LKPD Biologi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ananda Fadlita

Kelas : XI IPA 2

LKPD
"Jaringan penyusun organ pada tumbuhan."
1.) Berilah keterangan pada masing-masing panah A B C dan D dan jelaskan beserta dengan
fungsinya!
A.) Xilem : berfungsi mengangkut air dan garam-
garam mineral dari akar menuju ke daun.

B.) Floem : berfungsi mengangkut dan


mendistribusikan zat makanan hasil
fotosintesis dari daun ke seluruh bagian
tumbuhan.

C.) Jaringan Dasar (parenkim) :

-Parenkim asimilasi, parenkim yang melakukan


proses pembuatan zat-zat makanan dengan
cara fotosintesis. Parenkim asimilasi terdapat di bagian tumbuhan yang berwarna hijau karena
mengandung klorofil, sehingga disebut jaringan klorenkim.

-Parenkim penimbun, parenkim yang berfungsi sebagai penyimpan cadangan makanan, karena
memiliki vakuola yang besar. Parenkim penimbun terletak di bagian empulur batang dan akar,
umbi, akar rimpang, serta biji. Cadangan makanan yang disimpan berupa gula, tepung, lemak,
dan protein.

-Parenkim air. parenkim yang mampu menyimpan air, berdinding sel tipis, dan memiliki vakuola
yang besar berisi cairan agak berlendir. Zat berlendir tersebut dapat meningkatkan daya simpan
air oleh sel. Parenkim air terdapat pada tumbuhan epifit (menempel) dan xerofit (tumbuhan
yang beradaptasi di habitat kering), misalnya Aloe vera (lidah buaya).

-Parenkim udara (aerenkim), parenkim yang mampu menyimpan udara, karena memiliki ruang
antarsel yang besar. Parenkim udara terdapat pada tangkai daun Canna sp. dan alat pengapung
tumbuhan air (hidrofit),misalnya eceng gondok (Eichhornia crassipes).

-Parenkim pengangkut, parenkim yang terdapat di sekitar xilem dan floem, yang sel-selnya
memanjang sesuai dengan arah pengangkutannya.

-Parenkim penutup luka, parenkim yang bersifar meristematik karena melakukan pembelahan
diri untuk regenerasi parenkim baru. Parenkim penutup luka disebut juga felogen (kambium
gabus).
D.) Jaringan Pelindung (Epidermis) : berfungsi melindungi bagian dalam tumbuhan dari segala
pengaruh luar yang merugikan, misalnya perubahan suhu, kerusakan mekanik, hilangnya air
melalui penguapan, dan hilang nya zat-zat makanan.

2.) Dibawah ini merupakan gambar terbuka dan tertutup dari stomata. Jelaskan bagian-
bagian yang terlihat pada gambar terbukanya stomata!
A.) Sel pengawal : Sel
pengawal (penjaga) adalah
sel yang bertugas dalam
mengatur buka tutup
stomata. Ada beberapa
faktor yang mempengaruhi
buka tutup stomata oleh
sel pengawal, salah
satunya adalah kenaikan
kadar gula pada plasma sel
pengawal.

B.) Stoma : Stoma adalah bentuk tunggal dari stomata berfungsi sebagai organ respirasi. Stoma
mengambil CO2 dari udara untuk dijadikan bahan fotosintesis. Stoma juga mengeluarkan O2
sebagai hasil dari fotosintesis. Stoma ibarat hidung bagi tumbuhan, akan tetapi stoma
mengambil CO2 dan mengeluarkan O2, sementara hidung manusia mengambil O2 dan
mengeluarkan CO2.

C.) Vakuola : Vakuola (vacuole) adalah organel yang dibungkus oleh membran sel yang paling
besar (tonoplas) . Apabila diamati menggunakan mikroskop cahaya, vakuola memiliki bentuk
seperti ruang kosong dan tembus pandang. berfungsi sebagai tempat penyimpanan zat
cadangan makanan seperti amilum dan glukosa, Tempat menyimpan pigmen (daun, bunga dan
buah)

D.) Klorplas : Kloroplas adalah bagian dari plastid yang mengandung klorofil. Di dalam kloroplas,
berlangsung fase terang dan fase gelap dari fotosintesis tumbuhan. Kloroplas terdapat pada
hampir seluruh tumbuhan, tetapi tidak umum dalam semua sel. Bila terdapat kloroplas, tiap sel
dapat memiliki satu sampai banyak plastid. Umumnya, pada tumbuhan tingkat tinggi, kloroplas
berbentuk cakram (kira-kira 2 × 5 mm, kadang-kadang lebih besar), tersusun dalam lapisan
tunggal dalam sitoplasma. Namun, bentuk dan posisinya berubah-ubah sesuai dengan
intensitas cahaya. Pada ganggang, bentuknya dapat seperti mangkuk, spiral, bahkan bintang
yang menyerupai jaring dan sering kali disertai pirenoid.

