Kelompok 1 - Artikel 1 - Manajemen Peserta Didik Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Untuk Efektivitas Pembelajaran-1

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 13

Manajemen Peserta Didik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan

Untuk Efektivitas Pembelajaran

Wahyu Sri Ambar Arum1, Fitri Fidiah Mahesa2, Nugraha Adhi Setiawan3,
Sarah Aileen Noor4, Silva Reisha Pahlevi5, Silvy Isnaini Maryam6

Manajemen Pendidikan
Universitas Negeri Jakarta

E-mail: [email protected], [email protected],


[email protected], [email protected],
[email protected]

ABSTRAK
Manajemen peserta didik menjadi wadah dalam meningkatkan mutu
Pendidikan. Peserta didik dikelola dengan baik dan benar agar dapat mengukur
keberhasilannya dalam efektivitas pembelajaran peserta didik pada lembaga
pendidikan. Manajemen peserta didik merupakan usaha dalam mengatur peserta
didik mulai dari peserta didik tersebut awal masuk sekolah sampai dengan lulus
sekolah, adapun kegiatan dari manajemen peserta didik adalah perencanaan,
pembinaan, evaluasi dan mutasi. Tujuan penulisan artikel ini membahas tentang
peningkatan kualitas mutu pendidikan melalui siswa yang merupakan salah satu
komponen penting dalam sistem pendidikan, dalam dunia pendidikan siswa adalah
bahan baku utama bahan dalam proses perubahan ilmu pengetahuan. Belajar bisa
jadi diartikan sebagai komponen-komponen yang saling berhubungan satu sama
lain. Ini komponen tersebut meliputi tujuan, materi, metode, dan evaluasi. Empat
komponen pembelajaran harus diperhatikan dengan seksama oleh guru dalam
memilih atau menentukan pendekatan dan model pembelajaran. Melakukan
aktivitas dalam mengimplementasikannya, mengenal banyak istilah untuk
menggambarkan cara guru akan melakukan pengajaran. Sekarang ada begitu
banyak jenis strategi pembelajaran atau metode yang bertujuan untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran sehingga menjadi lebih baik.

Kata Kunci: Manajemen, Peserta Didik, Mutu Pendidikan, Efektivitas


Pembelajaran

ABSTRACT

Student management is a forum for improving the quality of education. Students


are managed properly and correctly in order to measure their success in the
effectiveness of student learning in educational institutions. Student management is
an effort to regulate students from the beginning of students entering school to
graduating from school, while the activities of student management are planning,
coaching, evaluation, and transfer. The purpose of writing this article is to discuss
improving the quality of education through students which is one of the important
components in the education system, in the world of education students are the main
raw material in the process of changing knowledge. Learning can be interpreted as
components that are interconnected with each other. These components include
objectives, materials, methods, and evaluation. The four learning components must
be considered carefully by the teacher in choosing or determining the approach and
learning model. Carry out activities in implementing them, recognize many terms
to describe the way the teacher will conduct teaching. Now there are so many types
of learning strategies or methods that aim to improve the quality of learning so that
it becomes better.
Keywords: Management, Students, Quality of Education, Learning Effectiveness

