Resume Buku Pengantar Ilmu Hukum R Soero
Resume Buku Pengantar Ilmu Hukum R Soero
Resume Buku Pengantar Ilmu Hukum R Soero
Ilmu hukum : Pengetahuan yang mempelajari tentang hukum dengan segala maninvestasinya
Pengertian PIH : Ilmu yang mengantarkan seseorang untuk mempelajari pengetahuan tentang
hukum dengan segala maninfestasinya.
2. Memberikan dasar kepada setiap orang yang akan mempelajari lebih lanjut tentang studi
hukum.
1. PIH mempelajari hukum pada umumnya tidak terbatas kepada hukjm positif negara
tertentu.
Peran Hukum :
1. Dalam keluarga,
- Seorang laki-laki dan perempuan yang akan hidup bersama sebagai suami istri
mengikatkan diri dalam perkawinan, melakukan pebuatan yang telah diatur dalam
undang-undang perkawinan (UU perkawinan nomor 1 tahun 1974).
- Anak bersikap hormat dan segan kepada bapak dan ibunya tanpa sadar
melaksanakan pasal 298 UU hukum perdata.
- Orang tua yang mengawasi anaknya yang belum dewasa dalam keadaan dungu,
sakit otak atau buta telah berbuat sesuatu yang diatur dalam UU (KUH Perdata
pasal 462).
2. Dalam Pekerjaan
- Orang bekerja dalam suatu instansi menandatangani perjanjian kerja adalah sesuai
dengan peraturan yang berlaku (KUH Perdata Bab 7A Pasal 1601, 1601 A-C).
- Seorang majikan yang memkbayar upah kepada buruh pada setiap bulan tanpa
sadar telah memenuhi kewajibannya yang ditentukan dalam Bab ke-3 KUH
Perdata.
Fungsi Hukum :
Menurut Cross
Ilmu hukum adalah segala pengetahuan hukum yang mempelajari hukum dalam segala
bentuk dan manifestasinya.
Menurut Curzon
Ilmu hukum adalah suatu ilmu pengetahuan yang mencakup dan membicarakan segala hal
yang berhubungan dengan hukum.
Ilmu hukum dalam perpustakaan hukum dikenal dengan nama ‘Jurisprudence’ yang berasal
dari kata ‘Jus’, ‘Juris’ yang artinya hukum atau hak, dan kata ‘Prudence’ berarti melihat ke
depan atau mempunyai keahlian, dan arti umum dari Jurisprudence adalah ilmu pengetahuan
yang mempelajari ilmu hukum.
Norma di Indonesia
1. Norma agama
Sanksi : Dosa
2. Norma Kesusilaan
Sanksi : Penyesalan
Tujuan : Agar manusia mempunyai akhlak yang baik
3. Norma Kesopanan
Sumber : Pergaulan
Sanksi : Dikucilkan
4. Norma Hukum
Sumber : Pemerintah
Sanksi : Keras
Hukum merupakan keseluruhan peraturan hidup yang sifatnya memaksa untuk melindungi
kepentingan manusia di dalam masyarakat suatu negara.
Dr. Utrecht
Hukum merupakan himpunan petunjuk hidup, perintah dan larangan yang mengatur tata
tertib dalam suatu masyarakat yang seharusnya ditaati oleh seluruh anggota masyarakat oleh
karena itu pelanggaran petunjuk hidup tersebut dapat menimbulkan tindakan oleh
pemerintah/penguasa itu.
2. Teori Perjanjian : Menurut teori perjanjian, orang mentaati hukum karena adanya
perjanjian di masa lampau antara yang memerintah dengan yang diperintah. Asalkan
dilindungi oleh negara.
3. Teori Kedaulatan Negara : Menurut teori kedaulatan Negara, orang mentaati hukum
karena negara mempunyai kekuasaan mutlak sehingga dapat memaksakan
kehendaknya terhadap rakyat.
