Kelolaan Anc

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 71

LAPORAN HASIL KELOLAAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NORMAL NY. N USIA


KEHAMILAN 36-37 MINGGU DENGAN NYERI PUNGGUNG
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NILAM SARI
KOTA BUKITTINGGI
TAHUN 2022

Disusun oleh:

Efni Pratiwi Murni


2115901210

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDAN PROGRAM PROFSI


FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS FORT DE KOCK
BUKITTINGGI 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT penulis ucapkan atas Rahmat dan

Karunia NYA lah sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Kasus Kelolaan

ini dengan judul, “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Normal Ny. N Usia

Kehamilan 36-37 Minggu Dengan Nyeri Punggung Di Puskesmas Nilam Sari

Kota Bukittinggi”.

Makalah Kasus Kelolaan ini di buat sebagai salah satu syarat dalam

menyelesaikan siklus ANC pada kurikulum program studi profesi kebidanan.

Dalam proses penyusunan laporan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

Ibu Vitria Komala Sari, S.ST, M.Keb selaku pembimbing yang telah membimbing

dan memberikan masukan kepada penulis dalam penyusunan makalah Tugas

Kelolaan ini.

Dalam penyusunan makalah Tugas Kelolaan ini banyak terdapat

kekurangan namun berkat bimbingan dan bantuan serta semangat dari berbagai

pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah Tugas Kelolaan ini dengan

maksimal, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Dr. Hj. Evi Hasnita, S.Pd, M.Kes selaku Rektor Universitas Fort De Kock

Bukittinggi

2. Ibu Oktavianis, S.ST, M.Biomed selaku Dekan Fakultas Kesehatan

Universitas Fort De Kock Bukittinggi.

i
3. Ibu Febriniwat Ridi, S.SiT, M.Biomed selaku Ketua Prodi Profesi Kebidanan

Universitas Fort De Kock yang selalu mendukung dalam kelancaran kegiatan

di Universitas Fort De Kock.

4. Semua Dosen Universitas Fort De Kock yang telah banyak memberikan ilmu

dan bimbingannya selama penulis mengikuti pendidikan.

5. Orang tua dan seluruh keluarga tercinta yang selalu memberikan dukungan

moril, materil dan spiritual serta pengorbanan dan doa tulus selama peneliti

menjalani program pendidikan.

6. Teman-teman mahasiswi Program Studi Proesi Kebidanan yang telah

memberikan semangat dalam penulisan proposal ini, semoga kebersamaan ini

menjadi kekuatan yang berarti untuk kita terus melangkah maju.

Bukittingi, Agustus 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................7
C. Tujuan ...............................................................................................7
D. Manfaat .............................................................................................7

BAB II KAJIAN PUSTAKA


A. Kehamilan
1. Pengertian Kehamilan ................................................................9
2. Perubahan pada IbuHamil ..........................................................9
3. Kebutuhan Ibu Hamil ................................................................16
4. Ketidaknyamanan Ibu Hamil .....................................................20
5. Tanda Bahaya Kehamilan ..........................................................23

B. Senam Hamil
1. Pengertian ..................................................................................26
2. Tujuan Ibu Hamil ..................................................................... 27
3. Metode Senam Hami .................................................................28
4. Kontra indikasi senam hamil .....................................................30
5. Gerakan Senam Hamil ..............................................................31

BAB III TINJAUAN KASUS


1. Kunjungan I ..............................................................................38
2. Kunjungan II .............................................................................47
3. Kunjungan III ...........................................................................52

BAB IV PEMBAHASAN ...............................................................................54

BAB V PENUTUP
A. Simpulan .........................................................................................58
B. Saran ...............................................................................................58

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir merupakan

suatu keadaan yang fisiologis namun dalam prosesnya terdapat

kemungkinan suatu keadaan yang dapat mengancam jiwa ibu dan

bayi bahkan dapat menyebabkan kematian. OIeh karena itu,

kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir harus ditangani oleh

petugas kesehatan yang berwenang demi kesehatan dan keselamatan

ibu dan bayi (Prawirohardjo, 2010).

Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi

(AKB) merupakan indikator utama derajat kesehatan masyarakat

karena pelayanan kebidanan dalam suatu negara dapat dinilai baik

atau buruknya dilihat dari jumlah kematian maternal, dimana angka

kematian maternal yang dimaksud disini adalah jumlah kematian

maternal diperhitungkan terhadap 1000 atau 10.000 kelahiran hidup

(Prawirohardjo, 2010).

Setiap tahun sekitar 160 juta perempuan di seluruh dunia

hamil. Sebagian besar kehamilan ini berlangsung dengan aman.

Namun, sekitar 15 % menderita komplikasi berat, dengan

sepertiganya merupakan komplikasi yang mengancam jiwa ibu.

1
Komplikasi ini mengakibatkan kematian lebih dari setengah juta

setiap tahun (Sarwono , 2010)

Setiap menit diseluruh dunia, 380 wanita mengalami

kehamilan, 190 wanita menghadapi kehamilan tidak diinginkan, 110

wanita mengalami komplikasi terkait kehamilan, 40 wanita

mengalami aborsi yang tidak aman dan 1 wanita meninggal.

Indikator yang umum di gunakan dalam kematian ibu adalah angka

kematian ibu ( AKI ). Secara global 80% kematian ibu tergolong

pada kematian ibu langsung. Pola penyebab langsung dimana-mana

sama, yaitu perdarahan ( 25%, biasanya perdarahan pasca

persalinan), sepsis (15%), hipertensi dalam kehamilan (12%), partus

macet (8%), komplikasi aborsi tidak aman (13%), dan sebab-sebab

lain (8%), (Prawirohardjo, 2010).

Menurut Word Health Organization (WHO) terdapat sebesar

126 kematian ibu setiap 100.000 kelahiran hidup dengan jumlah total

kematian ibu diperkirakan sebesar 6400 pada tahun 2015 .

Perempuan yang meninggal (28%) disebabkan oleh perdarahan,

eklamsia (12%), abortus (13%), sepsis (15%), partus lama (8%),

Anemia (48,2%) dan pengambilan tindakan persalinan secara sectio

Caesar 21.2% dalam.

WHO (World Health Organization) menganjurkan operasi

sesar hanya sekitar 10- 15 % dari jumlah total kelahiran. Anjuran

WHO tersebut tentunya didasarkan pada analisis resiko-resiko yang

2
muncul akibat sesar, baik resiko bagi ibu maupun bayi (Onggang,

2001). WHO memperkirakan bahwa angka persalinan dengan Sectio

Caesarea (SC) pada tahun 1998 adalah 10% sampai 15% sedangkan

di Amerika Serikat persalinan dengan Sectio Caesarea (SC) 21,2%

(Cunningham et al, 2006) sedangkan pada tahun 2000 meningkat

menjadi 24-30% (Roeshadi, 2006)

Berdasarkan survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI)

tahun 2012, Angka Kematian Ibu (AKI) mencapi 359 per 100.000

kelahiran. Tingginya AKI di Indonesia disebabkan oleh beberapa

faktor yaitu perdarahan, eklampsia, aborsi, partus lama, infeksi serta

Kekurangan Energi Kronik (KEK) anemia dan persalinan dengan

SC. Di Indonesia terjadi peningkatan Sectio Caesarea (SC) di mana

tahun 2005 sebesar 51,59% dan tahun 2006 sebesar 53,68% (Grace,

2007) . Target AKI di Indonesia pada tahun 2015 adalah 102

kematian per 100.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Ibu (AKI)

di Indonesia tahun 2015 berkisar 228 per 100.000 kelahiran hidup.

Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018, angka kejadian

anemia ibu hamil di Indonesia meningkat yaitu dari 37,1% tahun

2013 menjadi 48,9% tahun 2018 ibu hamil yang mengalami anemia

Anemia merupakan dampak dari kurang zat mikronutrien (vitamin

dan mineral) yang menimbulkan gejala seperti, lemah, letih, lesu,

pusing, mata berkunangkunang dan wajah pucat. Anemia yang

3
sering terjadi adalah anemia defisisensi zat besi yaitu menyerang

lebih dari 600 juta manusia.

Dalam pembangunan Sustainable Development Goals

(SDGs), target penurunan AKI masuk kedalam tujuan ke tiga yaitu

“Ensure healthy lives and promote well-being for all at all ages”.

Target pertama yang disebut dalam tujuan ketiga ini bahwa pada

tahun 2030, target penurunan AKI secara global adalah 70 kematian

per 100.000 kelahiran hidup. Dalam tujuan ketiga juga dicanangkan

bahwa pada tahun 2030 memastikan akses menyeluruh pada

pelayanan kesehatan reproduksi dan seksual, termasuk program

keluarga berencana, informasi dan pendidikan serta pengintegrasian

kesehatan reproduksi dalam program dan strategi nasional setian

Negara (Depkes RI 2014 diakses, 29 Juli 2016).

Angka Kematian Ibu (AKI) Provinsi Sumatera Barat sebesar

212/100.000 kelahiran hidup. Jika dilihat perkembangannya angka

ini sudah mengalami penurunan, namun angka tersebut masih jauh di

bawah target Millenium Development Goals (MDGs) yang harus

dicapai pada tahun 2015 yaitu menjadi 102/100.000 Kelahiran

Hidup.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat

tahun 2015 angka kejadian anemia pada ibu hamil yaitu 22,1 %(7) ,

tahun 2016 18,7 %(8) , dan tahun 2017 kejadian anemia 19,9%(9) .

Data tahun 2015, 2016 dan 2017 menunjukkan adanya perubahan

4
tren angka kejadian anemia pada ibu hamil. Data anemia pada tahun

2016 mengalami penurunan dari tahun 2015, namun dari tahun 2016

angka kejadian anemia pada ibu hamil mengalami peningkatan pada

tahun 2017. Sedangkan data di Kabupaten Agam Pada tahun 2017

Angka Kematian Ibu di Kabupaten Agam terdapat 10 orang ibu

Angka Kematian Bayi (AKB) adalah angka kematian di

umur antara 0 sampai 1 tahun dalam 1000 kelahiran hidup. Angka

kematian perinatal (perinatal mortality rate) ialah jumlah kematian

perinatal dikalikan 1000 dan kemudian di bagi dengan jumlah bayi

lahir hidup dan lahir mati pada tahun yang sama (Prawirohardjo,

2006).

Menurut WHO (World Health Organization) Angka

Kematian Bayi (AKB ) pada negara ASEAN (Association of South

East Asia Nations) seperti di Singapura 3 per 1000 kelahiran hidup,

Malaysia 5,5 per 1000 kelahiran hidup, Thailan 17 per 1000

kelahiran hidup, Vietnam 18 per 1000 kelahiran hidup, dan

Indonesia 27 per 1000 kelahiran hidup.

Angka Kematian Bayi (AKB) di indonesia mencapai 32 per

1000 kelahiran hidup. Tidak tercapainya Program MDG's 2015

untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi 102 per

100.000 kelahiran hidup, maka dibentuklah program baru yaitu

Sustainable Development Goals (SDGs) (Depkes RI 2014 diakses,

04 agustus 2016). Target AKB di Indonesia pada tahun 2015 adalah

5
23 kematian per 1.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Ibu (AKI)

Sumatera Barat sebesar 258 per 100.000 kelahiran hidup. Pada tahun

2017 Angka Kematian Bayi di Kabupaten Agam terdapat 64 bayi

meninggal dunia. Angka kematian ibu dan anak di Agam masih

terbilang level aman.

Angka kematian bayi di Indonesia masih tinggi dari negara

ASEAN lainnya, jika dibandingkan dengan target dari

MDGs(Millenium Development Goals) tahun 2015 yaitu 23 per 1000

kelahiran hidup.

Angka Kematian Bayi (AKB) di Provinsi Sumatera Barat

Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2014

dibandingkan Provinsi lain di Indonesia sudah memperlihatkan

penurunan yang cukup bermakna meskipun secara target Provinsi

hanya mencapai 66%. AKB di Sumatera Barat turun 47/1000 KH

pada tahun 2007 menjadi 27/1000 KH pada tahun 2012.

Angka Kematian Bayi (AKB) Bukittinggi Sumatera Barat

Bayi sebesar 0,75 per 1.000 kelahiran hidup, Balita sebesar 0,16 per

1.000 kelahiran hidup dan Neonatal sebesar 8,5 per 1.000 kelahiran

hidup ( Profil Kesehatan Bukittinggi tahun 2015).

Ditinjau dari pertumbuhan dan perkembangan bayi, periode

neonatal merupakan periode yang paling kritis. Penelitian telah

menunjukan bahwa lebih dari 50% kematian bayi terjadi dalam

periode neonatal yaitu dalam bulan pertama kehidupan. Kurang

6
baiknya penanganan bayi baru lahir yang lahir sehat akan

menyebabkan kelainan-kelainan yang dapat mengakibatkan cacat

seumur hidup, bahkan kematian (Prawirohardjo, 2009).

Dengan melihat dari data-data AKI dan AKB yang semakin

meningkat maka penurunan AKI dan AKB perlu mendapat perhatian

yang khusus, sehingga diperlukan program terobosan yang

memfokuskan pada kesehatan ibu, khususnya didaerah-daerah

terpencil, perbatasan dan kepulauan dengan cara meningkatkan

pengetahuan para ibu sehingga mereka mau, sadar dan mampu

mencegah masalah kesehatannya, dan perlu ditunjang dengan

peningkatan kualitas fasilitas pelayanan kesehatan dan sarana

prasarana lainnya.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana penanganan terhadap Ny. N dengan keluhan

nyeri punggung pada saat TM IIIyang baik dan benar.

C. TUJUAN

1. Tujuan umum

Setelah melakukan asuhan kepada Ny. N penulis

mendapatkan pengalaman nyata serta dapat menerapkan dan

mengembangkan ilmu kebidanan yang penulis dapatkan dengan

menggunakan manajemen asuhan kebidanan dengan menerapkan

7 langkah varney.

7
2. Tujuan khusus

a. Mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil

dengan nyeri punggung pada Ny. N

b. Mampu mendeteksi keluhan yang di alami Ny. N

c. Mampu menangani keluhan pada Ny. N

D. Manfaat

1. Bagi Lahan Praktek

Diharapkan setelah dilakukannya penkes terhadap Ny. N ini,

dapat menjadi acuan bagi ibu hamil lainnya yang mengalamai

keluhan dengan nyeri punggung

2. Bagi Pasien

Disarankan agar penulis dapat menambah pengetahuan serta

dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari terutama

dalam menangani keluhan ibu hamil

3. Bagi Penulis

Diharapkan agar pendidikan kesehatan yang diberikan benar-

benar untuk membantu ibu dalam menangani keluhannya.

8
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. KEHAMILAN

1. Pengertian

Menurut Federasi Obsetri Ginekologi Internasional, kehamilan

didefenisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa

dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila

dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal

akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 9 bulan menurut

kalender Internasional (Prawirohardjo, 2010: 213).

Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan

fisiologis. Setiap wanita yang memiliki organ reproduksi sehat,

yang telah mengalami menstruasi, dan melakukan hubungan

seksual dengan seorang pria yang organ reproduksinya sehat sangat

besar kemungkinannya akan mengalami kehamilan (Mandriwati,

2012 : 3).

2. Perubahan Pada Ibu Hamil

a. Perubahan Anatomi dan Fisiologi wanita Hamil

1) Uterus

a) Ukuran

Untuk akomodasi pertumbuhan janin, rahim

membesar akibat hipertrofi dan hiperplasia otot polos

9
rahim, serabut-serabut kolagennya menjadi

higroskopik, endometrium menjadi desidua. Ukuran

pada kehamilan cukup bulan yaitu 30x25x20 cm

dengan kapasitas lebih dari 4000 cc.

b) Berat

Berat uterus naik secara luar biasa, dari 30 gram

menjadi 1000 gram pada akhir kehamilan (40

minggu).

c) Bentuk dan konsistensi

Pada bulan-bulan pertama kehamilan, bentuk rahim

seperti buah alpukat, pada kehamilan 4 bulan, rahim

berbentuk bulat, dan pada akhir kehamilan berbentuk

seperti bujur telur. Rahim yang tidak hamil kira-kira

sebesar telur ayam, pada kehamilan 2 bulan sebesar

telur bebek, dan kehamilan 3 bulan sebesar telur

angsa. Pada minggu pertama, isthmus rahim

mengadakan hipertrofi dan bertambah panjang

sehingga jika diraba terasa lebih lunak (soft), disebut

tanda Hegar. Pada kehamilan 5 bulan, rahim teraba

seperti berisi cairan ketuban, dinding rahim terasa

tipis. Karena itu, bagian-bagian janin dapat diraba

melalui dinding perut dan dinding rahim.

2) Serviks Uteri

10
Serviks bertambah vaskularisasinya dan menjadi

lunak (soft) disebut tanda Goodell. Kelenjar endoservikal

membesar dan mengeluarkan banyak cairan mukus.

Karena pertambahan dan pelebaran pembuluh darah,

warnanya menjadi livid, dan perubahan itu disebut tanda

Chadwick.

3) Vagina dan Vulva

Karena pengaruh estrogen, terjadi perubahan pada

vagina dan vulva. Akibat hipervaskularisasi, vagina dan

vulva terlihat lebih merah atau kebiruan. Warna livid pada

vagina dan porsio serviks disebut tanda chadwick.

4) Ovarium

a) Ovulasi terhenti

b) Masih terdapat korpus luteum graviditas sampai

terbentuknya uri yang mengambil alih pengeluaran

estrogen dan progesteron.

5) Kulit

Pada daerah kulit tertentu, terjadi hiperpigmentasi, yaitu

pada :

a) Muka, disebut masker kehmailan (chloasma

gravidarum)

b) Payudara, puting susu dan areola payudara

c) Perut, linea nigra striae

11
d) Vulva

6) Payudara

Selama kehamilan payudara bertambah besar, tegang,

dan berat. Dapat teraba notuli-notuli, akibat hipertrofi

kelenjar alveoli, bayangan vena-vena lebih membiru.

Hiperpigmentasi terjadi pada puting susu dan areola

payudara. Kalau diperas, keluar air susu jolong

(kolostrum) yang berwarna kuning.

7) Sirkulasi Darah

a) Volume darah

Volume darah total dan volume plasma darah

naik pesat sejak akhir terimester pertama. Volume

darah akan bertambah banyak, kira-kira 25%, dengan

puncaknya pada kehamilan 32 minggu, diikuti

pertambahan curah jantung (cardiac output), yang

meningkat sebanyak ± 30%. Akibat hemodilusi yang

mulai jelas kelihatan pada kehamilan 4 bulan, ibu

yang menderita penyakit jantung dapat jatuh dalam

keadaan dekompensasi kordis. Kenaikan plasma darah

dapat mencapai 40% saat mendekati cukup bulan.

b) Protein darah

Gambaran protein dalam serum berubah, jumlah

protein, albumin, dan gamagloubin menurun dalam

12
triwulan pertama dan meningkat secara bertahap pada

akhir kehamilan. Beta-gloubulin dan fibrinogen terus

meningkat.

c) Hitung jenis dan hemoglobin

Hemaktokrit cenderung menurun karena kenaikan

relatit volume plasma darah. Jumlah eritrosit

cenderung meningkat untuk memenuhi kebutuhan

transpor O2 yang sangat diperlukan selama kehamilan.

