Periklanan Dan Promosi Kelompok 9

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH PERIKLANAN DAN PROMOSI

BAB 9
“DAYA TARIK PESAN DAN PIHAK PENDUKUNG”

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 9

1. Melda Suryani 1701071015

2. Gita Nadia 1701071033

3. Audira fidyah N.F 1701071036

D3 MANAJEMEN PEMASARAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

1
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah periklanan dan promosi , dengan judul:
“DAYA TARIK PESAN DAN PIHAK PENDUKUNG”.
Dan kami juga menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu,
kami mengharap segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagiperkembangan dunia pendidikan.

Bandar Lampung, 24 Agustus 2019

Penyusun

Kelompok 9

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................….2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang…………………………………………………………………………4
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………………..4

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Meningkatkan motivasi, peluang dan kemampuan konsumen untuk memproses iklan…6
2.2 Endorsment yang menggunakan selebriti dalam periklanan…………………………….8
2.3 Peran humor dalam periklann………………………………………………………….13
2.4 Memicu ketakutan konsumen………………………………………………………….15
2.5 Memicu rasa bersalah konsumen………………………………………………………16
2.6 Penggunaan seks dalam periklanan……………………………………………………17
2.7 Pesan bawah sadar dan simbolis yang didekatkan……………………………………..19
2.8 Fungsi musik dalam periklanan………………………………………………………..21
2.9 Peran periklanan komparatif…………………………………………………………..23

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………….26

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Iklan adalah salah satu bentuk pemasaran yang bertujuan untuk mempengaruhi konsumen
untuk bertidak seperti apa isi pesan dari iklan. Dalam kehidupan sehari-hari, sengaja maupun
tidak disengaja manusia sering menyaksikan, membaca, menonton, dan mendengar iklan.
Iklan merupakan salah satu program yang sering ditayangkan dalam berbagai siaran di media.
Sehingga secara sengaja maupun tidak disengaja ketika mendengarkan siaran dan informasi
di berbagai media, telinga dan mata masyarakat tidak lepas dari yang namanya iklan. Para
pendukung dalam periklanan yaitu tokoh-tokoh umum (public figure) yang populer di
masyarakat. Tokoh populer yang paling digemari oleh masyarakat tentunya selebriti. Selain
itu, tokoh pendukung iklan adalah orang-orang biasa.
Selebriti adalah mereka yang berprofesi sebagai penyanyi, musisi, komedian, pemain film,
atlit olahraga, dan lainnya. Pada umumnya, selebriti sering muncul di media massa sehingga
membuat masyarakat menjadi akrab dengan eksistensi mereka. Kepopuleran selebriti
tentunya sangat menarik, mereka disukai dan dihormati oleh banyak orang.
Oleh pengiklan, selebriti dimanfaatkan untuk mengiklankan produk-produk yang diharapakan
akan mempengaruhi pola pikir, sikap, dan perilaku konsumen. Kecocokan antara selebriti
dengan merek menjadi pertimbangan penting agar iklan dapat berjalan efektif. Meskipun
demikian, ada suatu kelemahan dalam menggunakan selebrities sebagai pendukung
periklanan. Seandainya seorang selebrities tersebut melakukan kejahatan atau citranya
menjadi buruk dengan cara tertentu selama masa bersaing dalam masa kampanye periklanan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara meningkatkan motivasi, peluang dan kemampuan konsumen untuk
memproses iklan?
2. Bagaimankan peran endorsment yang menggunakan selebriti dalam periklanan?
3. Bagaimana peran humor dalam periklann?
4. Apa yang memicu ketakutan konsumen?
5. Apa yang memicu rasa bersalah konsumen?

4
6. Apa yang dimaksud penggunaan seks dalam periklanan?
7. Apa yang dimaksud dengan pesan bawah sadar dan simbolis yang didekatkan dalam
periklanan?
8. Apa fungsi musik dalam periklanan?
9. Apakah peran periklanan komparatif?

5
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Meningkatkan Motivasi, Peluang dan Kemampuan Konsumen Untuk Memproses


Iklan

Kerangka kerja untuk pembahasan selanjunya adalah tentang bagaimana komunikator


pemasaran dapat meningkatkan faktor MOA. Enam strategi akan dibahas dan diilustrasikan
dengan contoh-contoh. Pada resiko yang lebih tinggi, penting untuk menekankan bahwa tidak
dapat diasumsikan konsumen akan menyimak dan memproses pesan marcom hanya karena
semata mata pesannya dicetak, disiarkan dan disebarluaskan.

 Motivasi untuk memoerhatikan pesan


Ada dua bentuk perhatian: sukarela dan tidak sukarela. Perhatian sukarela bergerak
ketika konsumen mencurahkan perhatian pada iklan atau pesan marcon lainnya yan
dianggap relevan dengan tujuan pembelian mereka saat ini. Perhatian tidak sukarela
sebaliknya terjadi ketika perhatian ditangkap dengan menggunakan teknik
mendapatkan perhatian bukan karena konsumen berkepentingan.
 Menarik kebutuan informasonal dan hedonis
Mengenai kebutuhan informasi, konsumen tertarik kepada rangsangan yang memasok
fakta dan angka yang relevan. Keputusan hedonis terpuaskan ketika konsumen
memperhatikan pesan pesan yang terkait dengan saat yang menyenangkan ,
kenimatan dan nilai yang kita junjung dalam kehidupan.
 Penggunaan rangsangan baru
Secara umum, pesan baru tidak biasa,khas, tak terduga dan agak tak diharapkan.
Rangsangan tersebut cenderung menghasilkan perhatian yang lebih besar daripada
mereka yang akrab dan rutin.
 Penggunaan isyarat yang menonjol atau tajam
Isyarat yang tajam dan menonjol meningkatkan kemungkinan menarik perhatian. Sulit
bagi konsumen untuk menghindari rangsangan tersebut, yang mengarah kepada
perhatian tidak sukarela. Seseorang hanya perlu berajalan melalui pusat perbelanjaan,
departmen store atau supermarket dan mengamati berbagai pake, display,

6
pemandangan, suara dan bau untuk menghargai upaya khusus komunkator pemasaran
untuk menarik perhatian.
 Menggunakan gerak
Gerakan jelas digunakan dalam iklan televisi yang merupakan media yangpada
dasarnya dinamis. Namun, masalah yanglebih erat dengan iklan cetak-majalah koran
yang menampilka iklan bentuk statis. Oleh karena itu, teknik fotografi artistik dan
menghasilkan kemiripan gerakan, meskipun tentu saja tidak ada yang benar benar
bergerak.
 Motivasi untuk proses pesan
Untuk meningkatkan motivasi konsumen dalam memproses informasi merek,
komunikator pemasaran melakukan dua hal
1. Meningkatkan relevansi merek kepada konsumen
2. Meningkatkan rasa ingin tahu tentang merek.
Metode untuk meningkatkan relevansi merek termasuk menggunakan menarik
rasa takut, menggunakn presentasi dramatis untuk meningkatkan pentingnya
merek terhadap kepentingan diri konsumen, dan memunculkan pertanyaan retoris
yang mengaktifkan minat konsumen pada merek yang diiklankan.

