Makalah Analisis Rasio Keuangan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA

PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keungan

Dosen Pengampuh : Dra. Hariany Idris, M.Si

Di Susun Oleh :

Kelas A – Kelompok IV

Sumarni (210901600003)

Asnelli Absyam (210901600011)

Naila Zalsabila Nurman (210901601020)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI TERAPAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Kami panjatkan karena berkat rahmat
dan bimbingannya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Analisis Rasio”.
Adapun karya ilmiah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah “Analisis
Laporan Keuangan” karya ilmiah ini berisikan tentang menganalisis rasio laopran
keuangan perusahaan 3 tahun terakhir.

Semoga karya ilmiah ini memberikan informasi yang berguna serta


bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan
bagi kita semua.

Terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Analisis Laporan


Keuangan yakni Ibu Dra. Hariany Idris, M.SI. dan juga terima kasih kepada
semua anggota kelompok 4 yang telah berperan dalam penyusunan karya ilmiah
ini.

Makassar, 27 September 2022

Kelompok IV
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

Daftar Tabel

BAB 1 PEMBUKAAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

A. Definisi Analisis Rasio Keuangan

B. Jenis - Jenis Analisis Rasio

C. Tujuan dan Manfaat Analisis Rasio Keuangan

BAB III ANALISIS DESKRIPTIF

A. Profil Perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk

B. Metode Penelitian

C. Laporan Keuangan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk

D. Hasil Analisi Rasio

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

Daftar Pustaka
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Definisi Analisis Rasio Keuangan

Analisis rasio adalah membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan


keuangan untuk mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan serta menilai
kinerja manajemen dalam suatu periode tertentu. James C Van Horne dikutip dari
kasmir (2008:104) definisi rasio keuangan merupakan indeks yang
menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh dengan membagi satu angka
dengan angka lainnya. Pada umumnya rasio keuangan bermacam-macam
tergantung kepada kepentingan dan penggunaannya, hegitu pula perbedaan jenis
perusahaan juga dapat menimbulkan perbedaan rasio-rasionya.

Salah satu metode yang dapat dilakukan untuk menganalisa laporan


keuangan adalah analisis rasio Analisis rasio adalah cara analisa dengan
menggunakan perhitungan perhitungan perbandingan atas data kuantitatif yang
ditujukkan dalam neraca maupun laba rugi.

Menurut Irawati (2005: 22) rasio keuangan merupakan teknik analisis dalam
bidang manajemen keuangan yang dimanfaatkan sebagai alat ukur kondisi
keuangan suatu perusahaan dalam periode tertentu ataupun hasil-hasil usaha dari
suatau perusahaan pada satu periode tertentu dengan jalan membandingkan dua
buah variabel yang diambil dari laporan keuangan perusahaan, baik daftar neraca
maupun laba rugi.

B. Jenis - Jenis Analisis Rasio

1. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek perusahaan


dengan melihat aktiva lancar perusahaan relatif terhadap utang lancarnya (utang
dalam hal ini merupakan kewajiban perusahaan). Dua rasio likuiditas jangka
pendek yang sering digunakan adalah rasio lancar (Current Rasio) dan rasio
quick (sering juga disebut acid test ratio).

 Rasio Lancar (Current Rasio)

Rasio lancar mengukur kemampuan perusahaan memenuhi utang jangka


pendeknya dengan menggunakan aktiva lancarnya (aktiva yang akan berubah
menjadi kas dalam waktu satu tahun atau satu siklus bisnis). Berikut ini
perhitungan rasio lancar :

Aktiva Lancar
Rasio Lancar =
Utang Lancar

 Rasio Quick
Dari ketiga komponen aktiva lancar (kas, piutang, dan persediaan),
persediaan biasanya dianggap merupakan aset yang paling tidak likuid. Hal ini
berkaitan dengan semakin panjangnya tahap yang dilalui untuk sampai
menjadi kas, yang berarti waktu yang diperlukan untuk menjadi kas semakin
lama, dan juga ketidakpastian nilai persediaan. Meskipun persediaan
dicantumkan dalam nilai perolehan/cost, sedangkan apabila persediaan laku,
kas yang diperoleh sama dengan nilai jual yang secara umum lebih besar
dibandingkan dengan nilai perolehan. Dengan alasan di atas, persediaan
dikeluarkan dari aktiva lancar untuk perhitungan rasio quick. Berikut ini
perhitungan rasio quick.

