Laporan Entomologi Acara 1 Harun Al Rasyid-1

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM ENTOMOLOGI

ACARA I
“KEANEKARAGAMAN ANTHROPODA”

Disusun Oleh:

Nama : Harun Al Rasyid

NPM : E1K020030

Shift : Shift 2

Dosen : 1. Prof.,Dr.,Ir.,Dwinardi Agriyanto., M.Sc

2. Ir., Nadrawati.,MP
Co-as : Sella Tuti Febriani (E1K018009)

LABORATORIUM PROTEKSI TANAMAN


JURUSAN PERLINDUNGAN TANAMAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Serangga adalah hewan-hewan bersegmen dengan eksokeleton berkitin dan alat-alat
tambahan bersegmen. Segmentasi itu nampak jelas secara eksternal. Jumlah jenis dalam
filumini lebih banyak dari jumlah jenis semua filum lainnya. Baik laut, air tawar, maupun
habitat terdiami oleh serangga. Arthropoda berasal dari bahasa yunani yaitu arthros, sendi
dan podos, kaki. Oleh karena ciri utama hewan yang termasuk dalam filum ini adalah kaki
yang tersusun atas ruas-ruas. Jumlah spesies anggota filum ini terbanyak bila dibasingkan
dengan filum lainnya yaitulebih dari 800,000 spesies. Habitat hewan anggota filum ini
pada umumnya adalah air dan didarat. Sifat hidup arthropoda bervariasi, ada yang hidup
bebas, tetapi ada juga yang bersifat parasit pada organisme lain. ancestor arthropoda
kemungkinan seperti annelida yang memiliki dinding tubuh berotot dan tubuh tidak
terbagi menjadi daerah tertentu.
Ukuran dan jumlah segmen setiap pembagian tubuh tersebut berbeda di dalam
kelompok dan berhubungan eratdengan lingkungan dan aktivitas setiap spesies Insekta
merupakan salah satu kelas arthropoda yang memiliki tubuh menjadi caput, thorak, dan
abdomen. Pada caput terdapat sepasang antena, sedangkan thorax terdapat tiga pasang
extremitas namun pada hewan dewasa terdapat satu atau dua pasang sayap. Insekta
memiliki jumlah spesies yang lebih banyak dibandingkan hewan lain dan masih beribus
pesies yang belum ditemukan. Insekta dapat dijumpai di semua daerah di atas permukaan
bumi, terutama di darat, laut maupun di udara. Jenis makanan insekta bermacam-macam ,
adainsekta sebagai pemakan tumbuhan, insekta ataupun hewan lainnya, bahkan ada
insekta mengisap darah manusia dan mamalia (Kurniawati, 2016).

1.2. Tujuan Praktikum


Adapun tujuan praktikum kali ini adalah:
Memahami keanekaragaman anthropoda dann perbedaan anatomi prinsip antar kelas
insecta(serangga) dengan arthropoda lainnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Keanekaragaman arthropoda menentukan kestabilan agroekosistem pada persawahan,


ekosistem yang stabil menggambarkan kestabilan populasi antara arthropoda yang
merusak tanaman atau hama dengan musuh alaminya yang mengakibatkan kerusakan
tanaman berkurang. Peranan arthropoda di alam diantaranya adalah sebagai perombak
bahan organik, penyerbuk pada tanaman, musuh alami hama dan sebagai perusak tanaman
(Soedijo, 2015).
Keberadaan arthropoda pada suatu habitat sangat dipengaruhi oleh kondisi habitat.
Arthropoda akan melimpah pada habitat yang mampu menyediakan faktor-faktor yang
dapat mendukung kehidupannya seperti ketersediaan makanan, suhu yang optimal, dan
ada tau tidaknya musuh alami (Syaufina, 2007).
Arthropoda berasal dari bahasa yunani yaitu arthros, sendi dan podos, kaki. Oleh
karena ciri utama hewan yang termasuk dalam filum ini adalah kaki yang tersusun atas
ruas-ruas. Jumlah spesies anggota filum ini terbanyak bila dibasingkan dengan filum
lainnya yaitu lebih dari 800,000 spesies. Habitat hewan anggota filum ini pada umumnya
adalah air dan didarat. Sifat hidup arthropoda bervariasi, ada yang hidup bebas, tetapi ada
juga yang bersifat parasit pada organisme lain. ancestor arthropoda kemungkinan seperti
annelida yang memiliki dinding tubuh berotot dan tubuh tidak terbagi menjadi daerah
tertentu. Ukuran dan jumlah segmen setiap pembagian tubuh tersebut berbeda di dalam
kelompok dan berhubungan eratdengan lingkungan dan aktivitas setiap spesies (Hartati.
2009).
Tubuh Arthropoda terdiri atas caput (kepala), toraks (dada), dan abdomen (perut) yang
bersegmen-segmen. Pada laba-laba dan udang, kepala dan dadanya bersatu membentuk
sefalotoraks, tetapi ada juga spesies yang sulit dibedakan antara kepala, toraks,
danabdomennya, seperti pada lipan. Pada tiap-tiap segmen tubuh ada yang dilengkapi alat
gerak dan ada juga yang tidak dilengkapi alat gerak (Syaufina, 2007).
Hewan Arthropoda memiliki organ sensoris yang sudan berkembang, seperti mata,
penciuman, serta ystem yang berfungsi sebagai alat peraba dan pencium. Tingkat
perkembangannya sesuai dengan kondisi lingkungan tempat hidupnya. Sistem peredaran
darah terdiri atas jantung di bagian dorsal. Sistem peredaran darahnya merupakan ystem
peredaran darah terbuka yang tidak memiliki kapiler darah. Jantung berfungsi untuk
memompa darah keseluruh tubuh. Hewan Arthropoda yang hidup di air ada yang bernapas
dengan menggunakan insang, System trakea, paru-paru buku, atau pada beberapa spesies
melalui permukaan tubuh. Sistem ekskresi menggunakan saluran malpighi
(Meunasah, 2011).
BAB III
METODOLOGI

