Isra
Isra
Isra
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kepada Allah SWT, karena atas limpahan karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan tugas yang berjudul “Pancasila sebagai ideologi negara” ini dengan baik dan
lancar.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila. Dalam
makalah ini akan dibahas hal-hal yang menyangkut tentang faktor-faktor yag menjadi
penghambat terwujudnya integrasi nasional di Indonesia. Maka dari itu makalah ini cocok dibaca
oleh kalangan mahasiswa Indonesia.
Kami menyadari bahwa dsalam penyusunan makalah ini tidak luput dari kekurangan.
Oleh sebab itu kami sangat berharap dapat menerima kritik dan saran dari semua pihak untuk
kesempurnaan makalah-makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
Amin….
Masamba,
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Menurut Cliffrod Gertz, apabila bangsa Indonesia tidak pandai-pandai memanajemen
keanekaragaman etnik, budaya, dan solidaritas etnik, maka Indonesia akan pecah menjadi
negara-negara kecil. Bila ketidakpuasan ekonomi, kelas, atau intelektual menjurus pada revolusi
yang mendorong pergantian tatanan ekonomi dan politik negara-bangsa. Maka akan muncul
sikap disintegrasi bangsa. Perpecahan dalam masyarakat majemuk korbannya bukan individu,
kelompok, atau kelas tertentu, tapi negara-bangsa itu sendiri yang akan tercerai-berai.
Hal ini ditambah dengan pandangan yang menimbulkan watak etnosentrisme dan
primordialisme sempit. Etnosentrisme adalah suatu pandangan yang melekat pada diri seseorang
(masyarakat) yang menilai kebudayaan-kebudayaan lain, selalu diukur dengan nilai
kebudayaannya. Primordialisme adalah pemikiran yang mengutamakan atau menempatkan pada
tempat yang pertama kepentingan suatu kelompok atau komunitas masyarakat.
Pemupukan sifat seperti ini yang tanpa batas, pada akhirnya akan melahirkan gerakan-
gerakan separatisme. Gerakan-gerakan separatisme dapat kalian lihat dari perlawanan Fretillin di
Timor Timur.Sejak mereka bergabung dengan NKRI tahun 1976, yang akhirnya berhasil
membentuk negara sendiri (Timor Laste) tahun 1998. Sentimen primordial kesukuan ini
dihidupkan menjadi basis utama artikulasi kepentingan secara politik, karena tersumbatnya
komunikasi politik melalui saluran yang ada sehingga gerakan ini mengartikulasikan
kepentingan poilitik dengan berbagai cara. Maka dengan demikian, penyusun tertarik untuk
membahas tentang faktor pendorong dan penghambat pesatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Terlebih makalah ini merupakan tugas dari mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
1.2.Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
a. Apa saja faktor internal pengahambat dalam pesatuan dan kesatuan bangsa Indonesia?
b. Apa saja faktor eksternal pengahambat dalam pesatuan dan kesatuan bangsa Indonesia?
1.3.Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah
a. Untuk mengetahui faktor internal penghambat dalam pesatuan dan kesatuan bangsa Indonesia
b. Untuk mengetahui faktor eksternal penghambat dalam pesatuan dan kesatuan bangsa Indonesia
1.4.Manfaat
Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik manfaat teoritis maupun praktis.
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai faktor
penghambat dalam pesatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca.
a. Bagi siswa agar dapat digunakan untuk referensi belajar,
b. Bagi masyarakat umum: dapat memberikan informasi atau gambaran tentang factor yang
menjadi penghambat berjalannya integrasi nasional di Indonesia, sehingga masyarakat dapat
menghindari hal-hal tersebut untuk tercapainya pesatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
c. Bagi pemerintah: Bisa dijadikan bahan untuk membuat kebijakan dalam mengatasi masalah
faktor penghambat pesatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
d. Bagi penulis: hasil kajian ini sebagai bahan masukan dan bahan pembelajaran tentang faktor
pengahambat dalam pesatuan dan kesatuan bangsa Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
Persatuan dan kesatuan berasal dari kata "satu" yang memiliki arti utuh atau tidak terpecah-
belah. Kata Persatuan sendiri bisa diartikan sebagai perkumpulan dari berbagai komponen yang
membentuk menjadi satu. Sedangkan Kesatuan merupakan hasil perkumpulan tersebut yang
telah menjadi satu dan utuh. Sehingga kesatuan erat hubungannya dengan keutuhan. Dengan
demikian persatuan dan kesatuan memiliki makna "bersatunya berbagai macam corak yang
beraneka ragam menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi". Persatuan dan kesatuan Bangsa
Indonesia dapat diartikan sebagai persatuan bangsa / negara yang menduduki wilayah Indonesia.
Persatuan itu didorong untuk mencapai kehidupan yang bebas dalam wadah negara yang
merdeka dan berdaulat.
3) Rasa persatuan dan kesatuan menjalin rasa kebersamaan dan saling melengkapi satu sama lain..
b) Indonesia memiliki wilayah yang begitu luas dan terdiri dari ribuan pulau yang dikelilingi oleh
wilayah perairann laut.
c) Besarnya kemungkinan terjadinya tantangan, hambatan, gangguan, dan ancaman yang berasal
darid alam negeri maupun luar negeri dan dapat mengganggu keutuhan bangsa.
d) Masih sangat besarnya ketidakmerataan infrastruktur pembangunan dan hasil hasil alam yang
akhirnya menimbulkan perbedaan kepuasaan.
e) Munculnya paham tentang suku bangsa yang seolah menonjolkan kelebihan kelebihan di
berbagai bidang seperti kebudayaan dan memandang rendah pada kebudayaan suku bangsa
lainnya.
f) Semakin melemahnya nilai nilai budaya bangsa yang diakibatkan oleh kuatnya pengaruh
kebudayaan asing yang akhirnya merubah kepribadian bangsa baik melalui kontak langsung
maupun tudak langsung.
3) Sikap menghargai dan rasa untuk ikut memiliki budaya dari daerah lain. Dalam hal ini juga
termasuk keinginan untuk mempelajari budaya yang terdapat pada daerah lain. Misalkan
masyarakat sunda dengan klimantan. Belajar tarian adat dan daerah lain dan lain sebagainya.
4) Diadakannya pekan olahraga nasional atau PON. PON sendiri adalah perlombaan di bidang olah
raga dalam lingkup nasional yang umumnya diselenggarakan 4 tahun sekali. Melalui pekan
olahraga ini lah setiap daerah dapat mengembangkan potensi atletik yang dimiliki atlet di setiap
daerah tersebut yang akhirnya akan diseleksi dan mewakili Negara Indonesia menuju kejuaraan
olahraga Internasional.
b. Membekali para pelajar dan diberikan misi kebudayaan yang nantinya akan disebar ke berbagai
penjuru Indonesia.
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia berarti persatuan bangsa yang mendiami
wilayah Indonesia. Persatuan itu didorong untuk mencapai kehidupan yang bebas dalam wadah
negara yang merdeka dan berdaulat. Makna dan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa dapat
mewujudkan sifat kekeluargaan, jiwa gotong royong , musyawarah dan lain-lain.
Yang memjadi factor peenghambat dalam menjaga persatuan dan kesatuan di Indonesia
terbagi atas dua yaitu factor internal dan eksternal yang menjadi factor internal yang
menghambat terwujudnya integrasi nasional di Indonesia adalah masyarakat Indonesia yang
heterogen (beraneka ragam) dalam factor-faktor kesukubangsaan dengan masing-masing
kebudayaan daerahnya, Bahasa daerah, agama yang di anut, ras dan sebagainya. Wilayah negara
yang begitu luas. Kurangnya keasadaran di dalam diri masing-masing rakyat Indonesia terhadap
segala ancaman dan gangguan yang muncul dari luar. Dan lemahnya nilai-nilai budaya bangsa
akibat kuatnya pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. Adapun
yang menjadi factor eksternal penghambat terwujudnya integrasi nasional di Indonesia adalah
kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan yang memiliki sifat heterogen. Masih besarnya
ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan dan hasil-hasil pembangunan. Pembaruan
bangsa kerukunan antar umat beragama. Dan perubahan nilai-nilai.
3.2.Saran
DAFTAR PUSTAKA
https://kurniallahi3.blogspot.com/2015/06/makalah.faktor-faktor-penghambat-integrasi.html
http://dedimulyana96.blogspot.com/2015/03/makalah-persatuan-dan-kesatuan-bangsa.html
http://chzchppkn6.blogspot.com/
BSL
BAB III
PENUTUP
BAB III
PENUTUP