Uas Sia - Muhammad Aqsa 20121037
Uas Sia - Muhammad Aqsa 20121037
Uas Sia - Muhammad Aqsa 20121037
, MMSI
NPM : 20121037
KELOMPOK :3
Siklus penjualan kredit merupakan suatu proses yang dimulai dari penerimaan pesanan dari
pelanggan, persetujuan kredit dan pengiriman barang ke pelanggan atau pengambilan barang
oleh pelanggan.
1. Bagian penjualan menerima pesanan dari pelanggan yang datang kantor, melalui telepon,
atau mengirim Purchase Order (PO) melalui fax. Bagian penjualan dapat melihat rekapan
persediaan untuk melihat ketersediaan barang yang dipesan pelanggan.
2. Bagian penjualan mempertimbangkan batas kredit dengan melihat kartu piutang dari bagian
akuntansi. Jika kredit tidak disetujui, maka pelanggan disarankan untuk membeli secara
tunai. Jika pelanggan tidak mau membeli tunai, maka siklus penjualan kredit ini akan
berakhir.
3. Jika kredit disetujui, bagian penjualan mencatat pesanan pada Sales Order (SO) sebanyak
dua rangkap dan pada Outstanding Order (OO). Bagian penjualan mengotorisasi kredit
dengan memberikan stempel & tanda tangan dan selanjutnya pelanggan diminta
menandatangani SO. SO #1 diberikan kepada pelanggan dan SO #2 diarsip bagian penjualan
berdasarkan nomor SO. OO diarsip berdasarkan nomor.
4. Bagian penjualan membuat surat jalan (SJ) tiga rangkap dan memo perintah berdasarkan SO
#2. Setelah itu, barang dikirim atau tidak tergantung permintaan dari pelanggan. Jika barang
dikirim, SJ dan memo perintah diberikan kepala gudang agar dapat mengkoordinasi mandor
untuk menyiapkan barang pesanan. Memo perintah diarsip berdasarkan tanggal.
5. SJ diberikan kepada mandor supaya buruh dapat menyiapkan barang dan memuat pada truk.
Barang dan SJ dibawa bagian pengiriman menuju lokasi pelanggan.
6. Barang diturunkan di lokasi pelanggan dan pelanggan diminta menandatangani SJ. SJ #2
diberikan kepada pelanggan, SJ #1 dan #3 dibawa kembali oleh bagian pengiriman kembali
ke gudang.
7. Bagian pengiriman memberikan SJ #1 dan #3 ke kepala gudang. Kepala gudang meng-
update kartu stok barang berdasarkan SJ #3 dan membuat rekapan persediaan berdasarkan
kartu stok barang. Rekapan persediaan diberikan ke bagian penjualan dan SJ #3 diarsip
berdasarkan tanggal.
8. SJ #1 diberikan kepada bagian penjualan supaya bagian penjualan dapat meng-update
Outstanding Order bahwa barang telah diterima pelanggan dan diarsip berdasarkan nomor
2
SEPTYANA PRASETIANINGRUM, SE., MMSI
serta mencari SO #2. SJ#1 kemudian diberikan ke bagian keuangan supaya dapat membuat
faktur penjualan.
9. Bagian penjualan memberikan SO #2 ke bagian akuntansi supaya dapat meng-update kartu
piutang. SO#2 diarsip bagian akuntansi berdasarkan nomor SO dan kartu piutang diarsip
berdasarkan nama pelanggan serta siklus penjualan kredit ini berakhir.
10. Jika barang tidak dikirim, pelanggan datang dan bagian penjualan memeriksa SO #1 yang
dibawa pelanggan. Pelanggan diminta menandatangani SJ. SJ #2, SJ #3, dan memo perintah
diberikan kepada pelanggan.
11. Pelanggan menuju ke kepala gudang dan kepala gudang mengecek SJ #3, dan memo
perintah yang dibawa pelanggan. Kepala gudang mengkoordinasi mandor untuk memproses
pengiriman barang dengan memberikan SJ #3.
12. Mandor mengkoordinasi buruh agar barang dapat dipersiapkan dan dimuat pada truk
pelanggan. Barang berserta dengan SJ #2 dan SO #1 dibawa oleh pelanggan. SJ #3
dikembalikan ke kepala gudang.