3.1. Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu :
 Bahan :
kepiting, udang, laba-laba, tungau, lipan, kaki 1000, kalajengking,
 Alat :
Alat tuli kuliah (ATK) seperti A4, pensil, penggaris, pewarna,

3.2. Cara Kerja


 Mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan selama praktikum.
 Mengambar setiap serangga dan menuliskan cirri-ciri masing-masing
arthropoda.
 Menyerahkan LKP pada koass untuk di ACC
 Membuat laporan dan akan di periksa oleh coass
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

1. Laba laba

2. Kaki 1000

3. Lipan
4. Kalajengking

5. Udang

6. Kepiting
7. Tungau

4.2. Pembahasan
Pada praktikum ini kami melakukan pengamatan keragaman arthropoda. dimana
dilakukan identifikasi terhadap tubuh, jumlah pasangan kaki, dan alat tambahan pada kepala
serangga tersebut. Arthropoda merupakan hewan yang kaki dan tubuhnya beruas, kulit keras
terbuat darikitin, dan pada setiap segmen tubuh dijumpai sepasang anggota badan. Terbagi ke
dalam Pauropoda, Symphyla, Merostomata, Arachnida, Pygnogonida, Tardigrada, dan
Pentostomida. Arthropoda biasanya ditemukan di laut, air tawar, darat, dan lingkungan udara
termasuk bentuk symbiosis dan parasit.
Arthropoda merupakan filum terbesar di dalam dunia hewan. Ciri-ciri umum dari
anthropoda antara lain mempunyai anggota yang beruas, tubuhnya bilateral simetris terdiri
atas sejumlah ruas-ruas, tubuh dibungkus oleh zat kitin sehingga merupakan rangka luar,
biasanya ruas-ruas terdapat bagian-bagian yang tidak berkitin sehingga ruas-ruas tersebut
mudah digerakkan, sistem saraf berupa sistem saraf tangga tali,coelom pada hewan dewasa
adalah kecil dan merupakan satu rongga berisi darah dan disebut haemocoel. Klasifikasi
antropoda terdiri dari

1. class crustaceae
contoh: udang,

2. class onychophora
, contoh : preparatus,

3. class chilopoda
contoh : kelabang,
4. class diplopoda
contoh: kelemayar,
5. class insecta
contoh: belalang
6. class arachnoidae
contoh: laba-laba,

7. class pauropoda
contoh : pauropus dan
8. clsss symphyla
contoh : scutigerella.
Menurut Gusnawi, 2011. Arthropoda yang pertama yang diamatai yaitu udang, Tubuh
udang terdiri atas sefalotoraks dan abdomen. Sefalotoraks ( kepala dada ) merupakan
penyatuan bagian kepaladan badan. Udang memiliki rangka luar (eksoskeleton) dari kitin
yang keras. Rangka luar yang keras ini karena mengandung zat kapur. Kepala udang memiliki
dua antena, mandibula,dan sepasang maksila. Kepala udang juga dilengkapi dengan 5 pasang
kaki jalan (periopod), yang terdiri dari 2 pasang maksila, dan 3 pasang maksiped. Perut
(Abdomen) udang terdiri atas 6 ruas dan juga terdapat pasang kaki renang (pleopod) serta
sepasang uropod (mirip ekor) yang membentuk kipas bersama-sama telson. Sift udang aktif
pada kondisi gelap dan dapat hidup pada kisaran salinitas lebar dan suka memangsa sama
jenis (kanibal), tipe pemakan lambat tapi terus menerus (continous feeder) serta mencari
makan lewat organ sensor. Spesies udang memiliki 6 stadia naupli, 3 stadia protozoa, 3 stadia
mysis dan stadia post larva dalam siklus hidupnya. Stadia post larva berkembang menjadi
juvenil dan akhirnya menjadi dewasa, dan tidak mempunyai sayap.

