16715-Full Text PDF
16715-Full Text PDF
16715-Full Text PDF
ERNI
10573 03828 12
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2016
SKRIPSI
ERNI
10573 03828 12
i
ii
iii
ABSTRAK
iv
MOTTO
orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat (Q.S Al-Mujadalah : 11)”.
Kita pun demikian, jika ingin bisa melakukan sesuatu, kita harus mencoba”.
“orang yang bijak adalah orang yang selalu belajar dari kegagalan, sedangkan
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahhirabbil ‘alamin...
v
KATA PENGANTAR
namun skripsi ini masih meliputi oleh berbagai kekurangan dan bahkan masih
jauh dari sempurna sebagaimana layaknya karya ilmiah. Oleh karena itu dengan
segala kerendahan hati penulis mengharapkan adanya saran dan kritik yang
tantangan yang dihadapi. Namun berkat bantuan dan do’a restu berbagai pihak,
akhirnya skripsi ini berhasil diselesaikan. Oleh karena itu, dengan selesainya
skripsi ini maka sewajarnyalah jika penulis menyampaikan ucapan terima kasih
penelitian.
Muhammadiyah Makassar.
vi
4. Bapak Dr. H. Mahmud Nuhung. SE, M.A sebagai pembimbing I dan Chairul
pengetahuannya.
6. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih telah
penulis
vii
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ..................................................................................................... iv
MOTTO ......................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
E. Hipotesis .............................................................................................. 24
viii
B. Metode Pengumpulan Data ................................................................. 25
A. Kesimpulan ......................................................................................... 68
B. Saran ..................................................................................................... 68
ix
DAFTAR GAMBAR
Kelas II ………………………………………………………. 34
Bantaeng …………………………………………………….. 53
Gambar 1.6: Bagan Alir Dokumen Penerimaan Kas pada Kantor Pengadilan
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bagian integral dari pembangunan dan pertumbuhan ekonomi itu sendiri: seperti
usaha.
organisasi ini tentu dalam kegiatan sehari-hari tidak terlepas dari transaksi
evaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas
pemerimaan dan pengeluaran kas yang baik semua transaksi penerimaan atau
pembayaran dalam jumlah besar harus dilakukan dengan cek melalui bank,
1
2
sedangkan untuk penerimaan dan pembayaran tunai yang jumlahnya relative kecil
Kas merupakan hal yang paling penting dalam setiap transaksi perusahaan.
Untuk itu diperlukan suatu system informasi akuntansi kas yang mengatur
sehingga setiap arus transaksi yang berhubungan dengan kas dapat dicatat dengan
tersebut terjadi karena sistem akuntansi yang diterapkan perusahaan tidak tepat
Kas merupakan salah satu harta benda yang dimiliki perusahaan dengan tujuan
untuk melancarkan pekerjaan rutin dan sebagai modal kerja usaha untuk
menghasilkan suatu laba. Oleh karena itu uang kas adalah harta yang paling
likuid.
seseorang sebagai sarana untuk melakukan suatu proses perceraian, hak asuh anak
serta pembagian atas harta yang dimiliki, Kantor Pengadilan Agama tersebut
bergerak di bidang jasa. Kantor Pengadilan Agama Bagian Perkara adalah dimana
tempat untuk memecahkan suatu masalah dalam sebuah rumah tangga baik dalam
proses perceraian, hak asuh anak dan sebagainya yang tidak terlepas dari transaksi
penerimaan dan pengeluaran kas. Kas merupakan uang tunai yang digunakan
3
untuk membiayai operasi suatu perusahaan atau kantor, dimana harus dikelola
informasi dan pengendalian intern yang memuaskan untuk kas. Maka hal-hal yang
akuntansi yang masih memakai sistem manual, dikhawatirkan pihak tertentu dapat
kas di Kantor Pengadilan Agama terdiri dari pembayaran ketika orang ingin
B. Rumusan Masalah
Bantaeng?”
4
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
berikut:
Bantaeng.