E.) Sel Epidermis : sel epidermis daun berupa sepasang sel penjaga yang bisa menimbulkan
celah sehingga uap air dan gas dapat dipertukarkan antara bagian dalam dari stomata dengan
lingkungan.

3.) Jelaskan perbedaan anatomi tumbuhan monokotil dan dikotil pada tabel dibawah ini!
No. Organ Monokotil Dikotil

1. Akar sistem akar serabut : Akar akar tunggang : Akar dikotil


serabut akan terjadi ketika akar mempunyai struktur perakaran
primer membentuk cabang tunggang, maksudnya adalah
banyak. Cabang akar yang akarnya merupakan akar primer
terbentuk tidak membesar tapi atau akar utama yang menancap ke
tumbuh muda lagi. Kenapa tanah dengan kokoh. Akar primer
dinamai akar serabut, karena tadi akan membesar dan
terdapat rumpun mirip serabut mempunyai beberapa akar cabang
yang banyak. yang ukurannya berbeda jauh dari
akar primer atau akar utama.

2. Batang batang tidak bercabang dan batang berkambium & bercabang :


tidak berkambium : Batang Batang tumbuhan dikotil memiliki
pada tumbuhan monokotil lapisan-lapisan yang terbagi jelas
memiliki bentuk seperti ruas- dan memiliki lapisan kambium yang
ruas dan tidak memiliki ruang memungkinkan adanya
yang cukup besar. Itu bisa pertumbuhan sekunder.
dilihat pada jagung dan tebu
yang terbentuk atas ruas-ruas
batang. Batang monokotil tidak
punya jaringan pengangkut
xilem maupun floem. Maka
dapat menyebabkan tidak
adanya kambium pada batang
tumbuhan.

3. Daun tulang daun tulang daun menyirip/menjari :


sejajar/melengkung : Untuk tumbuhan dikotil, tulang
Tumbuhan biji berkeping satu daun berbentuk menjari atau
memiliki tulang daun sejajar menyirip dan mempunyai jaringan
dan berbentuk melengkung. tiang.
Contoh terdekat yang bisa dan
biasa kamu lihat adalah daun
jagung. Daun jagung memiliki
tulang daun yang lurus serta
melengkung.

4.) Akar tumbuhan tersusun dari berbagai macam jaringan, jelaskan macam-macam jaringan
penyusun akar!

A.) Tudung Akar : Tudung akar terdapat pada ujung akar, berfungsi melindungi promeristem
dan membantu penetrasi akar yang tumbuh ke dalam tanah. Tudung akar tersusun dari sel-sel
parenkim yang hidup dan terkadang mengandung pati.
B.) Epidermis : Epidermis akar disebut juga epiblem atau lapisan pilifer. Epidermis terdiri atas
sel-sel yang berdinding tipis dan tidak mengandung kutikula. Sel-sel epidermis di daerah dekat
ujung akar akan berkembang menjadi rambut-rambut akar. Rambut akar tersusun dari satu sel
yang memanjang, berfungsi untuk absorpsi air dan garam mineral, serta menguatkan posisi
tumbuhan pada tanah. Epidermis pada akar yang sudah dewasa akan mengalami kerusakan,
fungsinya digantikan oleh eksodermis (lapisan terluar korteks).

C.) Korteks : Korteks tersusun dari sel-sel parenkim yang kadang kala mengandung karbohidrar
atau kristal. Dinding sel pada lapisan terluar korteks mengalami penebalan oleh zat suberin dan
berdiferensiasi menjadi eksodermis. Sementara itu, lapisan terdalam korteks berdiferensiasi
menjadi endodermis.

D.) Endodermis : Endodermis akar terdiri atas satu lapis sel yang struktur dan fungsinya
berbeda dengan sel-sel di sekitarnya. Dinding sel endodermis akar dapat mengalami penebalan
berbentuk titik-titik/pita Caspary atau berbentuk seperti huruf U oleh zat suberin, kutin, lignin,
atau selulosa. Namun, di antara sel-sel ada yang tidak mengalami penebalan, yang disebut sel
peresap.