Laba-laba termasuk ke dalam kelas Arachnida karena tubuhnya memiliki bagian


kepala dan dada yang menyatu dan bagian perut yang bulat. Bagian kepalanya kecil, tidak
memiliki antenna dan memiliki mata tunggal. Pada bagian sefalotorak terdapat sepasang
klisera yang beracun dan sepasang palpus.

Ciri morfologi kepiting bakau umumnya terdiri dari dua bagian, yaitu tubuh dan
kaki.Kaki kepiting bakau ada lima pasang, yaitu sepasang capit (chela/cheliped) tiga pasang
kaki jalan (walking leg) dan sepasang kaki renang atau kaki dayung (swimming leg) yang
berbentuk lebar dan pipih untuk membantu berenang. Kepiting bakau relatif berukuran besar,
memiliki karapas yang lebar dan permukaannya sangat licin dan dapat tumbuh hingga
mencapai bobot 3 kg. Bagian daging kepiting yang dapat dimakan adalah 45%terdapat dalam
badan, perut, kaki, dan penjepit.

Kelabang (Chilopoda) adalah kelas binatang dari binatang berbisa bertubuh pipih
bersegmen seperti cacing berkaki banyak, bersendi.bagian depannya beracun. lipan
merupakan anggota hewan tak bertulang belakang yang termasuk dalam filum Arthropoda,
sublin Myriapoda dan terdiri dari berbagai jenis kelabang atau lipan.hewan ini tergolong
hewan pemangsa (predator), makanannya adalah cacing dan serangga.bentuk tubuhnya pipih,
jumlah segmen bias mencapai 177, setiap segmen mempunyai sepasang kaki, kecuali pada
satu segemen di belakang kepala dan dua segmen terakhir. Pada bagian kepala terdapat
sepasang mata. Masing-masing mata mengalami modifikasi menjadi cakar beracun.

Lipan atau kelabang bila bertemu mangsanya akan menyerang mangsanya dengan cara
menggigit menggunakan kaki beracun yang berguna untuk melumpuhkan mangsa.Tungau
merah adalah hawan yang berukuran kecil (tungkai delapan) dan merupakan subordo dari
Acarina.

Perlu diketahui bahwa tungau berbeda dengan kutu, walaupun tungaudan kutu
memiliki ukuran yang sama-sama kecil akan tetapi berbeda. Kutu itu sendiri lebih dimasukan
atau dikategorikan sebagai serangga (insecta), sedangkan tungau lebih didekatkan atau
dikategrorikan laba-laba.kutu merah memiliki bagian tubuh kepala, apdomen.
BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah kami laksanakan dapat disimpulkan bahwa dari filum
Arthropoda adalah hewan yang memiliki kaki beruas, tubuh terdiri dari 3 bagian (caput,
thorax, dan abdomen). Ukuran tubuh Arthropoda sangat beragam begitupun dengan bentuk
tubuhnya yang beragam pula. Hewan Arthropoda memiliki bentuk tubuh simetri bilateral,
tripoblastik selomata, dan bagian tubuhnya bersegmen. Arthropoda dapat hidup di air
tawar,laut, di tanah, dan praktis di semua permukaan bumi dipenuhi oleh spesies dari filum
ini. Keragaman dari filum Arthropoda menjadi ciri tersendiri yang menandakan perbedaan
dari semua jenis spesiesnya. Akan tetapi hampir dari semua yang termasuk dalam filum ini
memiliki tubuh yang terdiri dari segmen-segmen.

5.2 Saran
Semoga praktikum selanjutnya dapat di lanjutkan dengan cara online demi tercapai nya
capaian praktikum dengan baik. Dan saran untuk coass kalo bisa untuk jadwal pengumpulan
laporan itu kalo mau diubah jangan mendadak biar kami juga bisa mempersiapkannya dengan
baik.
DAFTAR PUSTAKA

Hadi, U, K., (2009), Pengenalan Arthropoda dan Biologi Serangga, Bogor:

Fakultas Kedokteran Hewan.

Hadi, M; Tarwotjo, U dan Rahadian, R. 2009. Biologi Insekta Entomologi.

Yogyakarta : Graha Ilmu.

Hartati. 2009. Zoologi Invertebrata. UNM: Makassar.

Manurung, B dan Prastowo, P., (2008), Entomologi ., Medan: FMIPA UNIMED.

Oka, I. N. 2005. Pengendalian Hama Terpadu dan Implementasinya di Indonesia.

Yogyakarta : Gajah mada University Press.

Syaufina, Lailan. 2007. Keanekaragaman Arthropoda Tanah di Hutan Pendidikan Gunung

Walat. Jurnal Ilmiah Bidang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan

Lingkungan.11(2): 57-66.

Soedijo, Samharinto dan M. Indar Pramudi. 2015. Keanekaragaman Arthropoda laba laba

pada persawahan tadah hujan di Kalimantan Selatan. Jurnal Pros Sem Nas Masy

Biodiv Indo. 1(6): 1307-1311.

Untung, K. 2006. Pengantar Pengelolaan Hama Terpadu. Yogyakarta : Gadjah Mada

University Press.

Anda mungkin juga menyukai