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Evaluasi
Memang tidak semua orang menyadari bahwa setiap saat kita selalu
Dalam buku Sukardi (2012), evaluasi mempunyai arti yang berbeda untuk
guru yang berbeda. Berikut beberapa arti yang telah secara luas dapat diterima
oleh para guru di lapangan. Evalua1tion is a process which determines the extent
proses yang menentukan kondisi, dimana suatu tujuan telah dapat dicapai.
suatu kegiatan yang mengukur derajat, di mana suatu tujuan dapat dicapai.
keputusan.
Dikarenakan tidak semua perilaku dapat dinyatakan dengan alat evaluasi yang
sama, maka evaluasi menjadi salah satu hal yang sulit dan menantang, yang harus
5
6
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 57 ayat (1), evaluasi
pendidikan.
Definisi yang pertama dikembangkan oleh Ralph Tyler (1950) dalam buku
Prof. Dr. Suharsimi Arikunto (2013), ahli ini mengatakan bahwa evaluasi
dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai.
Definisi yang lebih luas dikemukakan oleh dua orang ahli lain, yakni
evaluasi bukan sekadar mengukur sejauh mana tujuan tercapai, tetapi digunakan
adalah kegiatan pengumpulan data untuk mengukur sejauh mana tujuan sudah
tercapai. Dengan makna demikian maka anak panah berasal dari evaluasi menuju
ke tujuan. Di lain sisi, jika dilihat dari langkah, dalam menyusun alat evaluasi ia
atau atas dasar ukuran atau kriteria tertentu (meter, kilogram, takaran dan
yang berdasarkan pada ukuran baik atau buruk, sehat atau sakit, pandai atau
bodoh dan sebagainya. Dan penilaian bersifat kualitatif. Hal ini sejalan dengan
apa yang dikemukakan oleh Prof. Dr. Suharsimi Arikunto (2013:3) bahwa
ukuran baik buruk (bersifat kualitatif), dan evaluasi meliputi kedua langkah di
2. Definisi Sistem
metode atau cara dan sesuatu himpunan unsur atau komponen yang saling
berhubungan satu sama lain menjadi satu kesatuan yang utuh. Jadi dengan kata
maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan organisasi. Organisasi terdiridari
sejumlah sumber daya yang bekerja menuju tercapainya suatu tertentu yang
Peranan atau tujuan sistem didalam suatu pengolahan data sangatlah penting
dalam hal ini untuk menghasilkan informasi yang benar-benar dapat terjamin
kebenarnya. Agar tujuan utama tersebut dapat terlaksana, maka harus ada elemen-
yang rumit yang tidak dapat diselesaikan secara cepat oleh manusia.
8
Sistem merupakan suatu istilah yang berasal dari bahasa Yunani yaitu
“systema” yang berarti menempatkan atau mengatur. Mengatur dalam sistem yang
aktivitas. Sistem itu sendiri terdiri dari beberapa prosedur yang merupakan
rangkaian kegiatan yang saling berhubungan satu sama lainnya untuk menjamin
B. Penerimaan Kas
Penerimaan kas perusahaan berasal dari dua sumber utama: penerimaan kas
dari penjualan tunai dan penerimaan kas dari piutang. Penerimaan kas dari
penjualan tunai yang terdiri dari penerimaan kas dari over-the-counter sales, dari
cash-on-delivery sales, dan dari credit card sale. Disarming itu penerimaan kas
dari piutang melalui penagih perusahaan, kantor pos, dan lock-box-collection lan.
Penerimaan kas dapat berupa bunga, deviden, setoran, modal, penjualan aktiva
tetap dan investasi dan lain-lain. Bentuk dari penerimaan kas yaitu berupa uang
tunai, cek, bilyet giro, bank draft. Adapun tujuan dari laporan penerimaan kas itu
yaitu untuk mengetahui berapa jumlah kas yang dimiliki perusahaan dan berapa
jumlah yang masih dipinjam oleh pihak lain. Penerimaan kas merupakan kas yang
diterima perusahaan baik yang berupa uang tunai maupun surat-surat berharga
yang mempunyai sifat dan dapat segera digunakan, yang berasal dari transaksi
diterima perusahaan baik yang berupa uang tunai maupun yang berupa surat-surat
berharga yang sifatnya dapat segera digunakan yang berasal dari transaksi
pertanggung jawabannya.
