Buku Saku PPRG PDF

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 38

PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN

BUKU SAKU

PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN


RESPONSIF GENDER (PPRG)

BAGI PERANGKAT DAERAH


LINGKUP PEMERINTAH KAB. PACITAN

B
Pemerintah Kabupaten Pacitan

Perencanaan dan Penganggaran Responsif


Gender (PPRG) Bagi Daerah
Umum
Umum Perpres No. 5 Th 2010 ttg RPJMN Tahun 2010-2014, 3 (tiga) prinsip (jiwa dan

Tujuan & sasaran


landasan operasional bagi keseluruhan pembangunan nasional) :
1) pengarusutamaan pembangunan berkelanjutan,
2) pengarusutamaan tata kelola pemerintahan yang baik, dan

Ruang lingkup 3) pengarusutamaan gender (PUG)
Inpres No. 3 Th 2010 ttg Program Pembangunan yang Berkeadilan, secara tegas
Landasan hukum menyatakan kewajiban untuk menyusun program yang prorakyat, berkeadilan
untuk semua, dan mencapai tujuan pembangunan millennium.
Istilah-istilah
PP No. 8 Tahun 2008 ttg Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan “ bahwa perencanaan
pembangunan daerah harus dirumuskan secara responsif dan berkeadilan
dengan prinsip keseimbangan gender. (Pasal 33 ayat 3 menjelaskan bahwa
dalam rangka menyusun kerangka studi dan instrumen analisis harus
mempertimbangkan analisis biaya dan manfaat, analisis kemiskinan, dan analisis
gender

B
Pemerintah Kabupaten Pacitan

Perencanaan dan Penganggaran Responsif


Gender (PPRG) Bagi Daerah
Umum
Umum Permendagri No. 15 th. 2008 tentang Pedoman Pelaksanaan PUG di Daerah,

Tujuan & sasaran


pada Pasal 4 Ayat 1 menyebutkan bahwa Pemda berkewajiban menyusun
kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan berperspektif gender.
Penyusunan itu dilakukan melalui proses perencanaan pembangunan yang

Ruang lingkup menggunakan perspektif gender dan dituangkan dalam RPJMD, Renstra dan
Renja SKPD. Pasal 4 Ayat 2 Permendagri ini juga menyebutkan penyusunan
Landasan hukum kebijakan, program, dan kegiatan harus dilakukan melalui analisis gender.
Walaupun kedua peraturan tersebut telah menegaskan pentingnya analisis gender
Istilah-istilah dalam menyusun dokumen perencanaan pembangunan daerah, namum
permasalahannya adalah para perencana SKPD belum memahami secara teknis
cara menyusun dokumen perencanaan dan penganggaran responsif gender
Memastikan apakah laki-2 & perempuan memperoleh akses thd sumber daya,
partisipasi, mempunyai kontrol yang sama dalam pengambilan keputusan, serta
memperoleh manfaat yang sama dari semua bidang pembangunan, maka
Pemda diharapkan mampu menyusun dan mengimplementasikan PPRG dalam
upaya memberikan jawaban untuk mengatasi kesenjangan gender dan
mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pacitan


Pemerintah Kabupaten Pacitan

Perencanaan dan Penganggaran Responsif


Gender (PPRG) Bagi Daerah
Tujuan
Umum Umum

Tujuan & sasaran


1) Memberikan pedoman untuk para perencana setiap SKPD dalam menyusun
perencanaan dan penganggaran daerah yang responsif gender.
2) Sebagai acuan bagi pemda untuk memasukan analisis gender dalam

Ruang lingkup penyusunan dokumen perencanaan dan penganggaran daerah.
3) Memberikan alat bantu bagi daerah untuk melakukan Monev perencanaan
Landasan hukum dan penganggaran responsif gender.

Istilah-istilah Khusus
1) Meningkatkan kesadaran dan pemahaman para pengambil keputusan
tentang pentingnya isu gender dalam kebijakan pembangunan dan
mempercepat terwujudnya keadilan dan kesetaran gender.
2) Memberikan manfaat yang adil bagi kesejahteraan laki-laki dan perempuan,
termasuk anak laki-laki dan anak perempuan dari penggunaan
belanja/pengeluaran pembangunan.
3) Meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan anggaran, serta
membangun transparansi anggaran dan akuntabilitas pemerintah daerah.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pacitan


Pemerintah Kabupaten Pacitan

Perencanaan dan Penganggaran Responsif


Gender (PPRG) Bagi Daerah
Tujuan & sasaran
Umum Khusus

Tujuan & sasaran


4) Membantu mengurangi kesenjangan gender dan menghapuskan diskriminasi
terhadap perempuan dalam pembangunan.
5) Meningkatkan partisipasi masyarakat, baik laki-laki dan perempuan dalam

Ruang lingkup penyusunan perencanaan anggaran, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi.
6) Menjamin agar kebutuhan dan aspirasi laki-laki dan perempuan dari berbagai
Landasan hukum kelompok sosial (berdasarkan jenis kelamin, usia, ras, suku, dan lokasi) dapat
diakomodasikan ke dalam belanja/pengeluaran
Istilah-istilah Sasaran
1) Para perencana SKPD pada setiap instansi pemerintah Provinsi dan
Kabupaten/Kota.
2) Pihak-pihak yang berkepentingan dalam penyusunan dokumen perencanaan
dan penganggaran daerah.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pacitan


Pemerintah Kabupaten Pacitan

Perencanaan dan Penganggaran Responsif


Gender (PPRG) Bagi Daerah
Ruang Lingkup
Umum Ruang lingkup pedoman teknis perencanaan dan penganggaran responsif gender

