Management Peserta Didik Dalam Pendidikan Dalam
Management Peserta Didik Dalam Pendidikan Dalam
Management Peserta Didik Dalam Pendidikan Dalam
Email:
1
[email protected] ABSTRACT
2
[email protected]
3
[email protected]
4
[email protected] This In an era that continues to change rapidly, student management has an important role
5
[email protected] in creating an effective learning environment and supporting the development of students
potential. Therefore, in this paper, we will explore the basic concepts of student management,
Riwayat Artikel:
student data recording, student transfer and promotions, s well as special services provided
Diterima
Revisi to them. This research uses qualitative methods with sources taken from journals and
Disetujui previous research. Student management is an important foundation in achieving educational
Tersedia Online goals. This section discusses the basic concepts, which involve planning, orgnizing, controlling
and coordinating all aspects of education. In this context, recording student data plays an
Keyword: important role. Student data is the basis for decision making, including identifyng individual
3-5 words of keywords separated by needs, effective curriculum planning, and evaluting educational program. The data recording
comas process involves collecting data from various sources, secure storage, data analysis, and use
of data in decision making.
Kata Kunci:
3-5 kata kunci dalam Bahasa
Indonesia dipisahkan dengan koma
ABSTRAK
Di era yang terus berubah dengan cepat, manajemen kemahasiswaan mempunyai peranan yang penting dalam menciptkan
lingkungan beljar yang efektif dan mendukung pengembangan potensi siswa. Oleh karena itu, dalam makalah ini kami akan
mengeksplorasi konsep dasar prngelolaan kesiswaan, pencatatan data kesiswaan, mutasi dan promosi siswa, serta sebagai
layanan khusus yang diberikan kepada mereka. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengn sember yang diambil dari
jurnal dn penelitian terdhulu. Manajemen Kemahasiswaan adalah landasan terpenting dalam mencapai tujuan pendidikan.
Bagian ini membahas dasar- dasar konsep yang meliputi perencaanaan, pengorganisasian, pengendalian dan pengkoordinasian
seluruh aspek pendidikan. Dalam konteks ini, pencatatan data siswa memgang peranan penting. Data siswa merupakan dasar
pengambilan keputusan, termasuk mengidentifikasi kebutuhan individu secara efektif,
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah aspek kunci dalam pembangunan masyarakat yang berkualitas, dan untuk mencapai
tujuan tersebut, manajemen peserta didik menjadi landasan utama. Manajemen peserta didik adalah suatu proses
yang integral dalam pengelolaan lembaga pendidikan, yang tidak hanya mencakup aspek administratif, tetapi
juga aspek-aspek yang berkaitan dengan perkembangan peserta didik secara holistik. Dalam era yang terus
berubah dengan cepat, manajemen peserta didik memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan belajar
yang efektif dan mendukung perkembangan potensi peserta didik. Oleh karena itu, dalam makalah ini, kita akan
menjelajahi konsep dasar manajemen peserta didik, pencatatan data peserta didik, mutasi dan promosi peserta
didik, serta layanan khusus yang diberikan kepada mereka Konsep dasar manajemen peserta didik adalah pondasi
bagi pengelolaan efektif dari seluruh proses pendidikan. Pemahaman yang baik tentang konsep ini memungkinkan
lembaga pendidikan untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi program pembelajaran dengan lebih
baik. Manajemen peserta didik bukan hanya tentang administrasi, tetapi juga tentang memahami kebutuhan
individu peserta didik, berkolaborasi dengan orang tua, dan menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan
mendukung.
manajemen peserta didik tidak hanya melibatkan aspek administratif seperti jadwal dan perencanaan
anggaran, tetapi juga aspekaspek yang lebih luas, termasuk pengembangan kurikulum, penilaian, dan
pendukungan psikososial peserta didik. Manajemen peserta didik adalah seluruh proses kegiatan yang
direncanakan dan diusahakan secara sengaja serta pembinaan secara kontinu terhadap seluruh peserta didik
agar dapat mengikuti
METODOLOGI
Studi penelitian kami menggunakan metode Studi Pustaka yang memerlukan data-data baik dari buku,
makalah, jurnal, serta dokumen yang sesuai dengan dengan pembahasan yang akan dipaparkan, setelah
pengumpulan data, diperiksa kembali dan menyimpulkannya dari bacaan yang direferensikan.
1
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Peserta Didik
Manajemen peserta didik adalah pondasi dari semua upaya yang terlibat dalam pengelolaan lembaga
pendidikan. Manajemen peserta didik merujuk pada serangkaian kegiatan dan proses yang dirancang untuk
mengelola peserta didik secara efisien dan efektif dalam lingkungan pendidikan. Ini mencakup perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan, dan pengendalian semua aspek yang terkait dengan pembelajaran dan perkembangan
peserta didik.