PENDAHULUAN pengetahuan. Peserta didik secara


formal adalah orang yang sedang
Peserta didik adalah anggota berada pada fase pertumbuhan dan
masyarakat yang berusaha perkembangan baik secara fisik
mengembangkan potensi diri maupun psikis, pertumbuhan dan
melalui proses pembelajaran orang perkembangan merupakan ciri dari
yang mengharapkan mendapat seorang peserta didik yang perlu
pelayanan pendidikan sesuai dengan bimbingan dari seorang pendidik.
bakat minat dan kemampuannya Oleh sebab itu perlu manajemen yang
agar tumbuh dan berkembang baik agar peserta didik mempunyai
dengan baik serta mempunyai kemampuan yang mumpuni ketika
kekuasaan dalam menerima telah keluar dari sebuah lembaga
pelajaran. Peserta didik mempunyai Pendidikan
sebutan yang berbeda-beda dalam Manajemen peserta didik
berbagai jenjang, pada taman merupakan penggabungan dari kata
kanak-kanak disebut anak didik, manajemen dan peserta didik.
pada jenjang pendidikan dasar dan Manajemen adalah suatu proses yang
menengah disebut dengan siswa, khas terdiri atas tindakantindakan
dan pada jenjang pendidikan tinggi berupa perencanaan,
disebut mahasiswa. Selain itu, pengorganisasian, penggerakan, dan
sebutan lain bagi peserta didik yaitu pengendalian yang dilaksanakan
murid, pembelajar,santri,trainee dan untuk menentukan serta mencapai
sebagainya. sasaran atau tujuan yang telah
Peserta didik merupakan salah ditentukan melalui pemanfaatan
satu komponen dalam sistem sumber daya manusia dan sumber-
Pendidikan yang penting, dalam sumber lainnya. Sedangkan peserta
dunia pendidikan peserta didik didik adalah sebagai suatu komponen
merupakan bahan mentah di dalam masukan dalam sistem pendidikan,
proses transformasi ilmu yang selanjutnya di proses dalam
proses pendidikan, sehingga manusia dan proses pembelajaran di lembaga
yang berkualitas sesuai dengan tujuan tersebut sekolah dapat berjalan;
pendidikan nasional. Adapun fungsi lancar, tertib dan teratur sehingga
manajemen peserta didik menurut dapat memberikan kontribusi bagi
Suwardi dan Daryanto (2017: 99) pencapaian tujuan sekolah dan tujuan
adalah sebagai wahana bagi peserta pendidikan secara keseluruhan
didik untuk mengembangkan diri Fungsi manajemen peserta didik
seoptimal mungkin, baik yang (Suwardi dan Daryanto, 2017: 99)
berkenaan dengan segi-segi adalah sebagai wahana bagi peserta
individualitasnya, segi sosial, didik untuk mengembangkan diri
aspirasi, kebutuhan dan segi potensi seoptimal mungkin, baik yang
peserta didik lainnya. berkenaan dengan segi-segi
individualitasnya, segi social,
aspirasi, kebutuhan, dan segi-segi
potensi peserta didik lainnya. Semua
KAJIAN PUSTAKA perencanaan yang disebutkan dalam
Manajemen sebagai suatu proses hasil penelitian pada dasarnya telah
perencanaan, pengorganisasian, dan sesuai dengan prosedur yang
penggunaan sumber daya organisasi seharusnya oleh pihak sekolah
lainnya agar mencapai tujuan terutama kepala sekolah selaku
organisasi yang telah ditetapkan manajer pendidikan di sekolah.
(Badrudin, 2013:2-4). Peserta didik Dengan mengedepankan kegiatan
adalah orang yang memiliki potensi yang inovatif, sekolah ini menyusun
dasar yang pernah dikembangkan perencanaan manajemen kesiswaan
melalui pendidikan, baik secara fisik sesuai dengan perkembangan dan
maupun spikis, baik pendidikan itu di kebutuhan sekolah. Senada dengan
lingkungan keluarga, sekolah, yang diungkapkan dalam hasil
maupun di lingkungan masyarakat penelitian bahwa, proses perencanaan
dimana anak tersebut berada 1 . Jadi merupakan langkah awal yang harus
manajemen peserta didik menurut dilakukan sebelum
Jaja Jahari (2013:17) dapat diartikan diselenggarakannya proses rekrutmen
sebagai layanan yang memusatkan siswa baru 2 . Adapun langkah-
perhatian pada pengaturan, langkah perencanaan terhadap peserta
pengawasan, dan layanan individual didik menurut Suwandi dan Daryanto
seperti pengembangan keseluruhan (2017:110-113), yang meliputi
kemampuan, minat, kebutuhan kegiatan analisis kebutuhan peserta
sampai matang mendapatkan proses didik, rekrutmen peserta didik, seleksi
pendidikan di sekolah. Tujuan peserta didik, orientasi peserta didik
manajemen peserta didik adalah baru, penempatan peserta didik
mengatur kegiatan-kegiatan peserta (pembagian kelas), dan pencatatan
didik untuk menunjang proses dan pelaporan peserta didik.
pembelajaran di lembaga pendidikan Manajemen peserta didik terdapat sub