Tujuan & sasaran


di daerah adalah sebagai berikut :
1. Pendekatan penyusunan program dan kegiatan dengan menggunakan
metode Gender Analysis Pathway (GAP), Gender Budget

Ruang lingkup Statement/Pernyataan Anggaran Gender (GBS/PAG) dan penyusunan
kerangka acuan kegiatan.
Landasan hukum 2. Langkah-langkah analisis gender, penyusunan GBS/PAG dan penerapannya
dalam penyusunan Kerangka Acuan Kegiatan (KAK).
Istilah-istilah 3. Penyusunan indikator kinerja responsif gender dalam RKA/DPA.
4. Mekanisme pemantauan dan evaluasi perencanaan dan penganggaran
responsif gender.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pacitan


Pemerintah Kabupaten Pacitan

Perencanaan dan Penganggaran Responsif


Gender (PPRG) Bagi Daerah
Landasan Hukum
Umum 1. UU Nomor 17 Tahun 2003 ttg Keuangan Negara.

Tujuan & sasaran


2.
3. 
UU Nomor 25 Tahun 2004 ttg Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
PP No 8 Th 2008 ttg Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.
Ruang lingkup 4. Perpres No 5 Th 2009 ttg RPJMN 2010-2014.
5. Instruksi Presiden No 9 Th 2000 ttg PUG dalam Pembangunan.
Landasan hukum 6. PP No 58 Th 2005 ttg Pengelolaan Keuangan Daerah.
7. Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 ttg Pengelolaan Keuangan Daerah
Istilah-istilah 8. Permendagri No 59 Thn 2007 ttg Perubahan Atas Permendagri No 13 Th
2006 ttg Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
9. Permendagri No. 15 th. 2008 tentang Pedoman Pelaksanaan PUG di Daerah
10. Permendagri No 54 Th 2010 ttg Pelaksanaan PP No 8 Th 2008 ttg Tahapan,
Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pacitan


Pemerintah Kabupaten Pacitan

Perencanaan dan Penganggaran Responsif


Gender (PPRG) Bagi Daerah
Istilah-istilah
Umum 1. Gender adalah konsep yang mengacu pada pembedaan peran dan tanggung

Tujuan & sasaran masyarakat, dan dapat berubah. Selain itu, gender diartikan sebagai 
jawab laki-laki dan perempuan yang terjadi akibat keadaan sosial dan budaya

pandangan masyarakat tentang perbedaan peran, fungsi, dan tanggungjawab


Ruang lingkup antara perempuan dan laki-laki yang merupakan hasil konstruksi sosial
budaya dan dapat berubah sesuai dengan perkembangan zaman dan
Landasan hukum mendapat dukungan masyarakat itu sendiri, yang berbeda disetiap tempat
dan waktu.
Istilah-istilah 2. Responsif gender adalah suatu kebijakan, program, kegiatan, dan
penganggaran yang memperhatikan perbedaan, kebutuhan, pengalaman,
dan aspirasi laki-laki dan perempuan.
3. Sensitif gender adalah pola pikir, sikap, dan tingkah laku serta
pengambilan keputusan yang memperhatikan perbedaan kebutuhan,
pengalaman, dan aspirasi laki-laki dan perempuan.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pacitan


Pemerintah Kabupaten Pacitan

Perencanaan dan Penganggaran Responsif


Gender (PPRG) Bagi Daerah
Istilah-istilah
4. PUG adalah strategi yang dibangun untuk mengintegrasikan isu gender
Umum menjadi satu dimensi integral mulai dari perencanaan, penyusunan,
Tujuan & sasaran
pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi dalam kebijakan dan program
pembangunan nasional.

5. ARG adalah anggaran yang mengakomodasi keadilan bagi perempuan dan
Ruang lingkup
laki-laki dalam memperoleh akses, manfaat, partisipasi, pengambilan
Landasan hukum keputusan, dan mengontrol sumber-sumber daya serta kesetaraan
terhadap kesempatan dan peluang dalam menikmati hasil pembangunan.
Istilah-istilah 6. Gender Budget Statement (GBS) atau Pernyataan Anggaran Gender (PAG)
adalah dokumen yang menginformasikan suatu output kegiatan yang telah
responsif gender terhadap isu gender yang ada, dan/atau suatu biaya telah
dialokasikan pada output kegiatan untuk menangani permasalahan
kesenjangan gender.
7. Kesetaraan gender adalah kesamaan kondisi bagi laki-laki dan
perempuan untuk memperoleh kesempatan dan hak-haknya sebagai
manusia, agar mampu berperan dan berpartisipasi dalam kegiatan politik,
ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan, dan kesamaan dalam
menikmati hasil pembangunan.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pacitan


Pemerintah Kabupaten Pacitan

Perencanaan dan Penganggaran Responsif


Gender (PPRG) Bagi Daerah
Istilah-istilah
8. Analisis gender adalah analisis untuk mengidentifikasi dan memahami
Umum pembagian peran laki-laki dan perempuan, akses kontrol terhadap sumber-
Tujuan & sasaran sumber daya pembangunan, partisipasi dalam proses pembangunan, dan 
manfaat yang mereka nikmati, pola hubungan antara laki-laki dan perempuan
yang timpang, yang di dalam pelaksanaannya memperhatikan faktor lainnya
Ruang lingkup
seperti kelas sosial, ras, dan suku bangsa.
Landasan hukum 9. Data terpilah dan informasi terpilah berdasarkan jenis kelamin (sex
disaggregated data) adalah data kuantitatif atau data/informasi kualitatif
Istilah-istilah yang dikumpulkan dan dipresentasikan berdasarkan jenis kelamin, penduduk
laki-laki dan perempuan, atau anak laki-laki dan perempuan.
10. Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender (PPRG) merupakan
serangkaian cara dan pendekatan untuk mengintegrasikan perspektif gender
di dalam proses perencanaan dan penganggaran. Perencanaan yang
responsif gender adalah perencanaan untuk mencapai kesetaraan dan
keadilan gender, yang dilakukan melalui pengintegrasian pengalaman,
aspirasi, kebutuhan, potensi, dan penyelesaian permasalahan perempuan dan
laki-laki.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pacitan


Pemerintah Kabupaten Pacitan

Perencanaan dan Penganggaran Responsif


Gender (PPRG) Bagi Daerah
Istilah-istilah
Umum 11. SKPDadalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna

Tujuan & sasaran


anggaran.

12. RKPD adalah dokumen perencanaan Pemerintah Daerah untuk periode satu
(1) tahun yang merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan
Ruang lingkup Menengah Daerah (RPJMD) dan mengacu kepada RKP Nasional, memuat
kerangka ekonomi Daerah, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah
Landasan hukum maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.
13. Pagu indikatif merupakan ancar-ancar pagu anggaran yang diberikan kepada
Istilah-istilah SKPD untuk setiap program, sebagai acuan dalam penyusunan rencana kerja
SKPD. Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) adalah rancangan
program prioritas dan patokan batas maksimal anggaran bagi SKPD untuk
setiap program sebagai acuan dalam penyusunan RKA- SKPD setelah
disepakati dengan DPRD.
14. Rencana Kerja dan Anggaran SKPD (RKA-SKPD) adalah dokumen
perencanaan dan penganggaran yang berisi rencana pendapatan, rencana
belanja program, dan kegiatan SKPD, serta rencana pembiayaan sebagai
dasar penyusunan APBD.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pacitan


Pemerintah Kabupaten Pacitan

Perencanaan dan Penganggaran Responsif


Gender (PPRG) Bagi Daerah
Istilah-istilah
15. DPA-SKPD adalah dokumen pelaksanaan anggaran badan/dinas/biro
Umum keuangan/bagian keuangan selaku Bendahara Umum Daerah.

Tujuan & sasaran


16. APBD adalah rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang dibahas
dan disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan DPRD, dan ditetapkan
dengan Peraturan Daerah.

Ruang lingkup 17. Kinerja adalah keluaran/hasil dari kegiatan/program yang akan atau telah
dicapai sehubungan dengan penggunaan anggaran dengan kuantitas dan
Landasan hukum kualitas yang terukur.
18. Indikator kinerja adalah alat ukur spesifik secara kuantitatif dan/atau kualitatif
Istilah-istilah untuk masukan, proses, keluaran, hasil, manfaat, dan/atau dampak yang
menggambarkan tingkat capaian kinerja suatu program atau kegiatan.
19. Program adalah bentuk instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih
kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah/lembaga atau
masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah untuk mencapai
sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran.
20. Gender analysis pathway (GAP) adalahSatu alat analisis gender yang
dikembangkan oleh Pemerintah Indonesia dan pemangku kepentingan lain
dan direkomendasikan penggunaannya dalam beberapa kebijakan

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pacitan


Pemerintah Kabupaten Pacitan

Perencanaan dan Penganggaran Responsif


Gender (PPRG) Bagi Daerah
Istilah-istilah
Umum 20. Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau

Tujuan & sasaran suatu program dan terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber
daya baik yang berupa personil (sumber daya manusia), barang modal

beberapa satuan kerja sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada

Ruang lingkup termasuk peralatan dan teknologi, dana, atau kombinasi dari beberapa atau
kesemua jenis sumber daya tersebut sebagai masukan (input) untuk
Landasan hukum menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa.
21. Keluaran (output) adalah barang atau jasa yang dihasilkan oleh kegiatan yang
Istilah-istilah dilaksanakan untuk mendukung pencapaian sasaran dan tujuan program dan
kebijakan.
22. Hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya
keluaran dari kegiatan- kegiatan dalam satu program.
23. Indikator adalah kriteria atau ukuran yang mampu melihat perubahan dari
obyek yang dinilai. Indikator dapat berupa pointer-pointer, angka-angka,
pendapat atau persepsi-persepsi .
24. Indikator gender adalah kriteria atau ukuran untuk mengukur perubahan
relasi gender dalam masyarakat sepanjang waktu.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pacitan


Pemerintah Kabupaten Pacitan

Perencanaan dan Penganggaran Responsif


Gender (PPRG) Bagi Daerah
Istilah-istilah
Umum 26. Indikator kinerja responsif gender adalah perubahan kinerja

Tujuan & sasaran


pengurangan kesenjangan atau peningkatan kondisi laki-laki dan
perempuan setelah dilakukan suatu intervensi baik berupa program atau
kegiatan.

Ruang lingkup 27. Jenis kelamin adalah perbedaan biologis antara perempuan dan laki-laki
terutama pada bagian- bagian organ reproduksi.
Landasan hukum 28. Kesenjangan gender adalah suatu kondisi dimana tidak ada kesetaraan relasi
antara laki-laki dan perempuan.
Istilah-istilah 29. Akses adalah peluang atau kesempatan yang diberikan untuk
memanfaatkan sumber daya (baik sumber daya alam, sosial, politik,
ekonomi, maupun waktu)
30. Kontrol adalah kekuasaan untuk memutuskan bagaimana menggunakan
sumber daya dan siapa yang memiliki akses terhadap sumber daya.
31. Partisipasi adalah pelibatan atau keterwakilan dalam proses dari suatu
kegiatan.
32. Penerima manfaat adalah target sasaran dari program/kegiatan yang
memperoleh manfaat.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pacitan


Pemerintah Kabupaten Pacitan

Perencanaan dan Penganggaran Responsif


Gender (PPRG) Bagi Daerah
Istilah-istilah
Umum 33. Term of referrence (TOR) atau Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) diartikan sbg

Tujuan & sasaran


suatu dokumen yang berisi penjelasan/ket.n mengenai kegiatan yang
diusulkan untuk dianggarkan dan perkiraan biayanya. TOR/KAK merupakan
dokumen yang menerangkan segala sesuatu tentang rencana pelaksanaan

Ruang lingkup suatu kegiatan
34. Pemantauan (monitoring) suatu upaya mengawal dan mengendalikan
Landasan hukum pelaksanaan kebijakan, program dan kegiatan yang responsif gender. Bila
dalam proses ini ditemukan deviasi, maka segera dapat diperbaiki agar tetap
Istilah-istilah sejalan dan konsisten dengan perencanaan yang telah ditetapkan untuk
mencapai sasaran yang lebih efektif dan efi sien.
35. Penilaian (evaluation) suatu kegiatan, dilakukan dalam rangka menilai
keberhasilan suatu kebijakan, program, dan kegiatan yang responsif gender
dalam kurun waktu tertentu. Evaluasi diarahkan untuk membandingkan
antara yang seharusnya dengan realita, yang dapat dilihat dari indikator
input, output, outcome, dan dampak.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pacitan


Pemerintah Kabupaten Pacitan

Konsep Gender, Pengarusutamaan


Gender, dan Kategori ARG
Konsep
Konsep Gender


 Hasil konstruksi sosial yang diciptakan oleh manusia, yang sifatnya tidak
Pengarusutamaan gender tetap, berubah-ubah, serta dapat dialihkan dan dipertukarkan dari satu
jenis kelamin ke jenis kelamin lainnya menurut waktu, tempat dan budaya
Prinsip ARG setempat.
 Diciptakan oleh keluarga dan atau masyarakat, yang dipengaruhi oleh budaya,
Kategori ARG interpretasi pemuka agama, dan diturunkan secara turun temurun dari
generasi ke generasi.
 Perbedaan peran yang dijalankan oleh laki-laki dan perempuan menghasilkan
perbedaan gender.
 Peran gender mempengaruhi pola relasi antara perempuan dan laki-laki yang
disebut sebagai relasi gender

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pacitan


Pemerintah Kabupaten Pacitan

Konsep Gender, Pengarusutamaan


Gender, dan Kategori ARG
Konsep
Konsep Sex (jenis kelamin)
 merujuk pada perbedaan atribut fisik laki-laki dan perempuan seperti
Pengarusutamaan gender perbedaan kromosom, alat kelamin, dan reproduksi, hamil, melahirkan,
menyusui, menstruasi serta perbedaan karakteristik fisik sekunder seperti

Prinsip ARG rambut, pertumbuhan buah dada, perubahan suara, dan seterusnya.
 Konsep jenis kelamin menjelaskan mengenai kodrat Tuhan yang telah
Kategori ARG memberikan ciri fisik yang berbeda antara laki-laki dan perempuan.
 Kodrat fisik tersebut tidak dapat dipertukarkan dan dimiliki sama oleh laki-laki
dan perempuan di seluruh tempat dan budaya, serta dimiliki sejak lahir
hingga meninggal dunia.
 Perbedaan jenis kelamin (sex) dalam masyarakat memberikan konsekwensi
makna sosial yang berbeda antara laki-laki dan perempuan.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pacitan


Pemerintah Kabupaten Pacitan

Konsep Gender, Pengarusutamaan


Gender, dan Kategori ARG
Pengarusutamaan Gender
Konsep Strategi yang dibangun untuk mengintegrasikan gender menjadi satu

Pengarusutamaan gender
dimensi integral dari perencanaan, penyusunan, pelaksanaan,

pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan dan program pembangunan
nasional.
Prinsip ARG PUG ditujukan untuk mencapai keadilan dan kesetaraan gender yang
merupakan upaya untuk menegakkan hak-hak perempuan dan laki-laki
Kategori ARG atas kesempatan yang sama, pengakuan yang sama dan penghargaan
yang sama dalam bernegara, berbangsa, dan bermasyarakat.
Pelaksanaan PUG dalam pembangunan merupakan strategi untuk
memastikan perempuan dan laki-laki mempunyai akses yang sama
terhadap sumber daya, dapat berpartisipasi dalam proses pengambilan
keputusan, memiliki kesempatan dan peluang yang sama dalam
melakukan kontrol, serta memperoleh manfaat yang sama terhadap
pembangunan.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pacitan


Pemerintah Kabupaten Pacitan

Konsep Gender, Pengarusutamaan


Gender, dan Kategori ARG
Prinsip ARG
 ARG pada penganggaran diletakan pada output kegiatan. Relevansinya
Konsep

Pengarusutamaan gender jelas dan terukur.


 Kriteria kegiatan dan output yang menjadi fokus ARG.

adalah komponen input, dan output kegiatan yang akan dihasilkan harus

Prinsip ARG  ARG yang diterapkan untuk menghasilkan output kegiatan, yaitu: (i)
Penugasan prioritas pembangunan nasional dan daerah, (ii) Pelayanan
Kategori ARG kepada masyarakat (service delivery), dan/atau (iii) Pelembagaan
Pengarusutamaan Gender (PUG) yang di dalamnya termasuk capacity
building, advokasi gender, kajian sosialisasi, desiminasi, dan/atau
pengumpulan data terpilah.
 ARG merupakan penyusunan anggaran guna menjawab secara adil
kebutuhan setiap warga negara, baik laki-laki maupun perempuan
sebagai upaya mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender.
 ARG bukan fokus pada penyediaan anggaran dengan jumlah tertentu
untuk PUG, tetapi lebih luas lagi, bagaimana anggaran keseluruhan
dapat memberikan manfaat yang adil untuk laki-laki dan perempuan.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pacitan


BAB II Pemerintah Kabupaten Pacitan

Konsep Gender, Pengarusutamaan


Gender, dan Kategori ARG
Kategori
Konsep 1. Anggaran khusus target gender, adalah alokasi anggaran yang

Pengarusutamaan gender
2.
diperuntukan guna memenuhi kebutuhan dasar khusus perempuan atau
kebutuhan dasar khusus laki-laki berdasarkan hasil analisis gender.
Anggaran kesetaraan gender, adalah alokasi anggaran untuk mengatasi

Prinsip ARG masalah kesenjangan gender. Berdasarkan analisis gender dapat
diketahui adanya kesenjangan dalam relasi antara laki- laki dan
Kategori ARG perempuan dalam akses terhadap sumber daya, partisipasi, dan kontrol
dalam pengambilan keputusan, serta manfaat dari semua bidang
pembangunan.
3. Anggaran pelembagaan kesetaraan gender, adalah alokasi anggaran
untuk penguatan kelembagaan PUG, baik dalam hal pendataan maupun
capacity building.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pacitan


BAB III Pemerintah Kabupaten Pacitan

Data Terpilah,
Indikator Kinerja dan Indikator Responsif Gender
Data Terpilah
Data terpilah Data

Manfaat
Kumpulan fakta atau angka atau segala sesuatu yang dapat dipercaya
kebenarannya, sehingga dapat dijadikan dasar untuk membuat kesimpulan
Data Terpilah


Indikator kinerja  Menurut Jenis Kelamin (Dipilah Menurut Kelompok Laki-laki Dan
Perempuan)
Indikator responsif gender  Gender Statistik (Menurut Jenis Kelamin Yang Menunjukkan Isu Gender)
 Kuantitatif Dan Bisa Pula Kualitatif
Jenis Data
1. Sumber (internal, eksternal)
2. Waktu ♀
 runtun waktu (time series)
 data lintas tempat (cross section).
3. Bentuknya
 data kuantitatif dan
 data kualitatif ♂

The Microsoft® Mouse Mischief ™ add-in works with Microsoft® PowerPoint® 2010 or Microsoft® Office PowerPoint® 2007.
BAB III Pemerintah Kabupaten Pacitan

Data Terpilah,
Indikator Kinerja dan Indikator Responsif Gender
Manfaat
Data terpilah Manfaat data terpilah

Manfaat
1. Mengetahui kondisi dan situasi perempuan dan laki-laki di berbagai
bidang pembangunan atas pelaksanaan PUG.
2. Menjelaskan perbedaan dari nilai-nilai, peranan, situasi, kondisi, aspirasi,


Indikator kinerja dan kebutuhan perempuan dan laki-laki menurut potensi yang dimiliki.
3. Sebagai alat melakukan analisis gender, untuk mengetahui permasalahan
Indikator responsif gender isu gender dan mengukur ada tidaknya kesenjangan gender.

The Microsoft® Mouse Mischief ™ add-in works with Microsoft® PowerPoint® 2010 or Microsoft® Office PowerPoint® 2007.
BAB III Pemerintah Kabupaten Pacitan

Data Terpilah,
Indikator Kinerja dan Indikator Responsif Gender
Indikator Kinerja
Data terpilah Indikator kinerja yang akan dikur :

Manfaat
1. Indikator kinerja input (masukan) adl segala sesuatu yang dibutuhkan
agar pelaksanaan kegiatan dapat menghasilkan keluaran yang
ditentukan, misalnya dana, SDM, informasi, kebijakan, dan lain-lain.


Indikator kinerja 2. Indikator kinerja proses adl segala sesuatu yang menunjukkan upaya
untuk mengolah masukan (input) menjadi keluaran (ouput).
Indikator responsif gender 3. Indikator kinerja output (keluaran) adl sesuatu yang diharapkan langsung
dicapai dari suatu kegiatan yang dapat berupa fi sik maupun non fisik.
4. Indikator kinerja outcome (hasil) adl segala sesuatu yang mencerminkan
berfungsinya keluaran (output) kegiatan pada jangka menengah (efek
langsung). ♀
5. Indikator kinerja manfaat adl sesuatu yang terkait dengan tujuan akhir
dari pelaksanaan kegiatan.
6. Indikator kinerja dampak (impact) adl pengaruh yang di timbulkan, baik
positif maupun negatif pada setiap indikator berdasarkan asumsi yang
telah di tetapkan. ♂

The Microsoft® Mouse Mischief ™ add-in works with Microsoft® PowerPoint® 2010 or Microsoft® Office PowerPoint® 2007.
BAB III Pemerintah Kabupaten Pacitan

Data Terpilah,
Indikator Kinerja dan Indikator Responsif Gender
Indikator Kinerja
Data terpilah Hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun indikator kinerja adalah:

Manfaat
1. Spesifi k dan jelas, maksudnya tidak ada kesalahan interpretasi.
2. Dapat diukur secara obyektif, baik yang bersifat kuantitatif maupun
kualitatif.


Indikator kinerja 3. Relevan, kinerja harus menangani aspek-aspek obyektif yang relevan.
4. Dapat dicapai, artinya harus berguna untuk menunjukkan keberhasilan
Indikator responsif gender masukan, proses, keluaran, hasil, manfaat, dan dampak.
5. Fleksibel dan sensitif, terhadap perubahan pelaksanaan dan hasil
kegiatan.
6. Efektif, data dan informasi berkaitan dengan indikator kinerja dapat
dikumpulkan, diolah, dianalisis dengan biaya yang tersedia oleh suatu ♀
lembaga.

The Microsoft® Mouse Mischief ™ add-in works with Microsoft® PowerPoint® 2010 or Microsoft® Office PowerPoint® 2007.
BAB III Pemerintah Kabupaten Pacitan

Data Terpilah,
Indikator Kinerja dan Indikator Responsif Gender
Indikator Responsif Gender
Data terpilah Indikator responsif gender :

Manfaat
 menunjukkan perubahan-perubahan yang berkaitan dengan gender
dalam pembangunan
 menunjukkan perubahan-perubahan status dan peranan perempuan dan


Indikator kinerja laki- laki
 menyajikan suatu keadaan yang memisahkan antara laki-laki dan
Indikator responsif gender perempuan
 menjelaskan lebih rinci siapa penerima manfaat program dan kegiatan
bagi laki-laki maupun perempuan
 membantu membuat perencanaan yang lebih efektif, sehingga dapat
menciptakan pelayanan yang semakin baik ♀

The Microsoft® Mouse Mischief ™ add-in works with Microsoft® PowerPoint® 2010 or Microsoft® Office PowerPoint® 2007.
BAB IV Pemerintah Kabupaten Pacitan

Sinkronisasi Perencanaan Penganggaran dan


Kerangka PPRG dalam Siklus Anggaram Kinerja
Sinkronisasi perencanaan dan penganggaran
Sinkronisasi o Penyusunan dokumen perencanaan strategis yang digambarkan diatas

Siklus
merupakan bagian penentuan prioritas tindakan untuk mencapai tujuan
tertentu, dengan rencana-rencana dan target-tagert yang ingin dicapai,
kemudian dilanjutkan dengan penyusunan penganggaran yang


Kerangka PPRG menggambarkan bagaimana alokasi sumber daya yang diperlukan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
o Bagi pemerintah daerah dalam penyusunan dokumen perencanaan jangka
panjang dan menengah harus mengacu, memperhatikan dan mempedomani
dokumen perencanaan dan penganggaran nasional. Dokumen RPJMD yang
disusun daerah akan dijabarkan ke dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD) dan menyusun Rencana Strategis (Renstra) SKPD yang menjadi ♀
pedoman penyusunan Rencana Kerja (Renja).

The Microsoft® Mouse Mischief ™ add-in works with Microsoft® PowerPoint® 2010 or Microsoft® Office PowerPoint® 2007.
BAB IV Pemerintah Kabupaten Pacitan

Sinkronisasi Perencanaan Penganggaran dan


Kerangka PPRG dalam Siklus Anggaram Kinerja
Sinkronisasi perencanaan dan penganggaran
Sinkronisasi

Siklus
Renstra
KL
Pedoman Renja
KL
Pedoman
RKA-KL
Rincian
APBN

Pemerintah
Pusat
Pedoman Diacu
Kerangka PPRG Pedoman Dijabar Pedoman
RPJP RPJM kan RKP RAPBN APBN
Nasional Nasional

Diacu Diperhatikan Diserasikan melalui Musrenbang

Dijaba Pedoman
RPJP Pedoman RPJM RKP

rkan RAPBD APBD
Daerah Daerah Daerah

Pemerintah
Daerah
Pedoman Diacu

Renstra Pedoman Renja Pedoman RKA - Rincian


SKPD SKPD SKPD APBD

UU SPPN
UU KN
BAB V Pemerintah Kabupaten Pacitan

Penyusunan PPRG
Bagi SKPD
Penyusunan GAP
GAP Langkah-langkah GAP

GBS
1. Pilih Kebijakan/ Program/ Kegiatan yang akan dianalisis
 Memilih kebijakan/program/kegiatan yang yang Dianalisis
 Menuliskan tujuan kebijakan/program/ kegiatan.