Dalam pengertian ini, manajemen peserta didik tidak hanya melibatkan aspek administratif seperti
jadwal dan perencanaan anggaran, tetapi juga aspekaspek yang lebih luas, termasuk pengembangan kurikulum,
penilaian, dan pendukungan psikososial peserta didik. Manajemen peserta didik adalah seluruh proses kegiatan
yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja serta pembinaan secara kontinu terhadap seluruh peserta
didik agar dapat mengikuti proses pembelajaran dengan efektif dan efisien. Manajemen peserta didik atau Pupil
Personnel Administration adalah layanan yangmemusatkan perhatian pada pengaturan, pengawasan, dan
layanan siswa di kelas dan diluar kelas.
Prinsip manajemen peserta didik mengandung arti bahwa dalam rangka mengelola peserta didik, hal ini
harus selalu dipegang dan dijadikan pedoman. Beberapa prinsip yang mungkin diterapkan dalam manajemen
peserta didik meliputi:
a. Transparansi
Keterbukaan dan transparansi dalam mengelola lembaga pendidikan, termasuk komunikasi yang jelas
kepada semua pemangku kepentingan tentang kebijakan dan prosedur yang berlaku.
b. Akuntabilitas
Menetapkan tanggung jawab dan pertanggungjawaban yang jelas bagi semua pihak yang terlibat dalam
proses pendidikan, seperti guru, staf administrasi, dan peserta didik.
c. Keterlibatan Stakeholders:
Melibatkan orang tua, komunitas, dan peserta didik dalam proses pengambilan keputusan, serta
mendengarkan masukan dan umpan balik dari mereka.
d. Inklusivitas
Menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif, di mana setiap peserta didik memiliki kesempatan
yang sama untuk belajar dan berkembang sesuai dengan potensinya.
Dalam konteks pendidikan luar biasa di Indonesia, Pendidikan inklusi bukanlah satu-satunya cara
mendidik disabled children dengan maksud untuk menggantikan pendidikan seregrasi sebelumnya, Pendidikan
inklusi hanyalah inovasi untuk menyatukan peserta didik dan untuk memberi kesempatan kepada anak inklusi
untuk mendapatkan akses pendidikan yang merata.
Peran merupakan tindakan yang diharapkan dari sesorang yang dalam tidakannya melibatkan orang lain.
Peran juga mencerminkan posisi seseorang dalam system sosial dengan hak dan kewajiban serta tanggung jawab
yang menyertainya. Hal ini juga merujuk pada Soerjono Soekanto yang menyebutkan bahwa “Peran adalah
tindakan sesorang yang melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan kedudukannya”. Manajemen peserta
didik bukan hanya tanggung jawab satu pihak, melainkan melibatkan sejumlah pemangku kepentingan, Diantara
nya :
a. Peran Guru
Guru memiliki peranan yang sangat unik dan sangat komplek didalam proses belajar-mengajar, dalam
mengantarkan siswanya kepada taraf yang dicita-citakan. Oleh karena itu, setiap rencana kegiatan guru harus
harus dapat didudukan dan dibenarkan semata-mata demi kepentingan peserta didik, sesuai dengan profesi dan
tanggung jawabnya.
b. Peran Orang Tua
Orang tua adalah salah satu awal mula nya anak menerima pendidikan, di mana pada lingkungan keluarga.
Orang tua memiliki peran penting dalam manajemen peserta didik, termasuk dukungan dalam pembelajaran di
rumah, berpartisipasi dalam aktivitas sekolah, dan berkomunikasi dengan guru tentang perkembangan anak
mereka. Kolaborasi yang kuat antara sekolah dan orang tua dapat memengaruhi positif kemajuan peserta didik.
Allah SWT telah menjelaskan bahwa mendidik dan mengajar anak mejadi kebutuhan pokok dan satu kewajiban
bagi orang tua dalam Q.S. AtTahrim
2
ٰٰۤل
َيْعُصْو َّٰن لالَهَم ٰٓا َاَم َر ُهْمَو َيْفَع ُلْو َنَم ا ُيْؤ َم ُرْو َنَع َلْيَها َم ِٕىَك ٌةَِغ َلٌظِش َداٌَّد َّلٰٰٓيَاُّيَها اَّلِذ ْيَنٰا َم ُنْو ا ُقْٰٓو ا َاْنُفَس ُك ْمَو َاْهِلْيُك ْمَناًر ا َّو ُقْو ُدَها الَّناُس َو اْلِحَج اَر ُة
Terjemah: ’’Hai orang –orag yang beriman! peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka dan bahan
bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat- malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka
kepada Allah terhadap apa yang dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang di
perintahkan.’’(QS. AtTahrim:6).9
c. Peran Peserta Didik
Peserta didik juga memiliki peran dalam manajemen peserta didik. Mereka harus aktif dalam proses
belajar, mengambil tanggung jawab atas tugas dan tindakan mereka, dan berpartisipasi dalam kegiatan sekolah
Kesadaran diri dan inisiatif dari peserta didik dapat berdampak positif pada pengalaman pendidikan mereka.