1 2
Dini Oktara, Manajemen Peserta didik, Ria Sita Ariska, Manajemen Kesiswaan,
Jurnal Administrasi Pendidikan, Vol. 1 No. Jurnal Manajer Pendidikan, Volume 9,
1 Oktober 2013, hlm. 329 Nomor 6, November 2015, hlm. 832
aspek penting setelah peserta didik terhadap pengaruh negatif yang
masuk dalam lingkungan pendidikan datang dari luar lingkungan sekolah;
terutama dalam sekolah. memantapkan kegiatan kokurikuler
Proses pembinaan, disiplin dan ekstrakulikuler dalam menunjang
peserta didik, yaitu proses pembinaan pencapaian kurikulum; meningkatkan
pada peserta didik agar mereka dapat apresiasi dan penghayatan seni;
melakukan proses pendidikan secara menumbuhkan sikap berbangsa dan
maksimal. Penddikan memang jalur bernegara; meneruskan dan
utama yang harus ditempuh untuk ikut meningkatkan kesegaran jasmani dan
dalam perkembangan zaman. rohani serta rekreasi; dalam wadah
Pendidikan merupakan sarana untuk Organisasi Siswa Intra Sekolah/
membekali generasi baru dengan OSIS (Gilang, Jurnal Inprovement,
pengetahuan dan keterampilan yang Edisi 3.2015).
dibituhkan untuk dapat bertahan Lembaga pendidikan (sekolah)
dalam kelompok masyarakat 3 dalam pembinaan peserta didik
Pembinaan peserta didik adalah biasanya melakukan kegiatan tersebut
membina peserta didik sehingga dengan kegiatan kurikuler dan
berkembang kemampuannya secara kegiatan esktra kurikuler. Kegiatan
maksimal sesuai dengan tujuan kurikuler adalah semua kegiatan yang
sekolah. Pembinaan peserta didik telah ditentukan di dalam kurikulum
dilakukan sehingga anak mendapat yang pelaksanaanya dilakukan pada
bermacam-macam pengalaman jam-jam pelajaran. Kegiatan kurikuler
belajar untuk bekal kehidupannya di dalam bentuk proses belajar mengajar
masa depan. Oleh sebab itu, sangat di kelas dengan nama mata pelajaran
penting bagi sekolah untuk membina atau bidang studi yang ada di sekolah.
mereka agar mereka mudah Sedangkan kegiatan esktrakurikuler
menyesuaikan diri dengan lingkungan merupakan kegiatan peserta didik
tempat belajar mereka sehingga yang dilaksanakan diluar ketentuan
diharapkan dapat menciptakan suatu yang telah ada dalam kurikulum.
keadaan dimana peserta didik dapat Kegiatan ekstrakurikuler biasanya
lebih tertib dan lebih mementingkan terbentuk berdasarkan bakat dan
tugas-tugas belajarnya4. minat yang dimiliki oleh peserta didik
Tujuan pembinaan peserta didik (Tim Dosen UPI, 2017:211-212).
adalah meningkatkan peran serta dan Tujuan pendidikan tidak hanya
inisiatifnya untuk menjaga dan mengembangkan pengetahuan anak,
membina sekolah sebagai tetapi juga sikap kepribadian, serta
wiyatamandala, sehingga terhindar aspek emosional, di samping
dari usaha pengaruh yang keterampilanketerampilan lain.
bertentangan dengan kebudayaan Kegiatan ekstrakurikuler bertujuan
nasional, menumbuhkan daya tangkal mengembangkan dan

3 4
Gathut dan Desi, MANAJEMEN Nurul Rahmi, Persepsi Guru tentang
PESERTA DIDIK SEBAGAI Manajemen Peserta Didik Sekolah Dasar
PEMBENTUKAN KARAKTER Negeri Gugus II
Kecamatan Lubuk Sikarah Kota Solok.
SISWA, Jurnal Inspirasi Manajemen
dalam Jurnal Administrasi Pendidikan.
Pendidikan, Vol. 4 No. 4 April 2014 Volume 2 Nomor 1, Juni 2014. Hlm. 532
mengaplikasikan minat dan bakat
peserta didik, memperluas
pengetahuan peserta didik, mengenal METODE
hubungan antara berbagai pelajaran Penelitian ini bersifat studi
dan melengkapi pembinaan manusia pustaka (library research) dengan
seutuhnya. 5 Menurut Suwardi dan menggunakan sumber data berupa
Daryanto (2017:115) evaluasi hasil buku-buku referensi dan artikel-
belajar peserta didik berarti kegiatan artikel jurnal ilmiah. Pada penelitian
menilai proses dan hasil belajar ini rangkaian kegiatannya
peserta didik baik yang berupa berkenanaan dengan pengumpulan
kegiatan kurikuler, ko-kurikuler, data pustaka, membaca dan
maupun ekstrakurikuler. mencatat, lalu mengolah informasi
Penilaian hasil belajar bertujuan yang sesuai dan diperlukan untuk
untuk melihat kemajuan belajar menjawab rumusan masalah yang
peserta didik dalam hal menguasai akan dipecahkan. Menurut Wiratna
materi pengajaran yang telah (2014) studi pustaka berisi mengenai
dipelajarinya sesuai dengan konsep dan teori yang digunakan
tujuantujuan yang telah ditetapkan. berdasarkan literatur yang tersedia,
Tujuan umum evaluasi peserta didik terutama dari artikel-artikel yang
adalah sebagai berikut (Badrudin, dipublikasikan dalam berbagai jurnal
2014: 61-62), (a) mengumpulkan ilmiah. Melalui Studi Pustaka,
data-data yang membuktikan taraf peneliti mampu menjelaskan,
kemajuan peserta didik dalam meringkas dan kemudian melakukan
mencapai tujuan yang diharapkan, evaluasi secara kritis terhadap sumber
dan (b) memungkinkan pendidik/guru informasi yang di dapat. Sumber
menilai aktivitas/pegalaman yang informasi yang didapat akan dicari
didapat. Ditinjau dari segi kegunaan relevansinya dengan masalah yang
untuk mengukur keberhasilan peserta sedang dipelajari (Fink, 2014).
didik, ada tiga jenis tes, yaitu: (a) tes
diagnostik, adalah tes yang digunakan
untuk mengetaui kelemahan-
kelemahan peserta didik sehingga HASIL DAN PEMBAHASAN
berdasarkan kelemahan tersebut dpaat
dilakukan pemberian perlakuan yang Konsep Manajemen Peserta Didik
tepat. (b) tes formatif, dimaksudkan
Pengertian Manajemen
untuk mengetahui sejauh mana
Menurut Stoner (1995) dalam
peserta didik telah dibentuk setelah
buku Manajemen Pendidikan Suatu
mengikuti suatu program tertentu. (c)
Pengantar Praktik (Imam Gunawan,
tes sumatif, dilaksanakan setelah
2017: 133) berpendapat bahwa
berakhir pemberian sekelompok
manajemen adalah suatu proses
program atau pokok bahasan
perencanaan, pengorganisasian,
(Suwardi dan Daryanto, 2017:117).
pengarahan, dan pengawasan usaha-

