Konsep PUHA
Konsep PUHA
Konsep PUHA
PUHA
PENGARUSUTAMAAN HAK ANAK
Kementerian Negara
Pemberdayaan Perempuan i
Penulis (menurut abjad):
Budi Rahardjo (IMPACT Indonesia)
Hendra Jamal (KPP)
Nanang Abdul Chanan (Plan International)
Pardina Pudiastuti (KPP)
Setiadi Agus (YKAI)
Sumamihardja (Konsorsium CAPIL)
Susan Siregar (YKAI)
Titi Eko (KPP)
ii
KO N S E P d a n P E N G E RT I A N
PUHA
PENGARUSUTAMAAN HAK ANAK
Kementerian Negara
Pemberdayaan Perempuan iii
1. Pendahuluan
Sementara itu jika melihat realita saat ini, ternyata masih banyak
terjadi tindak pelanggaran hak anak, baik itu diakibatkan oleh
ketidaktahuan, kekeliruan cara pandang maupun pengabaian
dalam pemenuhan hak anak. Pelanggaran tersebut mengambil
banyak bentuk antara lain berupa kekerasan fisik sebagai
2
PUHA - Konsep dan Pengertian
pelampiasan emosi, eksploitasi ekonomi dengan menjadikan anak
sebagai pekerja anak atau anak jalanan, perdagangan anak untuk
tujuan seksual komersial atau tujuan ekonomi lainnya, pembuangan
dan pembunuhan bayi, serta balita bergizi buruk, yang kesemuanya
sering dikaitkan dengan himpitan kemiskinan. Selain itu secara
umum di semua lapisan masyarakat juga masih sering terlihat adanya
pemaksaan kehendak orangtua akibat kurang dihargainya pendapat
anak atau menjadikan anak hanya sebagai obyek semata.
4
PUHA - Konsep dan Pengertian
2. Landasan
7
PUHA - Konsep dan Pengertian
Diagram 1. Hubungan setiap Prinsip Dasar KHA.
Kepentingan Terbaik
bagi Anak
Kelangsungan Hidup
dan
Tumbuh Kembang
Non-diskriminasi Partisipasi
8
PUHA - Konsep dan Pengertian
3. Konsep
Lembaga Pemerintahan
1. Lembaga Legislatif.
• Menghormati hak anak dengan tidak melegislasi
undang-undang yang bertentangan dengan norma-
10 norma dari hak-hak manusia, terutama hak anak.
PUHA - Konsep dan Pengertian
• Memenuhi hak partisipasi anak dalam menyusun
peraturan perundang-undangan.
• Melindungi penerapan Konvensi Hak Anak dengan
membuat undang-undang yang mempidanakan pihak/
pelaku yang melakukan pelanggaran hak anak.
2. Lembaga Eksekutif.
• Menghormati hak anak dengan tidak melakukan
tindakan yang dilarang oleh norma-norma dari hak
anak.
• Memenuhi hak anak melalui penyediaan pelayanan
dan sarana.
• Melindungi hak anak dengan melakukan penegakan
hukum untuk melakukan penyidikan dan penuntutan
terhadap pihak/pelaku yang melakukan pelanggaran
terhadap hak anak.
3. Lembaga Yudikatif.
• Menghormati kebebasan anak untuk mendapatkan
haknya.
• Menyediakan sarana dan prasarana hukum yang
ramah anak.
• Melindungi suatu proses keadilan dan memutuskan
perkara secara adil dengan mempertimbangkan
norma-norma dan standar internasional hak anak.
Fokus PUHA tentu saja adalah Anak sebagai pemegang hak. Dalam
hal ini anak harus didorong untuk berperan aktif dalam memberikan
masukan sepanjang proses penyusunan kebijakan, program, kegiatan
dan bahkan penganggaran. Anak hendaknya mendapatkan fasilitasi
bagi ketersediaan akses dan informasi yang layak sesuai dengan
umur dan kematangan anak. Anak juga harus diberikan keterampilan
untuk menyalurkan dan menyampaikan ekspresinya, sedemikian
rupa sehingga didengarkan, dihargai dan dipertimbangkan oleh
para pengambil keputusan. Media yang dapat dikembangkan
misalnya Forum-forum Anak di berbagai komunitas seperti
di sekolah, masyarakat, kampung dan sebagainya baik di
12
PUHA - Konsep dan Pengertian
lingkup nasional, propinsi, kabupaten, kota, hingga ke kecamatan,
kampung dan lingkungan sosial terdekatnya.
