Bab I
Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dipegaruhi oleh gerakan massa air (Nontji, 2008, h. 11). Plankton dapat dibagi
menjadi dua golongan, yakni fitoplankton terdiri dari tumbuhan laut yang bebas
melayang dan hanyut dalam laut serta mampu berfotosintesis dan Zooplankton
rantai makanan, organisme ini merupakan konsumer satu yang berperan besar
hidup yang berada pada trophic level lebih tinggi (golongan ikan dan udang).
produsen tersier. Proses ini akan berlangsung dari produsen tingkat IV, tingkat V,
dan seterusnya, yang dapat digambarkan dalam rantai makanan. (Yuliana, 2014,
h.26). Dengan tersedianya nutrient yang cukup dan kondisi lingkungan yang
beraneka ragam dan terdiri dari bermacam larva dan bentuk dewasa yang
mewakili hampir seluruh filum hewan. Hewan – hewan kecil ini sangat penting
1
2
primer dalam laut (Nybakken, 1992, h. 41). Kelimpahan zooplankton pada suatu
karena itu, perubahan yang terjadi pada suatu wilayah perairan dapat diketahui
banyak parameter, yang sering kali menciptakan suatu lingkungan yang sangat
menekan bagi organisme. Mungkin inilah sebabnya mengapa jumlah spesies yang
hidup di suatu daerah estuari lebih sedikit dibandingkan dengan di habitat laut
Estuari adalah daerah transisi antara air sungai dan air laut. Air laut mengalir
ke daerah estuari pada kondisi pasang naik dan kembali ke laut pada kondisi surut.
Seringkali air laut mendominasi menempati dasar saluran dan bercampur sedikit
dengan air sungai yang berdensitas lebih rendah di permukaan. (Campbell, 2010,
h. 342).
3
Estuari merupakan tempat pertemuan air tawar dan air asin, sehingga estuari
memiliki kekhasan berupa perairan semi tertutup yang terdapat di hilir sungai dan
antara air tawar yang berasal dari sungai dan air asin yang berasal dari air laut.
fisika dan kimia di perairan estuari. Kondisi lingkungan yang selalu berfluktuasi
ini akan mempengaruhi organisme dan biota yang ada di dalam perairan.
(Wulandari, 2009, h.1). Salah satunya adalah zooplankton yang berperan sebagai
khas, dan memiliki variasi yang tinggi jika dilihat dari faktor fisik, kimia,
biologis, dan habitat hewan yang ada di dalamnya. Hewan atau organisme yang
dipengaruhi oleh pasang surut air laut. (Campbell, 2010, h. 342). Salah satu
Pantai Sindangkerta adalah nama sebuah pantai yang memiliki taman laut
km dari Kota Bandung, 380 km dari Jakarta dan sekitar 90 km sebelah barat
menghadap ke perairan Samudera Hindia ini adalah E 108o 03'; S 7o 45'. Arah ke
sebuah ekosistem yang di dalamnya terdapat interaksi antara faktor biotik dan
abiotik. Interaksi yang terjadi bersifat dinamis dan saling mempengaruhi. Faktor
antaranya adalah suhu, cahaya, pH. Sedangkan faktor biotik adalah adanya
produsen pada suatu perairan seperti adanya fitoplankton yang berperan sebagai
dengan harapan penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu informasi tentang
B. Identifikasi Masalah
yaitu belum ditemukannya kajian berupa data dan informasi mengenai kelimpahan
C. Rumusan Masalah
Tasikmalaya?”
sebagai berikut:
D. Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah pada pokok permasalahan, maka masalah
yang perlu dianalisis perlu dibatasi. Sesuai dengan rumusan masalah, maka
net plankton.
7
E. Tujuan Penelitian
Tasikmalaya
F. Manfaat Penelitian
hewan invertebrata.
zooplanktonnya.
Tasikmalaya.
G. Kerangka Pemikiran
3.
Parameter
Zooplankton Metode Net
fisika-kimia
4. Plankton
H. Definisi Oprasional
Tasikmalaya.
Kabupaten Tasikmalaya.
Kabupaten Tasikmalaya.
setiap bab dan bagian bab dalam skripsi, mulai dari bab I sampai bab V.
Gambaran lebih jelas tentang isi dari keseluruhan skripsi disajikan dalam struktur
1. Bab I Pendahuluan
Bab I berisi tentang pendahuluan dan merupakan bagian awal dari skripsi
peranan yang sangat penting, kajian pustaka berfungsi sebagai landasan teoritik
Bab III berisi penjabaran yang rinci mengenai metode penelitian yang
analisis data.
temuan penelitian. Bab ini berisi simpulan terhadap hasil analisis temuan dari