5
Auwzid dan Karwanto, MANAJEMEN KARAKTER SISWA Jurnal Inspirasi
PESERTA DIDIK SEBAGAI Manajemen Pendidikan, Vol. 4 No. 4, April
PEMBENTUKAN 2014, hlm. 80
usaha para anggota organisasi Menurut Hasan Basri
danpenggunaan berbagai sumber memberikan pemahaman bahwa
daya organisasi lainnya untuk peserta didik adalah pribadi manusia
mencapai tujuan organisasi yang mulai dari kategori anak hingga orang
diinginkan. dewasa yang sedang mengikuti proses
Manajemen dalam arti sempit bisa pendidikan dari pendidikannya baik
juga diartikan sebagai penyusunan yang berlangsung dari lingkungan
dan pencatatan data serta informasi lembaga pendidikan informal yaitu
secara sistematis dengan tujuan keluarga, lembaga pendidikan formal
supaya dapat menyediakan yaitu sekolah atau lembaga
keterangan serta memudahkan pendidikan tertentu maupun lembaga
memperolehnya kembali secara pendidikan non formal yaitu proses
keseluruhan dalam dalam hubungan pendidikan yang berlangsung dalam
satu dengan yang lainnya. Data dan proses penddikan masyarakat
informasi yang dimaksud adalah (Hanafi, dkk., 2018).
hubungan dengan aktivitas organisasi Oemar Hamalik dalam buku
baik untuk kepentingan internal Manajemen Pendidikan (Tim Dosen
maupun eksternal. (Asmendri, 2012) AP UPI, 2017: 205) mendefinisikan
Habibie Yusuf (2019) peserta didik sebagai suatu komponen
menjelaskan bahwa manajemen masukan dalam sistem pendidikan,
merupakan perencanaan, yang selanjutnya diproses dalam
pengimplementasian dan proses pendidikan, sehingga menjadi
pengendalian kegiatan-kegiatan manusia yang berkualitas sesuai
termasuk sistem pembuatan barang dengan tujuan pendidikan nasional.
yang dilakukan oleh organisasi Dari berbagai pendapat di atas, maka
dengan terlebih dahulu telah peserta didik adalah masyarakat yang
menetapkan sasaran-sasaran untuk terdaftar pada lembaga pendidikan
kerja yang dapat disempurnakan yang berusaha mengembangkan
sesuai dengan kondisi lingkungan dirinya melalui proses pendidikan
yang berubah. tertentu untuk menjadi manusia yang
berkualitas sesuai dengan
Pengertian Peserta Didik tujuanpendidikan nasional.
Menurut Suharsimi Arikunto
(1986: 12) dalam buku Manajemen Manajemen peserta didik adalah
Pendidikan (Tatang Amirin, 2013: penataan dan pengaturan terhadap
50) bahwa peserta didik adalah siapa kegiatan yang berkaitan dengan
saja yangterdaftar sebagi objek didik peserta didik, mulai masuk sampai
di suatu lembaga pendidikan. dengan keluarnya peserta didik
Menurut Undang-Undang Nomor 20 tersebut dari suatu sekolah (Mulyasa,
Tahun 2003 Tentang Sistem 2003:46). Hal senada dengan
Pendidikan Nasional menjelaskan penjelasan di atas dipaparkan oleh
bahwa peserta didik adalah anggota Sudrajat (2010), manajemen peserta
masyarakat yang berusaha didik adalah suatu usaha pengaturan
mengembangkan dirinya melalui terhadap peserta didik mulai dari
proses pendidikan pada jalur, jenjang, peserta didik tersebut masuk sekolah
dan jenis pendidikan tertentu. sampai dengan mereka lulus sekolah.
Kemudian terkait dengan konsep administrasi peserta didik peserta
manajemen peserta didik dijelaskan didik dapat tertib dan teratur sehingga
Suryosubroto (2010:74) bahwa mendukung tercapainya tujuan
manajemen peserta didik adalah sekolah. Untuk mewujudkan tujuan
pekerjaan-pekerjaan atau kegiatan tersebut, sedikitnya memiliki 3 (tiga)
pencatatan peserta didik semenjak tugas utama yang harus diperhatikan,
dari proses penerimaan sampai saat yaitu: penerimaan peserta didik baru,
peserta didik meninggalkan sekolah kegiatan kemajuan belajar, serta
karena sudah tamat mengikuti pembinaan/bimbingan
pendidikan pada sekolah tersebut. pengembangan minat dan bakat.
Menurut Imron (2016:6)
mendeskripsikan makna manajemen