4. Teori Kedaulatan Hukum : Menurut teori kedaulatan hukum, orang mentaati hukum
karena hukum yang dikeluarkan oleh pemerintah sesuai dengan perasaan hukum
sebagian besar dari anggota masyarakatnya.
Unsur-Unsur Hukum :
3. Bersifat memaksa
Ciri-Ciri Hukum :
1. Adanya larangan/perintah
Tujuan Hukum :
Dr. Wirjono : Hukum bertujuan untuk mengadakan keselamatan dan kebahagian serta tata
tertib dalam lingkungan masyarakat
Prof Subekti S.H : Hukum bertujuan untuk mencapai kesejahteraan negara.
Hukum mengabdikan dengan cara memberikan keadilan dan ketertiban kepada rakyat.
Prof. Mr Dr. LJ. Apeldoorn : Tujuan hukum adalah untuk mengatur segala pergaulan hidup
manusia dengan secara damai. Hukum menghendaki adanya suatu perdamaian
Aristoteles : Tujuan hukum adalah semata-mata untuk mencapai keadilan. Maksudnya adalah
memberikan kepada setiap orang atau masyarakat, apa yang menjadi haknya. Disebut dengan
teori etis karena isi hukumnya semata-mata ditentukan oleh kesadaran etis mengenai apa
yang adil dan yang tidak adil.
Teori etis : Menurut teori etis tujuan hukum adalah hukum semata-mata memberikan
keadilan
Teori utillity: Menurut teori utillity, hukum semata-mata bertujuan untuk berfaedah
Campuran : Menurut teori campuran tujuan hukum adalah agar tercapainya keadilan yang
berbeda-beda isi dan ukurannya
Kodifikasi Hukum
Kodifikasi hukum adalah pembukuan jenis jenis hukum tertentu dalam Undang-Undang
secara sistematis dan lengkap.
Karena sebelum revolusi prancis hakim menghukum orang semaunya tanpa uu, mak timbul
gerakan agar hukum pidana dibukukan.
Aliran-Aliran Praktik Hukum
1. Aliran Legisme : Tidak ada hukum selain UU. Satu-satunya sumber hukum adalah
UU, dibuat oleh lembaga legislatif.
1. Teori Klasik : Hukum terdapat pada masyakat yang sudah memiliki kebudayaan.
Pelopor : Tumasep
2. Teori Modern : Hukum ada dimana saja asalkan ada manusia. Pelopor Cicero
“Ubi societas ibi ius” artinya “Dimana ada masyarakat disitu ada hukum”.
Yurisprudensi
Yurisprudensi adalah putusan hakim terdahulu yang diikuti oleh hakim berikutnya.
Yurisprudensi Tetap :
Keputusan-keputusan hakim yang berulang kalo dipergunakan pada kasus yang sama.
Putusan yang telah berkekuatan hukum tetap namun belum melalui uji eksaminasi dan notasi
tim Mahkamah Agung dan belum ada rekomendasi untuk menjadi yurisprudensi tetap.
Timbulnya Yurisprudensi
Pasal 22 menyatakan bahwa hakim tidak boleh menolak menyelesaikan perkara yang
diajukan kepadanya.
b. Pasal 1917 KUH Perdata : Secara prinsipal hakim tidak terikat kepada
keputusan hakim lainnya.
1. Pertimbangan Psikologis
Hakim bawahan segan untuk tidak mengikuti putusan hakim pengadilan tinggi dan
mahkamah agung.
2. Pertimbangan Praktis
2. Adanya kekurangan daripada hukum yang ada, karena pembuat UU tidak dapat
mewujudkan segala sesuatu dalam UU, maka yurisprudensi digunakan untuk mengisi
kekurangan dari UU.
2. Bellefroid : sependapat dengan Apeldoorn, penggunaan Arrest Hoge Raad oleh hakim
bawahan yang dimaksud adalah karena terdesak (takut kasasi) dari atas. Jadi bukan
kebiasaan yang timbul.
3. E. Utrecht : keputusan hakim pertama menjadi pedoman oleh hakim lain dan menjadi
sumber hukum bagi peradilan.
