Branding Image Dan Marketing Politik
Branding Image Dan Marketing Politik
Branding Image Dan Marketing Politik
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Kelompok 9
T.A 2021/2022
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah komunikasi politik ini yang berjuduk
“Branding Images dan Marketing Politik”. Sholawat dan salam tak lupa pula penulis
hadiahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad Saw yang telah membawa kita dari
zaman kebodohan hingga zaman yang penuh ilmu pengetahuan seperti sekarang ini.
Penulis berharap dengan adanya makalah ini dapat memberi manfaat serta menambah
wawasan dan pengalaman bagi para pembaca.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah in, maka dari itu penulis
berharap para pembaca dapat memberi masukan dan saran yang bersifat membangun, guna
memperbaiki makalah penulis selanjutnya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
C. Tujuan ....................................................................................................4
BAB IV PENUTUP......................................................................................................9
A. Kesimpulan ............................................................................................9
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem politik Indonesia pada masa Orde Baru telah mengokohkan potensi politik multipartai
ke dalam tiga partai yang berjaya pada masa itu, yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP),
Golongan Karya (Golkar), dan Partai Demokrasi Indonesia (PDI). Apabila sebelum Orde Baru dalam
hal Pemilu, keluarnya Undang-Undang partai politik yang membatasi jumlah partai politik yang boleh
ikut dalam kontes pilihan raya.
Perpolitikan Indonesia era reformasi mulai membawa suatu asas baru bagi kelembagaan politik dalam
partai politik dan mulai menjadi sesuatu yang menarik bagi banyaknya partai politik dalam
memasarkan kadernya untuk menduduki kursi-kursi penting di ranah pemerintahan Indonesia, dengan
bahasa-bahasa politik sampai dengan komunikasi politik dari semua kandidat dengan mempraktikkan
beberapa strategi political marketing yang sudah populer di ranah perpolitikan di Indonesia.
Mayoritas partai politik di Indonesia menghimbau kadernya untuk merancang strategi baru
komunikasi politik yang baik untuk menarik hati pemilih dengan strategi pemasaran politik atau
political marketing yang tepat. Suatu hal yang sangat diperlukan dalam pemasaran politik yaitu adanya
image politik yang dikombinasikan dalam strategi pemasaran politik dari masingmasing kandidat dari
partai politik.
Oleh karena penerapan pemasaran politik di Indonesia yang sudah mulai populer, kemudian menjadi
tantangan semua partai politik dan tim sukses dari setiap kandidat untuk mempraktikkannya dalam
setiap Pemilu ataupun Pilkada terhadap kadernya ketika kader tersebut berstatus kandidat dalam suatu
pemilihan umum mewakili partai politik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan branding image ?
2. Bagaimana strategi branding image ?
3. Apa yang dimaksud dengan marketing politik ?
4. Apa contoh marketing politik di indonesia?
5. Bagaimana branding dalam marketing politik ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian branding image
2. Mengetahui strategi branding image
3. Mengetahui pengertian marketing politik
4. Mengetahui contoh marketing politik di indonesia?
5. Memenuhi tugas kelompok 9
4
BAB II
PEMBAHASAN
Istilah brand image adalah saduran kata dari Bahasa Inggris yang ketika diartikan didalam
Bahasa Indonesia dan disadur artinya adalah sebuah citra merek atau manajemen merek. Brand image
adalah tanggapan atau pemahaman pribadi seseorang terhadap suatu merek. Tanggapan yang mereka
miliki muncul dari interaksi yang telah terjadi dengan merek tertentu. Persepsi yang tertinggal dalam
ingatan seorang konsumen, inilah tujuan dari penciptaan brand image. 1
Pengelolaan merek ini sendiri dilakukan dengan upaya serta langkah positif dengan
meningkatkan kualitas produksi barang itu sendiri. Peningkatan kualitas merek ini sendiri dilakukan
secara berkepanjangan dan terus menerus guna mempertahankan animo konsumen dan loyalitas
pelanggan. Pengertian lainnya, citra merek atau brand ini sendiri merupakan sebuah pandangan atau
penggambaran suatu merek saat pelanggan memikirkan suatu produk atau brand.
Misalnya jika kita berpikir tentang minuman bersoda, hal pertama yang ada di dipikiran kita
adalah Coca cola. Atau pada saat kita memikirkan software akuntansi, hal pertama yang ada dipikiran
kita adalah Accurate.