peserta didik adalah usaha pengaturan Fungsi Manajemen Peserta Didik
terhadap peserta didik, mulai dari Fungsi manajemen peserta didik
peserta didik tersebut masuk sekolah adalah sebagai wahana bagi peserta
sampai dengan mereka lulus. Yang didik untuk mengembangkan diri
diatur secara langsung adalah segi- seoptimal mungkin, baik yang
segi yang berkenaan dengan peserta berkenaan dengan segi-segi
didik secara tidak langsung. individualitasnya, sosialnya,
Pengaturan terhadap segi-segi lain aspirasinya, kebutuhannya, dan
selain peserta didik dimaksudkan potensi lain peserta didik (Imron,
untuk memberikan layanan yang 2016:12). Selanjutnya menurut Tim
sebaik mungkin kepada peserta didik. Dosen AP UPI (2014: 206) fungsi
Berdasarkan pemaparan di atas manajemen peserta didik adalah
maka dapatlah dipahami bahwa sebagai wahana bagi peserta didik
manajemen peserta didik adalah untuk mengembangkan diri se-
sebagai suatu usaha untuk mengatur, optimal mungkin, baik yang
mengawasi, dan melayani berbagai berkenaan dengan segi-segi
hal yang memiliki kaitan dengan individualitasnya, segi sosial, segi
peserta didik agar peserta didik aspirasi, segi kebutuhan, dan segi-segi
mampu mencapai tujuan potensi peserta didik lainnya.
pembelajaran di sekolah, mulai dari
Fungsi manajemen peserta didik
peserta didik tersebut masuk sekolah secara khusus (Prihatin, 2011) adalah
sampai peserta didik tersebut lulus sebagai berikut
dari sekolah.
1. Fungsi yang berkenaan dengan
Pengaturan kegiatan peserta didik perkembangan individualitas
tersebut diarahkan pada peningkatan peserta didik ialah ia dapat
mutu kegiatan belajar mengajar baik mengembangakan potensi-
intra maupun ekstrakulikuler, potensi individualitasnya tambah
sehingga memberikan konstribusi banyak terhambat, potensi
bagi pencapaian visi, misi, dan tujuan bawaan tersebut meliputi;
sekolah serta tujuan pendidikan kemampuan umum (kecerdasan,
secara keseluruhan. Dengan demikian kemampuan khusus dan lainnya.
manajemen peserta didik di sekolah 2. Fungsi yang berkenaan dengan
disusun untuk memberi petunjuk bagi pengembangkan potensis sosial
penyelenggara dan pengelola peserta didik ialah agar peserta
didik dapat mengadakan Sunengsih (2017) menyatakan
sosialisasi dengan teman bahwa tujuan manajemen peserta
sebayanya, dengan orang tua, didik adalah mengatur kegiatan-
keluarga, dengan sosial kegiatan peserta didik agar kegiatan-
sekolahnya, dan lingkungan sosial kegiatan tersebut menunjang proses
masyarakat. Fungsi ini berkaitan pembelajaran di lembaga pendidikan
dengan hakikat peserta didik (sekolah), lebih lanjut, proses
sebagai makhluk sosial. pembelajaran di lembaga tersebut
3. Fungsi yang berkenaan dengan (sekolah) dapat berjalan lancar, tertip
penyaluran aspirasi dan harapan dan teratur sehingga dapat
peserta didik, ialah peserta didik memberikan kontribusi bagi
agar tersalurkan hobinya, pencapaian tujuan sekolah dan tujuan
kesenangan dan minatnya karena secara keseluruhan.
hal itu dapat menunjang terhadap
perkembangan hal peserta didik
secara keseluruhan. Pembinaan dan Pengembangan
4. Fungsi yang berkenaan dengan Peserta Didik
pemenuhan kebutuhan dan Pada dasarnya, pembinaan kesiswaan
kesejahteraan peserta didik, hal di sekolah merupakan tanggung
itu sangat penting karena, jawab semua tenaga kependidikan.
kemungkinan dia akan Guru merupakan tenaga pendidik
memikirkan pula kesejahteraan yang kerap kali berhadapan dengan
teman sebayanya. peserta didik. Guru bertanggung
jawab atar terselenggaranya
pembinaan kesiswaan di sekolah
Tujuan Manajemen Peserta Didik secar umum dan secara khusus
Tujuan manajemen peserta didik terpadu pada setiap mata
adalah sebagai wahana bagi peserta pelajaranyang menjadi tanggung
didik untuk mengembangkan diri jawab masing-masing (Badrudin,