15
PUHA - Konsep dan Pengertian
4. Komponen
Kebijakan Pemenuhan
Hak Anak
Anak
Menikmati
Hak
Pemangku
Kewajiban
25
PUHA - Konsep dan Pengertian
5. Tahapan
Pemantauan
dan
Evaluasi
Perencanaan
Program
dan Kebijakan
Analisis
Situasi
Anak
Pelaksanaan
Program
dan
Kebijakan
28
PUHA - Konsep dan Pengertian
penggunaan Kluster IV sampai dengan Kluster VIII, karena Kluster
I sampai dengan Kluster III bersifat antar sektor dan dapat
diintegrasikan dalam Kluster IV sampai dengan Kluster VIII. Cara
lain adalah mengadopsi empat kelompok dasar hak anak: (1) Hak
Hidup, (2) Hak Tumbuh Kembang, (3) Hak Perlindungan, dan (4)
Hak Partisipasi.
29
PUHA - Konsep dan Pengertian
Diagram 4. Alur Perencanaan Peduli Anak.
Kesenjangan
Pemenuhan Hak Anak
Hilang
Program
Stakeholderr Peduli /
Sensitif Anak
Kegiatan
(pelatihan,
sosialisasi, dll)
Sumberdaya
(dana, tenaga kerja, dll)
30
PUHA - Konsep dan Pengertian
Diagram 5. Logika Sebab Akibat (Cause Effect Logic).
Perubahan Situasi
(impact)
Intervensi
Perubahan KAP
Stakeholder
(effect)
Keluaran
(output)
Proses
(mengubah input
menjadi output)
Masukan
(Input)
31
PUHA - Konsep dan Pengertian
6. Perencanaan
Tahapan Alat
34
PUHA - Konsep dan Pengertian
Keluaran
35
PUHA - Konsep dan Pengertian
bagi anak-anak. Model analisis ini akan membantu memberikan
gambaran efektivitas program/kebijakan yang dilaksanakan.
38
PUHA - Konsep dan Pengertian
Lampiran 1. Kualitas KAP Stakeholder Hak Anak
Strategi
Subyek Karakter Pengetahuan Sikap Praktek
Optimalisasi
Rentan diek-
sploitasi (vulner-
able).
41
42
Bersosialisasi Pengetahuan: Toleransi dan Keragaman kel- Membuka ruang-
Kelompok Anak dan berkumpul Dasar-dasar par- bekerja sama ompok anak. ruang partisipasi
dengan teman- tisipasi anak. positif. Kualitas kelom- dan memfasilitasi
temannya Dasar-dasar pok anak. pendirian dan
menjadi bagian berorganisasi Tidak membeda- Intensitas keberlanjutan
proses tumbuh bedakan teman. interaksi dalam kelompok anak
kembang kelompok anak. secara berjenjang
dan lintas komu-
nitas
43
44
Pada umumnya Penegakan
setiap komunitas nilai-nilai moral
mempunyai /restorative
aturan tertulis justice.
dan atau
tidak tertulis Diversi
untuk menjaga (kewenangan
keteraturan/ penegak hukum
social order untuk tidak
melanjutkan
dalam
ke lembaga
lingkungannya.
peradilan,
melainkan
kepada
masyarakat)
Kafala (hak
pengasuhan)
Penyediaan
dukungan bagi
keluarga-keluarga
rentan.
45
46
Persoalan anak Tidak semua Melakukan
dianggap selesai sector dan level advokasi pada
jika persoalan itu aparat pemer- perundangan,
diselesaikan. intah tahu dan sikronisasi dan
paham tentang harmonisasi
Belum semua kerangka kerja
sektor dan jen- HAM dan KHA Melakukan ad-
jang pemerintah vokasi anggaran
yang peduli ter- dari semua lini
sektor dan jen-
hadap hak anak.
jang pemerintah.
Oportunistis.
Parpol Tidak peduli Tidak paham ter- Tidak memper- Parpol hanya Membangun
dengan isu anak. hadap berbagai alat anak-anak mengurusi komunikasi poli-
kerangka kerja untuk tujuan urusan berkait tik dengan unsur
HAM dan hak politik praktis, dengan kekua- pimpinan parpol
anak, kampanye. saan dan pemilu. dan memperken-
alkan isu anak.
47
48
Isu anak bukan Menggalang
hal yang strategis kaukus politik
untuk men- politisi yang
gumpulkan suara peduli perlindun-
atau meraih gan anak
kekuasaan.
49
50
Menuju kapital- Pada umunya Berperan besar Melakukan kajian
Media Masa isasi dan komer- berwawasan mempengaruhi tentang peta-
sialisasi. sangat luas tetapi opini publik. peta media dan
tidak mendalam. ideologi dan
Tidak peduli Dapat menjadi segmen-segmen
pada isu yang Tidak mau lawan dan ka- media.
tidak menghasil- belajar tentnag wan yang poten-
kan uang. isu anak secara sial dalam PUA. Memperkuat
mendalam. hubungan dan
peningkatan
kapasitas bekerja
dengan media.
Kluster IV Input
1. Anggaran untuk akta 10 2 1 20 60
51
52
Proses
1. Hambatan pencata- 10 2 3 60 180
tan sipil atau pem-
buatan akta kelahiran
2. Prosedur pembuatan 10 2 3 60
akta kelahiran
3. Peran media massa 10 2 3 60
Output
1. Cakupan akta kela- 10 2 2 40 40
hiran
Proses
1. Pendapat anak 10 2 3 60 240
2. Penindakan pelaku 10 2 3 60
kekerasan dalam
rumah tangga
10 2 3 60
3. Kegiatan sosialisasi
pencegahan kekeras-
an dalam rumah
tangga
4. Kegiatan sosialisasi
pencegahan perkaw- 10 2 3 60
inan usia dini
53
54
Output
1. Jumlah penerima 10 2 2 40 120
orang tua asuh
2. Kekerasan dalam 10 2 2 40
rumah tangga
3. Perkawinan usia anak 10 2 2 40
Kluster V Input
1. Anggaran kesehatan 10 2 1 20 140
2. Jumlah dokter 10 2 1 20
3. Jumlah puskesmas 10 2 1 20
4. Jumlah akses rumah 10 2 1 20
tangga terhadap air
bersih
5. Ketersedian obat- 10 2 1 20
obatan
6. Ketersediaan vaksin 10 2 1 20
7. Jaminan sosial 10 2 1 20
55
56
Output
1. Eradikasi kelaparan 10 2 2 40 160
2. Angka Kematian 10 2 2 40
Anak
3. Angka Kematian Ibu 10 2 2 40
4. Pemberantasan HIV/ 10 2 2 40
AIDS, malaria dan
penyakit lain
57
58
Input
Kluster 1. Anggaran 10 2 1 20 160
VIII perlindungan khusus
2. Penanggulangan 10 2 1 20
bencana
3. Pelaksana 10 2 1 20
perlindungan khusus
4. Lembaga 10 2 1 20
pemasyarakatan anak
5. Sarana perlindungan 10 2 1 20
anak
6. Pelaksana rehabilitasi 10 2 1 20
anak korban
7. Sarana penanganan 10 2 1 20
cepat
8. 8. Sekolah anak cacat 10 2 1 20
59
60
Output
1. Anak terlantar 10 2 2 40 240
2. Anak yang 10 2 2 40
berhadapan dengan
hukum
3. Pekerja anak 10 2 2 40
4. Anak yang 10 2 2 40
diperdagangkan
5. Anak korban 10 2 2 40
narkotika
6. Anak korban 10 2 2 40
kekerasan
61
PUHA - Konsep dan Pengertian
Lampiran 4. Tabel Tingkat Pemenuhan Hak Anak.
Persentase Urutan
Klaster
Capaian (Ranking)
Total
62
PUHA - Konsep dan Pengertian
Lampiran 5. Tabel Prioritas Kluster.
IV 8 24 2 4 2 2 30 3
V 6 18 4 8 4 4 32 2
VII 7 21 6 12 4 4 37 1
VIII 5 15 6 12 2 2 29 4
63
64
Lampiran 6. Tabel Analisis Akar Masalah.
Akar Masalah
Hak yang Dit-
Situasi
erlantarkan Target Kluster
Terakhir
dan Dilanggar Masyar-
Negara Keluarga Anak
akat
Kluster IV
Kuster V
Kluster VI
Kluster VII
Kluster VIII
Kategori Hak
Rincian Hak Anak Indikator Sumber Data
Dasar Anak
65
66
• Angka kesakitan anak • Dinas Kesehatan
• Jumlah kasus aborsi ilegal • Dinas Kesehatan
• Jumlah anak yang memiliki • Dinspenduk
akte kelahiran
67
68
• Hak untuk tidak diperlaku- • Jumlah anak miskin yang • Dinas Pendidikan
kan diskriminatif memperoleh beasiswa • Dinas Sosial
• Hak dilindungi terhadap • Jumlah anak cacat dan pen-
eksploitasi ekonomi dan anganannya
pekerjaan berbahaya