Makalah Analisis Rasio Keuangan
Makalah Analisis Rasio Keuangan
Makalah Analisis Rasio Keuangan
Di Susun Oleh :
Kelas A – Kelompok IV
Sumarni (210901600003)
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Kami panjatkan karena berkat rahmat
dan bimbingannya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Analisis Rasio”.
Adapun karya ilmiah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah “Analisis
Laporan Keuangan” karya ilmiah ini berisikan tentang menganalisis rasio laopran
keuangan perusahaan 3 tahun terakhir.
Kelompok IV
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
BAB 1 PEMBUKAAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
B. Metode Penelitian
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
Daftar Pustaka
BAB II
LANDASAN TEORI
Menurut Irawati (2005: 22) rasio keuangan merupakan teknik analisis dalam
bidang manajemen keuangan yang dimanfaatkan sebagai alat ukur kondisi
keuangan suatu perusahaan dalam periode tertentu ataupun hasil-hasil usaha dari
suatau perusahaan pada satu periode tertentu dengan jalan membandingkan dua
buah variabel yang diambil dari laporan keuangan perusahaan, baik daftar neraca
maupun laba rugi.
1. Rasio Likuiditas
Aktiva Lancar
Rasio Lancar =
Utang Lancar
Rasio Quick
Dari ketiga komponen aktiva lancar (kas, piutang, dan persediaan),
persediaan biasanya dianggap merupakan aset yang paling tidak likuid. Hal ini
berkaitan dengan semakin panjangnya tahap yang dilalui untuk sampai
menjadi kas, yang berarti waktu yang diperlukan untuk menjadi kas semakin
lama, dan juga ketidakpastian nilai persediaan. Meskipun persediaan
dicantumkan dalam nilai perolehan/cost, sedangkan apabila persediaan laku,
kas yang diperoleh sama dengan nilai jual yang secara umum lebih besar
dibandingkan dengan nilai perolehan. Dengan alasan di atas, persediaan
dikeluarkan dari aktiva lancar untuk perhitungan rasio quick. Berikut ini
perhitungan rasio quick.
2. Rasio Aktivitas
Rasio ini melihat pada beberapa aset kemudian menentukan berapa tingkat
aktivitas aktiva aktiva tersebut pada tingkat kegiatan tertentu. Aktivitas yang
rendah pada tingkat penjualan tertentu akan mengakibatkan semakin
besarnya dana kelebihan yang tertanam pada aktiva aktiva tersebut. Dana
kelebihan tersebut akan lebih baik bila ditanamkan pada aktiva lain yang
lebih produktif. Empat rasio aktivitas yang akan dibicarakan adalah: (1)
Rata-rata umur piutang, (2) Perputaran persediaan, (3) Perputaran aktiva
tetap, dan (4) Perputaran total aktiva.
Penjualan
Perputaran Piutang =
Piutang
Rata-rata Umur Piutang = 365 / Perputaran Piutang
Rasio Aktivitas yang kedua adalah rasio perputaran persediaan. Berikut ini
perhitungan rasio aktivitas persediaan
Perputaran Aktiva tetap bisa dihitung dengan cara formula di bawah ini :
Penjualan
Perputaran Aktiva Tetap =
Aktiva Tetap
3. Rasio Solvabilitas
Rasio lainnya adalah Times Interest Earned dan pajak yang dihitung sebagai
berikut :
Profit Margin
menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu. Rasio ini bisa
dilihat secara langsung pada analisis common size untuk laporan laba rugi
Rumus :
Penjualan
Profit Margin
yang tinggi menandakan kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang
tinggi pada tingkat penjualan tertentu. Profit Margin yang rendah
menandakan penjualan yang terlalu rendah untuk tingkat biaya yang
tertentu, atau biaya yang terlalu tinggi untuk tingkat penjualan yang
tertentu, atau kombinasi dari kedua hal tersebut.
Return On Total Asset (ROA)
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba
bersih berdasarkan tingkat aset yang tertentu. ROA juga sering disebut
juga sebagai ROI (Return On Investment).
Rumus :
ROA = Laba Bersih
Total Aset
Return On Equity (ROE)
Rumus :
Modal Saham
Meskipun rasio
ini mengukur laba dari sudut pandang pemegang saham. ROE dipengaruhi
oleh ROA dan tingkat Leverage keuangan perusahaan.
5. Rasio Pasar
Rasio yang terakhir adalah rasio pasar yang mengukur harga pasar relatif
terhadap nilai buku. Sudut pandang rasio ini lebih banyak berdasar pada sudut
investor (atau calon investor), meskipun pihak manajemen juga berkepentingan
terhadap rasio-rasio ini. Ada beberapa rasio yang bisa dihitung: PER (Price
Earning Ratio), dividend yield, dan pembayaran dividen (dividend payout).
PER melihat harga saham relatif terhadap earning-nya. PER bisa dihitung
sebagai berikut:
Rasio yang lainnya adalah dividen yield yang dihitung sebagai berikut ini:
ANALISIS DESKRIPTIF
B. Metode Penelitian
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. data
sekunder berupa dokumen yang diperoleh dari IDX/Bursa Efek Indonesia malalui
internet yang ada kaitannya dengan penelitian ini. Data yang digunakan pada
penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan pada perusahaan PT. Indofood
Sukses Makmur Tbk. tahun 2016 sampai dengan tahun 2018 untuk kemudian
dilakukan suatu proses analisa dengan prosedur terkait dengan analisa rasio
keuangan menggunakan penghitungan yang dapat diinterpretasikan ke dalam
hubungan ekonomis yang terkait dengan kinerja dari PT Indofood Sukses
Makmur Tbk.
