Isra

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA

“PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA "

TAHUN PEMBELAJARAN 2020/2021


SMA NEGERI 8 LUWU UTARA

KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kepada Allah SWT, karena atas limpahan karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan tugas yang berjudul “Pancasila sebagai ideologi negara” ini dengan baik dan
lancar.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila. Dalam
makalah ini akan dibahas hal-hal yang menyangkut tentang faktor-faktor yag menjadi
penghambat terwujudnya integrasi nasional di Indonesia. Maka dari itu makalah ini cocok dibaca
oleh kalangan mahasiswa Indonesia.
Kami menyadari bahwa dsalam penyusunan makalah ini tidak luput dari kekurangan.
Oleh sebab itu kami sangat berharap dapat menerima kritik dan saran dari semua pihak untuk
kesempurnaan makalah-makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
Amin….
Masamba,

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Menurut Cliffrod Gertz, apabila bangsa Indonesia tidak pandai-pandai memanajemen
keanekaragaman etnik, budaya, dan solidaritas etnik, maka Indonesia akan pecah menjadi
negara-negara kecil. Bila ketidakpuasan ekonomi, kelas, atau intelektual menjurus pada revolusi
yang mendorong pergantian tatanan ekonomi dan politik negara-bangsa. Maka akan muncul
sikap disintegrasi bangsa. Perpecahan dalam masyarakat majemuk korbannya bukan individu,
kelompok, atau kelas tertentu, tapi negara-bangsa itu sendiri yang akan tercerai-berai.
Hal ini ditambah dengan pandangan yang menimbulkan watak etnosentrisme dan
primordialisme sempit. Etnosentrisme adalah suatu pandangan yang melekat pada diri seseorang
(masyarakat) yang menilai kebudayaan-kebudayaan lain, selalu diukur dengan nilai
kebudayaannya. Primordialisme adalah pemikiran yang mengutamakan atau menempatkan pada
tempat yang pertama kepentingan suatu kelompok atau komunitas masyarakat.
 Pemupukan sifat seperti ini yang tanpa batas, pada akhirnya akan melahirkan gerakan-
gerakan separatisme. Gerakan-gerakan separatisme dapat kalian lihat dari perlawanan Fretillin di
Timor Timur.Sejak mereka bergabung dengan NKRI tahun 1976, yang akhirnya berhasil
membentuk negara sendiri (Timor Laste) tahun 1998. Sentimen primordial kesukuan ini
dihidupkan menjadi basis utama artikulasi kepentingan secara politik, karena tersumbatnya
komunikasi politik melalui saluran yang ada sehingga gerakan ini mengartikulasikan
kepentingan poilitik dengan berbagai cara. Maka dengan demikian, penyusun tertarik untuk
membahas tentang faktor pendorong dan penghambat pesatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Terlebih makalah ini merupakan tugas dari mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

1.2.Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
a.        Apa saja faktor internal pengahambat dalam pesatuan dan kesatuan bangsa Indonesia?
b.        Apa saja faktor eksternal pengahambat dalam pesatuan dan kesatuan bangsa Indonesia?
1.3.Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah
a.       Untuk mengetahui faktor internal penghambat dalam pesatuan dan kesatuan bangsa Indonesia
b.      Untuk mengetahui faktor eksternal penghambat dalam pesatuan dan kesatuan bangsa Indonesia
1.4.Manfaat
Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik manfaat teoritis maupun praktis.
1.       Manfaat Teoritis
Secara teoritis makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai faktor
penghambat dalam pesatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
2.      Manfaat Praktis
Secara praktis makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca.
a.            Bagi siswa agar dapat digunakan untuk referensi belajar,
b.           Bagi masyarakat umum: dapat memberikan informasi atau gambaran tentang factor yang
menjadi penghambat berjalannya integrasi nasional di Indonesia, sehingga masyarakat dapat
menghindari hal-hal tersebut untuk tercapainya pesatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
c.            Bagi pemerintah: Bisa dijadikan bahan untuk membuat kebijakan dalam mengatasi masalah
faktor penghambat pesatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
d.           Bagi penulis: hasil kajian ini sebagai bahan masukan dan bahan pembelajaran tentang faktor
pengahambat dalam pesatuan dan kesatuan bangsa Indonesia

