BJT - PAJA3337 Auditing I A Tugas 1
BJT - PAJA3337 Auditing I A Tugas 1
BJT - PAJA3337 Auditing I A Tugas 1
TUGAS 1
Bahan bukti didefinisikan sebagai informasi yang digunakan auditor untuk menentukan apakah informasi
kuantitatif yang sedang diperiksa disajikan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Kecukupan bukti audit lebih
berkaitan dengan kuantitas bukti audit. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecukupan bukti audit adalah:
1.Materialitas. Auditor harus memberikan pendapat pendahuluan atas tingkat materialitas laporan keuangan.
Karena tingkat materialitas dan kuantitas bukti audit memiliki hubungan terbalik, maka semakin rendah tingkat
materialitas, semakin banyak kuantitas bukti yang diperlukan. Sebaliknya, jika tingkat materialitas tinggi,
maka kuantitas bukti yang diperlukan pun akan semakin sedikit.
2.Risiko Audit. Risiko audit dengan jumlah bukti audit yang diperlukan memilki hubungan yang terbalik.
Rendahnya resiko audit berarti tingkat kepastian yang diyakini auditor mengenai ketepatan pendapatnya adalah
tinggi. Tingginya tingkat kepastian tersebut menuntut auditor untuk menghimpun bukti audit yang lebih
banyak.
3.Faktor-faktor Ekonomi. Pelaksanaan audit menghadapi kendala waktu dan biaya ketika menghimpun bukti
audit. Auditor memiliki keterbatasan sumber daya yang akan digunakan untuk memperoleh bukti yang
diperlukan sebagai acuan dalam memberikan pendapat atas laporan keuangan entitas. Auditor harus
memperhitungkan apabila setiap tambahan waktu dan biaya untuk mengumpulkan bukti audit memberikan
manfaat terhadap kuantitas dan kualitas bukti yang dikumpulkan.
4.Ukuran dan Karakteristik Populasi. Ukuran populasi dan jumlah sampling bukti audit memiliki hubungan
yang searah. Semakin besar populasi, semakin besar jumlah sampel bukti audit yang harus diambil dari
populasi. Sebaiknya, semakin kecil ukuran populasi, semakin kecil pula jumlah sampel bukti audit yang
diambil dari populasi. Karakteristik populasi berkaitan dengan homogenitas atau variabilitas unsur individu
yang menjadi anggota populasi. Auditor memerlukan lebih banyak sampel bukti audit dan informasi yang lebih
kuat atau mendukung tentang populasi yang bervariasi anggotanya daripada populasi yang seragam.
Jumlah diukur terutama dengan besar sampel yang dipilih auditor. Dua hal yang paling penting dalam
menentukan kecukupan adalah perkiraan auditor atas terjadinya kekeliruan dan efektifitas struktur
pengendalian intern.
Kompetensi mengacu kepada derajat dapat dipercayanya suatu bahan bukti, kalau dari bukti dianggap sangat
kompeten, akan sangat membantu meyakinkan auditor bahwa laporan keuangan sajikan dengan wajar.
Kompetensi bahan bukti hanya terkaitan dengan prosedur audit yang pilih. Kompetensi tidak dapat diperbaiki
dengan memperbesar sampel, atau memilih pos yang lain dari populasi. Kompetensi atau reliabilitas bahan
bukti yang berupa catatan akuntansi berkaitan erat dengan efektivitas pengendalian internal entitas. Semakin
efektif pengendalian internal entitas, semakin kompeten catatan akuntansi yang dihasilkan. Kompetensi bukti
audit yang berupa informasi penguat tergantung pada faktor berikut:
1.Relevansi Bukti. Bukti audit yang relevan adalah yang sesuai atau tepat jika digunakan untuk suatu maksud
tertentu. Bukti yang relevan lebih kompeten daripada bukti yang tidak relevan.
2.Sumber Informasi Bukti. Sumber informasi sangat berpengaruh terhadap kompetensi bukti audit. Bukti
yang diperoleh auditor secara langsung dari pihak luar entitas yang independen merupakan bukti yang paling
tepat dipercaya. Bukti semacam ini memberikan tingkat keyakinan atas keandalan yang lebih besar daripada
bukti yang diperoleh dari internal entitas.
3.Ketepatan Waktu. Kriteria ketepatan waktu berhubungan dengan tanggal pemakaian bukti audit. Ketepatan
waktu sangat penting, terutama dalam melakukan verifikasi atas aktiva lancar, utang lancar, dan akun surplus-
defisit terkait karena berkaitan dengan apakah cut off atau pisah batas telah dilakukan secara tepat. Bukti yang
diperoleh mendekati tanggal neraca lebih kompeten dibanding bukti yang diperoleh jauh dari tanggal neraca.
4.Objektivitas. Bukti audit yang bersifat objektif lebih dapat dipercaya atau reliabel dan kompeten daripada
bukti audit yang bersifat subjektif.
Opini audit membuat laporan keuangan makin autentik. Opini ini dikeluarkan oleh seorang auditor dalam
menilai bagaimana tingkat kewajaran dalam laporan keuangan Anda.
Terdapat beberapa jenis opini audit dalam laporan keuangan. Masing-masing jenis ini memiliki kriteria
tersendiri terkait apa saja poin-poin penilaian.
Dengan adanya opini ini, Anda dapat mengetahui di mana letak masalah Anda sehingga Anda dapat
mengatasinya.
Sumber: Modul Auditing I A
- https://zahiraccounting.com/id/blog/5-jenis-opini-audit-laporan-keuangan/