga. Pejantan sering berkicau untuk memberitahukan pasangannya
adanya nektar. Bersikap agresif terhadap jenis burung lain dalam mempertahankan
wilayah pakannya.
Penyebaran
Sering ditemui di pepohonan berbunga di dataran rendah sampai tinggi.
52
Anthreptes malacensis betina
53
Famili : Nectariniidae
Deskripsi
Jenis burung dengan panjang tubuh dewasa antara 10-12 cm, dengan paruh
yang panjang melengkung yang berfungsi alat menghisap nektar bunga.
Termasuk burung pemakan nektar. Warna kepala dan punggung bagian atas
coklat kehijauan, leher bawah putih keabu-abuan, di bagian keliling mata
terdapat warna putih, mata hitam, bagian dada dan perut kuning.
Perilaku
Jenis yang soliter (penyendiri) dalam mencari pakan dan pemalu. Ketika
mendapat pohon yang berbunga, sering mengeluarkan bunyi untuk
memanggil pasangannnya. Dalam menghisap nektar, tidak seperti tipe burung
pemakan nektar yang menghisap nektar sambil terbang, tetapi lebih sering
menghisap nektar dengan hinggap di dahanterdekat.
Penyebaran
Dapat ditemui di dataran rendah sampai tinggi, terutama di pohon sedang
berbunga
54
Nectarinia jugularis jantan
Famili : Nectariniidae
Deskripsi
Jenis burung ini termasuk dalam kelompok burung pemakan madu/nektar.
Mempunyai ukuran tubuh berkisar antara 9-11 cm. Warna pada jantan berbeda
dengan betina. Pada jantan mempunyai warna hitam kebiruan di dahi, dagu,
leher sampai dada. Kepala bagian atas, tengkuk, punggung sampai unggir
berwarna hijau tua dan ekor hitam. Perut berwarna kuning cerah. Sedangkan
pada betina, dari dahi sampai ekor hijau tua. Dagu sampai perut kuning cerah.
Paruh hitam panjang melengkung dan kaki hitam. Pakan utamanya adalah
nektar.
Perilaku
Umumnya dijumpai berpasangan. Lebih sering ditemui terbang jarak pendek
antara ranting pohon mencari nektar bunga.
Penyebaran
Dapat di temui di dataran rendah sampai tinggi, terutama pepohonan yang
sedang berbunga dan perkebunan.
55
Nectarinia jugularis betina
Famili : Oriolidae
Deskripsi
Sering disebut dengan nama lokal “kepodang”. Termasuk dalam kelompok
burung pekicau yang bagus, sehingga sering menjadi peliharaan manusia.
Mempunyai ukuran panjang tubuh berkisar antara 20-25 cm. Mulai dari mata
terdapat warna hitam yang menyatu di tengkuk. Dahi dan punggung berwarna
kuning cerah, sedangkan ekor berwarna kuning cerah dengan semburat warna
hitam. Dagu, leher, dan perut berwarna kuning cerah. Pangkal sayap kuning
cerah, ujung sayap hitam. Paruh berwarna merah muda, dan kaki berwarna
hitam. Pakannya adalah serangga, ulat, dan buah.
Perilaku
Jenis burung ini umumnya dijumpai berpasangan. Terbang diantara dahan
pepohonan mencari serangga, ulat, atau buah yang masak.
Penyebaran
Dapat di temui di dataran rendah sampai tinggi, terutama di antara pepohonan
rimbun yang sedang berbuah.
57
Famili : Passeridae
Deskripsi
Termasuk dalam keluarga burung pipit. Sering disebut dengan nama lokal
“Burung Gereja”. Mempunyai ukuran panjang tubuh berkisar antara 10-12 cm.
Warna bagian atas kepala dan tengkuk, punggung, dan ekor coklat. Mata, leher
bagian bawah, dan pipi hitam. Sayap berwarna coklat bergaris hitam. Dada
sampai perut coklat keputihan. Paruh hitam, dan kaki berwana kemerahan.