4. Prof. Dr. Soepomo : yurisprudensi dari hakim atasan merupakan sumber penting bagi
hakim bahawan dalan menemukan hukum objektif.
Asas-asas Yurisprudensi
1. Asas precedent, hakim terikat kepada keputusan keputusan yang lebih dulu dari hakim
yang sama derajatnya atau dari hakim yang lebih tinggi. Negara : Inggris, Amerika
serikat (Anglo Saxon)
2. Asas bebas, kebalikan dari asas precedent yakni tidak terikat dengan putusan hakim
sebelumnya.
Penafsiran Hukum
Penafsiran/interpretasi peraturan undang-undang ialah mencari dan menetapkan pengertian
aras dalil-dalil yang tercantum dalam UU sesuai dengan yang dikehendaki serta yang
dimaksud oleh pembuat UU.
Cara Penafsiran
1. Subyektif - Obyektif
2. Sempit - Luas
b. Pengertian luas (ekstentif), dalil yang ditafsirkan diberi pengertian yang seluas-
luasnya.
Contoh:
Pasal 1756 KUH perdata alinea ke 3 tentang mata uang juga diartikan uang
kertas.
Pasal 362 KUH Perdata dulu hanya benda yang dapat dilihat, sekarang juga
termasuk aliran listrik.
2. Doktrinair/ilmiah : buku buku/hasil karya para ahli. Hakim tidak terikat, karena
mempunyai nilai teoritis.
3. Hakim : bersumber dari hakim, mengikat pada pihak-pihak yang bersangkutan dab
berlaku bagi kasus tertentu.
Penjelasan Tentang Berbagai Macam Metode Penafsiran :
1. Penafsiran Gramatikal (tata bahasa) : penafsiran menurut tata bahasa atau kata-kata
3. Penafsiran sistematis : penafsiran menghubungkan pasal yang satu dengan pasal yang
lain dalam suatu perundang-undangan yang bersangkutan sehingga kita mengerti apa
yang dimaksud. Pengertian dewasa 1330 dgn 330
Pasal 362 KUHP : larangan untuk mencuri barang kepunyaan orang lain
Tidak termasuk listrik, namun skrg berlaku karna listrik memiliki nilai
Hukum Dalam Arti Sikap Tindak adalah ajeng dan teratur, artinya hukum tidak
seperti bekerjanya penegak hukum yang mengatur dan memaksa masyarakat, maka
bekerjanya sikap tindak tidak terasa. Hubungan antara anggota masyarakat berjalan
biasa, dirasakan wajar dan rasional. Seperti seorang yang membeli membayar harga
barang, disini sipembeli merupakan orang yang berkesadaran hukum.
Filsuf Yunani, Aristoteles mengatakan bahwa manusia adalah “Zoon Politicon” ialah
manusia makhluk yang hidup bermasyarakat, sejak lahir sampai meninggal manusia
hidup dalam pengalamannya diantara manusia yang lain. Dalam kehidupan
bermasyarakat itu manusia saling membutuhkan satu dengan yang lainnya, kebutuhan
dapat sama dapat lainbahkan kadang-kadang berlawanan/bertentangan seperti
kepentingan penjual dengan pembeli.
Petunjuk ini wajib ditaati dan agar dapat ditaati maka hukum sebagai norma
dilengkapi unsur memaksa (dwang element) jadi hukum merupakan petunjuk hidup
yang mempunyai sifat memaksa
Suatu disiplin adalah system mengenai kenyataan atau gejala-gejala yang di hadapi.
Dalam hal ini hukum dalam arti disiplin melihat hukum sebagai gejala kenyataan
yang ada ditengah-tengah masyarakat. (Dr. Soejono Dirjdosisworo,SH)
8. Hukum Dalam Arti Ilmu Hukum
Hukum dilihatnya sebagai ilmu pengetahuan atau yang merupakan karya manusia
yang berusaha mencari kebenaran tentang sesuatu yang memiliki ciri-ciri sistematis,
logis, empiris, metodis, umum dan akumulatif.