Konsentrasi Hb terlihat menurun, walaupun

sebenarnya lebih besar dibandingkan Hb pada orang

yang tidak hamil. Anemia fisiologis ini disebabkan

oleh volume plasma yang meningkat. Dalam

kehamilan, leukosit meningkat sampai 10.000/cc,

begitu pula dengan produksi trombosit.

d) Nadi dan tekanan darah

Tekanan darah arteri cenderung menurun,

terutama selama trimester kedua, kemudian akan naik

lagi seperti pada pra-hamil. Tekanan darah arteri

cenderung menurun, terutama selama trimester kedua,

kemudian akan naik lagi seperti pada pra-hamil.

Tekanan vena dalam batas-batas normal pada

ekstremitas atas dan bawah, cenderung naik setelah

13
akhir trimester pertama. Nadi biasanya naik, nilai rata-

ratanya 84 per menit.

e) Jantung

Pompa jantung mulai naik kira-kira 30% setelah

kehamilan 3 bulan, dan menurun lagi pada minggu-

minggu terakhir kehamilan. Elektrokardiogram

kadang kala memperlihatkan deviasi aksis ke kiri.

8) Traktus Digestivus (Saluran Pencernaan)

Salivasi meningkat dan pada trimester pertama, timbul

keluhan mual dan muntah. Tonus otot-otot saluran

pencernaan melemah sehingga motilitas dan makanan

akan lebih lama berada dalam saluran makanan. Resorpsi

makanan baik, tetapi akan timbul obstipasi. Gejala muntah

(emesis gravidarum) sering terjadi, biasanya pada pagi

hari, disebut sakit pagi (morning sickness).

9) Sistem Respirasi

Wanita hamil kadang-kadang mengeluh sesak dan

pendek napas. Hal itu disebabkan oleh usus yang tertekan

ke arah diafragma akibat pembesaran rahim. Kapasitas

vital paru sedikit meningkat selama hamil. Seorang wanita

hamil selalu bernapas lebih dalam. Yang lebih menonjol

adalah pernapasan dada (thoracic breathing).

10) Metabolisme

14
Umumnya, kehamilan mempunyai efek pada

metabolisme. Karena itu, wanita hamil perlu mendapat

makanan yang bergizi dan berada dalam kondisi sehat.

a) Tingkat metabolik basal (Basal Metabolic Rate, BMR)

pada wanita hamil meninggi hingga 15-20%, terutama

pada trimester akhir.

b) Keseimbangan asam-alkali (acic-base balance) sedikit

mengalami perubahan konsentrasi alkali :

(1) Wanita tidak hamil : 155 mEq/liter

(2) Wanita hamil : 145 mEq/liter

(3) Natrium serum : turun dari 142 menjadi 135

mEq/liter

(4) Bikarbonat plasma : turun dari 25 menjadi 22

mEq/liter

c) Dibutuhkan protein yang banyak untuk perkembangan

fetus, alat kandungan, payudara, dan badan ibu, serta

untuk persiapan laktasi.

d) Hidrat arang : seorang wanita hamil sering merasa

haus, nafsu makan bertambah, sering buang air kecil,

dan kadang kala dijumpai glukosuria yang

mengingatkan kita pada diabetes melitus.

e) Metabolisme lemak juga terjadi. Kadar kolesterol

meningkat sampai 350 mg atau lebih per 100 cc.

15
Hormon somatomamotropin berperan dalam

pembentukan lemak pada payudara. Deposit lemak

lainnya terdapat di badan, perut, paha dan lengan.

f) Metabolisme mineral

(1) Kalsium, dibutuhkan rata-rata 1,5 gram sehari.

Sedangkan untuk pembentukan tulang-tulang,

terutama dalam trimester terakhir dibutuhkan 30-

40 gram.

(2) Fosfor dibutuhkan rata-rata 2 g/hari.

(3) Zat besi dibutuhkan tambahan zat besi ± 800 mg,

atau 30-50 mg sehari.

(4) Air wanita hamil cenderung mengalami retensi air.

g) Berat badan wanita hamil akan naik sekitar 6,5-16,5 kg.

Kenaikan berat badan yang terlalu banyak ditemukan

pada keracunan hamil (preeklampsi dan eklampsi).

Kenaikan berat badan wanita hamil disebabkan oleh :

(1) Janin, uri, air ketuban, dan uterus

(2) Payudara, kenaikan volume darah, lemak, protein

dan retensi air

h) Kebutuhan kalori meningkat selama kehamilan dan

laktasi. Kalori terutama diperoleh dari pembakaran zat

arang, khususnya sesudah kehamilan 5 bulan keatas.

16
Namun jika dibutuhkan, dipakai lemak ibu untuk

mendapatkan tambahan kalori.

i) Wanita hamil memerlukan makanan yang bergizi dan

harus mengandung banyak protein. Di Indonesia, masih

banyak dijumpai penderita defisiensi zat besi dan

vitamin B. Karena itu, wanita hamil harus diberikan zat

besi dan roboransia yang berisi mineral dan vitamin.

(Mochtar, 2011: 29-32).

3. Kebutuhan Ibu Hamil

a. Oksigen

Pada dasarnya kebutuhan oksigen semua manusia sama yaitu:

1) Udara yang bersih

2) Tidak kotor / polusi udara

3) Tidak bau, dan sebagainya.

Pada prinsipnya hindari ruangan / tempat yang dipenuhi oleh

polusi udara (terminal, ruangan yang sering dipergunakan untuk

merokok).

Kebutuhan oksigen adalah yang utama pada manusia termasuk

ibu hamil. Berbagai gangguan pernafasan bisa terjadi saat hamil

sehingga akan mengganggu pemenuhan kebutuhan oksigen pada

ibu yang akan berpengaruh pada bayi yang di kandung. Untuk

mencegah hal tersebut diatas dan untuk memenuhi kebutuhan

oksigen maka ibu hamil perlu :

17
1) Latihan nafas melalui senam nifas

2) Tindur dengan bantal yang lebih tinggi

3) Makan tidak terlalu banyak

4) Kurangi atau hentikan merokok.

5) Konsul kedokter bila ada kelainan atau gangguan pernafasan

seperti asma dan lain- lain.

6) Posisi miring kiri dianjurkan untuk meningkatkan perfusi uterus

dan oksigenasi fetoplasenta dengan mengurangi tekanan pada

vena asenden.

b. Nutrisi

Kebutuhan gizi ibu hamil meningkat 15% dibandingkan dengan

kebutuhan wanita normal. Peningkatan gizi ini dibutuhkan untuk

pertumbuhan ibu dan janin. Makanan dikonsumsi ibu hamil 40%

digunakan untuk pertumbuhan janin dan sisanya (60%) digunakan

untuk pertumbuhan ibunya. Secara normal kenaikan berat badan

ibu hami 11-13 kg. Asupan makanan yang dikonsumsi oleh ibu

hamil berguna untuk:

1) Pertumbuhan dan perkembangan janin

2) Mengganti sel- sel tubuh yang rusak

3) Sumber tenaga

4) Mengatur suhu tubuh dan cadangan makanan

Beberapa hal harus diperhatikan ibu hamil untuk menjalani

proses kehamilan yang sehat, antara lain:

18
1) Konsumsilah makanan dengan porsi yang cukup dan teratur

2) Hindari makanan yang terlalu asin dan pedas

3) Hindari makanan yang mengandung lemak cukup tinggi

4) Hindari makanan dan minuman yang mengandung alkohol

5) Hindari makanan yang mengandung bahan pengawet dan zat

pewarna

6) Hindari merokok

Hal penting yang harus diperhatikan ibu hamil adalah makanan

yang dikonsumsi terdiri dari susunan menu yang seimbang yaitu

menu yang mengandung unsur- unsur sumber tenaga,

pembangunan, pengatur dan pelindung.

1) Sumber Tenaga (Suber Energi)

a) TM I, penembahan energi 180 Kkal/hari.

b) TM II penambahn 300 Kkal/hari

2) Sumber Pembangun

Berfungsi membentuk jaringan tubuh yang menyusun

struktur organ seperti tulang dan otot. Dibutuhkan juga untuk

tumbuh kembang janin agar berlangsung optimal. Pembentukan

sel darah merah dalam tubuh janin, kebutuhan protein

bertambah 17 gram lebih banyak. Bahan pangan sumber protein

yang dikonsumsi sebaiknya 2/3 berupabahan pangan tinggi

kandungan gizinya.

3) Sumber lemak

19
Merupakan sumber energi yang vital untuk pertumbuhan

jaringan plasenta dan janin. Lemak disimpan sebagai cadangan

tenaga untuk persalinan dan postpartum. Membantu proses

pembentukan ASI. Asam lemak tak jenuh, omega 3 dan omega 6

merupakan asam lemah esensial yang penting untuk proses

tumbuh kembang sel syaraf dan sel otak janin.

4) Sumber Vitamin

a) Vitamin A

Berperan dalam pergantian sel baru pada semua jaringan

tubuh dan sel tubuh, pembentukan tulang dan gigi, mencegah

cacat bawaan, sistem kekebalan tubuh ibu hamil. Dibutuhkan

kira- kira 300 RE/hari dari sebelum hamil.

b) Vitamin B

B1 (Tiamin), B2 (Riboflavin), B3 (Niasin), B6 (Piridoksi),

B9 (Asam Folat), B12 (Kobalamin).

c) Vitamin C

Berfungsi penyerapan Fe untuk mencehah anemia,

memperkuat pembuluh darah untuk mencegah perdarahan,

mengurangi sakit saat bekerja (50%), mengaktifkan kerja sel

darah putih, meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Ibu hamil

dianjurkan menambah asupan vitamin C 10 mg/hari.

20
d) Vitamin D

Diperlukan untuk penyerapn kalsium. Vitamin D dapat

diperoleh dari pancaran sinar matahari.

e) Vitamin E

Kebutuhan ibu hamil 15 mg (22,5 IU)/hari. Berfungsi

untuk menjaga struktur dan fungsi komponen tubuh ibu dan

janin, membantu pembentukan sel darah merah, sebagai anti

oksidan.

f) Sumber mineral

(1) Kalsium 500 mg/hari

(2) Zat besi 30 mg, minimal 90 tablet selama kehamilan

(Jannah, 2012: 146-149).

4. Ketidaknyamanan Ibu Hamil

a. Sering buang air kecil

Keluhan dirasakan saat kehamilan dini, kemudian kehamilan

lanjut. Disebabkan karena progesteron dan tekanan pada kandung

kemih karena pembesaran rahim atau kepala bayi yang turun ke

rongga panggul. Yang harus dilakukan adalah dengan

menyingkirkan kemungkinan infeksi. Berikan nasihat untuk

mengurangi minum setelah makan malam atau minimal 2 jam

sebelum tidur, menghindari minum yang mengandung kafein,

jangan mengurangi kebutuhan air minum (minimal 8 gelas per

21
hari) perbanyak di siang hari, dan lakukan senam kegel (Admin,

2008: 34).

b. Hemoroid

Disebabkan oleh konstipasi tekanan yang meningkat utreus

gravid terhadap vena hemoroid, dukungan yang tidak memadai

pada vena hemoroid diarea annorektal, kurangnya klep dalam

pembuluh darah yang berakhir pada perubahan secara langsung

pada aliran darah.

c. Konstipasi

Terjadi akibat dari peningkatan kadar progesteron yang

menyebabkan peristatis usus jadi lambat, penurunan motilitas

sebagai akibat relaksasi otot-otot halus, penyerapan air dari colon

meningkat, tekanan dari uterus yang membesar pada usus,

suplemen zat besi, diit, dan kurang senam.

d. Sesak nafas

Disebabkan olah kadar progesteron berpengaruh secara

langsung pada pusat pernafasan untuk menurunkan dan

meningkatkan kadar CO2 serta meningkatkan aktifitas

metabolisme, uterus membesar dan menekan pada diafragma.

e. Nyeri Ligamentum Rotundum

Disebabkan oleh hipertofi pada peregangan ligamentum

selama kehamilan, dan tekanan dari uterus pada ligamentum.

22
f. Pusing

Disebabkan oleh hipertensi postural yang berhubungan

dengan perubahan hemodinamis, pengumpulan darah didalam

perubahan tungkai yang mengurangi aliran balik vena dan

menurunkan cardiak output serta tekanan darah dengan tegangan

othostatis yang meningkat, dan hipoglikemia.

g. Keputihan

Disebabkan oleh hyperplasia mukosa vagina dan peningkatan

produksi lendir dan kelenjar endoservikal sebagai akibat dari

peningkatan kadar estrogen.

h. Varises pada kaki/vulva

Disebabkan oleh kongesti dalam vagina bagian bawah yang

meningkat sejalan dengan kehamilan karena tekanan dari uterus

yang hamil, kerapuhan jaringan elastis yang diakibatkan oleh

estrogen.

i. Edema Tungkai

Disebabkan karena peningkatan kadar sodium akibat

pengaruh hormonal adan adanya tekanan dari pembesaran uterus

pada vena pelvis karena duduk.

j. Susah tidur/insomnia

Disebabkan oleh perasaan gelisah, khawatir ataupun bahagia

dan ketidaknyamanan fisik seperti membesarnya uterus,

23
pergerakan janin, bangun di tengah malam karena nocturia,

dyspnea, heartburn, sakit otot, stress dan cemas.

5. Tanda Bahaya Dalam Kehamilan

a. Perdarahan pervaginam

Perdarahan pervaginam yang terjadi pada wanita hamil dapat

dibedakan menjadi 2 yaitu:

1) Pada awal kehamilan: abortus, mola hidatidosa, dan kehamilan

ektopik terganggu.

2) Pada akhir kehamilan: solusio plasenta dan plasenta previa.

b. Sakit kepala yang hebat

Sakit kepala yang menunjukan suatu yang serius adalah sakit

kepala yang hebat, menetap dan tidak hilang dengan beristirahat

adalah salah satu gejala preeklamsia.

c. Nyeri abdomen yang hebat

Nyeri abdomen yang di maksud adalah yang tidak

berhubungan dengan persalinan normal. Merupakan nyeri erut

yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah istirahat bisa berarti

appendisitis, abortus, radang panggul, persalinan preterm, dan

gastritis.

d. Bayi kurang bergerak seperti biasa

24
Jika bayi tidur, gerakkannya akan melemah. Bayi harus

bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam. Biasanya

diukur dalam waktu 12 jam sebanyak 10 kali.

25
e. Ketuban pecah dini

Dapat diidentifikasi dengan keluarnya cairan mendadak

disertai bau yang khas. Adanya kemungkinan infeksi dalam rahim

dan persalinan prematuritas yang dapat meningkatkan mortalitas

dan morbiditas ibu dan bayi.

f. Hiperemesis gravidarum

Terdapat muntah yang terus menerus yang menimbulkan

gangguan kehidupan sehari- hari dan dehidrasi. Gejala

hiperemesis lainnya:

1) Nafsu makan menurun

2) Berat badan menurun

3) Nyeri daerah epigastrium

4) Tekanan darah menurun dan nadi meningkat

5) Lidah kering, mata tampak cekung.

g. Demam

Demam tinggi terutama yang diikuti dengan tubuh yang

menggigil, rasa sakit seluruh tubuh, sangat pusing biasanya

disebabkan oleh malaria. Akibat dari demam dapat terjadi

keguguran, persalinan prematuritas. Dismaturitas, kamatian

neonatal tinggi, kala II memanjang, dan retensio plasenta.

h. Anemia

1) Anemia ringan: 9-10 gr%

2) Anemia sedang: 7-8 gr%

26
3) Anemia berat: <7gr%

Pengaruh anemia pada kehamilan dapat terjadi abortus, partus

prematurus, IUGR, infeksi, hiperemesis gravidarum, dan lain-

lain.

(Jannah, 2012: 184-190).

B. SENAM HAMIL

Kehamilan merupakan suatu transisi antara kehidupan

sebelum dan sesudah kelahiran anak. Perubahan ini dipertimbangkan

sebagai periode menjalani proses persiapan baik secara fisik maupun

secara psikologi.

Keluhan yang diakibatkan oleh pembesaran perut,

perubahan anatomis dan perubahan hormonal akan menyebabkan

munculnya keluhan-keluhan pada ibu hamil seperti nyeri pinggang,

nyeri punggung, bengkak dan kram pada kaki. Ketidaknyaman

tersebut menyebabkan gangguan tidur dan berpengaruh terhadap

janin yang dikandungnya. Upaya untuk mengatasi hal tersebut antara

lain dengan olahraga dan latihan relaksasi yang sesuai untuk ibu

hamil yaitu senam hamil (Jurnal ketidaknyamanan dan senam hamil

TM III, Vol 5, No 1 Tahun 2018).

Upaya yang dapat dilakukan adalah memberikan pendidikan

kesehatan tentang pencegahan dan penanganan nyeri punggung pada

ibu hamil yaitu senam hamil.

27
Telah banyak penelitian tentang pengaruh senam hamil

terhadap nyeri punggung ibu hamil trimester ketiga dengan

menerapkan gerakan-gerakan senam yang bervariasi. Dalam

penelitian ini peneliti menggunakan gerakan-gerakan beracuan pada

buku Ilmu kebidanan, penyakit kandungan & keluarga berencana

untuk pendidikan bidan karangan IBG Manuaba (Efktifitas Senam

Hamil Terhadap Nyeri Punggung Ibu Hamil TM III, Vol 10,No 2,

Tahun 2021)

1. Pengertian Senam Hamil

Senam hamil merupakan senam yang dilakukan untuk

mempersiapkan dan melatih otot-otot sehingga dapat

dimanfaatkan untuk berfungsi secara optimal dalam persalinan

(Manuaba, 2010)

Senam hamil adalah bagian dari perwatan antenatal pada

beberapa pusat pelayanan kesehatan tertentu, seperti rumah sakit,

puskesmas, klinik ataupun pelayanan kesehatan yang lainnya (

Manuaba, 2010).

Senam hamil merupakan aktivitas atau olahraga yang dapat

dilakukan ibu hamil yang bertujuan untuk membuat otot menjadi

elastis dan ligament pada panggul, selain itu senam hamil juga

dapat memperbaiki sikap tubuh, mengatur kontraksi, relaksasi

serta mampu meperbaiki tehnik pernafasan dan mengurangi

keluhan akibat perubahan bentuk tubuh yang dapat menyebabkan

28
nyeri (Jurnal Efektifitas senam Hamil pada Ibu TM III,Vol 5, No

1, Juli 2020).

