PPK Tindakan THT
PPK Tindakan THT
PPK Tindakan THT
Ditetapkan Oleh
Tanggal Terbit/Revisi
Direktur Rumah Sakit Umum
Daerah
PANDUAN Kota Cilegon
PRAKTIK KLINIS
1. BAHAN :
B. BAHAN
DAN ALAT Larutan Betadine 100 ml
Alkohol 70% 25 ml
Oxymetazoline nasal spray 1 botol
Kassa Depper Tonsil 1 pack (@5 buah)
Kassa steril 1 pack (@5 lembar)
Roll tampon 1 pack
2. ALAT :
Bipolar 1 set
Mouth gag Davis 1 set dengan tonge depressor
ukuran 1, 2, 3, dan 4
Negus Artery Forceps 1 buah
Adenoid Currette 2 buah
Pinset Bayonet 1 buah
Suction Tip lurus 1 buah
Yankauer Suction Catheter Bulb Tip (disposable)
Bila diperlukan : Forsep Blakesley lurus 1 buah,
Nasoendoskop 00 1 buah, Kamera 1 set, Light
Source 1 set
Lampu kepala
Mesin Suction dan Selang Suction
RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH PROSEDUR TINDAKAN THT-KL
TINGKAT
REKOMENDASI A/B/C
PENELAAH KRITIS KELOMPOK STUDI LARING FARING PERHATI-KL
RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH PROSEDUR TINDAKAN THT-KL
PERSIAPAN
Terdiri atas persiapan Pasien, Bahan dan Alat, serta Petugas :
RUMAH SAKIT
PROSEDUR TINDAKAN THT-KL
UMUM DAERAH
TONSILEKTOMI (ICD 9 CM : 28.2)
KOTA CILEGON
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/6
g. Gunting tonsil
h. Adenoid Currette 2 buah
i. Yankauer Suction Catheter Bulb Tip (disposable)
j. Needle Holder
k. Blade Holder
l. Blade no. 12 (disposable)
m. Sickle Knife
n. Lampu kepala
o. Mesin suction dan selang suction
1. Dokter Spesialis THT-KL yang mempunyai kewenangan
C. PETUGAS
klinis
2. PPDS Sp.1 THT-KL yang mempunyai kewenangan
klinis sesuai tingkat kompetensi pendidikannya
3. Perawat Kamar Operasi THT-KL yang mempunyai
kewenangan klinis
4. Dokter Spesialis Anestesi yang mempunyai kewenangan
klinis
1. Antibiotik profilaksis IV diberikan 30 menit sebelum
PROSEDUR
insisi
2. Identifikasi
3. Sign in
4. Time out
5. Pasien terbaring dalam narkose umum di meja operasi
6. Tehnik operasi tonsilektomi adalah mengangkat jaringan
tonsil yang secara umum dilakukan dengan insisi mukosa
faring dan diseksi tonsil diikuti dengan hemostasis
mengikat pembuluh darah (tehnik operasi dapat
menggunakan cold instrument atau guillotine dissection.
Tehnik lain untuk mengangkat tonsil bersamaan dengan
hemostasis dapat dilakukan dengan electrosurgery/
diathermy, radiofrequency ablation, coblation,
harmonic scalpel, thermal welding, carbon dioxide laser,
micro debrider)
RUMAH SAKIT
PROSEDUR TINDAKAN THT-KL
UMUM DAERAH
TONSILEKTOMI (ICD 9 CM : 28.2)
KOTA CILEGON
No. Dokumen No. Revisi Halaman
4/6
7. Tahapan tonsilektomi dengan metode diseksi
(Dissection method)
8. Pasien dalam posisi terlentang, kepala ekstensi.
9. Dipasang mouth gagDavis sesuai dengan ukuran rongga
mulut pasien.
10. Pole atas tonsil dipegang dengan klem kemudian ditarik
kearah medial
11. Lakukan insisi secara tajam antara massa tonsil dan
pillar dengan menggunakan sickle knife mulai dari pole
atas tonsil.
12. Selanjutnya insisi dilanjutkan secara gentle.
13. Kemudian dilakukan diseksi tonsil menggunakan
disektor sampai tinggal pedikel tonsil di pole inferior.
Diseksi juga dapat dilakukan dengan menggunakan
electrosurgery/ diathermy, radiofrequency ablation,
coblation, harmonic scalpel, thermal welding, carbon
dioxide laser, micro debrider.
14. Pedikel di klem dengan Negus Artery Forceps, tonsil
digunting.
15. Perdarahan dirawat dengan cara ligasi menggunakan
benang Silk 2-0.
16. Hal yang sama dilakukan pada tonsil sisi kontralateral.
17. Dilakukan evaluasi pada fossa tonsil, bila ada
perdarahan dilakukan hemostasis.
18. Mouth gag Davis dilepas
19. Operasi selesai
20. Sign out
RUMAH SAKIT
PROSEDUR TINDAKAN THT-KL
UMUM DAERAH
TONSILEKTOMI (ICD 9 CM : 28.2)
KOTA CILEGON
No. Dokumen No. Revisi Halaman
5/6
1. Medikamentosa
PASCA PROSEDUR
TINDAKAN Dexametason dosis tunggal intraoperative injeksi
(Rekomendasi A)
Antibiotika : Amoxillin clavulanat selama 3 hari
Analgetika : Paracetamol atau metampiron selama
3 hari
4. Evaluasi outcome :
Tidak ada risiko obstruksi napas yang dapat
berisiko mengancam kematian
Tidak ada perdarahan dan terbentuk fibrin
Luka operasi tidak infeksi
Tidak ada dehidrasi
5. Diet : lunak dan dingin 5 hari
TINGKAT A/B/C
REKOMENDASI
Tampon gulung
Oxymetazoline nasal spray
Xylocain gel
Injeksi gentamicin dan injeksi dexametason
Fibrin glue jika diperlukan.
Jarum spinal jika diperlukan
Disposible Syringe 3 ml, 5 ml, 10 ml.
Injeksi epinefrin/ Phenilcain
H2O2 3%.
Betadine.
Saline Water.
2. ALAT FESS :
Nasal Endoscopic scope 0º, 30º, 45º, 70º, ukuran 4
mm dan 2,7 mm
Endoskopi flouresence LCS
Camera System
Light Source
Kabel Light Source
TV monitor system
Anti Fog
Navigation System
Radiofrequency System
Bipolar System
Microdebrider system, terdiri dari:
o Tip Microdebrider
o Hand Piece Microdebrider
o Hand Piece Burr Cutting & Diamond
Electro Kauter Bipolar dan monopolar
RUMAH SAKIT PROSEDUR TINDAKAN THT-KL
UMUM DAERAH
FUNCTIONAL ENDOSCOPIC SINUS SURGERY
KOTA CILEGON (FESS)
TINGKAT A/B/C
REKOMENDASI
PERSIAPAN Terdiri atas persiapan Pasien, Bahan dan Alat, serta Petugas :
2. ALAT :
Mikroskop atau endoskopi operasi telinga dengan
monitor sistem dan perekaman data operasi
Mesin bor telinga high speed
Hand piece otologi
Bipolar atau monopolar electro-cautery system
Set operasi mikro telinga :
o Hartman ear speculum, diameter 5, 6, 7.5
mm
o Hatman Nasal speculum, panjang 13 cm
o Retraktor telinga ukuran anak dan dewasa
o Suction tube diameter 0.7, 1, 1.3, 1.5, 2, 2.2,
2.5, 3.2 mm, panjang 10 cm
o Suction handle with cut-off hole
o Surgical handle
o PLESTER elevator
o LEMPERT elevator
o Tissue forceps
o Wullstein forcep
o Gunting, curved, sharp/bunt, panjang 12 cm
o Forsep arteri lurus
o Forcep arteri curved
o Forsep mikro telinga
o Forsep mikro biopsi telinga lurus
o Forsep mikro biopsi telinga arah atas
o Forsep biosi telinga arah bawah
o Forsep mikro gunting lurus, kanan, kiri
RUMAH SAKIT
PROSEDUR TINDAKAN THT-KL
UMUM DAERAH
TIMPANOMASTOIDEKTOMI
KOTA CILEGON
Malleus Nipper
Flap knife
Round knife 45 dan 90 derajat
Sickle knife
Micro respatorium
Pick 45 derajat
