Tugas 2 PKN

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 20

Nama : Ahmad Luky Ariya Nugaraha

Nim : 044708748
1. Setiap negara mempunyai identitsa nasional masing-masing utak terkecuali dengan Indonesia.
Fungsi dari identitas nasional adalah untuk membedakan negara yang satu dengan negara yang
lainnya. Identitas nasional tersebut biasanya lahir dari berbagai nilai-nilai yang ada di suatu
bangsa.
Dari paparan tersebut silahkan uraikan makna dari identitas nasional dan berikan contoh
identitas nasional yang ada di Indonesia!
Jawab:
A. Pengertian identias nasional
Dalam kehidupam berbangsa dan bernegara, sudah barang tentu negara akan
memiliki keuinikan tersendiri yang membedakan bangsa tersebut dengan Bahasa yang
lainnya. Hal ini disebut dengan identitas nasional suatu negara. Identitas nasional dapat
disamakan dengan identitas kebangsaan. Secara epistemoly identitas nasional berasal dari
kata identitas dan nasional. Identitas berasal dari Bahasa inggris yaitu identity yang berarti
ciri, tanda, jati diri yang memiliki seseorang, kelompok, masyarakat, dan bangsa sehingga
ia berbeda dengan lainnya, sedangkan kata nasional adalah konsep kebangsaan, kelompok
persekutuan hidup manusia yang lebih besar dibandingkan kelompok ras, agama, budaya,
dan sebaginya. Jadi identiras nasional lebih merujuk pada identitas bangsa dalam
pengertian politik (Political Unity)

B. Faktor Terbentuknya Identitas Nasional


Dalam konteks Indonesia, menurut ganeswara bahwa identitas nasional merupakan
manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam berbagai aspek
kehidupan dari ratusan suku yang dihimpun dalam satu kesatuan Indonesia menjadi
kebudayaan nasional dengan acuan Pancasila dan roh “Bhineka Tunggal Ika” sebagai dasar
dan arah pengembangannya. Pendapat senada tentang indentitas nasional dapat diartikan
sebagai jati diri nasional atau kepribadian nasional. Identitas nasional Indonesia terbentuk
karena rakyat Indonesia memiliki pengalaman sejarah dan penderitaan yang sama. Pada
masa sebelumnya kemerdekaan, bangsa Indonesia memiliki pengalamn yang sama dalam
mengusir penjajah yang membutuhkan pengorbanan bukan saja harta dan nyawa, namun
juga kehilangan sanak saudara. Perjuangan yang sama dalam mengusir penjajah inilah
yang meleburkan perbedaan agama, suku, bahasa, dan sebaginya.
Adapun faktor-faktor yang mendukung kelahiran identitas bangsa Indonesia meliputi
1) Faktor objektif antara lain yaitu geografis, ekologis dan demografis
2) Faktor subjektif antara lain yaitu faktor hitoris, sosial, politik dan kebudayaan yang
dimiliki oleh bangsa Indonesia.
C. Karekteristik, Hakikat, dan Fungsi identitas Nasional
1) Karekteristik Identitas Nasional
Pada prinsipnya, jika dilihat dari proses terjadinya atau proses lahirnya identitas
nasional, maka identitas nasional itu sendiri dapat dibagi atas dua bagian, yaitu: a)
Identity Cultural Unity atau Identitas Kesuku bangsaan
Culturan Unity merujuk pada bangsa dalam pengertian kebudayaan atau
bangsa dalam arti sosiologi santropologis. Culturan Unity disatukan oleh adanya
kesamaan ras, suku, agama, adat, dan budaya, keturunan dan daerah asal.
Unsurunsur ini menjadi identitas kelompok bangsa yang bersangkutan sehingga
bias dibedakan dengan bangsa lain. Identitas yang bias dimiliki oleh sebuah
Cultural Unity kurang lebih bersifat ascribtife (sudah ada sejak lahir), bersifat
alamiah/bawaan, primer dan etnik. Identitas kesukubangsaan dapat diketahui dari
sisi budaya orang yang bersangkutan.
Setiap anggota cultural unity memiliki kesetiaan atau loyalitas pada
identitasnya. Misalnya, setia pada suku, agama, budaya, kerabat, daerah asal dan
bahasanya. Identitas ini sering disebut sebagai identitas kelompok atau identitas
primordial. Dalam hal ono loyalitas pada primordialnya memiliki ikatan emosional
yang kuat serta melahirakan solidaritas erat.
b) Identity politic unity atau Identitas kebangsaan
Political unity merajuk pada bangsa dalam pengertian politik, yaitu
bangsabangsa. Kesamaan primordial dapat saja menciptakan bangsa tersebut untuk
bernegara, namun dewasa ini negara yang relative homogen yang hanya terdiri dari
satu bangsa tidak banyak terjadi. Negara baru perlu menciptakan identiras yang
baru pula untuk bangsanya yang disebut juga identitas nasional. Identitas
kebangsaan merupakan kesepakatan dari banyak bangsa di dalamnya. Identitas
kebangsaan bersifat bauata, sekunder, etis dan nasional. Beberapa bentuk identitas
nasional adalah bahasa nasional, lambing nasional, semboyan nasional, bendera
nasional dan ideology nasional.
2) Hakikat identitas Nasional
Identitas nasional adalah ciri khas yang dimiliki oleh suatu bangsa atau negara dimana
suatu bangsa atau negara tersebut memiliki landasan ideologi yang berbeda-beda.