E.) Stele (silinder pusat): Stele akar merupakan bagian tengah dari akar yang terletak di sebelah
dalam endodermis. Stele terdiri atas perisikel, berkas pembuluh, dan parenkim. Perisikel dapat
tumbuh ke arah samping membentuk cabang akar (akar lateral). Sistem berkas pengangkut
tersusun dari jari-jari xilem (trakea) yang jumlahnya bervariasi, berselang-seling dengan floem.
Xilem membentuk sumbu sentral yang di bagian tengahnya terisi oleh sel-sel parenkim. Sel-sel
parenkim yang terdapat di antara xilem dan floem disebut jaringan konjungtif.

5.) Sebutkan dan jelaskan:


Totipotensi merupakan kemampuan setiap sel tumbuhan untuk tumbuh menjadi individu baru yang
sempurna. Pada tahun 1969, F. C. Steward mengadakan eksperimen dengan cara mengambil satu sel
empulur wortel, kemudian ditumbuhkan menjadi individu baru. Teknik ini dikenal dengan kultur
jaringan. Kultur jaringan adalah teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi bagian tanaman
(seperti jaringan akar, batang, daun, dan mata tunas), kemudian menumbuhkannya pada media buatan
yang kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh (hormon) secara aseptik (steril), dalam wadah tertutup yang
tembus cahaya (misalnya botol-botol kaca), pada suhu tertentu sehingga bagian tanaman dapat
memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi tanaman lengkap.

a. Jenis kultur jaringan

- Meristem culture, yaitu teknik kultur jaringan menggunakan eksplan dari jaringan muda atau
meristem.

- Pollen atau anther culture, yaitu teknik kultur jaringan menggunakan eksplan dari serbuk sari
atau benang sari.

- Protoplast culture, yaitu teknik kultur jaringan dengan menggunakan eksplan dari
protoplasma (sel hidup yang telah dihilangkan dinding selnya).
- Chloroplast culture, yaitu teknik kultur jaringan menggunakan eksplan kloroplas untuk tujuan
perbaikan sifat tanaman dengan membuat varietas baru. 5. Somatic cross atau silangan
protoplasma, yaitu penyilangan dua macam protoplasma menjadi satu, kemudian
dibudidayakan hingga menjadi tanaman yang mempunyai sifat baru.

b. Teknik kultur jaringan

1. Sterilisasi. Segala kegiatan pada kultur jaringan harus dilakukan di tempat yang steril. yaitu di
laminar air flow cabinet menggunakan alat-alat yang juga steril. Sterilisasi peralatan dapat
dilakukan dengan pemanasan di dalam autoklaf serta pencelupan ke dalam etanol atau larutan
kaporit. Sterilisasi eksplan dapat dilakukan menggunakan alkohol, bahan pemutih pakaian, atau
HgCl, Laboran yang melakukan kultur jaringan juga harus membersihkan anggota tubuhnya
sebelum bekerja.

2. Pembuatan media. Komposisi media yang digunakan bergantung pada jenis tanaman yang
akan dikultur. Media yang digunakan biasanya terdiri atas garam mineral, vitamin, hormon, dan
bahan tambahan seperti agar-agar dan gula.

3. Inisiasi adalah pengambilan eksplan dari bagian tanaman yang akan dikultur. Bagian tanaman
yang sering digunakan adalah tunas.

4. Multiplikasi adalah kegiatan memperbanyak calon tanaman dengan menanam eksplan pada
media. Kegiatan ini dilakukan di laminar air flow cabinet untuk menghindari adanya
kontaminasi yang menyebabkan gagalnya pertumbuhan eksplan. Tabung reaksi yang telah
ditanami eksplan diletakkan pada rak-rak dan diletakkan di tempat yang steril pada suhu kamar.

5. Pengakaran adalah fase saat eksplan akan menunjukkan adanya pertumbuhan akar, yang
menandai bahwa proses kultur jaringan yang dilakukan mulai berjalan dengan baik.

6. Aklimatisasi adalah kegiatan memindahkan eksplan keluar dari ruangan aseptik ke bedeng.
Pemindahan dilakukan secara hati-hati dan bertahap, yaitu dengan memberikan sungkup.

Anda mungkin juga menyukai