Bab 3

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

40

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis empiris. Pada

penelitian yuridis empiris maka yang di teliti awalnya adalah data sekunder, untuk

kemudian dilanjutkan dengan penelitian terhadap data primer di lapangan, atau

terhadap masyarakat. (Soekanto, 1986:10)

3.2 Jenis Penelitian

Penelitian merupakan usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji

kebenaran suatu pengetahuan. Suatu penelitian telah dimulai, apabila seseorang

berusaha untuk memecahkan suatu masalah, secara sistematis dengan metode-metode

dan teknik-teknik tertentu, yaitu yang ilmiah. (Soekanto, 1986:3) Penelitian Hukum

adalah kegiatan ilmiah, yang dilakukan didasarkan pada metode, sistematika dan

pemikiran tertentu, yang mempunyai tujuan untuk mempelajari satu atau beberapa

gejala hukum tertentu, dengan jalan menganalisisnya.

Jenis penelitian ini menggunakan jenis data kualitatif berakar pada latar

alamiah sebagai kebutuhan, mengandalkan manusia sebagai alat penelitian,

mengadakan analisi data secara induktif, mengarahkan sasaran penelitiannya pada

usaha menemukan teori-teori dari dasar, bersifat deskriptif, lebih mementingkan

76
41

proses dari pada hasil membatasi studi dengan fokus, memiliki seperangkat kriteria

untuk memeriksa keabsahan data, rancangan peneilitan bersifat sementara, dan hasil

penelitiannya disepakati kedua belah pihak peneliti dan subjek.(Moleong, 2012:44)

Penelitian kualitatif yang dapat diperoleh atau dikaji adalah pemikiran,

makna, cara pandang manusia mengenai gejala-gejala yang menjadi fokus penelitian.

Penelitian kualitatif menggunakan metode kualitatif yaitu pengamatan, wawancara,

atau penelaahan dokumen.

Metode kualitatif ini digunakan karena beberapa pertimbangan yang pertama,

menyesuaikan metode penelitian kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan

kenyataan jamak. Kedua, metode ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan

antara peneliti dan Informan. Ketiga, metode ini lebih peka dan lebih dapat

menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama terhadap pola-pola

nilai yang dihadapi. (Soekanto, 1986:52)

3.3 Fokus Penelitian

Fokus penelitian merupakan tahapan yang sangat menentukan dalam

penelitian kualitatif walaupun sifatnya masih tentatif (dapat diubah sesuai

dengan latar penelitian).

Dalam penelitian ini yang menjadi fokus penelitian adalah:


42

a. Implementasi dari Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2011 Tentang Rencana

Tata Ruang Wilayah Kota Semarang Tahun 2011 – 2031 mengenai kawasan

resapan air di Kecamatan Gunungpati

b. Faktor yang menghambat Implementasi dari Peraturan Daerah Nomor 14

Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang Tahun

2011 – 2031 tentang kawasan resapan air studi Kasus di Kecamatan

Gunungpati dan upaya Pemerintah Kota untuk mengatasinya.

Penelitian diatas lebih difokuskan pada kawasan resapan air di Kecamatan

Gunungpati Kota Semarang.

3.4 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ditetapkan dengan tujuan agar ruang lingkup permasalahan

yang akan diteliti lebih sempit dan terfokus, sehingga penelitian yang dilakukan lebih

terarah. Lokasi yang digunakan oleh Penulis dalam melakukan penelitian guna

penyusunan penulisan hukum ini adalah wilayah Kecamatan Gunungpati, Kota

Semarang.

3.5 Sumber Data

Dalam penelitian pada umumnya dibedakan antara data yang diperoleh secara

langsung dari masyarakat dan data dari bahan – bahan pustaka. Sumber data primer

dan sekunder yang digunakan dalam penelitian ini antara lain, yaitu :
43

3.5.1 Data Primer

Sumber data primer diperoleh peneliti melalui pengamatan langsung

yang didukung dengan melakukan wawancara. Adapun wawancara yang

dilakukan yaitu terhadap Informan.

Informan adalah Orang yang dimanfaatkan untuk memberikan

informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Informan dalam

penelitian ini adalah

1. Ismed Adiradana, S.T., M.M., Kasubid Perencanaan Penataan

Ruang Pertanahan & Lingkungan Hidup Bappeda Kota

Semarang

2. Safri abidin, S.Sos selaku Kasubid seksi Pengendalian dan

Pengaturan PertanahaKantor Pertanahan Kota Semarang

3. Ferry Kuntoaji, S.T., M.CSG., Staf di Bidang Tata Ruang

Dinas Penataan Ruang Kota Semarang

4. Al Frida Fery S, S.STP, M.si Kasi Pemerintahan Kantor

Kecamatan Gunungpati

5. Warga Kecamatan Gunungpati

3.5.2 Data sekunder

Sumber data sekunder adalah data-data yang diperoleh berupa data

tertulis. Dilihat dari sumber data, bahan tambahan dan dari sumber tertulis
44

bagi atas sumber buku, majalah, literatur, karya ilmiah, artikel-artikel dan

dokumen resmi.(Moleong, 2011:44)

Sumber data sekunder meliputi:

1. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.

2. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan

Ruang

3. Undang-Undang Nomor 37 tahun 2014 tentang Konservasi

Tanah dan Air

4. Keputusan Presiden Nomor 32 tahun 1990 tentang Pengelolaan

Kawasan Lindung

5. Peraturan Daerah No 14 tahun 2011 tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah Kota Semarang Tahun 2011 - 2031

6. Serta Buku-Buku yang berkaitan dengan Penelitian ini.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Penelitian yang baik harus dilakukan sesuai dan tepat sasaran terhadap objek

yang memiliki pokok permasalahan. Ada beberapa teknik pengumpulan data yang

dilakukan penulis yaitu:

a. Wawancara

Wawancara/interview merupakan percakapan secara langsung yang

dilakukan peneliti atau pewawancara (interviewer) terhadap Informan dengan

mengajukan beberapa pertanyaan untuk mendapatkan data yang akurat.


45

Alat yang digunakan yaitu pedoman wawancara yang memuat pokok-

pokok yang ditanyakan. Pedoman ini digunakan untuk menghindari keadaan

kehabisan pertanyaan dan metode ini digunakan untuk mendapat informasi

yang ada dengan jawaban yang sebenar-benarnya dan sejujur-jujurnya dan

berkaitan dengan sikap dan pandangannya. Tanya jawab secara lisan tentang

masalah-masalah yang ditanyakan dengan pedoman pada daftar pertanyaan

tentang masalah tersebut.

Teknik yang digunakan dalam pelaksanaan wawancara ini adalah

wawancara berencana. Dimana sebelum dilakukan wawancara telah

dipersiapkan suatu daftar pertanyaan yang lengkap dan teratur. Pewawancara

hanya membacakan pertanyaan yang telah disusun dan tidak menyimpang dari

apa yang telah ditentukan.(Ashofa, 2004:22)

b. Studi pustaka

Studi kepustakaan (library research) merupakan teknik

mengumpulkan data dengan cara membaca buku-buku dan literatur yang

dapat dijadikan pedoman dalam penulisan skripsi. Dengan metode ini peneliti

dapat pula membandingkan keadaan teori dengan keadaan sebenarnya.

c. Dokumen

Dokumen merupakan data yang diperoleh secara khusus melalui

macam-macam instansi dan Badan Pemerintahan dll. Hasil yang didapat dari
46

metode ini merupakan data pendukung yang diperoleh untuk mengetahui

bagaimana implementasi kawasan lindung dalam Peraturan Daerah penataan

ruang di Kota Semarang.

3.7 Validitas Data

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau

kesahihan suatu instrumen. Prinsip validitas yaitu pengukuran atau pengamatan yang

berarti prinsip keandalan instrumen dalam pengumpulan data. Jadi validitas data lebih

menekankan pada alat ukur atau pengamatan.

Teknik yang digunakan untuk menetapkan keabsahan data dalam penelitian

dilapangan salah satunya adalah dengan teknik triangulasi. Triangulasi merupakan

satu pikiran, untuk mengumpulkan data dan memeriksa kembali temuan-temuan,

dengan menggunakan sumber-sumber ganda dan cara-cara perolehan data, proses

pengujian dapat dibangun untuk proses perolehan data, dan tidak banyak lagi yang

harus dilakukan setelah melaporkan prosedurnya.

Triangulasi digunakan penulis sebagai parameter dalam mengkaji hasil

penelitian, dalam proses perolehan data yang lebih akurat penulis melakukan

pengamatan tentang apa yang terjadi di luar institusi yaitu sebagai rumusan masalah

penulis dengan melakukan wawancara langsung kepada pihak instansi terkait.


47

3.8 Analisis Data

Analisis data dalam penelitian merupakan hal yang paling penting agar data-

data yang sudah terkumpul dapat dipertanggungjawakan dan dapat menghasilkan

jawaban dari permasalahan yang diteliti. Peneliti menggunakan teknik analisis

kualitatif dengan interaktif model milik Miles dan Huberman, yaitu komponen

reduksi datadan penyajian datadilakukan bersama dengan pengumpulan data,

kemudian setelah data terkumpul maka tiga komponen tersebut berinteraksi dan bila

kesimpulan dirasakan kurang, maka perlu ada verifikasi dan penelitian

kembalidengan mengumpulkan data dilapangan. Ketiga komponen tersebut dapat

dilihat dalam bagan dibawah ini:

Bagan 3.2 Analisis data kualitatif dengan interaktif model

Pengumpulan Data

Reduksi Data (b) Penyajian Data

(c) Kesimpulan/Verifikasi

Sumber: Miles, Michael Huberman, 1992:20

Analisis data pada penelitian ini Penulis menggunakan tiga prosedur

perolehan data, diantaranya: (Sutopo, 1998:8)


48

1. Reduksi Data (data reduction) merupakan proses seleksi, penyederhanaan

dan abstraksi dari data. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang

menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan

mengorganisasikan data-data yang telah direduksi memberikan gambaran

yang lebih tajam tentang hasil pengamatan.

2. Penyajian Data (data display) merupakan suatu realita organisasi informasi

yang memungkinkan kesimpulan penelitian dapat dilakukan, sajian data dapat

meliputi berbagai jenis matriks, gambar atau skema, jaringan kerja, kaitan

kegiatan dan juga tabel.

3. Kesimpulan/Verifikasi( conclution drowing / verifiying ), pengambilan

kesimpulan hanyalah sebagian dari suatu konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-

kesimpulan juga diverifiasi selama penelitian berlangsung untuk

mempermudah pemahaman tentang metode analisis tersebut.

Anda mungkin juga menyukai