Sedangkan pengertian hakikat identitas nasional seacar umum adalah salah satu
perwujudan dari sifat-sifat suatu negara
3) Fungsi identitas nasional
Secara umum, identitas bangsa atau nasional memiliki tiga fungsi utana dan berperan
sebagai berikut.
a) Sebagai permersatu, setiap negara memiliki ciri atau jati diri yang unik dan tidak
dapat dipisahkan dari suatu negara tersebut. Sama halnya dengan engara Indonesia
yang memiliki berbagai macam suku, bangsa, kebudayaan, kepercayaan, dan
Bahasa. Sebagaimana yang telah menjadi semboyan bangsa Indonesia yaitu
“Bhineka Tunggal Ika”
b) Sebagai ciri khas yang membedakn sebuah bangsa lain, artinya semua negara yang
ada pasti memiliki ciri yang khas sehingga membedakan negara lainnya. Sebagai
contoh Indonesia memiliki ideologi Pancasila yang tidak memiliki oleh negara
lainnya.
c) Sebagi pegangan atau landasan bagi sebuah negara untuk berkembang atau
mewujudkan potensi yang dimiliki. Identitas nasional suatu bangsa dapat dijadikan
rujukan landasan hukum dan pembuatan peraturan negara sesuai dengan keunikan
da serta karakter suatu negara untuk menerapkan kedaulatan negara yang lebih
baik.
D. Unsur-unsur pembentukan identitas nasional
Identitas nasional Indonesia merujuk pada suatu bangsa yang majemuk. Kemajemukan itu
merupakn gabungan dari unsur-unsur pembentukan identitas yaitu suku bangsa, agama,
kebudayaan dan bahasa.
1. Suku bangsa adalah golongan sosial yang khusu yang bersifat askriptif (ada sejak lahir),
yang mana coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin. Di Indonesia terdapat
banyak suku bangsa atau kelompok etnis dengan tidak kurang 300 bahasa
2. Agama, bangsa Indonesia dikenal sebagai masayarakat agaminis. Agama-agam yang
tumbuh dan berkembang di nusantara adalah agama islam, Kristen, katholik, hindu,
budha dan Kong Hu Chu. Agama kong hu chu pada masa orde baru tidak diakui sebagai
agama resmi negara namun sejak pemerintahan presiden Abdurahman wahid, istilah
agama resmi negara dihapuskan
3. Kebudayaan adalah pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial yang isinya adalah
perangkat-perangkat atau model-model pengetahuan yang secara kolektif dihunakan
oleh pendukung-pendukung untuk menafsirkan dan memahami lingkungan yang
dihadapi dan digunakan sebagai rujukan atau pedoman utnuk bertindak (dalam bentuk
kelakuan dan benda-benda kebudayaan) sesuai dengan lingkungan yang dihadapi
4. Bahasa merupakan unsur pendukung identitas nasional yang lain. Bahasa dipahami
sebagai sistem perlambang yang secara arbiter dibentuk atas unsur-unsur bunyi ucapan
manusia dan yang digunakan sebagai saran berinteraksi antar manusia
E. Identitas nasional bangsa Indonesia
1) Bahasa nasional atau bahasa persatuan, yaitu Bahasa Indonesia
2) Bendera negara, yaitu sang merah putih
3) Lagu kebangsaan, yaitu Indonesia raya
4) Lambing negara, yaitu garuda Pancasila
5) Semboyan negara, yaitu bhinneka tunggal ika
6) Dasar falsafa negara, yaitu Pancasila
7) Konstitusi negara, yaitu UUD 1945
8) Bentuk negara kesatuan republic Indonesia yang berkedaulatan rakyat
9) Konsepsi wawasan nusantara
10) Kebudayaan daerah yang telah di terima sebagi kebudayaan nasional

2. Pancasila sebagai dasar dan idelogi bangsa Indonesia sudah final dan menjadi harga mati.
sebagai ideologi dan dasar negara Pancasila mempunyai nilai-nilai luhur untuk kehidupan
berbangsa dan bernegara serta menjadi sumber dari segaka sumber hukum yang ada di
Indonesia. Sila-sila pancaila mempunyai keterkaitan dan membentuk sebuah hirarki
pyramidal. Oleh karena itu, Pancasila mempunyai makna yang mendasar dan tidak dapat
dipisahkan satu dengan yang lainnya.
Dari uraian di atas lakukanlah analisis terakait dengan sila-sila Pancasila dilihat dari causa
materlis dari Pancasila!
Jawab:
A. Adat-istiadat
Sebelum melihat sejauh mana implemetasi adat-istiadat dalam Pancasila, dan
bagaimana bentuk konkretnya dalam sila-sila Pancasila terlebih dahulu diuraikan
karakteristik adat-istiadat tersebut. Pada pokoknya adat-istiadat merupakn unsur
kelompok: tidak ada adat-istiadat orang seorang. Seseorang mengikuti adat-istiadat
Bersama dengan orang lain: adat-istiadat sekaligus merupakan urusan masyarakat.
Masyarakat ini kadang-kadang mempunyai pembatasan yang agak cermat, misalnya,
sebuah suku atau satu persekutuan pedeaan yang masih tertutup di dalam masyarakat yang
bersifat sangat agraris.
Dengan diambilnya adat-istiadat sebagi unsur sila Pancasila, memang sangat tepat,
sebab para pemimpin kita yang merumuskan sila-sila Pancasila mengharap negara yang
berdasarkan Pancasila merupakan negara kekeluargaan, bukan negara yang berdasarkan
Pancasila merupakan negara kekeluargaan, bukan negara yang bersifat orang perorangan.
Pancasila bukanlah sebuah ideologi yang ditanamkan dari atas, melainkan merupakan
manifestasi moralitas public. Artinya, dimensi otoritas dan tradisi seharusnya melenturkan
diri sefleksibel mungkin, sehingga pubik pun berpatisipasi dalam diskurusu tentang
nilainilai Pancasila itu (Lanur, 1995:11).
Karakteristik lain dari adat-istiadat. Orang tidak lagi mempertanyak tentang
asalusul serta apa yang hendak dicapai oleh adat-istiadat, melainkan orang mematuhi
secara diam-diam dan tanpa mempersoalkannya. Ia diterima dan dipatuhi sebagai dan tanpa
mempersoalkan. Ia diteruma dan dipatuhi sebagai sesuatu yang wajar. Ia tidak memerlukan
dasar pembenarannya (De Vos, 1987:43). Dari kekdua karakteristik yang universal, artinya
berlaku untuk adat istiadat dimana pun dengan tidak melihat di mana tempat
keberadaannya. Dengan demikian, adat-istiadat bangs akita memiliki karakteristik
tersebut.
