Judul PTK
Judul PTK
Judul PTK
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan yang berkualitas adalah satu cara untuk menghasilkan manusia yang
berkualitas yang dapat menentukan maju mundurnya suatu negara. Menurut Undang–Undang
SIKDINAS No 20 tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan untuk dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Dari pengertian tersebut dapat dimengerti bahwa pendidikan merupakan aktivitas yang
Guru merupakan komponen pendidikan yang utama dan potensial dalam usaha
menghasilkan manusia yang berkualitas serta meningkatkan kualitas pendidikan, karena guru
adalah ujung tombak pelaksanaan pendidikan yang memegang peranan penting dalam
menciptakan proses belajar mengajar yang sedemikian rupa. Peranan guru dalam proses belajar
mengajar adalah sebagai informator, organisator, motivator, fasilitator, mediator, inisiator, dan
evaluator bagi siswa, sehingga siswa dapat mencapai tujuan pendidikan secara maksimal.
Dengan demikian guru merupakan kunci utama yang berperan dalam mengembangkan kualitas
Memperhatikan peranan guru yang begitu penting dalam peningkatan mutu pendidikan,
maka dibutuhkan guru yang mempunyai rasa pengabdian yang tinggi serta tanggung jawab yang
besar, yang dapat dilihat dari loyalitasnya terhadap tugas, menyenangi pekerjaan dan mempunyai
motivasi kerja yang tinggi. Didalam menjalankan peranannya guru memiliki tanggung jawab
untuk membawa para siswa pada kematangan tertentu yang dilaksanakan pada proses
pembelajaran.
Proses pembelajaran adalah aktifitas belajar yang dilaksanakan oleh peserta diklat dan
mengajar dilaksanakan oleh guru (pendidik). Chatlijah (1994) menyatakan “Belajar adalah suatu
aktifitas mental dan psikis yang yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang
menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, keterampilan dan nilai sikap “selain itu
menghubungkannya dengan peserta diklat sehingga terjadi interaksi. Baik atau buruknya suatu
1. Prilaku, persyaratan, kualifikasi, fungsi dan tugas yang harus dipenuhi dan dilaksanakan oleh
guru (pendidik).
2. Minat, bakat, karakter serta masalah-masalah yang dihadapi peserta diklat yang wajib
3. Tujuan pembelajaran, bahan, metode, media, dan evaluasi serta rencana pembelajaran yang
harus dirumuskan atau disusun dan dilaksanakan oleh setiap guru (pendidik).
Begitu pentingnya keaktifan peserta diklat dalam mencapai tujuan pendidikan dan proses
pembelajaran yang telah ditetapkan. Hal ini dapat dilihat dari uraian di atas bahwa proses
pembelajaran berkaitan erat dengan guru (pendidik), peserta diklat dan kurikulum yang telah
ditetapkan. Selama proses pembelajaran berlangsung interaksi antara guru (pengajar) dengan
peserta diklat harus dapat diciptakan kondisi kelas semaksimal mungkin agar tujuan yang
pembelajaran tersebut banyak mengalami kesulitan serta mengalami berbagai macam masalah
yang dihadapinya. Hal ini terjadi karena adanya hal-hal serta kondisi yang memaksa peserta
diklat tersebut tidak termotivasi demi perkembangan sikap dan kepribadiannya dalam proses
pembelajaran. Dimana faktor penyebab dari permasalahan di atas bisa timbul baik dari dalam diri
peserta diklat maupun dari luar diri peserta diklat. Dimana, faktor yang berasal dari dalam diri
peserta diklat tersebut yang berkaitan diantaranya pribadi peserta diklat secara psikologi, adanya
tingkah laku yang disebabkan oleh faktor keturunan atau potensi-potensi dari organisme serta
pengalaman belajar yang pernah dilalui sebelumnya. Selanjutnya, faktor yang berasal dari luar
diri peserta diklat bisa disebabkan oleh lingkungan yang kurang kondusif, suasana dan situasi
kelas, alat dan media pendidikan yang tidak mendukung, dan sebagainya.
mata mata pelajaran Menguasai Alat Ukur Listrik dan Elektronika bahwa peserta diklat kurang
memiliki motivasi, baik pada teori maupun praktek. Adapun gejala-gejala yang penulis temukan
1. Sebagian peserta diklat menyelesaikan tugas yang telah diberikan oleh guru (pendidik)
2. Apabila diberi tugas, peserta diklat tidak mempunyai keinginan untuk menyelesaikannya dengan
baik serta tidak diselesaikan tepat pada waktu yang telah ditentukan.
3. Hanya sebagian dari peserta diklat menyerahkan tugas tepat pada waktunya.
5. Peserta diklat tidak memberikan umpan balik dari materi yang telah disajikan oleh guru
(pendidik).
6. Peserta diklat sering membuat keributan sehingga kondisi kelas kurang kondusif.
7. Peserta diklat sering minta izin keluar pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
8. Peserta diklat sering minta pulang lebih awal dari jadwal yang telah ditentukan.
9. Kurangnya motivasi siswa dalam belajar dan hanya mengharapkan mendapat bantuan dari
Dari pengamatan di atas, timbul suatu pertanyaan mengapa hal ini bisa terjadi.
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas, maka pada penulisan studi kasus ini penulis
sengaja menggangkat permasalah dengan judul “Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Kelas X TPTL2 SMKN 2 Payakumbuh Pada Mata Pelajaran Menguasai Alat Ukur Listrik
dan Elektronika”.
B. Indentifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai
berikut:
1. Faktor motivasi merupakan penyebab dari menurunnya keberhasilan siswa dalam belajar
2. Faktor ketersedianan alat mempengaruhi kelancaran dan keberlangsungan proses belajar
3. Lingkungan belajar merupakan penyebab menurunnya kosentrasi dan keseriusan peserta didik
dalam belajar sehingga mempengaruhi hasil belajar peserta didik dalam belajar Menguasai Alat
Mengingat banyaknya faktor yang menyebabkan hasil belajar kurang baik yang telah
diungkapkan dalam identifikasi masalah dan agar penulisan studi kasus ini lebih terarah, maka
penulis membatasi permasalah yang akan dibahas hanya pada Peningkatan Hasil Belajar Siswa
dengan Memberikan Motivasi Belajar di Kelas X TPTL2 Pada Mata Pelajaran Menguasai Alat
Berdasarkan uraian di atas, adapun perumusan masalah yang akan dibahas adalah
sejauhmana motivasi dapat mempengaruhi hasil belajar siswa kelas X TPTL2 SMKN 2
Payakumbuh pada mata pelajaran Menguasai Alat Ukur Listrik dan Elektronika.
Adapun tujuan dari penulisan dari studi kasus ini dalah untuk mengetahui sejauhmana
motivasi dapat memperngaruhi hasil belajar siswa kelas X TPTL2 SMKN 2 Payakumbuh pada
Kependidikan
3. Sebagai bahan masukan bagi guru mata diklat produktif agar bisa memotivasi peserta diklat
dalam kegiatan pembelajaran sehingga terjadi interaksi antara guru dengan peserta diklat
5. Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah agar lebih memperhatikan faktor pengembangan
motivasi.