Sarah Risha Fadhilah Ceramah

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

Sarah Risha Fadhilah ( XI MIPA 1 )

RENDAH HATI
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kita atas kehadirat Allah
SWT yang telah memberikan kita nikmat serta karunia nya sehingga kita dapat
kita bisa berkumpul pada hari ini. Hadirin yang saya hormati, pada kesempatan
kali ini saya akan membahas Tentang sikap Rendah Hati.
Rendah hati adalah sifat terpuji dan karakteristik yang agung. Ia mengangkat
kepala, menyatukan hati-hati manusia, menambah rasa cinta dan kasih sayang,
menebarkan persaudaraan dan ketulusan yang merupakan tujuan setiap Muslim
di setiap keadaannya.
Ustadz Hilman Fauzi pernah berkata, “jangan meninggi karena kamu bukan langit,
belajarlah merendah karena kamu hidup di muka bumi, rendah hatilah serendah-
rendahnya sampai tidak ada orang yg bisa merendahkanmu” Sesungguhnya sikap
rendah hati atau tawadhu’ merupakan akhlak para Nabi, watak orang-orang
mukmin dan ciri khas orang-orang shalih.

Rendah hati akan menambah kemuliaan orang yang mulia dan memberikan nama
baik, keagungan, pujian dan syukur kepada pemilik sifat ini. Siapa saja yang
berakhlak dengan akhlak ini, Allah akan mengangkat derajatnya dan siapa saja
yang berpegang teguh dengannya, Allah akan membuatnya Bahagia.

Allah Ta’ala berfirman,


Negeri akhirat itu Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak menyombongkan
diri dan tidak berbuat kerusakan di bumi. Kesudahan (yang baik, yakni surga) itu
(disediakan) bagi orang-orang yang bertakwa. [Al-Qashash: 83]
Di dalam Shahih Muslim, Nabi bersabda, ”Sesungguhnya Allah mewahyukan
kepadaku agar kalian saling bersikap rendah hati sehingga tidak ada seorang pun
yang menyombongkan diri kepada yang lain dan tidak ada seorang pun yang
melakukan tindakan melampaui batas kepada yang lain.” Maka, siapa saja yang
menginginkan ketinggian derajat di sisi Allah, hendaklah dia bersikap rendah hati
dan berakhlak baik. Keduanya merupakan jalan menuju ke sana.
Saya kira cukup sampai di sini ceramah yang saya sampaikan, Terima kasih
atas perhatiannya dan Mohon maaf bila ada salah kata atau ucapan yang
kurang berkenan.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Gadis Wulandari ( XI MIPA 1 )

DERAJAT DI AKHIRAT
Assalamu’alaikum Warrahmatulahi Wabarokatuh.
Hadirin yang dikasihi Allah SWT,
Saya ingin mengajak kita semua untuk memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah
SWT. Itu semua dilakukan sebagai bentuk rasa syukur karena Ia telah
melimpahkan taufik, hidayah, serta inayah-Nya kepada kita semua. Hal ini
dibuktikan melalui kesempatan yang boleh dirasakan sekarang, di mana kita semua
dapat bersilahturahmi dalam keadaan sehat wal afiat.
Selain itu, sholawat serta salam dipanjatkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Sehingga beliau senantiasa mendapatkan tempat di sisi Allah SWT sebagai umat
dengan derajat tertinggi saat akhirat, amin.
Tentunya saya juga berharap baik Anda maupun saya juga mendapatkan tempat
terbaik di sisi-Nya. Berbicara tentang Maulid Nabi, tentunya tidak terlepas dari
perintah Allah SWT kepada seluruh hambanya agar selalu mencintai Nabi
Muhammad. Bahkan perintah tersebut juga telah dituang dalam Surat Al A’raf ayat
157:
ُّ‫ف َويَ ْن ٰهىهُ ْم ع َِن ْال ُم ْن َك ِر َويُ ِحل‬ ِ ْ‫ي الَّ ِذيْ يَ ِج ُدوْ نَهٗ َم ْكتُوْ بًا ِع ْن َدهُ ْم فِى التَّوْ ٰرى ِة َوااْل ِ ْن ِجي ِْل يَْأ ُم ُرهُ ْم بِ ْال َم ْعرُو‬ َّ ِ‫اَلَّ ِذ ْينَ يَتَّبِعُوْ َ[ن ال َّرسُوْ َل النَّب‬
َّ ‫ي ااْل ُ ِّم‬
ٰ ٰ ۤ
‫َصرُوْ هُ َواتَّبَعُوا‬ َ ‫َت َعلَ ْي ِه ۗ ْم فَالَّ ِذ ْينَ ا َمنُوْ ا بِ ٖه َو َع َّزرُوْ هُ َون‬
ْ ‫ض ُع َع ْنهُ ْم اِصْ َرهُ ْم َوااْل َ ْغل َل الَّتِ ْي َكان‬ َ َ‫ث َوي‬ َ ‫ت َويُ َح ِّر ُم َعلَ ْي ِه ُم ْالخ َٰب ِٕى‬
ِ ‫لَهُ ُم الطَّيِّ ٰب‬
ْ ْ ٰۤ ُ ٓ ُ ٓ َّ
َ‫ك هُ ُم ال ُمفلِحُوْ ن‬ ْ
َ ‫ي ان ِز َل َم َع ٗه ۙاول ِٕى‬ْ ‫ࣖ النُّوْ َر ال ِذ‬