B. Adat istiadat
Cause kata sansekerta budhayah, ialah bentuk jamak dari budhi yang berarti “budi”
atau “akal”. Demikian, kebudayaan itu dapat diartikan “hal-hal bersangkutan dengan budi
dan akal” (Koentjaraningrat, 1974: 19).
Mengikuti arti etimologi kebudayaan, ternyata kebudayaan sangat luas aspeknya.
Kebudayaan meerupakan hasil dari akal budi, dengan demikian keseluruhan merupalan
hasil dari akal budi, dengan demikian keseluruhan hasil akal manusia, seperti ilmu,
teknologi, ekonomi dan lain-lain termasuk kebudayaan menyatakan sekurang-kurangnya
terdapat tujuh kategori arti kebudayaan, masing-masing sebagi berikut
1) Ahli sosiologi mengerti kebudayaan keselurahan kecakapan (adat, akhlak, kesenian,
ilmu, dan lain-lain) yang memiliki manusia sebagai subjek masyarakat.
2) Ahli sejarah menekankan pertumbuhan kebudayaan dan mendefinisikan sebagai
warisan sosial atau tradisi.
3) Ahli filsafat menekankan aspek normative, kaidah kebudayaan dan terutama
pembinaan nilai dan realisasi cita-cita
4) Antropologi melihat kebudayaan sebagai tata hidup, way of life, kelakuan
5) Psikologi mendekati kebudayaan dari segi penyesuaian (adjustment) manusia kepada
alam sekelilingnya, kepada syarat hidup (Bakker, 1984 27-28).
C. Agama-agama
Causa materilis ketiga Pancasila adalah berbagai aagam yang ada di Indonesia.
Sudah sejak dahulu kala dikatakan bangsa Indonesia adalah bangsa yang beragama, bangsa
yang mengakui adanya tuhan yang maha esa. Pada waktu menyampaikan pidato lahirnya
Pancasila, bung karno mengusulkan prinsip ketuhanan. Bangsa Indonesia dengan memiliki
prinsip tersebut, dikatakan prinsip ketuhanan bukan saja bangsa Indonesia ber-Tuhan,
tetapi masing-masing orang Indonesia hendaknya bertuhan tuhannya sendiri. Yang Kristen
menyembah menurut tuhan petunjuk Isa al-Masih, yang islam bertuhan menurut petunjuk
Nabi Muhammad SAW., orang budha menjalankan ibaratnya menurut kitab-kitab yang ada
padanya (Soekarno, tanpa tahun:27).
Bung karno dalam pidati tersebut di atas, menyebutkan prinsip ketuhanan
berkeadaban, yang diartikan setiap pemeluk agama lain. Dalam konteks Indonesia, dengan
menerima ketuhanan yang maha esa sebagai salah satu sila, kita mengungkapkan
keyakinan bahwa negara terbentuk berdasarkan kodrat sosial manusia yang diciptakan
Tuhan (Lanur, 1995:20).
Agama yang hidup dalam komunita bangsa Indonesia dapat digolongkan ke dalam
agama asli dan agama etnis, sedangkan agama yang dating dari luar disebut sebagai agama
langit atau agama yang bersumber dari wahyu tuhan. JWM Bakker, menyebutkan agama
asli pada berbagai suku bangsa yang dikenal dengan nama Promomelayu (Bakker,
1976:23). Selanjutnya dikatakan, yang terkenal sebagai agama asli tadi, yaitu: Parmalin,
parbaringan atau agama Si raja Batak, agama sabulungan di kepulauan Mentawai,
kaharingan, agama suku Dayak di Kalimantan, aluk to dollo, agama asli suku toraja,
parandangan ada, agama asli lain di Sulawesi tengah, agama marapu, agama asli di pulau
sumba, agama bali aga, agma asli di pulai bali, agama viori keraeng, di manggarai, flores
barat, agama ratu bita bantara, di sikka, flores tengah (Bakker, 1976: 25).
E.E. Evans Pritchard (1984), menyatakan bahwa agama-agama primitive adalah
merupakan bagian dari agama pada umumnya (species dari genus), dan bahwa semua orang
yang berniat terhadap agama haruslah mengakui bahwa suatu studi tentang pandangan dan
praktek ragam coraknya, akan menolong kita untuk sampai pada kesimpulan-kesimpulan
tertentu tentang hakikat agama pada umumnya (Pritchard, 1984:2)

3. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mempunyai makna bahwa segala aktivitas dalam
kehidupan sehari-hari harus berdasarkan Pancasila. Nilai-nilai yang terdapat di dalam
Pancasila djadikan teladan dan acuan agar hidup bisa lebih tertat dan teratur baik dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Dari uraian di atas lakunkanlah analisi terkait dengan internalisasi nilai-nilai dari sila sila
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari!
Jawab:
Pancasila merupakan dasar serta landsan idelogi bangsa Indonesia. Maka dari itu,
penting untuk menerapkan setiap sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Disisi lain,
berkaitkan dengan Pancasila, bangsa Indonesia mempunyai dua hari bersejarah. Pertama, hari
lahirnya Pancasila pada 1 juni 1945 dan hari kesaktian Pancasila pada 1 oktober. Pada 1 juni
1945 ditetapkan sebagai hari lahir Pancasila karena pada tanggal tersebut rumusan Pancasila
sebagai dasar negara pertama kali disampaikan oleh soekarno. Semetara itu, berbagai kejadian
pemberontakan di tanah air yang melibatkan banyak pihak menjadi pemicu lahirnya hari
kesaktian Pancasila, di tetapkan pada tanggal 1 oktober 1965.
