Trijurnal, Journal Manager, 15 SNP2-15
Trijurnal, Journal Manager, 15 SNP2-15
Trijurnal, Journal Manager, 15 SNP2-15
Abstrak
Perusahaan menghadapi persaingan yang keras untuk dapat bertahan dalam
pasar global, perusahaan diharuskan untuk memiliki keunggulan kompetitif
dibandingkan perusahaan lainnya. Suatu perusahaan tidak hanya diharuskan
menghasilkan produk yang berkualitas baik bagi konsumen, melainkan juga
mampu mengelola perusahaannya dengan baik. Pihak manajemen perusahan
bertanggung jawab untuk mengelola keuangan perusahaan sesuai dengan
prinsip-prinsip akuntabilitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh Leverage dan Perencanaan Pajak terhadap Manajemen
Laba dengan Profitabilitas sebagai variabel moderasi. Objek penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2013 sampai dengan 2017. Jumlah sampel
yang digunakan dalam penelitian sebanyak 116 perusahaan. Dalam penelitian ini
menggunakan uji statistik deskriptif, Uji Kualitas Data, Uji Normalitas Data
Residual Setelah Uji Outlier, Uji Asumsi Klasik dan Pengujian Hipotesis. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa Leverage berpengaruh negatif terhadap
Manajemen Laba. Perencanaan Pajak tidak berpengaruh terhadap Manajemen
Laba, Profitabilitas dapat memperlemah pengaruh negatif leverage terhadap
Manajemen Laba dan Profitabilitas tidak dapat memperkuat pengaruh
perencanaan Pajak terhadap Manajemen Laba.
Pendahuluan
Di dalam era globalisasi saat ini, perusahaan menghadapi persaingan yang keras
untuk dapat bertahan dalam pasar global, terutama dalam industri manufaktur di
Indonesia. Agar dapat berkompetisi maka sebuah perusahaan diharuskan untuk memiliki
keunggulan kompetitif dibandingkan perusahaan lainnya. Beberapa tahun terakhir ini
tingkat persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat. Hal ini disebabkan setiap
perusahaan ingin mendapatkan pangsa pasar yang lebih luas. Dalam meraih pangsa
pasar yang luas tersebut tidak hanya memerlukan produk berkualitas baik dan promosi
yang menarik tetapi juga dilihat dari kinerja keuangan masing-masing perusahan.
Salah satu informasi mengenai kinerja keuangan adalah informasi mengenai laba
perusahaan dalam laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan adalah salah satu
sumber informasi yang dapat digunakan untuk menilai kinerja dan posisi keuangan
perusahaan. Penyusunan laporan keuangan yang dilakukan oleh manajemen bertujuan
untuk menyampaikan informasi mengenai kondisi keuangan dan kinerja perusahaan
pada suatu periode tertentu. Menurut Fahmi (2014:517) manajemen laba adalah suatu
tindakan yang mengatur laba sesuai dengan yang dikehendaki oleh pihak tertentu atau
terutama oleh manajemen perusahaan.
2.15.1
Prosiding Seminar Nasional Pakar ke 2 Tahun 2019 ISSN (P) : 2615 - 2584
Buku 2 : Sosial dan Humaniora ISSN (E) : 2615 - 3343
Menurut Suandy (2011) perencanaan pajak adalah langkah awal dalam manajemen
pajak. Pada umumnya penekanan perencanaan pajak (tax planning) adalah untuk
meminimumkan kewajiban pajak. Pajak merupakan salah satu sumber yang penting bagi
penerimaan negara guna pembiayaan pembangunan negara. Berubahnya peraturan
perpajakan dapat mempengaruhi perilaku perusahaan dalam mengelola laporan
keuangannya. Perubahan peraturan perpajakan dapat memberikan insentif kepada
perusahaan untuk melakukan manajemen laba dengan memperkecil laba kena pajak,
sehingga beban pajak perusahaan tersebut akan semakin kecil (Wijaya dan Martani, 2011).
Beberapa penelitian terdahulu menggunakan karakteristik terhadap Manajemen
Laba yang sama dalam setiap penelitiannya. Hasil penelitian Anggraeni (2013)
menemukan bahwa perencanaan pajak berpengaruh positif terhadap Manajemen Laba.
Hasil penelitian Fitriany (2016), Sasmi et al (2018), Sumomba dan Hutomo (2010)
menemukan bahwa perencanaan pajak berpegaruh terhadap manajemen laba. Hasil
penelitian Herni dan Susanto (2008) menemukan bahwa profitabilitas berpengaruh
terhadap manajemen laba sedangkan leverage tidak berpengaruh terhadap manajemen
laba. Penelitian yang dilakukan oleh Widyaningdyah (2001) menyimpulkan bahwa
leverage berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Hasil penelitian oleh Shanti
dan Yudhanti (2007) dan Astuti (2004) juga menyimpulkan bahwa leverage berpengaruh
signifikan terhadap manajemen laba Namun terdapat perbedaan hasil penelitian dengan
dua penelitian diatas, Nasser dan Parulian (2006) menyimpulkan bahwa leverage tidak
berpengaruh signifikan terhadap praktik perataan laba yang merupakan salah satu teknik
dari manajemen laba. Didalam penelitian ini, penulis memasukkan variabel profitabilitas
perusahaan sebagai elemen yang mempengaruhi hubungan leverage dan perencanaan
pajak terhadap manajemen laba.
Manajemen Laba
Menurut Scott (2015) manajemen laba sebagai pilihan yang dilakukan oleh
manager dalam menentukan kebijakan akuntansi yang dilakukan agar mempengaruhi
laporan untuk mencapai tujuan tertentu. Manajemen laba adalah perekayasaan laba yang
dilakukan oleh manajer. Manajemen laba berhubungan erat dengan tingkat perolehan
laba atau prestasi suatu perusahaan. sehingga tidak mengherankan bila manajer sering
berusaha menonjolkan prestasinya melalui tingkat keuntungan atau laba yang dicapai.
Ada dua pendekatan dalam manajemen laba yaitu manajemen laba akrual dan
manajemen laba riil. Manajemen laba akrual adalah perekayasaan laba melalui aktivitas
2.15.2
Prosiding Seminar Nasional Pakar ke 2 Tahun 2019 ISSN (P) : 2615 - 2584
Buku 2 : Sosial dan Humaniora ISSN (E) : 2615 - 3343
akrual seperti metode akuntansi. Sedangkan manajemen riil adalah manipulasi laba
melalui aktivitas-aktivitas riil.
Leverage
Leverage merupakan alat untuk mengukur seberapa besar perusahaan tergantung
pada kreditur dalam membiayai aset perusahaan. Perusahaan yang mempunyai tingkat
leverage yang tinggi berarti sangat tergantung pada pinjaman luar untuk membiayai
asetnya. Sedangkan perusahaan yang mempunyai tingkat leverage rendah lebih banyak
membiayai asetnya dengan modal sendiri. Menurut Sartono, leverage adalah“Penggunaan
assets dan sumber dana (sources of funds) oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap
(beban tetap) dengan maksud agar meningkatkan keuntungan potensial pemegang
saham.” (Sartono, 2010:257).
Profitabilitas
Brigham dan Houston (2014) profitabilitas adalah hasil bersih dari serangkaian
kebijakan dan keputusan. Profitabilitas dapat ditetapkan dengan menghitung berbagai
tolak ukur yang relevan. Salah satu tolak ukur tersebut adalah dengan rasio keuangan,
hasil operasi dan tingkat profitabilitas suatu perusahaan. Menurut Sugiono dan Untung
(2008), ada beberapa rasio profitabilitas yang dapat digunakan, diantaranya adalah Gross
Profit Margin, Net Profit Margin, Cash Flow Margin, Return On Asset dan Return On Equity. “
Rasio profitabilitas pada penelitian ini diukur dengan Return On Asset (ROA). Return on
asset adalah perbandingan antara laba sebelum pajak dengan total aktiva, atau dapat
dikatakan perbandingan antara laba bersih dengan total asset. Semakin besar ROA
semakin besar pula tingkat keuntungan yang dapat dicapai oleh perusahaan dan semakin
baik posisi perusahaan tersebut dari segi penggunaan asset. Begitu juga sebaliknya bila
ROA kecil maka tingkat keuntungan yang dicapai oleh perusahaan akan kecil dan posisi
perusahaan akan kurang baik.