Hukum dalam arti tata hukum adalah yang sedang berlaku disuatu negara. Tata
hukum biasanya juga disebut hukum positif atau Ius constitutum.
DISKUSI
Kekosongan Hukum
Kekosongan hukum adalah hakim meghadapi suatu perkara yang belum diatur oleh UU, tapi
ada persamaannya dengan hal yang diatur UU.
Scholten berpendapat : hukum itu merupakan suatu sistem terbuka (open system).
Pendapat ini timbul berdasarkan pertimbangan tentang pesatnya kemajuan dan
pertumbuhan masyarakat.
Mengapa Indonesia asas bebas dari barat, asas precedent hukum adat
Hukum adat : keputusan ketua adat (tetap)
Asas-asas Yurisprudensi
Asas precedent : hakim terikat kepada keputusan-keputusan yang lebih dahulu dari hakim-
hakim yang sederajat atau oleh hakim yang lebih tinggi.
Asas bebas : kebalikan dari azas precedent yaitu hakim tidak terikat kepada keputusan-
keputusan hakim sebelumnya pada tingkat sejajar atau kepada Hakim yang lebih tinggi
Membuat pengertian hukum adalah suatu perbuatan yang mencari asas hukum yang menjadi
dasar peraturan hukum yang bersangkutan.
Pengahalusan Hukum
Penghalusan hukum dengan cara mempersempit berlakunya suatu pasal merupakan kebalikan
daripada analogi hukum.
Sumber Hukum
Sumber hukum adalah segala sesuatu yang menimbulkan aturan-aturan yang mengikat dan
memaksa sehingga apabila peraturan peraturan itu dilanggar akan terkena sanksi.
Contoh : KUH Pidana mengatur tentang pidana umum, kejahatan dan pelanggaran.
KUH Perdata mengatur tentang masalah orang sebagai subyek hukum, barang
sebagai objek hukum, perikatan, perjanjian, pembuktian dan kadaluarsa.
b. Sumber hukum formal : sumber hukum dilihat dari segi yuridis dalam arti formal yaitu
sumber hukum dari segi bentuknya yang lazimnya terdiri dari :
1. UU
2. kebiasaan
3. Traktat
4. Yurisprudensi
5. Doktrin
Subyek Hukum
1.Pengertian Hukum
Subyek Hukum adalah segala sesuatu yang menurut hukum mempunyai hak dan kewajiban.
Hak adalah wewenang yang diberikan hukum obyektif kepada subyek hukum.
Kewajiban adalah beban yang diberikan oleh obyektif hukum kepada subyek hukum.
Jadi siapa yang menjadi subyek hukum ? Pada dasarnya yang dapat menjadi subyek hukum
adalah manusia/ person dan badan hukum.
A. Natuurlijk person adalah mens persoon, yang disebut orang atau manusia pribadi.
B. Rechtsperson adalahyang berbentuk badan hukum yang dapat dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Publiek rechts-person, yang sifatnya ada unsur kepentingan umum.
Seperti: Negara,Daerah Tk. I, Tk. II Desa.
2. Privat rechtspersoon, yang mempunyai sifat /adanya unsur kepentinga
individual. Seperti : Partai politik dan Golongan Karya didirikan dan
dimasukan oleh warga negara sebagai alat saran demokrasi,yang akan
mewakili kepentingan rakyat seperti: MPR,DPR,DAN DPRD.
Dapatkah hewan menjadi subyek hukum ?
Jawab: Tidak. Karena, meskipun hewan itu makhluk hidup dan bernyawa tetapi menurut
hukum tidak mempunyai hak dan kewajiban seperti: manusia. Seandainya hewan itu
merupakan subyek hukum maka hewan-hewan yang kita potong sehari-hari seperti: Ayam,
Sapi, kerbau,dan lain-lain akan menuntut hak dan keadilan. Hewan-hewan yang dimaksud
akan memprotes dan mengajukan tuntutan ke pengadila atas perbuatan manusia yang setiap
hari memotong jutaan hewan yang harus diberi Hak Asasi Manusia. Berdasarkan hal-hal
tersebut maka hanya manusialah yang tepat untum menjadi subyek hukum.