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Persatuan dan Kesatuan

Persatuan dan kesatuan berasal dari kata "satu" yang memiliki arti utuh atau tidak terpecah-
belah. Kata Persatuan sendiri bisa diartikan sebagai perkumpulan dari berbagai komponen yang
membentuk menjadi satu. Sedangkan Kesatuan merupakan hasil perkumpulan tersebut yang
telah menjadi satu dan utuh. Sehingga kesatuan erat hubungannya dengan keutuhan. Dengan
demikian persatuan dan kesatuan memiliki makna "bersatunya berbagai macam corak yang
beraneka ragam menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi". Persatuan dan kesatuan Bangsa
Indonesia dapat diartikan sebagai persatuan bangsa / negara yang menduduki wilayah Indonesia.
Persatuan itu didorong untuk mencapai kehidupan yang bebas dalam wadah negara yang
merdeka dan berdaulat.

2.2. Makna Persatuan dan Kesatuan


Di dalam persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia, terdapat 3 makna penting di
dalamnya, yaitu:
1)      Menjalin rasa kekeluargaan, persahabatan dan sikap saling tolong menolong antar sesama.

2)      Menjalin rasa kemanusiaan memiliki sikap saling toleransi

3)      Rasa persatuan dan kesatuan menjalin rasa kebersamaan dan saling melengkapi satu sama lain..

2.3. Prinsip Persatuan dan Kesatuan


Jika dikaji lebih jauh, dari arti dan makna persatuan dan kesatuan terdapat beberapa
prinsip persatuan dan kesatuan dari keberagaman di Indonesia yang juga harus kita hayati.
1)      Prinsip Nasionalisme Indonesia
Kita harus mencintai bangsa Indonesia. Kita tidak bisa memaksakan kehendak kita kepada
negara lain karena pandangan seperti itu akan mencelakakan sebuah bangsa. karena sikap
tersebut bertentangan dengan sila kedua "Kemanusiaan yang adil dan beradab".
2)       Prinsip Bhinneka Tunggal Ika
Prinsip ini mengharuskan kita mengakui bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang terdiri dari
berbagai agama, suku, adat istiadat dan bahasa yang majemuk. Hal itu mewajibkan kita untuk
saling menghargai dan bersatu sebagai bangsa Indonesia.
3)       Prinsip Kebebasan yang Bertanggung jawab
Sebagai makhluk ciptaan Tuhan YME. kita memiliki kebebasan dan tanggung jawab tertentu
terhadap diri kita sendiri, terhadap sesama manusia, dan tanggung jawab dalam hubungannya
dengan Tuhan YME
4)       Prinsip Persatuan Pembangunan untuk Mewujudkan Cita-cita Reformasi
  Dengan semangat persatuan Indonesia, kita harus dapat mengisi kemerdekaan serta melanjutkan
pembangunan menuju masyarakat yang lebih sejahtera, adil dan makmur. Karena Persatuan
merupakan modal dasar pembangunan nasional.
5)       Prinsip Wawasan Nusantara
Melalui wawasan nusantara, kedudukan masyarakat Indonesia diletakkan dalam kerangka
kesatuan politik, budaya, ekonomi, sosial serta pertahanan keamanan. Dengan wawasan ini,
manusia Indonesia merasa satu, sebangsa senasib sepenanggungan, dan setanah air, serta
memiliki satu tekad dalam mewujudkan cita-cita pembangunan nasional.

