Lamp Iran
Lamp Iran
Lamp Iran
Lampiran 2
FLOWCHART USULAN PERBAIKAN SOP SIKLUS PENJUALAN
Lampiran 3
CV. BINTANG JAYA
Jalan Brigjen Katamso 141, Desa Janti
Waru-Sidoarjo
STANDARD OPERATING PROCEDURE
SIKLUS PENJUALAN TUNAI
1. TUJUAN
Tujuan dari Standard Operating Procedure siklus penjualan tunai
adalah untuk memberikan pedoman kepada pihak yang
berwenang supaya dapat melaksanakan tugasnya sesuai dengan
SOP yang telah disusun dan dapat memproses penjualan tunai
secara lebih teratur demi meningkatkan pengendalian internal.
2. DEFINISI
Siklus penjualan tunai merupakan suatu proses yang dimulai dari
penerimaan
pesanan
dari
pelanggan,
pengiriman
3. RUANG LINGKUP
Standard Operating Procedure (SOP) siklus penjualan tunai ini
meliputi flowchart, dan dokumen terkait.
4. FLOWCHART
5.
PENJELASAN PROSEDUR
1. Bagian penjualan menerima pesanan dari pelanggan yang
datang langsung ke kantor atau melalui telepon dan menerima
uang muka dari pelanggan.
2. Bagian penjualan mencatat pesanan pada Sales Order (SO)
sebanyak dua rangkap (SO #1 untuk pelanggan, SO #2
diberikan bagian keuangan) dan mencatat pada Outstanding
Order (OO) serta membuat tanda terima (TT) dua rangkap
(TT #1 untuk pelanggan dan TT#2 diberikan bagian
keuangan). OO diarsip berdasarkan nomor dokumen.
3. TT#2, SO#2, dan uang diberikan ke bagian keuangan. Bagian
keuangan akan membuat Nota Penjualan (NP) dua rangkap
berdasarkan SO #2. Uang akan disetorkan ke bank dan bukti
setoran akan diberikan ke bagian akuntansi untuk diarsip
berdasarkan tanggal. NP #1 dan SO #2 diberikan ke bagian
penjualan. NP #2 dan TT #2 diarsip berdasarkan tanggal.
4. Bagian penjualan menerima NP #1 dan SO #2 dari bagian
keuangan serta membuat surat jalan (SJ) tiga rangkap dan
memo perintah. SO #2 diarsip berdasarkan nomor. Setelah itu,
barang dikirim atau tidak tergantung permintaan dari
pelanggan.
5. Jika barang dikirim, SJ, memo perintah, dan NP #1 akan
diberikan kepala gudang. Kepala gudang menandatangani
surat jalan dan mengkoordinasi mandor untuk memproses
6.
DOKUMEN TERKAIT
Dokumen-dokumen yang terkait antara lain surat order penjualan,
outstanding order, tanda terima, memo perintah yang dilampirkan
bersama dengan surat jalan, kartu stok barang, rekapan
persediaan, laporan penjualan, rekapan penjualan, dan nota
penjualan.
Lampiran 4
CV. BINTANG JAYA
Jalan Brigjen Katamso 141, Desa Janti
Waru-Sidoarjo
STANDARD OPERATING PROCEDURE
SIKLUS PENJUALAN KREDIT
1. TUJUAN
Tujuan dari Standard Operating Procedure siklus penjualan
kredit adalah untuk memberikan pedoman kepada pihak yang
berwenang supaya dapat melaksanakan aktivitas penjualan kredit
sesuai dengan SOP yang telah disusun, dapat mengatur piutang
dan penagihan piutang tiap pelanggan sesuai dengan kebijakan
kredit
2. DEFINISI
Siklus penjualan kredit merupakan suatu proses yang dimulai dari
penerimaan pesanan dari pelanggan, persetujuan kredit, dan
pengiriman barang ke pelanggan atau pengambilan barang oleh
pelanggan.
Pihak-pihak yang terlibat dalam siklus ini adalah:
a. Bagian penjualan bertugas mencatat pesanan pada surat order
penjualan dan pada Outstanding Order, membuat surat jalan
dengan
melihat
histori
kartu
piutang,
3. RUANG LINGKUP
Standard Operating Procedure (SOP) siklus penjualan kredit
(barang dikirim) ini meliputi flowchart, penjelasan prosedur, dan
dokumen terkait.
4. FLOWCHART
5.
PENJELASAN PROSEDUR
1. Bagian penjualan menerima pesanan dari pelanggan yang
datang kantor, melalui telepon, atau mengirim Purchase
Order (PO) melalui fax. Bagian penjualan dapat melihat
rekapan persediaan untuk melihat ketersediaan barang yang
dipesan pelanggan.