Badan hukum adalah suatu kumpulan orang-orang yang mengadakan kerja sama dan atas
dasar ini merupakan suatu kesatuan yang telah memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan
oleh hukum.
- Hak dan kewajiban badan hukun terpisah dari hak dan kewajiban para anggotanya.
B.Menurut jenisnya Badan hukum dapat dibagi dalam dua jenis golongan, yaitu:
Korporasi
Korporasi merupakan suatu gabungan orang-orang yang dalam peegaulan hukum
bertindak bersama sebagai satu subyek hukum tersendiri (personifikasi).
Yayasan
Yayasan merulakan tiap kekayaan (vermogen) yang tidak merupakan kekayaan orang
atau kekayaan badan dan yang diberi tujuan tertentu.
Hubungan Hukum
1.Pengertian Hukum
Hubungan Hukum adalah hubungan antara dua atau lebih subyek hukum dimana hak dan
kewajiban pihak yang satu berhadapan dengan hak dan kewajiban pihak yang lain.
Contohnya: A menjual rumah pada B. Perjanjuan ini menimbulkan hubungan antara A dan B
yang diatur oleh hukum. A wajib menyerahkan rumah kepada B. Sebaliknya B wajib
membayar harga rumah kepada A dan berhak meminta rumah kepada A. Apabila salah satu
pihak tidak mengindahkan kewajibannya maka hakim akan menjatuhkan sanksi hukum.
Hubungan A dan B yang diatur oleh hukum ini diberi nama “Hubungan Hukum atau
Rechtsbetrekking”.
- Adanya 2 subyek/lebih
Obyek Hukum
Obyek Hukum adalah segala sesuatu yang berguna bagi subyek hukum (manusia/badan
hukum) dan yang dapat menjadi pokok oermasalahan dan kepentingan bagi para subyek
hukum, oleh karenanya dapat dikuasai oleh subyek hukum. Contohnya: A dan B mengadakan
perjanjian jual-beli rumah. Rumah adalah obyek hukum. Pada umumnya obyek hukum
adalah benda atau zaak.
Menurut pasal 503, 504,dan 505 KUH Perdata,dan sehubung dengan perundang-undangan
lainnya, benda atau zaak dapat dibagi dalam kelompok :
A. Benda yang bersifat kebendaan atau materieele goederen. Yang dapat dibagi lagi atas
:
- Benda bersetubuh atau benda berujud (lichamelijke zaken), benda ini sifatnya
dapat dilihat, diraba dan dirasakan dengan panca indra.
- Benda tak bertubuh atau benda tak berujud (onlichamelijkezaken), benda ini
hanya dapat dirasakan oleh panca indra saja, tidak dapat dilihat dan dirasakan.
Dan tidak dapa direalisasikan menjadi suatu kenyataan. Contohnya: merek,
perusahaan, hak cipta, musik.
Jawabannya : Dapat, karena sepanjang hak dan kewajibannya sebagai subyek hukum
dilenyapkan atau dicabut.
Hak
1.Pengertian Hak
Hak adalah wewenang yang diberikan hukum obyektif kepada subyek hukum.
2.Macam-macam Hak
o Hak Mutlak, ialah setiap kekuasaan mutlak yang oleh hukum diberikan kepada
subyek hukum untuk berbuat sesuatu atau bertindak akan memperhatikan
kepentingannya. Hak mutlak dapat dibagi menjadi 3,yaitu:
A. Hak pokok (dasar) manusia/asasi
Hak pokok manusia menjadi hak yang hukum berikan kepada manusia, yang
disebabkan hal oleh sesuatu berdasarkan hukum yang kelahirannya secara
langsung menimbulkan hak-hak itu. Contohnya: Pasal 26 Undang-Undang Dasar
Sementara 1950 yang memberikan hak-hak kepada warga negara Indonesia,yang
berbunyi :
1. Setiap orang berhak mempungai milik, baik sendri maupun bersama dengan
orang lain.