Melalui dua hari bersejarah tersebut, wajar tentunya hingga saat ini pancasia dijadikan
sebagai landasan hidup bangsa Indonesia. Hal itu berarti, setiap nilai-nilai yang ada dalam sila
Pancasila perlu dijadikan sebagai dasar dalam hidup bernegara. Adal lima sila atau disebut
Pancasila yang dirumuskan dalam pidato bung karno. Kelima sila tersebut ialah ketuhana yang
maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwaklian, keadilan sosial bagi seluruh
rakyat indoneia. Kemudian kelima sila tersebut mempunyai nilai-nilai yang harus ditanamkan
dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
A. Penerapan sila ketuhanan yang maha esa
1) Memiliki satu agama dan menjalankan peribadatan dari agama tersbut. Kepemilikan
terhadap agama tersebut harus diikuti dengan ketakwaan pada tuhan
2) Menjalankan agama dengan tetap memperhatikan kondisi di sekitar dan tidak
menggangu ketertiban dan keamanan di tengah masyarakat
3) Menjaga toleransi atau saling hormat menghormati di antara umat beragama agar
tercapai kedamaian dan kenyamanan Bersama.
4) Saling bekerja sama antar umat beragama dalam hal yang bersifat memajukan
kepentingan umum, misalnya kerja bakti atau gotong royonh di desa.
5) Tidak memaksa seseorang untuk menganut agama tertentu karena sesuai UUD 1945,
setiap orang berhak untuk memilih dan agama sesuai dengan apa yang dikendakinya.
B. Penerapan sila kemanusiaan yang adil dan beradap
1) Menghargai perbedaan di tengah masyarakat yang terdiri dari banyak suku, agama, ras,
dan adat istiadat.
2) Senantiasa menjaga adab atau kesopanan, kehalusan, dan kebaikan budi pekerti kita
dalam berbagai kondisi
3) Tidak melakukan diskriminasi pada siapa pun. Diskriminasi yang di maksud ialah
membeda-bedakan sesame warga negara, baik perbedaan karena tinggkat Pendidikan,
kondisi ekonomi, dan lain sebaginya.
4) Berani untuk menyampaikan kebenaran dan menegur kesalahan seseorang sesuai
dengan adab yang berlaku di tengah masyarakat,
5) Menjaga keseimbangan dalam hal pelaksanaan hak dan kewajiban. Jangan sampai hak
dan kewajiban kita mencederai hak dan kewajiba orang lain.
C. Penerapan sila persatuan Indonesia
1) Cinta terhadap tanah air demi menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
2) Mencitai dan mengonsumsi produk dalam negeri agar perkemonoin menjadi maju
3) Mengutamakan segala kepentingan negara yang dilakukan untuk mewujudkna tujuan
pembangunan nasional Indonesia
4) Berusaha untuk menghasilkan prestasi yang dapat membanggakan banggsa Indonesia,
baik di tingkat nasional maupun internasional.
5) Meningkatkan kreativitas dan inovas dari diri untuk memajukan bangsa Indonesia.
Memperluas pergaulan dengan orang-orang baru dari berbagai daerah.

D. Penerapan sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat/kebijaksanaan dalam


permusyawaratan dan perwakilan
1) Menguatamakan pengambilan keputusan dengan musywarah mufakat untuk
menyelesaikan setiap permasalah dalam kehidupan kita, apabila hal tersebut berkenaan
dengan kepentingan dua orang atau lebih.
2) Ikut serta dalan pemilihan umum dengan menggunkan hak pilih serta mengajak orang
lain untuk emnggunakan hak pilihnya.
3) Mencalonkan diri atau mengajukan seseorang untuk menjabat suatu jabatan tertentu
sebahai salah satu perwujudan demokrasi.
4) Tidak melakukan paksaan pada orang lain agar menyetujui apa yang kita katakana atau
lakukan begitu pula sebaliknya, tidak ada yang dapat memaksakan kehendaknya pada
kita.
5) Menghormati hasil musyawaraha sekalipun bertentangan dengan pendapat kita dan
melaksanakannya dengan sepenuh hati.
6) Mengawasi dan memberikan saran terhadap jalnnya penyelenggaraab kedaulatan
rakyat yang dilakukan oleh pemerintah.
E. Penerapan sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
1) Senantiasa berusaha sebaik mungkin untuk membantu orang-orang yang sedang
dilanda kesulitan
2) Meningkatkan kesadaran sosial dengan mengadakan kegiatan yang membantu sesame,
seperti bakti sosial, dono darah, konser amal, dan lain sebagainya.
3) Berusaha untuk adil dalam aktivitas apa pun yang kita lakukan dan sepeti apa saya
orang yang kita hadapi. Jangan sampai kita memberikan perlakuan yang tidak adil pada
siapapun
4) Tidak menggangu orang lain apapun yang sednag kita lakukan. Menegur siapa saja
yang menggagu ketertiban umum dan keamana di tengah masyarakat.
5) Menghargai karya atau hasil ciptaan orang lain. Hargai pula karya yang kita hasilkan
sendiri.
6) Berani memperjuangkan keadilan baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain dan
membantu orang lain untuk memperjuangkan keadilan.
4. Pancasila lahir pada tanggal 1 juni 1945 dan disahkan sebagai dasar negara pada tanggal 18
agustus 1945. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mempunyai fungsi utama sebagai
dasar negara Indonesia. Kedudukan Pancasila adalah yang paling tinggi karena sebagai sumber
dari segala hukum yang ada di Indonesia.
Dari uraian di atas lakukanlah seliakan lakukan analisis kedudukan Pancasila sebagai
kepribadian bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.
Jawab:
PANCASILA SEBAGAI KEPRIBADIAN BANGSA INDONESIA
Yang dimaksud dengan kepribadian bangsa seperti ciri–ciri khas bangsa Indonesia yang
bisa membedakan bangsa Indonesia dari bangsa lain. Ciri–ciri khas bangsa Indonesia ini yang
sudah kita ketahui bersama yaitu seperti pencerminan dari garis pertumbuhan dan
perkembangan bangsa kita Indonesia ini sepanjang masa . perkembangan bangsa Indonesia
juga di tentukan dari kehidupan yang ada pada Negara atau bangsa itu sendiri seperti Indonesia
dan juga di pengaruhi oleh tempat dan wilayah atau lingkungan.