Tahap-tahap utama pembina persatuan bangsa Indonesia:


1.   Perasaan senasib
2.   Kebangkitan Nasional
3.   Sumpah Pemuda
4.   Proklamasi Kemerdekaan

2.4. Faktor Faktor Pendorong dan Penghambat


1)      Faktor Faktor Pendorong
Faktor faktor yang menjadi pendorong terjadinya integrasi nasional adalah:
a)      Faktor sejarah yang membuat masyarakat memiliki rasa seperjuangan dan senasib sejak dahulu.
b)      Masyarakat memiliki keinginan untuk bersatu sebagai bangsa Indonesia sesuai isi dalam sumpah
pemuda pada tanggal 28 oktober 1928.
c)      Rasa cinta tanah air yang timbul di kalangan rakyat Indonesia yang telah dibuktikan dengan
perjuangan cukup panjang untuk menegakkan, merebut dan mengisi kemerdekaan bangsa
Indonesia.
d)     Faktor rasa rela berkorban demi kepentingan bangsa serta negara. Hal ini telah dibuktikan oleh
banyaknya pahlawan pahlawan bangsa yang telah gugur di medan perang.
e)      Kesepakatan nasional yang telah diwujudkan dalam proklamasi kemerdekaan republik
Indonesia, Undang Undang dasar 1945 (UUD 1945), Pancasila, Bendera merah putih sebagai
bendera negara, lagu Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan, dan bahasa Indonesia sebagai
bahasa kesatuan.
f)       Terdapat simbol dan dasar negara yakni Garuda Pancasila dengan menganut
semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
g)      Dikembangkannya budaya saling tolong menolong dan gotong royong sebagai ciri khas bangsa
Indonesia sejak dahulu kala. Gotong royong inilah yang menjadi ciri khas masyarakat Indonesia
dan secara tidak langsung juga menjadi salah satu faktor pendorong inegrasi nasional yang saat
ini terjadi.

2)  Faktor Faktor Penghambat


Selain memiliki faktor pendorong terjadinya integrasi nasional yang berfungsi untuk
memperkuat integrasi yang terjadi, tentunya akan ada faktor faktor yang dapat menghambat
terjadi inegrasi tersebut. Adapun faktor faktor penghambat tersebut telah saya rangkum dalam
faktor penghambat integrasi nasional dibawah ini.
Faktor faktor penghambat :
a)      Masyarakat Indonesia memiliki bersifat heterogen atau beraneka ragam jika ditinjau dari faktor
faktor setiap suku bangsa memiliki budaya, agama, bahasa daerah, ras yang berbeda beda.

b)      Indonesia memiliki wilayah yang begitu luas dan terdiri dari ribuan pulau yang dikelilingi oleh
wilayah perairann laut.

c)      Besarnya kemungkinan terjadinya tantangan, hambatan, gangguan, dan ancaman yang berasal
darid alam negeri maupun luar negeri dan dapat mengganggu keutuhan bangsa.

d)     Masih sangat besarnya ketidakmerataan infrastruktur pembangunan dan hasil hasil alam yang
akhirnya menimbulkan perbedaan kepuasaan.

e)      Munculnya paham tentang suku bangsa yang seolah menonjolkan kelebihan kelebihan di
berbagai bidang seperti kebudayaan dan memandang rendah pada kebudayaan suku bangsa
lainnya.

f)       Semakin melemahnya nilai nilai budaya bangsa yang diakibatkan oleh kuatnya pengaruh
kebudayaan asing yang akhirnya merubah kepribadian bangsa baik melalui kontak langsung
maupun tudak langsung.

Contoh penghambat integrasi

1.     Perang antar suku karena beda pemahaman

Contoh wujud integrasi nasional


Dalam faktor faktor pendorong dan penghambat inegrasi nasional, pada dasarnya terdapat contoh
wujud inegrasi nasional yang dapat kita amati dalam kehidupan kita sehari hari. Adapun wujud
dan contoh integrasi nasional tersebut adalah sebagai berikut:
1)      Dibangunnya taman mini indonesia indah (TMII) yang berlokasi di jakarta oleh pemerintah
Indonesia. Taman ini resmi dibuka pada tahun 1976, taman ini memuat segala anjungan yang
terdapat di semua provinsi yang terdapat di Indonesia. Setiap bagian TMII akan menampilkan
berbagai macam kebudayaan yang berbeda mulai dari rumah adat, alat musik, baju adat dan lain
sebagainya. Selain itu di dalam taman mini indonesia indah juga terdapat berbagai macam rumah
ibadah sesuai agama resmi yang berada di Indonesia.
2)      Sikap toleransi yang dimiliki antar umat beragama. Meskipun agama yang kita miliki berbeda
satu sama lain kita harus menjaga dan saling bertoleransi dengan cara hormat menghormati
perbedaan agama tersebut.