13. Kepala gudang menerima SJ #3 dan meng-update kartu stok barang berdasarkan SJ #3 serta
membuat rekapan persediaan berdasarkan kartu stok barang. Rekapan persediaan diberikan
bagian penjualan. SJ #3 diarsip berdasarkan tanggal.
14. Bagian penjualan memberikan SJ #1 kepada bagian keuangan supaya dapat membuat faktur.
Bagian penjualan meng-update Outstanding Order bahwa barang telah diterima pelanggan,
mengarsip OO berdasarkan nomor serta mencari SO #2. SO #2 diberikan bagian akuntansi.
15. Bagian akuntansi menerima SO #2 dan meng-update kartu piutang. SO #2 diarsip
berdasarkan nomor SO dan kartu piutang diarsip berdasarkan nama pelanggan serta siklus
penjualan kredit berakhir.
3
SEPTYANA PRASETIANINGRUM, SE., MMSI
LEMBAR JAWABAN
4
SEPTYANA PRASETIANINGRUM, SE., MMSI
5
SEPTYANA PRASETIANINGRUM, SE., MMSI
6
SEPTYANA PRASETIANINGRUM, SE., MMSI
Jelaskan prosedur Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Kredit di atas dan buat Flowchart
tersebut sesuai dengan materi yang disampaikan di kelas !
7
SEPTYANA PRASETIANINGRUM, SE., MMSI
LEMBAR JAWABAN
1. Bagian Gudang yang biasanya membutuhkan barang, membuat SPP (Surat Permintaan
Pembelian) rangkap 2. Lembar 1dikirim ke Bagian Pembelian, dan lembar 2 disimpan
oleh Bagian Gudang sebagai arsip.
2. Bagian Pembelian menerima SPP lembar 1 dari Bagian Gudang. Berdasarkan SPP lembar
1, maka Bagian Pembelian membuat SPPH.
3. SPPH tersebut dikirimkan ke Bagian Supplier. Dan Supplier membuat SPH. SPH tersebut
dikirimkan ke Bagian Pembelian. Berdasarkan SPH tersebut, Bagian Pembelian membuat
SDP (Surat Daftar Pembelian)dikirim ke Pimpinan untuk mendapat persetujuan.
4. Jika Pimpinan menyetujui SDP tersebut, maka SDP yang telah disetujui dikirimkan
kembali ke Bagian Pembelian. Jika tidak, maka kembali ke transaksi awal.
5. Berdasarkan SDP yang sudah disetujui, Bagian Pembelian membuat SOP (Surat Order
Pembelian) rangkap 4. Lembar ke-1dikirim kepada Supplier. Lembar ke-2 dikirim ke
Bagian Keuangan. Lembar ke-3 dikirim ke Bagian Gudang dan lembar ke-4 disimpan
sebagai arsip.
6. Supplier menerima SOP lembar ke-1 dari Bagian Pembelian. Kemudian Supplier
membuat faktur rangkap 2. Lembar ke-1 dikirim beserta barang pesanan ke Bagian
Pembelian. Lembar ke-2 disimpan sebagai arsip.
7. Bagian Pembelian menerima faktur beserta barang pesanan dari Supplier. Kemudian,
faktur dan barang dikirim ke Bagian Gudang.
8. Bagian Gudang menerima barang dan mencatat barang masuk berdasarkan SOP lembar
ke-3 dan membuat LPB (Laporan Penerimaan Barang) rangkap 3. Lembar ke-1
dikirimkan ke Bagian Pembelian. Lembar ke-2 dan faktur dikirim ke Bagian Keuangan.
Dan lembar ke-3 disimpan sebagai arsip.
9. Bagian Keuangan menerima SOP lembar ke-2, Faktur serta LPB lembar ke-2 dari Bagian
Gudang.
8
SEPTYANA PRASETIANINGRUM, SE., MMSI
10. Berdasarkan SOP lembar ke-2, Faktur dari Bagian Pembelian serta LPB lembar ke-2,
Bagian Keuangan membuat Laporan Pembelian Kredit (LPK) rangkap 2. Lembar
pertama diserahkan ke Pimpinan dan lembar kedua disimpan sebagai arsip.
