Sistem Endokrin Kel 2
Sistem Endokrin Kel 2
Sistem Endokrin Kel 2
Disusun Oleh :
Kelompok 4
Sabran(21010006)
Dinda Besri Fardinasari(21010002)
Hesti nora liza(21010013)
Fironika(21010012)
Adesti isyah kamelia(21010009)
Citra hesty(21010011)
S1 PRODI KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PEKANBARU MEDICAL CENTER
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmatNyalah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sistem Endokrin
Pada Manusia” tepat pada waktunya.
Makalah ini penulis susun untuk melengkapi tugas Pendidikan Anatomi Fisiologi selain
itu untuk mengetahui dan memahami Sistem Endokrin Pada Manusia. Penulis mengucapkan
terima kasih pada pihak-pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini. Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu setiap pihak diharapkan
dapat memberikan masukan berupa kritik dan saran yang bersifat membangun.
pekanbaru ,januari
2022
Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL……………………………………………………………………………………...i
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………..iii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………….1
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………….1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………………1
1.3 Tujuan Penulisan Makalah……………...……………………………………………...1
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………….. 2
2.1 Pengertian Sistem Endokrin…………………………………………………………… 2
2.2 Fungsi Sistem Endokrin……………………………………………………………….. 3
2.3 Kelenjar Pada sistem endokrin Manusia………………………………………………. 3
2.4 Mekanisme Kerja Endokrin…………………………………………………..…………3
BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………4
3.1.Kesimpulan………………………………………………………………………………4
3.2.Saran…………………………………………………………………………………......4
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………..4
BAB I
PENDAHULUAN
e. Prolaktin
Disekresi selama masa kehamilan dan saat menyusui setelah melahirkan. Efek fisiologis
- Prolaktin memicu dan mempertahankan sekresi air susu dari kelenjar mammae yang
sebelumnya juga telah dipersiapkan untuk laktasi melalui kerja hormon lain.
- Penghisapan payudara,Hipersekresi, menyebabkan retensi air, difusi cairan tubuh, dan
peningkatan volume darah.
a. Oxitocin
Efek fisioogis
Pada perempuan efek oksitoxin tidak dikenal fungsinya pada laki-laki, walaupun dilepas saat
stimulasi seksual.
- Oksitixin menstimulasi kontraksi sel-sel otot polos uterus selama senggama, dan saat
persalinan serta kelahiran pada ibu hamil.
- Oksitoxin menyebabkan keluarnya air susu dari kelenjar mamae pada ibu menyusui
dengan menstimulasi sel-sel mio epitelliel disekitar alveoli kelenjar mammae.
Kendali sekresi
⁻ Penghisapan payudara, desahan nafas atau suara bayi atau stimulating putting atau areola
pada ibu yang menyusui mengakibatkan stimulus syaraf pada hypothalamus, sekresi
oksitoxin dan keluarnya air susu (ini disebut reflex keluar air susu).
2. Kelenjar Tiroid
Kelenjar tiroid terdiri dari dua lobus lateral yang dihubungkan melalui sebuah ismus
yang sempit. Organ terletak di atas permukaan anterior kartologo tiroid trachea, tepat di
bawah laring.
Pembentukan dan pelepasan
Kelenjar tiroid mendeteksi dua jenis hormone, yaitu :
⁻ Tiroksin atau tetraiodotironin (T4), 90% dari seluruh sekresi kelenjar tiroid
⁻ Triodotironin (T3), sekresi dalam jumlah kecil
Efek fisiologis hormone tiroid
⁻ Hormon ini meningkatkan laju metabolik hamper semua sel tubuh dengan menstimulasi
konsumsi oksigen dan memperbesar pengeluaran energi, terutama dalam bentuk panas
⁻ Pertumbuhan dan maturasi normal tulang dan gigi, jaringan ikat serta jaringan syaraf
Abnormalis sekresi
⁻ Hipotiroidisme, mengakibatkan penurunan aktivitas metabolic,konstipasi, letargi, reaksi
mental lambat dan peningkatan simpanan lemak pada anak kecil mengakibatkan retardasi
mental (kretinisme)
⁻ Hipertiroidisme, mengakibatkan aktivitas metabolic meningkat, berat badan turun,gelisah,
tremor, diare, frekwensi jantung meningat. Hipertiroidisme berlebihan dapat mengakibatkan
goiter eksoftalmik dengan gejala berupa pembekakan jaringan di bawah kantong mata,
sehingga bola mata menonjol.
