Materi Burnout Syndrom

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 2

BURNOUT SYNDROM

New’s article for today!

We will talk about burnout syndrome. What’s that?

Apa ya burnout syndrome itu?

Readers, apa akhir-akhir ini kalian ngerasa stress? Tapi, stress nya gak ilang-ilang dan malah
berkepanjangan sampe kalian kehilangan motivasi, jadi malas, gak semangat dalam berakitivitas, gagal
fokus dan di otak tuh rasanya banyak banget beban pikiran. Hmm, mostly of us mungkin pernah
ngerasain ya atau bahkan ada yang lagi ngerasain. Writer juga lagi ngalamin ko, dan itu tuh rasanya gak
enak banget.

Dalam psikologi, kondisi ini disebut sebagai burnout atau kelelahan emosional. Jadi, lelah tuh bukan
Cuma fisik ya readers, mental kita juga bisa lelah.

Menurut Psychology Today burnout diartikan sebagai rasa lelah yang dirasakan secara emosi, fisik, dan
mental akibat kondisi kehidupan kita sehari-hari. Kelelahan ini dapat disebabkan oleh stress yang
berlarut-larut.

Terus, bedanya stress sama burnout apa dong?

Stress dan burnout ini adalah dua hal yang mirip namun yang membedakan antar keduanya adalah
tingkat intensitasnya.

Contohnya nih, mahasiswa yang hectic banget tiap lagi pekan ujian. Nah, di pekan ujian itu kalian
merasa tegang dan stress tapi kalian masih mampu untuk menyelesaikan berbagai ujiannya. Rasa tegang
dan stress itu akan hilang setelah pekan ujian selesai.

Sedangkan, burnout itu diibaratkan sepanjang semester itu rasanya kaya pekan ujian. Kalian pasti bakal
negrasa tegang terus-terusan dan akhirnya beneran kehilangan motivasi dan menyerah karena merasa
gak sanggup. Mungkin sebagian dari kita masih bisa memaksakan untuk menyelesaikan tugas-tugas atau
ujian hidup itu ya, tapi jiwa nya udah seakan menghilang. Duh, parah banget ya.

Biar readers lebih paham, burnout secara garis besar dibagi menjadi 3 bagian. Check this out

1. Kelelahan, terlalu banyak mengeluarkan energy akan membuat seseorang melampaui batas
maksimal yang dimiliki baik itu fisik, maupun emosional dan orang tersebut akan kekurangan
energy untuk menerima hal baru.
2. Sinisme, orang yang mengalami kelelahan mental akan bersikap dingin atau bahkan
mengurangi keterlibatan dalam sesuatu yang bersifat sosial.
3. Inefisiensi, pada akhirnya burnout ini menyebabkan rasa hilangnya kepercayaan terhadap
dirinya dan kemampuan yang dimilikinya.

Lalu, apa ciri-ciri burnout?

1. Merasa lelah terus menerus


2. Emosi yang tidak stabil
3. Menurunnya interaksi sosial
4. Kehilangan harapan akan suatu hal
Nah, terus gimana cara mencegah dan mengatasi burnout?

Eitss, pembahasan kali ini gak cuma di artikel lho, writer juga bakal share secara lebih lengkap dan rinci
di video youtube khususnya tentang cara mencegah dan mengatasi burnout plusnya dari perspektif
islam loh. Klik link ini ya!

Kalo udah terlanjur mengalami burnout kita harus apa?

TAKE A BREAK FIRST, at least kita butuh napas sebentar untuk istirahat sebelum akhirnya harus
berjibaku lagi dengan kegiatan sehari-hari.. ya bisa dilakukan dengan healing sesuai dengan versi
kalian.

Terus, kita juga perlu menerima keadaan. Jangan denial! Terima aja dulu bahwa kamu sedang
mengalami burnout, dengan menerima keadaan itu bisa membuat kita lebih memahami cara untuk
menghadapinya dan bisa mengidentifikasi penyebab dari burnout yang kamu alami. Setelah tahu
penyebabnya kamu bisa mengurangi aktivitasmu yang mungkin terlalu padat, jadi kamu bisa
mengistirahatkan fisik, emosi dan mental. Dan yang terakhir, jika kita sedang merasa mengalami
burnout jangan sungkan untuk meminta dukungan kepada orang lain. karena kita adalah makhluk
sosial dan wajar kok kalo kita butuh orang lain disaat seperti ini..

Dalam perspektif islam, untuk mengatasi burnout ini bisa dilakukan dengan sholat dan membaca al-
quran.

Dengan beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah akan mencharge energy yang terkuras habis.
Jika lelah fisik bisa diobati dengan beristirahat, maka lelah psikis atua mental dapat diobati dengan
rangkaian ibadah.

Nah, buat kamu yang belum pernah ngerasa burnout gak ada salahnya kan untuk mencegah
setidaknya ada dua cara yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya burnout

Pertama, mengatur ulang jadwal sehari-hari.. kenapa? Biar kegiatan yang dilakukan tidak
membosankan dan menimbulkan kelelahan. Caranya bisa menyelipkan kegiatan yang disukai dalam
aktivitas sehari-hari.

Kedua, self reward. Coba untuk menghargai diri sendiri terlebih dahulu, beri reward terhadap
achievement yang kamu dapatkan ketika kamu sudah berhasil menyelesaikan tugas dan tanggung
jawabmu

Semoga video ini bermanfaat yaaa, buat kalian diluar sana yang sedang mengalami burnout semoga
bisa teratasi dengan segera. Good luck!

Anda mungkin juga menyukai