Artinya: “(yaitu orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi (tidak bisa
baca tulis) yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang
ada pada mereka, yang menyuruh mereka berbuat yang makruf dan mencegah dari
yang mungkat, dan yang menghalalkan segala yang baik bagi mereka dan
mengharamkan segala yang buruk bagi mereka, dan membebaskan beban-beban
dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Adapun orang-orang yang beriman
kepadanya, memuliakannya, menolongnya, dan mengikuti cahaya yang terang
yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka itulah orang-orang beruntung.
Melalui ayat tersebut, maka saya mengharapkan agar setiap umat Muslim
senantiasa mengingat bagaimana Nabi Muhammad melaksanakan segala perintah
Allah.
Dengan begitu, kita semua akan menjadi umat terpilih di surga nanti, amin.
Sekian yang dapat saya sampaikan, semoga melalui peringatan Maulid Nabi
Muhammad SAW, diingatkan kembali untuk melakukan firman Allah.
Sama seperti Rasulullah SAW, beliau juga selalu melakukan perintah Allah SWT.
Wassalamualaikum Warrahmatulahi Wabarokatuh.
Ceramah tentang Sopan Santun

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Salam sejahtera bagi kita semua


Teman teman yang saya cintai (azzeekk)Pemilihan kata-kata oleh masyarakat
akhir-akhir ini cenderung menurun kesantunannya dibandingkan dengan zaman
saya dahulu ketika kanak-kanak. Hal tersebut tampak pada ungkapan-ungkapan
pada banyak kalangan dalam menyatakan pendapat dan perasaannya, seperti ketika
berdemonstrasi ataupun rapat-rapat umum. Kata-kata mereka kasar atau
bertendensi menyerang. Tentu saja, hal itu sangat menggores hati yang
menerimanya.
Gejala yang sama terlihat pula pada penggunaan bahasa oleh para politisi kita,
misalnya ketika melontarkan kritik terhadap kebijakan pemerintah. Tanggapan-
tanggapan mereka terdengar pedas, vulgar, dan beberapa di antaranya cenderung
provokatif. Padahal sebelumnya, pada zaman pemerintahan Orde Baru, pemakaian
bahasa dibingkai secara santun lewat pemilihan kata yang dihaluskan maknanya
(epimistis).
Ketidaksantunan berkaitan pula dengan rendahnya penghayatan masyarakat
terhadap budayanya sebab kesantunan berbahasa itu tidak hanya berkaitan dengan
ketepatan dalam pemilikan kata ataupun kalimat. Kesantunan itu berkaitan pula
dengan adat pergaulan yang berlaku dalam masyarakat itu. Penyebab utamanya
adalah perkembangan masyarakat yang sudah tidak menghiraukan perubahan nilai-
nilai kesantunan dan tata krama dalam suatu masyarakat.
Oleh karena itu, pendidikan etika berbahasa memiliki peranan yang sangat penting.
Pemerolehan pendidikan kesantunan berbahasa sangat diperlukan sebagai salah
satu syariat dalam beragama. Dengan kesantunan, dapat tercipta harmonisasi
pergaulan dengan lingkungan sekitar. Penanaman kesantunan berbahasa juga
sangat berpengaruh positif terhadap kematangan emosi seseorang. Semakin intens
kesantunan berbahasa itu dapat ditanamkan, kematangan emosi itu akan semakin
baik. Aktivitas berbahasa dengan emosi berkaitan erat. Kemarahan, kesenangan,
kesedihan, dan sebagainya tercermin dalam kesantunan dan ketidaksantunan itu.
Berbahasa santun seharusnya sudah menjadi suatu tradisi yang dimiliki oleh setiap
orang sejak kecil. Anak perlu dibina dan dididik berbahasa santun. Apabila
dibiarkan, tidak mustahil rasa kesantunan itu akan hilang sehingga anak itu
kemudian menjadi orang yang arogan, kasar, dan kering dari nilai-nilai etika dan
agama. Tentu saja, kondisi itu tidak diharapkan oleh orangtua dan masyarakat
manapun.
Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga ceramah ini dapat bermanfaat.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatu

Anda mungkin juga menyukai