1) Penerimaan kas dalam bentuk tunai harus segera disetor ke bank dalam
jumlah penuh dengan cara melibatkan pihak lain selain kasir untuk
Adapun hal-hal yang berkaitan dengan sistem akuntansi penerimaan kas dari
Adapun fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penerimaan kas dari
a. Fungsi penjualan
b. Fungsi kas
c. Fungsi gudang
d. Fungsi pengiriman
e. Fungsi akuntansi
Formulir adalah secarik kertas yang memiliki ruang untuk diisi. Formulir
Dokumen ini dicetak oleh credit card bank yang menerbitkan kartu
12
kredit.
Dokumen ini dibuat oleh bagian kas sebagai bukti penyetoran kas ke
bank.
a. Jurnal penjualan
penjualan.
c. Jurnal Umum
yang dijual.
d. Kartu Persediaan
pokok produk yang dijual. Selain itu kartu ini juga digunakan untuk
e. Kartu Gudang
Sistem penerimaan kas dari penjualan tunai dibagi menjadi tiga prosedur
Berikut adalah bagan alir dokumen sistem penerimaan kas dari over-the-
Mulai 1 2 3
penjualan
faktur
BPU T
1 3
2 selesai
GAMBAR 1.1
Keterangan:
urut nomor.
b. Bagian Kasa
(3) Mengirim pita register kas dan faktur penjualan tunai lembar 1
kebagian pengiriman.
(6) Mengirim bukti setor bank lembar 3 secara permanen dan urut nomor.
c. Bagian Gudang
d. Bagian Pengiriman
(3) Menyerahkan pita register kas dan faktur penjualan tunai ke bagian
jurnal.
e. Bagian Jurnal
dan pita register kas yang diterima dari bagian order penjualan.
(2) Membuat jurnal penerimaan kas berdasarkan bukti setor bank lembar2
(3) Mengarsip bukti setor bank lembar 2 secara permanen dan urut
tanggal.
(4) Membuat jurnal umum berdasar bukti memorial dan rekap harga
(5) Mengarsip bukti memorial dan rekap harga pokok penjualan secara
tunailembar 1 dan pita register kas yang diterima dari bagian jurnal
(2) Secara periodik membuat rekap harga pokok penjualan dan bukti
memorial.
bagian jurnal.
C. Pengeluaran Kas
kas merupakan pos yang sangat penting dalam laporan keuangan. Kas digunakan
sebagai alat tukar dalam pemerolehan barang dan jasa sebagai investasi yang
sangat likuid dan memiliki jatuh tempo yang pendek tanpa menghadapi resiko
Menurut Harahap (2010:258) kas adalah uang dan surat berharga lainnya
yang dapat diuangkan setiap saat serta surat berharga lainnya yang sangat lancar
perusahaan yang paling likuid yang dapat tersedia dengan segera dan sebagai alat
memerlukan perhatian yang cukup serius. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
operasi.
laporan yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan pengeluaran yang dibuat baik
dengan cek maupun dengan tunai untuk mempermudah dalam setiap pembiayaan
pengumpulan data berupa catatan dan laporan yang dibuat untuk melaksanakan
kegiatan pengeluaran baik dengan cek maupun dengan uang tunai untuk
b.Cek
kepada cek.
bukti kas keluar. Dalam transaksi pengeluaran kas yang tidak berupa
kas keluar ini dibuat sebagai perintah kepada fungsi keuangan untuk
20
tersebut.
pengeluaran kas adalah faktur dari pemasok yang telah dicap “lunas”
b.Register cek
bukti kas keluar dan register cek. Register bukti kas keluar digunakan
Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek
adalah:
21
b. Fungsi kas.
c. Fungsi akuntansi.
permintaan cek
a. Organisasi
Hal-hal yang berkaitan dengan sistem pengeluaran kas dengan dana kas
kecil:
b. Sistem imprest
Cek paket
register Voucher voucher
cek
nomor
verifikasi Cek
total voucher
dibukukan
GAMBAR 1.2
D. Kerangka Pikir
suatu kegiatan untuk memecahkan suatu masalah dalam sebuah rumah tangga
baik dalam proses perceraian, hak asuh anak dan sebagainya yang tidak terlepas
dihadapi oleh perusahaan yaitu sistem informasi akuntansi yang masih memakai
keuangannya dan penyajiannya tidak akurat. Maka perlu secara intensif dikaji
pengeluaran kas.