Bangsa Indonesia itu lahir menurut cara dan jalan yang ditempuhnya sendiri, merupakan
hasil dari proses sejarah di masa yang lampau atau massa lalu yang di hadapi bangsa indonesia,
tentang perjuangan dan cita-cita hidup di masa yang akan datang yang secara keseluruhan
membentuk kepribadiannya sendiri. Jadi bangsa Indonesia itu lahir dengan sejumlah ciri khas,
sifat-sifat serta nilai-nilai yang dimilikinya sejak zaman dahulu kala sehingga bisa
membedakan bangsa Indonesia kita dengan bangsa lainnya yang ada di muka bumi ini.
Berperilaku sebagai bangsa kita harus menjunjung tinggi pancasila itu karena itu adalah
dasar dari Negara kita dan kita juga harus berprilaku sebagai warga Negara dan juga kita harus
berlaku sebagai warga global kita sebagai bangsa Indonesia juga harus ikut dalam dinamika
dunia nyaris tanpa batas ini akan semakin dibutuhkan.
Pancasila itu berasal dari bahasa sansekerta India yang artinya (kasta brahmana).
Sedangkan yang dikatakan menurut Muh Yamin jadi dalam bahasa sansekerta itu katanya
memiliki dua arti atau dua macam yaitu : a) Panca yang memiliki arti lima
b) syila, vokal I pendek yang artinya batu sendi, alas atau dasar vokal i panjang artinya
peraturan tingkah laku yang baik atau penting
Garis pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia yang itu biasanya ditentukan
oleh kehidupan budi bangsa Indonesia dan dipengaruhi oleh tempat, lingkungan dan suasana
waktu. Walaupun bangsa Indonesia sejak dahulu kala bergaul dengan berbagai peradaban atau
perbedaan kebudayaan bangsa lain (Hindu, Tiongkok, Portugis, Spanyol, Belanda dan lainlain)
namun itu bukanlah masalah bagi bangsa Indonesia, kepribadian bangsa Indonesia itu tetap
hidup sepanjang masa akan dan berkembang. Mungkin di sana-sini, misalnya di daerahdaerah
tertentu atau masyarakat kota kepribadian itu dapat dipengaruhi oleh unsur-unsur asing, namun
pada dasarnya bangsa Indonesia tetap hidup dalam kepribadiannya sendiri. Bangsa Indonesia
secara jelas kita dapat dibedakan dari bangsa - bangsa lain. Apabila kita memperhatikan dengan
baik tiap sila dari Pancasila, maka akan tampak dengan jelas bahwa tiap sila Pancasila itu
adalah pencerminan dari bangsa kita.
Demikianlah maka Pancasila yang kita gali dari bumi Indonsia sendiri merupakan:
1) Dasar negara kita, Republik Indonesia, yang merupakan sumber dari segala sumber hukum
yang berlaku di negara kita.
2) Pandangan hidup bangsa Indonesi yang dapat mempersatukan kita serta memberi petunjuk
dalam masyarakat kita yang beraneka ragam di Negara kita Indonesia.
3) Jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia, karena Pancasila itu memberikan corak yang khas
kepada kita bangsa Indonesia dan tak dapat dipisahkan dari bangsa Indonesia, serta
merupakan ciri khas yang dapat membedakan bangsa Indonesia dari bangsa yang lain.
Terdapat kemungkinan bahwa tiap-tiap sila secara terlepas dari yang lain bersifat universal,
yang juga dimiliki oleh bangsa-bangsa lain di dunia ini, akan tetapi kelima sila yang
merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan itulah yang menjadi ciri khas bangsa
Indonesia yang kita cintai ini.
4) Tujuan yang akan dicapai oleh bangsa Indonesia, yakni suatu masyarakat adil dan makmur
yang merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila di dalam wadah Negara kesatuan
Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu dan berkedaulatan rakyat dalam
suasana perikehidupan bangsa yang aman, tenteram, tertib dan dinamis serta dalam
lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib dan damai.
5) Perjanjian luhur rakyat Indonesia yang disetujui oleh wakil-wakil rakyat Indonesia
menjelang dan sesudah Proklamasi Kemerdekaan yang kita junjung tinggi, bukan sekedar
karena ia ditemukan kembali dari kandungan kepribadian dan cita-cita bangsa Indonesia
yang terpendam sejak berabad-abad yang lalu, melainkan karena Pancasila itu telah kita
ketahui dari zaman dulu mampu membuktikan kebenarannya setelah diuji oleh sejarah
perjuangan bangsa dan juga kita telah mengetahui banyak sekali tumpah darah yang terjadi
untuk membela kemerdekaan Indonesia yang kita cintai ini.
6) Oleh karena itu yang penting adalah bagaimana kita memahami, menghayati dan
mengamalkan Pancasila dalam segala segi kehidupan. Tanpa ini maka Pancasila hanya
akan merupakan rangkaian katakata indah yang tertulis dalam Pembukaan UUD 1945,
yang merupakan perumusan yang beku dan mati, serta tidak mempunyai arti bagi
kehidupan bangsa kita.
7) Apabila Pancasila itu tidak menyentuh kehidupan kita nyata, maka kita tidak akan
merasakan wujudnya dalam kehidupan sehari-hari yang kita jalani, maka lambat lajunya
kehidupannya akan kabur dan kesetiaan kita kepada Pancasila akan luntur. Mungkin
Pancasila akan hanya tertinggal dalam buku-buku sejarah Indonesia. Apabila ini terjadi
maka segala dosa dan noda akan melekat pada kita yang hidup di masa kini, pada generasi
yang telah begitu banyak berkorban untuk menegakkan dan membela Pancasila ini.
