PENGKAJIAN ICU Tn. A IMAH
PENGKAJIAN ICU Tn. A IMAH
PENGKAJIAN ICU Tn. A IMAH
Oleh:
IMAWATI
012042046
UNIVERSITAS BINAWAN
JAKARTA
2021
PENGKAJIAN ICU
1. Identitas Mahasiswa
Nama : Imawati Tgl Pengkajian : 18/10/2021
NIM : 012042046
2. Identitas Klien
Nama : Tn. A. J. Umur : 40 Th.
Diagnosis keperawatan :
8.4 Muskuloskeletal :
Pasien edema anasarca, tidak toleransi dalam beraktivitas karena sesak.
Diagnosis keperawatan :tidak ada
8.5 Gastrointestinal :
Pasien mengeluh perut terasa penuh dan begah, perut tampak membesar dan tegang.
Auskultasi: bising usus (+) 7 x/mnt, perkusi: pekak pada regio 3 dan 4.
Diagnosis keperawatan : Resiko deficit nutrisi
Risiko deficit nutrisi
8.6 Endokrin :
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid. Pasien Riwayat diabetes, gula darah sewaktu
227, mendapat terapi novorapid dengan sliding scale:
Diagnosis keperawatan :
Ketidakstabilan glukosa darah
8.7 Perkemihan :
Pasien terpasang kateter folley no. 16, urine lancer, warna kuning jernih. Scrotum dan
penis pasien tampak bengkak. Pasien mendapat terapi farsix 20 mg/jam.
Diagnosis keperawatan :
Gangguan eliminasi urine
8.8 Obstetri dan ginekologi :
- Tidak ada masalah
Diagnosis keperawatan : tidak ada
8.9 Lain-lain :
Diagnosis keperawatan :
9. Terapi/program medis
Nama obat Cara Kerja Dosis Rute dan waktu Efek Samping
pemberian
Narfoz Mencegah mual dan 3x4 mg Diberikan melaui Nyeri dada, bradikardi,
muntah yang injeksi intravena hipotensi,aritmia,
desebabakan oleh diberikan 1 jam hipoksia, peningkatan
pemberian obat sebelum makan enzyme hati,pandangan
obatan yang kabur bila menyuntik
merangsang lambung terlalu cepat
Rhindopump Untuk mengatasi 1x40 mg Diberikan melalui Mual, diare, perut
refluk disease karena injeksi intravena kembung,dan ruam kulit
diberikan 1 jam
sebelum makan
Stabactam Untuk mengobati 2x1 gram Diberikan melalui Diare,mualmuntah, ruam
infeksi paru paru intravena per 12 jam kulit, demam, penurunan
hb,
hiprtrombinemia,anemia,
nyeri kepala,
demam,nyeri
injeksi,menggigil
Novorapid Neburubkan kadar Diberikan Diberikan secara Hipoglikemia, reaksi
gula darah sesuai subcutan, anafilaktik
haril
pemeriksa
an gula
darah
Methylpredni Mengstasi inflamasi 3x40 mg Diberikan melalui Mual muntah, nyeri
solone yang terjadi di paru injeksi intravena kepala, pusing, perut
paru diberikan tiap 8 jam kembung, nyeri
sekali perut,nyeri otot ,nafsu
makan menurun, sulit
tidur, peningkatan kadar
gula darah, mudah
terkena infeksi,siklus
haid tidak teratur,
pembengkakan tangan
atau pergelangan kaki
akibat penumpukan
cairan.
Candesartan Menurunkan tekana 1x16 mg Diberikan secara Sakit kepala,pusing,
darah oral,1 kali sehari mual,muntah,kelelahan ,n
yeri otot
Amlodipin Menurunkan tensi 1x5 mg Debrikan secara oral Pusing,melayang seperti
1kali sehari mengantuk, bengkak
pada kaki, nyeri kepala
dan perut , rasa hangat
dan panas di wajah dan
leher
Inhalasi Melemaskan otot otot 3x 1 flc Diberikan melalui Tremor halus pad
Ventolin saluran pernafasan inhalasi 3kali segari tangan ,takikardi
yang menyempit ringan,palpitasi ,sakit
sehingga udara lancer kepala, gangguan
masuk ke dalam paru gastrointestinal,
paru gtangguan tidur
Inhalasi Untuk menurangi 3x1 flc Diberikan melalui Iritasi ringan pada
pulmicord iritasidan inhalasi 3kali sehari tenggorokan ,suara serak,
pembengkakkan pada iritasi lidah dan mulut,
saluran nafas kandidiasis, batuk dan
sehingga membuat mulut kering
nafas lebih lega
Lasix drip Untuk mengiuangi 20 mg Diberikan melalui Mual muntah, anoreksia,
kadar garam dalam /jam intravena di drip iritasi mulut dan
tuibuh dan secara kontinue lambung, diare sembelit,
mengurangi hypokalemia,
pembengkakan hiperurikemmia,
dengan cara hiperglikemia, gangguan
mengeluarkan cairan pendengaran, pusing,
melalui urin nyeri kepala, pandangan
kabur.
Sanmol drip mengurangi 3x1 gram Diberikan melalui Aleri kulit, dan reaksi
intravena 3 kali alergi lain., pengguanaan
sehari jangka pnjang
mengakibatkan
kerusakan hepar.