Aktiva Lancar - Persediaan


Rasio quick =
Utang Lancar

2. Rasio Aktivitas

Rasio ini melihat pada beberapa aset kemudian menentukan berapa tingkat
aktivitas aktiva aktiva tersebut pada tingkat kegiatan tertentu. Aktivitas yang
rendah pada tingkat penjualan tertentu akan mengakibatkan semakin
besarnya dana kelebihan yang tertanam pada aktiva aktiva tersebut. Dana
kelebihan tersebut akan lebih baik bila ditanamkan pada aktiva lain yang
lebih produktif. Empat rasio aktivitas yang akan dibicarakan adalah: (1)
Rata-rata umur piutang, (2) Perputaran persediaan, (3) Perputaran aktiva
tetap, dan (4) Perputaran total aktiva.

Rata-rata umur piutang melihat berapa lama yang diperlukan untuk


melunasi piutang (merubah piutang menjadi kas). Semakin lama rata-rata
piutang berarti semakin besar dana yang tertanam pada piutang. Rata-rata
umur piutang bisa dihitung melalui dua tahap yaitu dengan menghitung
perputaran piutang dan kemudian menghitung rata-rata umur piutang.

Penjualan
Perputaran Piutang =
Piutang
Rata-rata Umur Piutang = 365 / Perputaran Piutang

Rasio Aktivitas yang kedua adalah rasio perputaran persediaan. Berikut ini
perhitungan rasio aktivitas persediaan

Harga Pokok Penjualan


Perputaran Persediaan =
Persediaan
Rata-rata Umur Persediaan = 365 / Perputaran Persediaan

Perputaran Aktiva tetap bisa dihitung dengan cara formula di bawah ini :

Penjualan
Perputaran Aktiva Tetap =
Aktiva Tetap

Rasio yang terakhir untuk komponen rasio aktivitas adalah rasio


perputaran total aktiva menggunakan formula sebagai berikut
Penjualan
Perputaran Total Aktiva =
Total Aktiva

3. Rasio Solvabilitas

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban-


kewajiban jangka panjangnya. Perusahaan yang tidal solvabel adalah perusahaan
yang total utangnya lebih besar dibandingkan total asetnya. Rasio ini mengukur
likuiditas jangka panjang perusahaan dan dengan demikian memfokuskan pada
sisi kanan neraca. Ada beberapa macam rasio yang bisa dihitung: rasio total
utang terhadap total aset, rasio utang modal saham, rasio Times Interest Earned,
rasio fixed charges coverage.

Rasio Total Utang = Total Uang


Terhadap Total Aset Total Aset

Rasio lainnya adalah Times Interest Earned dan pajak yang dihitung sebagai
berikut :

laba sebelum bunga dan pajak (EBIT)


TIE =
Bunga

Kalau TIE mengukur kemampuan perusahaan membayar beban tetap


bunga, rasio lain akan menghitung kemampuan perusahaan membayar beban
tetap total, termasuk biaya sewa. Rasio ini dinamakan rasio fixed charge
coverage. Berikut ini formula perhitungan rasio tersebut.

Fixed Charge Coverage = EBIT + Biaya Sewa


Bunga + Biaya Sewa
4. Rasio Profitabilitas

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan


(Profitabilitas) pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham yang tertentu. Ada
3 rasio yang sering dibicarakan yaitu :

 Profit Margin

Profit margin menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan

menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu. Rasio ini bisa

dilihat secara langsung pada analisis common size untuk laporan laba rugi

(baris paling akhir). Rasio ini bisa diinterpretasikan juga sebagai

kemampuan perusahaan menekan biaya-biaya (ukuran efisiensi) di

perusahaan pada periode tertentu.

Rumus :

Profit Margin = Laba bersih

Penjualan
Profit Margin
yang tinggi menandakan kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang
tinggi pada tingkat penjualan tertentu. Profit Margin yang rendah
menandakan penjualan yang terlalu rendah untuk tingkat biaya yang
tertentu, atau biaya yang terlalu tinggi untuk tingkat penjualan yang
tertentu, atau kombinasi dari kedua hal tersebut.
 Return On Total Asset (ROA)
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba
bersih berdasarkan tingkat aset yang tertentu. ROA juga sering disebut
juga sebagai ROI (Return On Investment).
Rumus :
ROA = Laba Bersih

Total Aset
 Return On Equity (ROE)

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan Laba

berdasarkan modal saham tertentu. Rasio ini merupakan ukuran

profitabilitas dari sudut pandang pemegang saham.

Rumus :

ROE = Laba Bersih

Modal Saham
Meskipun rasio
ini mengukur laba dari sudut pandang pemegang saham. ROE dipengaruhi
oleh ROA dan tingkat Leverage keuangan perusahaan.

5. Rasio Pasar

Rasio yang terakhir adalah rasio pasar yang mengukur harga pasar relatif
terhadap nilai buku. Sudut pandang rasio ini lebih banyak berdasar pada sudut
investor (atau calon investor), meskipun pihak manajemen juga berkepentingan
terhadap rasio-rasio ini. Ada beberapa rasio yang bisa dihitung: PER (Price
Earning Ratio), dividend yield, dan pembayaran dividen (dividend payout).

PER melihat harga saham relatif terhadap earning-nya. PER bisa dihitung
sebagai berikut:

Harga Pasar per Lembar


PER =
Earning per Lembar

Rasio yang lainnya adalah dividen yield yang dihitung sebagai berikut ini:

Dividen per Lembar


Dividen Yield =
Harga Pasar Saham per Lembar
Rasio yang terakhir adalah rasio pembayaran dividen (dividend payout
ratio). Rasio ini melihat bagian earning (pendapatan) yang dibayarkan
sebagai dividen kepada investor. Bagian lain yang tidak dibagikan akan
diinvestasikan kembali ke perusahaan. Rasio pembayaran dividen dihitung
sebagai berikut:

Rasio Pembayaran Dividen Dividen per Lembar


= Earning per Lembar

C. Tujuan dan Manfaat Analisis Rasio Keuangan

Tujuan dan manfaat dari analisa laporan keuangan, adalah:

1. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode


tertentu, baik harta, kewajiban, modal, maupun hasil usaha yang telah
dicapai untuk beberapa periode.

2. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi


kekurangan perusahaan.

3. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki.

4. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu


dilakukan ke depan yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan
saat ini.

5. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu


penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal.
BAB III

ANALISIS DESKRIPTIF

A. Profil Perusahaan PT. Indofood sukses makmur

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, didirikan di Republik Indonesia pada


tanggal 14 Agustus 1990 PT. Indofood Sukses Makmur Tbk perusahaan yang
bergerak di bidang produsen makanan (mie) dan penggilingan tepung, yang
tercatat di bursa saham Indonesia pada tanggal 4 Juli 1994. Hasil analisis laporan
keuangan menggunakan pengukuran Rasio Likuiditas, Rasio Solfabilitas, Rasio
Pasar dan perusahaan memiliki kemampuan yang Baik untuk mengambil tindakan
dalam menjamin dan melunasi hutang kepada kreditur, dan untuk hasil analisis
rasio keuangan usaha lainnya untuk dapat dijadikan pertimbangan bagi investor
dalam mengambil keputusan untuk menginvestasikan dananya ke perusahaan.

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam menganalisis laporan keuangan menggunakan


pengukuran Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Rasio Pasar, serta perusahaan
memiliki kemampuan yang cukup untuk mengambil tindakan dalam menjamin
dan melunasi hutang kepada kreditur, dengan menggunakan rumus perhitungan
rasio dari masing-masing dari data laporan keuangan perusahaan.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. data
sekunder berupa dokumen yang diperoleh dari IDX/Bursa Efek Indonesia malalui
internet yang ada kaitannya dengan penelitian ini. Data yang digunakan pada
penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan pada perusahaan PT. Indofood
Sukses Makmur Tbk. tahun 2016 sampai dengan tahun 2018 untuk kemudian
dilakukan suatu proses analisa dengan prosedur terkait dengan analisa rasio
keuangan menggunakan penghitungan yang dapat diinterpretasikan ke dalam
hubungan ekonomis yang terkait dengan kinerja dari PT Indofood Sukses
Makmur Tbk.

Penelitian ini pada dasarnya untuk menjelaskan bagaimanakah keadaan dan


kondisi keuangan PT Indofood Sukses Makmur Tbk pada Bulan Desember 2016,
2017, dan 31 Desember 2018.

C. Laporan Keuangan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk

LAPORAN NERACA
PT Indofood Sukses Makmur Tbk
31 Desember 2016 s/d 2018
Tabel 1 : Balance Sheet
ASET LANCAR 31 Des 2018 31 Des 2017 31 Des 2016
kas dan setara kas Rp 8.809.253 Rp 13.689.998 Rp 13.362.236
investasi jangka pendek Rp 4.118.936 Rp 800.159 Rp 534.138
Piutang usaha
Pihak Ketiga Rp 4.258.499 Rp 3.941.053 Rp 3.729.640
Pihak berelasi Rp 1.143.472 Rp 1.098.680 Rp 887.206
Piutang bukan usaha
Pihak ketiga Rp 951.589 Rp 1.430.300 Rp 216.638
Pihak berelasi Rp 219.116 Rp 382.852 Rp 371.033
Persediaan - neto Rp 11.644.156 Rp 9.792.768 Rp 8.469.821
Aset biologis Rp 516.656 Rp 536.821 Rp 699.403
Uang muka & jaminan Rp 822.966 Rp 690.160 Rp 320.384
Pajak bayar dimuka Rp 503.769 Rp 368.412 Rp 180.900
Pajak dibayar di muka &
aset lancar laiinya Rp 284.206 Rp 216.928 Rp 214.044
Total Aset Lancar Rp 33.272.618 Rp 32.948.131 Rp 28.985.443
ASET TIDAK LANCAR
Tagihan pajak penghasilan Rp 446.277 Rp 215.062 Rp 271.485
piutang plasma - neto Rp 1.355.312 Rp 1.158.659 Rp 1.064.600
Aset pajak tangguhan - neto Rp 1.854.918 Rp 2.120.165 Rp 2.044.321
Investasi jangka panjang Rp 4.171.390 Rp 3.588.183 Rp 3.276.017
Tanaman Perkebunan
Rp
Menghasilkan - neto Rp - - Rp 6.014.014
Rp
Belum menghasilkan Rp - - Rp 3.095.395
Rp
Hutan tanaman industri, neto Rp - - Rp 284.162
Aset tetap - neto Rp 42.388.236 Rp 39.492.287 Rp 25.701.913
Properi investasi Rp 42.188 Rp 42.188 Rp 42.188
Biaya ditangguhkan Rp 805.980 Rp 758.038 Rp 627.998
Goodwill Rp 4.320.534 Rp 3.968.725 Rp 3.976.524
Aset tak berwujud Rp 2.136.679 Rp 1.830.140 Rp 2.329.997
Biaya dibayar di muka
jangka panjang Rp 899.443 Rp 961.395 Rp 981.204
Aset tidak lancar lainnya Rp 4.844.221 Rp 1.317.904 Rp 3.479.254
Total Aset Tidak Lancar Rp 63.265.178 Rp 55.452.746 Rp 53.189.072
TOTAL ASET Rp 96.537.796 Rp 88.400.877 Rp 82.174.515

LIABILITAS 31 Des 2018 31 Des 2017 31 Des 2016


LIABILITAS JANGKA
PENDEK
Utang bank jangka pendek
dan cerukan Rp 17.131.455 Rp 9.949.734 Rp 5.697.745
Utang trust receipts Rp 605.883 Rp 636.225 Rp 1.218.864
Utang usaha
Pihak ketiga Rp 3.963.547 Rp 3.361.953 Rp 2.964.533
Pihak berelasi Rp 65.398 Rp 714.034 Rp 573.340
Utang lain-lain - pihak
ketiga Rp 1.471.841 Rp 1.390.487 Rp 1.222.334
Beban akrual Rp 2.289.856 Rp 2.153.449 Rp 2.260.066
Liabilitas imbalan kerja
jangka pendek Rp 877.226 Rp 912.622 Rp 824.778
Utang pajak Rp 296.533 Rp 392.351 Rp 840.162
Utang jangka panjang yang
jatuh tempo dalam waktu
satu tahun
Utang bank jangka pendek
dan cerukan Rp 2.501.023 Rp 2.124.644 Rp 1.608.077
Rp
Utang obligasi Rp 1.998.799 - Rp 1.999.082
Utang pembelian aset tetap Rp 2.541 Rp 2.264 Rp 10.460
Total Liabilitas Jangka
Pendek Rp 31.204.102 Rp 21.637.763 Rp 19.219.441
LIABILITAS JANGKA
PANJANG
Utang jangka panjang -
setelah dikurangi bagian
yang jatuh tempo dalam
waktu satu tahun
Utang bank jangka pendek
dan cerukan Rp 5.312.877 Rp 7.618.216 Rp 9.889.092
Utang obligasi Rp 1.992.058 Rp 3.986.500 Rp 1.994.160
Lainnya Rp 184.640 Rp 2.377 Rp 4.603
Total utang jangka
panjang Rp 7.489.575 Rp 11.607.093 Rp 11.887.855
Liabilitas pajak tangguhan -
neto Rp 991.843 Rp 1.127.069 Rp 1.050.282
Utang kepada pihak-pihak
berelasi Rp 427.859 Rp 351.659 Rp 542.099
Uang muka setoran modal
dari kepentingan pengendali Rp - Rp 1.820 Rp 83.300
Liabilitas imbalan kerja
karyawan Rp 6.406.539 Rp 6.462.639 Rp 5.360.277
Liabilitas estimasi atas
biaya pembongkaran aset
tetap Rp 101.078 Rp 110.068 Rp 89.838
Total Liabilitas Jangka
Panjang Rp 15.416.894 Rp 19.660.348 Rp 19.013.651
TOTAL LIABILITAS Rp 46.620.996 Rp 41.298.111 Rp 38.233.092

EKUITAS
Modal saham - nilai nominal
Tp 100 ( angka penuh) per
saham
Modal dasar - Rp
30.000.000.000 saham
Modal di tempatkan dan
disetor penuh - Rp
8.780.426.500 saham Rp 878.043 Rp 878.043 Rp 878.043
Tambahan modal disetor Rp 283.732 Rp 283.732 Rp 283.732
Laba yang belum terealisasi
dari aset keuangan tersedia
untuk idjual 2 Rp 1.425.098 Rp 951.812 Rp 707.446
Selisih atas perubahan
ekuitas Entitas Anak dan
dampak transaksi dengan
kepentingan nonpengendali Rp 6.649.034 Rp 6.754.788 Rp 6.727.795
Selisih kurs atas penjabaran
laporan keuangan Rp 1.074.413 Rp 932.027 Rp 871.186
Saldo laba
Cadangan umum Rp 11.000 Rp 105.000 Rp 100.000
Belum ditentukan
penggunannya Rp 23.139.960 Rp 21.397.123 Rp 19.406.084
Ekuitas yang dapat
Distribusikan kepada
Pemilik Entitas Induk Rp 33.614.280 Rp 31.302.525 Rp 28.974.386
Kepentingan
Nonpengendali Rp 16.302.250 Rp 15.800.241 Rp 14.967.137
TOTAL EKUITAS Rp 49.916.800 Rp 47.102.766 Rp 43.941.423
TOTAL LIABILITAS DAN
EKUITAS Rp 96.537.796 Rp 88.400.877 Rp 82.174.515

D. Hasil Analisis Rasio

1. Rasio Likuiditas

 Rasio Lancar ( Current Ratio )

Rp 28.985.443
Des 2016 =
Rp 19.219.441
= Rp1,50

Rp 32.948.131
Des 2017 =
Rp 21.637.763
= Rp1,52

Rp 33.272.618
Des 2018 =
Rp 31.204.102
= Rp1,06

Tabel 3. Rasio Lancar


Tahun Aktiva Lancar Utang Lancar Current ratio Interpretasi
2016 Rp 28.985.443 Rp 19.219.441 Rp1,50 Naik
2017 Rp 32.948.131 Rp 21.637.763 Rp1,52 Naik
2018 Rp 33.272.618 Rp 312.014.102 Rp1,06 Turun
Rasio Quick ( Ratio Quick )

Rp 28.985.443 - Rp 8.469.821
Des 2016 =
Rp19.219.441

= Rp 1.06

Rp 32.948.131 - Rp 9.792.768
Des 2017 =
Rp 21,637.763

= Rp1,07

Rp 33.272.618 - Rp 11.644.156
Des 2018 =
Rp31.204.102

= Rp0,69

Tabel 4. Quick ratio


Tanggal Aktiva Lancar Persediaan Hutang Lancar QR Interpretasi
2016 Rp 28.985.443 Rp 8.469.821 Rp 19.219.441 Rp1,06 Naik
2017 Rp 32.948.131 Rp 9.792.768 Rp 21.637.763 Rp1,07 Naik
2018 Rp 33.272.618 Rp 11.644.156 Rp 31.204.102 Rp0,69 Turun

Anda mungkin juga menyukai