 Kesempatan untuk mencerna informasi


 Peran pemasar tidak memiliki kesempatan untuk menjadi efektif kecuali konsumen
memahami informasi mengenai merek dan menggabungkan dengan informasi yang
berkaitan dengan kategori produk dalam struktur memori yang ada. Oleh karena itu,
tujuan komunikator adalah agar konsumen mengolah informasi untuk mencapa tujuan
ini menjadikannya sederhana dan secepat mungkin bagi mereka untuk melakukannya
 Kesempatan untuk mengurangi waktu proses
Kesempatan untuk memproses dapat lebih ditingktakan jika komnikator mengambil
langkah langkah ekstra untuk mengurangi waktu dibuthkan dari konsumen untuk
membawa, mendengarkan, dan akhirnya memahami arti dari pesan marcom.
Penggunaan gambar dan citra menciptakan bentuk pengolahan total pesan, ketika
konsumen dapat dengan mudah dengan mengolah totalitas pesan daripada harus
memproses informasi sedikit demi sedikit atau berpikir banyak apa yang dimaksud
pengiklan.

7
 Kemampuan untuk mengakses struktur pengetahuan
Untuk memudahkan konsumen mengakses struktur pengetahuan, komuikator
pemasaran perlu memberikan konteks untuk teks atau gambar. Pembingkaian verbal
merupakan sala satu cara memberikan konteks. Ini berarti gambar dalam iklan
ditempatkan dalam konteks atau dibingkai dengan kata kata atau frasa yang tepat,
sehinga penerima iklan dapat lebih memahami informasi merek dan pesan penjualan
marcom utama.
 Kemampuan untuk membuat struktur pengetahuan
Terkadang komunikator pemasaran perlu menciptakan struktur pengetahuan untuk
informasi yang mereka inginkan untuk dimiliki konsumen terhadap merek mereka.
Hal ini dilakukan dengan memfasilitasi pembelajaran berbasis contoh. Seuah contoh
adalah spesimen atau model suatu konsep tertentu atau ide. Dengan menggunakan
kokretisasi, demonstrasi, atau analogi, komunikator pemasaran dapat memfasilitasi
pembelajaran dengan menarik.
 Konkretisasi
Konkretisasi secara luas dalam iklan untuk memudahkan pemebelajaran konsumen
dan pengambilan informasi merek. Konkretisasi didasarkan pada gagasan sederhana
bahwa lebih mudah bagi orang untuk mengingat dan memanggil kembali informasi
yang nyata daripada abstrak. Klaim mengenai sebuah merek adalah lebih konkret
ketika dibuat jelas gamblang, nyata dan tajam.

2.2 Peran Endorsment Selebriti dalam Periklanan


Merek yang diiklankan sering didukung berbagai tokoh masyarakat populer. Bintang
televisi , aktor film, atlet terkenal dan bahkan orang yang sudah meninggal dunia digunakan
secara luas untuk mendukung merek. Pengiklan dan agensi mereka bersedia membayar gaji
besar untuk selebriti yang disukai dan dihormati oleh khalayak target dan siapa yang
diharapkan untuk memengaruhi sikap dan perilaku konsumen secara positif terhadap merek
yang didukung . untuk sebagian besar investasi seperti itu dapat dibenarkan. Misalnya harga
saham terbukti meningkat ketika perusahaan mengumumkan kontrak dukungan selebriti dan

8
turut saat publkasi negatif media tentang selebriti yang mendukung salah satu merek
perusahaan.

 Atrubut Endorser : Model TEARS


Untuk memfasiltasi memori kita sehubungan dengan karakteristik endorser, kita
mengunakan TEARS untuk mewakili lima atribut terpisah: kepercayaan (trustworthy)
dan keahlian (expertise) adalah dua dimensi kredibiltas, sedangkan daya tarik fisik
(physical attractiveness), rasa hormat (respect) dan kesamaan (similarity) kepada
target audiens adalah komponen kompone konsep umum daya tarik.
 Kredabilitas proses internalisasi
Kredabilitas mengacu pada kecenderungan untuk percaya seseorang ketika sumber
informasi, seperti endorser diangap kredibel, sikap penonton berubah melalui proses
psikologi yang disebut internalisasi. Internalisasi terjadi ketika penerima menerima
posisi endorser terhadap masalahseperti dirinya sendiri.
Dua subatribut penting kredabilitas endorser adalah kepercayaan dan keahlian.
Keprcayaan dalam model TEARS , mengacu kepada kejujuran , integritas dan
kepercayaan sumber. Meskipun keahlia dan kepercayaan tidak saling terpisah, sering
endorser tertentu dianggap sangat dapat dipercaya, tetap bukan terutama ahli. Seorang
endorser bertumpu pada persepsi kepercayaan penontonnya atau motivasi
dukungannya. Secara umum seorang endorser harus membuktikan bahwa mereka
tidak berusaha untuk memanipulasi penonton dan bahwa mereka objektif dalam
presentasi mereka. Dengan demikian, mereka membangun diri mereka sebagai sosok
yang dapat dipercaya dan karena itu kredibel, demikian juga, seorang endorser
memiliki kemungkinan lebih besar untuk dianggap sebagai dipercaya dengan semakin
ia cocok dengan penonton dalam berbagai karaktristik seperti gender dan etnis.
 Daya tarik : proses identifikasi
Model TEARS mengidentifikasikan tiga sub komponen dari konsep umum daya
tarik : daya taik fisik, rasa homat, dan kesamaan. Artinya, seorang endorser dianggp
menarik samapai sampai ia diangap menark secara fisik, dihormati untuk alasan lain
selain daya tarik fisik, atau dianggap mirip dengan kelompok target dalam hal
karakteristik apa pun yan berkaitan dengan hubungan dukungan tertentu. Daya tarik
yang dirasakan dapat dicapai melalui salah satu atribut ini dan tidak mengharuskan

