Bab 8 Membuat Dan Menguji Prototipe

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 26

Produk Kreatif

&
Kewirausahaan
Tria Budi Setiani, S.Pd.
NIP. 19951211 201902 2 007
Membuat dan
Menguji Prototipe
3.8. Menerapkan proses kerja pembuatan prototype produk barang/ jasa
4.8. Membuat prototype produk barang/ jasa
3.9. Menentukan pengujian kesesuaian fungsi prototype produk barang/ jasa
4.9. Menguji prototype produk barang/ jasa
Tujuan Pembelajaran
1. Mengurutkan proses kerja pembuatan prototype produk barang dan jasa.
2. Menerapkan proses kerja pembuatan prototype produk barang dan jasa.
3. Membuat rangkaian kerja pembuatan prototype produk barang dan jasa.
4. Menyusun jadwal kerja pembuatan prototype produk barang dan jasa.
5. Membuat prototype produk barang dan jasa sesuai standar SNI.
6. Mendemonstrasikan prototype produk barang dan jasa.
7. Menelaah pengujian kesesuaian fungsi prototype produk barang/ jasa.
8. Menentukan pengujian kesesuaian fungsi prototype produk barang/ jasa.
9. Mendesain pengujian prototype produk barang/ jasa.
10. Menguji prototype produk barang/ jasa.
A.
Pembuatan Prototipe
Produk Barang atau Jasa
Pembuatan prototipe produk barang merupakan proses
menentukan karakteristik dan fitur unik dari produk.
Pembuatan prototipe produk barang merupakan langkah
perwujudan dari desain produk.

Adapun dimensi desain pada produk barang mencakup


bentuk, warna, kinerja, rasa, dan lain-lain. Sedangkan pada
produk jasa, terdapat tambahan dimensi layanan, yang
berupa aspek estetika dan aspek psikologis.
Langkah-Langkah
Proses Pembuatan Prototipe
Produk Barang

1. Langkah Pertama = Pengembangan Ide (Idea


Development)
2. Langkah Kedua = Penyaringan Produk (Product
Screening)
3. Langkah Ketiga = Desain Awal dan Pengujian
(Prelimenary Design and Testing)
4. Langkah Keempat = Desain Akhir (Final Design)
1. Langkah Pertama:
Pengembangan Ide (Idea Development)

Langkah awal untuk membuat produk barang dimulai dari sebuah ide. Ide
terhadap produk dapat muncul dari dalam perusahaan maupun dari luar
perusahaan. Ide tersebut bisa saja muncul dari manajer produksi, teknisi, atau
dari pihak lainnya. Sedangkan ide atau masukan yang muncul dari luar
perusahaan, antara lain dari pelanggan, pesaing, pemasok, dan yang lainnya.

Sebaiknya sebuah perusahaan melakukan riset pasar terlebih dahulu


untuk mengetahui informasi dari pelanggan dan mempelajari selera serta pola
pembelian pelanggan. Riset pasar (market research) mengumpulkan informasi
dari pelanggan dengan mempelajari selera dan pola pembelian pelanggan.
Selain itu, perusahaan pun sebaiknya melakukan pembandingan
(benchmarking), sehingga dapat mempelajari praktik kerja dari perusahaan
terbaik dan membandingkan kinerja diri dengan kinerja mereka. Bisa juga
melakukan cara membeli produk pesaing dan membongkarnya untuk
mempelajari komponen dan fitur produk.
2. Langkah Kedua: Penyaringan Produk
(Product Screening)

Selanjutnya tim penyaringan melakukan evaluasi


terhadap realisasi ide produk menurut fungsi bisnis utama,
seperti keuangan, pemasaran, dan operasi. Salah satu teknik
yang digunakan adalah break even analysis. Teknik ini
menghitung jumlah produk yang harus dijual perusahaan agar
menutupi biaya produksinya.
3. Langkah Ketiga: Desain Awal dan Pengujian
(Prelimenary Design and Testing)
Pada tahap ini, desain produk yang telah dipilih diwujudkan dalam bentuk prototipe. Prototipe
tersebut diuji, dan hasil pengujian digunakan untuk merubah desain produk. Proses dilanjutkan dengan
merevisi dan membuat ulang prototipe sesuai desain yang baru. Proses ini diulang beberapa kali hingga
seluruh kesalahan mayor diperbaiki. Pada tahap ini perlu pertimbangan terhadap biaya dan waktu untuk
jumlah pengujian ulang yang dilakukan.
Adapun tahap-tahap pembuatan prototipe produk barang atau jasa sebagai berikut:

Melakukan pemilihan desain dari spesifikasi-spesifikasi yang ada agar dapat dipastikan
secara ekonomis biaya yang lebih efisien.