TOR 2. Menyajikan Data PembukaWawasan
 Menyajikan data pembuka wawasan yang terpilah menurut jenis kelamin.
 Data terpilah ini bisa berupa data statistik yang kuantitatif atau yang
kualitatif, misalnya hasil survei, hasil FGD, review pustaka, hasil kajian, hasil
pengamatan, atau hasil intervensi kebijakan/program/kegiatan yang
sedang dilakukan.
3. Mengenali Faktor Kesenjangan Gender ♀
4. Menemukenali Sebab Kesenjangan Internal
5. Menemukenali Sebab Kesenjangan Eksternal
6. Reformulasi Tujuan
7. Rencana Aksi
8. Data Dasar ♂
9. Indikator Gender
BAB V Pemerintah Kabupaten Pacitan

Penyusunan PPRG
Bagi SKPD
Penyusunan GAP
Format Penyusunan GAP
GAP

GBS
1
Kbjk/
Progr
2
Data
Pembuka
3 4
Isu Gender
5 6
Kebijakan dan
Rencana Aksi
7 8

 9
Pengukuran Hasil

/ Keg Wawasan Kedepan


TOR
Faktor Sebab Sebab Reformulasi Rencana Data Indikator
Kesenjanga Kesenjanga Kesenjanga Tujuan Aksi Dasar Gender
n n Internal n Eksternal


BAB V Pemerintah Kabupaten Pacitan

Penyusunan PPRG Bagi SKPD


Penyusunan GBS
Komponen GBS Uraian
GAP


Program Nama program SKPD (sesuai dengan Renstra)

Kegiatan Nama kegiatan SKPD (sesuai dengan Renja SKPD).


GBS Tujuan Kegiatan Tujuan kegiatan harus sesuai dengan Renstra/Renja SKPD (Tujuan yang ada pada langkah 1 GAP).

TOR Indikator KinerjaKegiatan Indikator kinerja kegiatan diambil dari indikator kinerja yang ada pada Renstra atau Renja SKPD.

Analisis Situasi Analisis situasi berisikan kondisi riil yang terjadi dalam masyarakat atau yang berkenaan dengan adanya kesenjangan
gender, faktor kesenjangan dan penyebab kesenjangan. Dalam melakukan analisis situasi dapat mengambil hasil analisis
gender langkah 2,3,4, langkah 5 pada GAP, dan hasil analisis situasi ini berisikan gambaran kesenjangan akses, partisipasi,
kontrol, dan manfaat antara perempuan dan laki-laki. Sebagai upaya perbaikan, maka pada analisis situasi dapat
dicantumkan reformulasi tujuan langkah 6 pada GAP.

Rencana Aksi (langkah 7 Kegiatan/ Nama kegiatan yang diambil pada langkah 7 GAP
GAP Subkegiatan
Subkegiatan 1 Uraian mengenai tahapan pelaksanaan pencapaian output


yang dirinci menjadi
subkegiatan/ Subkegiatan 2 Uraian mengenai tahapan pelaksanaan pencapaian output
tahapan kegiatan)
Subkegiatan 3 Uraian mengenai tahapan pelaksanaan pencapaian output

Subkegiatan 4 Uraian mengenai tahapan pelaksanaan pencapaian output

Subkegiatan 5 Uraian mengenai tahapan pelaksanaan pencapaian output


Output 1 Output kegiatan yang dirumuskan dengan mengambil langkah 9 GAP,
dihubungkan dengan barang dan jasa/pelayanan yang dihasilkan dari
kegiatan SKPD.

Alokasi Sumber Daya Anggaran

SDM

Peralatan dan
mesin
Dampak/ Hasil Output
kegiatan
BAB V Pemerintah Kabupaten Pacitan

Penyusunan PPRG
Bagi SKPD
Penyusunan TOR
GAP Term of referrence (TOR) atau kerangka acuan kegiatan (KAK) diartikan sebagai

GBS
suatu dokumen yang berisi penjelasan/keterangan mengenai kegiatan yang
diusulkan untuk dianggarkan dan perkiraan biayanya. TOR/KAK merupakan 

dokumen yang menerangkan segala sesuatu tentang rencana pelaksanaan suatu
TOR kegiatan.

Ada 5 (lima) komponen yang penting diperhatikan dalam menyusun TOR yaitu:
1) Latar Belakang
2) Penerima Manfaat
3) Strategi Pencapaian keluaran
4) Waktu Pencapaian Keluaran ♀
5) Biaya Yang Diperlukan


BAB V Pemerintah Kabupaten Pacitan

Penyusunan PPRG
Bagi SKPD
Penyusunan TOR
Program : diisi nama program
GAP

GBS
Sasaran program
Kegiatan
Latar Dasar Hukum
: apakah yang menjadi tujuan program
: diisi nama kegiatan
: dasar hukum terkait dengan program/kegiatan


TOR Belakan
g Gambaran Umum : gambaran situasi persoalan di daerah yang relevan dengan kegiatan yang dilakukan

Kegiatan Uraian Kegiatan : rincian kegiatan atau aktivitas


Indikator Kinerja : indikator untuk menilai keberhasilan sebuah kegiatan
Batasan Kegiatan
Maksud dan tujuan : tujuan yang ingin dicapai dari sebuah kegiatan
Cara pelaksanaan kegiatan : metode pelaksanaan kegiatan ♀
Tempat pelaksanaan kegiatan : lokasi pelaksanaan kegiatan
Pelaksana & penanggung-jawab : pihak/aparat yang menjadi pelaksana dan yang bertanggungjawab atas
kegiatan pelaksanaan kegiatan
Jadwal
Biaya
: waktu pelaksanaan
: kebutuhan dan rincian biaya untuk pelaksanaan

kegiatan
BAB VI Pemerintah Kabupaten Pacitan

Pemantauan dan monitoring


PPRG
Pemantauan
Pemantauan Tujuan

Tahap pertama
1. Mengetahui berbagai informasi yang bersifat fenomenal berupa
apa, mengapa, dan bagaimana pelaksanaan program dan kegiatan
2. Mengendalikan ke arah yang lebih efektif dan efi sien dalam


Tahap pelaksanaan pelaksanaan program dan kegiatan.
3. Mendeteksi dini permasalahan isu gender yang belum diintegrasikan ke
Tahap p.jawaban dalam penyusunan RKA/DPA SKPD.
Evaluasi 4. Memperoleh masukan baru berupa pengalaman, perbandingan, dan
berbagai hal yang berkaitan dengan penyusunan GBS, TOR/KAK dan
aplikasinya dalam RKA/DPA.
5. Memastikan penerapan indikator kinerja responsif gender dalam ♀
perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban dan mengukur
kemajuan-kemajuan pelaksanaan program dan kegiatan.


BAB VI Pemerintah Kabupaten Pacitan

Pemantauan dan monitoring


PPRG
Pemantauan
Pemantauan Tahap Pertama

Tahap pertama
meliputi penyusunan dokumen (1) GBS, (2) TOR, (3) RKA
Cheklist Pemantauan Tahap Perencanaan
1. Apakah penyusun program/kegiatan menggunakan data terpilah?


Tahap pelaksanaan 2. Apakah penyusunan program/kegiatan menggunakan analisis gender?
3. Apakah hasil GAP dijadikan acuan dalam penyusunan GBS?
Tahap p.jawaban 4. Apakah dokumen GBS dijadikan dasar untuk menyusun TOR/KAK?
Evaluasi 5. Apakah isu gender dipertimbangkan dalam penyusunan TOR/KAK?
6. Apakah kegiatan/subkegiatan dalam RKA/DPA menjawab isu
kesenjangan gender?

7. Apakah jumlah input anggaran dan input lainya yang ada pada TOR dan
RKA/DPA rasional?
8. Apakah tujuan kegiatan dalam TOR/KAK berhubungan dengan hasil
pada RKA/DPA?
9. Apakah keluaran dan hasil dirumuskan secara jelas dan terukur?

10. Apakah keluaran dan hasil dalam RKA secara jelas akan memberi
manfaat pada laki-laki dan perempuan?
BAB VI Pemerintah Kabupaten Pacitan

Pemantauan dan monitoring


PPRG
Pemantauan
Pemantauan Tahap Pelaksanaan

Tahap pertama
proses dan hasil yang dicapai dari setiap program dan kegiatan yang
ditetapkan pada dokumen RKA /DPASKPD
Cheklist Pemantauan Tahap Pelaksanaan


Tahap pelaksanaan 1. Apakah pelaksanaan program/kegiatan sudah sesuai dengan masukan
RKA/DPA SKPD?
Tahap p.jawaban 2. Apakah pelaksanaan program/kegiatan sudah sesuai dengantarget
Evaluasi keluaran dalam RKA?
3. Apakah pelaksanaan program/kegiatan sudah sesuai dengan target
hasil dalam RKA/DPA?
4. Apakah proses pelaksanaan program/kegiatan mengalami hambatan? ♀
5. Apakah pelaksanaan program/kegiatan sudah sesuai dengan alokasi
anggaran dalam RKA/DPA?
6. Apakah pelaksanaan program/kegiatan melibatkan laki-laki dan
perempuan?

7. Apakah pelaksanaan program/kegiatan memberi hasil dan manfaat
pada laki-laki, perempuan?

The Microsoft® Mouse Mischief ™ add-in works with Microsoft® PowerPoint® 2010 or Microsoft® Office PowerPoint® 2007.
BAB VI Pemerintah Kabupaten Pacitan

Pemantauan dan monitoring


PPRG
Pemantauan
Pemantauan Tahap Pertanggungjawaban

Tahap pertama
Dokumen laporan pelaksanaan program dan kegiatan, dan LAKIP.
Teknisnya dilakukan dengan cara membandingkan dokumen perencanaan
dan pelaksanaan rencana yang telah menerapkan analisis gender, menyusun


Tahap pelaksanaan GBS, dan menerapkannya dalam RKA/DPA..
Cheklist Pemantauan Tahap Pertanggungjawaban
Tahap p.jawaban 1. Apakah hasil program/kegiatan sudah sesuai dengan tujuan dan target
Evaluasi dalam DPA?
2. Apakah hasil program/kegiatan sudah sesuai dengan target keluaran
dalam DPA?
3. Apakah ada manfaat program/ kegiatan bagi laki-laki dan perempuan? ♀
4. Apakah laporan program dan kegiatan dalam LAKIP jelas dan terukur ?
5. Apakah hasil dan manfaat program/kegiatan telah mengurangi
kesenjangan gender?
6. Apakah jumlah anggaran memberikan manfaat dan mengatasi
kesenjangan gender?

The Microsoft® Mouse Mischief ™ add-in works with Microsoft® PowerPoint® 2010 or Microsoft® Office PowerPoint® 2007.
BAB VI Pemerintah Kabupaten Pacitan

Pemantauan dan monitoring


PPRG
Evaluasi
Pemantauan Berdasarkan hasil dari form. Isian 3 (tiga) tahap pemantauan, yaitu :

Tahap pertama
Komponen Evaluasi Score total
(ideal)
(a)
Score
dicapai
(b)
% score yang dicapai
terhadap score ideal
(c = b/23 x100)


Tahap pelaksanaan Perencanaan 10

Tahap p.jawaban Pelaksanaan 7


pertanggungjawaban 6
Evaluasi
Jml nilai kumulatif 23

Kriteria : ♀
Responsif gender : 80 – 100
Kurang responsif gender : 60 – 79
Belum responsif gender : < 60

The Microsoft® Mouse Mischief ™ add-in works with Microsoft® PowerPoint® 2010 or Microsoft® Office PowerPoint® 2007.

Anda mungkin juga menyukai