9
seebriti mencakup semua secara bersamaan, tetapi tak usah dikatakan bahwa seorang
selebriti yang memiliki seluruh “paket” atribut daya tark akan mewakili potensi
dukungan yang luar biasa.
Sebagimana diterapkan terhadap domain hubungan merek dan selebriti, pentingnya
persamaan menyiratkan bahwa umumya selebriti diinginkan agar sesuai dengan target
audiens merek yang didukungnya dalam hal karakteristik demografi dan psikografis
yang bersangkutan.
 Pertimbangan pemilihan endorser : pendeatan “no Tears”
Ekskekutif periklanan menggunakan berbagai faktor dalam memilih endorser
selebriti. Berikut ini tampaknya yang paling penting (1) kesesuaian selebriti dan
penonton, (2) kesesuaian selebriti dan merek, (3) kredibilitas selebriti, (4) daya tarik
selebriti, (5) pertimbangan biaya, (6) faktor kemudahan atau kesulitan bekerja, (7)
faktor kejenuhan dukungan, dan (8) faktor kemungkinan mendapatkan masalah.
 Kesesuaian selebriti dan audiens
Pertanyaan pertama seorang brand manager yang harus diajukan ketika memilih
endorser adalah "akankah target pasar positif menghubungkan diri dengan
endorser ini?" Shaquille O'Neal, LeBron James, Allen Iverson, dan superstar
Asosiasi Bola Basket Nasional (NBA) lainnya menjadi endorser sepatu basket
cocok dengan baik dengan penonton yang didominasi remaja yang bercita-cita
untuk melakukan slam dunk: bola basket, memblok tembakan, melewati penjaga,
dan memasukkan tembakan melompat sejauh 25 kaki.
 Kecocokan selebriti dan merek
Eksekutif periklanan mengharuskan perilaku, nilai-nilai, penampilan dan sopan
santun selebriti sesuai dengan citra yang diinginkan untuk merek yang diiklankan.
Misalnya, direktur pemasaran pada kosmetik perusahaan Elizabeth Arden
menjelaskan pilihan supermodel dan aktris Chaterine Zeta Jones dalam hal ini:
"Catherine memiliki karir dan keluarga yang hebat, dia seorang ibu, dan dia
memiliki keindahan abadi, yang merupakan citra yang persis yang kita
proyeksikan". Jika sebuah merek memiliki citra yang sehat atau ingin
memproyeksikan atribut tertentu, maka endorser selebriti harus mewujudkan
kebajikan.
 Kredibilitas Selebriti
Sebuah kredibilitas selebriti adalah alasan utana untuk memilih selebriti endorser.

10
Orang-orang yang dapat dipercaya dan dianggap memiliki pengetahuan tentang
kategori produk yang paling mampu meyakinkan orang lain untuk melakukan
tindakan tertentu. Ini sebagian menjelaskan mengapa kebanyakan produk apa pun
yang direkomendasikan oleh Oprah Winfrey memperoleh keberhasilan hampir
secara instan.
 Daya Tarik Selebriti
Dalam memilih juru bicara selebriti, eksekutif periklanan mengevaluasi aspek-
aspek yang berbeda yang sapat disatukan dengan label daya tarik umum.
Sebagaimana dibahas sebelumnya dalam konteks model tears, daya tarik beragam
dan mencakup lebih dari daya tarrik fisik. Hal ini juga penting untuk dicatat
bahwa eksekutjg periklanan umumnya nenganggap daya tarik kurang penting
dibandingkan kredibilitas dan endorser yang cocok dengan penonton dan merek
 Pertimbangan Biaya
Berapa biaya untuk memperoleh layanan selebriti adalah suatu pertimbangan
penting, tetapi sesuatu yang tidak boleh menentukan pilihan akhir. Jika segala
sesuatu yang lain tetap konstan, seorang selebriti lebih murah akan lebih dipilih
dari satu alternatif yang lebih mahal. namun, tetap saja, segala sesuatu yang lain
tidak konstan. Oleh karena itu, seperti haknya keputusan manajerial yang
melibatkan pilihan antara alternatif, brand manager harus melakukan analisis
biaya-manfaat untuk menentukan apakah seorang selebriti lebih mahal dapat
dibenarkan dalam hal pengembalian secara proporsional lebih besar pada
investasi. ini sayangnya bukan perhitungan sederhana karena sulit untuk
memproyeksikan aliran pendapatan yang akan diperoleh dari menggunakan
selebriti endorser tertentu.
 Faktor Kemudahan atau Kesulitan Bekerja
Beberapa selebriti relatif mudah untuk bekerja sama, sedangkan yang lain sukit.
mereka keras kepala, tidak patuh, arogan, temperamental, tidak dapat diakses, atau
tidak dapat diatur. brand manager dan biro iklan mereka akan lebih memilih
menghindari "faktor kerumitan" berurusan dengan individu yang tidak bersedia
melenturkan jadwal mereka, ragu-ragu untuk berpartisipasi dengan merek dikuar
batasan selebritas, atau sulit.