Perencanaan Pajak
Perencanaan pajak menurut Pohan (2015) adalah proses mengorganisasi usaha
wajib pajak orang pribadi maupun badan usaha sedemikian rupa dengan memanfaatkan
berbagai celah kemungkinan yang dapat ditempuh oleh perusahaan dalam koridor
ketentuan peraturan perpajakan (loopholes), agar perusahaan dapat membayar pajak
dalam jumlah minimum. Perencanaan pajak merupakan langkah untuk meminimalkan
beban pajak sebuah perusahaan dan menambah laba seperti yang diungkapkan Pohan
(2015) dimana selain meminimalkan beban pajak dan memaksimumkan laba,
perencanaan pajak juga bisa digunakan untuk meminimalkan timbulnya permasalahan
ketika pemeriksaan oleh fiskus dan untuk memenuhi ketentuan pajak secara benar untuk
Wajib Pajak (WP).
Pengembangan Hipotesis
Leverage digunakan untuk menggambarkan suatu keadaan atau kemampuan
perusahaan dalam mempergunakan aktiva atau dana yang mempunyai beban tetap
untuk memperbesar tingkat penghasilan bagi pemilik perusahaan. Leverage menunjukkan
berapa banyak utang yang digunakan untuk membiayai aset-aset perusahaan. Oleh
karena leverage mempengaruhi tindakan perataan laba. Jika tindakan perataan laba
tersebut efisien maka semakin tinggi risiko keuangan semakin kecil tindakan perataan
laba. Jika tindakan perataan laba oportunis maka semakin tinggi risiko keuangan semakin
tinggi tindakan perataan laba. Berdasarkan uraian tersebut, hipotesis yang diajukan
adalah sebagai berikut:
2.15.3
Prosiding Seminar Nasional Pakar ke 2 Tahun 2019 ISSN (P) : 2615 - 2584
Buku 2 : Sosial dan Humaniora ISSN (E) : 2615 - 3343
Tujuan perencanaan pajak merekayasa agar beban pajak (tax burden) dapat ditekan
serendah mungkin dengan memanfaatkan peraturan yang ada tetapi berbeda dengan
tujuan pembuat undang-undang, maka perencanaan pajak disini sama dengan tax
avoidance karena secara hakikat ekonomis keduanya berusaha untuk memaksimalkan
penghasilan setelah pajak karena pajak merupakan unsur pengurangan laba yang
tersedia, baik untuk dibagikan kepada pemegang saham maupun untuk diinvestasikan
kembali. Perencanaan pajak berpengaruh positif artinya semakin tinggi perencanaan
pajak maka semakin besar peluang perusahaan melakukan manajemen laba. Salah satu
perencanaan pajak adalah dengan cara mengatur seberapa besar laba yang di
laporkan,sehingga masuk dalam indikasi adanya manajemen laba, hal ini sejalan dengan
penelitian Fitriani (2014), Sasmi et al. (2018), Sumomba dan Hutomo (2010). Berdasarkan
uraian tersebut, hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:
Leverage (X1)
Manajemen
Perencanaan Laba (Y)
Pajak (X2)
Profitabilitas (Z)
Metode Penelitian
Definisi Operasional Variabel dan Pengukurannya
Operasional variabel terdiri dari Leverage dan Perencanaan Pajak sebagai variabel
independen, Profitabilitas sebagai variabel moderating dan Manajeman Laba sebagai
variabel dependen. Manajemen laba diukur dengan pendekatan akrual dan diproksikan
dengan discretionary accruals yang dihitung dengan menggunakan Modified Jones
Model (Dechow, et al. 1995). Adapun persamaannya adalah sebagai berikut :
2.15.4
Prosiding Seminar Nasional Pakar ke 2 Tahun 2019 ISSN (P) : 2615 - 2584
Buku 2 : Sosial dan Humaniora ISSN (E) : 2615 - 3343
TACit = NIit-CFOit
TACit/Ait-1 = β1 (1 / Ait-1) + β2 (ΔREVt / Ait-1) + β3 (PPEt / Ait-1) + e
NDAit = β1 (1 / Ait-1) + β2 (ΔREVt / Ait-1 – ΔRECt/ Ait-1) + β3 (PPEt / Ait-1)
DAit = TACit- NDAit
Ait-1
Variabel perencanaan pajak diukur dengan menguunakan rumus tax retention rate
(tingkat retensi pajak), yaitu dimana menganalisis suatu ukuran dan efektifitas
manajemen pajak pada laporan keuangan pada tahun berjalan (Wildet al, 2004) dalam
(Aditama dan Purwaningsih, 2012).
TRR =
Keterangan :
DAC Discretionary Accruals Perusahaan.
0 Konstanta tetap
1- 5 Konstanta regresi
LEV Leverage
TRR Tax Retention Rate (tingkat retensi pajak)
PROF Profitabilitas
ε error
2.15.5
Prosiding Seminar Nasional Pakar ke 2 Tahun 2019 ISSN (P) : 2615 - 2584
Buku 2 : Sosial dan Humaniora ISSN (E) : 2615 - 3343
Dalam penelitian ini menggunakan uji statistik deskriptif, Uji Kualitas Data, Uji
Normalitas Data, Uji Asumsi Klasik dan Pengujian Hipotesis. Berdasarkan hasil
pengujian Anova nilai F adalah 7,444. Nilai signifikansi menunjukkan 0,000 yang lebih
kecil dari 0,05 sehingga dapat dinyatakan model regresi yang digunakan untuk menguji
variabel dependen memenuhi kriteria kelayakan atau dengan kata lain model regresi
yang digunakan dapat memprediksi manajemen laba.
Statistik deskriptif untuk mengetahui gambaran data yang digunakan dalam
penelitian ini dapat dilihat di tabel 1.
Dari Tabel 2 yang merupakan hasil uji t dapat dilihat bahwa Leverage
menunjukkan koefisien regresi negatif sebesar 0,321 dengan tingkat signifikan sebesar
0,005. Tingkat signifikansi Debt to Assets Ratio yang lebih kecil dari tingkat minimal yang
ditetapkan (α ≤ 0,05) maka hipotesis H1 terbukti. Penelitian ini membuktikan bahwa
ternyata leverage berpengaruh Negatif dan signifikan terhadap manajemen laba.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Setyani dan Liffa (2012)
menunjukkan hasil bahwa leverage berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
2.15.6
Prosiding Seminar Nasional Pakar ke 2 Tahun 2019 ISSN (P) : 2615 - 2584
Buku 2 : Sosial dan Humaniora ISSN (E) : 2615 - 3343
manajemen laba. Namun penelitian Herni dan Susanto (2008), menunjukkan bahwa
leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba perbedaan ini
kemungkinan besar disebabkan perbedaan data dan mungkin juga karena kebijakan
hutang yang ketat sehingga perusahaan sulit untuk memperoleh kredit dan manajer
cenderung tidak melakukan manajemen laba.
Variabel Perencanaan pajak terhadap Manajemen Laba menunjukkan koefisien
regresi negative sebesar 0,931 dengan tingkat signifikan sebesar 0,065. Tingkat
signifikansi Perencanaan Pajak yang lebih besar dari tingkat minimal yang ditetapkan (α
≤ 0,05) maka hipotesis H2 tidak berhasil didukung. Perbedaan ini kemungkinan besar
disebabkan perbedaan data dan mungkin juga semakin kecilnya peluang manajer dalam
melakukan perencanaan pajak karena peraturan perpajakan yang ada membatasi peluang
manajer dalam melakukan perencanaan pajak
Pengujian hipotesis ketiga yang menggunakan variable moderasi dinilai
berdasarkan signifikansi interaksinya. Variabel interaksi LEV.PROF yang menunjukkan
koefisien regresi positif sebesar 6,041dengan tingkat signifikan sebesar 0,000. Tingkat
signifikansi yang lebih kecil dari tingkat minimal yang ditetapkan (α ≤ 0,05) berarti
hipotesis H3 berhasil didukung. Hasil ini membuktikan bahwa profitabilitas mampu
memperlemah pengaruh negatif leverage terhadap manajemen laba. Perusahaan dengan
tingkat laba yang tinggi memiliki kecenderungan melakukan manajemen laba
(memiminalisasi laba) dengan tujuan memperkecil pembayaran pajak sedangkan bila laba
perusahaan yang rendah maka mendorong prilaku memaksimalkan laba dengan salah
satu tujuan memaksimumkan bonus. Sedangkan disisi lain perusahaan
dengan tingkat resiko keuangan tinggi cenderung tidak melakukan manajemen laba
karena adanya regulasi yang ketat dalam pemberian kredit oleh bank, akan tetapi biaya
bunga yang ditimbulkan dengan tingkat resiko keuangan tinggi akan memperkecil laba
yang diperoleh dimana hal ini bertentangan dengan tujuan memaksimumkan bonus oleh
manager dalam memaksimalisasi laba perusahan
Pengujian hipotesis keempat dengan Variabel interaksi antara TAX.PROF yang
menunjukkan koefisien regresi negative sebesar 0,095 dengan tingkat signifikan sebesar
0,984. Tingkat signifikansi TAX.PROF tidak lebih kecil daripada tingkat signifikansi yang
telah ditetapkan (α ≥ 0,05) maka hipotesis H4tidak berhasil didukung dimana
profitabilitas tidak dapat memoderasi hubungan antara perencanaan pajak terhadap
manajemen laba. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan dengan profitabilitas tinggi
cenderung rendah dalam melakukan tindakan manajeman laba yang bersifat oportuinis,
sehingga perencanaan pajak juga cenderung tidak dilakukan dalam manajemen laba
perusahaan.
Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Leverage dan perencanaan pajak
berpengaruh terhadap manajemen laba serta pengaruh hubungan profitabilitas sebagai
variabel yang memperkuat atau memperlemah hubungan variabel leverage dan
perencanaan pajak terhadap manajemen laba. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2013 sampai dengan 2017. Hasil penelitian ini
membuktikan bahwa leverage berpengaruh negatif terhadap kebijakan manajemen laba,
perencanaan pajak tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap manajemen laba,
profitabilitas mampu memperlemah pengaruh negatif leverage terhadap manajemen laba
dan profitabilitas tidak dapat memoderasi hubungan antara perencanaan pajak terhadap
manajemen laba.
2.15.7
Prosiding Seminar Nasional Pakar ke 2 Tahun 2019 ISSN (P) : 2615 - 2584
Buku 2 : Sosial dan Humaniora ISSN (E) : 2615 - 3343
Keterbatasan
Keterbatasan tersebut adalah kesulitan dalam pengumpulan sampel dan
pengolahan data. Kesulitan pengumpulan sampel karena adanya perusahaan yang
merugi dan data penyampaian laporan keuangannya tidak lengkap. Keterbatasan lainya
adalah penelitian ini tidak mempertimbangkan kejadian-kejadian lain yang memiliki
konsekuensi ekonomi, seperti keadaan politik, tingkat bunga SBI, dan deposito.
Daftar Pustaka
Anggraeni R. Meitha. 2013. Pengaruh Struktur Kepemilikan Manajerial, Ukuran
Perusahaan, dan Praktik Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba. Jurnal
Ekonomi & Bisnis, Vol. 2, No. 3, Tahun 2013:1-13.
Astuti, Dewi Saptantinah Puji. (2004). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi
manajemen laba di seputar right issue. Jurnal akuntansi. 5(April).(1).1-23
Brigham, Eugene F & Joel F. Huston. 2014. Fundamentals of Financial Management. 14th ed.
