Askep Diare

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN


DIARE

Diajukan Guna Memenuhi Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah

Nama :Sri Midayanti


NIM : 211560311008

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MEDISTRA INDONESIA
2022
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
STIKes MEDISTRA INDONESIA

LAPORAN KASUS PENGKAJIAN ANAK

A. Pengkajian
I. Identitas Pasien
Nama : An. F
Umur : 6 tahun 4 bulan 22 hari
Jenis kelamin : laki-laki
Tanggal Masuk : 15 Februari 2022
Tanggal Pengkajian : 16 Februari 2022
Diagnosa medis: Diare
II. Identitas Keluarga
Nama Ayah : Tn.K
Umur :30 tahun
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : SMA
Suku bangsa : Jawa
Nama Ibu : Ny. I
Umur : 27 tahun
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : SMP
Suku bangsa : Jawa
III. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Ibu kilien mengatakan An.F sejak 2 hari terakhir mengalami BAB cair ≥5 x dalam 24
jam.
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien An.F sejak 1 hari terakhir mengalami BAB cair sebanyak ≥5 x dalam 24 jam.
BAB cair seperti air disertai mual dan muntah. Dari hasil pemeriksaan tanda-tanda vital
didapatkan data RR : 20x/menit, N: 96 x/menit, suhu: 37,50C.Kemudian tingkat
kesadaran compos mentis.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
Ibu klien mengatakan belum pernah menderita penyakit yang sama.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang pernah mengalami riwayat
penyakit menular atau keturunan seperti Diabetess Melitus, Asma atau penyakit lainnya.
e. Riwayat Kehamilan
Ibu klien mengatakan saat hamil tidak mengalami keluhan. Ibu klien juga mengalami
morning sicknes,dan tidak mengalami eklamasi atau pre eklamsi. Obat- obatan yang
digunakan hanya obat yang oleh bidan seperti vitamin dan penguat kandungan.

f. Riwayat Persalinan
Ibu klien mengatakan klien lahir pada usia kehamilan 9 bulan dirumah bidan, Klien lahir
secara normal. Durasi persalinan 1 jam, klien lahir dengan BB: 3300 gr dan panjang
badan 50 cm.

g. Riwayat Imunisasi
Ibu klien mengatakan klien sudah mendapatkan imunisasi secara lengkap , imunisasi
yang didapat adalah Hepatitis saat lahir,BCG usia 2 bulan, DPT 4 bulan, Polio 4 bulan
dan saat usia 9 bulan mendapatkan imunisasi campak.
h. Riwayat Tumbuh Kembang
Motorik halus, motorik kasar, kognitif dan bahasa berkembang dengan baik.
i. Psikososial
Hubungan dengan anggota keluarga, anak sangat dekat dengan ayah dan ibunya. Anak
senang bermain dengan teman sebayanya.
j. Genogram
k.

Tn.K Ny.I

An.F

Keterangan :
: Garis Perkawinan
: Klien
------- : Tinggal Serumah
: Garis Keturunan