11
 Faktor Kejauhan
Pertimbangan utama yang lain, tentu tidak sepenting faktor sebelumnya, tetapi
satu yabg tetap harus dievaluasi, adalah jumlah merek lain yang selebriti dukung
jika selebriti terlalu diekspos (yaitu nendukung terlalu banyak produk)
kredibilitasnya dianggap mungkin berkurang.
 Faktor Masalah
Faktor akhir mengevaluasi kemungkinan bahwa selebriti akan mendapat masalah
setelah hubungan dukungan terbentuk. Potensi selebriti mungkin mendapat
masalah adalah masalah yang menjadi perhatian yang cukup besar untuk brand
manager dan biro iklan. Misalkan selebriti yang dihukum karena kejahatan atau
menyebabkan citranya ternoda selama kampanye iklan. Banyak oengikkan dan
biro iklan enggan menggunakan endorser selebriti. Kekhawatiran mereka bukan
tanpa alasan. Pertimbangkan beberapa insiden selebrti terkait membuat berita
dalam beberapa tahun dan selama dekade terakhir: (1) pemain basket Kobe Bryant
dihukum, meskipun kemudian dibebaskan, dari tuduhan perkosaan di Colorado.
Tak lama kemudian, McDonald menolak untuk memperbarui Bryant sebagai juru
bicara, seperti yang dilakukan sebuah perusahaan Italia yang jauh lebih kecil yang
menbuat selai cokelat hazelnut Nutella. Bryant bagaimanapun telah membuat titik
balik yang lebih relatif cepat dari citra baiknya yang rusak.K
arena risiko insiden tersebut setelah penyempurnaan kontrak dujungan selebriti
bernilai jutaan dolar, telah terjadi peningkatan pengawasan dalam meilih endorser
selebriti. Tidak ada prosedur seleksi yang gagal dan tudak berdampak buruk,
bagaimanapun, dan hal tersebut untuk alasan bahaa beberapa pengiklan dan agensi
mereka menghindari dukungan selebriti sama sekali.
 Peran Skor Q
Tidak perlu dikatakan, pemilihan endorser selebriti berharga tinggi biasanya
diambil dengan pemikiran yang cukup pada bagian brand manager dan biro iklan
mereka. Proses seleksi mereka difasilitasi dengan kinerja skor q yang tersedia
secara komersial dari sebuah perusahaan berbasis di New York yang disebut
evaluasi pemasaran.

12
Untuk alasan yang segera akan menjadi jelas, Q di Q skor menandakan
kecerdasan. perhitungan skor Q masing-masing tokoh, atau kecerdasan, dilakukan
dengan menentukan persentase anggota panel yang menjawab bahwa tokoh
tersebut adalah "salah satu favorit saya" dan kemudian membagi junlah tersebut
dengan persentase yang menunjukkan dengan persentase keakraban, dan
kecerdasan adalah bahwa skor Q seseorang.
Skor Q memberikan informasi yabg berguna untuk brand manager dan biro iklan,
tetapi ada lebih banyak untuk memilih selebriti untuk mendukung merek dari
sekedar menjelajahi melalui halaman skor Q. Penilaian subjektif pada akhirnya
berperan dalam menentukan apakah calon selebriti endorser cocok dengan baik
dengan citra merek dan targat pasar yang diinginkan.

2.3 Peran Humor dalam Periklanan


Politisi, aktor dan aktris, pembicara publik, dosen, dan bahkan kita semua pada satu
waktu menggunakan humor untuk menciptakan reaksi yang diinginkan. Pengiklan juga
beralih ke humor dengan harapan mencapai berbagai tujuan komunikasi: mendapat perhatian,
membimbing pemahaman konsumen klain produk, memengaruhi sikap, meningkatkan
ingatan, dan akhirnya menciptakan tindakan pelanggan.

Sebuah penelitian yang didasarkan pada sampel iklan televisi dari empat negara (Jerman,
Korea, Thailand, dan Amerika Serikat) menetapkan bahwa iklan lucu di semua negara ini
umumnya melibatkan penggunaan resolusi keganjilan. Keganjilan terjadi ketika makna dari
sebuah iklan tidak segera jelas. Bingung dengan keganjilan, konsumen diprovokasi untuk
memahami makna iklan dan menyelesaikan keganjilan. Ketika makna tersebut akhirnya
ditentukan (misalnya, ketika humor dalam iklan terdeteksi) perasaan kejutan yang dialami,
dan itu adalah sensasi kejutan yang menghasilkan respons lucu. Pada gilirannya, respons lucu
ini dapat meninbulkan sikap yang menguntungkan terhadap iklan dan mungkin terhadap
merek yang diiklankan itu.
Eksekutif biro ilan menganggap humor menjadi sangat efektif untuk tujuan menarik
perhatian ke iklan dapat menciptakan kesadaran merek. Ada beberapa bukti bahwa humor
berfungsi untuk memengaruhi sikap positif konsumen terhadap iklan, yang pada gilirannya,
memengaruhi sikap positif mereka terhadap merek yang diiklankan, tetapi rantai pengarug
kemungkinan besar hanya terjadi ketika konsumen termotivasi lemah untuk memproses poin

13
pesan yang lebuh substantif dalam iklan. Penelitian tentang pengaruh humor mengarah ke
penyamarataan bersifat sementara berikut:

•Humor merupakan metode yang efektif untuk menarik perhatian terhadap iklan.
•Humor bisa meningkatkan ingatan konsumen poin pesan dalam iklan.
•Humor bisa meningkatkan kesukaan baik dari iklan dan merek yang diiklankan.
• Humor tidak selalu membahayakan pemahaman dan mungkin sebenarnya meningkatkan
memori untuk klaim iklan jika humor relevan dengan merek yang diiklankan.
• Humor tidak menawarkan keuntungan lebih daripada non-humor untuk meningkatkan
persuasi.
•Humor tidak meningkatkan kredibilitas sumber
• Sifat produk mempengaruhi kelayakan menggunakan humor. Secara khusus, humor
digunakan lebih berhasil dengan produk mapan daripada produk baru. Humor juga lebih
sesuai untuk produk yang lebih berorientasi perasaan, atau pengalaman dan mereka yang
sangat tidak melibatkan (seperti konsumen barang kemasan murah).

Ketika digunakan dengan benar dan dalam situasi yang tepat humor dapat menjadi teknik
periklanan yang sangat efektif. Sebuah komplikasi penggunaan humor dalam iklan adalah
bahwa humoris menarik dalam efektivitas mereka di seluruh kelompok demografi dan
bahkan diantara individu. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang yang memiliki
kebutuhan yang lebih tinggi untuk humor (yaitu kecenderungan untuk mencari hiburan
kecerdasan dan omong kosong) lebih responsif terhadap iklan humoris daripada orang-orang
dengan kebutuhan yang lebih rendah pada ciri kepribadian ini. Singkatnya humor dalam
periklanan dapat menjadi perangkat yang sangat efektif untuk mencapai berbagai tujuan
komunikasi pemasaran. Meskipun demikian, pengiklan harus berjalan hati-hati dalam
penggunaan humor. Pertama, efek humor berbeda akibat perbedaan karakteristik audiens.
Kedua, definisi mengenai apa yang lucu dalam suatu negara atau wilayah suatu negara tidak
selalu sama di negara lain. Akhirnya pesan humoris mungkin begitu mengganggu bagi
audiens sehingga penerima mengabaikan isi pesan. Dengan demikian, pengiklan harus hati-
hati dalam melakukan penelitian segmen pasar yang mereka tuju sebelum merambah ke iklan
humoris.