2. Seorang tidak boleh dirampas miliknya dengan semena-mena.
3. Hak milik itu adalah suatu fungsi sosial.
B. Publik Absolut
Contohnya: Hak bangsa atau kemerdekaan dan kedaulatan seperti yang tersebut
dalam Undang- Undang Dasar 1945 pasal 1 ayat (2) yang berbunyi: “Kedaulatan
adalah ditangan rakyat, dan dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawararan
Rakyat”. Dan Hak pemerintah untuk memungut pajak dari rakyatnya (pasal 23 ayat 2
UUD 1945).
o Hak Relatif (Nisbi), ialah setiapa kekuasaan/kewenangan yang oleh hukum diberikan
kepada subyek hukum lain/tertenty supaya ia berbuat sesuatu, tidaj berbuat sesuatu
atau memberi sesuatu. Contohnya A meminjamkan uang kepada B.
Hak relatif dapat dibagi dalam :
1. Hak publik relatif
Contohnya: Hak dari negara untuk menghukum pelanggar menurut
undang-undang pidana. Hak dari negara untuk memungut pajak bea dan
cukai (pasal 23 ayat 2 Undang-Undang Dasar 1945) yang berbunyi:
“Segala pajak untuk keperluan Negara berdasarkan Undang-Undang”.
Jadi, Hak-hak tersebut menjadi hak relatif karena hanya dapat dilakukan
terhadap seorang (subyek hukum) tertentu, yakni terhadap pelanggar
(orang) terhadap yang wajib membayar pajak, bea dan cukai.
2. Hak keluarga relatif
Contohnya: Hak keluarga relatif terdapat pada pasal 103 KUH Perdata
yang berbunyi: “Suami dan istri, dengan mengikat diri dalam suatu
perkawinan dan hanya karena itupun, terikatlah mereka dalam suatu
perjanjian bertimbal balik, akan memelihara dan mendidik sekalian anak
mereka,”
3. Hak kekayaan relatif
Hak kekayaan relatif adalah semua hak kekayaan yang bukan hak
kebendaan atau barang ciptaan manusia.
Peristiwa Hukum
Peristiwa Hukum adalah Suatu peristiwa atau kejadian sehari-hari yang akibatnya diatur oleh
hukum.
Jawabannya : Suatu peristiwa dapat dikatakan peristiwa hukum apabila peristiwa itu oleh
peraturan hukum dijadikan peristiwa hukum.
Perbuatan Hukum
Perbuatan Hukum adalah Setiap perbuatan manusia yang dilakukan sengaja untuk
menilbulkan hak dan kewajiban.
Imperatif adalah hukum tidak ada dikesampingkan oleh dua belah pihak.
A. Lembaga Hukum
Lembaga hukum adalah himpunan peraturan-peraturan hukum yang mengandung
beberapa persamaan (anasir-anasir) atau bertujuan mencapai suatu objek yang sama.
Oleh karena itu maka himpunan peraturan-peraturan hukum yang mengatur mengenai
perkawinan dinamakan “lembaga hukum perkawinan”, himpunan peraturan-peraturan
yang mengatur perceraian dinamakan “lembaga hukum perceraian” dengan demikian
dalam huum positif terdapat banyak sekali lembaga-lembaga hukum itu, seperti”
1. Lembaga hukum jual beli,
2. Lembaga hukum tukar menukar,
3. Lembaga hukum sewa menyewa,
4. Lembaga Hukum Perkawinan,
5. Lembaga Hukum Perceraian.
Yang tidak hanya diatur dalam hukum perdata barat. Melainkan yang terdapat
dalam hukum adat maupun hukum islam. Lembag-lembaga hukum tersebut
mempunyai persamaan, bersama-sama merupakan suatu “lapangan hukum” dengan
demikian semua lembaga hukum eropa bersama-sama merupakan suatu lapangan
hukum yang lapangan hukum.
