Tanah Longsor Yeliza
Tanah Longsor Yeliza
Tanah Longsor Yeliza
DISUSUN OLEH:
YELIZA GUSTIA
DIAS ERLANGGA
AGUNG APRIANSYAH
MARTIN RAMADONI
ANJA SAPUTRA
KELAS : X IPS 2
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................... 2
2.1 Pengertian Tanah Longsor.................................................................. 2
2.2 Jenis-Jenis Tanah Longsor.................................................................. 3
2.3 Gejala Umum Tanah Longsor............................................................ 4
2.4 Faktor-Faktor Penyebab Terjadi Tanah Longsor................................ 5
2.5 Wilayah Rawan Tanah Longsor......................................................... 5
2.6 Tahapan Mitigasi Bencana Tanah Longsor........................................ 6
2.7 Tindakan yang Bisa Dilakukan Selama & Sesudah Tanah Longsor. . 7
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 9
BAB IV GAMBAR-GAMBAR TANAH LONGSOR........................................... 10
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng dunia yaitu lempeng Eurasia, lempeng
Fasifik, dan Lempeng Australia yang bergerak saling menumbuk. Akibat tumbukan antara
lempeng itu maka berbentuk daerah pemukiman memanjang di sebelah Barat Pulau
Sumatera, Sebelah Selatan Pulau Jawa hingga ke Bali dan Kepualaun Nusa Tenggara,
sebelah Utara Kepualauan Maluku, dan sebelah Utara Papua. Konsekuensi lain dari
tumbukan itu maka berbentuk palung smaudera, lipatan, punggungan dan patahan dibusur
kepulauan, sebaran gunung api, dan sebaran sumber gempa bumi. Gunung api yang ada di
Indonesia berjumlah 129. Angka itu merupakan 13% dari jumlah gunung api aktif dunia.
Dengan demikian Indonesia rawan terhadap bencana letusan gunung api dan gempa bumi. Di
beberapa pantai, dengan bentuk pantai sedang hingga curam, jika terjadi gempa bumi dengan
sumber berada di dasar laut atau samudera dapat menimbulkan gelombang Tsunami.
Jenis tanah pelapukan yang sering dijumpai di Indonesia adalah hasil letusan gunung api.
Tanah ini memiliki komposisi sebagian besar lempung dengan sedikit pasir dan bersifat
subur. Tanah pelapukan yang berada di atas batuan kedap air pada perbukitan/punggungan
dengan kemiringan sedang hingga terjal berpotensi mengakibatkan tanah longsor pada
musim hujan dengan curah hujan berkuantitas tinggi. Jika perbukitan tersebut tidak ada
tanaman keras berakar kuat dan dalam, maka kawasan tersebut rawan bencana tanah longsor.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Tanah Longsor
Tanah longsor atau dalam bahsa Inggris disebut Landslide, adalah perpindahan material
pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau material campuran tersebut,
bergerak kebawah atau keluar lereng. Proses terjadinya tanah longsor dapat diterangkan
sebagai berikut: air yang meresap kedalam tanah akan menambah bobot tanah. Jika air
tersebut menembus sampai tanah kedap air yang berperan sebagai bidang gelincir, maka
tanah menjadi licin dan tanah pelapukan diatasnya akan bergerak mengikuti lereng dan
keluar lereng.
4. Pemantauan
Pemantauan dilakukan di daerah rawan bencana, pada daerah strategis secara ekonomi
dan jasa, agar diketahui secara dini tingkat bahaya, oleh pengguna dan masyarakat yang
bertempat tinggal di daerah tersebut.
5. Sosialisasi
Memberikan pemahaman kepada pemerintah provinsi/ kabupaten / kota/ atau masyarakat
umum, tentang bencana alam tanah longsor dan akibat yang ditimbulkannya. Sosialisasi
dilakukan dengan berbagai cara antara lain, mengirimkan poster, booklet, dan leaflet atau
dapat juga secara langsung kepada masyarakat dan aparat pemerintah.
6. Pemeriksaan bencana longsor
Bertujuan mempelajari penyebab, proses terjadinya. Kondisi bencana dan tata cara
penanggulangan bencana di suatu daerah yang terlanda bencana tanah longsor.
2.7 Tindakan yang Bisa Dilakukan Selama dan Sesudah Tanah Longsor
1. Tanggap darurat
Yang harus dilakukan dalam tahap tanggap darurat adalah penyelamatan dan pertolongan
korban secepatnya supaya korban tidak bertambah. Ada beberapa hal yang harus
diperhatikan, antara lain :
a. Kondisi medan
b. Kondisi bencana
c. Peralatan
d. Informasi bencana
2. Rehabilitasi
Upaya pemulihan korban dan prasarananya, meliputi kondisi sosial, ekonomi, dan sarana
transportasi. Selain itu dikaji juga perkembangan tanah longsor dan teknik
pengendaliannya supaya tanah longsor tidak berkembang dan penentuan relokasi korban
tanah longsor bila tanah longsor sulit dikendalikan.
3. Rekonstruksi
Penguatan bangunan-bangunan infrastruktur di daerah rawan longsor tidak menjadi
pertimbangan utama untuk mitigasi kerusakan yang disebabkan oleh tanah longsor,
karena kerentanan untuk bangunan-bangunan yang dibangun pada jalur tanah longsor
hampir 100%.
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tanah longsor adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan
rombakan, tanah, atau material campuran tersebut, Bergerak kebawah atau keluar lereng.
Proses terjadinya tanah longsor adalah air yang meresap ke dalam tanah akan menambah
bobot tanah. Kedap air yang berperan sebagai bidang gelincir. Maka tanah menjadi licin dan
tanah pelapukan di atasnya akan bergerak mengikuti lereng dan keluar lereng.
Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng dunia yaitu lempeng Eurasia, lempeng
Pasifik dan lempeng Australia yang bergerak saling menumbuk. Konsekuensi dari tumbukan
itu maka tebentuk palung samudera, lipatan, punggungan, dan patahan dibusur kepulauan,
sebaran gunung api, dam sebaran sumber gempa bumi.
3.2 Saran
ada beberapa tindakan perlindungan dan perbaikan yang bisa ditambah untuk tempat0tempat
hunian antara lain:
- perbaikan drainase tanah (menambah materi-materi yang bisa menyerap).
- Modifikasi lereng (pengurangan sudut lereng sebelum pembangunan).
- Beton-beton yang menahan tembok mungkin bisa menstabilkan lokasi hunian.
Selain itu ada hal-hal yang harus diketahui untuk menghindari bencana tanah longsor adalah:
- Jangan mencetak sawah dan membuat kolam pada lereng bagian atas di dekat
pemukiman.
- Buatlah terasering (sengkedan) pada lereng yang terjal bila membangun pemukiman.
- Segera menutup retakan tanah dan dipadatkan agar air tidak masuk ke dalam tanah
melalui retakan.
- Jangan melakukan penggalian dibawah lereng terjal. Dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
1. Wikipedia. 2007. Tanah Longsor. http://id.wikipedia.org/wiki/tanah_longsor. diakses
maret 2008.
2. Bachari, Moch. 2006. Geologi Lingkungan. Malang :CV Aksara
3. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. 2005. Pengenalan Gerakan Tanah.
Jakarta :Mancamedia
BAB IV
GAMBAR-GAMBAR TANAH LONGSOR
Pada prinsipnya tanah longsor terjadi bila gaya pendorong pada lereng lebih besar
daripada gaya penahan. Gaya penahan umumnya dipengaruhi oelh kekuatan batuan dan
kepadatan tanah. Sedangkan gaya pendorong dipengaruhi oelh besarnya sudut lereng, air,
beban serta berat jenis tanah batuan.
Tanah longsor atau dalam bahsa Inggris disebut Landslide, adalah perpindahan material
pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau material campuran tersebut,
bergerak kebawah atau keluar lereng