14
2.4 Memicu ketakutan konsumen

Komunikator pemasaran menggunakan berbagai teknik untuk meningkatkan motivasi


pemrosesan informasi, kesempatan, dan kemampuan konsumen. Seperti yang diharapkan
koma daya tarik ketakutan sangat efektif sebagai sarana meningkatkan motivasi. Hal yang
patut disayangkan justru adalah bahwa konsumen hidup di dunia tempat terdapat ancaman
terorisme.
Pengiklan menyadari bahwa orang memiliki rasa takut rasional maupun tidak rasional upaya
untuk memotivasi konsumen untuk memproses informasi dan mengambil tindakan dengan
memicu ketakutan mereka. Memicu ketakutan dalam iklan memiliki konsekuensi negatif,
yakni (1) tidak menggunakan merek yang diiklankan atau (2) terlibat dalam perilaku yang
tidak aman (seperti minum, pengemudi tanpa sabuk pengaman, mengetik pesan teks saat
mengemudi, terlibat dalam hubungan seks tanpa pengaman).

 logika day tarik ketakutan

Logika yang mendasari pemicu ketakutan konsumen akan merangsang keterlibatan


penonton dengan pesan dan dengan demikian mempromosikan penerimaan argumen pesan.
Daya tarik ketakutan konsumen dapat mengambil bentuk ketidaksetujuan sosial atau bahaya
fisik.

 intensitas yang tepat

Selain dari masalah etika dasar apakah ketakutan sebaiknya digunakan, masalah mendasar
lainnya bagi pengiklan adalah menentukan seberapa intensif ancaman seharusnya diberikan.
Meskipun berbagai penelitian telah dilakukan, tidak ada konsensus tentang seberapa tinggi
intensitas ancaman yang optimal. Akan tetapi, beberapa konsistensi dalam demonstrasi
tersebut yang lebih merupakan pengalaman ketakutan audiens dari ancaman yang diiklankan,
semakin besar kemungkinan mereka akan terbujuk untuk mengambil tindakan yang
dianjurkan.

15
Secara umum, terlihat bahwa tingkat intensitas ancaman yang efektif dalam membangkitkan
rasa takut pada audiens tergantung sebagian besar pada berapa banyaknya relevansi yang
dimiliki topik untuk audiens- semakin besar relevansi, semakin rendah intensitas ancaman
yang diperlukan untuk mengaktifkan respons. Dengan kata lain, orang-orang yang sangat
terlihat dalam topik dapat motivasi dengan daya tarik kekuatan yang relatif "ringan",
sedangkan pada tingkat yang lebih, ancaman Intens diperlukan untuk memotivasi orang yang
tidak terlibat

 kasus terkait daya tarik kelangkaan

Pengiklan dan agen persuasi lainnya menari kelangkaan ketika melakukan penekanan dalam
pesan mereka bahwa hal-hal menjadi lebih diinginkan ketika mereka berada dalam
permintaan yang besar, tetapi kekurangan pasokan. Sederhananya, produk yang langka atau
jarang menjadi lebih dihargai. Penjual dan pengiklan menggunakan taktik ini ketika
mendorong orang untuk membeli segera dengan menarik.
Teori reaktansi psikologis membantu memberikan gambaran Mengapa kelangkaan bisa
berhasil. Teori ini menunjukkan bahwa orang bereaksi terhadap setiap upaya untuk
mengurangi kebebasan atau pilihan mereka. Pilihan yang dicabut atau terancam dianggap
lebih diinginkan daripada yang sebelumnya. Jadi, ketika produk dibuat tanpa kurang tersedia,
mereka menjadi lebih berharga dalam benak konsumen. Tentu saja, menari kelangkaan tidak
selalu efektif. Namun, jika pembujuk kredibel dan sah, maka daya tarik mungkin efektif jika
mengaktifkan respons.

2.5 Memicu rasa bersalah konsumen

Sebagaimana taktik memicu ketakutan, ada pula upaya lain dengan menarik upaya bersalah
untuk memicu emosi negatif. Orang-orang merasa bersalah ketika mereka melanggar aturan,
melanggar standar atau keyakinan mereka sendiri, atau berperilaku tidak bertanggung jawab.
Memicu rasa bersalah yang kuat karena mereka memotivasi individu dewasa secara
emosional untuk melakukan tindakan yang bertanggung jawab yang mengarah ke penurunan
tingkat rasa bersalah.

16
Pengiklan dan komunikator pemasaran lainnya memicu rasa bersalah dan berusaha untuk
membujuk calon pelanggan dengan menegaskan atau menyiratkan bahwa perasaan bersalah
bisa diatasi dengan menggunakan produk yang dipromosikan.
Buktinya, meskipun terbatas, upaya memicu rasa bersalah tidak efektif jika iklan yang berisi
menarik perasaan bersalah kekurangan kredibilitas atau pengiklan dianggap memiliki niat
manipulatif. Bila iklan dianggap kurang kredibel atau mencoba untuk memanipulasi
penerima, perasaan bersalah tersebut justru diperlemah bukannya meningkat. Jadi, menarik
perasaan bersalah memiliki sedikit kesempatan untuk mempengaruhi kepercayaan, sikap,
atau pesan perilaku yang relevan secara positif jika iklan dianggap sebagai kurang kredibilitas
atau sebagai manipulatif. Penting untuk menekankan lagi "tergantung" hakikat iklan. Dalam
kasus ini, apakah iklan menarik perasaan bersalah yang efektif, tergantung sebagian besar
pada kredibilitas iklan dan niat manipulatif yang dirasakan.

2.6 Penggunaan seks dalam periklanan

Pada dua set iklan sebelumnya-memicu rasa takut dan merasa bersalah- pada dasarnya
mengandalkan emosi negatif (yaitu orang-orang biasanya menghindari kedua emosi), tapi
penggunaan seks pada iklan untuk sesuatu yang orang pada umumnya dekati daripada
hindari. Menarik secara seksual dalam iklan cukup sering digunakan dan eksplisitasnya kian
meningkat. Penggunaan seks secara eksplisit seperti itu tidak banyak terpikirkan tahun-tahun
yang lalu, sekarang merupakan bagian dari industri iklan.

 peran apakah ang dimainkan seks dalam iklan?