Pakan utamanya biji-bijan, tetapi juga menyukai serangga kecil.
Perilaku
Umumnya mencari pakan secara berkelompok. Sering dijumpai berloncatan di
tanah untuk mengambil bebijian. Pemberani, bahkan sering didapati membuat
sarang di bangunan manusia.
Penyebaran
Mudah ditemui di dataran rendah sampai tinggi, bahkan sampai area
pemukiman penduduk.
58
Famili : Picidae
Deskripsi
Termasuk dalam keluarga burung pelatuk. Ukuran tubuh kecil, berkisar antara 8-
10 cm. Pemakan serangga dan ulat. Warna bagian punggung dan sayap coklat
berbintik-bintik putih. Kepala bagian atas coklat. Bagian telinga berwarna putih
dengan garis coklat membujur dari mata ke tengkuk. Bila benar-benar
dipehatikan pada bagian tepi mahkota diatas kepala, terdapat bulu berwarna
merah tersembunyi. Paruh dan kaki hitam, bagian leher putih, dada sampai
perut putih bercorak garis hitam.
Perilaku
Hidup penyendiri. Mengeluarkan suara mencicit nyaring. Mencari pakan
dengan cara hinggap vertikal, mematuk dan membuang kulit batang pohon
untuk mendapatkan serangga atau ulat yang tersembunyi di dalam kayu.
Penyebaran
Dapat ditemui di dataran rendah, terutama di batang pepohonan yang mati.
59
Famili : Picidae
Deskripsi
Jenis burung ini termasuk dalam kelompok burung pelatuk. Mempunyai ukuran
panjang tubuh sekitar antara 15-17 cm. Warna kepala bagian atas dan tengkuk
berwarna coklat tua. Pipi merah, leher hitam dengan bagian samping leher
kuning. Punggung, tunggir, dan sayap berwarna coklat bintik keputihan. Dada,
perut dan ekor berwarna coklat tua bergaris-garis putih. Mata berwarna merah
dengan iris hitam. Kaki abu-abu. Pakan utamanya adalah ulat dan serangga.
Perilaku
Jenis burung ini umumnya dijumpai soliter atau penyendiri. Berloncatan,
bertengger vertikal dan mematuki batang pohon mencari serangga yang
tersembunyi. Lebih sering ditemui di daerah yang tertutupi bayangan pohon.
Suara patukan sangat keras.
Penyebaran
Dapat ditemui di hutan primer dan sekunder dataran rendah, terutama di areal
yang terdapat banyak pohon mati.
60
Famili : Picidae
Deskripsi
Termasuk dalam kelompok burung pelatuk. Jenis burung ini juga sering disebut
dengan nama lokal “pelatuk merah”. Jenis burung ini memiliki ukuran panjang
tubuh berkisar antara 18-20 cm. Kepala dan jambul berwarna merah. Bagian ujung
jambul berwarna kekuningan. Bagian dahi kehitaman. Sayap merah. Ekor hitam.
Punggung, tunggir, leher, dada, dan perut hitam bercak putih. Paruh, mata dan kaki
berwarna hitam. Pakan utamanya adalah serangga dan ulat yang bersembunyi di
batang pohon.
Perilaku
Jenis burung ini umumnya soliter dan pemalu. Dapat bertengger vertikal di dahan
atau batang pohon yang tinggi. Suara patukan nyaring. Bersuara seperti suara
kucing mengeong.
Penyebaran
Dapat di temui di dataran rendah sampai tinggi, terutama pada daerah yang
banyak terdapat pohon rapuh yang tinggi.
