Bab I ..
Bab I ..
Bab I ..
BAB I
PENDAHULUAN
infeksi, kelelahan ibu dan shock. Semakin lama persalinan bahaya bagi janin
terjadi keadaan asfiksia, trauma secebri yang disebabkan oleh penekanan pada
kepala janin, pecahnya ketuban lama sebelum kelahiran yang mengakibatkan
terinfeksinya cairan ketuban, dan keluarnya meconium atau air ketuban yang
tercampur meconium pervaginam pada presentasi kepala.
(Oxorn,2010:616:111)
World Health Organization (WHO) melaporkan Indonesia menjadi
negara dengan angka kematian ibu terbesar ketiga di kawasan Asia Tenggara
setelah Myanmar dan Laos yaitu mencapai 177 per 100.000 kelahiran hidup.
(WHO, 2019) Setiap harinya di tahun 2017, sekitar 810 wanita meninggal
akibat masalah atau komplikasi kehamilan dan persalinan yang sebenarnya
dapat dicegah. Salah satu komplikasi pada persalinan adalah persalinan lama,
analisis data World Health Organization menunjukkan pada tahun 2017
persalinan lama menjadi penyebab langsung komplikasi persalinan dengan
jumlah kejadian sebesar 69.000 atau 2,8% kematian dari semua kematian ibu
di seluruh dunia. (Annisya, 2020:1)
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (2017) menyebutkan
persalinan lama menjadi komplikasi persalinan yang paling banyak dilaporkan
yaitu sebesar 41%. Dan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (2012)
menyebutkan wanita dengan komplikasi saat persalinan dilaporkan paling
banyak mengalami persalinan lama sebanyak 35% kelahiran, disusul ketuban
pecah dini 15%, pendarahan berlebihan 8% dan demam sebanyak 8%.
Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga 2011 persalinan lama
menjadi komplikasi penyebab kematian ibu nomor 5 di Indonesia (Annisya,
2020:2)
Berdasarkan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota tahun 2017 jumlah
kematian ibu maternal yang terlaporkan sebanyak 696 orang (76.03/100.000
Kelahiran hidup) Pada umumnya kematian ibu terjadi pada saat melahirkan
(60,87%), waktu nifas (30,43%) dan waktu hamil (8,70%).(Profil Kesehatan
Provinsi Jawa Barat, 2017:15)
4
susunan saraf pusat. Pesan ini akan mengaktifkan pusat emosi dan daya ingat
seseorang yang selanjutnya akan mengantarkan pesan balik ke seluruh tubuh
melalui sistem sirkulasi. Pesan yang diantar ke seluruh tubuh akan
dikonversikan menjadi suatu aksi dengan pelepasan substansi neurokimia
berupa perasaan senang, rileks atau tenang. (Sulistyowati, 2018:37)
Minyak lavender memiliki banyak potensi karena terdiri atas beberapa
kandungan. Menurut penelitian, dalam 100 gram bunga lavender tersusun atas
beberapa kandungan, seperti: minyak esensial (1-3%), alpha-pinene (0,22%),
camphene (0,06%), betamyrcene (5,33%), p-cymene (0,3%), limonene
(1,06%), cineol (0,51%), linalool (26,12%), borneol (1,21%), terpinen-4-ol
(4,64%), linalyl acetate (26,32%), geranyl acetate (2,14%), dan caryophyllene
(7,55%). Kandungan utama dalam minyak lavender adalah linalool asetat yang
mampu mengendorkan dan melemaskan sistem kerja urat-urat syaraf dan otot-
otot yang tegang. Oleh karenanya, beberapa tetes minyak lavender dapat
membantu menanggulangi insomnia, memperbaiki mood seseorang,
menurunkan tingkat kecemasan, meningkatkan tingkat kewaspadaan, dan
tentunya dapat memberikan efek relaksasi. (Sulistyowati, 2018:46)
Skala pengukuran nyeri dapat dilakukan dengan berbagai pengukuran,
dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode pengukuran nyeri menurut
Smeltzer, S.C Bare B.G yaitu skala penilaian numerik ( Numerical Ratting
Scale ). Numerical Ratting Scale (NRS) adalah alat ukur tingkat nyeri dimana
cara penilaian dengan meminta pasien untuk menilai rasa nyeri yang dirasakan
sesuai dengan level/tingkatan rasa nyerinya. Pada metode ini intensitas nyeri
akan ditanyakan kepada pasien, kemudian pasien diminta untuk menunjuk
angka sesuai dengan derajat/tingkat nyeri yang di rasakan. Derajat nyeri
diukur dengan skala 0-10 (Loretz, 2005). Tingkat nyeri diukur atasa dasar :
tidak nyeri 0, nyeri sedang 1-5 dan nyeri sangat hebat 6-10 ( Rejeki,
2020:24 ).
Penelitian yang dilakukan oleh Amalia Istiqomah, dkk (2022) yang
berjudul pengaruh aromaterapi lavender dan serai merah terhadap penurunan
intensitas nyeri persalinan kala 1 fase aktif pada ibu primipara di dapatkan
7
diagnosa data pasien rujukan didapatkan kasus ketuban pecah dini (KPD)
sebanyak 15 kasus (18,29%), kasus asfiksia sebanyak 6 (7,32%), kasus kala II
memanjang sebanyak 17 (20,73%), kasus premature kontraksi sebanyak 1
(1,22%), kasus hipertensi (PEB) 9 (10,98%), kasus fase aktif memanjang
sebanyak 12 (14,63%), kasus ketuban dengan mekonium sebanyak 5 (6,10%),
riwayat SC sebanyak 3 (3,66%), kasus sungsang sebanyak 3 (3,66%), kasus
sifilis sebanyak 2 (2,44%), kasus susp oligohidramnion sebanyak 1 (1,22%),
kasus postmature sebanyak 3 (3,66%), kasus susp serotinus sebanyak 2
(2,44%), kasus inversio uteri sebanyak 1 (1,22%), dan kasus anemia sebanyak
2 (2,44%).
Wawancara awal dengan bidan yang bertugas, sebagian besar ibu di
rujuk karena tidak kooferatif, gelisah, tidak dapat mengkontrol emosi, tidak
dapat menahan nyeri saat terjadi kontraksi, mengejan saat terjadi kontraksi di
saat pembukaan belum lengkap sehingga kelelahan pada saat di pimpin
persalinan. Serta bidan mengatakan saat proses persalinan belum pernah ada
yang menggunakan aromaterapi lavender untuk mengatasi rasa nyeri dan
gelisah pada saat proses persalinan, dengan demikian ibu bersalin yang tidak
tahan terhadap nyeri persalinan memilih cara yang cepat dan gampang untuk
menghilangkan nyeri dengan memilih persalinan secio secarea.
Alasan peneliti memilih metode non farmakologi (aromaterapi lavender)
bagi ibu bersalin yang mengalami nyeri akibat persalinan, karena metode non
farmakologi (aromaterapi lavender) belum banyak digunakan untuk
penatalaksanaan pada ibu bersalin yang mengalami nyeri. Selain sederhana,
aman dan relatif tidak mahal juga membuat ibu bersalin merasa dapat
mengontrol persalinannya karena ia dapat memilih tindakan terbaik untuk
dirinya. (Lowdermilk, 2013:325)
Oleh karena fenomena di atas, sehingga peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian lebih lanjut mengenai “ pengaruh aromaterapi lavender essential oil
terhadap penurunan nyeri persalinan pada kala I di PMB Yuli Apolia
kabupaten bandung tahun 2022 ” .
9