LAPORAN NERACA
PT Indofood Sukses Makmur Tbk
31 Desember 2016 s/d 2018
Tabel 1 : Balance Sheet
ASET LANCAR 31 Des 2018 31 Des 2017 31 Des 2016
kas dan setara kas Rp 8.809.253 Rp 13.689.998 Rp 13.362.236
investasi jangka pendek Rp 4.118.936 Rp 800.159 Rp 534.138
Piutang usaha
Pihak Ketiga Rp 4.258.499 Rp 3.941.053 Rp 3.729.640
Pihak berelasi Rp 1.143.472 Rp 1.098.680 Rp 887.206
Piutang bukan usaha
Pihak ketiga Rp 951.589 Rp 1.430.300 Rp 216.638
Pihak berelasi Rp 219.116 Rp 382.852 Rp 371.033
Persediaan - neto Rp 11.644.156 Rp 9.792.768 Rp 8.469.821
Aset biologis Rp 516.656 Rp 536.821 Rp 699.403
Uang muka & jaminan Rp 822.966 Rp 690.160 Rp 320.384
Pajak bayar dimuka Rp 503.769 Rp 368.412 Rp 180.900
Pajak dibayar di muka &
aset lancar laiinya Rp 284.206 Rp 216.928 Rp 214.044
Total Aset Lancar Rp 33.272.618 Rp 32.948.131 Rp 28.985.443
ASET TIDAK LANCAR
Tagihan pajak penghasilan Rp 446.277 Rp 215.062 Rp 271.485
piutang plasma - neto Rp 1.355.312 Rp 1.158.659 Rp 1.064.600
Aset pajak tangguhan - neto Rp 1.854.918 Rp 2.120.165 Rp 2.044.321
Investasi jangka panjang Rp 4.171.390 Rp 3.588.183 Rp 3.276.017
Tanaman Perkebunan
Rp
Menghasilkan - neto Rp - - Rp 6.014.014
Rp
Belum menghasilkan Rp - - Rp 3.095.395
Rp
Hutan tanaman industri, neto Rp - - Rp 284.162
Aset tetap - neto Rp 42.388.236 Rp 39.492.287 Rp 25.701.913
Properi investasi Rp 42.188 Rp 42.188 Rp 42.188
Biaya ditangguhkan Rp 805.980 Rp 758.038 Rp 627.998
Goodwill Rp 4.320.534 Rp 3.968.725 Rp 3.976.524
Aset tak berwujud Rp 2.136.679 Rp 1.830.140 Rp 2.329.997
Biaya dibayar di muka
jangka panjang Rp 899.443 Rp 961.395 Rp 981.204
Aset tidak lancar lainnya Rp 4.844.221 Rp 1.317.904 Rp 3.479.254
Total Aset Tidak Lancar Rp 63.265.178 Rp 55.452.746 Rp 53.189.072
TOTAL ASET Rp 96.537.796 Rp 88.400.877 Rp 82.174.515
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal
Tp 100 ( angka penuh) per
saham
Modal dasar - Rp
30.000.000.000 saham
Modal di tempatkan dan
disetor penuh - Rp
8.780.426.500 saham Rp 878.043 Rp 878.043 Rp 878.043
Tambahan modal disetor Rp 283.732 Rp 283.732 Rp 283.732
Laba yang belum terealisasi
dari aset keuangan tersedia
untuk idjual 2 Rp 1.425.098 Rp 951.812 Rp 707.446
Selisih atas perubahan
ekuitas Entitas Anak dan
dampak transaksi dengan
kepentingan nonpengendali Rp 6.649.034 Rp 6.754.788 Rp 6.727.795
Selisih kurs atas penjabaran
laporan keuangan Rp 1.074.413 Rp 932.027 Rp 871.186
Saldo laba
Cadangan umum Rp 11.000 Rp 105.000 Rp 100.000
Belum ditentukan
penggunannya Rp 23.139.960 Rp 21.397.123 Rp 19.406.084
Ekuitas yang dapat
Distribusikan kepada
Pemilik Entitas Induk Rp 33.614.280 Rp 31.302.525 Rp 28.974.386
Kepentingan
Nonpengendali Rp 16.302.250 Rp 15.800.241 Rp 14.967.137
TOTAL EKUITAS Rp 49.916.800 Rp 47.102.766 Rp 43.941.423
TOTAL LIABILITAS DAN
EKUITAS Rp 96.537.796 Rp 88.400.877 Rp 82.174.515
1. Rasio Likuiditas
Rp 28.985.443
Des 2016 =
Rp 19.219.441
= Rp1,50
Rp 32.948.131
Des 2017 =
Rp 21.637.763
= Rp1,52
Rp 33.272.618
Des 2018 =
Rp 31.204.102
= Rp1,06
Rp 28.985.443 - Rp 8.469.821
Des 2016 =
Rp19.219.441
= Rp 1.06
Rp 32.948.131 - Rp 9.792.768
Des 2017 =
Rp 21,637.763
= Rp1,07
Rp 33.272.618 - Rp 11.644.156
Des 2018 =
Rp31.204.102
= Rp0,69