Melakukan pemilihan terhadap peralatan dan mesin yang akan digunakan.

Menetapkan layout yang baik dari pabrik, dan fasilitas-fasilitas lainnya.

Melakukan perencanaan dan penetapan kontrol terhadap keuangan, material, mesin,


dan tenaga kerja untuk menjamin penggunaanya secara efektif dan ekonomis.
4. Langkah Keempat: Desain Akhir
(Final Design)

Langkah ini merupakan tahap perancangan akhir yang


menguraikan antara lain, spesifikasi produk akhir, intruksi pemrosesan,
pekerjaan yang harus dilakukan, peralatan dan bahan baku yang
digunakan, serta pengaturan produksi lainnya.
B.
Pengujian Prototipe
Produk Barang atau Jasa
Pengujian terhadap prototipe produk sebelum diproduksi secara massal sangat penting untuk
dilakukan. Berbagai produsen dengan produk yang berbeda melakukan pengujian tersebut dengan
cara yang beragam. Ada yang mengujinya berdasarkan waktu, ditekan, dijatuhkan, dan lain-lain.
Contohnya produsen telepon seluler samsung memiliki mesin khusus untuk menguji ponsel-ponsel
buatan mereka supaya tahan terhadap bantingan. Jika ditemukan hal-hal yang tidak memuaskan tentu
saja produk tersebut perlu didesain ulang (kembali ke tahap 3).
Tentu saja hal-hal yang memuaskan tersebut harus dilihat dari sudut pandang konsumen, bukan
produsen. Saat ini produsen-produsen besar mengkaji terus menerus produk mereka agar nama produk
yang mereka buat tetap terjaga. Prototipe dapat memberikan informasi bagi para produsen untuk
mengetahui kecacatan produk yang dibuatnya.
Pengujian prototipe merupakan bagian dari pengujian produk baru. Pengujian produk baru bertujuan
untuk memberikan penilaian yang lebih rinci tentang peluang sukses produk tersebut, mengidentifikasi
berbagai penyesuaian akhir yang diperlukan untuk produk, dan menetapkan berbagai elemen penting
dalam program pemasaran yang akan dipakai untuk memperkenalkan produk di pasar.
Secara umum, terdapat 4 (empat) kegiatan dalam
pengujian produk baru:

1. Technical Testing 2. Preference and Satisfaction


Testing

3. Simulated Test Markets/ 4. Test Markets


Laboratory Test Markets
1. Technical Testing

Technical testing dilakukan dengan cara membuat prototipe produk barang.


Pengujian terhadap prototipe tersebut dapat menghasilkan sejumlah
informasi penting tentang usia panjang produk, tingkat keusangan produk,
masalah yang timbul dari pemakaian atau konsumsi yang tidak seharusnya,
serta potensi kerusakan yang memerlukan penggantian, dan jadwal
pemeliharaan yang tepat.
Masing-masing dari jenis informasi tersebut dapat mempunyai dampak biaya
terhadap pemasaran produk. Contohnya, perkiraan usia panjang produk bisa
berpengaruh terhadap frekuensi dan biaya pengiriman. Lalu kemungkinan
adanya masalah penggunaan yang signifikan dapat mengakibatkan
perlunya tambahan informasi labeling, periklanan, dan sebagainya.
2. Preference and Satisfaction Testing

Pengujian preferensi dan kepuasan. Pengujian tersebut dipakai untuk


menetapkan elemen-elemen yang akan dirancang dalam rencana pemasaran dan
untuk membuat tafsiran penjualan awal produk baru. Secara umum terdapat dua
cara utama dalam tipe pengujian ini, yaitu meminta konsumen untuk
menggunakan sebuah produk selama jangka waktu tertentu, dan meminta mereka
untuk menjawab beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan preferensi
serta kepuasan mereka. Kedua, melaksanakan “Blind Test” yang sedemikian rupa
sehingga konsumen dapat membandingkan berbagai macam alternatif produk
tanpa mengetahui nama merek atau produsennya.
Preference and Satisfaction Testing
Pada dasarnya, pengujian preferensi dan kepuasan akan memberikan sejumlah manfaat pokok,
antara lain sebagai berikut:
a. Uji preferensi aktual dan uji teknis bisa memberikan dasar klaim yang objektif untuk
keperluan promosi. Apalagi jika perusahaan ingin menyajikan keunggulan produknya
dibandingkan dengan produk lain yang sejenis di mata konsumen.
b. Estimasi tingkat pembelian ulang sangat penting untuk memperkirakan pangsa pasar
jangka panjang. Oleh karena itu, hasil yang kurang bagus pada uji ini dapat mengakibatkan
pembatalan peluncuran produk maupun perancangan ulang produk baru.
c. Meskipun penerimaan pasar atas produk baru ditentukan oleh semua elemen program
pemasaran, tetapi berbagai kasus menunjukkan bahwa skor yang tinggi dalam dimensi
kinerja produk menggambarkan bahwa ide produk yang bersangkutan sebaiknya
dilanjutkan pada tahap pengembangan produk baru selanjutnya.
d. Uji preferensi pada umumnya dapat memberikan sinyal awal terbaik terhadap produk baru
tersebut.
3. Simulated Test Markets/
Laboratory Test Markets
Pengujian pasar simulasi merupakan prosedur
riset pemasaran yang dibuat untuk memberikan
gambaran yang murah dan cepat tentang pangsa
pasar yang bisa diharapkan dari produk baru.
Beberapa model yang dapat dipakai antara lain
bases, designor, assessor, dan litmus.
4. Test Markets
Pengujian pasar dilakukan dengan cara perusahaan menawarkan sebuah produk untuk dijual di
wilayah pasar terbatas yang sebisa mungkin dapat mewakili keseluruhan pasar tempat
nantinya produk itu dijual.
Secara prinsip, terdapat perbedaan yang signifikan antara metode pengujian pasar untuk produk
konsumen dan produk bisnis/industrial. Di dalam pengujian produk konsumen, perusahaan
akan berusaha untuk membuat perkiraan berdasarkan empat variabel, yaitu product trial
(percobaan produk), first repeat (pengulangan pembelian pertama), adopsi produk, serta
frekuensi pembelian. Tentunya perusahaan menginginkan bahwa semua variabel-variabel
tersebut menunjukkan tingkat yang tinggi.
Metode Pokok untuk
Menguji Pasar Produk Konsumen:

1. Sales Wave Research

2. Simulated Test 3. Controlled Test


Marketing Marketing

4. Test Markets
Sales Wave Research
Dalam metode sales wave research, konsumen yang pada
awalnya mencoba sebuah produk secara gratis ditawarkan lagi
produk tersebut atau produk pesaing, dengan harga yang lebih murah.
Kemudian, perusahaan akan memerhatikan berapa kali konsumen
memilih produk perusahaan serta tingkat kepuasan mereka. Metode ini
juga mencakup usaha untuk mempresentasikan pada konsumen satu
ataupun beberapa konsep iklan dalam bentuk kasar untuk mengamati
dampaknya terhadap pembelian ulang.
Simulated Test Marketing
Metode ini memerlukan 30 sampai 40 pembeli yang berada di pusat pertokoan ataupun
tempat-tempat lainnya. Perusahaan akan menanyakan beberapa hal kepada mereka,
berhubungan dengan pilihan mereka terhadap berbagai merek pada jenis produk tertentu. Mereka
bisa saja diundang untuk menyaksikan iklan singkat, baik iklan yang sudah dikenal maupun iklan
yang belum dikenal. Lalu, dalam penayangan iklan tersebut disisipkan iklan produk. Kemudian,
konsumen diberikan sejumlah uang dan diminta untuk datang ke sebuah toko khusus, tempat
mereka bisa membelanjakan uang tersebut sesuai kebutuhan.