2. Bagian penjualan mempertimbangkan batas kredit dengan
melihat kartu piutang dari bagian akuntansi. Jika kredit tidak
disetujui, maka pelanggan disarankan untuk membeli secara
tunai. Jika pelanggan tidak mau membeli tunai, maka siklus
penjualan kredit ini akan berakhir.
3. Jika kredit disetujui, bagian penjualan mencatat pesanan
pada Sales Order (SO) sebanyak dua rangkap dan pada
Outstanding Order (OO). Bagian penjualan mengotorisasi
kredit dengan memberikan stempel & tanda tangan dan
selanjutnya pelanggan diminta menandatangani SO. SO #1
diberikan kepada pelanggan dan SO #2 diarsip bagian
penjualan berdasarkan nomor SO. OO diarsip berdasarkan
nomor.
4. Bagian penjualan membuat surat jalan (SJ) tiga rangkap dan
memo perintah berdasarkan SO #2. Setelah itu, barang
dikirim atau tidak tergantung permintaan dari pelanggan.
Jika barang dikirim, SJ dan memo perintah diberikan kepala
gudang
agar
dapat
mengkoordinasi
mandor
untuk
diberikan
kepada
mandor
supaya
buruh
dapat
mengkoordinasi
buruh
agar
barang
dapat
6. DOKUMEN TERKAIT
Dokumen-dokumen yang terkait antara lain surat order penjualan,
Outstanding Order, surat pesanan barang/purchase order (PO),
rekapan persediaan, kartu piutang, memo perintah yang
dilampirkan bersama dengan surat jalan, kartu stok barang,
laporan penjualan, dan rekapan penjualan.
Lampiran 5
CV. BINTANG JAYA
Jalan Brigjen Katamso 141, Desa Janti,
Waru-Sidoarjo
STANDARD OPERATING PROCEDURE
SIKLUS PENAGIHAN PIUTANG
1. TUJUAN
Tujuan dari Standard Operating Procedure siklus penagihan
piutang adalah untuk memberikan pedoman kepada pihak yang
berwenang supaya proses penagihan piutang dapat berjalan sesuai
dengan SOP yang telah ditetapkan dan dapat meningkatkan
pengendalian internal.
2. DEFINISI
Siklus penagihan piutang merupakan suatu proses yang dimulai
dari penyiapan faktur dan daftar tagihan sampai pada proses
penagihan kepada pelanggan.
Pihak-pihak yang terlibat dalam prosedur ini adalah:
a. Bagian keuangan bertugas membuat faktur penjualan dan
daftar tagihan serta menyetorkan cek/giro ke bank serta
memberikan bukti setoran atau bukti transfer ke bagian
akuntansi.
b. Bagian penagih bertugas menagih semua piutang pelanggan.
penjualan
3. RUANG LINGKUP
Standard Operating Procedure (SOP) siklus penagihan piutang
ini meliputi flowchart, penjelasan prosedur, dan dokumen terkait.
4. FLOWCHART
5.
PENJELASAN PROSEDUR
1. Bagian keuangan membuat faktur penjualan (FP) dan daftar
tagihan berdasarkan SJ #1.
2. FP #1 dan SJ #1 diserahkan kepada penagih.
3. Penagih akan menagih pelanggan. Penagih akan memeriksa
cek/giro/bukti transfer dari pelanggan dengan jumlah yang
tertera pada FP #1. FP #1 dan SJ #1 diberikan kepada
pelanggan. FP #1 yang belum tertagih dan SJ #1 dibawa
kembali oleh penagih.
4. Setelah penagih kembali ke kantor, bagian keuangan
memeriksa hasil tagihan dengan FP #2 dan meng-update daftar tagihan. FP #1 yang belum tertagih, SJ #1 dan daftar
tagihan akan disimpan kembali berdasarkan tanggal.
5. Cek/giro akan disetorkan ke bank oleh bagian keuangan pada
saat jatuh tempo. Bukti setoran/bukti transfer akan diberikan
ke bagian akuntansi.
6. FP #2 yang sudah tertagih akan diberikan ke bagian akuntansi
supaya dapat meng-update kartu piutang.
7. Bagian akuntansi merekap transaksi penjualan secara harian
supaya dapat dicek dengan bukti transfer/bukti setoran dan
membuat laporan penjualan secara bulanan supaya dapat
dilihat oleh pemilik. FP #2 diarsip berdasarkan tanggal.
Rekapan penjualan, bukti setoran, dan bukti transfer diarsip
berdasarkan tanggal serta siklus penagihan piutang ini
berakhir.