Pick 90 derajat
Hook footplate
Wullstein needle, long curved
Double ended sharp curretes
Metal cases and rack
a. Dokter Spesialis THT-KL yang mempunyai
C. PETUGAS
kewenangan klinis
b. PPDS Sp.1 THT-KL yang mempunyai kewenangan
klinis sesuai tingkat kompetensi pendidikannya
c. Perawat Kamar Operasi THT-KL yang mempunyai
kewenangan klinis
d. Dokter Spesialis Anestesi yang mempunyai
kewenangan klinis
1. Identifikasi
PROSEDUR
2. Sign in
3. Time out
4. Pasien terbaring dalam narkose umum di meja operasi
5. Pada daerah operasi yang akan diinsisi dilakukan suntikan
dengan larutan Xylocaine 1% dengan epinefrin 1 :
100.000., untuk memisahkan periosteum
6. Dilakukan insisi retroaurikular 3-5 mm dari sulkus atau
pada batas kulit rambut daerah retroaurikular, mulai dari
kulit, subkutis, hingga periosteum, mulai dari setinggi
linea
RUMAH SAKIT
PROSEDUR TINDAKAN THT-KL
UMUM DAERAH
TIMPANOMASTOIDEKTOMI
KOTA CILEGON
TINGKAT A/B/C
REKOMENDASI
Ditetapkan Oleh
Tanggal Terbit/Revisi
Direktur Rumah Sakit Umum
Daerah
PANDUAN Kota Cilegon
PRAKTIK KLINIS
PERSIAPAN Terdiri atas persiapan Pasien, Bahan dan Alat, serta Petugas :
2. ALAT :
Mikroskop operasi telinga dengan monitor sistem
dan perekaman data operasi
Mesin bor telinga high speed
Hand piece otologi
Bipolar atau monopolar electro-cautery system
Set operasi mikro telinga :
o Hartman ear speculum, diameter 5, 6, 7.5
mm
o Hatman Nasal speculum, panjang 13 cm
o Retraktor telinga ukuran anak dan dewasa
RUMAH SAKIT
PROSEDUR TINDAKAN THT-KL
UMUM DAERAH
MASTOIDEKTOMI RADIKAL
KOTA CILEGON
RUMAH SAKIT
PROSEDUR TINDAKAN THT-KL
UMUM DAERAH
MASTOIDEKTOMI RADIKAL
KOTA CILEGON
TINGKAT A/B/C
REKOMENDASI
PERSIAPAN Terdiri atas persiapan Pasien, Bahan dan Alat, serta Petugas :
o Pick 90 derajat
o Hook footplate
o Wullstein needle, long curved
o Double ended sharp curretes
o Metal cases and rack
a. Dokter Spesialis THT-KL yang mempunyai
C. PETUGAS
kewenangan klinis
b. PPDS Sp.1 THT-KL yang mempunyai kewenangan
klinis sesuai tingkat kompetensi pendidikannya
c. Perawat Kamar Operasi THT-KL yang mempunyai
kewenangan klinis
d. Dokter Spesialis Anestesi yang mempunyai
kewenangan klinis
1. Identifikasi
PROSEDUR
2. Sign in
3. Time out
4. Pasien terbaring dalam narkose umum di meja operasi
5. Pada daerah operasi yang akan diinsisi dilakukan
suntikan dengan larutan Xylocaine 1% dengan
epinefrin 1 : 100.000., untuk memisahkan periosteum
6. Dilakukan insisi retroaurikular 3-5 mm dari sulkus
atau pada batas kulit rambut daerah retroaurikular,
mulai dari kulit, subkutis, hingga periosteum, mulai
dari setinggi linea temporalis sampai mendekati ujung
mastoi
7. Dilakukan pengambilan tandur fasia muskulus
temporalis atau perikondrium tragus
8. Mastoidektomi superfisialis/sederhana:
a. Bor korteks mastoid dengan landmark segitiga
Mc Ewen, dengan mengidentifikasi dinding
posterior
RUMAH SAKIT PROSEDUR TINDAKAN THT-KL
UMUM DAERAH
CANAL WALL DOWN
KOTA CILEGON TYMPANOPLASTY/MASTOIDECTOMY
TINGKAT A/B/C
REKOMENDASI