9
SEPTYANA PRASETIANINGRUM, SE., MMSI
1. Bagian keuangan membuat faktur penjualan (FP) dan daftar tagihan berdasarkan SJ #1.
2. FP #1 dan SJ #1 diserahkan kepada penagih.
3. Penagih akan menagih pelanggan. Penagih akan memeriksa cek/giro/bukti transfer dari
pelanggan dengan jumlah yang tertera pada FP #1. FP #1 dan SJ #1 diberikan kepada
pelanggan. FP #1 yang belum tertagih dan SJ #1 dibawa kembali oleh penagih.
4. Setelah penagih kembali ke kantor, bagian keuangan memeriksa hasil tagihan dengan FP #2
dan meng-update -daftar tagihan. FP #1 yang belum tertagih, SJ #1 dan daftar tagihan akan
disimpan kembali berdasarkan tanggal.
5. Cek/giro akan disetorkan ke bank oleh bagian keuangan pada saat jatuh tempo. Bukti
setoran/bukti transfer akan diberikan ke bagian akuntansi.
6. FP #2 yang sudah tertagih akan diberikan ke bagian akuntansi supaya dapat meng-update
kartu piutang.
7. Bagian akuntansi merekap transaksi penjualan secara harian supaya dapat dicek dengan
bukti transfer/bukti setoran dan membuat laporan penjualan secara bulanan supaya dapat
dilihat oleh pemilik. FP #2 diarsip berdasarkan tanggal. Rekapan penjualan, bukti setoran,
dan bukti transfer diarsip berdasarkan tanggal serta siklus penagihan piutang ini berakhir.
10
SEPTYANA PRASETIANINGRUM, SE., MMSI
LEMBAR JAWABAN
11
SEPTYANA PRASETIANINGRUM, SE., MMSI
1. User membuat permintaan pengeluaran material berupa Bon Pengeluaran Barang Gudang
(BPBG) 2 rangkap. Kemudian Bon Pengeluaran Barang Gudang (BPBG) tersebut
diserahkan kepada gudang.
2. Gudang menerima Bon Pengeluaran Barang Gudang (BPBG) 2 rangkap kemudian akan
diberikan kepada Accounting Officer dan Sr. AM (Assistant Manager) untuk ditanda
tangani.
3. Bon Pengeluaran Barang Gudang (BPBG) yang sudah ditandatangani kemudian
dikembalikan lagi ke bagian kerani gudang. selanjutnya gudang memeriksa persediaan
material dari Bon Pengeluaran Barang Gudang (BPBG) apabila material tersedia, kerani
gudang akan megeluarkan material dan jika tidak, maka kerani gudang akan membuat
Purchase Request (PR) 2 rangkap yang akan diberikan ke bagian kerani produksi.
4. Produksi memberikan Purchase Request (PR) kepada Accounting Officer dan Sr. AM
(Assistant Manager) untuk ditandatangani. Purchase Request (PR) yang sudah
ditandatangani kemudian dikembalikan ke bagian produksi untuk melakukan pembelian.
5. Selanjutnya produksi akan melakukan pembelian dari Purchase Request (PR).
6. Setelah produksi melakukan pembelian maka akan keluar Surat Pengantar Barang. Surat
Pengantar Barang diberikan kepada Accounting Officer dan Sr. AM (Assistant Manager)
untuk ditandatangani. Surat Pengantar Barang yang sudah ditandatangani dikembalikan ke
bagian poduksi.
7. Produksi mengirimkan barang beserta Surat Pengantar Barang (SPB) ke bagian gudang.
8. Surat pengantar Barang dan material telah sampai di bagian kerani gudang maka kerani
gudang akan mengeluarkan material kemudian akan mencatatnya pada kartu persediaan
sesuai dengan nomor urut yang tercetak.