Dengan membuat logo perusahaan atau logo dagang yang menarik, unik, kekinian dan sesuai
selera pasar.Logo yang menarik dan pengemasan produk yang baik sangat optimal untuk menaikan
branding atau status produk di mata konsumen. 2
Dengan melakukan kampanye iklan atau promosi berkelanjutan. Hal ini adalah poin yang
sangat krusial untuk mengenalkan merek Anda pada calon konsumen, jangan sampai bosan dalam
membuat iklan dan promosi yang merambah berbagai kalangan secara konstan.
1
Haroen, Dewi. 2014. Personal Branding. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, hlm 14.
2
Prasetyo, Bambang D, Nufian S. Febriani. 2020. Strategi Branding: Teori dan Perspektif
Komunikasi Dalam Bisnis. Malang: Universitas Brawijaya Press, hlm 25.
5
Meski mungkin pada awal pergerakannya kurang mendapatkan atensi dan mengeluarkan
biaya yang tidak sedikit, namun harus tetap konsisten melakukannya untuk keberhasilan merek Anda.
Pada era teknologi dan sosial media semacam ini maka pelaku bisnis jangan sampai
ketinggalan memanfaatkan kecanggihannya. Buatlah dan gunakan laman sosial media untuk
berinteraksi dengan konsumen secara nyata.
Misalnya dengan membuat Instagram atau website kemudian buat layanan admin guna
menjawab pertanyaan atau keluhan konsumen. Usahakan secepat mungkin dan jangan biarkan
konsumen menunggu
Tentu selain melakukan berbagai tips eksternal diatas, wajib juga para pebisnis
memperhatikan hal-hal internal. Salah satunya yaitu senantiasa meningkatkan kualitas produk serta
layanan, sehingga konsumen akan semakin percaya menggunakan produk yang ditawarkan.
Jangan sampai hanya asyik melakukan promosi dan mengembangkan penjualan namun
mengabaikan kualitas produk atau layanan.
Menggunakan kekuatan influencer juga bisa menjadi salah satu tips yang paling segar dan
inovatif untuk dilakukan pada era saat ini. Para influencer bagi Instagram, Youtube, Tik-tok atau
laman media sosial lainnya biasanya memiliki fans dan pengikut atau followers cukup banyak yang
jelas bisa menjadi calon konsumen Anda.
Pebisnis bisa bekerjasama dengan influencer untuk meng-endorse produk yang dijual,
memberikan review dan mengajak melakukan pembelian pada produk yang dimaksud.
Soal mengelola dan menaikan kualitas produk atau layanan jangan hanya dilakukan sekali
atau seperlunya saja. Pastikan untuk konsisten menaikan mutu dan berkembang menjadi lebih baik
setiap harinya lewat perencanaan yang matang.
C. Marketing Politik
Marketing politik adalah ariasi dari kebijakan komunikasi pemasaran untuk mempromosikan
seorang atau proyek politik dengan menggunakan model teknik pemasaran komersial sebagai
mewakili seperangkat metode yang dapat digunakan oleh organisasi-organisasi politik untuk
pencapaian tujuan dalam hal program politik atau dalam memengaruhi perilaku para pemilih dengan
melakukan propaganda. 3
3
Sawlani, Kelly. 2021. DIGITAL MARKETING: BRAND IMAGES. Surabaya: SCOPINDO MEDIA
PUSTAKA, hlm 54.
6
Menurut Butler dan Collins (2001), pemasaran politik adalah konsep permanen yang harus
dilakukan oleh sebuah partai politik, politikus, atau kontestan dalam membangun kepercayaan an citra
publik.
Menurut Firmanzah (2008), dalam proses Political Marketing, digunakan penerapan 4P bauran
marketing, yaitu:
1. Produk (product) berarti partai, kandidat dan gagasan-gagasan partai yang akan disampaikan
konstituen.produk ini berisi konsep, identitas ideologi. Baik dimasa lalumaupun sekarang yang
berkontribusi dalam pembentukan sebuah produk politik.
2. Promosi (promotion) adalah upaya periklanan, kehumasan dan promosi untuk sebuah partai
yang di mix sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Dalam hal ini, pemilihan
media perlu dipertimbangkan.
3. Harga (Price), mencakup banyak hal, mulai ekonomi, psikologis,
sampai citra nasional. Harga ekonomi mencakup semua biaya yang dikeluarkan partai selama
periode kampanye. Harga psikologis mengacu pada harga persepsi psikologis misalnya,
pemilih merasa nyaman, dengan latar belakang etnis, agama, pendidikan dan lain-lain .