3. Kelenjar paratiroid
Kelenjar paratiroid adalah empat organ kecil yang masing-masing berukuran sebesar
biji apel, terletak pada permukaan terior kelenjar tiroid dan dipisahkan dari kelenjar tiroid
oleh kapsul jaringan ikat. Selama bertahun-tahun telah diketahui bahwa peningkatan aktifitas
kelenjar paratiroid menyebabkan absorpsi garam-garam kalsium yang cepat dari tulang
dengan akibat hiperkalsemia pada cairan ekstrasel; sebaliknya , hipofungsi kelenjar paratiroid
menyebabkan hipokalsemia, sering dengan akibat tetani. Hormone paratiroid juga penting
pada metabolism posfat serta metabolisme kalsium.
(a) Anatomi Fisiologi Kelenjar Paratiroid
Dalam keadaan normal terdapat empat kelenjar paratiroid pada manusia; kelenjar ini terletak
tepat di belakang tiap kutub atas dan tiap di belakang kutub bawh setiap kelenjar tiroid.
Setiap kelenjar paratiroid kira-kira panjang 6 mm, lebar 3 mm, dan tebal 2 mm dan
mempunyai gambaran makroskopik lemak coklat tua; oleh karena itu kelenjar paratiroid
sukar ditentukan tempatnya.
Kelenjar paratiroid manusia dewasa mangandung sel-sel utama dan oksifil, tetapi sel oksifil
tidak terdapat pada banyak binatang dan manusia muda. Sel utama mensekresi sebagian besar
hormon paratiroid. Fungsi sel oksifil tidak diketahui, mungkin mereka merupakan sel utama
yang sudah tua yang tetap mngekresi sedikit hormone.
(b) Efek Fisiologis
Paratiroid mengendalikan keseimbangan kalsium dan Fosfat dalam tubuh melalui
peningkatan kadar fosfat darah.
⁻ Ion kalsium sangat penting untuk pembentukkan tulang dan gigi, koagulasi darah,
kontraksi otot, dan kemampuan neuromoskular yang normal.
⁻ Ion fosfat sangat penting untuk metabolism sellule, sistem buffer asam basa tubuh, juga
sebagai komponen nukleotida dan membrane sel.
(c) Abnormaltas sekresi
⁻ Hipersekresi
Penyebab hiperparairoidisme biasanya adalah tumor dari salah satu kelenjar paratiroid.
⁻ Hiposekresi
⁻ Bila kelenjar paratiroid tidak mensekresi hormone paratiroid dalam jumlah cukup,
osteoklast tulang hamper tidak aktif sama sekali
⁻ Rickets terutama pada anak-anak sebagai akibat defisiensi kalsium atau fosfat dalam
cairan ekstrasel. Biasanya disebabkan karena kekurangan kalsium atau fosfat dalam diet.
Kelenjar kalsitonin
Kira-kira 20 tahun yang lalu, ditemukan suatu hormone baru yang mempunyai
efek pada kalsium darah yang berlawanan dengan efek hormone paratiroid yang ditemukan
pada beberapa binatang rendah, dan mula-mula diduga disekresi oleh kelenjar paratiroid.
Hormone ini diberi nama kalsitinin karena ia menurunkan konsentrasi ion kalsium darah.
Kalsitonin mengurangi konsentrasi kalsium plasma dalam tiga ara :
1. efek segera untuk mengurangi aktifitas osteoksalat
2. Efek kedua, yang dapat dilihat sekitar satu jam, adalah peningkatan aktivitas osteoblastik
3. Efek ketiga dan terlama kalsitonin adalah mencegah pembentukan osteoksalat baru dari sel
osteoprogenitor.
Absorbsi Kalsium dan Fosfat
Kalsium sukar diabsorbsi dari saluran pencernaan karena banyak senyawanya relative
kurang larut dan juga karena kation bivalen sukar diabsorpsi dengan baik setiap waktu
kecuali bila terdapat kalsium berlebihan dalam diet, kalsium cenderung membentuk senyawa
kalsium fosfat yang hamper tidak larut sehingga sukar diabsorpsi dan dibuang melalui usus
untuk disekresikan ke fase.
Vitamin D dan peranannya pada Absorpsi Kalsium
Vitamin D mempunyai efek kuat dalam meningkatkan absorpsi kalsium dari saluran
pencernaan, ia juga mempunyai efek penting pada pengendapan tulang dan reabsorpsi tulang.
Akan tetapi vitamin D sendiri bukan merupakan zat aktif yang sebenarnya menyebabkan
efek-efek ini, sebagai gantinya vitamin D pertama kali harus diubah melalui serangkaiaan
reaksi didihidroksikolekalsiferol.