61
Famili : Pycnonotidae
Deskripsi
Jenis burung ini sering disebut dengan nama lokal “kutilang”. Jenis burung ini
mempunyai ukuran panjang tubuh berkisar antara 13-15 cm. Dahi, mahkota, mata
dan dagu berwarna hitam legam. Mahkota berbulu tegak. Dari Leher bawah sampai
perut, dan penutup telinga berwarna abu-abu. Bagian akhir perut berwarna kuning
cerah. Tengkuk, punggung dan sayap coklat bercorak hitam. Tunggir berwarna abu-
abu. Ekor hitam. Mata kekuningan dengan iris hitam. Paruh dan kaki hitam. Pakannya
adalah adalah serangga, ulat dan buah.
Perilaku
Jenis burung ini umumnya dijumpai berpasangan ataupun berkelompok. Terbang
jarak pendek atau berlompatan di antara ranting kecil pepohonan rendah sambil
mencari mangsanya. Bersuara nyaring bervariasi dan bagus. Sering ditangkap
manusia untuk menjadi burung peliharaan.
Penyebaran
Dapat di temui di dataran rendah sampai sedang, terutama pada daerah yang
banyak terdapat pepohonan yang berbuah.
62
Famili : Pycnonotidae
Deskripsi
Jenis burung ini sering disebut dengan nama lokal “trocokan”. Jenis burung ini
mempunyai ukuran panjang tubuh berkisar antara 13-15 cm. Dahi dan Mahkota
berwarna garis hitam legam. Dari pangkal paruh sampai mata terdapat 1 garis hitam.
Dari dagu sampai perut berwarna abu-abu. Bagian akhir perut berwarna kuning.
Penutup telinga, tengkuk, punggung dan sayap berwarna coklat ke abu-abuan dan
tunggir berwarna abu-abu. Ekor hitam. Mata kuning dengan iris hitam. Paruh dan
kaki berwarna hitam. Pakannya adalah serangga, ulat dan buah.
Perilaku
Jenis burung ini umumnya dijumpai berpasangan ataupun berkelompok. Terbang
jarak pendek atau berlompatan di antara ranting pepohonan rendah sembari
mencari pakan. Bersuara ribut nyaring bervariasi. Sering ditangkap manusia untuk
menjadi burung peliharaan.
Penyebaran
Dapat di temui di dataran rendah sampai sedang, terutama pada daerah yang
banyak terdapat pepohonan yang berbuah.
63
Nama Inggris : Pied fantail
Deskripsi
Jenis burung ini sering disebut dengan nama lokal “kipasan belang”, karena
seringnya mengembangkan ekornya seperti kipas kecil. Mempunyai ukuran
panjang tubuh berkisar antara 10-12 cm. Di pangkal paruh terdapat kumis. Mulai dari
dahi sampai ekor berwarna hitam, diujung tepi bulu ekor terdapat warna putih.
Dagu dan leher berwarna putih. Dada hitam. Perut berwarna putih. Diatas mata,
terdapat alis berwarna putih. Sayap hitam dengan 2 garis kekuningan melintang.
Mata hitam. Paruh dan kaki berwarna hitam dan memiliki ekor relatif panjang.
Pakannya adalah serangga dan ulat.
Perilaku
Jenis burung ini umumnya soliter, pemberani, agresif dalam menjaga wilayahnya.
Sering terlihat mengusir burung jenis lainnya. Terbang jarak pendek atau
berlompatan di antara ranting pepohonan rendah sambil mencari mangsanya.
Bersuara ribut nyaring bervariasi.
Penyebaran
Dapat di temui di dataran rendah sampai sedang, terutama pada daerah yang
banyak terdapat pepohonan.
64
Famili : Scolopacidae
Deskripsi
Jenis burung ini termasuk dalam kelompok burung pantai. Mempunyai ukuran
panjang tubuh berkisar antara 13-15 cm. Dari dahi, punggung sampai ekor
berwarna coklat berbercak putih. Pada bagian keliling mata terdapat lingkaran
warna keputihan. Leher, dada, perut berwarna putih kotor. Pada bagian bahu atau
pangkal sayap saat mengatup terdapat warna putih. Saat sayap terbentang terdapat
garis putih jelas sepanjang sayap dan memiliki ekor yang pendek. Kaki panjang,
paruh cukup panjang. Pakannya adalah ikan, mollusca dan crustacea kecil didalam
lumpur.
Perilaku
Jenis burung ini soliter atau penyendiri. Sering terlihat berjalan di lumpur pantai atau
sungai untuk mengorek makanan di dalam lumpur. Terbang melayang lebih sering
dilakukan daripada mengepakkan sayapnya. Jarang terlihat bertengger di dahan
atau ranting pohon.
Penyebaran
Dapat di temui di daratan lumpur tepian perairan sungai atau laut yang terbuka.
65
Famili : Sturnidae
Deskripsi
Jenis burung ini sering disebut dengan nama lokal “jalak”. Jenis burung ini termasuk
dalam burung pemakan buah dan serangga dengan ukuran rata-rata panjang
badan dewasa 20 cm. Burung jantan dan betina mempunyai corak warna tubuh
yang sama. Badan berwarna hitam, pada sayap bagian ujung terdapat warna putih,
paruh dan kaki berwarna kuning, bagian bawah ekor hitam dengan beberapa garis
putih melintang, mata putih dengan iris hitam. Sering dipelihara manusia sebagai
burung pekicau karena dapat menirukan beberapa jenis suara burung lain.
Perilaku
Biasa pergi berkelompok tanpa dominasi jantan maupun betina. Ketika musim
reproduksi, hidup berpasangan saja dengan sarang di lubang-lubang pohon. Sering
mudah dijumpai mencari serangga kecil di sekitar hewan-hewan ternak (Sapi,
Kerbau). Tidur bertengger berkelompok di cabang cabang pohon yang tinggi.
Penyebaran
Dapat ditemui dari daerah pinggir pantai, sungai sampai pegunungan, terutama
dekat peternakan.
66
Famili : Sturnidae
Deskripsi
Berukuran panjang tubuh dewasa 12-15 cm. Termasuk burung pemakan
serangga dan buah. Warna dominan hitam kehijauan, mata merah, paruh hitam,
kaki hitam. Sering disebut dengan nama lokal “pialing”. Pada burung remaja,
berwarna dominan kecoklatan dengan perut keputihan berbercak-bercak
coklat.
Perilaku
Pergi dan tidur berkelompok. Tidak pemalu dalam mencari mangsa, bahkan
sering mencari mangsa dan bersarang di dekat pemukiman manusia. Sering
bersuara untuk mengetahui dimana posisi kelompoknya.
Penyebaran
Dapat ditemui di dataran rendah, bahkan bisa dijumpai bersarang di bangunan
manusia (atap rumah, lubang ditiang listrik, dsb).
67
Famili : Timaliidae
Deskripsi
Jenis burung ini mempunyai ukuran panjang tubuh sekitar antara 12-15 cm.
Warna kepala bagian atas, punggung, tunggir, dan ekor coklat karat. Pada bagian
depan mata terdapat semburat warna biru. Dahi sampai mata berwarna hitam.
Leher berwarna putih bercoret-coret hitam. Dada dan perut putih kekuningan.
Paruh hitam dan kaki abu-abu. Mata kuning dengan iris mata hitam. Pakannya
adalah ulat dan serangga.
Perilaku
Umumnya pergi secara berpasangan. Lebih sering berloncatan di ranting pohon
bagian bawah yang tertutupi oleh bayangan. Sering mengeluarkan suara setiap
bergerak.
Penyebaran
Dapat di temui di dataran rendah. Sering dijumpai berada di dalam semak-
semak ataupun ranting-ranting bagian bawah pohon yang terlindungi oleh
bayangan.
68
Famili : Vangidae
Deskripsi
Jenis burung ini mempunyai ukuran panjang tubuh antara 13-15 cm. Bagian
atas kepala, punggung, sayap, dan ekor hitam. Mulai dari bawah mata, leher ke
perut berwarna putih. Tunggir putih. Mata, paruh dan kaki hitam. Pakannya
adalah serangga kecil.
Perilaku
Jenis burung ini penyendiri. Terbang jarak pendek dengan mengepakkan sayap
lebih sering dilakukan daripada melayang. Sering hinggap di ranting atau dahan
untuk mencari ulat atau serangga yang tersembunyi. Jarang bersuara.
Penyebaran
Dapat di temui di perkebunan atau tepi hutan semi terbuka.
69
A
Famili :
c. Kelompok Reptil
Nama Latin : A
Famili : Agamidae
Deskripsi
Bronchocella cristatella disebut dengan nama lokal “bunglon”, tetapi nama ini
tidaklah tepat karena reptil ini tidak dapat mengganti pigmen warna kulitnya secara
sempurna. Bentuk tubuh menyerupai reptil purba, dimana terdapat sisik kulit yang
menonjol seperti duri di punggungnya. Warna umumnya hijau dengan garis
melintang putih tak beraturan. Ekor, jari-jari, dan cakar cenderung berwarna
kecoklatan. Beberapa jenis ditemukan berwarna coklat. Pemakan serangga.
Perilaku
Merambat secara diam-diam di dahan pohon untuk mengintai dan menyergap
mangsanya. Dapat melompat antar ranting pohon yang tidak jauh. Mata dapat
berputar lebih leluasa untuk melihat sekelilingnya.
Penyebaran
Dapat ditemui di dataran rendah sampai sedang, terutama daerah yang terdapat
pepohonan rimbun.
72
Famili : Geoemydidae
Deskripsi
Sering disebut dengan nama lokal “biuku”. Jenis reptil ini termasuk pemakan segala
(ikan dan tumbuh-tumbuhan). Bentuk tubuh menyerupai kura-kura pada
umumnya. Mempunyai kisaran ukuran tubuh maksimal 80 cm. Warna carapace
keras hitam, plastron keras hitam bercorak kuning tak beraturan. Tampak jelas
pembagian sisik pada carapace dan plastron. Tepi carapace rata tak bergerigi. Bagian
kaki kokoh pendek coklat berselaput antara jari-jarinya. Kepala bermoncong seperti
babi, leher dapat memanjang keluar dari carapace. Ekor pendek.
Perilaku
Merayap pelan di dasar sungai mencari pakan. Dapat berenang ke permukaan air
untuk mengambil nafas. Menyelam cepat dan bertahan di dalam air dalam waktu
yang lama ketika merasa terancam. Sering terlihat berjemur di batang pohon yang
mengapung atau tepian sungai yang landai.
Penyebaran
Dapat ditemui di dataran rendah sampai sedang, terutama di sungai berarus pelan,
kolam yang cukup besar.
73
Famili : Scincidae
Deskripsi
Eutropis multifasciata disebut dengan nama lokal “kadal. Jenis reptil ini termasuk
pemakan serangga dan cacing. Bentuk tubuh menyerupai kadal umum.
Mempunyai ukuran panjang tubuh berkisar antara 20-25 cm. Warna punggung
coklat metalik. Di bagian samping leher sampai dada terdapat semburat warna
jingga atau kuning. Bagian kaki dan ekor coklat. Bagian bawah tubuh berwarna putih
metalik, jari-jari panjang berkuku dan memiliki lubang telinga yang terlihat jelas.
Perilaku
Merayap di permukaan tanah untuk menyergap mangsanya. Lebih mengandalkan
organ pengelihatannya daripada organ lidah pembaunya. Tidak takut dengan
berkeliaran di sekitar manusia. Sering ditemui berjemur siang hari di tempat yang
terbuka.
Penyebaran
Mudah ditemui di dataran rendah sampai sedang, terutama di dekat daerah terbuka.