BANTAENG
SIKLUS KEUANGAN
PENERIMAAN PENGELUARAN
KAS KAS
HASIL
GAMBAR 1.3
Kerangka Pikir
24
E. Hipotesis
masih lemah tingkat kebenarnya sehingga masih harus diuji menggunakan teknik
(AsikBelajar.Com).
perlu diuji.
hipotesis yang penulis angkat: “Bahwa sistem penerimaan dan pengeluaran kas
yang dilakukan oleh Kantor Pengadilan Agama Bantaeng sudah melakukan sistem
kas”.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
suatu informasi baik secara lisan maupun secara tertulis. Penelitian ini juga
deskriptif secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi
sumber data, serta dengan cara apa data tersebut diperoleh dan diolah/dianalisis.
Bantaeng ini didasarkan atas pertimbangan biaya, waktu dan tenaga sehingga
mendapatkan sata dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal
objektif, valid, dan dan reliable tentang sesuatu hal (variable tertentu).
Dan objek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah
evaluasi penerimaan dan pengeluaran kas bagian perkara pada Kantor Pengadilan
25
26
Agama.
dan diperkirakan selama dua bulan, mulai tanggal 11 April hingga Mei tahun
2016.
cara menelaah berbagai buku literatur dan bahan pustaka lainnya yang
berikut :
diperlukan.
1. Jenis Data
a. Data Kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari perusahaan dalam bentuk
b. Data Kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dari pihak perusahaan dalam
bentuk angka.
2. Sumber Data
a. Data Primer, ialah data yang diperoleh secara langsung dari perusahaan
karyawan.
E. Metode Analisis
akan digunakan untuk melanjutkan analisa data sehingga dapat diperoleh suatu
penerimaan dan pengeluaran kas yang diterapkan pada Kantor Pengadilan Agama
dan Hassan Shadily dalam Kamus Inggris-Indonesia dalam buku Anas Sudijono
(2014:273).
tentang benda, tentang orang, tentang prosedur kerja, tentang ide, kritik terhadap
orang, kelompok, terhadap suatu ide atau suatu prosedur kerja. Dapat juga
perubahan pandangan orang, grup atau negara terhadap kasus, terhadap peristiwa,
pengeluaran kas yang diterapkan pada Kantor Pengadilan Agama Bantaeng. Maka
persamaan antara sistem penerimaan dan pengeluaran kas yang diterapkan telah
sesuai dengan analisis komparatif yaitu terletak pada prosedur kerja yang
Jauh sebelum berdirinya pengadilan agama bantaeng yang diakui secara resmi
dan patuh menjalankan agama yang dianutnya, serta sangat menjunjung tinggi dan
sehingga setiap persoalan yang dihadapi oleh masyarakat ditanyakan dan diajukan
oleh ulama untuk penyelasaiannya. Dan apapun yang diputuskan oleh ulama pasti
menjadi pedoman bagi mereka. Kondisi dan alur penyelesaian setiap persoalan
yang diperhadapkan kepada ulama, tidaklah seformal dengan saat ini, ketika itu
Keadaan dan tata cara menyelesaikan persoalan masyarakat islam seperti ini terus
29
30
bantaeng merupakan salah satu dari sejumlah pengadilan agama yang secara resmi
dinyatakan berdiri.
Pengadilan agama bantaeng, sejak secara resmi berdiri hingga saat ini telah
dipimpin oleh 11 (sebelas) orang ketua dan seorang pelaksana tugas. Terdiri dari:
Kecamatan Bantaeng, Kabupaten Bantaeng yang pada waktu itu yang menjadi
ketuanya adalah KH. Abd. Djabbar pada tahun (1962-1978) bangunannya masih
berpindah tempat di Jalan Merpati Baru yang pada waktu itu di ketuai oleh Hj.
Sitti Hasan pada tahun (1978-1979) kemudian setelah itu pindah lagi berkantor
31
Bantaeng. Sebuah bagunan kecil yang dibiayai oelh Departemen Agama sebagai
Departemen Induk yang membawahi Pengadilan Agama, Kini dengan system satu
maka sejak tanggal 25 Maret 2010 Pengadilan Agama Bantaeng secara resmi
menempati sebuah kantor yang bagus dengan luas yang memadai setelah kantor
pencari keadilan yang beragama Islam mengenai perkara perdata tertentu yakni
Tahun 2006 yang telah diubah dan disempurnakan dengan Undang-undang nomor
50 tahun 2009, bahwa Peradilan Agama merupakan salah satu pelaku kekuasaan
kehakiman bagi rakyat pencari keadilan yang beragama Islam mengenai perkara-
perkara perdata.
32
VISI
MISI
peradilan.
organisasi Pengadilan Agama Bantaeng terdiri dari : Ketua, Wakil Ketua, Hakim,
dan Tata Laksana, untuk lebih terperinci/detail dapat dilihat pada Struktur
Gambar 1.4
Struktur Organisasi Kantor Pengadilan Agama Bantaeng Kelas II
Sumber: Kantor Pengadilan Agama Bantaeng
34
atas masing-masing mempunyai tugas pokok dan fungsi sesuai dengan jabatan
1. Ketua :
b. Mengadakan pembagian tugas dan tanggung jawab agar setiap unit kerja
diselesaikan.
2. Wakil Ketua :
berhalangan.
Bidang Umum.
kepadanya.
ditanganinya.
3. Hakim :
kepadanya.
ditanganinya.
persidangan.
4. Panitera/Sekretaris :
dan Kesekretariatan.
hukum tetap.
Akta, buku daftar perkara, biaya perkara, titipan pihak ketiga, surat-surat
Kepaniteraan.
Kesekretariatan.
Cerai.
persidangan.
Kembali.
pihak lawan.
Peninjauan Kembali.
Kasasi.
berlaku.
5. Wakil Panitera :
Peninjauan Kembali.
masih berjalan.
40
kelengkapan persyaratannya.
Meja III.
Kembali.
Hukum.
Permohonan.
Gugatan.
persyaratannya.
III.
41
Peninjauan Kembali.
Hukum.
Peninjauan Kembali.
Kepaniteraan.
Gugatan.
dan tahunan.
pihak.
ATK sesuai dengan anggaran yang tersedia dalam DIPA setiap awal
tahun anggaran.
Kepegawaian.
lain.
i. Membuat laporan model A.1 s/d A.7, KP.4, SPPD, SPMT dan SPMJ.
keuangan.
DIPA.
berlaku.
selesai diminutasi.
45
berikut:
3. Musrifa, S.H.I
4. Muh.AminT,S.Ag.S.H.
1. Aiman.
2. Basir.
3. Aksaro Tunru.
(lima) orang:
1. Rakhmatullah. S.Pd.I
2. M. Amir.
3. Armiyanti Amir.
4. Kamal, S.H.
5. Ulfiani, S.Pd.I
BAB V
diluar Jawa dan Madura, melalui peraturan pemerintah inilah, pengadilan agama
bantaeng merupakan salah satu dari sejumlah pengadilan agama yang secara resmi
dinyatakan berdiri. Pengadilan agama bantaeng, sejak secara resmi berdiri hingga
saat ini telah dipimpin oleh 11 (sebelas) orang ketua dan seorang pelaksana tugas.
Agama Bantaeng.
4747
48
adanya suatu kasus baik itu dari adanya perceraian, pembatalan perkawinan,
penetapan ahli waris, serta dari pendapatan lain-lain. Dalam melakukan suatu
sisa dari panjar tersebut lebih maka akan dikembalikan, dan jika sisa
panjar tidak diambil dari 6 (enam) bulan, maka akan disetor kekas
Negara.
Pada panjar biaya permohonan kasasi ini ada biaya permohonan kasasi
tingkat kasasi.
49
transportasi.
Pada biaya sita eksekusi ini berupa pencatatan sita, juru sita,
biaya-biaya lain.
Berikut fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penerimaan kas dari
adanya suatu kasus baik itu dari adanya perceraian, pembatalan perkawinan, serta
penetapan ahli waris pada Kantor Pengadilan Agama Bantaeng, sebagai berikut:
a. Fungsi Perkara
Dalam transaksi penerimaan kas itu melalui bagian perkara, fungsi ini
putusan, akta, buku daftar perkara, biaya perkara, titipan pihak ketiga,
b. Fungsi Umum
a. Rekapitulasi Perkara
terjadi.
51
b. Bukti Kwitansi
Dokumen ini dibuat oleh bagian kas sebagai bukti penyetoran kas ke
bank.
Laporan ini dibuat oleh Bagian Perkara. Hal ini dilakukan untuk
b. Jurnal Umum
jurnal, terutama jurnal umum. Hal ini digunakan oleh Bagian Perkara
pemohon.
banding.
perkara kasasi.
berikut:
53
Bagian Perkara:
- Membayar
- Penyetoran uang tunai
- Pencatatan
Gambar 1.5
Agama Bantaeng
Bagan alir Penerimaan Kas pada Kantor Pengadilan Agama Bantaeng, sebagai
berikut:
54
Melakukan
Pembayaran Pencatatan
3 membuat laporan
Data Pembayaran 2 penerimaan kas
1
Selesai
1 1
Gambar 1.6
Bantaeng
pengeluaran kas dengan cek dan sistem pengeluaran kas melalui dana kas kecil.
cek:
permintaan.
e. Setelah acc cek kemudian di cairkan oleh rekan atau pihak yang
prosedur dengan menggunakan dana kas kecil setelah cek di cairkan yaitu dengan
sistem imprest. Sistem pengeluaran kas dengan metode dana kas kecil merupakan
pengeluaran kas dengan uang tunai. Biasanya pengeluaran dana kas kecil
berikut:
tersebut.
memegang dana kas kecil untuk meminta uang ke bagian Keuangan untuk
Dokumen ini dibuat oleh pemegang dana kas kecil untuk meminta
bagian utang agar dibuatkan bukti kas keluar guna pengisian kembali dana
kas kecil.
pengeluaran kas dalam pembentukan dana kas kecil dan pengisian kembali dana
kas kecil.
57
a. Bagian Perkara
tahunan.
b. Bagian Umum
pencatatan dana kas kecil dalam jurnal pengeluaran dana kas kecil.
dan pengeluaran dana kas kecil sesui otoritas dari pejabat tertentu yang
dilakukan secara terpisah. Suatu transaksi dari awal hingga akhir tidal boleh
ditangani oleh satu fungsi atau satu orang saja. Harus dipisahkan antara fungsi
pemisahan tugas secara tegas dengan deskripsi tugas pokok dan fungsi yang jelas
58
dalam rangka menghindari terjadinya kolusi, kecurangan dan korupsi. Fungsi kas
B. Pembahasan
akuntansi menurut teori yang digunakan dalam penelitian ini, maka sistem
Agama Bantaeng ditentukan dengan model unit, yang disebut meja (1) satu,
meja (2) dua, dan meja (3) tiga yang masing-masing unit mempunyai tugas dan
Pelaksanaan tugas unit-unit ini dilakukan oleh Sub Kepaniteraan Perkara di bawah
Meja (1) satu, pada pokoknya meja (1) satu ini bertugas untuk:
verzet tegen verstek tidak didaftar sebagai perkara baru, tetapi derden
pemegang Kas.
Pemegang Kas (Kasir) adalah bagian dari meja pertama yang bertugas:
Meja (2) dua, pada pokoknya meja (2) dua ini bertugas untuk:
SKUM/surat gugatan/permohonan.
alasan PK.
berkas).
