Tugas 2 PKN
Tugas 2 PKN
Tugas 2 PKN
Nim : 044708748
1. Setiap negara mempunyai identitsa nasional masing-masing utak terkecuali dengan Indonesia.
Fungsi dari identitas nasional adalah untuk membedakan negara yang satu dengan negara yang
lainnya. Identitas nasional tersebut biasanya lahir dari berbagai nilai-nilai yang ada di suatu
bangsa.
Dari paparan tersebut silahkan uraikan makna dari identitas nasional dan berikan contoh
identitas nasional yang ada di Indonesia!
Jawab:
A. Pengertian identias nasional
Dalam kehidupam berbangsa dan bernegara, sudah barang tentu negara akan
memiliki keuinikan tersendiri yang membedakan bangsa tersebut dengan Bahasa yang
lainnya. Hal ini disebut dengan identitas nasional suatu negara. Identitas nasional dapat
disamakan dengan identitas kebangsaan. Secara epistemoly identitas nasional berasal dari
kata identitas dan nasional. Identitas berasal dari Bahasa inggris yaitu identity yang berarti
ciri, tanda, jati diri yang memiliki seseorang, kelompok, masyarakat, dan bangsa sehingga
ia berbeda dengan lainnya, sedangkan kata nasional adalah konsep kebangsaan, kelompok
persekutuan hidup manusia yang lebih besar dibandingkan kelompok ras, agama, budaya,
dan sebaginya. Jadi identiras nasional lebih merujuk pada identitas bangsa dalam
pengertian politik (Political Unity)
2. Pancasila sebagai dasar dan idelogi bangsa Indonesia sudah final dan menjadi harga mati.
sebagai ideologi dan dasar negara Pancasila mempunyai nilai-nilai luhur untuk kehidupan
berbangsa dan bernegara serta menjadi sumber dari segaka sumber hukum yang ada di
Indonesia. Sila-sila pancaila mempunyai keterkaitan dan membentuk sebuah hirarki
pyramidal. Oleh karena itu, Pancasila mempunyai makna yang mendasar dan tidak dapat
dipisahkan satu dengan yang lainnya.
Dari uraian di atas lakukanlah analisis terakait dengan sila-sila Pancasila dilihat dari causa
materlis dari Pancasila!
Jawab:
A. Adat-istiadat
Sebelum melihat sejauh mana implemetasi adat-istiadat dalam Pancasila, dan
bagaimana bentuk konkretnya dalam sila-sila Pancasila terlebih dahulu diuraikan
karakteristik adat-istiadat tersebut. Pada pokoknya adat-istiadat merupakn unsur
kelompok: tidak ada adat-istiadat orang seorang. Seseorang mengikuti adat-istiadat
Bersama dengan orang lain: adat-istiadat sekaligus merupakan urusan masyarakat.
Masyarakat ini kadang-kadang mempunyai pembatasan yang agak cermat, misalnya,
sebuah suku atau satu persekutuan pedeaan yang masih tertutup di dalam masyarakat yang
bersifat sangat agraris.
Dengan diambilnya adat-istiadat sebagi unsur sila Pancasila, memang sangat tepat,
sebab para pemimpin kita yang merumuskan sila-sila Pancasila mengharap negara yang
berdasarkan Pancasila merupakan negara kekeluargaan, bukan negara yang berdasarkan
Pancasila merupakan negara kekeluargaan, bukan negara yang bersifat orang perorangan.
Pancasila bukanlah sebuah ideologi yang ditanamkan dari atas, melainkan merupakan
manifestasi moralitas public. Artinya, dimensi otoritas dan tradisi seharusnya melenturkan
diri sefleksibel mungkin, sehingga pubik pun berpatisipasi dalam diskurusu tentang
nilainilai Pancasila itu (Lanur, 1995:11).
Karakteristik lain dari adat-istiadat. Orang tidak lagi mempertanyak tentang
asalusul serta apa yang hendak dicapai oleh adat-istiadat, melainkan orang mematuhi
secara diam-diam dan tanpa mempersoalkannya. Ia diterima dan dipatuhi sebagai dan tanpa
mempersoalkan. Ia diteruma dan dipatuhi sebagai sesuatu yang wajar. Ia tidak memerlukan
dasar pembenarannya (De Vos, 1987:43). Dari kekdua karakteristik yang universal, artinya
berlaku untuk adat istiadat dimana pun dengan tidak melihat di mana tempat
keberadaannya. Dengan demikian, adat-istiadat bangs akita memiliki karakteristik
tersebut.