Hasbullah berpendapat bahwa siswa sebagai peserta didik merupakan salah satu input yang ikut menentukan
keberhasilan proses pendidikan .Tanpa adanya peserta didik, sesungguhnya tidak akan terjadi proses pengajaran.
Sebabnya ialah karena peserta didiklah yang membutuhkan pengajaran dan bukan guru, guru hanya berusaha
memenuhi kebutuhan yang ada pada peserta didik.
Pentingnya Pencatatan Data Peserta Didik Pencatatan data peserta didik adalah salah satu aspek penting
dalam manajemen pendidikan yang modern. Kegiatan ini dilakukan sejak dari siswa masuk ke sekolah sampai
siswa tersebut selesai dari sekolah. Pencatatan diperlukan agar pihak lembaga dapat memberikan bimbingan yang
optimal pada peserta didik.
Sedangkan pelaporan dilakukan sebagai wujud tanggungjawab lembaga agar pihak-pihak terkait dapat
mengetahui perkembangan peserta didik di lembaga tersebut. Tujuan pengelolaan peserta didik yaitu mengatur
segala bentuk kegiatan dalam bidang kesiswaan sehingga menciptakan proses belajar mengajar di sekolah
berjalan lancar, tertib dan teratur agar mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Pencatatan data peserta didik memiliki peran sentral dalam manajemen peserta didik. Dengan data yang
baik, lembaga pendidikan dapat:
1. Mengidentifikasi Kebutuhan Individu
Data peserta didik mencakup berbagai aspek, termasuk prestasi akademik, kehadiran, tingkat partisipasi,
dan data kesehatan. Data ini membantu guru dan staf sekolah dalam mengidentifikasi peserta didik yang mungkin
memerlukan perhatian khusus, seperti bimbingan akademik tambahan atau dukungan emosional. Dengan
demikian, pencatatan data dapat membantu lembaga pendidikan dalam memberikan pendidikan yang lebih
responsif terhadap kebutuhan setiap peserta didik.
2. Perencanaan Kurikulum yang Efektif
Data prestasi peserta didik juga berperan penting dalam perencanaan kurikulum yang efektif. Dengan
memahami di mana peserta didik memiliki kekuatan dan di mana mereka memerlukan dukungan tambahan, guru
dapat merancang kurikulum yang lebih sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik. Ini dapat berdampak
positif pada pencapaian akademik mereka dan memberikan pengalaman pembelajaran yang lebih baik.
3. Evaluasi Program Pendidikan
Data peserta didik juga digunakan untuk mengevaluasi efektivitas program pendidikan. Dengan
membandingkan data sebelum dan setelah menerapkan program tertentu, lembaga pendidikan dapat menilai
apakah program tersebut berhasil mencapai tujuan yang ditetapkan. Data juga dapat digunakan untuk
mengidentifikasi tren dan pola dalam perkembangan peserta didik dari waktu ke waktu.
Proses pencatatan data peserta didik melibatkan beberapa langkah yang cermat:
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data melibatkan pengumpulan informasi tentang peserta didik dari berbagai sumber. Ini
bisa melibatkan guru yang mencatat prestasi akademik peserta didik, petugas kehadiran yang mencatat absensi,
dan layanan kesehatan sekolah yang mencatat data kesehatan. Pengumpulan data juga dapat melibatkan survei
kepada peserta didik dan orang tua untuk mendapatkan wawasan yang lebih luas tentang kebutuhan dan
preferensi mereka.
2. Penyimpanan Data
Data yang dikumpulkan harus disimpan dengan aman dan terorganisir. Sistem penyimpanan data yang
efisien harus dipelihara untuk mencegah kehilangan atau kerusakan data. Seiring dengan perkembangan
teknologi, banyak lembaga pendidikan beralih ke sistem manajemen informasi siswa (SIMS) yang
terkomputerisasi untuk mengelola data peserta didik dengan lebih efisien.
3. Analisis Data
Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah menganalisisnya. Analisis data memungkinkan
lembaga pendidikan untuk mengidentifikasi tren dan pola yang mungkin terjadi dalam perkembangan peserta
didik. Hasil analisis ini dapat digunakan untuk merancang strategi dan meningkatkan pendidikan secara
keseluruhan.
3
4. Penggunaan Data dalam Pengambilan Keputusan
Salah satu aspek paling penting dari pencatatan data peserta didik adalah penggunaannya dalam
pengambilan keputusan. Data yang relevan dan akurat membantu pengambil keputusan di lembaga pendidikan
untuk membuat keputusan yang berbasis bukti dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik.Dalam pengambilan
keputusan tentang promosi peserta didik, penempatan di kelas, atau pengembangan program pendidikan, data
menjadi pedoman yang sangat berharga.
