Bab Ii
Bab Ii
Bab Ii
TINJAUAN PUSTAKA
A. Komunikasi Terapeutik
d. Rasa identitas personal yang jelas dan peningkatan integritas diri (Suryani,
2006).
6
7
Ada 3 hal mendasar yang memberi ciri-ciri komunikasi terapeutik yaitu sebagai
berikut:
a. Ikhlas (Genuiness)
pada saat itu pula kapasias yang dimiliki untuk mencapai hubungan yang
b. Empati (emphaty)
Petugas kesehatan harus berusaha keras untuk mengetahui secara pasti yang
c. Hangat (Warmth)
yang tenang, suara yang meyakinkan, dan penanganan tangan yang halus
Ada beberapa hal prinsip dasar yang harus dipahami dalam membangun
mental.
memiliki motivasi.
manusiawi.
a. Pra Interaksi
b. Perkenalan
perkenalan.
c. Orientasi
d. Fase kerja
dicapai.
e. Fase terminasi
terminasi:
1). Terminasi sementara: akhir dari tiap pertemuan perawat dengan pasien.
2). Terminasi akhir : terjadi jika pasien akan pulang dari rumah sakit atau
a. Mendengarkan
b. Menunjukkan penerimaan
atau penolakan.
d. Klarifikasi
e. Memfokuskan pembicaraan
g. Menawarkan informasi
h. Diam
i. Menunjukkan penghargaan
j. Refleksi
Reaksi yang muncul dalam komunikasi antara perawat dan klien disebut
B. Kepuasan
1. Pengertian kepuasan
kualitas pelayanan yang dipandang dari kepentingan konsumen dalam hal ini
kode etik dan standar pelayanan profesi yang ada. Kepuasan pelanggan atau
pasien adalah prinsip dasar manajemen mutu kualitas (1998, Cit. Anjaryani,
2009).
12
Menurut Haryanti dan Hadi, ada dua teori dalam memahami kepuasan
b. Equity Theory
2009) dua komponen yang terpenting dari teori ini, yaitu apa yang di dapat
(inputs) dan apa yang dikeluarkan (outcomes). Prinsip dari teori ini adalah
bahwa orang akan merasa puas tergantung pada apakah orang merasakan
keadilan (equity) atau tidak atas suatu situasi. Jika input dan outputnya sama
a. Kenyamanan.
C. Caring Perawat
profesional. Caring menurut Potter & Perry (1989, Cit Sukesi, 2013) adalah
sedangkan menurut Kozier (1988, Cit Sukesi, 2013), caring menekankan pada
sakit dan perilaku caring perawat adalah salah satu aspek yang berhubungan
keperawatan pada pasien di rumah sakit adalah perawat yang memiliki sikap
caring. Hal ini didukung oleh teori yang dikemukakan Potter dkk., (1997, Cit
Abdul,2009) bahwa caring adalah perhatian perawat dengan sepenuh hati terhadap
pasien. Kepedulian , empati, komunikasi yang lemah lembut dan rasa kasih
terapeutik. Dengan demikian pasien merasa nyaman, aman dan rasa stress akibat
D. Perawatan Gigi
a. Pengertian kesehatan
lengkap dan bukan hanya sekedar tidak mengidap penyakit atau kelemahan.
(Mutia, 2012).
atau biofilm, dan diet sehingga terjadi demineralisasi jaringan keras gigi
2) Gingivitis
Gambar.2 Gingivitis
Sumber: http://abchomeremedies.com/7-proven-steps-to-recover-gingivitis-at-home/
Perawatan gigi adalah upaya yang dilakukan agar gigi tetap sehat
dan dapat menjalankan fungsinya. Gigi yang sehat adalah gigi yang bersih
tanpa adanya lubang, namun tidak hanya itu, gigi yang sehat juga akan
perawatan gigi dan mulut untuk mencegah kerusakan dan kehilangan gigi,
dan penyakit gusi. Perawatan gigi pada umumnya meliputi tindakan check-
1) Pemeriksaan rutin
kecil yang dimasukkan ke dalam mulut anda, seperti cermin dan alat-alat
pembusukan, penyakit gusi dan kondisi lainnya yang mungkin ada (Efran,
2014).
Gambar.15 Plak
Sumber: http://atesparlar.com//
Plak gigi merupakan deposit lunak yang melekat erat pada permukaan
gigi, terdiri atas mikroorganisme yang berkembang biak dalam suatu matrik
(Megananda, 2009).
terbentuk dan melekat erat pada permukaan gigi, objek solid lainnya di dalam
permukaan mahkota gigi mulai dari puncak gingival margin dan dapat
gingival margin, biasanya pada daerah saku gusi dan tidak dapat terlihat
3) Fisure sealant
19
memiliki celah yang dalam sebenarnya bisa diobati, namun gigi yang paling
sering diobati adalah geraham dan premolar . sealant adalah cairan plastik
tahan lama yang dilapiskan pada permukaan gigi. Lapisan ini akan menjadi
4) Penambalan gigi
tambalan gigi. Berikut adalah jenis jenis dari bahan penambalan gigi dan cara
penggunaan perawatannya:
a) Langsung (direct)
yang bisa langsung dilakukan oleh dokter gigi tanpa proses mencetak gigi
pasien terlebih dahulu, baik untuk inlay maupun onlay. Bahan yang
(1) Komposit
20
tersebut ke lab gigi, baik inlay ataupun onlay sehingga membutuhkan waktu
yang lebih lama dari pada proses tambalan gigi secara langsung. Setelah inlay
ataupun onlay tersebut jadi, kemudian dilekatkan ke gigi asli pasien dengan
cara di lem. Bahan yang digunakan untuk tambalan gigi yang melalui proses
(1) Logam
21
(2)Porselen
Ekstraksi gigi adalah cabang dari ilmu kedokteran gigi yang menyangkut
Hal-hal yang perlu diperhatikan selama ekstraksi gigi menurut Gupta (2012) :
a) anestesi;
b) penghilangan tulang;
e) kontrol perdarahan;
g) penjahitan flap;
b) nekrosis pulpa;
d) alasan orthodontik;
g) pra-prostetik ekstraksi;
23
h) gigi impaksi;
Kontra Indikasi
Semua kontra indikasi baik lokal maupun sistemik, bergantung pada kondisi
umum pasien.
1. Kontra Indikasi
a. Lokal
1) periapikal patologi;
3) perikoronitis akut;
4) penyakit ganas;
b. Sistemik
2) penyakit jantung;
3) penyakit addison;
5) nephritis;
6) kehamilan;
8) penyakit kejiwaan;
24
d. Fraktur.
pencabutan gigi.
b. Jangan minum dan makan apapun selama 2 jam segera setalah ekstraksi
gigi.
luka.
d. Tidurlah dengan kepala agak dinaikkan yaitu dengan diganjal satu atau dua
bantal tambahan.
gigi.
Gigi palsu dapat dilepas dan dipasang kembali oleh pemakainya sendiri.
Satu gigi bisa digunakan sementara, namun perubahan tulang rahang selama
beberapa bulan, gigi tiruan mungkin perlu ditata kembali untuk menyamakan
penggunanya.
Jenis gigi tiruan yang dibuat dengan segera setelah gigi dicabut,
merupakan jenis gigi tiruan yang dibuat sebelumnya sehingga pasien tidak
akan dalam keadaan “ompong” sampai gigi tiruan (gigi asli) permanen
e) Percaya diri, rasa percaya diri akan tumbuh dan meningkat seiring