74
Famili : Varanidae
Deskripsi
Varnus salvator bivittatus disebut dengan nama lokal “biawak”. Jenis reptil ini termasuk
pemakan segala (mulai dari bangkai, telur, ikan sampai hewan ukuran kecil lainnya).
Bentuk tubuh menyerupai kadal umumnya. Mempunyai kisaran ukuran tubuh
maksimal 250 cm. Warna punggung hitam bercorak kuning kotor. Bagian kaki hitam
berbintik-bintik kuning. Bagian bawah tubuh berwarna kuning bercorak hitam tak
beraturan. Ekor dan jari-jari cenderung berwarna hitam kecoklatan bergaris kuning.
Perilaku
Merayap secara diam-diam di permukaan tanah mencari pakan dengan bantuan
organ lidah pembaunya. Dapat berenang dan menyelam untuk mengambil bangkai
atau sisa makanan yang terapung di air, ataupun untuk menghindari musuhnya.
Sering berjemur di atas dahan pohon yang menjorok ke perairan. Terkadang muncul
sifat kanibalismenya terhadap hewan sejenis yang berukuran kecil.
Penyebaran
Mudah ditemui di dataran rendah sampai sedang, terutama di dekat daerah yang
terdapat pembuangan sisa makanan dan sampah. Sangat mudah terpancing dengan
bau busuk bangkai hewan.
75
Daftar Pustaka
BPS. 2016. Samboja dalam Angka 2015. Badan Pusat Statistik Kabupaten Kutai
Kartanegara.
Payne, J., Francis, C.M., Phillipps, K., dan Kartikasari. 2000. Panduan Lapangan.
Mamalia di Kalimantan, Sabah, Serawak dan Brunei Darussalam.
77
78
Lampiran
Lampiran 1. Tabel daftar jenis burung, mammalia dan reptile di Sungai Hitam
79
No Classis Ordo Familia Species
22. Aves Passeriformes Dicaeidae Dicaeum trigonostigma
23. Estrildidae Lonchura fuscans
24. Estrildidae Lonchura malacca
25. Estrildidae Lonchura punctulata
26. Eurylaimidae Cymbirhynchus macrorhynchus
27. Hirundinidae Hirundo tahitica
28. Laniidae Lanius schach
29. Nectariniidae Aethopyga siparaja
30. Nectariniidae Anthreptes malacensis
31. Nectariniidae Arachnothera longirostra
32. Nectariniidae Nectarinia jugularis
33. Oriolidae Oriolus chinensis
34. Passeridae Passer montanus
35. Pycnonotidae Pycnonotus aurigaster
36. Pycnonotidae Pycnonotus goaivier
37. Rhipiduridae Rhipidura javanica
38. Sturnidae Acridotheres cristatellus
39. Sturnidae Aplonis panayensis
40. Timaliidae Macronous gularis
41. Vangidae Hemipus hirundinaceus
42. Pelecaniformes Ardeidae Ardea purpurea
43. Ardeidae Butorides striatus
44. Piciformes Picidae Dendrocopus canicapillus
45. Picidae Meiglyptes tukki
46. Picidae Picus miniaceus
47. Suliformes Anhingidae Anhinga melanogaster
48. Reptilia Squamata Agamidae Bronchocella cristatella
49. Geoemydidae Orlitia borneensis
50. Scincidae Eutropis multifasciata
51. Varanidae Varanus salvator bivittatus
80
Tentang Penulis
81
ISHAK YASSIR
82
SATRIYO SUSITO
83
MUDZAKIR
84
ISBN 978-6-273720-4-7 Dicetak dan diperbanyak oleh:
PUSAT PENGENDALIAN PEMBANGUNAN
EKOREGION KALIMANTAN
Jl. Jendral Sudirman No. 19A Balikpapan
Kalimantan Timur 76111 Telp./Fax. (0542) 749175