seoptimal mungkin, baik yang 2014: 50). Pembinaan peserta didik
berkenaan dengan segi-segi mempunyai nilai strategis, disamping
individualitasnya, segi sosial, sebagai penentu keberhasilan sumber
aspirasi, kebutuhan dan segi-segi daya manusia masa depan. Ada dua
potensi peserta didik lainnya faktor dominan yang menentukan
(Mustari, 2014: 109). Sedangkan keberhasilan pembinaan yaitu, jalur
menurut Apriyanto, dkk (2019), atau wadah sebagai wahana untuk
tujuan manajemen pelayanan peserta melaksanakan pembinaan, substansi
didik yaitu mengatur kegiatan peserta atau yang dijadikan bahan pembinaan
didik agar dapat menunjang proses yang betul-betul bermanfaat bagi pola
pembelajaran di lembaga pendidikan pikir, sikap dan perilaku siswa
(sekolah), sehingga dapat berjalan (Wahyosumidjo, 2011: 243).
dengan tertib, dan teratur agar dapat 1. Pembinaan kedisiplinan peserta
memberikan kontribusi bagi didik
pencapaian tujuan sekolah dan tujuan
Disiplin merupakan suatu
pendidikan secara keseluruhan.
latihan pikiran atau badan atau
kemampuan moral untuk Kegiatan kurikuler adalah
memperbaiki perilaku melalui kegiatan yang telah ditentukan
metode-metode hukum. dalam kurikulum yang
Sementara itu, Gie sebagaimana pelaksanaannya dilakukan pada
dikutip Imron dalam Rifa’i jam-jam pelajaran. Kegiatan
menjelaskan bahwa disiplin kurikuler dilakukan melalui
adalah suatu keadaan tertib pelaksanaan pelajaran setiap mata
dimana orangorang yang pelajaran dan bidang studi
tergabung dalam suatu sekolah dan madrasah. Sedangkan
organisasi tunduk pada kegiatan ekstrakurikuler adalah
peraturanperaturan yang telah ada kegiatan peserta didik yang
dengan rasa senang hati (Ananda dilaksanakan diluar ketentuan
& Fadhli, 2018). yang ditentukan kurikulum
Menurut Lou Anne Johnson tingkat satuan pendidikan.
ada beberapa langkah dalam Kegiatan ekstrakurikuler biasanya
memelihara dan meningkatkan dilakukan dalam rangka
disiplin peserta didik seperti, merespon kebutuhan peserta didik
abaikan pelanggar, kirimkan dan menyalurkan serta
pesan-pesan nonverbal, mengembangkan hobi, minat, dan
memberikan kartu perilaku, ajak bakat peserta didik. Setiap peserta
bebricara cepat, ambil waktu didik tidak harus melakukan
istirahat, telepon orang tua kegiatan ekstrakurikuler
pelaku, tanda tangani kontrak, disekolah, tetapi cukup memilih
meminta penguatan-penguatan, kegiatan ekstrakurikuler yang
meminta perpindahan dan dapat mengembangkan
indakan pelaku (Wiyani, 2013: kemampuan dirinya. Contoh yaitu
169-173). osis, Rohis, kelompok olah raga
(karate, silat, basket, futsal, sepak
2. Kegiatan Ekstrakurikuler bola) pramuka, kelompok seni
Pembinaan dan (teater, tari, marawis, angklung
pengembangan peserta didik dan degung). Melalui
dilakukan sehingga anak ekstrakurikuler inilah peserta
mendapatkan bermacam-macam didik dibina dan dikembangkan
pengalaman belajar untuk bekal agar menjadi manusia yang
kehidupannya di masa yang akan diharapkan sesuai oleh dengan
datang. Untuk mendapatkan tujuan pendidikan (Zahara, 2019).
pengetahuan atau pengalaman
belajar ini, peserta didik harus Evaluasi Hasil Belajar
melaksanakan berbagai macam
kegiatan. Lembaga pendidikan Evaluasi hasil belajar terhadap
(sekolah) dalam pembinaan peserta didik perlu dilakukan agar
peserta didik biasanya melakukan diketahui perkembangan mereka dari
kegiatan yang disebut kegiatan waktu ke waktu. Evaluasi hasil
kurikuler dan kegiatan ekstra peserta didik dimaksudkan untuk
kurikuler (Hardiyanto, 2013). mengetahui sejauh mana peserta didik
telah dapat menampilkan performa
sesuai yang diinginkan. Tanggung dapat bertujuan untuk mengetahui
jawab untuk mengevaluasi belajar ada kesulitan belajar peserta didik.Tujuan