8) Akhirnya perlu juga ditegaskan, bahwa apabila dibicarakan mengenai Pancasila, maka
yang kita maksud adalah Pancasila yang dirumuskan dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu:
a. Ketuhanan Yang Maha Esa.
b. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
c. Persatuan Indonesia.
d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan.
e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
9) Rumusan Pancasila yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 itulah yang kita gunakan,
sebab rumusan yang demikian itulah yang ditetapkan oleh wakil-wakil bangsa kita
Indonesia ini yang kita ketahui pada tanggal 18 Agustus 1945 dalam sidang Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
10) Seperti yang telah ditunjukkan oleh Ketetapan MPR No. XI/MPR/1978, Pancasila itu
merupakan satu kesatuan yang bulat dan utuh dari kelima silanya. Dikatakan sebagai
kesatuan yang bulat dan utuh, karena masing-masing sila dari Pancasila itu tidak dapat
dipahami dan diberi arti secara sendirisendiri, terpisah dari keseluruhan sila-sila lainnya.
Memahami atau memberi arti setiap sila-sila secara terpisah dari sila-sila lainnya akan
mendatangkan pengertian yang keliru tentang Pancasila.
11) Pancasila bukanlah barang baru bagi bangsa Indonesia, jauh sebelumnya Bung Karno
menemukan Pancasila, sila-sila dari pancasila itu, dalam pengertian materinya atau
jiwanya, sudah ada pada bangsa Indonesia. Bung Karno telah menggalinya sejak tahun
1925 sampai1926 dari hasil itulah Bung Karno menyusun, merumuskan seperti apa yang
dikemukakan sendiri di muka sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI) pada tanggal 1 Juni 1945,yang lebih dikenal nama lahirnya Pancasila
yang diumumkan secara langsung di muka sidang BPUPKI.
12) Bung Karno mengusulkan agar Negara kita Indonesia ini yang akan didirikan itu,
ditegakkan di atas kelima sila yang telah digalinya itu, Karena itu telah merupakan jiwa
dan milik bangsa Indonesia sepanjang zaman dari zaman dahulu, dan menurut Bung Karno
sendiri bahwa pemberian nama itu atas petunjuk ahli bahasa bahwa kelima sila itu diberi
nama Pancasila.
13) Kemudian dengan suara bulat sidang BPUPKI menerima pancasila itu sebagai dasar
Negara yang kekal abadi, yang oleh Bung Karno sendiri disebut Philisophis Grondslag
dengan rumusan kalimat sebagai berikut : a. Kebangsaan Indonesia
b. Internasionalisme atau prikemanusiaan
c. Mufakat atau demokrasi
d. Kesejahteraan social
e. Ketuhanan Yang Maha Esa
14) Pancasila itu dikatakan sebagai jiwa bangsa,karena pancasila digali dari nilai- nilai luhur
atau kehidupan bangsa Indonesia. Maka dari itu,pancasila menjiwai Negara kita,karena
pancasila mencakup nilai – nilai kehidupan bangsa Indonesia.Oleh karena itu,dapat kita
katakana bahwa pancasila itu merupakan karakter dari bangsa Indonesia,sebagaimana
diketahui bahwa tiap - tiap bangsa mempunyai karakternya tersendiri.Walaupun nama /
kata Pancasila diperkenalkan kembali 1Juni 1945 oleh Bung Karno, namun pada dasarnya
jiwa pancasila telah ada sejak berabad - abad lamanya dalam kehidupan bangsa Indonesia
dan bahkan menurut AG. Pringgodigdo bahwa pancasila itu sebagai jiwa bangsa lahir
bersamaan adanya bangsa Indonesia.
15) Jadi, pancasila lahir dari jiwa kepribadian bangsa Indonesia yang terkristalisasi nilai - nilai
yang dimilikinya.
Pancasila sebagai kepribadian bangsa kita harus mampu mendorong bangsa Indonesia
secara keseluruhan agar tetap berjalan dalam koridornya yang bukan berarti menentang arus
globalisasi, akan tetapi kita lebih cermat dan bijak dalam menjalani dan menghadapi tantangan
dan peluang yang tercipta. Bila kita menghubungkan kebudayaan sebagai karakteristik bangsa
dengan Pancasila sebagai kepribadian bangsa, tentunya kedua hal ini merupakan suatu
kesatuan layaknya keseluruhan sila dalam Pancasila yang mampu menggambarkan
karakteristik yang membedakan Indonesia dengan negara lain.
Istilah identitas nasional dapat kita disamakan dengan identitas kebangsaan. Secara
etimologis, identitas nasional berasal dari kata “identitas” dan “nasional”. Kata identitas
berasal dari bahasa Inggris identity yang memiliki pengertian harfiah; ciri, tanda atau jati diri
yang melekat pada seseorang, kelompok atau . sesuatu sehingga membedakan dengan yang
lain. Kata “nasional” merujuk pada konsep kebangsaan. Kata identitas berasal dari bahasa
Inggris identiti yang memiliki pengerian harfiah ciri-ciri, tanda-tanda atau jati diri yang
melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan yang lain. Jadi, pegertian
Identitas Nsaional adalah pandangan hidup bangsa, kepribadian bangsa, filsafat pancasila dan
juga sebagai Ideologi Negara sehingga mempunyai kedudukan paling tinggi dalam tatanan
kehidupan berbangsa dan bernegara termasuk disini adalah tatanan hukum yang berlaku di
Indonesia, dalam arti lain juga sebagai Dasar Negara yang merupakan norma peraturan yang
harus dijnjung tinggi oleh semua warga Negara tanpa kecuali “rule of law”, yang mengatur
mengenai hak dan kewajiban warga Negara, demokrasi serta hak asasi manusia yang
berkembang semakin dinamis di Indonesia. atau juga Istilah Identitas Nasional adalah suatu
ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis dan kita dapat membedakan bangsa
tersebut dengan bangsa yang lain atau Negara yang lain.
Pancasila yang bisa kita gali dari bumi Indonsia sendiri yaitu salah satunya yaitu
merupakan Jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia, karena Pancasila memberikan corak yang
khas kepada bangsa Indonesia dan tak dapat dipisahkan dari bangsa Indonesia, serta
merupakan ciri khas yang dapat membedakan bangsa Indonesia dari bangsa yang lain.