B. Azas Hukum
Azas hukum adalah dasar dari peraturan-peraturan hukum, yang
mengkualifikasikan/menjeniskan beberapa peraturan hukum sehingga peraturan
peraturan hukum itu bersama-sama merupakan satu lembaga hukum.
Menurut Soecipto Raharjo, Azas hukum merupakan pokok pikiran yang
bersifatumum yang menjadi latar belakang dari peraturan hukum yang konkrit.
Menurut tujuan uu, Azas hukum adalah jiwanya peraturan hukum karna yang
merupakan dasar lahirnya peraturan hukum ialah rasio legisnya.
Seperti halnya norma hukum persamaan maka azas hukum juga merupakan
petunjuk hidup. Akan tetapi diantara norma hukum dan azas hukum terdapat
perbedaan yang prinsipil.
Norma hukum adalah petunjuk hidup yang diberi sanksi atas pelanggaranya.
Sedangkan azas hukum adalah petunjuk hidup yang tidak diberi sanksi atas
palanggaranya. Peraturan hukum adalah perumusan atau kristalisasi dari azas hukum
yaitu perumusan yang diberi sanksi. Azas hukum merupakan sistem material dari
hukum kadang-kadang azas-azas hukum disebut dengan jelas dalam undang-undang,
dalam hal ini sama hukum identik dengan norma hukum (kalau dituliskan dalam UU)
seperti: azas praduga tak bersalah Pasal 5 UU No.14 tahun 1970 (yang sudah diganti)
dengan UU Tahun 2004 tentang pokok kehakiman.
Contoh azas praduga tak bersalah: Tiap-tiap orang yang belum dihukum itu belum dianggap
bersalah kalau belum ada keputusan dari pengadilan.
“Azas Nullum Delictum Nulla Poena.” Artinya: Tidak ada suatu perbuatan yang dapat
dihukum kecuali atas kekuatan peraturan per-UU yang sudah ada terlebih dahulu. Diatur
dalam pasal 1 ayat 1 KUHP. Berikut Azas pactasunt servanda, yang disebut dalam pasal 1338
KUH Perdata. Akan tetapi yang lebih sering azas-azas hukum itu tidak disebut dengan jelas
dalam UU. Apabila azas-azas hukum itu tidak disebut dengan jelas dalam UU maka azas
hukum dapat sicari dengan cara membandingkan beberapa peraturan per-UU yang diduga
mengandung persamaan dan berdasarkan penafsiran menurut sejarah dalam undang-undang.
Persamaan yang dikehendaki pembuat undang-undang itu lebih azas hukum yang menjadi
dasar peraturan per-UU yang bersangkutan. Contohnya: Berdasarkan perbandingan antara
pasal 27,34,60,64,86 BW dan pasal 279 wps. Pasal 27,34,60,64,86 BW berdasarkan
penyelidikan penetapan pasal-pasal tersebut maka dapat diketahui azas hukum perkawinan
disebut azas hukum monogamani.
Dengan demikian, Azas hukum ditemukan dan disimpulkan langsung maupun tidak langsung
dalam peraturan-peraturan hukum pada hakikatnya mengandung unsur azas-azas hukum yang
bersangkutan. Oleh karena, azas hukum terkandung dalam peraturan-peraturan hukum.
Sedangkan peraturan-peraturan hukum dalam mesyarakat sifatnya tidak tetap karena
senantiasa mengikuti perubahan dari perkembangan yang hidup dalam masyarakat.
Azas kepribadian, dalam azas kepribadian diakui bahwa manusia adalah subyek
hukum, penyandang hak dan kewajiban dan adanya kebebasan individu.
Azas persekutuan, dalam azas persekutuan yang dikehendaki adalah persatuan,
kesatuan, keutuhan masyarakat dan cinta kasih antar sesama.