Sedangkan harga citra nasional berkaitan dengan apakah pemilih merasa kandidat tersebut
dapat memberikan citra positif dan dapat menjadi kebanggaan negara.
4. Penempatan (place), berkaitan erat dengan cara hadir atau distribusi sebuah partai dan
kemampuannya dalam berkomunikasi dengan para pemilih. Ini berati sebuah partai harus dapat
memetakan struktur serta Karakteristik masyarakat baik itu geografis maupun demografis.
Terdapat dua koalisi besar yaitu Koalisi Indonesia Hebat dan Koalisi Merah Putih dalam
Pemilu Presiden tahun 2014. Koalisi Indonesia Hebat yang mengusung pasangan Jokowi-JK
memenangkan pemilu presiden 2014. Strategi marketing politik Jokowi-JK pada pilpres 2014 dari tim
pemenangan adalah dengan merubah pola kampanye konvensional dengan pola kampanye langsung
mempertemukan kandidat dengan pemilih. Penggunaan strategi komunikasi politik dengan kampanye
secara langsung sesuai dengan jargon kampanye dari pasangan Jokowi-JK yaitu “Jokowi adalah Kita”
yang menggambarkan Jokowi adalah bagian dari rakyat sebagai pemilih dan hal ini mencerminkan
antara Jokowi dengan rakyat terjalin hubungan emosional yang baik.
7
E. Branding dalam marketing politik
Salah satu implementasi teknologi internet yang telah diterapkan dalam dunia bisnis adalah
Digital Marketing, atau banyak juga yang menyebutnya dengan istilah online marketing. Penerapan
Digital Marketing di dalam dunia bisnis tidak hanya diimplementasikan oleh perusahaan besar saja.
Namun, perusahaan kecil bahkan mikro juga menerapkan Digital Marketing guna memaksimalkan
promosi produk mereka4.
Contoh perusahaan kecil dan mikro yang menerapkan Digital Marketing adalah online shop
yang menjual aneka produk mulai dari elektronik, komputer, pakaian, hingga aksesoris. Dan
sebagainya. Mengapa Digital Marketing begitu banyak diminati, hal ini dikarenakan dengan
menerapkan teknologi Digital Marketing , maka sangat memungkinkan bahwa pemasaran dapat
dilakukan secara nonstop 24 jam perhari dan 7 hari perminggu. Digital Marketing tidak memerlukan
biaya yang besar. Karena Digital Marketing dapat dilakukan dengan biaya yang relatif murah atau
bahkan gratis.
Digital Marketing bukanlah suatu hal yang sangat istimewa dan sulit untuk
diimplementasikan pada saat ini. Kemudian apa hubungan antara Digital Marketing dengan brand
image suatu perusahaan? Hubungannya adalah kecenderungan masyarakat pada zaman sekarang untuk
menilai suatu perusahaan berdasarkan informasi yang tertera pada Websitenya. Sebagai contoh, siswa
SMA yang ingin melanjutkan studinya ke sebuah universitas akan lebih memilih melihat profil
universitas tersebut dari Website-nya daripada harus datang langsung ke kampus atau menghubungi
telemarketing untuk memperoleh informasi mengenai universitas tersebut.
4
Wijayanti,Titik. 2021. Wawasan Kebangsaan: Marketing, Politik, Identitas, Personal Branding.
Yogyakarta: Alinea Baru, hlm 10.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Brand image adalah aspek produk yang perlu dijaga konsistensinya hingga jangka panjang. Hal
tersebut demi membangun persepsi produk yang baik di tengah masyarakat. Siapa tahu dari kesan
tersebut, mereka menjadi salah satu konsumen yang loyal terhadap produk Anda.
Marketing politik adalah ariasi dari kebijakan komunikasi pemasaran untuk mempromosikan
seorang atau proyek politik dengan menggunakan model teknik pemasaran komersial sebagai
mewakili seperangkat metode yang dapat digunakan oleh organisasi-organisasi politik untuk
pencapaian tujuan dalam hal program politik atau dalam memengaruhi perilaku para pemilih
dengan melakukan propaganda.
Terdapat 4p dalam proses Marketing Politik yaitu Produk (product), Promosi (Promotion), Harga
(price), Penempatan (Place).
9
DAFTAR PUSTAKA
Prasetyo, Bambang D, Nufian S. Febriani. 2020. Strategi Branding: Teori dan Perspektif
Komunikasi Dalam Bisnis. Malang: Universitas Brawijaya Press
10