2. Tujuan Senam hamil

a. Menguasai teknik pernafasan

Dengan menguasai teknik pernafasan ini diharapkan

ibu mendapatkan oksigen yang lebih banyak, latihan ini

dilakukan agar ibu siap menghadapi persalinan.

b. Memperkuat elastisitas otot

Untuk mencegah atau mengatasi keluhan nyeri

dibokong, perut bagian bawah dan keluahan wasir.

Senam hamil juga berfungsi untuk memperkuat

stabilitas inti tubuh yang akan membantu memelihara tulang

belakang. Mempunyai kekuatan tubuh yang baik dapat

meningkatkan keseimbangan dan kestabilan individu serta

meminimalkan risiko trauma tulang belakang ataupun jatuh

pada saat hamil.Senam hamil dapat meringankan keluhan

nyeri punggung yang dirasakan ibu hamil karena didalam

senam hamil terdapat gerakan yang dapat memperkuat otot

abdomen.

3. Metode senam hamil

a. Metode Pilates

Metode senam ini telah dikenal dibanyak negara dan

terbukti mampu membantu ibu hamil dalam

29
mempertahankan kebugarannya dan mempermudah

proses persalinan, gerakan-gerakn senam hamil denga

metode ini dipusatkan pada otot – otot untuk kebugaran

dan bfungasi pada proses persalinan.

b. Metode Yoga

Metode yoga menjadi salah satu metode yang umum

dilakukan dalam senam hamil. Metode yoga dalam senam

hamil didasarkan pada gerakan-gerakan dasar dalam yoga

sendiri, seperti pernafasan tafakkur dan postur lainnya

yang akan membantu ibu hamil dalam menghadapi

persalinan nanti dan menjaga kesehatan ibu selama masa

kehamilan. Untuk melakukan senam dengan metode yoga

harus menggunakan pelatih yang ahli dalam bidang

tersebut. Kalau sembarangan, dikhawatirkan akan timbul

efek negative (Jurnal Reduksi Ketidaknyamanan

Kehamilan TM III Melalui Senam Yoga, Vol 1, No 3)

c. Metode Tari Perut (Dancing Belly)

Selain dengan metode gerakan yoga sekarang ini, ada

juga senam hamil yang memanfaatkan tari perut (dancing

belly) yang berasal dari Timir Tengah. Menurut beberapa

sumber tari perut bagi para wanita hamil akan membantu

menjaga kesehatan ibu hamil dan lebih memawaskan diri

dalam menghadapi persalinan nantinya,selain membantu

30
kelenturan tubuh tarian ini juga befungsi menguatkan

otot-otot perut dan sekitarnya, serta menjaga aturan nafas.

Menurut para ahli dibidang kesehatan ibu hamil

senang dengan metode tari perut untuk ibu hamil aman

untuk dipraktekan

d. Metode hynoberthing

Hypnobirthing merupakan salah satu metode senam

hamil yang relative baru. Metode ini merupakan metode

baru dalam pelatihan persiapan melahirkan secara alami.

Gerakan-gerakan dalam senam hamil dengan metode ini

melibatkan relaksasi yang mendalam (relaksasi alami

tubuh) yang memungkinkan calon ibu menikmati proses

kelahiran yang aman, lembut, cepat dan tanpa proses

pembedahan.

4. Kontra indikasi senam hamil

Menurut Anggraeni 2010, senam hamil dapat diikuti oleh

semua wanita hamil namun ada larangan atau kontraindikasinya,

ada 3 kontraindkasi atau larangan seorang wanita untuk

melakukan senam hamil :

1) Bila seorang wanita hamil mempunyai penyakit jantung,

penyakit paru-paru, servix inkompeten (servix membuka),

kehamilan kembar, riwayat perdarahan pervaginam pada

31
trimester II dan III, kelainan letak placenta seperti placenta

previa, preeklamsia maupun hipertensi.

2) Bila seorang ibu hamil menderita anemia berat, irama

jantung yang tidak teratur, penyakit paru kronis, riwayat

penyakit diabetes mellitus, obesitas, terlalu kurus (BMI

dibawah 12), riwayat oprasi tulang ortopedik dan perokok

berat segera menghentikan senam hamil. Bila terjadi gejala

seperti perdarahan pervaginam, rasa sesak sewaktu senam,

sakit kepala, sakit dada, nyeri kelenjar otot-otot, gejala

kelahiran premature, penurunan gerakan bayi intrauterine.

5. Gerakan senam hamil

a. Latihan Otot Kaki

 Duduklah dengan posisi kedua lutut diluruskan, tubuh

bersandar pada kedua lengan yang diletakan

dibelakang pantat.

 Tegakkan kedua telapak kaki bersama jari-jarinya,

ulangi beberapa kali.

 Hadapkan kedua telapak kaki satusama lain dengan

lutut tetap menghadap keatas, kembalikan keposisi

semula. Ulangi terus sebanyak beberapa kali.

 Kedua telapak kaki digerakan turun kearah bawah

lalu gerakan membuka kearah samping, tegakkan,

kembali dan seterusnya.

32
 Kedua telapak kaki membuka dari atas kesamping

turunkan, hadapakan dan kembali keposisi semula

dan seterusnya. Kegunaannya memperlancar sirkulasi

darah dikaki dan mencegah pembengkakan pada kaki

b. Latihan Pernafasan

1) Pernafasan perut

Tidurlah terlentang dengan satu bantal, kedua lutut

dibengkokkan dan dibuka kurang lebih 20cm. letakkan

kedua telapak tangan diatas perut disekitar pusat sebagai

perangsang. Keluarkan nafas dari mulut (tiup) sambil

tangan menekan perut kedalam. Tarik nafas dari hidung

dengan mulut tertutup, perut mengembang mendorong

kedua tangan keatas. Perhatikan bahwa gerakan

pernafasan dilakukan dengan perut, (dada tidak ikut

kembang kempis).

Kegunaan gerakan ini untuk melemaskan dinding

perut agar mudah diperiksa oleh dokter atau bidan.

2) Pernafasan Iga

Tidur terlentang (seperti pada pernafasan perut),

letakkan kedua tangan pada posisi mengepal diiga

sebagai perangsang. Bernafaslah seperti pada pernafasan

perut, dengan pengecualian tangan menekan iga kedalam

dan iga mengembang mendorong kedua tangan kearah

33
samping luar. Kegunaan dari gerakan ini adalah untuk

mendapatkan oksigen sebanyak mungkin.

3) Pernafasan dada

Tidur terlentang (seperti pada pernafasan perut),

letakan kedua tangan didada bagian atas. Keluarakan

nafas dari mulut (tiup) dengan tangan menekan dada

kearah dalam. Tarik nafas dari mulut dengan mulut

terbuka, dada mengembang mendorong kedua tangan ke

atas. Kegunaan gerakan ini untukn mengurangi rasa sakit

saat persalinan.

4) Pernafasan panting (Pende-pendek dan cepat)

Pernafasan ini menyurupai pernafasan dada, hanya

saja irama pernafasan lebih cepat dengan gerakan nafas

dihentikan separuhnya (bernafas tidak terlalu dalam,

pendek-pendek). Kegunaan gerakan ini istirahat atau

menghilangkan lelah sesudah mengejan. Juga dilakukan

saat itu sudah ingin merasa mengejan sementara

pembukaan belum lengkap supaya jalan lahir tidak

bengkak atau sobek. Semua gerakan latihan pernafasan

diatas sebaiknya dilakukan enam kali sehari, dipagi hari

sesudah bangun tidur dan malam hari sebelum tidur.

34
c. Latihan Otot Panggul

 Tidur terlentang kedua lutut dibengkokkan

 Letakkan kedua tangan disamping badan. Tundukkan

kepala dan kerutkan pantat kedalam hingga terangkat

kekasur

 Kempeskan perut hingga punggung menekan kasur.

Rasakan tonjolan tulang panggung bergerak

kebelakang

 Lemaskan kembali dan rasakan tonjolan tulang

bergerak kembali kedepan. Ulangi gerakan ini 15-30

kali sehari. Kegunaan gerakan ini mengembalikan

posisi panggul yang berat kedepan, mengurangi dan

mencegah pegel-pegel, sakit pinggang dan punggung

serta nyeri dilipatan paha.

35
d. Latihan Otot Betis

 Berdiri sambil berpegangan pada benda yang berat

dan mantap.

 Posisikan ibu jari dan jari-jari lain menghadap keatas

 Regangkan kaki sedikit dengan badan lurus dan

pandangan lurus kedepan.

 Tundukan kepala seraya berjongkok perlahan sampai

kebawah tanpa mengakat tumit dari lantai.

 Setelah jongkok, lemaskan bahu. kempeskan perut,

kemudian perlahan kembalilah berdiri tegak, lepaskan

kerutan lakukan enam kali dalam sehari. Kegunaan

gerakan ini mencegah kejang dibetis.

36
5) Latihan Otot Pantat

 Tidur terlentang tanpa bantal, kedua lutut

dibengkokkan dan agak direnggangkan.

 Dekatkan tumit ke pantat dengan kedua tangan

disamping badan.

 Kerutkan pantat ke dalam sehingga lepas dari

kasur, angkat panggul keatas sejauh mungkin.

 Turunkan perlahan (pantat masih berkerut),

lepaskan kerutan, dsb. Ulangi enam kali sehari.

Kegunaan gerakan ini mencegah timbulnya wasir

saat mengejan.

37
BAB III

TINJAUAN KASUS

Hari/Tanggal : 15 Juli 2022

Waktu : 16.00

I. DATA SUBJEKTIF

A. Identitas

Nama Ibu Nama Suami

Nama : Ny. N Tn. D

Umur : 30 Tahun 31 Tahun

Agama : Islam Islam

Suku / bangsa : Minang Minang

Pendidikan : DIII SMA

Pekerjaan : ADM Wiraswasta

Alamat : Pulai Anak Aia

B. Anamnesa

1. Alasan Kunjungan

a. Ny. N mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya

b. Ny. N mengatakan nyeri punggung

38
2. Riwayat Kehamilan saat ini :

Ny. M mengatakan ini adalah kehamilan kedua.

3. Riwayat Menstruasi

a. Menarch : 14 tahun

b. Siklus : 28 hari

c. lama : 7 hari

d. Dismenorea : Tidak ada

e. Sifat Darah : Encer

f. Banyaknya : 2-3 kali ganti pembalut

g. HPHT : 7-11-2021

h. TP : 14-8-2022

i. Usia Kehamilan : 36-37 minggu

4. Keluhan yang dirasakan

a. Rasa Lelah : tidak

b. Mual muntah : tidak

c. Malas beraktifitas : tidak

d. Panas menggigil : tidak

e. Sakit kepala : tidak

f. Penglihatan kabur : tidak

g. Rasa nyeri atau panas BAK : tidak

39
5. Diet atau makanan

Sebelum hamil

 Pola makan dalam sehari : 3 kali sehari (porsi

Sedang) Jenis makanan sehari hari :Nasi (porsi

sedang), Sayur 1, mangkuk, lauk Pauk 1-2 potong

kadang protein hewani 1 protein nabati 1 dan buah

 Pola minum dalam sehari : ± 8 gelas sehari Jenis

minuman : air putih

Saat Hamil

 Pola makan dalam sehari : ± 3 kali sehari porsi kecil

Ny. N mengatakan dapat makan dengan porsi

sedang

 Janis makanan sehari hari : Ny. N mengatakan jenis

makanan yang dimakan seperti biasanya, yaitu nasi,

sayur, dan lauk. Tidak ada makanan yang membuat

ibu mual

 Pola minum dalam sehari : ± 5 gelas sehari, Jenis

minuman : air putih hangat, teh hangat

6. Pola Eliminasi

 Sebelum Hamil

a. BAK

Frekuensi : 6-7 kali sehari

40
Warna : kuning jernih

b. BAB

Frekuensi : 1 kali sehari

Konsistensi : padat

Warna : kuning kecoklatan

 Saat Hamil

a. BAK

Frekuensi : 7-8 kali sehari

Warna : kuning jernih

b. BAB

Frekuensi : 1 kali sehari

Konsistensi : lembek

Warna : kuning kecoklatan

7. Aktivitas sehari hari

 Sebelum hamil

a. Pola istirahat dan tidur : Ny. N mengatakan tidur

siang ± 1 jam dan tidur malam ±7-8 jam sehari.

b. Seksualitas : Ny.N mengatakan tidak ada keluhan,

frekuensi sesuai kebutuhan.

41
c. Pekerjaan : Ny. N mengatakan pekerjaan sebagai

ibu rumah tangga sehari hari melakukan pekerjaan

rumah.

 Saat Hamil

a. Pola istirahat dan tidur : Ny. N mengatakan tidur

siang ± 1 jam sehari dan tidur malam ± 7-8 jam

sehari.

b. Seksualitas : Ny. N mengatakan tidak ada

Keluhan, frekuensi 1x seminggu

c. Pekerjaan : ibu mengatakan ,bekerja sebagai Ibu

rumah tangga sehari hari mengerjakn pekerjaan

rumah yang ringan.

8. Personal Hygine

Mandi : 2 kali sehari

Frekuensi menggantu pakaian : 2 kali sehari

9. Riwayat Kesehatan

a. Riwayat penyakit yang pernah atau sedang diderita

b. Jantung : Ny. N mengatakan tidak memiliki

penyakit jantung.

c. Hipertensi : Ny. N mengatakan tidak memilki

penyakit hipertensi

d. DM : Ny. N mengatakan tidak memiliki

penyakit DM

42
e. Asma : Ny. N mengatakan tidak memiliki

penyakit Asma

f. Hepar : Ny. N mengatakan tidak memiliki

penyakit hepar

g. nemia Berat : Ny. N mengatakan tidak memliki

penyakit anemia berat.

h. PMS dan HIV /AID : Ny. N mengatakan tidak

Memiliki penyakit PMS dan HIV/AIDS.

II. DATA OBJEKTIF

A. Pemeriksaan Umum

 Keadaan umum : Baik

 Keadaan emosional : Baik

 Vital Sign

TD :130/70mmHg

R : 26x/mnt

N : 81 x/menit

S :36,7⁰C

 TB : 150 Cm

 BB sekarang : 83 kg

 BB sebelum hamil : 61 kg

 Kenaikan BB : 22 kg

 LILA : 36 cm

43
B. Pemeriksaan Fisik

a. Kepala : bersih, hitam, kuat tidak rontok

b. Muka : bersih, tidak odem, tidak ada chloasma gravidarum.

c. Mata : konjungtiva merah muda, sclera putih

d. Hidung : bersih, pengeluaran , tidak ada pembengkakkan

e. Telinga : bersih, tidak ada pengeluraan

f. Mulut : bibir lembab, tidak ada caries

g. Lidah : bersih

h. Gusi : tidak ada pembengkakan, tidak ada

i. Leher : Kelenjer Thyroid tidak ada pembesaran kelenjer

kelenjer getah bening tidak ada pembesaran kelenjer, Vena

jugularis tidak ada pembendungan

j. Abdomen

 Bekas luka operasi : ada

 Pembesaran : sesuai usia kehamilan

 Benjolan : tidak ada

 Linea : ada linea nigra

 Tumor : tidak ada

 Leopold

Leopold 1 : 3 jari dibawah px, bokong

Leopold 2 : Puki

Leopold 3 : Kepala

44
Leopold 4 : Konvergen

TFU : 34 cm

DJJ : 152 x/i Punctum maximum : Kuadran II

TBJ : 3565 gram

C. Pemeriksaan Penunjang

 Hb : 13 gr %

 Golongan darah : A

 Triple E : Negatif

 USG : Tidak ada

III. ASSESMENT

 Diagnosa : Ibu hamil, G2P1A0H1, usiakehamilan 36-37

Minggu, janin hidup, tunggal,intra uterin, letkep U, puki,

keadaan jalan lahir baik, keadaan ibu baik

 Masalah : Nyeri punggung

IV. PENATALAKSANAAN

1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa ibu dan janin

dalam kondisi baik dan ibu dapat memahaminya,

2. Menjelaskan pada ibu bahwa nyeri punggung yang dirasakan pada

ibu hamil TM III merupakan hal wajar karena hal ini merupakan

salah satu ketidaknyamanan TM III

45
3. Menjelaskan cara mengurangi nyeri punggung dengan cara

melakukan senam hamil yang berguna untuk mempersiapkan dan

melatih oto-otot sehingga berungsi secara optimal dalam persalinan.

4. Memberitahu kepada ibu untuk kunjungan selanjutnya ibu akan

diajarkan untuk melakukan senam hamil

5. Menjelaskan kembali tentang senam hamil dan ibu memahami serta

dapat mengulang Kembali apa yang di jelaskan tadi.

46
KUNJUNGAN KE -3

Hari / tanggal : 28 Agustus 2022

Pukul : 14.00 Wib

I. SUBJEKTIF

a. Ny. N mengatakan ia mengikuti anjuran yang diberikan

b. Ny. N mengatakan nyeri punggung yang dirasakan sudah

sangat berkurang

II. OBJEKTIF

 Vital Sign

TD :110/90mmHg

R : 22x/mnt

N : 82 x/menit

S :36,7⁰C

 Leopold

Leopold 1 : 3 jari dibawah px, bokong

Leopold 2 : Puki

Leopold 3 : Kepala

Leopold 4 : Konvergen

TFU : 34 cm

DJJ : 143 x/i Punctum maximum : Kuadran II

TBJ : 3565 gram

47
III. ANALISA

 Diagnosa : Ibu hamil, G2P1A0H1, usiakehamilan 36-37

Minggu, janin hidup, tunggal,intra uterin, letkep U, puki,

keadaan jalan lahir baik, keadaan ibu baik

 Masalah : Tidak ada

IV. PENATALAKSANAAN

a. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa ibu dan janin

dalam kondisi baik dan ibu dapat memahaminya.

b. Menganjurkan ibu untuk tetap mengkonsumsi makanan bergizi

seimbang untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan janin dan ibu

bersedi

48
BAB IV
PEMBAHASAN

Ketidaknyamanan yang biasa terjadi pada ibu hamil trimester III yaitu

konstipasi atau sembelit, oedema atau pembengkakan, susah tidur, nyeri

punggung bawah (nyeri pinggang) kegerahan, sering BAK, hemoroid, heart burn

(panas dalam perut), perut kembung, sakit kepala, susah bernafas dan varices

(Lina, 2018). Nyeri punggung adalah salah satu ketidaknyamanan yang sering

dirasakan ibu hamil pada trimester III. Nyeri punggung dapat

terjadi karena adanya tekanan pada otot punggung ataupun pergeseran pada tulang

punggung sehingga menyebabkan sendi tertekan. (Purimama, 2018).

Menurut (Elanor, 2007), dampak dari nyeri punggung pada ibu hamil adalah

kesulitan buang air kecil, kesulitan tidur, masalah seksual dan depresi.

Penatalaksanaan untuk mengurangi nyeri punggung adalah mempertahankan

postur tubuh yang baik dengan memperhatikan mekanisme tubuh yang baik

terutama saat mengangkat benda, tidak berdiri terlalu lama, menghindari

pekerjaan berat dan menggunakan bantal pada waktu tidur untuk meluruskan

punggung dan melakukan senam hamil (Purimama, 2018).

Senam hamil adalah suatu bentuk latihan guna memperkuat dan

mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, ligament-ligament, serta otot

dasar panggul yang berhubungan dengan proses persalinan. Latihan ini berfungsi

untuk memperkuat stabilitas inti tubuh yang akan membantu memelihara

kesehatan tulang belakang. Mempunyai kekuatan tubuh yang baik dapat

meningkatkan keseimbangan dan kestabilan individu serta meminimalkan risiko

54
trauma tulang belakang ataupun jatuh pada saat hamil. Senam hamildapat

meringankan keluhan nyeri punggung yang dirasakan oleh ibu hamil karena

didalam senam hamil terdapat gerakan yang dapat memperkuat otot abdomen

(Megasari, 2015).

Kunjungan 1

Kegiatan kunjungan hari pertama dimulai pada Minggu, 22 Juli 2022 pukul

10.00 wib. Anamnesa dilakukan bahwa pasien Ny. N berusia 31 tahun, ADM, dan

berpendidikan S1,beralamat di Pulai Anak Air. Ibu G2P1A0, Ibu menggatakan

nyeri punggung. Hasil Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa keadaan

umum ibu baik, tekanan darah 130/80 mmHg, Denyut nadi 81 x/menit,

Pernapasan 26x/menit, Suhu 36,7 C, BB sebelum hamil 61 kg, BB sekarang 83

kg, Tinggi badan 150 cm, Lila 36 cm.

Memberi tahu kepada ibu cara mengatasinyeri punggung, nyeri punggung

bisa di atasi dengan melakukan latihan senam hamil, karena Senam hamil adalah

suatu bentuk latihan guna memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot

dinding perut, ligament-ligament, serta otot dasar panggul yang berhubungan

dengan proses persalinan. Latihan ini berfungsi untuk memperkuat stabilitas inti

tubuh yang akan membantu memelihara kesehatan tulang belakang.

Kunjungan 2

Kegiatan kunjungan kedua dilakukan pada tanggal 25 Juli 2022 jam 18.00

wib,bertempat dirumah pasien. Hasil Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu

bahwa keadaan umum ibu baik, tekanan darah 130/80 mmHg, Denyut nadi 79

55
x/menit, Pernapasan 21x/menit, Suhu 37 oC Dan ibu sudah melakukan senam

hamil setelah ibu melakukan latihan senam, nyeri punggung yang ibu rasakan

berkurang Melakukan pendokumentasian, Memberitahu kepada ibu kembali cara

senam hamil yaitu dengan menggunakan bantuan media leafet dan menjelaskan

kepada ibu tentang keluhan yang ibu rasakan.

Kunjungan 3

Selanjutnya pada kunjungan kedua pada tanggal 28 Juli 2022 ibu

mengatakan bahwa ibu tidak lagi mengalami nyeri punggung sejak melakukan

senam hamil setiap hari. Hal ini dapat dirasakan oleh ibu karena manfaat atau

pengaruh dari senam hamil. Ini sejalan dengan penelitian (Hamdiah et al., 2020)

yang mengatakan terjadinya penurunan nyeri punggung dikarenakan senam hamil

bermanfaat selama hamil antara lain seperti mengurangi sakit punggung,

pembuluh darah yang melebar (varises), adanya nyeri pada sendi dan otot dan

persendian, bertambahnya tenaga yang bermanfaat saat melahirkan, dan

memperkokoh otot panggul, otot abdomen dan otot pinggang.

Menurut Febrina Yosefa pada jurnalnya yang berjudul Efektifitas Senam

Hamil Terhadap Penurunan Nyeri punggung Pada Ibu Hamil mengatakan bahwa

Pemberian senam hamil pada kelompok eksperimen menurunkan

intensitas nyeri punggung pada ibu hamil. Namun pada kunjungan ini ibu

mengatakan juga bahwa tidur malam ibu kurang nyeyak karena gerakan janin.

keluhan yang ibu rasakan adalah keluhan fisiologis yang biasa terjadi pada ibu

hamil trimester III, hal yang biasa terjadi atau normal, karena Gangguan tidur

56
pada wanita hamil terjadi pada trimester pertama, trimester kedua dan juga

trimester ketiga. Gangguan tidur lebih banyak dikeluhkan pada trimester

ketiga.dan Pada trimester ketiga tiga jumlah gangguan tidur ini lebih tinggi,

karena adanya ketidaknyamanan seperti nyeri pinggang

banyak buang air kecil, dan spontan bangun dari tidur. Gerakan janin, nyeri ulu

hati (hurtburn), kram pada tungkai, kelelahan dan kesulitan memulai tidur atau

sulit tidur sampai pagi (Sarwono, 2010).

57
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang penulis dapatkan, dalam pengelolaan kasus

Ny.N umur 30 tahun G2P1A0 UK 36-37 dengan keluhan nyeri punggung di

Puskesmas Nilam Sari Bukittinggi aka penulis mengambil kesimpulan bahwa

Pada interpretasi data, penulis dapat menegakkan diagnose kebidanan pada

Ny.N umur 30 tahun G2P1A0 usia kehamilan 36-37 minggu dengan keluahn

nyeri punggung. Dari data yang diperoleh dari pengkajian dan diagnosa

kebidanan tidak didapatkan diagnose potensial karena ibu mengalami keluah

yang fisiologis.

Dengan metode senam hamil, setelah ibu melakukan teknik ini nyeri

punggung yang dialami ibu sudah berkurang dan pada Ny.N tidak ditemukan

komplikasi baik dari ibu maupun janin. Dan saran bagi pasien Diharapkan

dapat memberikan pengetahuan pada klien khususnya pada ibu hamil agar

mengetahui penanganan meggunakan metode senam hamil untuk mencegah

terjadinya masalah potensial selanjutnya

B. Saran

1. Bagi Ny. N

Ibu diharapkan dapat menerapkan pendidikan kesehatan senam hamil

yang telah diberikan serta dapat diterapkan menjelang persalinan

58
2. Lahan Praktek

Diharapkan untuk lebih meningkatkan dan mempertahankan mutu

pelayanan kebidanan yang diberikan dan menyesuaikan dengan

perkembangan ilmu dan teknologi saat ini dan benar-benar

menerapkan pelayanan yang sesuai dengan standar pelayanan

kebidanan, sehingga pelayanan yang diberikan untuk klien adalah

pelayanan yang bermutu. Seperti penggunaan masker dan kaca mata

yang berguna untuk proteksi diri penolong persalinan.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan institusi dapat menilai kemampuan mahasiswa dalam

melaksanakan asuhan pendidikan kesehatan yang bisa dijadikan evaluasi

akademi terhadap keberhasilan proses belajar mengajar dan juga bisa

dijadikan sebagai bahan masukan untuk kepustakaan.

59
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Judul : Senam Hamil

Tanggal : 25 Juli 2022

Waktu : 10 Menit

Tempat : Rumah Ny. N

I. Tujuan Instruksional Umum

Pada akhir penyuluhan diharapkan ibu dapat memahami dan mampu

menjelaskan kembali tentang senam hamil

II. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan diharapkan ibu mampu:

a. Menjelaskan tentang senam hamil

b. Serta mengetahui cara melaksanakan senam hamil

III. Pokok Bahasan

Senam hamil

IV. Materi

Terlampir.

V. Metode

a. Ceramah.

b. Tanya jawab.
VI. Kegiatan

Metode dan
Tahap Kegiatan Kegiatan penyaji Kegiatan peserta
Media

Pembukaan Salam pembuka Memperhatikan dan Ceramah

(2 menit) Menjelaskan maksud mendengarkan.

dan tujuan penyuluhan.

Penyajian Menyampaikan materi : Memperhatikan dan Ceramah

(6 menit ) a. Menjelaskan mendengarkan

tentang senam keterangan.

hamil

b. Menjelaskan

tentang cara

melakukan senam

hamil

Penutup a. Memberikan a. Bertanya. Tanya jawab

( 2 menit ) kesimpulan dan b. Menjawab

bertanya pada pertanyaan

Audien penyuluhan.

b. Mengevaluasi hasil

penyuluhan dan

salam.
SENAM HAMIL

1. Pengertian Senam Hamil

Senam hamil merupakan senam yang dilakukan untuk

mempersiapkan dan melatih otot-otot sehingga dapat dimanfaatkan

untuk berfungsi secara optimal dalam persalinan (Manuaba, 2010)

Senam hamil adalah bagian dari perwatan antenatal pada beberapa

pusat pelayanan kesehatan tertentu, seperti rumah sakit, puskesmas,

klinik ataupun pelayanan kesehatan yang lainnya ( Manuaba, 2010).

Senam hamil merupakan aktivitas atau olahraga yang dapat

dilakukan ibu hamil yang bertujuan untuk membuat otot menjadi

elastis dan ligament pada panggul, selain itu senam hamil juga dapat

memperbaiki sikap tubuh, mengatur kontraksi, relaksasi serta mampu

meperbaiki tehnik pernafasan dan mengurangi keluhan akibat

perubahan bentuk tubuh yang dapat menyebabkan nyeri (Jurnal

Efektifitas senam Hamil pada Ibu TM III,Vol 5, No 1, Juli 2020).