Azas kesamaan, dalam azas kesamaan dikehendaki adanya keadilan, setiap orang
yang kedudukannya didalam hukum “equality before the law.” Artinya setiap orang
harus diperlakukan sama dimuka hukum.
Azas kewibawaan, dalam azas kewibawaan diperkirakan adanya ketidaksamaan.
Azas pemisahan antara baik dan buruk, dari ke-4 azas hukum yang disebutkan
pertama didukung oleh pikiran bahwa dimungkinkan pemisahan antara yang baik dan
buruk.
Ke-4 Azas yang disebut pertama terdapat dalam setiap hukum. Tidak ada sistem hukum yang
tidak mrngenal ke-4 azas hukum tersebut.
b. Hukum internasional, yakni hukum yang berguna untuk mengatur hubungan hukum
antar negara di dalam hubungan internasional. Hukum internasional ini berlaku secara
universal. Artinya, dapat berlaku secara keseluruhan terhadap negara-negara yang
mengikatkan diri dalam perjanjian internasional (traktat) tertentu dan dapat juga mengikat
negara lain yang tidak termasuk dalam perjanjian tersebut.
c. Hukum asing, yakni hukum yang berlakunya di dalam wilayah negara lain.
b). Hukum tidak tertulis, adalah hukum yang berlaku serta diyakini oleh masyarakat dan
dipatuhi, akan tetapi tidak dibentuk menurut prosedur yang formal, melainkan lahir dan
tumbuh di kalangan masyarakat tersebut.
b). Ius Constituendum (hukum negatif), adalah hukum yang diharapkan dapat berlaku
pada waktu yang akan datang. Misalnya rancangan undang-undang (RUU).
c). Hukum asasi atau hukum alam adalah hkum yang berlaku dimana saja, kapan saja dan
untuk siapa saja.
b. Hukum formal, adalah hukum yang mengatur tentang bagaimana cara mempertahankan
dan melaksanakan hukum meterial. Contohnya Hukum Acara Pidana (KUHAP), Hukum
Acara Perdata dan sebagainya.
6. Penggolongan hukum berdasarkan kekuatan berlakunya
a. Hukum yang memaksa, adalah hukum yang bila diterapkan untuk keadaan bagaimana
pun, harus dan mempunyai paksaan yang mutlak. Contoh, hukuman bagi orang yang
melakukan pembunuhan, maka sanksinya secara paksa wajib untuk dilaksanakan.
b. Hukum yang mengatur, adalah hukum yang dapat dikesampingkan ketika pihak-pihak
yang bersangkutan telah membuat peraturan tersendiri berupa suatu perjanjian. Dengan
kata lain, hukum ini mengatur hubungan antar individu yang baru dapat diberlakukan bila
yang bersangkutan tidak menggunakan alternatif lain yang dimungkinkan oleh hukum
(undang-undang). Contoh ketentuan dalam pewarisan ab-intesto (pewarisan berdasarkan
undang-undang), yang baru memungkinkan untuk dilaksanakan jika tidak terdapat surat
wasiat (testamen).
b. Hukum subjektif, yakni hukum yang muncul dari hukum objektif dan berlaku terhadap
seorang atau lebih. Hukum subjektif ini juga sering disebut sebagai hak.
b) Hukum privat (sipil), yakni hukum yang berguna untuk mengatur hubungan antara
individu satu dengan individu lainnya, termasuk negara sebagai pribadi. Hukum privat
dapat dibagi lagi dalam:
• Hukum Perdata, yakni hukum yang mengatur hubungan antar individu secara
umum. Contoh hukum perdata seperti hukum keluarga, hukum perjanjian hukum
kekayaan, hukum waris, , dan hukum perkawinan.
• Hukum Perniagaan (dagang), yakni hukum yang mengatur hubungan antar individu
di dalam kegiatan perdagangan. Contoh hukum dagang yakni hukum tentang jual beli,
hutang piutang, hukum untuk mendirikan perusahaan dagang dan sebagainya.
- Imperatif (memaksa) adalah hukum tidak ada dikesampingkan oleh dua belah
pihak.