Sebenarnya, seks memiliki beberapa peran potensial. Pertama, materi seksual dalam tindakan
periklanan untuk menarik dan mempertahankan perhatian untuk jangka waktu lama, sering
dengan menampilkan model-model menarik dalam proses provokatif. Hal ini disebut peran
kekuatan pemberhentian seks. Kedua, untuk meningkatkan diingatnya poin pesan. Penelitian,
menunjukkan, bagaimanapun, konten seksual dalam iklan adalah untuk membangkitkan
tanggapan emosional, seperti perasaan bergairah dan bahkan nafsu.

17
Reaksi ini dapat meningkatkan dampak iklan yang persuasif, dengan terjadi secara
berlawanan jika iklan memunculkan perasaan negatif seperti jijik, malu, atau kegelisahan.
Apakah konten seksual memunculkan reaksi positif atau negatif itu tergantung pada relevansi
konten seksual dengan subjek yang diiklankan.

 Potensi Kelemahan Daya Tarik Seks dalam Periklanan

Diskusi sampai bagian ini telah menunjukkan bahwa bila digunakan dengan tepat, daya tarik
seksual dalam iklan dapat efektif. Diskusi tak akan lengkap tanpa menyebutkan potensi
bahaya menggunakan daya tarik seksual. Bukti menunjukkan bahwa penggunaan ilustrasi
seksual yangeksplisit dalam iklan dapat mengganggu pengolahan konsumen terhadap
argumen pesan dan mengurangi pemahaman pesan Selain itu, banyak orang yang tersinggung
dengan iklan yang menggambarkan perempuan (dan laki-laki) sebagai objek seks tanpa
berpikir. Misalnya, protes terjadi dalam menanggapi sebuah iklan untuk bir Old Milwaukee
yang menampilkan perahu penuh wanita Skandinavia cantik yang tampak mengenakan bikini
biru yang muncul entah dari mana di depan sekelompok nelayan. Karyawaa perempuan Stroh
Brewery Company, pembuat Old Milwaukee, menggugat majikan mereka, mengklaim bahwa
iklan menciptakan suasana kondusif untuk pelecehan seksual di tempat kerja.Terlepas dari
manfaat kasus ini. poin umum adalah seks dalam iklan dapat merendahkan perempuan (dan
laki-laki) dan, untuk alasan ini, harus digunakan dengan hati-hati. Sebuah klan televisi unhuk
bir Miller Lite (dijuluki "Catfghe") mungkin menggambarkan penggunan konten seksual
dalam iklan yang patut dipertanyakan. Iklan ini ditayangkan pada banyak kesempatan selama
pertandingan NFL di musim sepak bola 2002-2003. Anda mungkin ingat menonton iklan,
yang menggambarkan dua wanita seksi secara harfiah merobek pakaian masing masing hinga
lepas di tepi kolam renang. Mereka kemudian berdebat dan berkelahi di ates semen basah,
memperdebatkan apakah akan memilih bir Miller Lite karena "rasa lebilh baik" atau karena
"kurang isian" Iklan ini tanpa diragukan menarik perhatian jutaan orang yang menonton
sepak bola NFL, dan secra emosi mungkin terargsang dan nama merek terbantudiingat
kembali. Pada saat yang sama, iklan ini menimbulkan isu-isu etis yang bertentangan dengan
kepatutan lklan. Faktanya bahwa banyak orang serta perempuan tersinggung oleh iklan yang
menggambarkan individu sebagai objek seks tanpa otak.

18
Penggunaan seks dalam iklan adalah masalah yang menjadi perhatian masyarakat dan
regulator iklan di seluruh dunia." Seks dalam iklan dapat merendahkan dan, untuk alasan ini,
harus digunakan dengan hati-hati. Dalam menyimpulkan bagian ini, perlu dicatat babwa
"menampilkan kulit" dalam iklan tidak selalu menyamakan dengan menjadi seksi atau
menjadikan pria atau wanita objek seksual Misalaya, iklan "Got Milk?" merupakan gambaran
yang menarik perhatian dari seorang aktris yang ada hubungannya dengan naskah iklan
mengenai nutrisi dalam susu memainkan peran penting dalam "menjaga berat badan yang
sehar dan membantu konsumen untuk "tampil yang terbaik.

2.7 Pesan Bawah Sadar dan Simbolis yang Dilekatkan

Kata bawah sadar mengacu pada penyajian rangsangan pada kecepatan atau tingkat visual
yang berada di bawah ambang batas sadar kesadaran. Salah satu contoh adalah
perlengkapan kaset swadaya (seperti kaset untuk membantu seseorang berhenti merokok)
Memainkan pesan pada tingkat desibel kurang jelas ke telinga telanjang. Rangsangan yang
tak terlibat oleh indra sadar mungkin tetap dianggap bawah sadar. Kemungkinan ini telah
menghasilkan perhatian yang cukup besar dari para kritikus iklan dan telah mendorong baik
melalui dari para peneliti. Meskipun sangat thdak mungkin pengiklan menggunakan alam
bawah sadar, survei menunjukkan bahwa sebagian besar orang Amerika percaya pengiklan
menggunakannya.

Perwakilan masyarakat periklanan sangat menyangkal penggunan periklanan bawah sadar.


Protes asli tentang iklan bawah sadar terjadi lebih dari 50 tahun yang lalu sebagai tanggapan
terhadap seorang peneliti yang mengaku telah meningkatkan penjualan coca-cola dan
berondong Jagung di bioskop New Jersey dengan menggunakan pesan bawah sadar.

Interal lima detik selama film Picnic, pesan bawah sadar mengataran “minum coca-cola”
“makan brondong jagung”muncul di layar untuk hanya 1/3.000 detik. Meskipun mata
telanjang tidak mungkin telah melihat pesan ini, penelit, James vicary mengklaim bahwa
penjualan Coca-cola dan berondong jagung meningat mastng-masing 58 persen dan 18
persen Meskipun penelitian Vicary tidak berarti secara ilmiah karena ia gagal menggunakan
prosedur Ikriprimental yang tepat, studi ini tetap menimbulkan kekhawatiran publik tentang
iklan bawah sadar dan menyebabkan sidang kongres.