Perusahaan lalu mengamati dan memerhatikan jumlah konsumen yang membeli merek baru
dan merek pesaing. Data ini akan memeberikan gambaran tentang efektivitas iklan mereka atas
iklan pesaing. Konsumen lalu diminta mengutarakan alasan-alasan mereka membeli ataupun tidak
membeli. Lalu, beberapa minggu setelah itu, mereka akan diwawancarai kembali melalui telepon
untuk menentukan sikap mereka atas produk tersebut, kepuasannya, dan minatnya untuk membeli
kembali, dan ditawari kesempatan untuk membeli kembali produk yang bersangkutan.
Controlled Test Marketing
Metode ini memungkinkan perusahaan untuk menguji pengaruh
kondisi toko dan iklan terbatas pada perilaku pembelian konsumen
tanpa harus melibatkan konsumen itu sendiri secara langsung. Sampel
konsumen akan diwawancarai untuk mendapatkan kesan mereka
terhadap produk yang bersangkutan.
Perusahaan tidak harus memberikan potongan penjualan,
memakai wiraniaga mereka sendiri, atau membeli jaringan distribusi.
Namun, metode ini tidak dapat memberikan informasi tentang cara
membujuk distributor agar mau menjual produk baru perusahaan.
Test Markets
Uji pasar adalah cara utama dalam menguji sebuah produk baru dalam situasi yang sama
dengan yang nantinya akan dihadapi dalam peluncuran produk yang bersangkutan. Perusahaan
umumnya akan bekerja sama dengan perusahaan riset dalam menentukan kota dimana wiraniaga
perusahaan nantinya akan mencoba membujuk para distributor agar bersedia untuk menjual
produk perusahaan. Perusahaan melakukan promosi dan periklanan sama dengan yang akan
dilaksanakan dalam pemasaran secara nasional. Biaya yang nantinya dibutuhkan tergantung
pada jumlah kota, lama pengujian, serta jumlah data yang diinginkan perusahaan.

Melalui uji pasar akan didapatkan beberapa manfaat, di antaranya sebagai berikut:
1. Memberikan prediksi yang dapat diandalkan tentang penjualan di masa yang akan datang.
2. Pengujian awal terhadap rencana pemasaran.
3. Mengetahui kekurangan produk.
4. Mendapat gambaran berbagai masalah potensial dalam jaringan distribusi.
5. Mendapat pemahaman lebih baik mengenai perilaku berbagai segmen pasar.
Test Markets
Uji pasar tersebut banyak memberikan manfaat pada produsen sebagai masukan atas
produknya. Barang industri yang mahal dan memakai teknologi baru pada umumnya menjalani
pengujian Alpha dan Beta. Pengujian Alpha adalah pengujian produk dengan tujuan mengukur
serta meningkatkan kinerja, rancangan, keandalan, dan biaya operasi produk. Apabila hasil
pengujian Alpha baik, maka perusahaan akan melanjutkannya dengan melakukan pengujian Beta
dengan mengundang para konsumen potensial agar dapat melaksanakan pengujian secara
rahasia ditempat mereka sendiri.
Metode uji pasar lainnya, yaitu memperkenalkan produk baru dalam pameran dagang. Produk
baru industrial juga dapat diuji di tempat pajangan distributor atau dealer. Cara lain yang bisa
ditempuh, yaitu uji pemasaran. Pada uji pemasaran ini, perusahaan membuat pasokan produk
dengan jumlah terbatas dan diserahkan pada wiraniaga untuk dijual di berbagai daerah secara
terbatas, dan dibekali katalog, promosi, dan sebagainya.
Dengan cara-cara pengujian prototipe produk tersebut, maka pihak perusahaan dapat
mempelajari apa saja yang mungkin terjadi dalam pemasaran dengan skala penuh serta
memberikan informasi yang lebih lengkap mengenai kualitas prototipe produk tersebut, serta
bagaimana tanggapan dari konsumen, karena kepuasan konsumen merupakan hal yang utama.
Latihan Soal

1. 3.
Sebutkan langkah-langkah proses Sebutkan metode pokok untuk menguji
pembuatan prototipe produk barang! pasar produk konsumen!

2. 4.
Apa tujuan dari pengujian produk baru? Jelaskan beberapa manfaat yang akan
didapatkan melalui uji pasar!
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai