Perhutanan Sosial
Perhutanan Sosial
Perhutanan Sosial
Disusun oleh :
Miftahul Zannah (H0420049)
Disusun oleh :
Nama : Miftakhul Zannah (H0420049)
Program Studi : Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian
Mengetahui,
Dosen Pengampu Perhutanan Sosial
A. Latar Belakang
Pendekatan partisipatif merupakan salah satu cara merumuskan
kebutuhan pembangunan daerah dan desa yang menempatkan masyarakat
sebagai pelaku utama pembangunan. Konsep ini menempatkan masyarakat
lapisan bawah sebagai perencana dan penentu kebijakan pembangunan di
tingkat lokal (Nurman, 2015). Pendekatan partisipatif merupakan suatu paduan
atau model penggalian potensi yang menitikberatkan pada partisipasi atau
peran serta masyarakat dalam proses pembangunan. Konsep ini dilandasi oleh
nilai-nilai dan semangat gotong royong yang telah menjadi budaya masyarakat
Indonesia. Gotong royong bertumpu pada keyakinan bahwa setiap warga
masyarakat memiliki hak untuk memutuskan dan merencanakan apa yang
terbaik bagi diri sendiri dan lingkungan serta cara terbaik dalam upaya
mewujudkannya (Wahyudin, 2004).
Upaya yang dapat dilakukan agar pendekatan partisipatif dalam
pembangunan desa dapat berjalan efektif, maka pemerintah desa dibantu oleh
lembaga kemasyarakatan desa bersama-sama melakukan tugas dan fungsinya
antara lain ikut serta menyusun rencana, melaksanakan, mengendalikan,
melestarikan, dan mengembangkan hasil pembangunan desa secara
partisipatif. Selain itu, lembaga kemasyarakartan desa juga sebagai wadah
partisipasi masyarakat, penampung, dan penyalur aspirasi masyarakat dalam
pembangunan desa.
Fakta di lapangan menunjukan bahwa konsep pendekatan partisipatif
dalam pembangunan desa belum berjalan secara efektif sebagaimana yang
diharapkan. Menurut identifikasi masalah di lapangan, ada beberapa
permasalahan yang terkait dengan pelaksanaan pendekatan partisipatif dalam
pembangunan desa antara lain, masih rendahnya komitmen pemerintah desa
untuk melibatkan masyarakat dalam proses pembangunan desa, lembaga
kemasyarakatan desa terutama lembaga pemberdayaan masyarakat belum
berfungsi secara maksimal dalam penyusunan rencana dan pelaksanaan
pembangunan desa, lemahnya koordinasi, komunikasi, dan kerjasama antara
lembaga-lembaga di desa, rendahnya kepedulian dan kesadaran masyarakat
desa untuk terlibat dalam pembangunan di desanya.
B. Tujuan
Tujuan dari pembuatan paper ini adalah :
1. Mahasiswa dapat mengerti teknik pemberdayaan partisipatif.
2. Mahasiswa dapat memahami bentuk perencanaan partisipatif.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan metode PRA dalam pemberdayaan
masyarakat.
II. PEMBAHASAN