19
“undang-undang fedral di Amerika Serikat tidak pernah di berlakukan, tetapi sejak itu iklan
bawah sadar telah menjadi subjek perhatian oleh pera kritikus iklan, masalah memalukan
bagi para praktisi periklanan, dan isu penasaran untuk akademiai iklan”.

 Mengapa Periklanan Bawah Sadar Tidak Mungkin Bekerja

Banyak praktisi periklanan dan sarjana marcom tidak memprrhitungkan argumen key dan
dengan keras tidak setuju dengan kesimpulannya. Bagian dari kesulitan dalam mencapai
jawaban yang jelaa mengenai siapa yang benar siapa yang salah dari kenyataan bahwa
konsumen berbeda dalam hal apa yang mereka maksud dengan iklan subliminal. Bahkan ada
tiga bentuk stimulasi bawah sadar yang berbeda. Bentuk pertama menyajikan rangsangan
visual pada tingkat yang sangat cepat melalui perangkat yang disebut tachistoscope.

Bentuk terakhir, penyematan, adalah tentang apa yang telah ditulis key dan merupakan
bentuk iklan yang telah di pelajari para peneliti. Untuk lebih menghargai penyematan.

 Situasi Unik Saat Rangsangan Bawah Sadar Mungkin Mempengaruhi Pilihan Merek

Banyak perilaku manusia tidak berada di bawah kendali kesadaran melainkan terjadi hampir,
secara otomatis (yaitu tanpa campur tangan kognitif). Memanfaatkan aspek psikologi
manusia komunikator mungkin dapat menggunakan teknik yang disebut subliminal priming
(menyiapkan alam bawah sadar) untuk memengaruhi pilihan merek konsumen. Secara
singkat, l Priming melibatikan penyajian orang dengan kala-kata tunggal atau gambar pada
kecepatan yarng berada di bgwah ambang batas sadar. Kata-kata/gambar dapat mengaktifkan,
atau menginisiasi pengetahuan masyarakat, keyakinan, stereotip, atau kognisi lainnya.Kognisi
lainnya pada gilirannya, mampu memengaruhi perilaku individu di bawah kondisi yang tepat.

Secara khusus, untuk subliminal priming menjadi efektif, topik priming harus sesuai dengan
kebutuhan pernyataan, motivasi, atau tujuan individu saat ini. Dengan kata lain, seseorang
tidak dapat secara subliminal diinduksi untuk bertindak dengan cara tertentu kecuali ia
memiliki kebutuhan untuk bertindak seperti itu. “Misalnya, individu yang disiapkan dengan
kata-kata seperti “murah hati "membantu", dan "memberi" (semua yang berhubungan dengan
kemurahan hati) tidak akan secara otomatis memyumbangkan uang untak amal kecuali
mereka memilikikeinginan yang tersemat untuk membantu orang lain. Selain itu, kebutuhan

20
yang disiapkan tidak tetap meajadi penggerak aktif penilaian dan perilaku dalam jangka
panjang, tetapi terbatas panjang pengaruhnya.

Oleh karena itu, pengikdan mungkin secara tidak sadar mengaktifkan pikiran atau perasean
Yang bprnubungan dengan merek tertentu, tetapi komsumen tidak akan bertindak ataus
pikiran atal parslean jila dia saat itu tidak di pasar untuk mambeli produk yang berhubungan
dengan ita. Seure uium, tu akan diharapkan bałwa iklan media mass aikan menililki
efekaivitas sedilit dalam hal ini mengingat babwa paparan iklan dan keputusan pembelian
biasanya dipisahkan dalam alku Namun, titik iklan pembelian (misalnya, program radio di
dalam toko) dapat memberikan topat (mesikipun tidak etis) media untuk.secara bawah sadar
menyiapkan konsumenuntuk mombell merek tertentuPetmbahasan sebelumnya mungkin
telah disajikan pembaca dengan sinyal bervarias: Di satu sisl, dinyatakan baıwa lklan yang
tersematian mungkin tidak dapat mernengaruhi perilaku pilihan longumen. Kemudian, di sisi
lain, dua paragraf terakhir telah menyarankan bahwa pengguiaar subilminal priming mungkin
bisa berhasil. Seperti yang ditunjukkan di awal bab serta tertpa lajn dalam buku ini, teknik
marcom umamnya tidak selalu efektif dalam semua keadaas Sebalikoya, berdasarkan prinsip
"semua tergantung, satu-satunya kesimpulan yang teput adalah bahwa ikkan bawah sadar
mungkin tidak efektif dalan sebagian besar keadaan, meskipyun kunginan tetap banwa ia
mampu memengaruhi perilaku pilihan konsumen dalamkopdisi techntas Fokus hMC
menjelaslan sebuah penelitian yang menggunakan priming bawah sadar dan mpenunjukiian
bakowa bentuk perilidanarf bawah sadar mampu memengaruhi plihan.

2.8 Fungsi Musik dalam Periklanan

Musik telah menjadi komponen pesting dari lanskap perikjanan fmpur ejak awal era
perekaman suara.Jingle, musik latar, lagu-agu popuier, Gao pengaturan kasik yang cgunakan
unhak menarik perhatian, menyampaukan nual jual, nengarur naaa enostona unnuk Kian, dan
memengaruhihati rndengar. Artis terkenal, pengiring vokal tanpa musik, dan vokalis, tidak
dikenaldigunakan secara luas dalam mempromosikan segala sesuatu dari peleinbut kain
sarnpai mobil Sebuah lagu Celine Dion, "I Drove All Night, adalah ftur dalam serangkaian
iklan Chrysler.e Sich rocker Terkenal Bob Dylan diperkenalkan dalam iklan untuk Victoria's
Secret.