B. Adat istiadat
Cause kata sansekerta budhayah, ialah bentuk jamak dari budhi yang berarti “budi”
atau “akal”. Demikian, kebudayaan itu dapat diartikan “hal-hal bersangkutan dengan budi
dan akal” (Koentjaraningrat, 1974: 19).
Mengikuti arti etimologi kebudayaan, ternyata kebudayaan sangat luas aspeknya.
Kebudayaan meerupakan hasil dari akal budi, dengan demikian keseluruhan merupalan
hasil dari akal budi, dengan demikian keseluruhan hasil akal manusia, seperti ilmu,
teknologi, ekonomi dan lain-lain termasuk kebudayaan menyatakan sekurang-kurangnya
terdapat tujuh kategori arti kebudayaan, masing-masing sebagi berikut
1) Ahli sosiologi mengerti kebudayaan keselurahan kecakapan (adat, akhlak, kesenian,
ilmu, dan lain-lain) yang memiliki manusia sebagai subjek masyarakat.
2) Ahli sejarah menekankan pertumbuhan kebudayaan dan mendefinisikan sebagai
warisan sosial atau tradisi.
3) Ahli filsafat menekankan aspek normative, kaidah kebudayaan dan terutama
pembinaan nilai dan realisasi cita-cita
4) Antropologi melihat kebudayaan sebagai tata hidup, way of life, kelakuan
5) Psikologi mendekati kebudayaan dari segi penyesuaian (adjustment) manusia kepada
alam sekelilingnya, kepada syarat hidup (Bakker, 1984 27-28).
C. Agama-agama
Causa materilis ketiga Pancasila adalah berbagai aagam yang ada di Indonesia.
Sudah sejak dahulu kala dikatakan bangsa Indonesia adalah bangsa yang beragama, bangsa
yang mengakui adanya tuhan yang maha esa. Pada waktu menyampaikan pidato lahirnya
Pancasila, bung karno mengusulkan prinsip ketuhanan. Bangsa Indonesia dengan memiliki
prinsip tersebut, dikatakan prinsip ketuhanan bukan saja bangsa Indonesia ber-Tuhan,
tetapi masing-masing orang Indonesia hendaknya bertuhan tuhannya sendiri. Yang Kristen
menyembah menurut tuhan petunjuk Isa al-Masih, yang islam bertuhan menurut petunjuk
Nabi Muhammad SAW., orang budha menjalankan ibaratnya menurut kitab-kitab yang ada
padanya (Soekarno, tanpa tahun:27).
Bung karno dalam pidati tersebut di atas, menyebutkan prinsip ketuhanan
berkeadaban, yang diartikan setiap pemeluk agama lain. Dalam konteks Indonesia, dengan
menerima ketuhanan yang maha esa sebagai salah satu sila, kita mengungkapkan
keyakinan bahwa negara terbentuk berdasarkan kodrat sosial manusia yang diciptakan
Tuhan (Lanur, 1995:20).
Agama yang hidup dalam komunita bangsa Indonesia dapat digolongkan ke dalam
agama asli dan agama etnis, sedangkan agama yang dating dari luar disebut sebagai agama
langit atau agama yang bersumber dari wahyu tuhan. JWM Bakker, menyebutkan agama
asli pada berbagai suku bangsa yang dikenal dengan nama Promomelayu (Bakker,
1976:23). Selanjutnya dikatakan, yang terkenal sebagai agama asli tadi, yaitu: Parmalin,
parbaringan atau agama Si raja Batak, agama sabulungan di kepulauan Mentawai,
kaharingan, agama suku Dayak di Kalimantan, aluk to dollo, agama asli suku toraja,
parandangan ada, agama asli lain di Sulawesi tengah, agama marapu, agama asli di pulau
sumba, agama bali aga, agma asli di pulai bali, agama viori keraeng, di manggarai, flores
barat, agama ratu bita bantara, di sikka, flores tengah (Bakker, 1976: 25).