3)      Sikap menghargai dan rasa untuk ikut memiliki budaya dari daerah lain. Dalam hal ini juga
termasuk keinginan untuk mempelajari budaya yang terdapat pada daerah lain. Misalkan
masyarakat sunda dengan klimantan. Belajar tarian adat dan daerah lain dan lain sebagainya.

4)      Diadakannya pekan olahraga nasional atau PON. PON sendiri adalah perlombaan di bidang olah
raga dalam lingkup nasional yang umumnya diselenggarakan 4 tahun sekali. Melalui pekan
olahraga ini lah setiap daerah dapat mengembangkan potensi atletik yang dimiliki atlet di setiap
daerah tersebut yang akhirnya akan diseleksi dan mewakili Negara Indonesia menuju kejuaraan
olahraga Internasional.

Cara mendukung terwujudnya integrasi nasional


Adapun cara dan contoh contoh untuk mendukung terwujudnya integrasi nasional adalah sebagai
berikut:
a.       Melakukan pertukaran pelajar yang diselenggarakan antar provinsi di Indonesia.

b.      Membekali para pelajar dan diberikan misi kebudayaan yang nantinya akan disebar ke berbagai
penjuru Indonesia.

c.       Mengadakan festival kebudayaan dan festival seni antar pelajar Indonesia.


d.      Mengadakan perlombaan kebudayaan antar pelajar dengan tujuan untuk saling mengenalkan
kebudayaan mereka.

BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan

Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia berarti persatuan bangsa yang mendiami
wilayah Indonesia. Persatuan itu didorong untuk mencapai kehidupan yang bebas dalam wadah
negara yang merdeka dan berdaulat. Makna dan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa dapat
mewujudkan sifat kekeluargaan, jiwa gotong royong , musyawarah dan lain-lain.

Membangun persatuan dan kesatuan mencakup upaya memperbaiki kondisi kemanusiaan


lebih baik dari hari kemarin. Semangat untuk senantiasa memperbaiki kualitas diri ini amat
sejalan dengan perlunya menyiapkan diri menghadapi tantangan masa depan yang kompetitif.

Yang memjadi factor peenghambat dalam menjaga persatuan dan kesatuan di Indonesia
terbagi atas dua yaitu factor internal dan eksternal yang menjadi factor internal yang
menghambat terwujudnya integrasi nasional di Indonesia adalah masyarakat Indonesia yang
heterogen (beraneka ragam) dalam factor-faktor kesukubangsaan dengan masing-masing
kebudayaan daerahnya, Bahasa daerah, agama yang di anut, ras dan sebagainya. Wilayah negara
yang begitu luas. Kurangnya keasadaran di dalam diri masing-masing rakyat Indonesia terhadap
segala ancaman dan gangguan yang muncul dari luar. Dan lemahnya nilai-nilai budaya bangsa
akibat kuatnya pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. Adapun
yang menjadi factor eksternal penghambat terwujudnya integrasi nasional di Indonesia adalah
kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan yang memiliki sifat heterogen. Masih besarnya
ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan dan hasil-hasil pembangunan. Pembaruan
bangsa kerukunan antar umat beragama. Dan perubahan nilai-nilai.

3.2.Saran

Di Indonesia ternyata masih banyak permasalahan mengenai persatuan dan kesatuan


sehingga perlu di adakannya pembahasan yang lebih lanjut agar informasi yang dioeroleh lebih
lengkap dan dapat diterima dengan baik bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

DAFTAR PUSTAKA
https://kurniallahi3.blogspot.com/2015/06/makalah.faktor-faktor-penghambat-integrasi.html

http://dedimulyana96.blogspot.com/2015/03/makalah-persatuan-dan-kesatuan-bangsa.html

http://chzchppkn6.blogspot.com/

BSL

BAB III
PENUTUP
BAB III
PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai