BAB4 5juni2015
BAB4 5juni2015
BAB4 5juni2015
BAB IV
HASIL PENELITIAN
rujukan bagi wilayah Jawa Tengh. Saat ini RSUP Dr Kariadi adalah
997.
Tahun 2002.
Bisnis dan Anggaran BLU Rumah Sakit. Maka setiap tahun RSUP Dr.
fungsi :46)
e) Pelayanan rujukan
60
yang dilaksanakan oleh bagian DIKLAT bekerja sama dengan Tim PPI
ahli gizi.
Klinik Gizi, Klinik DOTS TB, Klinik Metadon dan Klinik Anestesi.
54 perawat.
Kosmetik Medik.
Paviliun Garuda. Jumlah tempat tidur untuk rawat inap terdiri dari
tempat tidur, kelas II 184 tempat tidur, kelas III 527 tempat tidur
yang terbagi di 11 ruang, secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.3
berikut :
Semarang
rumah sakit rujukan untuk kasus HIV AIDS di Jawa Tengah. Pada
tahun 2013 terdapat 201 kasus baru HIV dan 291 kasus HIV tahun
B. Analisis Univariat
1. Karakteristik Demografi Responden
a. Umur
Umur adalah jumlah tahun yang dihitung sejak kelahiran
No Keterangan Frekuensi
1 Minimum 22
2 Maximum 59
3 Mean 34,39
4 Median 30,00
Std. Deviation 10,925
umur dengan dua kategori yaitu muda dan tua. Muda adalah
tidak produktif).
No Agama F %
1 Islam 98 93,3
2 Kristen Katolik 5 4,8
3 Kristen Protestan 2 1,9
Total 105 100
janda/duda.
Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Status
Marital
No Status Marital Frekuensi %
1 Lajang 39 37,1
2 Bersuami/Beristri 63 60
69
3 Janda/Duda 3 2,9
Total 105 100
2,9%.
g. Masa Kerja
Masa kerja dalam penelitian ini merupakan jumlah tahun sejak
responden telah memiliki masa kerja lebih dari 2 tahun dan hanya
AIDS dan pengalaman tes HIV AIDS digali dari 22 item pertanyaan,
setuju dan sangat tidak setuju. Setelah itu dilakukan uji normalitas
No Pernyataan Keyakinan
Buruk Baik
Keyakinan terhadap kemungkinan tertular HIV AIDS
13 Melakukan pengelolaan jarum/alat tajam
dan alat kesehatan habis pakai secara 58 47
tepat dapat mencegah penularan HIV (55,2%) (44,8%)
AIDS
14 Pekerjaan sebagai seorang perawat 14 91
memiliki risiko tertular HIV AIDS (13,3%) (86,7%)
Pengalaman tentang tes HIV AIDS
15 Melalui tes HIV AIDS, status HIV 6 99
seseorang dapat diketahui dengan hasil (5,7%) (94,3%)
tes darah
16 Status HIV tidak dapat diketahui dari 46 59
penampilan fisik seseorang (42,8%) (56,2%)
17 Setelah melakukan tes HIV IDS dan
dinyatakan HIV positif, saya/teman saya 38 67
tidak diperbolehkan untuk bekerja (36,2%) (63,8%)
meskipun mampu untuk bekerja
18 Setelah melakukan tes HIV AIDS, 18 87
saya/teman saya malah dijauhi teman- (17,1%) (82,9%)
teman sesama perawat
19 Setelah melalukan tes HIV AIDS dan
dinyatakan positif, saya/teman saya 21 74
tidak boleh mendapat perawatan medis (20%) (80%)
20 Setelah melakukan tes HIV AIDS dan
dinyatakan HIV positif,saya/teman saya 24 81
tidak mendapat informasi tentang (22,9%) (77,1%)
Antiretroviral (ARV) dan Window period
21 Saya berkeyakinan bahwa melakukan
tes HIV AIDS memberikan manfaat bagi 3 102
orang yang berisiko HIV AIDS (2,9%) 97,1%)
22 Banyak teman perawat yang tidak
melaksanakan universal percaution 21 84
meski telah melakukan tes HIV AIDS (20%) (80%)
dan pengalaman tes HIV AIDS pada tingkat buruk dan sebanyak 52
terhadap tes HIV AIDS. Namun, keyakinan yang buruk terlihat dari
tiga bulan adalah salah satu gejala AIDS”, juga ditanggapi dengan
dasar tentang infeksi HIV AIDS masih belum dipahami oleh beberapa
prosedur pelaksaan tes dan lokasi tes, dengan pilihan jawaban sangat
ragu, maka oleh peneliti diartikan sebagai jawaban tidak setuju, dan
yang baik terhadap tes HIV AIDS sedangkan sisanya 20% bersikap
responden terhadap tes HIV AIDS dapat dilihat pada tabel 4.20
berikut :
Tabel 4.20 Distribusi frekuensi jawaban responden tentang sikap
responden terhadap tes HIV AIDS
No Pertanyaan Sikap
Kurang Baik
baik
1 Saya tidak harus melakukan tes HIV
AIDS, karena tertusuk jarum suntik 7 98
menurut saya tidak berisiko (6,7%) (93,3%)
mengidap HIV
76
terhadap tes HIV AIDS. sikap yang kurang baik terhadap tes HIV AIDS,
tentang lokasi tes HIV AIDS yaitu “Ruang untuk tes HIV AIDS menjadi
sebanyak 23,8%. Hal ini berarti responden belum menyadari bahwa HIV
tes HIV AIDS yaitu “Klinik tes HIV AIDS hanya ada di rumah sakit
juga belum menyadari arti pentingnya tes HIV AIDS sebagai langkah
jawaban tidak setuju untuk pertanyaan tersebut sebanyak 15,2%. Hal ini
78
4. Persepsi Responden terhadap Sikap dan Perilaku Teman tentang tes HIV
AIDS
Sebanyak 92,38% responden mempunyai persepsi yang baik
terhadap sikap dan perilaku teman tentang tes HIV AIDS, dan sisanya
persepsi responden terhadap sikap dan perilaku teman tentang tes HIV
oleh peneliti diartikan sebagai jawaban tidak setuju, dan untuk pertanyaan
responden terhadap sikap dan perilaku teman tentang tes HIV AIDS
merasa yakin akan tertular HIV AIDS bila tidak melakukan tes HIV AIDS
perawat merasa tidak khawatir akan terinfeksi HIV AIDS dan belum
mengetaui tentang manfaat yang diperoleh jika melakukan tes HIV AIDS.
Pertanyaan “Menurut saya, meskipun telah melakukan tes HIV
AIDS, teman saya merasa tidak akan mampu merubah perilakunya untuk
yang telah melakukan tes HIV AIDS digali dari 6 pertanyaan, dengan
yang telah melakukan tes HIV AIDS dan dorongan tinggi untuk patuh
dorongan yang tinggi untuk patuh kepada teman yang telah melakukan
tentang dorongan untuk patuh kepada teman yang telah melakukan tes
yang telah melakukan tes HIV AIDS terlihat dari 55,2% responden
teman saya meskipun ia tidak mendukung saya untuk melakukan tes HIV
tertular HIV AIDS”. Hal ini berarti bahwa responden tidak mudah untuk
mengikuti apa yang diyakini dan dilakukan oleh temannya, meskipun apa
yang diyakini dan dilakukan oleh teman sesama perawat merupakan hal
yang benar.
tidak berniat melakukan tes HIV AIDS. Secara rinci, jawaban terhadap
item pertanyaan tentang niatnya untuk melakukan tes HIV AIDS terdapat
sudah menentukan rencana lokasi tempat tes untuk melakukan tes HIV
HIV AIDS dapat dilihat dari 51 responden (48,6%) menjawab tidak untuk
pertanyaan “Saya berniat akan melakukan tes HIV AIDS ditemani orang
yang saya percaya” dan “Saya akan melakukan tes HIV AIDS dan sudah
direncanakan waktunya (dalam 1 bulan ini)”. Hal ini berarti setengah lebih
C. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk menguji hubungan antara variabel
bebas dan variabel terikat pada tingkat bivariat. Dalam penelitian ini
dan terikat terdapat hubungan yang signifikan secara statistik atau hanya
merupakan kebetulan semata. Nilai kritis < 0,05 digunakan untuk menolak
asumsi bahwa tidak ada hubungan antara variabel bebas dan variabel
HIV AIDS dan pengalaman tentang tes HIV AIDS dengan sikap
AIDS dengan sikap terhadap tes HIV AIDS disajikan pada Tabel 4.27
sebagai berikut :
Tabel 4.27 Tabulasi silang antara keyakinan terhadap HIV AIDS dan
pengalaman tes HIV AIDS dengan sikap terhadap tes HIV
AIDS
Variabel Sikap Sikap Total Nilai p
responden responden
kurang baik baik terhadap
terhadap tes tes HIV AIDS
HIV AIDS
N % N % N %
Keyakinan buruk 17 32,1 36 67,9 53 100 0,002
Keyakinan baik 4 7,7 48 92,3 52 100
AIDS dan mempunyai sikap kurang baik terhadap tes HIV AIDS, dan
bersikap kurang baik terhadap tes HIV AIDS. Sikap responden yang
tentang tes HIV AIDS dan hanya 92,3% yang memiliki keyakinan pada
AIDS.
dan pengalaman tentang tes HIV AIDS dengan niat melakukan tes
HIV AIDS
Hasil tabulasi silang antara keyakinan terhadap kemungkinan
tertular HIV AIDS dan pengaaman tentang HIV AIDS dengan niat
melakukan tes HIV AIDS dapat dilihat pada Tabel 4.28 berikut :
Tabel 4.28 Tabulasi silang antara keyakinan responden terhadap
kemungkinan tertular HIV AIDS dan pengalaman tetang
tes HIV AIDS dengan niat melakukan tes HIV AIDS
Variabel Tidak berniat Berniat tes Total Nilai
tes HIV AIDS HIV AIDS p
N % N % N %
Keyakinan buruk 22 41,5 31 58,5 53 100 0,016
Keyakinan baik 24 46,2 28 53,8 52 100
HIV AIDS dan pengalaman tes HIV AIDS, ternyata tidak berniat untuk
AIDS dan pengalaman tes HIV AIDS dengan niat melakukan tes HIV
AIDS.
AIDS dengan niat melakukan tes HIV AIDS dapat dilihat pada tabel
4.29 berikut :
Tabel 4.29 Tabulasi silang antara sikap responden terhadap tes HIV
AIDS dengan niat melakukan tes HIV AIDS
Variabel Tidak berniat Berniat tes Total Nilai
tes HIV AIDS HIV AIDS p
N % N % N %
Sikap responden 10 47,6 11 52,4 21 100 0,694
terhadap tes HIV
AIDS kurang baik
Sikap responden 36 42,9 48 57,1 84 100
terhadap tes HIV
AIDS baik
responden memiliki sikap yang kurang baik terhadap tes HIV AIDS,
42,9% responden yang memiliki sikap baik terhadap tes HIV AIDS,
memiliki sikap baik sebesar 57,1% berniat melakukan tes HIV AIDS
dan 52,4% responden yang memiliki sikap yang kurang baik memiliki
teman tentang tes HIV AIDS dengan niat melakukan tes HIV AIDS
87
dan perilaku teman tentang tes HIV AIDS dengan niat melakukan tes
persepsi yang kurang baik terhadap sikap dan perilaku teman tentang
tes HIV AIDS, ternyata tidak berniat untuk melakukan tes HIV AIDS
sikap dan perilaku teman tentang tes HIV AIDS, ternyata tidak berniat
baik terhadap sikap dan perilaku teman tentang tes HIV AIDS,
ternyata berniat melakukan tes HIV AIDS dan 50% responden yang
dan perilaku teman tentang tes HIV AIDS dengan niat melakukan tes
HIV AIDS.
88
tentang yang telah melakukan tes HIV AIDS dengan niat melakukan
kepada teman tentang yang telah melakukan tes HIV AIDS dengan
niat melakukan tes HIV AIDS dapat dilihat pada Tabel 4.31 berikut :
Tabel 4.31 Tabulasi silang antara dorongan responden untuk patuh
kepada teman tentang yang telah melakukan tes HIV
AIDS dengan niat melakukan tes HIV AIDS
telah melakukan tes HIV AIDS, ternyata tidak memiliki niat untuk
tinggi (59,8%) untuk patuh kepada teman yang telah melakukan tes
HIV AIDS, ternyata berniat melakukan tes HIV AIDS dan 43,5%
kepada teman tentang yang telah melakukan tes HIV AIDS dengan
E. Analisis Multivariat
Analisis multivariat dilakukan dengan menggunakan analisis regresi
yang terikat yang besifat dikotomi atau biner. Untuk itu, analisis ini tepat
penelitian ini bersifat dikotomi, yaitu respons positif dan respons negatif.
Analisis Multivariat dilakukan secara bersama-sama semua variabel
dengan niat tes HIV AIDS. Analisis Multivariat ini menggunakan uji regresi
secara multivariat regresi logistik didapatkan tidak ada satu variabel pada
tabel 4.29 yang secara statistik paling berpengaruh pada niat melakukan
tes HIV AIDS pada level kepercayaan 95 % (nilai p < 0,05) secara rinci
value = 0,481 dan variabel dorongan untuk patuh kepada teman yang
kesimpulan bahwa nilai odds ratio pada kedua variabel tersebut tidak
bermakna.