E.E. Evans Pritchard (1984), menyatakan bahwa agama-agama primitive adalah
merupakan bagian dari agama pada umumnya (species dari genus), dan bahwa semua orang
yang berniat terhadap agama haruslah mengakui bahwa suatu studi tentang pandangan dan
praktek ragam coraknya, akan menolong kita untuk sampai pada kesimpulan-kesimpulan
tertentu tentang hakikat agama pada umumnya (Pritchard, 1984:2)
3. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mempunyai makna bahwa segala aktivitas dalam
kehidupan sehari-hari harus berdasarkan Pancasila. Nilai-nilai yang terdapat di dalam
Pancasila djadikan teladan dan acuan agar hidup bisa lebih tertat dan teratur baik dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Dari uraian di atas lakunkanlah analisi terkait dengan internalisasi nilai-nilai dari sila sila
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari!
Jawab:
Pancasila merupakan dasar serta landsan idelogi bangsa Indonesia. Maka dari itu,
penting untuk menerapkan setiap sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Disisi lain,
berkaitkan dengan Pancasila, bangsa Indonesia mempunyai dua hari bersejarah. Pertama, hari
lahirnya Pancasila pada 1 juni 1945 dan hari kesaktian Pancasila pada 1 oktober. Pada 1 juni
1945 ditetapkan sebagai hari lahir Pancasila karena pada tanggal tersebut rumusan Pancasila
sebagai dasar negara pertama kali disampaikan oleh soekarno. Semetara itu, berbagai kejadian
pemberontakan di tanah air yang melibatkan banyak pihak menjadi pemicu lahirnya hari
kesaktian Pancasila, di tetapkan pada tanggal 1 oktober 1965.
Melalui dua hari bersejarah tersebut, wajar tentunya hingga saat ini pancasia dijadikan
sebagai landasan hidup bangsa Indonesia. Hal itu berarti, setiap nilai-nilai yang ada dalam sila
Pancasila perlu dijadikan sebagai dasar dalam hidup bernegara. Adal lima sila atau disebut
Pancasila yang dirumuskan dalam pidato bung karno. Kelima sila tersebut ialah ketuhana yang
maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwaklian, keadilan sosial bagi seluruh
rakyat indoneia. Kemudian kelima sila tersebut mempunyai nilai-nilai yang harus ditanamkan
dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
A. Penerapan sila ketuhanan yang maha esa
1) Memiliki satu agama dan menjalankan peribadatan dari agama tersbut. Kepemilikan
terhadap agama tersebut harus diikuti dengan ketakwaan pada tuhan
2) Menjalankan agama dengan tetap memperhatikan kondisi di sekitar dan tidak
menggangu ketertiban dan keamanan di tengah masyarakat
3) Menjaga toleransi atau saling hormat menghormati di antara umat beragama agar
tercapai kedamaian dan kenyamanan Bersama.
4) Saling bekerja sama antar umat beragama dalam hal yang bersifat memajukan
kepentingan umum, misalnya kerja bakti atau gotong royonh di desa.
5) Tidak memaksa seseorang untuk menganut agama tertentu karena sesuai UUD 1945,
setiap orang berhak untuk memilih dan agama sesuai dengan apa yang dikendakinya.
B. Penerapan sila kemanusiaan yang adil dan beradap
1) Menghargai perbedaan di tengah masyarakat yang terdiri dari banyak suku, agama, ras,
dan adat istiadat.
2) Senantiasa menjaga adab atau kesopanan, kehalusan, dan kebaikan budi pekerti kita
dalam berbagai kondisi
3) Tidak melakukan diskriminasi pada siapa pun. Diskriminasi yang di maksud ialah
membeda-bedakan sesame warga negara, baik perbedaan karena tinggkat Pendidikan,
kondisi ekonomi, dan lain sebaginya.
4) Berani untuk menyampaikan kebenaran dan menegur kesalahan seseorang sesuai
dengan adab yang berlaku di tengah masyarakat,
5) Menjaga keseimbangan dalam hal pelaksanaan hak dan kewajiban. Jangan sampai hak
dan kewajiban kita mencederai hak dan kewajiba orang lain.
C. Penerapan sila persatuan Indonesia
1) Cinta terhadap tanah air demi menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
2) Mencitai dan mengonsumsi produk dalam negeri agar perkemonoin menjadi maju
3) Mengutamakan segala kepentingan negara yang dilakukan untuk mewujudkna tujuan
pembangunan nasional Indonesia
4) Berusaha untuk menghasilkan prestasi yang dapat membanggakan banggsa Indonesia,
baik di tingkat nasional maupun internasional.
5) Meningkatkan kreativitas dan inovas dari diri untuk memajukan bangsa Indonesia.
Memperluas pergaulan dengan orang-orang baru dari berbagai daerah.