Contoh Artikel
Contoh Artikel
Contoh Artikel
Abstrak
Rumah Sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan masyarakat diharapkan dapat memberikan pelayanan kesehatan
yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, sehingga terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bermutu, salah
satunya adalah pelayanan rekam medis. Masalah penerapan pengodean pada keakuratan diagnosis penyakit sering
terjadi sehingga berdampak pada kesalahan pencatatan penyakit dan analisis pembiayaan kesehatan. Tujuan
penelitian adalah mengetahui hubungan pengetahuan coder dan ketepatan terminologi medis terhadap keakuratan
kode diagnosis berdasarkan ICD-10 di RST. Dr. Reksodiwiryo Padang. Jenis penelitian adalah survei analitik dengan
pendekatan kuantitatif dan rancangan penelitian cross-sectional. Populasi penelitian yaitu coder sebanyak 12 orang
dan 944 dokumen rekam medis. Sampel penelitian adalah 12 orang coder dan 100 dokumen rekam medis. Instrument
yang digunakan adalah kuesioner, dan pedoman observasi. Teknik sampling coder dengan menggunakan sampling
jenuh, dokumen rekam medis dengan menggunakan simple random sampling. Hasil penelitian berdasarkan uji
statistik Chi Square hubungan antara pengetahuan coder dengan keakuratan kode diagnosis didapat hasil ρ value
0,015, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hubungan antara terminologi medis dengan keakuratan kode diagnosis di
dapat hasil ρ value 0,004, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara
pengetahuan coder dengan keakuratan kode diagnosis dan ada hubungan antara terminologi medis dengan keakuratan
kode diagnosis.
yaitu 56% ketepatan terminologi medis di RST. dokumen pasien rawat inap yang tidak akurat
Reksodiwiryo Padang di kategorikan tidak 91% rekam medis.
tepat. Tabel 4. Distribusi Frekuensi variabel
keakuratan kode diagnosis oleh coder di RST.
Keakuratan Kode Diagnosis berdasarkan ICD Reksodiwiryo Padang
10 Keakuratan Jumlah
No (%)
Kode Diagnosis (Coder)
Tabel 3. Distribusi Frekuensi variabel
keakuratan kode diagnosis pasien di RST. 1 Tidak Akurat 10 83..3
Reksodiwiryo Padang 2 Akurat 2 16.7
Keakuratan Jumlah
No (%) Jumlah 12 100
Kode Diagnosis (DRM)
Tabel 4 dapat diketahui bahwa sebagian
1 Tidak Akurat 91 91
2 Akurat 9 9
besar keakuratan kode diagnosis oleh coder
Jumlah 100 100 tidak akurat 83.3% (10 orang).
Tabel 3 dapat diketahui bahwa sebagian
besar keakuratan kode diagnosis untuk
Hubungan Pengetahuan Coder dengan keakuratan kode diagnosis berdasarkan ICD-10
Tabel 5. Analisis Bivariat antar variabel pengetahuan dengan keakuratan kode diagnosis
berdasarkan ICD-10 di RST. Reksodiwiryo Padang
Keakuratan Kode Diagnosis
Pengetahuan Jumlah r
Tidak Akurat Akurat P Value
Coder
n % n % n %
Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa Diagnosis berdasarkan ICD yang tidak akurat di
tangani oleh coder yang memiliki pengetahuan rendah yaitu 100 % di bandingakan dengan
pengetahuan tinggi yaitu 0 %.hasil uji chi square menunjukan ada hubungan antara pengetahuan
dengan keakuratan diagnosis berdasarkan ICD 10 p value 0.015 (p<0.05)
Hubungan Ketepatan Terminologi Medis dengan keakuratan kode diagnosis berdasarkan ICD-10
Tabel 6. Analisis Bivariat antar variabel terminologi medis dengan keakuratan kode diagnosis
berdasarkan ICD-10 di RST. Reksodiwiryo Padang
Terminologi medis Keakuratan Kode Diagnosis Jumlah PR 95% CI P Value
Tidak Akurat Akurat
n % n% n %
Kurang Tepat 55 98.2 1 1.8 56 100 10.182 0.010
Tepat 36 81.8 8 18.2 44 100 (1.323-78.384)
Berdasarkan tabel 6 dapat diketahui bahwa keakuratan kode Diagnosis berdasarkan ICD 10 lebih
banyak pada terminologi medis yang tidak tepat di bandingakan dengan terminologi medis tepat yaitu
81.8 %.hasil uji chi square menunjukan ada hubungan yang bermakna antara ketepatan terminologi
medis dengan keakuratan diagnosis berdasarkan ICD 10 nilai p value 0.010 (p<0.05). Hasil uji statistik
Prevalence Ratio (PR) menunjukan terminologi medis yang tidak tepat berisiko 10.182 kali memiliki
keakuratan diagnosis yang tidak akurat dibandingkan dengan terminologi medis yang tepat (PR 95%
CI 1.323-78.384)
Keakuratan Kode Diagnosis berdasarkan ICD- dokter wajib membuat rekam medis dan
10 menegakkan diagnosis yang tepat dan jelas.
Berdasarkan hasil analisis di atas di RST. Penyebab dari ketidakakuratan kode diagnosis
hal ini sangat berdampak terhadap besarnya a. Diagnosis yang ditetapkan oleh dokter
klaim yang dibayarkan karena besarnya biaya tidak spesifik misalnya untuk letak anatomi dan
klaim tergantung dari kode diagnosis yang fisiologinya tidak dituliskan, sehingga
dimasukkan ke dalam program INA-CBGs, menyulitkan coder dalam memilih kode diagnosis
sehingga ketidak akuratan kode diagnosis ini utamanya dengan tepat.
akan membawa dampak besar terhadap
b. Tulisan diagnosis yang ditetapkan oleh
pendapatan Rumah Sakit. Rumah Sakit dapat
dokter tidak terbaca, sehingga menyulitkan
mengalami kerugian akibat ketidaksesuaian
petugas coder dalam memberikan kode diagnosis.
jumlah klaim yang dibayar dengan besaran
biaya yang telah dikeluarkan oleh Rumah c. Faktor komunikasi yang kurang antara
Sakit untuk suatu pelayanan dan juga petugas karena selalu ada pergantian petugas.
termasuk rumah sakit swasta jika banyak d. Kurang teliti petugas coder dalam
klaim yang tidak sesuai maka lama kelamaan membaca tulisan dokter dan dalam memberikan
biaya operasional akan mati. kode diagnosis pasien,
d. Beban kerja petugas koding Hal ini sesuai dengan yang tertuang dalam
Depkes (2006) bahwa yang menyebabkan ketidak
e. Sarana kerja yang tersedia
akuratan kode diagnosis salah satunya adalah
f. Sarana komunikasi di tempat kerja perlu
petugas rekam medis (coder) yang
dipertimbangkan apakah tersedia
bertanggungjawab dalam pemberian kode
kemudahan telepon, intercom, atau
diagnosis pasien yang telah ditetapkan oleh
sejenisnya agar petugas koding mudah
dokter.8 Salah satu faktor yang menyebabkan
konsultasi dengan dokter yang
coder salah dalam pemberian kode diagnosis
menuliskan diagnosis.
adalah kurangnya pengetahuan coder tentang tata
g. Masih perlu dipertimbangkan juga cara penggunaan ICD-10 dan ketentuan-ketentuan
kemampuan koding untuk yang ada didalamnya serta pengetahuan
berkomunikasi secara efektif dan efisien penunjang lainnya yang berkaitan dengan koding
dengan berbagai pihak terutama dengan dan yang mendukung ketepatan dalam pemberian
dokter yang menuliskan diagnosis. kode diagnosis.