Mason: South-Western Cengange Learning
Dechow, P.M., Sloan, R.G. & Sweeney, A. P. (1995) Detecting Earnings Management. The
Accounting Review, 70(2), 193-225
Fitriany, Lucy Citra. 2016. Pengaruh Aset Pajak Tangguhan, Beban Pajak Tangguhan dan
Perencanaan Pajak Terhadap Manajemen Laba. JOM Fekon Vol. 3 No. 1 (Februari) 2016
Fahmi, Irham 2014. Manajemen Keuangan Perusahaan dan Pasar Modal. Jakarta: Mitra
Wacana Media.
Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21.
Semarang: Universitas Diponogoro.
Herni, dan Yulius K. Susanto. 2008. Pengaruh struktur kepemilikan publik, praktik
pengelolaan perusahaan, jenis industri, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan risiko
keuangan terhadap tindakan perataan laba (studi empiris pada industri yang listing di
Bursa Efek Jakarta). Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia.(3).302-314
Jensen, M. C., & Meckling, W. H. 1976. Theory of the firm: Managerial behavior, agency
costs and ownership structure. Journal of financial economics 3. pp: 305-360.
Nasser dan Parulian. (2006). Pengaruh faktor-faktor internal perusahaan terhadap income
smoothing. Media Riset Akuntansi, Auditing, & Informasi. (1). Jakarta : FE Usakti
2.15.8
Prosiding Seminar Nasional Pakar ke 2 Tahun 2019 ISSN (P) : 2615 - 2584
Buku 2 : Sosial dan Humaniora ISSN (E) : 2615 - 3343
Pohan, Chairil Anwar. 2015. Manajemen Perpajakan, Edisi 3. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Rivai, V., Basir, S., Sudarto, S., & Veithzal, P. A. (2013). Commercial Bank Management
Manajemen Perbankan Dari Teori ke Praktik. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sartono, R. Agus. (2010). Manajemen keuangan, teori dan aplikasi. Edisi 4. Yogyakarta : BPFE
Sasmi, Vertani et al. 2018. Pengaruh Beban Pajak Tangguhan, Perencanaan Pajak dan
Aktiva Pajak Tangguhan Terhadap Manajemen Laba. Jurnal Akuntansi Trisakti, Vol. 5,
No. 1, hal. 23-40.
Setyani, Astuti Yuli dan Rikha Liffa. Tindakan Perataan Laba pada Perusahaan yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan. Vol 8 (2012)
Scott, W. R., 2015, Financial Accounting theory, 7th edition, Canada Inc, Pearson Education.
Shanti, J.C. dan Bintang Hari Yudhanti. (2007). Pengaruh set kesempatan investasi dan
leverage finansial terhadap manajemen laba. Jurnal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi.
(10).(3).49-70
Suandy, Erly.2011. Perencanaan Pajak. Edisi kelima. Jakarta: Salemba Empat.
Sumomba, Christina Ranty. 2010. Pengaruh Beban Pajak Tangguhan dan Perencanaan
Pajak terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI .
Skripsi Program Sarjana Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Sugiono, Arief dan Edi Untung. 2008. Panduan Praktis Dasar Analisa Laporan Keuangan.
Jakarta: Garasindo
Tala, Olifia dan Herman Karamoy. 2017. Analisis Profitabilitas dan Leverage Terhadapa
Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Jurnal
Accountability, Vol.6, No.1, hal.57-64.
Widyaningdyah, Agnes Utari. (2001). Analisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
earnings management pada perusahaan go public di Indonesia”. Jurnal Akuntansi dan
Keuangan. (3).(2).89-101
Wijaya, M., dan D. Martani, 2011, Praktik Manajemen Laba Perusahaan dalam
Menanggapi Penurunan Tarif Pajak sesuai UU No. 36 Tahun 2008,Simposium Nasional
Akuntansi XIV, Aceh: 1-38.
Wijaya, Tony. 2013. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis Teori dan Praktik. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
2.15.9