l. Kebutuhan cairan :
BB = 16 Kg
Kebutuhan cairan : 16 x 100 ml/KgBB = 1600 ml
Suhu saat diukur = 38ºC terjadi kenaikan suhu
Suhu badan – Suhu normal : 38 ºC-37,5 ºC = 0,5
1 ºC=12% 0,5 ºC= 6%
(6% x 800)+800 : 848 ml/24 jam
m. Kebutuhan kalori :
Kebutuhan Kalori usia 6tahun BB : 16 Kg = 98 x 16 = 1568 kkal/hr
IV. Pola Pengkajian Fungsional Gordon
1. Pola persepsi –managemen kesehatan
Ibu klien mengatakan jika ada keluarga yang sakit akan segera dibawa keumah sakit
atau dokter.
2. Pola nutrisi-metabolik
Sebelum sakit : Ibu klien mengatakan klien biasa makan 3 kali sehari, porsi 1 piring
kecil dengan jenis makanan nasi dan minum air putih dan teh manis setiap harinya.
Saat dikaji : Ibu klien mengatakan anakanya menjadi susah makan. .
3. Pola eliminasi
Sebelum sakit : Buang air kecil 5-6 kali sehari dengan warna kuning jernih, BAB 1-2
kali sehari dengan warna tinja kuning keclokatan, padat lunak.
Saat dikaji : Buang air kecil 5-6 kali sehari, warna kuning agak keruh, bau khas
urin, tidak ada keluhan,. Buang air besar ≥4 kali sehari, warna kuning kecoklatan, cair
ada ampas , bau khas tinja,
4. Pola latihan- aktifitas
Sebelum sakit : Klien aktifitas setiap harinya sekolah .Dan klien senang bila sedang
diajak bermain oleh teman sebayanya.
Saat dikaji : Klien hanya berbaring ditempat tidur.
5. Pola kognitif perceptual
Ibu klien mengatakan tidak ada masalah dengan pendengaran,penciuman dan
pengelihatan pada anak akibat sering bab.
6. Pola istirahat-tidur
Sebelum sakit : ibu pasien mengatakan pasien tidur malam ± 8-10 jam dan tidur siang
± 1-2 Jam.
Saat dikaji : selama sakit pasien tidur ±9-11 jam
7. Pola konsep diri-persepsi diri
Sebelum sakit : Ibu klien mengatakan klien merasa nyaman bila klien bersama ibunya
ataupun keluarganya dan dapat bermain dengan teman-temannya.
Saat dikaji : Klien selama sakit selalu ditunggui oleh ibunya.
8. Pola peran dan hubungan
Sebelum sakit : Ibu klien mengatakan, klien sangat dekat dengan ibunya.
Saat dikaji : Ibu klien mengatakan, klien sangat dekat dengan ibunya.
9. Pola reproduksi seksual
Klien berjenis kelamin laki-laki, anak kedua

10. Pola pertahanan diri (coping-toleransi stress)


Sebelum sakit : An. F tidak takut saat dilakukan pemeriksaan oleh perawat yang
memeriksanya.
Saat dikaji : An. F kadang tampak murung jija ada perawat datang
memberikan asuhan keperawatan..
11. Pola keyakinan dan nilai
Ibu klien mengatakan beliau selalu sholat tepat waktu, berdo’a untuk kesembuhan
anakanya.

B. Pemeriksaan Fisik
 Tanda- tanda Vital
RR : 20x/menit,
N : 96 x/menit,
Suhu : 37,5 0C
 Antropometri
BB : 16 Kg
TB/PB : 125 Cm
Lingkar Kepala : 8 Cm
Lingkar lengan atas : 19,5 Cm
Lingkar dada : 50 Cm
Fontanel anterior : sudah menutup,cekung.
Fontenel posterior : menutup
 Keadaan umum: lemah, kesadaran: composmentis
 Head to too
Kepala : Meshocephal, kulit kepala bersih, rambut hitam, tidak terdapat lesi
Mata : konjuntiva anemis, sklera tidak ikterik, penglihatan normal
Hidung : tidak ada poli[p, tidak ada cupng hidung, tidak terdapat sekret
Mulut : mukosa bibir kering dan pucat, tidak terdapat stomatitis, tdak ada
sianosis
Leher : tidaka ada perbesaran kelenjar tiroid dan nodus limfe
Jantung :
I : tidak terlihat ictus cordis, tidak ada jejas, bentuk simetris
Pa : tidak teraba ictus cordis
Pe : sonor
A : irama reguler

Paru-paru :
I : dada simetris, tidak terdapat pernafasan tarikan dada kedalam
Pa : tidaka ada nyeri tekan, pengembangan dada simetris,
Pe : sonor
A : vesikuler
Abdomen :
I : perut tampak cembung, tidak ada bekas luka
A : peristaltik 20x/menit
Pe : bunyi hipertimpani
Pa : tidak teraba masa dan terdapat nyeri tekan, cubitan kulit perut
kembali lambat
Genetalia : jenis kelamin laki-laki, tampak bersih dan normal

Kulit : turgor kulit kering kembali dalam 2 detik, akral teraba hangat, warna
kemerahan
Ekstremitas :
Atas : kanan dan kiri normal, tidaka ada udem, tidak ada flebitis, kaki kanan
terpasang infus
Bawah : kanan dan kiri normal, tidaka ada udem, tidak ada flebitis,

5 5

5 5

C. Pemeriksaan Penunjang
a. Specimen feses tanggal 24-5-2018

Pemeriksaan Hasil Nilai Positif

Feses rutin
Warna Kuning
Konsistensi Kental Lunak
Darah - Negatif
Lendir + Negatif
Amuba - Negatif
Cysta - Negatif
Telur cacing - Negatif
Lekosit - Negatif
Sisa Makanan - Negatif

b.
Pemeriksaan darah

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal


hematologi
CBC

Lekosit 11,7 10 ̂ 3/ul 480-10.80


Eritrosit 4,6 10 ̂ 6.ul 4.70-610
Hemoglobin 12,4 g/dl 14.00-18.00
Hematokrit 32 % 42.00-52.0
MCV 69 F1 79.00-99.0
MCH 27 Pg 27.0-31.0
MCHC 39 g/dl 33.0-37.0
Trombosit 729 10 ̂ 3/ul 150-450
Eosinofil 0,10 2.00-4.00
Basofil 0.20 0-1
Netrofil 55,80 50-70
Limfosit 37,70 25-50
Monosit 6,20 1-6
Widal
Salmonella typhi H - Negatif
Salmonella typhi O - Negatif

D. Terapi
1.IVFD RL 500 cc 15 tpm
2.L-Bio sy 2x1cth ( jam 06.00 – 18.00 wib )
3.Zinc 1x20 mg ( jam 06.00 wib )
4.Paracetamol Sy 3x1cth ( jam 06.00-14.00-22.00 wib )
5 injeksi ondansentron 2x 1,5 mg ( jam 06.00-18.00 wib )

E. PEMERIKSAAN TINGKAT PERKEMBANGAN


Pelaksanaan Test DDST
Sektor Respon Anak Kesimpulan
Personal sosial Anak mampu bersosialisasi Anak dalam batas normal ,
dan berinteraksi dengan tidak mengalami
lingkungan secara mandiri. keterlambatan dalam
perkembangan sosial.
Motorik halus Anak mampu untuk Anak dalam batas normal
mengamati sesuatu, dan tidak mengalami
melakukan kegiatan yang keterlambatan dalam
melibatkan gerakan-
gerakan tubuh tertentu yang motorik
dilakukan otot-otot kecil halus.
tetapi melakukan
koordinasi yang cermat ,
dan mampu menggunakan
benda-benda yang kecil.

Bahasa Anak mampu untuk Anak tidak mengalami


memberikan reflek terhadap keterlambatan dalam
suara, mengikuti perintah perkembangan bahasanya.
dan berbicara spontan.
Motorik kasar Anak mampu melakukan Anak dalam batas normal
pergerakan dan sikap tubuh dan tidak mengalami
yang memerlukan tenaga , keterlambatan dalam
anak mampu meloncat. perkembangan motorik
kasar.

Interpretasi Hasil dari test DDST II


Normal : Anak tidak mengalami keterelambatan di semua item yang diminta .
KPSP
Anak usia 72 bln

1. Jangan menunjuk, membantu atau membetulkan, katakan pada anak :


“Tunjukkan segi empat merah”
“Tunjukkan segi empat kuning”
“Tunjukkan segi empat biru”
“Tunjukkan segi empat hijau”
Dapatkah anak menunjuk keempat warna itu dengan benar? YA
2. Suruh anak melompat dengan satu kaki beberapa kali tanpa berpegangan (lompatan
dengan dua kaki tidak ikut dinilai). Apakah ia dapat melompat 2-3 kali dengan satu
kaki? YA
3. Dapatkah anak sepenuhnya berpakaian sendiri tanpa bantuan? YA
4. Suruh anak menggambar di tempat kosong yang tersedia. Katakan padanya: "Buatlah
gambar orang". YA
Jangan memberi perintah lebih dari itu. Jangan bertanya/ mengingatkan anak bila ada
bagian yang belum tergambar. Dalam memberi nilai, hitunglah berapa bagian tubuh
yang tergambar. Untuk bagian tubuh yang berpasangan seperti mata, telinga, lengan
dan kaki, setiap pasang dinilai satu bagian. Dapatkah anak menggambar sedikitnya 3
bagian tubuh? YA
5. Pada gambar orang yang dibuat pada nomor 7, dapatkah anak menggambar sedikitnya
6 bagian tubuh? TIDAK
6. Tulis apa yang dikatakan anak pada kalimat-kalimat yang belum selesai ini, jangan
membantu kecuali mengulang pertanyaan:   
"Jika kuda besar maka tikus   
"Jika api panas maka es   

"Jika ibu seorang wanita maka ayah seorang   


Apakah anak menjawab dengan benar (tikus kecil, es dingin, ayah seorang pria) ? YA

7. Apakah anak dapat menangkap bola kecil sebesar bola tenis/bola kasti hanya dengan
menggunakan kedua tangannya? (Bola besar tidak ikut dinilai). YA
8. Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu tunjukkan caranya    clan
beri anak ands kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia mempertahankan
keseimbangan dalam waktu 11 detik atau lebih? YA
9. Jangan membantu anak clan jangan memberitahu nama gambar ini, Suruh anak
menggambar seperti contoh ini di kertas kosong yang tersedia- Berikan 3 kali
kesempatan.
Apakah anak dapat menggambar seperti contoh ini? YA

10. lsi titik-titik di bawah ini dengan jawaban anak. Jangan membantu kecuali
mengulangi pertanyaan sampai 3 kali bila anak menanyakannya.
"Sendok dibuat dari apa?"   
"Sepatu dibuat dari apa?"   
"Pintu dibuat dari apa?"   
Apakah anak dapat menjawab ke 3 pertanyaan di atas dengan benar? Sendok dibuat
dari besi, baja, plastik, kayu.
Sepatu dibuat dari kulit, karet, kain, plastik, kayu.
Pintu dibuat dari kayu, besi, kaca. YA

Interpletasi Hasil KPSP

 Jawaban Ya ada 9
 Bila jawaban YA = 9-10, perkembangan anak sesuai dengan tahapan
perkembangan (S)
 Jawaban Tidak ada 1
 Rincian jawaban tidak pada pertanyaan nomer 5.

Untuk Anak dengan Perkembangan SESUAI (S)

 Orangtua/pengasuh anak sudah mengasuh anak dengan baik.


 Pola asuh anak selanjutnya terus lakukan sesuai dengan bagan stimulasi sesuaikan
dengan umur dan kesiapan anak.
 Keterlibatan orangtua sangat baik dalam tiap kesempatan stimulasi. Tidak usah
mengambil momen khusus. Laksanakan stimulasi sebagai kegiatan sehari-hari yang
terarah.
 Ikutkan anak setiap ada kegiatan Posyandu

F. Analisa Data

DATA ETIOLOGI PROBLEM

DS : Makanan yang Hipovolemia


1. Ibu klien mengatakan klien BAB terkontaminasi
terakhir konsentrasi cair sebanyak
≥4 kali dalam 24 jam Masuknya bakteri
2. Ibu klien mengatakan mual dan pathogen
muntah.
DO : Berkembang di usus
1. Feses cair
2. klien tampak Hipersekresi du usus
lemas,haus,kesadaran penuh
3. Turgor kulit jelek kembali 2 Penyerapan makanan di
detik,mukosa bibir kering usus berkurang
4. TTV,
Suhu = 37,5ºC Frekuensi BAB
Nadi = 100 x/mnt Meningkat
RR = 24 x/mnt
Kehilangan cairan dan
elektrolit berlebihan
melalui feses
Hipovolemia
DS : Makanan yang Defisit Nutrisi
1. Ibu klien mengatakan klien tidak terkontaminasi
nafsu makan
2. Ibu klien mengatakan diare Masuknya bakteri
DO : pathogen
1. Pemeriksaan fisik nyeri perut
2. Bising usus 20x/mnt Berkembang di usus
3. Penurunan berat badan 16 kg
menjadi 15,7 kg Hipersekresi du usus
4. Membran mukosa pucat
Penyerapan makanan di
usus berkurang

DIStensi Abdomen

Mual Muntah

Kurangnya aasupan
nutrisi

Defisit Nutrisi
DS : Makanan yang Gangguan integritas
1. Ibu klien mengatakan diare ≥4 terkontaminasi kulit
kali dalam 24 jam
DO : Masuknya bakteri
1. Turgor kulit jelek kembali 2 detik pathogen
area pantat
2. Kulit tampak kering dan Berkembang di usus
kemerahan
3. Terlihat kemerahan disekitar Hipersekresi du usus
pantat
4. Klien menangis jika diganti dan Penyerapan makanan di
dibersihkan pantatnya usus berkurang

Frekuensi BAB
meningkat

Iritasi akibat diare


Prioritas Diagnosa Keperawatan
1. Hipovolemia berhubungna dengan pengeluaran berlebih melalui feses
2. Ketidak seimbangan : nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
Kehilangan cairan melalui diare,masukan tidak adekuat.
3. Gangguan integritas kulit dan jaringan berhubungan dengan iritasi rektal akibat diare
No Dx Perencanaan
keperawatan Tujuan, kriteria evaluasi Intervensi Rasional
1 Hipovolemia Tujuan Manajeman Hipovolemia
berhubungna Setelah Dilakukan Tindakan
Keperawatan Selama 3 X 24 Observasi :
dengan
Bstatus cairan membaik
pengeluaran 1. Periksa tanda dan gejala hipovolemia (mis.
Frekuensi nadi meningkat, nadi teraba 1. Frekuensi nadi meningkat, nadi
berlebih melalui Kriteria evaluasi:
1. Kekuatan nadi meningkat lemah, tekanan darah menurun, tekanan teraba lemah, tekanan darah
feses
2. Turgor kulit meningkat nadi menyempit, turgor kulit menurun, menurun, tekanan nadi
3. Output urine membran mukosa kering, volume urin menyempitadalah gejaa
4. Pengisian vena meningkat menurun, hematokrit meningkat, haus, hipovolemia yang sering muncul
5. Dispnea menurun lemah). 2. Memonitor asumpan dan
6. Edema perifer enurun 2. Monitor intake dan output cairan. haluaran untuk mencegah
7. Edema anasarka dehidrasi
Terapeutik 1. Menghitung kebutuhan cairan
8. Berat badan meningkat
9. Suara nafas tambahan 1. Hitung kebutuhan cairan dapat menentukan pemenuhan
10. Kongesti parumenrun 2. Berikan posisi Modified Trendelenburg kebutuhan cairan 24jam
11. Frekuensi nadi membaik 3. Berikan asupan cairan oral 2. Berikan asupan cairan via oral
12. Membran mukosa dapat menambah kebutuhan
Edukasi
meningkat cairan
13. Tekanan nadi membaik 1. Anjurkan memperbanyak asupan cairan 1. Pengetahuan orang tua terhadap
oral kebutuhan cairan anak

2. Anjurkan menghindari perubahan posisi


mendadak

Kolaborasi

1. Kolaborasi pemberian cairan IV isotonis


( mis. NaCl, RL)
2. Kolaborasi pemberian cairan IV hipotonis
(mis. Glukosa 2,5%, NaCl 0,4%)
3. Kolaborasi pemberian cairan koloid (mis.
Albumin, plasmanate)
4. Kolaborasi pemberian produk darah

Defisit Tujuan Manajemen nutrisi


Nutrisi Setelah Dilakukan Tindakan
Keperawatan Selama 3 X 24 Observasi
Berhubungan
jam
Dengan Diharapkan nutrisi membaik 1. Identifikasi status nutrisi 1. Identifikasi status nutrisi untuk
Kurangnya 2. Identifikasi alergi dan inteloransi makanan menentukan intervensi
Kriteria Hasil :
Asupan 3. Identifikasi identifikasi makanan yang 2. Alergi terhadap makanan
Makanan disukai dapan menimbulkan trauma
4. Identifikasi kebutuhan kalori dan nutris anak pada makanan tertentu
5. Identifikasi perlunya penggunaan selang 3. Memonitor berat badan anak
nasogastrik untuk memberikan nutrisi yang
6. Monitor asupan makanan cukup
7. Monitor berat badaan 4. Hasil laboratorium akan
8. Monitor hasil pemeriksaan laboratorium berpengaruh terhadap kondisi
anak
Terapeutik

1. Lakukan oral hygiene sebelum makan


2. Fasilitasi menentukan pedoman diet
3. Sajikan makanan secara menarik dan suhu
yang sesuai
4. Berikan makanan Rendah serat untuk
mencegah diare
5. Berikan makann tinggi kalori dan tinggi
protein
6. Berikan suplemen makanan

Edukasi

1. Anjurkan posisi duduk


2. Anjurkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi

1. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum


makan
2. Kolaborasi dengan ahli gizi

3 Gangguan Setelah Dilakukan Tindakan Obsevasi


Integritas Keperawatan Selama 3 X 24
1. Identifikasi penyebab dan gangguan 1. Pengeluaran feses berlebih akan
kulit dan 1. Elastisitas meningkat
integritas kulit (mis, perubahan sirkulasi, menimbulkan isitasi pada kulit
jaringan 2. Hidrasi meningkat
perubahan status nutrisi, penurunan sekitar anus
berhubungan 3. Perfusi jaringan
kelembaban, suhu lingkungan ekstrem,
dengan iritasi meningkat
penurunan mobilitas)
rektal akibat 4. Kerusakan jaringan
diare 5. Kerusakan lapisan kulit Terapeutik
6. Pigmentsi abnormal 1. Merubah posisi anak dapat
1. Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah baring
menurun menghindari penekanan
2. Lakukan pemijatan pada area penonjolan
7. Hemtoma menurun terhadap kulit yang terlalu lama
tulang, jika perlu
8. Kemerahan menurun 2. Dapat mengurangi
3. Bersihkan perineal dengan air hangat,
9. Perdarahan menurun perkembangan bakteri di area
terutama selama periode diare
10. Nyeri menurun tertentu
4. Gunakan produk berbahan petroleum atau
3. Untuk menjaga elastistias kulit
minyak pada kulit kering agar lembab
5. Gunakan produk berbahan ringan/alami dan 4. Penggunaan alcohol dapat
hipoalergik pada kulit sensitive mengiritasi kulit
6. Hindari produk berbahan dasar alkohol
pada kulit kering

Edukasi

1. Anjurkan menggunakan pelembab (mis,


lotion, serum)
2. Anjurkan minum air yang cukup
3. Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
4. Anjurkan meningkatkan asupan buah dan
sayur
5. Anjurkan menghindari terpapar suhu
ekstrem
6. Anjurkan menggunakan tabir surya SPF
minimal 30 saat berada diluar rumah
7. Anjurkan mandi dan menggunakan sabun
secukupnya
CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN

Tanggal
No DX Implementasi Evaluasi (SOAP) Paraf
Dan Waktu
1 16 Februari
2022
DX I
09:00 Melakukan observasi dan wawancara pada orang tua S:
klien 1. Ibu klien mengatakan klien minum
RH : Ibu klien mengatakan anaknya diare dan rewel 100cc

Memantau tanda dan gejala kekurangan cairan dan 2. Ibu klien mengatakan klien BAB 3 x
09:30
elektrolit. cair

RH : Klien tampak lemas O:


1. Klien tampak lemas
09:40 Memantau intake dan out put
2. Terpasnag IVFD 20Tpm Mikro
RH : Klien minum 100cc dan BAK 2 kali 3. TTV
Membeikan cairan infus RL 20 tpm makro Suhu = 37,5ºC
10:00
RH: Klien tampak lemas Nadi = 100 x/mnt
RR = 20 x/mnt
Menjelaskan tentang pembatasan diet yang sesuai
10:20 A : Masalah Teratasi Sebagian
dengan pasien.
P : Intervensi Dilanjutkan
RH : Ibu klien tampak menyimak 1. Hitung kebutuhan cairan

Mengkolaborasiken dengan tim kesehatan lain : terapi 2. Berikan posisi Modified


11:00 gizi yang sesuai. Trendelenburg

RH: Diit bubur 3. Berikan asupan cairan oral


4. Kolaborasi Pemberian terapy IVFD
Memberikan kolaborasi pemberian injeksi
20Tpm Mikro
12:00 ondansentron 1,5 mg
RH : Klien tampak menangis
Pemberian terapi obat oral L-Bio & Zinc 20mg DX II
12:10
RH : Klien tampak bisa minum obat DS :
Menjelaskan tentang pembatasan diet yang sesuai
1. Ibu klien mengatakan anaknya tidak
dengan pasien.
13:00 mau makan
RH : Ibu klien mengatakan klien rewel
2. Ibu klien mengatakan anaknya muntah
Mengkolaborasiken dengan tim kesehatan lain : terapi 1 kali
13:00 gizi yang sesuai.
DO :
RH : Klien mengatakan makanan tidak habis
1. Makanan tidak dihabiskan
2. Klien tampak Lemas
3. Terapy ondancetron 1,5mg