21
Chevrolet meluncurkan kampanye ikian besar di seluruh lagu yang mengutip Chevy atau
produk Chevy, termasuk lagu-lagu dari Beach Boys (409 ), Don McLean (American Pie),
Ehon john ('Crocodile Rock), dan Prince (Little Red Corvette) Lagu ditampilkan milk Wilco
"Sky. Blue Sky muncul dalam serangkaian ikian Voikswagen. Lagu 1he Album Leal Always
for Youmuncul di iklan Cadillac Escalade"Sanyak praktisi dan akademus: periklanan
menganBgp musuk mampu melakukan berbagai fungsi komuilkasi yang berguna. Ini
iermasuk inenarik perhatian pesan komersial, nnempatkandalam suasana hati positif saat
mendengar atau melthat pesan ini, membuat mereka lebih mudah menerima argumen pesan,
dan bahkan pengguna komuniKasi nakna lentang merek yang diiklankan" Perhati.an, misaly
penggunaa u terkenal. Dalam komersial ini kamera keamanan menangkup Ke pengiriman
Colke di supermarket Sementara lagu yang terkena dari ank vu Cheatin' Heart, terdengar di
latar belakang pengantar barang erna Pepsi yang berdekatan dengan pendingin Coca-ol musy
melihat pada pendingin Pepsi, membukanya, dan kemudian menguakanng ita sangat
mayampaikan coe an tidak akan hampir sama efektif musik latar belakane"Vou Cheatin'
Heart" vang berfungsi untuk meniagkatkan minatdalam komersial serta mengoordinasikan
sempurna dengan titik kunci komersial ini: Pepsi begitu baik bahkan karyawan Coke akan
beralih loyalitas.San ingrat dari studi kasik menunjukkan pengaruh potensial musik ketika
datempatkan dalam konteks peridianan." Peneitian ini menggunakan pengondisian klasik
dalam upayanrpetierensi peserta saudi catuk bolpoin." Seperti yang Anda ingat dari kurus
dalam puoOg aau petiaku konsumen, rangsangan tidak dikondisikan adalah sesuatu dalam
lingkungan yang secara alami membangkitkan perasaan atau pikiran pada orang, Misalnya,
bayi, anak anjing, bunga tausim semi, dan musim dingin menimbulkan perasaan positif pada
kebanyakan orang Seouan ra dikondisikan (conditional stimulus/ C) adalah salah satu yang
emosional atau Xogud sebelum terjadinya percobaan pengondisian. Dalam istilah sederhana,
pengondisian kiasik dicapal bula patangan darl hasl US dan CS diransfer perasaan dari US
(musik dalam asus lnke Cs (bolpoin)

22
2.9 Peran Periklanan Komparatif

Praktik saat pengiklan langsung atau tidak langung membandingan produk mereka terhadap
penawaran yang kompetitif dan keunggulan pernyataan disebut periklanan komparatif Iklan
komparatif bervariasi baik sehubungan dengan ketegasan dari perbandingan dan sehubungan
dengan apalah target perbandingan diberi nama atau disebut dalam istilah umum. Di beberapa
negara (misalnya, Belgia, Hong Kong, dan Korea) adalah ilegal untuk menggunakan
periklanan komparatif, dan dengan pengecualian dari Amerika Serikat dan nggris,
perbandingan periklanan jarang digunakan di negara-negara tempat mereka legal. Untuk
lebih menghargai iklan komparatif, akan berguna untuk memeriksa beberapa contoh.iklan u
ntuk Vicks NyQuil membandingkan sendiri secara langsung terhadap pesaing Tylenol.

Iklan tersebut menumjukkan bahwa Vicks NyQul menawarkan hingga delapan jam rasa lega
dari batuk dibandingkan dengan Tylenol yang memberikan hanya empat jam rasa lega.
Pertimbangkan sekarang perbandingan iklan tidak langsung bagi Allegra Tanpa meyebutkan

merek yang kompetitif, iklan ini menunjukkan grafis dan salinanaya bahwa dosis Allegra
"berlangsung hingga 4 kali lebdh lama dari satu dosis obat bebas alergi kebanyakan yang
dijual bebas).

 Masalah Kredibliitas

Efektivitas ikian komparatif meningkat ketika klaim perbandingan dibuat untuk tampil lebih
kredibel. Ada tiga cara untuk mencapai hal ini: (1) memiliki sebuah organisasi penelitian

Independen yang mendukung klaim keunggulan, (2) menampilkan hasil tes yang
mengesankan untuk mendukung klaim, dan (3) menggunakan endorser yang dipercaya
sebagai juru bicarMenllal EfektivitasKarena iklan komparatif membuat klaim untuk merek
yang diklankan dibandingkan dengan merek lain dan xarena koasumen mengolah informasi
kormparatif ini dengan cara yang relati teknik pengukuran dalam menilai efektivitas iklan
komparatif paling sensitif ketika pertanyaan diajukan dengan gaya yang relatif. Artinya,
untuk sensitivitas maksimal, kopteks pertanyasa, atau kata-kata, harus sesuai dengan proses
dalam pikiran konsumen.

23
Sebagai contoh, dengan mengacu pada Vicks NýQuil, ada dua pertanyaan alternatifyang bisa
dibingkai untuk memastikan apakah konsumen merasa Vicks NyQuil sebagai merek yang
efektif dalam memberikan bantuan

(1) Seberapa besar kemungkinan bahwa efek meringankan batuk Vicks NyQuil tahan lama?

(perumusan non-perbandingan) atau (2) Seberapa besar kemungkinan bahwa Vicks NyQuil
menberikan bantuan batuk lebih tahan larna dibandingkan Tylenol? (perumusan
pezbandingan). Penelitian telah menunjukkan bahwa perumusan perbandingan melakukan
pekerjaaa yang lebih baik untuk menilai keyakinan konsumen setelah paparan mereka
terhadap iklan komparatif.

24
BAB 3

PENUTUP

31. Kesimpulan

Iklan harus sesuai dengan fakta, termasuk kualitas produk, iklan menyesatkan jika tidak
sesuai dengan fakta. Maka persuasi sebenarnya terjadi manakala fakta yang dijadikan
informasi memang memiliki kekuatan untuk meyakinkan khalayak. Masalah bagi pengiklan
dalam dunia industri jika produk tidak punya kekuatan, sehingga iklan harus bertumpu
kepada kekuatan kata kata dan materi informasi.Untuk menjamin bahwa suatu barang dan
jasa dalam penggunaannya nyaman, aman dan tidak membahayakan bagi konsumen, maka
konsumen di beri hak untuk memilih barang atau jasa sesuai dengan kehendaknya
berdasarkan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan suatu barang
dan jasa.

25
26

Anda mungkin juga menyukai