4. Kelenjar Adrenal
Adalah dua massa triangular pipih berwarna kuning yang terutama pada jaringan
adipose. Organ ini berada di kutup atas ginjal. Hormon yang dihasilkan adalah
(a) Hormonn medular, yang disekresi oleh sel-sel kromatin medulla adrenal untuk merespon
stimulus preganglion simpatis. Hormone ini antara lain katekolamin, epineprin.
Secara umum fungsi hormone ini adaah untuk mempersiapkan tubuh terhadap aktivitas fisik
yayng merespon stress,kegembiraan,cedera, latihan dan penurunan kadar gula darah.
(b) Hormon kortikal adrenal, kelenjar adrenal terletak pada kutub superior kedua ginjal, masing-
masing terdiri atas dua bagian,medulla adrenal I dan korteks. Medulla adrenal secara
fungsional berhubungan dengan susunan saraf simpatis dan ia mensekresi
hormone Efinefrin dan norefinefrin akibat rangsangan simpatis.
Zat-zat tadi disekresikan dibawah pengendalian sistem persarafan simpatis. Sekresinya
bertambah dalam keadaan emosi, seperti marah dan takut, serta dalam keadaan asfiksia dan
kelaparan. Pengeluaran yang bertambah itu menaikkan tekanan darah guna melawan shok
yang disebabkan kegentingan ini.
Noradrenalin menaikkan tekanan darah dengan jalan merangsang serabut otot didalam
dinding pembuluh darah untuk berkontraksi. Adrenalin membantu metabolisme karbohidrat
dengan jalan menambah pengeluaran glukosa dari hati.
Beberapa hormon terpenting yang disekresikan korteks adrenal adalah hidrokortison,
aldosteron, dang kortikosteron, yang semuanya bertalian erat dengan metabolisme
pertumbuhan, fungsi ginjal, dan tonus oto. Semua fungsi ini menentukan jalan hidup.
5. Pankreas Endokrin
Sel endokrin dapat ditemukan dalam pulau Langerhans, yaitu kumpulan sel kecil yang
tersebar diseluruh sel organ. Ada empat jenis sel penghasil hormone yang teridentifikasi
dalam pulau-pulau tersebut yaitu:
1. Sel alfa, mensekresi glucagon yang meningkatkan kadar gula darah
2. Sel mensekresi insulin, yang menurunkan kadar gula darah
3. Sel delta mensekresi somatostatin atau hormone penghalang hormone pertumbuhan Yang
menghambat sekrasi glucagon dan insulin
4. Sel F, mensekresi polipotida pancreas, sejenis hormone pencernaan untuk fungsi yang tidak
jelas yang dilepaskan setelah makan.
Insulin
Insulin merupakan protein keci dengan berat molekul 5808 untuk insulin manusia.
Insulin terdiri atas dua rantai asam amino, satu sama lain dihubungkan oleh ikatan disulfida.
Sebelum insulin dapat berfungsi , ia harus berikatan dengan protein reseptor yang besar di
dalam membrane sel.
6. Kelenjar Pineal
Kelenjar pineal terbentuk dari jaringan saraf dan terletak dilangit-langit ventrikel ketiga otak.
Kelenjar ini terdiri dari Pinealosit dan sel neuroblia penopang.
Hormon yang disekresi melatonin yang memiliki beberapa efek yaitu
⁻ Pada binatang percobaan mempengaruhi fungsi endokrin kelenjar tiroid, korteks adrenal
dan gonad serta mempengaruhi perilaku perkawinan mereka.
⁻ Pada manusia sepertinnya memiliki efek inhibisi terhadap pelepasan gonadotropin dan
menghambat produksi melanin oleh melanosin di kulit.
7. Kelenjar Timus
Kelenjar timus terletak didalam toraks, kira-kira pada ketinggian bifurkasi trakea. Warnanya
kemerah-merahandan terdiri atas dua lobus. Pada bayi yang baru lahir sangat kecil dan
beratnya kira-kira 10 gram atau lebih sedikit. Ukurannya bertambah, pada masa remaja
beratnya dari 30 sampai 40 gram, dan kemudian mengerut lagi. Fungsinya belum diketahui,
tetapi diperkirakan ada hubungannya dengan produksi antibodi.
Faktor yang diproduksi oleh kelenjar ini adalah meliputi enam peptide,yang secara kolektif
disebut timosin. Fungsi dari timosin adalah:
1. Mengendalikan perkembangan sistem imun dependen timus dengan menstimulasi
diferensiasi dan ploriferasi sel limfosit T
2. Mungkin berperan dalam penyakit Immunodefisiensi kongenital, seperti
agamaglobulinemmia, yaitu ketidak maupun total untuk memproduksi antibodi.
8. Kelenjar Kelamin (Gonad)
Gonad merupakan organ reproduksi (seks) utama, terdiri atas testis pada pria dan
ovarium pada wanita. Selain sebagai kelenjar eksokrin untuk menghasilkan sperma, testis
juga berperan sebagai kelenjar endokrin dalam mensekresikan hormon testosteron
(androgen).
Ovarium juga selain menghasilkan ovum, juga berperan mensekresikan hormon
estrogen dan progesteron.Kedua hormon tersebut sudah mulai mensekresikan hormon sejak
tahap fetus, namun baru berfungsi aktif ketika memasuki masa puber. Kedua hormon tersebut
akan mengatur pertumbuhan dan perkembangan struktur reproduksi. Pada hal tersebut
tampak pada pembesaran suara, pertumbuhan rangka dan otot, pertumbuhan rambut tubuh,
dan meningkatnya hasrat seksual pria. Pada wanita, terjadi perkembangan payudara,
distribusi lemak di pinggul,kaki,dan payudara. Hormon progesteron dan estrogen juga
mengatur berlangsungnya siklus menstruasi.
Kelenjar kelamin atau kelenjar gonad menghasilkan hormon dan dua sel kelamin. Dua
sel kelamin tersebut, yaitu:
(a) Ovarium di rongga perut
Ovarium berfungsi sebagai organ endokrin dan organ reproduksi. Sebagai organ
endokrin, ovarium menghasilkan hormon estrogen dan progesteron. Sebagai organ
reproduksi, ovarium menghasilkan ovum (sel telur) setiap bulannya pada masa ovulasi untuk
selanjutnya siap untuk dibuahi sperma. Estrogen dan progesteron akan mempengaruhi
perkembangan seks sekunder, menyiapkan endometrium untuk menerima hasil konsepsi serta
mempertahankan proses laktasi. Estrogen dibentuk di sel-sel granulosa folikel dan sel lutein
korpus luteum. Progesteron juga dibentuk di sel lutein korpus luteum.
(b) Testis di rongga perut bawah
Dua buah testes ada dalam skrotum. Testis mempunyai dua fungsi yaitu sebagai organ
endokrin dan organ reproduksi. Menghasilkan hormon testosteron dan estradiol di bawah
pengaruh LH. Testosteron diperlukan untuk mempertahankan spermatogenesis sementara
FSH diperlukan untuk memulai dan mempertahankan spermatogenesis. Estrogen mempunyai
efek menurunkan konsentrasi testosteron melalaui umpan balik negatif terhadap FSH
sementara kadar testosteron dan estradiol menjadi umpan balik negatif terhadap LH. Fungsi
testis sebagai organ reproduksi berlangsung di tubulus seminiferus. Efek testosteron pada
fetus merangsang diferensiasi dan perkembangan genital ke arah pria. Pada masa pubertas
hormon ini akan merangsang perkembangan tanda-tanda seks sekunder seperti perkembangan
bentuk tubuh, pertumbuhan dan perkembangan alat genital, distribusi rambut tubuh,
pembesaran laring dan penebalan pita suara serta perkembangan sifat agresif. Sebagai
hormon anabolik, akan merangsang pertumbuhan dan penutupan epifisis tulang.
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
1. Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan memadukan fungsi
tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan homeostasis tubuh.
2. Sistem endokrin memiliki fungsi untuk mempertahankan hemoestatis, membatu
mensekresikan hormon-hormon yang bekerja dalam sistem persyarafan, pengaturan
pertumbuhan dan perkembangan dan kontrol perkembangan seksual dan reproduksi.
3. Pada sistem endokrin ini terdapat beberapa kelenjar diantaranya hipofisis anterior posterior,
kelenjar thyroid, empat kelenjar parathyroid, dua kelenjar edrenal, pulau langerhans, dua
ovarium, dua testis, kelenjar pineal, kelenjar timus.
4. Mekanisme kelenjar endokrin pertama akan mengeluarkan hormone bila ada stimulus atau
rangsangan. Hormone yang akan dikeluarkan kemudian diangkut oleh darah menuju kelenjar-
kelenjar yang sesuai sehingga bagian tubuh yang sesuai tersebut akan merespon.
3.2.Saran
Pada sistem endokrin ditemukan berbagai macam gangguan dan kelainan, baik karena
bawaan maupun karena faktor luar, seperti virus atau kesalahan mengkonsumsi makanan.
Untuk itu jagalah kesehatan anda agar selalu dapat beraktivitas dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA