Peranan Pimpinan Dan Guru Dalam Pembinaan Akhlak Siswa Pada Madrasah Tsanawiyah Negeri Kupang
Peranan Pimpinan Dan Guru Dalam Pembinaan Akhlak Siswa Pada Madrasah Tsanawiyah Negeri Kupang
Peranan Pimpinan Dan Guru Dalam Pembinaan Akhlak Siswa Pada Madrasah Tsanawiyah Negeri Kupang
26
Hikmah, Vol. 17, No. 2, Januari-Juni 2020, p-ISSN:1829-8419 e-ISSN: 2720-9040
siapa yang taat dan melanggar peraturan menjadi baik. Indikator lainnya adalah
sekolah. Pelaksanaan bimbingan guru faktor guru, siswa, dan masyarakat belum
dalam pembinaan akhlak siswa bisa dilihat ada kesepakatan dan kesamaan dalam
dari peraduan pembelajaran agama Islam bentuk pembinaan akhlak
dengan penyampaian materi pelajaran yang
berhubungan dengan akhlak dan kegiatan DAFTAR PUSTAKA
ekstra kurikuler secara rutin yang Agil, Said. Aktualisasi Nilai-nilai Qur’an
dalam sistem pendidikan Qur’an,
dilaksanakan dengan berbagai kegiatan
Jakarta Renika cipta 2003
yang berhubungan dengan perkembangan
perilaku atau akhlak siswa. Faktor Asraf, Ali. Horizon Pendidikan Islam,
Jakarta Pustaka Firdaus, 1996
pendukung pembinaan akhlak adalah
adanya peraturan madrasah tentang Asmara, Pengantar Studi Akhlaq, Jakarta
PT Gravindo Persada, 2020
kewajiban siswa mengikuti kegiatan ekstra
kurikuler yang telah ditentukan jadwalnya. Arifin, M. 2008 Ilmu Pendidikan Islam,
Adanya program kebijakan pimpinan Tinjauan Teoritis dan Praktis
Berdasarkan Pendekatan
madrasah yang berhubungan dengan Interdisipliner. (Bandung:Remaja
penciptaan kondisi sekolah yang bernuansa Rosda Karya)
keramahan, seperti program TSS (Tegur, Bakri, Umar, Akhlaq Muslim, Bandung
Sapa dan Salam), dukungan para guru Angkasa 1993
dengan keteladanan, pembiasaan perilaku
Fatah, Nanang, Landasan Manajemen
baik di keluarga, masyarakat, dan tidak Pendidikan. Bandung PT Remaja
kalah pentingnya didukung oleh sarana dan Rosda Karya 2001
prasarana sekolah. Adapun faktor Masyari, Anwar, Akhlaq Tasawuf,
penghambat terdiri dari faktor internal dan Surabaya Bina Ilmu, 1990
faktor eksternal siswa. Faktor internal yang
Mukhtar Efendi, 1989. Manajemen Suatu
dimaksud di antaranya kondisi kejiwaan, Pendekatan Berdasarkan Ajaran
kondisi fisik, dan kebiasaan-kebiasaan Islam. (Jakarta:Baratata, Karya
buruk siswa. Sdangkan faktor eksternal Aksara)
dipengaruhi oleh tiga faktor yakni Maleong, J, Lexy, Metodelogi Penelitian
lingkungan keluaraga, lingkungan sekolah Kualitatif, Bandung Remaja Rosda
Karya 2007
dan lingkungan masyarakat. Kegiatan
pembinaan akhlak di sekolah belum dapat Nanang Fattah, 2003. Landasan
Manajemen Pendidikan,
dikatakan berhasil secara maksimal. Hal ini
(Bandung:Remaja Rosda Karya)
dapat terlihat dengan terdapat beberapa
persentase siswa yang mengubah Ramayulis, 2008, Ilmu Pendidikan Islam,
(Jakrta: Alfabeta)
perilakunya. Selanjutnya masih saja ada
siswa yang tidak mengubah atau bahkan Sagala, Syaiful. 2009 Kepemimpinan
professional Guru dan Tenaga
menurun moralitasnya. Indikator
keberhasilannya adalah akhlak siswa
Kependidikan, (Bandung:
Alfabeta)
Zuhairi, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta
Bumi Aksara 1992.