4. TTV
Suhu = 37,5ºC
Nadi = 100 x/mnt
RR = 20 x/mnt
A : Masalah Teratasi Sebagian
P : Interfensi Dilanjutkan

1. Kolaborasi pemberian medikasi


sebelum makan ondancetron
2. Kolaborasi dengan ahli gizi
3. Sajikan makanan secara menarik
dan suhu yang sesuai

DX III
S:
Ibu klien mengatakan kemerahan sekitar
anus
O:

1. Tampak kemerahan sekitar anus


2. Turgor Kulit tidak elastis

A : Masalah teratasi sebagian


P : Intervensi Dilanjutkan

1. Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah


baring
2. Lakukan pemijatan pada area
penonjolan tulang, jika perlu
3. Bersihkan perineal dengan air
hangat, terutama selama periode
diare
4. Gunakan produk berbahan
petroleum atau minyak pada kulit
kering

2 17 Februari DX I
2022
Memantau tanda dan gejala kekurangan cairan dan S:
09:00 elektrolit. 1. Ibu klien mengatakan klien minum
RH : Klien tampak lemas 100cc

Memantau intake dan out put 2. Ibu klien mengatakan klien BAB 2 x
09:30
cair
RH : Klien minum 100cc dan BAK 2 kali
O:
09:40 Membeikan cairan infus RL 20 tpm makro 1. Klien tampak lemas
RH: Klien tampak lemas 2. Terpasnag IVFD 20Tpm Mikro

Menjelaskan tentang pembatasan diet yang sesuai 3. TTV


10:00
dengan pasien. Suhu = 37,5ºC

RH : Ibu klien tampak menyimak Nadi = 100 x/mnt


RR = 22 x/mnt
10:20 Mengkolaborasiken dengan tim kesehatan lain : terapi
gizi yang sesuai. A : Masalah Teratasi Sebagian
P : Intervensi Dilanjutkan
RH: Diit bubur
1. Hitung kebutuhan cairan
11:00 Memberikan kolaborasi pemberian injeksi 2. Berikan posisi Modified
ondansentron 1,5 mg Trendelenburg
RH : Klien tampak menangis 3. Berikan asupan cairan oral
12:00 Pemberian terapi obat oral L-Bio & Zinc 20mg 4. Kolaborasi Pemberian terapy IVFD
RH : Klien tampak bisa minum obat 20Tpm Mikro
Menjelaskan tentang pembatasan diet yang sesuai
12:10 dengan pasien.

RH : Ibu klien mengatakan klien rewel

Mengkolaborasiken dengan tim kesehatan lain : terapi


gizi yang sesuai.

RH : Klien mengatakan makanan tidak habis


DX II
DS :

1. Ibu klien mengatakan anaknya mau


makan
2. Ibu klien mengatakan anaknya
sudah tidak muntah lagi

DO :

1. Makanan habis ½ porsi


2. Klien tampak Lemas
3. Terapy ondancetron 1,5mg

4. TTV
Suhu = 37,5ºC
Nadi = 98 x/mnt
RR = 22 x/mnt
A : Masalah Teratasi Sebagian
P : Interfensi Dilanjutkan

1. Kolaborasi pemberian medikasi


sebelum makan ondancetron
2. Kolaborasi dengan ahli gizi
3. Sajikan makanan secara menarik
dan suhu yang sesuai
DX III
S:
Ibu klien mengatakan kemerahan sekitar
anus berkurang
O:

1. Tampak kemerahan sekitar anus


berkurang
2. Turgor Kulit elastis

A : Masalah teratasi sebagian


P : Intervensi Dilanjutkan

1. Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah


baring
2. Lakukan pemijatan pada area
penonjolan tulang, jika perlu
3. Bersihkan perineal dengan air
hangat, terutama selama periode
diare
4. Gunakan produk berbahan
petroleum atau minyak pada kulit
kering

Anda mungkin juga menyukai