4
Selama proses pembelajaran, guru dapat memantau kinerja peserta didik secara terus-menerus. Perhatian
terhadap tren penurunan prestasi atau hambatan dalam pembelajaran dapat mengindikasikan kebutuhan khusus.
3) Kolaborasi dengan Orang Tua
Membangun komunikasi terbuka dengan orang tua sangat penting. Guru dan staf pendidikan harus
berbicara dengan orang tua untuk memahami apakah mereka memiliki informasi tambahan tentang kebutuhan
anak mereka atau jika mereka memiliki kekhawatiran tertentu.
4) Konsultasi dengan Spesialis
Kolaborasi dengan spesialis seperti psikolog sekolah, terapis bicara, atau terapis fisik juga dapat
membantu mengidentifikasi kebutuhan khusus peserta didik.
5) Penggunaan Data dan Informasi
Data yang dikumpulkan, baik prestasi akademik maupun data kesehatan atau perilaku, dapat digunakan
untuk mengidentifikasi peserta didik yang memerlukan layanan khusus. Analisis data dapat memberikan
wawasan yang lebih mendalam tentang kemajuan peserta didik.
6) Penggunaan Catatan Pribadi
Pencatatan catatan pribadi tentang peserta didik dapat membantu dalam mengidentifikasi pola atau
perubahan dalam perilaku, kehadiran, atau prestasi yang dapat mengindikasikan kebutuhan khusus.
SIMPULAN
Manajemen Peserta Didik merupakan landasan penting dalam mencapai tujuan pendidikan. Bagian ini
membahas konsep dasarnya, yang melibatkan perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, dan
pengkoordinasian seluruh aspek pendidikan. Dalam konteks ini, pencatatan data peserta didik memegang peran
penting. Data peserta didik menjadi bahan dasar dalam pengambilan keputusan, termasuk identifikasi kebutuhan
individu, perencanaan kurikulum yang efektif, dan evaluasi program pendidikan. Proses pencatatan data
melibatkan pengumpulan data dari berbagai sumber, penyimpanan yang aman, analisis data, dan penggunaan
data dalam pengambilan keputusan. Selain itu, manajemen peserta didik juga melibatkan mutasi dan promosi
peserta didik. Proses mutasi melibatkan pemindahan peserta didik dari satu kelas atau tingkat pendidikan ke yang
lain, sementara promosi adalah keputusan untuk memindahkan peserta didik ke tingkat berikutnya. Proses ini
memainkan peran kunci dalam perkembangan peserta didik dan memastikan bahwa mereka mengikuti kurikulum
yang sesuai dengan kemampuan mereka. Penting untuk memastikan bahwa mutasi adalah langkah yang
diperlukan dan bermanfaat bagipeserta didik, serta mengidentifikasi kriteria promosi yang objektif. Dalam
memberikan layanan khusus kepada peserta didik dengan kebutuhan khusus, strategi yang efektif mencakup
evaluasi awal melalui berbagai alat evaluasi dan pantauan kinerja kontinu. Kolaborasi dengan orang tua dan
spesialis juga penting, dengan komunikasi terbuka dan konsultasi yang memungkinkan identifikasi kebutuhan
anak. Data dan informasi, termasuk analisis data dan catatan pribadi, memberikan wawasan tambahan kepada
peserta didik .
DAFTAR PUSTAKA
Abdulsyani, Sosiologi Skematika, Teori Dan Terapan, Jakarta: Bumi Aksara, 1994
Aryani, Rika dan Replianis. Manajemen Peserta Didik. Salim Media Indonesia, 2015
Asy-Syifa, Al-quran Dan Terjemahnya, Semarang : Raja Publishing, 2011 Drajat, Zakia. Dkk, Ilmu Pendidikan Islam,
Jakarta: Bumi Aksara, 1996
Imron, Ali. Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah, Jakarta: Bumi Aksara, 2012
Linnas, “Implementasi Manajemen Peserta Didik, Studi Kasus di Sekolah MA Al-Hikmah Way Halim Bandar
Lampung Manajemen Sekolah: Mengelola Lembaga Pendidikan Secara Mandiri, Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media, 2011 - oleh Sri Minarti
5
Mufarrokah Anissatul, Strategi belajar Mengajar, Yogyakarta : Teras, 2009
Nurul Chozma, “Kolaborasi Guru Reguler Dengan Guru Pendamping Khusus Dalam Layanan Pembelajaran Anak
Berkebutuhan Khusus Di Sekolah Inklusi Kelas 1 SD Taman Muda Yogyakarta”, Skripsi UIN Yogyakarta
Januari 2017