ditangan pendidik.Agar evaluasi evaluasi tersebut harus jelas sehingga
dapat mencapai sasarannya, para memberikan arah dan lingkup
pendidik perlu berpedoman pada pengembangan evaluasi selanjutnya.
prinsip tekniktekniknya. Semetode Penilaian peserta didik pada jenjang
garis besar teknik evaluasi dapat pendidikan dasar dan menengah
dibedakan menjadi dua itu tes dan non didasarkan pada prinsip objektif,
tes (Ratumanan & Laurens, 2003). terpadu, ekonomis, transparan.
Menurut Tatang Amirin (2013: Standar penilaian pendidikan
55) evaluasi hasil belajar peserta didik ditetapkan melalui Permendiknas
berarti kegiatan menilai proses dan nomor 20 tahun 2007, tentang standar
hasil belajar peserta didik baik yang penilaian pendidikan yang
berupa kegiatan kurikuler, ko- didalamnya mencakup mekanisme
kurikuler, maupun ekstrakulikuler. prosedur dan instrument penilaian
Menurut Pasaribu dan Simanjuntak hasil belajar peserta didik.
menyatakan bahwa terdapat tujuan Menurut Tatang Amirin (2013:
umum dan tujuan khusus evaluasi 57) ditinjau dari segi kegunaan
peserta didik. Tujuan umum evaluasi untukmengukur keberhasilan peserta
peserta didik adalah a) didik, terdapat tiga jenis tes, yaitu:
Mengumpulkan data-data yang 1) Tes diagnostik adalah tes yang
membuktikan taraf kemajuan digunakan untuk mengetahui
pesertadidik dalam mencapai tujuan kelemahanpeserta didik sehingga
yang diharapkan, b) Memungkinkan nantinya guru dapat memberikan
pendidik/guru menilai aktivitas atau perlakuan yangtepat kepada peserta
pengalaman yang didapat, dan c) didik tersebut. Dengan demikian,
Menilai metode mengajar yang maka akan ditemukan
digunakan. Sementara itu, tujuan kesulitanbelajar pada peserta didik
khusus evaluasi peserta didik adalah: dan cara mengatasi permasalahan
a) Merangsang kegiatan peserta didik, tersebut denganmemperhitungkan
b) Menemukan sebab-sebab faktor-faktor yang mempengaruhi
kemajuan atau kegagalan belajar, c) kegiatan belajar.
Memberikan bimbingan yang sesuai 2) Tes formatif adalah tes yang
dengan kebutuhan, perkembangan, digunakan untuk mengetahui sejauh
dan bakat peserta didik yang manapeserta didik telah terbentuk
bersangkutan untuk memperbaiki setelah mengikuti suatu program
mutupelajaran, cara belajar, dan tertentu. Selainitu, tes ini juga dapat
metode mengajar, dan d) Untuk digunakan untuk memperbaiki proses
memperbaiki mutu pembelajaran/ belajar mengajar.
cara belajar dan metode mengajar 3) Tes sumatif adalah tes yang
(Tatang Amirin, 2013: 55-56). dilaksanakan setelah berakhirnya
Seorang guru dalam melakukan pemberiansekelompok program atau
evaluasi, tergantung pada penguasaan pokok bahasan. Tes ini berfungsi
peserta didik dalam kompetensi untuk menentukan angka kemajuan
tertentu setelah mengikuti proses hasil belajar peserta didik. Jadi, tes ini
pembelajaran. Evaluasi tersebut juga
dilakukan atau diberikan setelah diinginkan. Evaluasi tersebut juga
pemberian materi oleh guru. dapat bertujuan untuk mengetahui
kesulitan belajar peserta didik.
Penilaian ini sudah diatur dalam
Permendiknas nomor 20 tahun 2007
KESIMPULAN standar penilaian pendidikan.
Manajemen Peserta Didik
merupakan sistem tata kelola dalam
satuan pendidikan yang meliputi DAFTAR PUSTAKA
berbagai kegiatan seperti
perencanaan, pelaksanaan, Apriyanto, Iwan., dkk. (2019).
pembinaan, dan evaluasi peserta Manajemen Peserta Didik.
didik. Tujuan akhir dari pengelolaan Klaten: Lakeisha
Manajemen Peserta Didik ialah
menghasilkan pelajar-pelajar maupun Ananda, R., dan Muhammad Fadhli.
lulusan-lulusan yang memiliki mutu (2018). Manajemen Peserta
yang baik. Tujuan tersebut dicapai Didik (Pengelolaan Peserta
melalui tahapan: Didik Untuk Efektivitas
- Pembinaan dan Pengawasan Pembelajaran). Medan:
Peserta Didik Widya Puspita.

Pada tahap ini, terdapat 2 aspek Arifin, Bustanul. (2018).


penilaian yaitu sikap dibuktikan Meningkatkan Mutu
dengan kedisiplinan, suatu keadaan Pendidikan Melalui
tertib dimana orang-orang yang Manajemen Peserta Didik.
tergabung dalam suatu organisasi FALASIFA: Jurnal Studi
tunduk pada peraturan-peraturan Keislaman, 9 (2).
yang telah ada dengan rasa senang
hati. Keterampilan melalui kegiatan Ariska, Ria Sita. (2015). Manajemen
Ekstrakurikuler, peserta didik harus Kesiswaan. MAPEN: Jurnal
melaksanakan berbagai macam Manajer Pendidikan, 9 (6).
kegiatan. Lembaga pendidikan
(sekolah) dalam pembinaan peserta Asmendri. (2014). Manajemen
didik biasanya melakukan kegiatan Peserta Didik: Teori, Praktek
yang disebut kegiatan kurikuler dan dan Riset Pendidikan.
kegiatan ekstra kurikuler Batusangkar: STAIN
Batusangkar Press.
- Evaluasi
Auwzid dan Karwanto. (2014).
Perkembangan peserta didik Manajemen Peserta Didik
dapat berjalan maksimal ketika tahap Sebagai Pembentukan
evaluasi memberikan hasil yang baik. Karakter Siswa. Jurnal
Evaluasi hasil peserta didik Inspirasi Manajemen
dimaksudkan untuk mengetahui Pendidikan, 4 (4).
sejauh mana peserta didik telah dapat
menampilkan performa sesuai yang
Badrudin. (2014). Manajemen Jurnal Bahana Administrasi
Peserta Didik. Jakarta Barat: Pendidikan, 1 (1).
Indeks
Pendidikan, P. M., & Nomor, K. R. I.
Fink, A. (2014). Conducting (66) Tahun 2013 tentang
Research Literature Reviews. Standar Penilaian
Libguides (4th ed.). SAGE. Pendidikan. Jakarta:
https://libguides.usc.edu/writi Kemendikbud
ngguide/literaturereview
Prihatin, Eka. (2011). Manajemen
Hanafi, Halid., dkk. (2018). Ilmu Peserta Didik. Bandung:
Pendidikan Islam. Cet ke- 1. Alvabeta
Jogjakarta: Deepublish
Ratumanan, T. G., & Laurens, T.
Hardiyanto. (2013). Manajemen (2003). Evaluasi Hasil Belajar
Peserta Didik Bernuansa yang Relevan dengan
Pendidikan Karakter. Ciputat: Kurikulum Berbasis
Al- Wasath Kompetensi. Surabaya:
YP3IT Kerjasama dengan
Imam Gunawan. (2017). Manajemen Unipress.
Pendidikan. Bandung:
Alfabeta Sakinah. (2017). Manajemen Peserta
Didik di SMAN 2 Lintau Buo
Jahari, Jaja., Heri Khoiruddin, & Kabupaten Tanah Datar.
Hany Nurjanah. (2018). Skripsi. Batusangkar: Institut
Manajemen Peserta Didik. Agama Islam Negeri (IAIN)
Jurnal Isema: Islamic Batusangkar
Educational Management, 3
(2). Sujarweni, Wiratna. (2014).
Khoirul Umam, Muhamad. (2018). Metodelogi Penelitian.
Peningkatan Mutu Pendidikan Yogyakarta: Pustaka Baru
Melalui Manajemen Peserta Perss
Didik. Jurnal al–Hikmah, 6 Sumarsono, Gathut Oktriwan., &
(2). Desi Nurhikmahyanti. (2014).
Pelaksanaan Manajemen
Rahmi, Nurul. (2014). Persepsi Guru Peserta Didik Sebagai
tentang Manajemen Peserta Pembentukan Karakter Siswa
Didik Sekolah Dasar Negeri di SMA Negeri 1
Gugus II Kecamatan Lubuk Pilangkenceng Kabupaten
Sikarah Kota Solok. Jurnal Madiun. Jurnal Inspirasi
Administrasi Pendidikan., 2 Manajemen Pendidikan, 4 (4).
(1).
Sunengsih, Cucun. (2017).
Oktara, Dini. (2013) Persepsi Siswa Pengelolaan Pendidikan. Cet
tentang Manajemen Peserta Ke-1. Sumedang: Sumedang
Didik di SMK Tri Dharma Press
Kosgoro 2 Padang. JBMP:
Tatang Amirin (2013). Manajemen
Pendidikan. Yogyakarta:
UNYPress

Tim Dosen Administrasi Pendidikan


UPI. (2014). Manajemen
Pendidikan. Bandung:
Alfabeta.

Yusuf, Habibie. (2019). Pokoknya


Administrasi Pendidikan.
Tulungagung: Cahaya Abadi

Zahara, Cut. (2019). Manajemen


Peserta Didik dalam
Meningkatkan Komunikasi
Belajar Siswa di SMALB
Bukesra Banda Aceh. Skripsi.
Banda Aceh: Universitas
Islam Negeri Ar-Raniry

Zahro, Anna., Ahmad Yusuf, &


Ahmad Nurabadi. (2018).
Kepemimpinan Perubahan
Kepala Sekolah dalam
Peningkatan Mutu
Pendidikan. JAMP: Jurnal
Adminitrasi dan Manajemen
Pendidikan, 1 (3).

Anda mungkin juga menyukai