Albumin Meningkatkan kadar 1 kali/hari Deberikan melalui Hemodilusi(pengenceran
grifols albumin dalam darah selama 3 intravena 1 kali darah), edema paru,
sehingga ,albumin hari sehari selama 3 hari hipertensi, hipotensi,
dapat ,meningkatkan bradikardia,
konsentrasi darah mual,muntah,
sehingga cairan yang demam,peningkatan air
di luar pembuluh liur
darah akan masuk ke
pembuluh darah
sehingga oedema
berkurang
10. Hasil Pemeriksaan Diagnostk
Resiko Defisit Nutrisi berhubungan Status nutrisi membaik setelah diberikan asuhan 1. Manajemen nutrisi
dengan ketidakmampuan mencerna keperawatan 3 x24 jam (L.03030) Observasi :
makanan - Identifikasi status nutrisi
Ditandai dengan gejala dan tanda Kriteria hasil : - Identifikasi perlunya
minor : - Porsi makan yang dihabiskan meningkat selang nasogastric
Subjektif : - Serum albumin meningkat - Monitor asupan makanan
- Nafsu makan menurun - Kekuatan otot menelan meningkat - Monitor hasil
- Kekeuatan otot mengunyah meningkat
Objektif : pemeriksaan laboratarium
- mengunyah lemah
- Otot menelan lemah Terapeutik:
- Membran mukosa pucat - Lakukan oral hygine
- Serum albumin menurun sebelum makan jika perlu
- Fasilitasi diet
- Berikan makanan tinggi
serat untuk mencegah
konstifasi
- Berikan makanan tinggi
kalori dan tinggi protein
Edukasi :
- Anjurkan posisi duduk
jika mampu
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian
medikasi sebelum makan
- Kolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis
nutrient yang dibutuhkan
jika perlu
n makan, jik a perlu
Sediakan makanan yang
tepat sesuai kondisi
pasien
18/10/2021 II 1. Monitor frekuensi, irama, pola, kedalaman S: Pasien mengeluh sesak, dahak susah Ima
16 30 WIB dan upaya nafas: ekspirasi lebih panjang dikeluarkan batuk kering
dari inspirasi, RR: 28 x/mnt, saturasi O: Tampak sesak, pernapasan cuping
oksigen 84 – 87% dengan NRM 15 lpm, hidung (+), ekspirasi lebih panjang
tekanan darah: 168/95 mmhg, nadi: 110 dari inspirasi, RR: 28 x/mnt, saturasi
x/mnt kuat dan teratur oksigen 86 – 90% dengan NRM 15
16.35 WIB
2. Melakukan auskultasi bunyi nafas: suara lpm, tekanan darah: 168/95 mmHg,
napas wheezing terutama pada paru kanan, nadi: 108 x/mnt teraba kuat
pasien mengeluh perut terasa penuh dan A: Gangguan pertukaran gas belum
begah.batuk kering teratasi
17.00 WIB
3. Kolaborasi untuk pengecakan AGD ulang P: Intervensi dilanjutkan, prioritas
Observasi dilanjutkan monitor saturasi oksigen. Kolaborasi
untuk pemeriksaan ulang AGD
18/10/2021 III 1. Mengidentifikasi status nutrisi S : Pasien mengeluh mual dan tidak Ima
17.30 WIB IMT: 27,7 kg/cm2 BB : 80 kg pasien nafsu makan
tampak tidak nafsu makan, mual (+) O : Pasien tampak makan bubur 2
18.00 WIB 2. Memonitor asupan makanan sendok, pasien tampak lemas
Pasien makan bubur 2 sendok ,mukosa bibir kering,
18. 30 WIB 3. Berkolaborasi dalam pemberian Albumin A : masalah nutrisi belum teratasi
Memberikan albumin grifols 100cc 20% P : intervensi dilanjutkan
4. Berkolaborasi dalam pemberian antiemetic Kolaborasi dalam pemberian antiemetic
Memberikan therapy narfoz 4 mg (IV), Kolaborasi dalam pemsangan NGT
Rhindopump 40 mg (IV)
19/10/2021 II 1. Monitor frekuensi, irama, pola, kedalaman S: Pasien mengeluh sesak, dahak susah Ima
16.30 WIB dan upaya nafas: ekspirasi lebih panjang dikeluarkan batuk kering
dari inspirasi, RR: 28 x/mnt, saturasi O: Tampak sesak, pernapasan cuping
oksigen 84 – 87% dengan NRM 15 lpm, hidung (+), ekspirasi lebih panjang
tekanan darah: 168/95 mmhg, nadi: 110 dari inspirasi, RR: 26 x/mnt, saturasi
x/mnt kuat dan teratur oksigen 86 – 91% dengan HFNC
16.45 WIB
2. Melakukan auskultasi bunyi nafas: suara flow 60% FIO2 : 90%, tekanan
napas wheezing terutama pada paru kanan, darah: 156/86 mmhg, nadi: 106
pasien mengeluh perut terasa penuh dan x/mnt teraba kuat
begah.batuk kering A: Gangguan pertukaran gas belum
3. Kolaborasi untuk pengaturan oksigenasi teratasi
P: Intervensi dilanjutkan, prioritas
monitor saturasi oksigen.
19/10/2021 III 1. Memonitor asupan makanan S : Pasien mengeluh mual berkurang Ima
18.00 WIB Pasien terpasang NGT no.16 di lubang O : Pasien diberikan diit cair 4x150cc
hidung kiri,diit cair 4x150cc 1500kal 1500kkal, muntah (-), pasien tampak
Memberikan albumin grifols 100cc 20% lemas mukosa bibir kering,
17.45 WIB 2. Berkolaborasi dalam pemberian antiemetic A : masalah nutrisi teratasi sebagian
Memberikan therapy narfoz 4 mg P : intervensi dilanjutkan
(IV), Kolaborasi dalam pemberian
Rhindopump 40 mg (IV) Antiemetic
Kolaborasi untuk pemberian diit