12
SEPTYANA PRASETIANINGRUM, SE., MMSI
LEMBAR JAWABAN
13
SEPTYANA PRASETIANINGRUM, SE., MMSI
Berikut ini adalah flowchart Sistem Informasi Akuntansi Pengelolaan Aktiva Tetap :
14
SEPTYANA PRASETIANINGRUM, SE., MMSI
15
SEPTYANA PRASETIANINGRUM, SE., MMSI
LEMBAR JAWABAN
1. Bagian yang memerlukan aktiva membuat surat permintaan otorisasi reparasi sebanyak 3
rangkap, yang dikirimkan ke Direktur utama
2. Direktur utama menerima dan memberikan otorisasi untuk selanjutnya dibuat surat
permintaan otorisasi reparasi sebanyak 3 rangkap, lembar 1 diberikan ke bagian reparasi
dan pemeliharaan, lembar 2 diberikan kembali ke bagian yang memerlukan aktiva dan
lembar 3 diberikan ke bagian kartu aktiva tetap.
3. Bagian reparasi dan pemeliharaan membuat surat perintah kerja sebanyak 3
rangkap,lembar 1 melanjutkan untuk membuat BPPBG sebanyak 3 rangkap yang akan
diberikan ke bagian gudang dan membuat kartu jam kerja yang akan diberikan ke bagian
upah dan gaji, lembar 2 surat perintah kerja akan diberikan ke bagian kartu aktiva tetap
dan lembar ke 3 akan diberikan ke bagian yang memerlukan aktiva.
4. Bagian gudang menerima BPPBG, BPPBG membuat 3 rangkap, lembar 1 diberikan ke
bagian jurnal, lembar 2 diberikan ke bagian reparasi dan pemelihraan dan bagin 3
diarsipkan
5. Bagian reparasi dan pemeliharaan menerima BPPBG untuk kemudian diarsipkan. Bagian
reparasi dan pemeliharaan juga membuat LPS sebanyak 3 rangkap
6. Bagian aktiva tetap menerima LPS membuat surat penempatan aktiva tetap sebanyak 3
rangkap, lembar 1 diberikan ke bagian, lembar 2 dibeikan ke bagian a=kartu aktiva tetap
dan lembar 3 diarsipkan
7. Bagian upah dan gaji menerima kartu jam kerja (KJK) untuk membuat daftar upah dan
rekap daftar upah, RDU nantinya akan diberian ke bagian jurnal sedangkan untuk bagian
Daftar upah dibuat menjadi 2 rangkap
8. Bagian jurnal menerima BPPBG,RDU dan bukti memorial yang akan dibuat menjadi
jurnal umum. Rangkap BPPBG dan RDU akan diberikan ke bagian kartu aktiva tetap,
sedangkan kartu memorial akan di arsipkan.
9. Bagian kartu aktiva tetap menerima SPOI,BPPBG,RDU,LPS & SPK yang kemudian
akan dibuat bukti memorial, SPOI,BPPBG,RDU,LPS diarsipkan dan bukti memorial
akan mendata ke kartu aktiva tetap.
16
SEPTYANA PRASETIANINGRUM, SE., MMSI
LEMBAR JAWABAN
19
SEPTYANA PRASETIANINGRUM, SE., MMSI
20
SEPTYANA PRASETIANINGRUM, SE., MMSI
21
SEPTYANA PRASETIANINGRUM, SE., MMSI
22
SEPTYANA PRASETIANINGRUM, SE., MMSI
23
SEPTYANA PRASETIANINGRUM, SE., MMSI
24
SEPTYANA PRASETIANINGRUM, SE., MMSI
25
SEPTYANA PRASETIANINGRUM, SE., MMSI
26
SEPTYANA PRASETIANINGRUM, SE., MMSI
LEMBAR JAWABAN
SISTEM PENGGAJIAN
1. Bagian pencatatan waktu : mulai mencatat jam hadir karyawan,membuat kartu jam hadir,
setalah itu membuat daftar hadir,rangkap KJH dan daftar hadir karyawan diserahkan ke
bagian gaji dan upah.
2. Bagian gaji dan upah : rangkap KJH & daftar hadir karyawan membuat daftar gaji dan
rangkap gaji, rangkap SPG, RDG membuat 2 rangkap dan daftar gaji membuat 2
rangkap, setelah itu dibuat kartu penghasilan dan Diserahkan ke bagian utang. Kartu
penghasilan,DG dan bukti kas keluar akan diserhkan ke bagian kartu biaya.
