Sholat New

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

Sholat

A. Definisi sholat

Sholat menurut arti bahasa adalah doa, sedangkan menurut istilah adalah suatu aktifitas yang
terdiri dari beberapa ucapan dan pekerjaan yang di mulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam,
dengan beberapa syarat tertentu.

Dalam al-Quran, allah SWT berfirman :

Artinya :sesungguhnya sholat itu bagi orang-orang mu’min adalah kewajiban yang telah ditentukan
waktunya. (QS.al-Nisa’ ;103)

Dan sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh imam Bukhori & Muslim :

Artinya :”Rasulullah SAW bersabda : Allah SWT telah mewajibkan kepada umatku pada malam isro’
lima puluh sholat, kemudian tidak henti-hentinya aku Kembali kepada-Nya dan meminta keringanan
sehingga Allah menjadikan lima kali sholat dalam sehari semalam” (HR. Bukhari & Muslim).

Sholat yang difardhukan ada 5, yaitu:

1. Sholat Dhuhur, awal waktunya ketika matahari mulai bergeser dari tengah bumi kearah barat &
akhir waktunya ketika panjang bayangan suatu benda sama dengan benda aslinya setelah
bergesernya matahari.
2. Sholat Ashar, awal waktunya ketika bayangan suatu benda sedikit lebih panjang dari benda
aslinya & akhir waktunya sampai terbenamnya matahari.
3. Sholat Maghrib, awal waktunya mulai terbenamnya matahari & akhir waktunya hingga
hilangnya mega merah.
4. Sholat Isya’, awal waktunya ketika sudah hilang mega merah & akhir waktunya hingga muncul
fajar shodiq.
5. Sholat Shubuh, awal waktunya ketika sudah terbit fajar shodiq & akhir waktunya hingga
terbitnya matahari.

a. Syarat-syarat wajib sholat

1. Islam
2. Baligh
3. Berakal

b.Syarat-syarat sahnya sholat


1. Suci dari hadast
2. Menutup aurat
3. Sucinya badan, pakaian, dan tempat sholat dari najis yang tidak dima’fu
4. Mengetahui masuknya waktu sholat
5. Menghadap kiblat

c.Rukun-rukun sholat

1. Niat
2. Berdiri bagi yang mampu
3. Takbiratul ihram
4. Membaca al-fatihah setiap rokaat.
5. Ruku’
6. Tuma’ninah saat ruku’
7. I’tidal
8. Tuma’ninah saat I’tidal
9. Sujud
10. Tuma’ninah saat sujud
11. Duduk diantara dua sujud
12. Tuma’ninah saat duduk
13. Duduk tahiyyat akhir
14. Membaca tasyahud saat duduk tahiyyat akhir
15. Membca shalawat kepada nabi Muhammad saw
16. Salam yang pertama
17. Niat keluar dari sholat (ulama’ berbeda pendapat tentang rukun ini)
18. tartib

d.Hal- hal yang makruh bagi orang yang sholat

1. Menoleh kearah kanan atau kiri, kecuali apabila ada hajat atau sekedar melirik dengan matanya
saja
2. Memandang keatas, atau memakai pakaian yang bergambar, atau yang menarik perhatian
karna akan menjadikan dia tidak khusyu’
3. Meludah selain kearah kiri
4. Membuka kepala dan mata kaki
5. Menahan hadas, misalnya BAB, BAK, maupun kentut
6. Sholat Ketika makan sudah dihidangkan
7. Sholat ditengah jalan umum
8. Sholat di kuburan, apabila tidak ada kejelasan kuburan tersebut telah digali
9. Sholat dengan pakaian sesuatu yang telah di ghasab, baik tempat, pakaian maupun yang lain

e.Sunnah haiatnya shalat ada 15, yaitu:

1. Mengangkat tangan ketika takbiratul ihram, hendak ruku’, dan bangun dari ruku’.

2. Meletakkan tangan kanan diatas lengan kiri

3. Membaca doa iftitah


4. Membaca ta’awudz

5. Mengeraskan bacaan (al fatihah dan surat) pada tempatnya

6. Membaca amin

7. Membaca surat setelah al fatihah

8. Membaca takbir ketika turun untuk ruku’

9. Membaca “sami’a Allahu liman hamidah”

10. Membaca tasbih saat ruku’

11. Membaca tasbih saat sujud

12. Meletakkan kedua tangan diatas paha ketika duduk, dengan membuka tangan kiri dan
menggenggam tangan kanan kecuali jari telunjuk karena dibuat isyarah ketika tasyahhud

13. Duduk iftirasy untuk semua duduk

14. Duduk tawarruk pada duduk yang terakhir

15. Salam yang kedua

f.Hal-hal yang membatalkan sholat

1. Berbicara dengan sengaja


2. Banyak gerakan (yang bukan gerakan shalat)
3. Berhadast
4. Terkena najis
5. Terbukanya aurat
6. Merubah niat
7. Membelakangi kiblat
8. Makan
9. Minum
10. Tertawa yang mengeluarkan suara
11. Murtad

g. Hal-hal yang ditinggalkan saat sholat ada 3, yaitu:

1. Fardhu (rukun), seperti membaca alfatihah


2. Sunah ab’ad, seperti qunut
3. Sunnah haiat, seperti membaca tasbih

>Fardhu ketika ditinggalkan tidak bisa diganti dengan sujud sahwi. Akan tetapi jika seseorang ingat
pada fardhu yang ditinggalkannya baik ketika sholat atau setelah salam dengan selisih waktu yang
sebentar, maka ia harus melakukannya dan melanjutkan rukun berikutnya lalu sujud sahwi
>Sunnah ab’ad yang ditinggalkan tidak perlu diulangi jika sudah terlanjur melakukan fardhu
setelahnya, akan tetapi sebagai gantinya ia disunnahkan sujud sahwi
>Sunnah hai’at jika ditinggalkan tidak perlu diulangi dan tidak diperbolehkan sujud sahwi sebagai
gantinya.

JAMA’AH

Sholat jama’ah adalah hubungan dalam ikatan sholat antara imam dan ma’mum. Oleh karna itu
prakteknya harus terdiri minimal dua orang, satu sebagai dan yang satu sebagai ma’mum.

a.Hukum sholat jama’ah

Hukum sholat jama’ah adalah sunnah muakkadah (sangat dianjurkan), berdasarkan firman allah SWT:

Artinya :dan apabila kamu berada di tengah-tengah qoum, maka kamu (mendirikan) sholat untuk
mereka, maka hendaknya dari golongan qoum tersebut ikut mendirikan sholat bersamamu. (QS.An-
Nisa’:102)

Dan hadits nabi Muhammad SAW:

Artinya :sholat berjama’ah lebih utama dari pada sholat sendirian dengan selisih 27 derajat.(muttafaq
‘alaih)

b.Syarat menjadi ma’mum :

1. Berjama’ah.
2. Tidak lebih maju dari tempat Imam.
3. Mengetahui gerakan imam.
4. Berkumpul dalam satu tempat.
5. Tidak menjadi fuhsy al-mukhalafah (ketidak serasian yang sangat mencolok antara sholat imam
dan ma’mum).

c.Orang yang tidak sah menjadi imam :

1. Seseorang yang sudah menjadi ma’mum pada imam lain (meskipun hanya dugaan atau
diragukan).
2. Seseorang ummy yang menjadi imam bagi qori.
3. Perempuan yang menjadi imam bagi laki-laki (meskipun anak kecil)atau huntsa (memiliki 2 alat
kelamin).

d.Orang yang makruh menjadi imam :


1. Orang fasiq, yaitu orang yang pernah melakukan dosa besar atau yang berulang-ulang
melakukan dosa kecil dan belum bertaubat.
2. Orang ahli bid’ah
3. Orang yang selalu was was.
4. Orang yang belum dihitan.

e.Udzur jama’ah

1. Hujan yang sampai membasahi bajunya..


2. Cuaca yang sangat panas
3. Cuaca yang sangat dingin.
4. Malam yang sangat gelap.
5. Sakit yang menyebabkan tidak bisa sholat dengan khusyu.
6. Tidak menemukan baju yang layak(meskipun yang sudah ada yang bisa menutupi aurat)
7. Menahan hadats (BAB,BAK,kentut)
8. Khawatir tertinggal rombongan.
9. Khawatir terjadi penganiayaan pada orang ma’shum apabila ia meninggalkannya.
10. Tidak kuat menahan kantuk Ketika menunggu jama’ah
11. Sangat haus dan lapar.

SHOLAT JUM’AT

Sholat jum’at diwajibkan pada malam isro’ sewaktu Rasulullah SAW masih berada di Makkah,
namun belum bisa dilaksanakan, karena jumlah umat islam waktu itu masih sedikit, dan da’wah
Islamiyah masih sembunyi-sembunyi.

a.Syarat wajib sholat jum’at :

1. Islam.
2. Baligh
3. Berakal
4. Merdeka
5. Laki – laki
6. Sehat
7. Asli Penduduk setempat

b.Syarat sah melaksanakan sholat jum’at :

1. Daerah tersebut merupakan kota atau desa


2. Minimal ada 40 orang yang megesakan sholat jum’at
3. Ketersediaan waktu yang cukup untuk melaksakan sholat jum’at

c.Fardhunya sholat jum’at:

1. 2 khutbah dilaksakan dengan berdiri


2. Duduk diantara khutbah
3. Sholat 2 rakaat dengan berjamaah
SHOLAT DUA HARI RAYA

Shalat 2 hari raya (idul fitri dan idul adha) hukumnya sunnah muakkadah, yang berjumlah 2
rakaat:
1. Pada rakaat pertama takbir 7 kali selain takbiratul ihram
2. Pada rakaat kedua takbir 5 kali selain takbir untuk berdiri

Dan sesudah melaksanakan sholat, imam membaca 2 khutbah:

1. Pada khutbah pertama membaca tasbih 9 kali


2. Pada khutbah yang kedua membaca tasbih 7 kali

Dan juga disunnahkan mulai terbenamnya matahari malam hari raya idul fitri sampai imam
memulai sholat hari raya, Sedangkan pada hari raya idul adha disunnahkan membaca takbir
setiap selesai sholat fardhu sampai subuhnya hari arafah.

SHOLAT DUA GERHANA

Sholat dua gerhana (matahari dan bulan) hukumnya sunnah muakkadah, dan jika gerhananya
telah pulih maka tidak perlu mengqodho’nya. Sholat gerhana matahari dan bulan dilaksanakan dua
rakaat, disetiap rakaatnya terdapat dua kali berdiri dengan membaca surat yang panjang serta dua kali
ruku’ dengan memperbanyak bacaan tasbih tetapi tidak memperbanyak tasbih ketika sujud. Kemudian
setelah shalat dilanjutkan dengan dengan membaca dua khutbah. Dan disunnahkan melirikan suara
pada sholat gerhana matahari dan mengeraskan suara pada sholat gerhana bulan.

SHOLAT ISTISQO’

Sholat istisqo’ (memohon hujan) hukumnya sunnah. Dan sebelum melaksanakannya , imam
memerintah jama’ahnya untuk:

1. Bertaubat
2. Bersedekah
3. Meninggalkan kedhaliman
4. Berdamai dengan musuh
5. Puasa 3 hari

Kemudian pada hari keempat imam keluar bersama jamaahnya dengan menggunakan pakaian sehari-
hari, dalam keadaan tenang dan penuh berharap. Kemudian imam sholat 2 rakaat bersama para
jamaahnyasebagai mana sholat hari raya, lalu berkhutbah. Dan disunnahkan memindah surbannya
(dngan cara memindah dari bagian kanan kekiri, atas kebawah atau sebaliknya), memperbanyak do’a
dan istighfar serta berdo’a dengan doanya Rosul. Dan dnanti disunnahkan mandi disungai jika mengalir
airnya dan membaca tasbih saat ada petir dan kilat.
SHOLAT KHOUF

Sholat khouf (shalat dalam keadaan perang) ada 3 macam, yaitu:

1. Ketika musuh berada diselain arah kiblat, maka imam membagi pasukan menjadi 2
kelompok. Kelompok pertama berdiri menghadap musuh (utuk mengawasi musuh).
Kelompok kedua berdiri dibelakang imam, maka imam melaksanakan 1 rakaat bersama
kelompok yang berada dibelakangnya. Kemudian mereka menyempurnakan sholatnya
sendiri dan langsung menghadap kearah musuh. Kelompok satunya dating, yaitu kelompok
yang memantau musuhsaat pelaksanakan sholat pertama. Kemudian imam melaksanakan
sholat sholat 1 rakaat dengan kelompok tersebut. Ketika imam sedang melaksanakan duduk
tasyahud , maka kelompok tersebut memisahkan diri untuk menyempurnakan sholatnya,
kemudian imam menunggu dan melaksanakan salam bersama mereka.
2. Ketika posisi musuh berada diarah kiblat, maka imam membagi mereka menjadi 2 shaf,
kemudian imam melakukan takbiratul ihram bersama mereka semuanya, ketika imam sujud
dirakaat pertama, maka salah satu shaf melakukan sujud bersama imam, sedangkan shaf
yang lain tetap berdiri untuk mengawasi musuh. Ketika imam mengangkat kepala, maka shaf
tersebut melakukan sujud dan menyusul imam.
3. Saat berada dalam keadaan sangat genting dan berkecamuknya perang, maka masig –
masing pasukan melaksanakan sholat semampunya, baik sambil berjalan atau naik
kedaraan, menghadap kiblat atau tidak.

MENQASHAR DAN MENJAMA’ SHOLAT

Boleh bagi musafir menqashar (meringkas ) sholat fardlu empat rakaat menjadi dua
rakaat dengan 5 syarat, yaitu:
1. Bepergiannya bukan karena maksiat
2. Jarak bepergiannya 16 farsakh
3. Shalat empat rakaat tersebut merupakan shlat ada’ (bukan sholat qadla’)
4. Niat menqashar diasaat takbirtul ihram
5. Tidak bermakmum kepada orang yang mukim

Keterangan:

Jarak diperbolehkan qashar adalah 16 farsakh, yaitu:


a. Jarak 80,64 km menurut imam Al-Kurdi, tanwirul qulub, Toha putra, juz 1 hal 172
b. Jarak 88,704 km menurut Al-Fiqh Al-Islami, juz 1 halaman 75
c. Jarak 96 km menurut kalangan Hanafiyyah
d. Jarak 119,9 km menurut mayoritas ulama’
e. Jarak 94,5 km menurut Imam Ahmad Husain Al-Mishri

Boleh bagi musafir menjama’ (mengumpulkan) antara shalat dhuhur dengan sholat
ashar atau sholat maghrib dengan sholat isya’ diwaktu yang dia inginkan (baik jama’
taqdim atau jama’ ta’khir) Dan boleh orang yang berada dirumah (tidak bepergian)
menjama’ taqdim antara keduanya disaat hujan dengan syarat-syarat tertentu.

Daftar pustaka

1. kitab taqrib
2. kitab fathul qorib
3. Kitab tanwirul qulub
4. Kitab al-fiqh al-islam
5. Buku fiqih ibadah

Anda mungkin juga menyukai