61
i. Register eksekusi.
akuntansi menurut teori yang digunakan dalam penelitian ini, maka sistem
sistem pengeluaran kas. Adapun sistem dan prosedur pencatatan, sebagai berikut:
yang berwenang. Hal ini sesuai dengan indikator yang digunakan pengeluaran kas
tanda tangan persetujuan. Untuk pengeluaran uang kas dari bank, otorisasi
dilakukan oleh Kuasa Pengguna Anggaran. Hal ini sesuai dengan Peraturan
wewenang pada pejabat lain atau Pejabat Pembuat Komitmen, sehingga sewaktu-
waktu KPA tidak berada di tempat seluruh transaksi pengeluaran kas, pembukaan
pembukaan dan penutupan rekening yang terjadi telah sesuai dengan indikator
otorisasi sepenuhnya dilaksanakan oleh Kuasa Pengguna Anggaran dan tidak ada
ada pejabat lain yang bersertifikasi Pengadaan Barang dan Jasa sehingga sewaktu-
waktu KPA tidak berada di tempat seluruh transaksi pengeluaran kas, pembukaan
Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi kas cukup memadai dan
menunjukkan adanya tanggung jawab. Hal ini dapat dilihat dari format dokumen
menerima pembayaran.
d. Pengeluaran kas didasarkan atas anggaran kas yang telah ditetapkan dalam
DIPA.
dibuat SPM sesuai klasifikasi anggaran. Hal ini kemudian diperiksa kembali oleh
KPA dan Pejabat Penguji Tagihan. Setelah penerbitan SPM dari satuan kerja,
verifikasi atas pembebanan anggaran juga dilakukan oleh KPPN sehingga untuk
pembebanan anggaran yang telah melebihi PAGU DIPA tidak akan diterbitkan
SP2D-nya oleh KPPN. Dengan demikian, praktek yang terjadi telah sesuai
Pengendali Dokumen Pencairan yaitu buku pengendali SPM dan SP2D. Hal ini
lainnya) harus didasarkan pada bukti kas keluar yang telah mendapat
Indikator ini telah sesuai dengan praktek yang terjadi dimana semua
pencatatan dan pengeluaran kas pada BKU dan Buku Pembantu Lainnya dicatat
Pesediaan, dan BAR untuk transaksi pengajuan UP dan untuk transaksi GUP,
SP2D disertai dengan dokumen-dokumen berupa SPM, SPP, SPTB, BAR dan
nota/kwitansi pengeluaran.
periodik.
belanja dan neraca yang dibuat oleh satuan kerja dengan yang dibuat oleh Kuasa
kerja bulan berjalan atas transaksi yang dilakukan bulan sebelumnya. Hal ini
ditetapkan.
66
Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran setiap awal bulan sesuai dengan Peraturan
dengan KPPN telah sesuai. Kesesuaian transaksi antara satuan kerja dan KPPN
3 (tiga) bulan bersama dengan Kepala Sub Bagian Keuangan selaku pejabat yang
ditunjuk KPA. Hal ini menunjukkan bahwa penyusunan Laporan Keuangan telah
yang diajukan mengenai sistem penerimaan dan pengeluaran kas pada Kantor
yang diterapkan pada Kantor Pengadilan Agama Bantaeng sudah memadai dan
efektif sehingga dapat mengoptimal tingkat penerimaan dan pengeluaran kas serta
A. Kesimpulan
pada Kantor Pengadilan Agama Bantaeng secara umum telah sesuai dengan
konsep sistem penerimaan dan pengeluaran kas serta prosedur berdasarkan sistem
informasi akuntansi.
B. Saran
pikiran berupa saran sebagai bahan masukan bagi pihak yang berkepentingan
KPA yang dalam hal ini merangkap sebagai PPK jika sewaktu-waktu KPA
setiap 3 (tiga) bulan dianggap kurang efektif dan sebaiknya dilakukan setiap
67
DAFTAR PUSTAKA
Catatan:
Biaya pemeriksaan setempat, sita jaminan, sita eksekusi dan eksekusi tersebut tiap
1 (satu) lokasi.
Lampiran II:
Catatan:
Biaya pemeriksaan setempat, sita jaminan, sita eksekusi dan eksekusi tersebut tiap
1 (satu) lokasi.
Lampiran III:
DOKUMENTASI WAWANCARA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS
anak dari Bapak H. Dora dan ibu Nuri. Penulis adalah anak ke
lulus tahun 2006, SMP Negri 3 Bissappu lulus tahun 2009, SMK Negeri 1
Penulis
Agustus, 2016