Makalah Kimia Organik
Makalah Kimia Organik
Makalah Kimia Organik
Isomer)”
Disusun Oleh :
ISRAIL (09220150050)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT berkat limpahan karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah kimia yang berjudul ; Hidrokarbon (Alkana, Alkena, Alkuna
dan Isomer).
Makalah ini dikemas sedemikian rupa sebagai pendamping materi meliputi beberapa
pembahasan tentang hidrokarbon aromatik, alifatik, alisiklik, siklik, senyawa jenuh dan tak
jenuh dan penyajiannya berapa ringkasan materi.
Makalah ini sebagai sarana kreatif mahasiswa, selalu mengarah pada kebaikan dan
kesempurnaan. Makalah ini juga membantu para pendidik dalam memberikan arahan dan
bimbingan. Selain itu, makalah ini dapat menjadi penuntun mahasiswa dalam memahami
materi yang disajikan.
Selanjutnya, kami hanya manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Kritik dan
saran yang membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………. 2
DAFTAR ISI …………………………………………………………… 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ……………………………………………………. 4
B. Rumusan masalah …………………………………………….. 5
C. Manfaat ……………………………………………………………. 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Senyawa hidrokarbon …………………………………………….. 6
B. Penggolongan senyawa hidrokarbon …………………………....... 7
C. Tata nama senyawa …………………………………………….. 15
D. Penggunaan hidrokarbon ……………………………………... 19
E. Isomer hidrokarbon …………………………………………….. 21
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan …………………………………………………….. 25
B. Saran ……………………………………………………………. 25
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………. 26
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu rumpun senyawa yang melimpah di alam adalah senyawa karbon. Senyawa
ini tersusun atas atom karbon dan atom-atom lain yang terikat pada atom karbon, seperti
hidrogen, oksigen, nitrogen, dan atom karbon itu sendiri. Salah satu senyawa karbon paling
sederhana adalah hidrokarbon. Hidrokarbon banyak digunakan sebagai komponen utama
minyak bumi dan gas alam.
Senyawa hidrokarbon terdiri atas hidrogen dan karbon. Pembakaran sempurna
senyawa hidrokarbon akan menghasilkan uap air (H2O) dan karbon dioksida (CO2) dan
pembakaran tidak sempurna senyawa hidrokarbon akan menghasilkan uap air (H2O), karbon
dioksida (CO2), dan karbon monoksida (CO).
Sampai saat ini terdapat lebih kurang dua juta senyawa hidrokarbon. Hal ini tidak
dipungkiri, karena atom karbon yang memiliki sifat - sifat khusus. Sifat senyawa -senyawa
hidrokarbon ditentukan oleh struktur dan jenis ikatan koevalen antar atom karbon.oleh
karena itu,untuk memudahkan mempelajari senyawa hidrokarbon yang begitu banyak, para
ahli melakukan pergolongan hidrokarbon berdasarkan strukturnya,dan jenis ikatan koevalen
antar atom karbon dalam molekulnya.
Dalam kehidupan sehari-hari hampir semua yang kita gunakan atau kenakan dalam
menjalankan aktifitas adalah hasil olahan dari senyawa hidrokarbon. Seperti pakaian, alat
masak, alat tulis tempat pensil, dan sebagainya. Begitu banyak manfaat yang diberikan oleh
produk - produk dari hidrokarbon, namun masih ada beberapa orang yang belum mengetahui
produk – produk yang dihasilkan dari hidrokarbon.
B. RUMUSAN MASALAH
C. MANFAAT
Dengan pembuatan makalah ini diharapkan dapat memberikan tambahan wawasan
mengenai seluk beluk senyawa hirokarbon bagi kalangan pelajar maupun kalangan umum.
Sehingga kita dapat mengetahui lebih dalam mengenai penggolongan senyawa hidrokarbon
dan pemanfaatannya dalam kehidupan.
BAB II
PEMBAHASAN
Di dalam strukturnya terdapat rantai atom Di dalam strukturnya tidak terdapat rantai
karbon. atom karbon.
Struktur molekulnya dari yang sederhana
Struktur molekulnya sederhana
sampai yang besar dan kompleks
keterangan:
nomor (1) : atom C primer
nomor (2) : atom C sekunder
nomor (3) : atom C tersier
nomor (4) : atom C kuartener
Berdasarkan kerangkanya :
a. Senyawa hidrokarbon rantai terbuka (alifatik), adalah senyawa hidrokarbon yang memiliki
rantai karbon terbuka, baik lurus, bercabang, berikatan Senyawa hidrokarbon rantai terbuka
(alifatik), adalah senyawa hidrokarbon yang memiliki rantai karbon terbuka, baik lurus,
bercabang, berikatan tunggal atau berikatan rangkap 2 atau rangkap 3.
b. Senyawa hidrokarbon rantai tertutup (asiklik), adalah senyawa hidrokarbon yang memiliki
rantai tertutup. Dibagi menjadi dua golongan, yaitu:
Senyawa hidrokarbon asiklik, yaitu senyawa hidrokarbon dengan rantai tertutup yang
mengandung ikatan jenuh atau tidak jenuh. atau dapat ditulis.
Senyawaa hidrokarbon aromatik, yaitu senyawa hidrokarbon dengan rantai tertutup yang
membentuk cincin benzena atau terdapat ikatan rangkap dan tunggal yang bergantian. atau
dapat ditulis.
- Alkana memiliki 2 jenis ikatan kimia, yakni ikatan C-C dan C-H . katan C-C dan C-H
tergolong kuat karena untuk memutuskan kedua ikatan tersebut diperlukan energi
masingmasing sebesar 347 kJ/mol untuk C-C dan 413 kJ/mol untuk H-H. Energi tersebut
dapat diperoleh dari panas seperti dari pemantik api pada pembakaran elpiji di atas.
- Alkana memiliki ikatan C-C yang bersifat non polar dan C-H yang dapat dianggap non polar
karena beda keelektronegatifanny yang kecil. Ini yang menyebabkan alkana dapat bereaksi
dengan pereaksi non polar seperti oksigen dan halogen.Sebaliknya, alkana sulit bereaksi
dengn perekasi polar/ionik seperti asam kuat , basa kuat dan oksidator permanganat.
Reaksi alkana dengan oksigen diatas merupakan salah satu dari tiga reaksi alkana akan
dibahas di sini, yakni:
2. Alkena
Alkena merupakan salah satu hidrokarbon tak jenuh namun cukup reaktif. Gugus
fungsi alkena yang terpenting adalah adanya ikatan rangkap dua (C=C)
1) Sifat-sifat Umum Alkena
Hidrokarbon tak jenuh ikatan rangkap dua
Alkena disebut juga olefin (pembentuk minyak)
Sifat fisiologis lebih aktif (sbg obat tidur –> 2-metil-2-butena)
Sifat sama dengan Alkana, tapi lebih reaktif
Sifat-sifat : gas tak berwarna, dapat dibakar, bau yang khas, eksplosif dalam udara (pada
konsentrasi 3 – 34 %)
Terdapat dalam gas batu bara biasa pada proses “cracking”
2) Sifat Fisika Alkena
Alkena mempunyai sifat tidak larut dalam air, massa jenis lebih kecil dari satu, dan
titik didih bertambah tinggi dengan meningkatnya jumlah atom C. Perhatikan tabel titik didih
dan massa jenis alkana berikut ini.
Alkena memiliki sifat fisika yang sama dengan alkana. Perbedaannya yaitu, alkena
sedikit larut dalam air. Hal ini disebabkan oleh adanya ikatan rangkap yang membentuk
ikatan π. Ikatan π tersebut akan ditarik oleh hidrogen dari air yang bermuatan positif
sebagian.
3) Sifat kimia Alkena
Ikatan rangkap yang dimiliki alkena merupakan ciri khas dari alkena yang disebut
gugus fungsi. Reaksi terjadi pada alkena dapat terjadi pada ikatan rangkap dapat pula terjadi
diluar ikatan rangkap. Reaksi yang terjadi pada ikatan rangkap disebut reaksi adisi yang
ditandai dengan putusnya ikatan rangkap (ikatan π) membentuk ikatan tunggal (ikatan α)
dengan atom atau gugus tertentu. Selain sifat-sifat tersebut dapat mengalami reaksi
polimerisasi dan alkena juga dapat bereaksi dengan oksigen membentuk korbondioksida dan
uap air apabila jumlah oksigen melimpah, apabila jumlah oksigen tidak mencukupi maka
terbentuk karbonmonooksida dan uap air.
3. Alkuna
Alkuna merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh dengan ikatan rangkap tiga (-
C≡C-). Memiliki sifat yang sama dengan alkena namun lebih reaktif. Dan memiliki rumus
CnH2n-2.
a. Ciri – ciri Alkuna
1. Hidrokarbon tak jenuh mempunyai ikatan rangkap tiga
2. Sifat-sifatnya menyerupai alkena, tetapi lebih reaktif
3. Pembuatan : CaC2 + H2O → C2H2 + Ca(OH)2
4. Sifat-sifat :
- Suatu senyawaan endoterm, maka mudah meledak
- Suatu gas, tak berwarna, baunya khas
b. Sifat Fisika Alkuna
Sifat fisik alkuna mirip dengan sifat-sifat alkana maupun alkena, Berdasarkan titik
didihnya, tiga senyawa alkuna terpendek berwujud gas. Alkuna sangat sukar larut dalam air
tetapi larut di dalam pelarut organik seperti karbontetraklorida. Massa jenis alkuna sama
seperti alkana dan alkena lebih dari air. Titik didih alkuna mirip dengan alkana dan alkena.
Semakin bertambah jumlah atom C harga Mr makin besar maka titik didihnya makin tinggi.
c. Sifat Kimia Alkuna
Adanya ikatan rangkap tiga yang dimiliki alkuna memungkinkan terjadinya reaksi adisi,
polimerisasi, substitusi dan pembakaran.
reaksi adisi pada alkuna.
Reaksi alkuna dengan halogen (halogenisasi)
Perhatikan reaksi di atas, reaksi pada tahap 2 berlaku aturan markonikov.
Reaksi alkuna dengan hidrogen halida
Reaksi di atas mengikuti aturan markonikov, tetapi jika pada reaksi alkena dan alkuna
ditambahkan peroksida maka akan berlaku aturan antimarkonikov. Perhatikan reaksi berikut:
Reaksi alkuna dengan hidrogen
Polimerisasi alkuna
Substitusi alkuna Substitusi (pengantian) pada alkuna dilakukan dengan menggantikan satu
atom H yang terikat pada C=C di ujung rantai dengan atom lain.
Pembakaran alkuna Pembakaran alkuna (reaksi alkuna dengan oksigen) akan menghasilkan
CO2 dan H2O.
2CH=CH + 5 O2 à 4CO2 + 2H2O
2) Alkena
- Etena; digunakan sebagai bahan baku pembuatan plastik polietena
- (PE).Propena, digunakan untuk membuat plastik Beberapa kegunaan monomer dan polimer,
yaitu polimer untuk membuat serat sintesis dan peralatan memasak.
- Dapat digunakan sebagai obat bius (dicampur dengan O2)
- Untuk memasakkan buah-buahan
- Sintesis zat lain (gas alam, minyak bumi, etanol)
3) Alkuna
Etuna (asetilena) yang sehari-hari dikenal sebagai gas karbit dihasilkan dari batu karbit yang
dengan air :
CaC2 +2H2O→Ca(OH)2 +C2H2
untuk penerangan
Sintesis senyawa lain.
Kita sering menjumpai suatu senyawa kimia yang memiliki rumus kimia/ molekul
sama tetapi memiliki rumus struktur molekul berbeda. Hal ini disebabkan karena pada suatu
senyawa tertentu terjadi proses isomerisasi. Ismerisasi merupakan peristiwa terjadi ketika
dua senyawa atau lebih memiliki rumus molekul sama tetapi memiliki struktur ikatan
berbeda. Senyawa-senyawa yang memiliki rumus molekul sama tetapi memiliki struktur
ikatan beda disebut isomer. Adapun jenis-jenis isomer yang terjadi pada senyawa-senyawa
kimia meliputi isomer Struktur (kerangka, posisi dan fungsional) dan geometri (cis dan
trans).
1. Isomer Alkana
Struktur alkana dapat berupa rantai lurus atau rantai bercabang. Alkana yang
mengandung tiga atom karbon atau kurang tidak mempunyai isomer seperti CH 4, C2H6 dan
C3H8 karena hanya memiliki satu cara untuk menata atom-atom dalam struktur ikatannya
sehingga memilki rumus molekul dan rumus struktur molekul sama. Perhatikan gambar di
bawah ini:
Dalam senyawa alkana juga ada yang rumus molekulnya sama, tetapi rumus struktur
molekulnya berbeda. Mulai dari alkana dengan rumus molekul C 4H10 mempunyai dua
kemungkina struktur ikatan untuk menata atom-atom karbonnya seperti di bawah ini:
Untuk senyawa-senyawa tersebut disebut isomer. Oleh karena perbedaan hanya pada
kerangka struktur maka isomernya disebut isomer kerangka.
Untuk pentana (C5H12) memiliki tiga kemungkinan struktur ikatan untuk menata
atom-atom karbonnya yaitu:
Kita dapat menyimpulkan dari 2 contoh di atas bahwa semakin bertambah jumlah
atom C pada rumus molekul suatu alkana maka semakin banyak isomernya seperti yang
tertera ditabel bawah ini:
Jumlah atom C C4 C5 C6 C7 C8 C9 C10
Rumus molekul C4H10 C5H12 C6H14 C7H16 C8H18 C9H20 C10H22
Jumlah isomer 2 3 5 9 18 35 75
2. Isomer Alkena
Pada senyawa alkena, keisomeran dimulai dari senyawa dengan rumus kimia C 4H8
sama seperti senyawa alkana. Jenis isomer yang dapat terjadi pada senyawa alkena yaitu
isomer struktur dan isomer geometri.
a. Isomer Struktur
1. Isomer Kerangka/ Rantai
2. Isomer posisi
Isomer posisi adalah isomer yang memiliki perbedaan posisi ikatan rangkap karbon-
karbon dalam molekul yang sama.
3. Isomer Alkuna
Pada senyawa alkuna, keisomeran dimulai dari senyawa butuna dengan rumus kimia
(C4H6) memiliki jenis isomer yaitu isomer struktur. Pada pembahasan berikut akan dijelaskan
mengenai isomer struktur senyawa alkuna. Perhatikan dua isomer yang dimiliki butuna
(C4H6)
a. Isomer Posisi
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana. Dari
namanya, senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanya tersusun dari atom
hydrogen dan atom karbon. Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita temui senyawa
hidrokarbon, misalnya minyak tanah, bensin, gas alam, plastik dan lain-lain. Sampai saat ini
telah dikenal lebih dari 2 juta senyawa hidrokarbon. Untuk mempermudah mempelajari
senyawa hidrokarbon yang begitu banyak, para ahli mengolongkan hidrokarbon berdasarkan
susunan atom-atom karbon dalam molekulnya.
B. Saran
Dari pembelajaran materi ini, diharapkan kita bisa mengerti tentang reaksi senyawa
hidrokarbon. Jadi, belajar itu tidak hanya dari satu buku tetapi dari buku lain kita juga bisa,
karena buku adalah ilmu pengetahuan untuk kita. Keraguan bukanlah lawan keyakinan,
keraguan adalah sebuah elemen dari kegagalan. Dan kita tidak harus takut pada kegagalan.
tetapi pada keberhasilan melakukan sesuatu yang tidak berarti.
DAFTAR PUSTAKA
http://blogmerko.blogspot.co.id/2013/05/makalah-kimia-senyawa-hidrokarbon.html (diakses
kamis 3/12/2015)
http://putriaswantihsn.blogspot.co.id/2015/03/alkana-alkena-alkuna-beserta-sifat.html
(diakses jum’at 4/12/2015)
https://wanibesak.wordpress.com/2010/10/23/tatanama-alkana-alkena-dan-alkuna/ (diakses
jum’at 4/12/2015)
Diposting oleh Unknown di 00:14
إرسال بالبريد اإللكترونيكتابة مدونة حول هذه المشاركةالمشاركة فيTwitter المشاركة فيFacebookالمشاركة على
Pinterest
إرسال تعليق
▼ 2016 (4)
o ▼ )4( يناير
Makalah Kimia Organik “Asam Karboksilat & Amina”
Makalah Kimia Organik “Alkohol fenol & Eter”
Makalah Kimia Organik “Aldehid Keton”
Makalah Kimia Organik “Hidrokarbon (Alkana, Alke...
Unknown
عرض الملف الشخصي الكامل الخاص بي