Terdapat kemungkinan bahwa tiap-tiap sila secara terlepas dari yang lain bersifat universal,
yang juga kita ketahui dimiliki oleh bangsa-bangsa lain di dunia ini, akan tetapi kelima sila
yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan itulah yang menjadi ciri khas bangsa
Indonesia. Tujuan yang akan dicapai oleh bangsa Indonesia ialah suatu masyarakat adil dan
makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila di dalam wadah negara
kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu dan berkedaulatan rakyat dalam
suasana perikehidupan bangsa yang aman, tenteram, tertib dan dinamis serta dalam lingkungan
pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib dan damai. Oleh karena itu yang penting
adalah bagaimana kita memahami, menghayati dan mengamalkan Pancasila dalam segala segi
kehidupan. Tanpa ini maka Pancasila hanya akan merupakan rangkaian kata-kata indah yang
tertulis dalam Pembukaan UUD 1945, yang merupakan perumusan yang beku dan mati, serta
tidak mempunyai arti bagi kehidupan bangsa kita. Apabila Pancasila kita tidak menyentuh
kehidupan nyata, tidak kita rasakan wujudnya dalam kehidupan sehari-hari, maka lambat laun
kehidupannya akan kabur dan kesetiaan kita kepada Pancasila akan luntur. Mungkin Pancasila
akan hanya tertinggal dalam buku-buku sejarah Indonesia. Apabila ini terjadi maka segala dosa
dan noda akan melekat pada kita yang hidup di masa kini, pada generasi yang telah begitu
banyak berkorban untuk menegakkan dan membela Pancasila.
Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia diwujudkan dalam sikap mental dan
tingkah laku kita serta amal perbuatan sikap mental kita masing - masing. Sikap mental dan
tingkah laku kita mempunyai ciri khas, artinya dapat dibedakan dengan Bangsa lain. Ciri khas
inilah yang dimaksud dengan kepribadian bangsa. Pancasila adalah sebagai Pandangan Hidup
Bangsa Indonesia yang artinya Pancasila dipergunakan sebagai petunjuk kehidupan kita
sehari-hari dan juga merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisah-pisah antara satu dengan
yang lain. Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia atau Dasar Filsafah Negara atau
Philosofis Granslog. Dalam hal ini Pancasila dipergunakan sebagai dasar mengatur
pemerintahan Negara, atau pancasila digunakan sebagai dasar untuk mengatur
penyelenggaraan Negara yang sesuai dengan bunyi pembukaan Undang-undang Dasar 1945.
Pancasila sebagai sumber dari segala sumber Hukum. atau sumber tertib hukum bagi Negara
Republik Indonesia. Sumber tertib hukum Republik Indonesia adalah pandangan hidup,
kesadaran, cita-cita hukum serta cita-cita moral yang meliputi suasana kejiwaan serta watak
Bangsa Indonesia. Cita-cita itu meliputi cita-cita mengenai kemerdekaan Individu,
kemerdekaan Bangsa, perikemanusiaan, keadilan sosial dan perdamaian Nasional. Cita-cita
politik mengenai sifat, bentuk dan tujuan negara. Cita-cita moral mengenai kehidupan
kemasyarakatan dan keagamaan. Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia. Pada
saat bangsa Indonesia mendirikan negara atau Proklamasi 17 Agustus 1945. Bangsa Indonesia
belum mempunyai undang–undang dasar Negara.
Maka, seharusnya seluruh perilaku kita, sikap, dan kepribadian kita harus berlandaskan
kepada nilai-nilai Pancasila. Dengan begitu kita bisa menjadi bangsa yang besar, tetapi
masyarakat Indonesia tidak menampilkan identitas mereka, ini sesungguhnya dalam kehidupan
merka sehari - hari berarti Pancasila tidak dilaksanakan dalam berkehidupan di masyarakat,
seolah tidak adanya apresiasi yang dilandaskan jiwa nasionalisme oleh bangsa ini, sungguh ini
kalo kita bayangkan akan sangat ironis.
Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia diwujudkan dalam sikap kita mental
dan tingkah laku kita. Sikap mental dan tingkah laku mempunyai cirri khas artinya dapat
dibedakan dengan bangsa lain. Ciri khas ini lah yang dimaksud dengan “KEPRIBADIAN”
karena itu yang terpenting adalah bagaimana kita memahami, menghayati dan melakukanya
dalam kehidupan kita. Tanpa ini maka pancasila hanyalah sekedar rangkaian kata – kata yang
tercantum dalam UUD 1945 yang merupakan perumusan yang beku dan mati serta tidak
memiliki arti penting dalam kehidupan bangsa Indonesia.
Pandangan hidup atau cara pandang bangsa Indonesia itu harus berpedoman,
pedomannya dari mana. Tentu dari Pancasila yang sebagai petunjuk kehidupan kita seharihari.
Nilai-nilai yang terkandung di dalam sila-sila Pancasila ini berasal dari budaya masyarat
bangsa kita sendiri. Karena sebagai inti dari nilai-nilai budaya Indonesia, maka Pancasila bisa
disebut sebagai cita-cita moral bangsa Indonesia. Nah kemudian cita-cita moral ini yang
memberikan pedoman atau kekuatan rohaniah kepada bangsa Indonesia supaya tercapainya
kesejahteraan lahir dan batin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia berarti Pancasila lahir bersama dengan
lahirnya Bangsa Indonesia dimana Pancasila ini memiliki ciri khas yang hanya dimiliki oleh
Indonesia.Pancasila ini digunakan sebagai pedoman dan pegangan dalam pembangunan
bangsa dan Negara Indonesia yang kita cintaik ini supaya dapat berdiri kokoh. Jadi pancasila
ini sebagai identitas diri bangsa kita yang akan terus melekat dalam jiwa Bangsa Indonesia
hingga sepanjang masa.
Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum berarti Pancasila mengatur semua
hukum yang berlaku di Indonesia. Segala peraturan perundangan yang ada di Indonesai harus
bersumber dan tidak bertentangan dengan Pancasila.Pancasila itu tercantum dalam ketentuan
tertinggi yaitu dalam Pembukaan UUD 1945 yang dijabarkan lebih lanjut dari UUD 1945 dan
hukum positif lainnya. Jadi setiap sila-sila yang ada di Pancasila adalah nilai dasarnya, terus
hukum sebagai instrumental atau penjabaran dari sila Pancasilanya. Pancasila merupakan
sarana yang ampuh untuk mempersatukan Bangsa Indonesia.