3. Bagian utang : KPK, SPG,RDG dan daftar gaji membuat bukti kas keluar, kemudian
KPK,SPG, RDG membuat 2 rangkap, rangkap lembar 1 diserahkan ke bagian jurnal dan
rangkap 2 beserta DG dan rangkap 2&3 bukti kas keluar akan diserahkan ke bagian kasa,
sedangkan rangkap 1 bukti kas keluar akan registrasi untuk mencatat nomor cek pada
registrasi bukti kas keluar dan merangkap kembali rdg,dg dan bukti kas keluar.
4. Bagian kasa : melanjutkan KPK, SPG,RDG ,DG dan bukti kas keluar mengisi cek &
memintakan tanda tangan atas cek, menguangkan cek ke bank & memasukkan uang ke
amplop gaji lalu membayarkan gaji kpd karyawan dan meminta tanda tangan atas kartu
penghasilan karyawan, setelah itu membubuhkan cap lunas pada bukti & dokumen
pendukung. KPK, SPG,RDG ,DG dan bukti kas keluar dimasukkan ke dalam amplop gaji
bersama dengan pemasukkan uang gaji.
5. Bagian jurnal : BKK & RDG membuat bukti memorial lalu BKK,RDG dan bukti
memorial membuat jurnal umum.
6. Bagian kartu biaya : BKK,RDG dan bukti memorial membuat kartu biaya dan diarsipkan.
Bagian jurnal umum : melanjutkan BKK,RDG dan bukti kas keluar membuat Registrasi dan
selesai.
27
SEPTYANA PRASETIANINGRUM, SE., MMSI
SISTEM PENGUPAHAN
1. Bagian pencatatan waktu mencatat jam hadir,membuat kartu jam hadir (KJH) lalu
membuat daftar hadir, KJH & daftar hadir karyawan di rangkap menjadi 1 untuk
diserahkan ke bagian gaji & Upah.
2. Bagian dibawah Dep.produksi membuat kartu jam kerja dan daftar jam kerja karyawan
untuk dirangkap menjadi 1 dan diserahkan ke bagian gaji & upah
3. Bagian gaji & upah menerima KJH,Daftar hadi karyawan,KJK dan Daftar jam kerja
karyawan dari bagian pencatatan waktu dan Bagian dibawa Dep.produksi untuk
membandingkan daftar hadir & daftar jam kerja karyawan, membuat daftar upah dan
membuat rekap daftar upsah & surat pernyataan upah (SPU).SPU,daftar upah dibuat 2
rangkap, RDU 2 rangkap dikirimkan ke bagian jurnal dan kartu penghasilan karyawan
untuk dikirimkan ke bagian utang.
4. Bagian jurnal menerima BKK dan RDU untuk membuat bukti memorial lalu rangkap
BKK,RDU dan bukti memorial di serahkan kembali ke bagian upah dan gaji.
5. Bagian gaji dan utang menerima kembali KPK,daftar upah dan bukti kas keluar
kemudian diserhkan ke bagian kartu biaya, untuk kemudian kartu biaya dan kartu hpp
didata.
6. Bagian utang menerima KPK,SPU,RDU & daftar gaji/upah untuk membuat bukti kas
keluar. KPK,SPU,RDU,DU dan bukti kas keluar dikirimkan ke bagian kasa
7. Bagian kasa menerima KPK,SPU,RDU,DU dan bukti kas keluar untuk mengisi cek &
memintakan tanda tangan atas cek,menguangkan cek ke bank & memasukkan uang ke
amplop upah lalu setelah itu membayarkan upah kepada karywan & meminta tanda
tangan atas kartu penghasilan karywan dan membubuhkan cap lunas pada bukti &
dokumen pendukungnya. Setelah itu KPK diarsipkan,SPU dimasukan ke dalam amplop
updah bersama dengan pemasukan utang upah, sedangkan RDU,DU dan bukti kas keluar
dikirimkan kembali ke bagian utang.
8. Bagian utang menerima RDU,DU dan bukti kas keluar dan akan diserahkan ke bagian
jurnal.
9. Setelah bagian jurnal menerima RDU,DU dan bukti kas keluar untuk didata Registrasi
cek.
28