Makalah Sosiologi (Nur Fazila) 1

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

INTERAKSI SOSIAL DI DESA MAKMUR KECAMATAN TULIN ONSOI KABUPATEN NUNUKAN

DOSEN PEMBIMBING

Muh Darwis, M.Pd

DISUSUN OLEH:

NAMA : Nur Fazila


NIM : 2022110177
PRODI : Pendidikan Agama Islam (PAI)
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT)
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TANJUNG SELOR-BULUNGAN
TAHUN 2022-2023

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, saya
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan untuk membuat
makalah tentang “Interaksi Sosial Di Desa Makmur Kecamatan Tulin Onsoi Kabupaten
Nunukan”. Tugas ini telah saya susun dengan semaksimal mungkin dan mendapatkan
bantuan dari beberapa pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnyabahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka saya
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah
ilmiah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang “Interaksi Sosial Di Desa
Makmur Kecamatan Tulin Onsoi Kabupaten Nunukan” ini dapat memberikan manfaat.
Sebuku, 13 November 2022

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu maupun kelompok
untuk menjalin hubungan pertemanan, diskusi, Kerjasama yang di terapkan dalam
kehidupan bermasyarakat, dan pelakunya lebih dari satu, misalnya individu dengan
individu, individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok. Contohnya
guru/dosen mengajar merupakan contoh interaksi sosial antara individu dengan
kelompok.
Interaksi sosial memerlukan syarat-syarat yaitu kontaks sosial dan komunikasi
sosial. Kontaks sosial dapat berupa kontaks primer dan kontak sekunder, sedangkan
komunikasi sosial dapat secara langsung maupun tidak langsung.
Faktor yang mendasari terjadinya interaksi sosial meliputi imitasi, sugesti,
identifikasi, simpati, dan empati imitasi atau interaksi sosial yang didasari oleh factor
meniru orang lain, setiap masyarakat, manusia selama hidup pasti mengalami
perubahan-perubahan. Perubahan dapat berupa perubahan yang tidak menarik atau
kurang mencolok, perubahan yang pengaruhnya terbatas meupun luas.
Perubahan tersebut akan terlihat dalam susunan kehidupan masyarakat pada
suatu waktu atau sekarang dibandingkan kehidupan masyarakat pada masa lampau.
Hal tersebut diiringi dengan perkembangan zaman yang semakin maju dan modern.
Perubahan-perubahan masyarakat mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma
sosial, pola prilaku, organisasi, susunan kelembagaan, masyarakat kekuasaan dan
wewenang interaksi sosial dan sebagainya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa kegiatan interaksi sosial di Desa Makmur Kecamatan Tulin Onsoi kabupaten
Nunukan?
2. Apa saja factor pendukung dan penghambat kegiatan gotong royong di Desa
Makmur Kecamatan Tulin Onsoi Kabupaten Nunukan?
C. Tujuan
1. Mengetahui kegiatan interaksi sosial di Desa Mkamur Kecamatan Tulin Onsoi
Kabupaten Nunukan.
2. Mengetahui faktor pendukung dan penghambat kegiatan gotong royong di Desa
Makmur Kecamatan Tulin Onsoi.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Kegiatan interaksi sosial di Desa Makmur Kecamatan Tulin Onsoi Kabupaten


Nunukan
Interaksi sosial sangatlah di perlukan dalam kehidupan bermasyarakat,
masyarakat adalah makhluk sosial yang membutuhkan satu sama lain untuk
bertahan hidup, oleh karena itu dengan interaksi sosial ini masyarakat akan
lebih baik dalam kehidupan sosialnya, interaksi sosial ini terjalin untuk
mencapai tujuan tertentu. Biasanya interaksi sosial antar manusia itu dapat
ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, begitu pula yang terjadi di desa
Makmur Kecamatan Tulin Onsoi yang sering mengadakan kegiatan
bergotong royong untuk menjalin interaksi sosial antar masyarakat.
Gotong royong adalah bentuk interaksi dimana semua peserta
mendapat manfaat dengan mencapai tujuan mereka. Gotong royong
menyerap semua aspek organisasi sosial dari pemeliharaan persahabatan
pribadi hingga kerberhasilan suatu acara.
Masyarakat di desa Makmur Kecamatan Tulin Onsoi Kabupaten
Nunukan biasa melakukan gotong royong sebulan sekali pada hari ahad.
Kegiatan gotong royong ini dilakukan untuk menumbuhkan rasa kepedulian
terhadap lingkungan dan sikap saling tolong menolong, sukarela, saling
membantu, dan memiliki sifat kekeluargaan.

B. Faktor pendukung dan penghambat kegiatan gotong royong di desa Makmur


Kecamatan Tulin Onsoi Kabupaten Nunukan
Dalam pelaksanaan gotong royong di desa Makmur Kecamatan Tulin
Onsoi Kabupaten Nunukan tentu ada hal yang menjadi pendorong dan juga
penghambat dalam pelaksanaan kegiatan gotong royong tersebut.
Faktor pendorong gotong royong adanya budaya toleransi yang masih
melekat antara satu warna dengan warna yang lain, semisal perasaan senasib
sepenanggungan.
Faktor penghambat gotong royong adanya sikap individualisme yang
tinggi antara warga yang di perparah dengan sikap ketidak mau tahuan dan
keacuhan antar warga yang menjadi penghambat gotong royong.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Masyarakat di desa Makmur Kecamatan Tulin Onsoi Kabupaten Nunukan
melakukan kegiatan interaksi sosial gotong royong ini untuk menumbuhkan rasa
dan sikap saling tolong-menolong, sukarela, saling membantu, dan memiliki sifat
kekeluargaan. Membina hubungan sosial yang baik dengan masyarakat disekitar.
Menciptakan rasa kebersamaan dan menumbuhkan kasih saling. Mempererat
tali silahturahmi (persaudaraan). Faktor pendorong gotong royong adanya
budaya toleransi yang masih melekat antara satu warga dengan warga yang lain,
semisal perasaan senasib sepenanggungan. Faktor penghambat gotong royong
adanya sikap individualisme yang tinggi antara warga yang di perparah dengan
sikap ketidak mau tahuan dan keacuhan antar warga yang menjadi penghambat
gotong royong.

DAFTAR PUSTAKA

Pelin, Becin. (2018). Coopetitive innovation alliance performance: Alliance


competence, alliance’s market orientation, and relational governance. Journal of
business Research, 79, 23-31.

Anda mungkin juga menyukai