Karena Pancasila adalah filsafah hidup dan kepribadian Bangsa Indonesia yang
mengandung nilai-nilai dan norma-norma yang oleh Bangsa kita Indonesia diyakini paling
benar, adil, bijaksana dan tepat bagi Bangsa Indonesia untuk mempersatukan Rakyat Indonesia
yang kita cintai ini. Pancasila sebagai kepribadian bangsa erat kaitanya dengan kehidupan
sehari hari kita masyarakat yang di kenal dengan keramahaan, kesopananya, kemajemukan,
suku budayanya yang merupakan manifiestasi dalam pandangan hidup bangsa. Bahkan sejak
sebelum berdirinya bangsa Indonesia, nilai-nilai yang terkandung di dalam pancasila sudah
melekat di dalam kehidupan masyarakat Indonesia kita ini.
Di dalam pancasila tersebut banyak mengandung makna–makna yang sanga erat
kaitannya dengan keragaman budaya, adat istiadat, religius bangsa seperti masyakarat yang
merupkan kepribadian bangsa yaitu adanya pengakuan atas tuhan, dalam menyelesaikan suatu
masalah selalu bermusyawarah untuk mencpai kata mufakat, saling hormat menghormati orang
lain, meletakan kepentingan golongan di atas kepentingan pribadi, serta selalu bersikap adil
untuk mencapai tujuan bersama. Kemudian dari situlah Pancasila dibentuk dengan menggali
nilai-nilai luhur bangsa Indonesia sendiri yang telah tertanam dalam kehidupan masyarakat
Indonesia, yang jelas berbeda jauh dengan nilai-nilai Ideologi bangsa lain.
Dengan ditetapkannya Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia pada tanggal 18
Agustus 1945, kita sebagai warga Negara Indonesia yang juga telah menganut nilai-nilai
pancasila harus mempertahankan nilai-nilai tersebut di dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Dengan kata lain, Pancasila dipergunakan sebagai penunjuk arah
semua aktifitas atau kegiatan dan kehidupan didalam segala bidang, yang berarti semua tingkah
laku dan tindak atau perbuatan setiap manusia Indonesia harus dijiwai dan merupakan
pancaran dari semua sila didalam Pancasila. Karena Pancasila selalu merupakan suatu kesatuan
yang tidak dapat dipisah-pisahkan antara sila yang satu dengan yang lainnya, dan saling
berkaitan satu sama lain yang menunjukkan bahwa sila dalam Pancasila merupakan satu –
kesatuan.
Pada masa ini telah banyak terjadi penyimpangan-penyimpangan yang sangat
merugikan bangsa ini. Baik yang dilakukan oleh pejabat-pejabat Negara dengan melakukan
tindak korupsi, dan juga dilakukan oleh masyarakat-masyarakat dengan melakukan berbagai
tindak kriminal, para remaja yang melakukan penyalahgunaan narkoba, sex bebas,
gengstergengster, tawuran antar blok dan yang lainya, yang melakukan semua itu hanya
semata-mata untuk menunjukan eksistensi mereka agar dianggap. Bahkan kebanyakan dari
mereka yang melakukan pelanggaran-pelanggaran tersebut malah merasa bangga atas
penyimpanganpenyimpangan yang telah mereka lakukan. Dalam hal seperti ini, nilai-nilai yng
terkandung dalam pancasila sudah mulai tidak dianggap lagi. Pancasila kini hanya menjadi
bahan bacaan untuk hafalan saja dikalangan pelajar maupun masyarakat, tanpa mengetahui apa
makna yang terkandung dan bagaimana perjuangan pahlawan-pahlawan untuk mencapainya
untuk membangun bangsa ini.
Sungguh ironis memang. Bisa dibilang Bangsa ini sekarang malah bangsa yang
mempunyai identitas “baru” yang bila diperhatikan merupakan perwujudan antara identitas
kapitalis dan komunis. Akankah Indonesia mengalami apa yang disebut dengan krisis
identitas?, yang dimana kini Nampak sebuah kepribadian “ikut-ikutan”, yang mungkin nanti
membuat hancur bangsa ini secara perlahan.
Daftar Pustaka
Bakker, J.W.M., 1976, Agama Asli Indonesia, S.T. Pradnyawidya, Yogyakarta. Bakker,
J.W.M., 1984, Filsafat Kebudayaan; Sebuah Pengantar, Kanisius, Yogyakarta.
de Vos, H., 1987, Pengantar Etika, Terjemahan Soejono Soemargono, Tiara
Wacana, Yogyakarta.
Evans Pritchard, E.E., 1984, Teori-teori Tentang Agama Primitif, PLP2M, Yogyakarta.
Hendropuspito, D, 1983, Sosiologi Agama, Kanisius, Yogyakarta.
Inocencio Menezes, J, 1986, Manusia dan Teknologi; Telaah Filosofis
J. Ellul, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
https://www.academia.edu/28961340/Makalah_Identitas_Nasional
http://eprints.uad.ac.id/9433/1/IDENTITAS%20NASIONAL%20Dwi.pdf
https://www.bola.com/ragam/read/4371037/penerapan-pancasila-dalam-kehidupan-
sehari-hariyang-perlu-ditiru
https://www.eduspensa.id/fungsi-pancasila-sebagai/#a
https://www.scribd.com/doc/212029730/Pancasila-Sebagai-Kepribadian-Bangsa-
Indonesia-2 https://guruppkn.com/pancasila-sebagai-kepribadian-bangsa
https://www.scribd.com/document/209168628/Pancasila-Sebagai-Jiwa-Dan-Kepribadian-
Bangsa-Indonesia
https://www.academia.edu/6379071/Pancasila_Sebagai_Kepribadian_Bangsa_Indonesia

Anda mungkin juga menyukai