2. Tujuan Senam hamil

a. Menguasai teknik pernafasan

Dengan menguasai teknik pernafasan ini diharapkan ibu

mendapatkan oksigen yang lebih banyak, latihan ini dilakukan agar

ibu siap menghadapi persalinan.


b. Memperkuat elastisitas otot

Untuk mencegah atau mengatasi keluhan nyeri dibokong,

perut bagian bawah dan keluahan wasir.

Senam hamil juga berfungsi untuk memperkuat stabilitas

inti tubuh yang akan membantu memelihara tulang belakang.

Mempunyai kekuatan tubuh yang baik dapat meningkatkan

keseimbangan dan kestabilan individu serta meminimalkan risiko

trauma tulang belakang ataupun jatuh pada saat hamil.Senam hamil

dapat meringankan keluhan nyeri punggung yang dirasakan ibu

hamil karena didalam senam hamil terdapat gerakan yang dapat

memperkuat otot abdomen.

3. Metode senam hamil

a. Metode Pilates

Metode senam ini telah dikenal dibanyak negara dan

terbukti mampu membantu ibu hamil dalam mempertahankan

kebugarannya dan mempermudah proses persalinan, gerakan-

gerakn senam hamil denga metode ini dipusatkan pada otot –

otot untuk kebugaran dan bfungasi pada proses persalinan.

b. Metode Yoga

Metode yoga menjadi salah satu metode yang umum

dilakukan dalam senam hamil. Metode yoga dalam senam

hamil didasarkan pada gerakan-gerakan dasar dalam yoga


sendiri, seperti pernafasan tafakkur dan postur lainnya yang

akan membantu ibu hamil dalam menghadapi persalinan nanti

dan menjaga kesehatan ibu selama masa kehamilan. Untuk

melakukan senam dengan metode yoga harus menggunakan

pelatih yang ahli dalam bidang tersebut. Kalau sembarangan,

dikhawatirkan akan timbul efek negative (Jurnal Reduksi

Ketidaknyamanan Kehamilan TM III Melalui Senam Yoga,

Vol 1, No 3)

c. Metode Tari Perut (Dancing Belly)

Selain dengan metode gerakan yoga sekarang ini, ada juga

senam hamil yang memanfaatkan tari perut (dancing belly)

yang berasal dari Timir Tengah. Menurut beberapa sumber tari

perut bagi para wanita hamil akan membantu menjaga

kesehatan ibu hamil dan lebih memawaskan diri dalam

menghadapi persalinan nantinya,selain membantu kelenturan

tubuh tarian ini juga befungsi menguatkan otot-otot perut dan

sekitarnya, serta menjaga aturan nafas.

Menurut para ahli dibidang kesehatan ibu hamil senang

dengan metode tari perut untuk ibu hamil aman untuk

dipraktekan

d. Metode hynoberthing

Hypnobirthing merupakan salah satu metode senam hamil

yang relative baru. Metode ini merupakan metode baru dalam


pelatihan persiapan melahirkan secara alami. Gerakan-gerakan

dalam senam hamil dengan metode ini melibatkan relaksasi

yang mendalam (relaksasi alami tubuh) yang memungkinkan

calon ibu menikmati proses kelahiran yang aman, lembut, cepat

dan tanpa proses pembedahan.

4. Kontra indikasi senam hamil

Menurut Anggraeni 2010, senam hamil dapat diikuti oleh semua

wanita hamil namun ada larangan atau kontraindikasinya, ada 3

kontraindkasi atau larangan seorang wanita untuk melakukan senam

hamil :

1) Bila seorang wanita hamil mempunyai penyakit jantung, penyakit

paru-paru, servix inkompeten (servix membuka), kehamilan

kembar, riwayat perdarahan pervaginam pada trimester II dan III,

kelainan letak placenta seperti placenta previa, preeklamsia

maupun hipertensi.

2) Bila seorang ibu hamil menderita anemia

berat, irama jantung yang tidak teratur, penyakit paru kronis,

riwayat penyakit diabetes mellitus, obesitas, terlalu kurus (BMI

dibawah 12), riwayat oprasi tulang ortopedik dan perokok berat

segera menghentikan senam hamil. Bila terjadi gejala seperti

perdarahan pervaginam, rasa sesak sewaktu senam, sakit kepala,

sakit dada, nyeri kelenjar otot-otot, gejala kelahiran premature,

penurunan gerakan bayi intrauterine.


5. Gerakan senam hamil

a. Latihan Otot Kaki

 Duduklah dengan posisi kedua lutut diluruskan, tubuh

bersandar pada kedua lengan yang diletakan dibelakang

pantat.

 Tegakkan kedua telapak kaki bersama jari-jarinya, ulangi

beberapa kali.

 Hadapkan kedua telapak kaki satusama lain dengan lutut

tetap menghadap keatas, kembalikan keposisi semula.

Ulangi terus sebanyak beberapa kali.

 Kedua telapak kaki digerakan turun kearah bawah lalu

gerakan membuka kearah samping, tegakkan, kembali dan

seterusnya.

 Kedua telapak kaki membuka dari atas kesamping

turunkan, hadapakan dan kembali keposisi semula dan

seterusnya. Kegunaannya memperlancar sirkulasi darah

dikaki dan mencegah pembengkakan pada kaki

b. Latihan Pernafasan

1) Pernafasan perut

Tidurlah terlentang dengan satu bantal, kedua lutut

dibengkokkan dan dibuka kurang lebih 20cm. letakkan kedua

telapak tangan diatas perut disekitar pusat sebagai perangsang.


Keluarkan nafas dari mulut (tiup) sambil tangan menekan

perut kedalam. Tarik nafas dari hidung dengan mulut tertutup,

perut mengembang mendorong kedua tangan keatas.

Perhatikan bahwa gerakan pernafasan dilakukan dengan perut,

(dada tidak ikut kembang kempis).

Kegunaan gerakan ini untuk melemaskan dinding perut

agar mudah diperiksa oleh dokter atau bidan.

2) Pernafasan Iga

Tidur terlentang (seperti pada pernafasan perut), letakkan

kedua tangan pada posisi mengepal diiga sebagai perangsang.

Bernafaslah seperti pada pernafasan perut, dengan

pengecualian tangan menekan iga kedalam dan iga

mengembang mendorong kedua tangan kearah samping luar.

Kegunaan dari gerakan ini adalah untuk mendapatkan oksigen

sebanyak mungkin.

3) Pernafasan dada

Tidur terlentang (seperti pada pernafasan perut), letakan

kedua tangan didada bagian atas. Keluarakan nafas dari mulut

(tiup) dengan tangan menekan dada kearah dalam. Tarik nafas

dari mulut dengan mulut terbuka, dada mengembang

mendorong kedua tangan ke atas. Kegunaan gerakan ini untukn

mengurangi rasa sakit saat persalinan.

4) Pernafasan panting (Pende-pendek dan cepat)


Pernafasan ini menyurupai pernafasan dada, hanya saja

irama pernafasan lebih cepat dengan gerakan nafas dihentikan

separuhnya (bernafas tidak terlalu dalam, pendek-pendek).

Kegunaan gerakan ini istirahat atau menghilangkan lelah

sesudah mengejan. Juga dilakukan saat itu sudah ingin merasa

mengejan sementara pembukaan belum lengkap supaya jalan

lahir tidak bengkak atau sobek. Semua gerakan latihan

pernafasan diatas sebaiknya dilakukan enam kali sehari, dipagi

hari sesudah bangun tidur dan malam hari sebelum tidur.

c. Latihan Otot Panggul

 Tidur terlentang kedua lutut dibengkokkan

 Letakkan kedua tangan disamping badan. Tundukkan

kepala dan kerutkan pantat kedalam hingga terangkat

kekasur

 Kempeskan perut hingga punggung menekan kasur.

Rasakan tonjolan tulang panggung bergerak kebelakang


 Lemaskan kembali dan rasakan tonjolan tulang bergerak

kembali kedepan. Ulangi gerakan ini 15-30 kali sehari.

Kegunaan gerakan ini mengembalikan posisi panggul yang

berat

kedepan, mengurangi dan mencegah pegel-pegel, sakit

pinggang dan punggung serta nyeri dilipatan paha.

d. Latihan Otot Betis

 Berdiri sambil berpegangan pada benda yang berat dan

mantap.

 Posisikan ibu jari dan jari-jari lain menghadap keatas

 Regangkan kaki sedikit dengan badan lurus dan pandangan

lurus kedepan.

 Tundukan kepala seraya berjongkok perlahan sampai

kebawah tanpa mengakat tumit dari lantai.

 Setelah jongkok, lemaskan bahu. kempeskan perut,

kemudian perlahan kembalilah berdiri tegak, lepaskan


kerutan lakukan enam kali dalam sehari. Kegunaan gerakan

ini mencegah kejang dibetis.

5) Latihan Otot Pantat

 Tidur terlentang tanpa bantal, kedua lutut dibengkokkan

dan agak direnggangkan.

 Dekatkan tumit ke pantat dengan kedua tangan

disamping badan.

 Kerutkan pantat ke dalam sehingga lepas dari kasur,

angkat panggul keatas sejauh mungkin.

 Turunkan perlahan (pantat masih berkerut), lepaskan

kerutan, dsb. Ulangi enam kali sehari. Kegunaan

gerakan ini mencegah timbulnya wasir saat mengejan.

Anda mungkin juga menyukai