Laporan Entomologi Acara 1 Harun Al Rasyid-1
Laporan Entomologi Acara 1 Harun Al Rasyid-1
Laporan Entomologi Acara 1 Harun Al Rasyid-1
ACARA I
“KEANEKARAGAMAN ANTHROPODA”
Disusun Oleh:
NPM : E1K020030
Shift : Shift 2
2. Ir., Nadrawati.,MP
Co-as : Sella Tuti Febriani (E1K018009)
PENDAHULUAN
4.1. Hasil
1. Laba laba
2. Kaki 1000
3. Lipan
4. Kalajengking
5. Udang
6. Kepiting
7. Tungau
4.2. Pembahasan
Pada praktikum ini kami melakukan pengamatan keragaman arthropoda. dimana
dilakukan identifikasi terhadap tubuh, jumlah pasangan kaki, dan alat tambahan pada kepala
serangga tersebut. Arthropoda merupakan hewan yang kaki dan tubuhnya beruas, kulit keras
terbuat darikitin, dan pada setiap segmen tubuh dijumpai sepasang anggota badan. Terbagi ke
dalam Pauropoda, Symphyla, Merostomata, Arachnida, Pygnogonida, Tardigrada, dan
Pentostomida. Arthropoda biasanya ditemukan di laut, air tawar, darat, dan lingkungan udara
termasuk bentuk symbiosis dan parasit.
Arthropoda merupakan filum terbesar di dalam dunia hewan. Ciri-ciri umum dari
anthropoda antara lain mempunyai anggota yang beruas, tubuhnya bilateral simetris terdiri
atas sejumlah ruas-ruas, tubuh dibungkus oleh zat kitin sehingga merupakan rangka luar,
biasanya ruas-ruas terdapat bagian-bagian yang tidak berkitin sehingga ruas-ruas tersebut
mudah digerakkan, sistem saraf berupa sistem saraf tangga tali,coelom pada hewan dewasa
adalah kecil dan merupakan satu rongga berisi darah dan disebut haemocoel. Klasifikasi
antropoda terdiri dari
1. class crustaceae
contoh: udang,
2. class onychophora
, contoh : preparatus,
3. class chilopoda
contoh : kelabang,
4. class diplopoda
contoh: kelemayar,
5. class insecta
contoh: belalang
6. class arachnoidae
contoh: laba-laba,
7. class pauropoda
contoh : pauropus dan
8. clsss symphyla
contoh : scutigerella.
Menurut Gusnawi, 2011. Arthropoda yang pertama yang diamatai yaitu udang, Tubuh
udang terdiri atas sefalotoraks dan abdomen. Sefalotoraks ( kepala dada ) merupakan
penyatuan bagian kepaladan badan. Udang memiliki rangka luar (eksoskeleton) dari kitin
yang keras. Rangka luar yang keras ini karena mengandung zat kapur. Kepala udang memiliki
dua antena, mandibula,dan sepasang maksila. Kepala udang juga dilengkapi dengan 5 pasang
kaki jalan (periopod), yang terdiri dari 2 pasang maksila, dan 3 pasang maksiped. Perut
(Abdomen) udang terdiri atas 6 ruas dan juga terdapat pasang kaki renang (pleopod) serta
sepasang uropod (mirip ekor) yang membentuk kipas bersama-sama telson. Sift udang aktif
pada kondisi gelap dan dapat hidup pada kisaran salinitas lebar dan suka memangsa sama
jenis (kanibal), tipe pemakan lambat tapi terus menerus (continous feeder) serta mencari
makan lewat organ sensor. Spesies udang memiliki 6 stadia naupli, 3 stadia protozoa, 3 stadia
mysis dan stadia post larva dalam siklus hidupnya. Stadia post larva berkembang menjadi
juvenil dan akhirnya menjadi dewasa, dan tidak mempunyai sayap.
Ciri morfologi kepiting bakau umumnya terdiri dari dua bagian, yaitu tubuh dan
kaki.Kaki kepiting bakau ada lima pasang, yaitu sepasang capit (chela/cheliped) tiga pasang
kaki jalan (walking leg) dan sepasang kaki renang atau kaki dayung (swimming leg) yang
berbentuk lebar dan pipih untuk membantu berenang. Kepiting bakau relatif berukuran besar,
memiliki karapas yang lebar dan permukaannya sangat licin dan dapat tumbuh hingga
mencapai bobot 3 kg. Bagian daging kepiting yang dapat dimakan adalah 45%terdapat dalam
badan, perut, kaki, dan penjepit.
Kelabang (Chilopoda) adalah kelas binatang dari binatang berbisa bertubuh pipih
bersegmen seperti cacing berkaki banyak, bersendi.bagian depannya beracun. lipan
merupakan anggota hewan tak bertulang belakang yang termasuk dalam filum Arthropoda,
sublin Myriapoda dan terdiri dari berbagai jenis kelabang atau lipan.hewan ini tergolong
hewan pemangsa (predator), makanannya adalah cacing dan serangga.bentuk tubuhnya pipih,
jumlah segmen bias mencapai 177, setiap segmen mempunyai sepasang kaki, kecuali pada
satu segemen di belakang kepala dan dua segmen terakhir. Pada bagian kepala terdapat
sepasang mata. Masing-masing mata mengalami modifikasi menjadi cakar beracun.
Lipan atau kelabang bila bertemu mangsanya akan menyerang mangsanya dengan cara
menggigit menggunakan kaki beracun yang berguna untuk melumpuhkan mangsa.Tungau
merah adalah hawan yang berukuran kecil (tungkai delapan) dan merupakan subordo dari
Acarina.
Perlu diketahui bahwa tungau berbeda dengan kutu, walaupun tungaudan kutu
memiliki ukuran yang sama-sama kecil akan tetapi berbeda. Kutu itu sendiri lebih dimasukan
atau dikategorikan sebagai serangga (insecta), sedangkan tungau lebih didekatkan atau
dikategrorikan laba-laba.kutu merah memiliki bagian tubuh kepala, apdomen.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah kami laksanakan dapat disimpulkan bahwa dari filum
Arthropoda adalah hewan yang memiliki kaki beruas, tubuh terdiri dari 3 bagian (caput,
thorax, dan abdomen). Ukuran tubuh Arthropoda sangat beragam begitupun dengan bentuk
tubuhnya yang beragam pula. Hewan Arthropoda memiliki bentuk tubuh simetri bilateral,
tripoblastik selomata, dan bagian tubuhnya bersegmen. Arthropoda dapat hidup di air
tawar,laut, di tanah, dan praktis di semua permukaan bumi dipenuhi oleh spesies dari filum
ini. Keragaman dari filum Arthropoda menjadi ciri tersendiri yang menandakan perbedaan
dari semua jenis spesiesnya. Akan tetapi hampir dari semua yang termasuk dalam filum ini
memiliki tubuh yang terdiri dari segmen-segmen.
5.2 Saran
Semoga praktikum selanjutnya dapat di lanjutkan dengan cara online demi tercapai nya
capaian praktikum dengan baik. Dan saran untuk coass kalo bisa untuk jadwal pengumpulan
laporan itu kalo mau diubah jangan mendadak biar kami juga bisa mempersiapkannya dengan
baik.
DAFTAR PUSTAKA
Walat. Jurnal Ilmiah Bidang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan
Lingkungan.11(2): 57-66.
Soedijo, Samharinto dan M. Indar Pramudi. 2015. Keanekaragaman Arthropoda laba laba
pada persawahan tadah hujan di Kalimantan Selatan. Jurnal Pros Sem Nas Masy
University Press.