6. DOKUMEN TERKAIT
Dokumen-dokumen yang terkait antara lain surat jalan, faktur
penjualan, laporan penjualan, rekapan penjualan, dan kartu
piutang.
Lampiran 6
CV. BINTANG JAYA
Jalan Brigjen Katamso 141, Desa Janti,
Waru-Sidoarjo
STANDARD OPERATING PROCEDURE
SIKLUS RETUR PENJUALAN
1. TUJUAN
Tujuan dari Standard Operating Procedure siklus retur penjualan
adalah untuk memberikan pedoman kepada pihak yang
berwenang supaya proses retur penjualan dapat berjalan sesuai
dengan SOP yang telah ditetapkan dan dapat meningkatkan
pengendalian internal.
2. DEFINISI
Siklus retur penjualan merupakan suatu proses yang dimulai dari
penerimaan komplain dari pelanggan mengenai barang yang
cacat/rusak, persetujuan retur penjualan, dan pemrosesan retur
penjualan.
Pihak-pihak yang terlibat dalam prosedur ini adalah:
a. Bagian
penjualan
bertugas
menerima
komplain
dari
3. RUANG LINGKUP
Standard Operating Procedure (SOP) siklus retur penjualan ini
meliputi flowchart, penjelasan prosedur, dan dokumen terkait.
4. FLOWCHART
5.
PENJELASAN PROSEDUR
1. Bagian penjualan menerima keluhan dari pelanggan mengenai
barang yang cacat/rusak melalui telepon dan dicatat pada
kertas kecil.
2. Bagian penjualan menginfokan keluhan pelanggan kepada
kepala gudang supaya dapat meminta mandor untuk
memeriksa barang di tempat pelanggan.
3. Barang diperiksa oleh mandor dan setelah itu mandor kembali
ke kantor dan mengkonfirmasi bagian penjualan untuk
memutuskan apakah retur bisa disetujui atau tidak.
4. Jika retur tidak setujui, maka siklus retur penjualan berakhir.
Jika retur disetujui, dicek terlebih dahulu barang pengganti
tersedia atau tidak.
5. Apabila barang pengganti tersedia maka bagian penjualan
akan membuat surat jalan retur (SJR) dua rangkap dan memo
perintah (MP) yang diberikan kepala gudang. Bagian
penjualan juga meng-update Outstanding Order (OO) bahwa
barang telah diretur.
6. Kepala gudang menerima SJR dan MP serta mengkoordinasi
mandor untuk menyiapkan dan memuat barang pengganti. MP
diarsip berdasarkan tanggal.
7. Bagian pengiriman membawa barang pengganti bersama
dengan SJR ke lokasi pelanggan. Barang diturunkan ke lokasi
pelanggan dan meminta pelanggan menandatangani SJR. SJR
6.
DOKUMEN TERKAIT
Dokumen-dokumen yang terkait antara lain memo perintah dan
surat jalan retur, nota retur penjualan, outstanding order, laporan
retur penjualan, kartu stok barang, rekapan persediaan, kartu
piutang, dan bukti pengeluaran kas.
Lampiran 7
2)
3)
Bagian apa saja yang ada dalam perusahaan dan berapa jumlah s
karyawan pada tiap bagian tersebut?
Pemilik 1 orang, penjualan 2 orang, pembelian 2 orang, keuangan
2 orang, personalia dan payroll 3 orang, penagih 2 orang, kepala
gudang 1 orang, mandor 1 orang, buruh 20 orang, sopir 10 orang,
dan kernet 10 orang.
4)
pembelian,
personalia
dan
payroll.
Penjualan
5)
Apa saja deskripsi kerja tiap bagian yang tertera pada struktur
organisasi tersebut?
a. Pemilik: Bertanggung jawab melakukan pengendalian dan
pengawasan seluruh kegiatan operasional perusahaan,
memegang kekuasaan tertinggi dalam perusahaan dan
berwenang
untuk
mengangkat
atau
memberhentikan
karyawan.
b.
c.
d.
e.
f.
Buruh
Bertugas untuk melakukan proses bongkar muat barang.
6)
7)
8)
9)
12) Apa
saja
dokumen-dokumen
dan
laporan-laporan
yang
Tidak ada bagian khusus, tapi ada satu orang di bagian penjualan
yang sudah dipercaya dan bisa disebut juga sebagai supervisi.
Kadang orang tersebut mengecek semua dokumen-dokumen
dengan transaksi penjualan yang sesungguhnya.
Lampiran 8
DOKUMENTASI CV. BJ
Kantor CV. BJ
Gudang CV. BJ
Gudang CV. BJ
Gudang CV. BJ