19095-Article Text-47377-54333-10-20220206 PDF
19095-Article Text-47377-54333-10-20220206 PDF
19095-Article Text-47377-54333-10-20220206 PDF
Abstrak
Desa Rindu Hati merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Taba Penanjung,
Kabupaten Bengkulu Tengah. Desa ini fokus mengembangkan pembangunan pada sektor wisata
yang ada di Bengkulu Tengah. Hal ini dikarenakan di desa ini terdapat berbagai objek wisata
yang indah dan menarik yang dapat menjadi daya jual desa kepada masyarakat lokal maupun
mancanegara. Potensi tersebut harus lebih diekspos ke publik agar meningkatkan pendapatan
daerah setempat. Dari permasalah yang sedang dihadapi saat ini, kami berencana membuat
sebuah website sebagai media promosi dan pemesanan objek wisata yang ada di Desa Rindu
Hati. Website ini diharapkan dapat menjadi sebuah solusi dalam promosi objek wisata agar lebih
dikenal baik dari wisatawan lokal maupun mancanegara.
1. PENDAHULUAN
Desa Rindu Hati adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Taba Penanjung,
Kabupaten Bengkulu Tengah. Desa ini berbatasan dengan Desa Tanjung Heran di sebelah utara,
berbatasan dengan Kabupaten Kepahyang di sebelah timur, Kabupaten Seluma di sebelah selatan
dan berbatasan dengan Desa Taba Teret di sebelah barat (Osira, dkk, 2019). Desa ini dicanangkan
akan menjadi desa wisata bersama dengan 14 desa lainnya yang ada di Kabupaten Bengkulu
Tengah (LINTAS NUSANTARA.ID, 2021). Menurut Kadis Pariwisata Kabupaten Bengkulu
Tengah, penetapan ini diharapkan akan mampu berkontribusi dalam menyumbang pendapatan
daerah.
Potensi wisata yang ada di Desa Rindu Hati sangat besar. Berdasarkan hasil Focus Group
Discussion, di Desa Rindu Hati pada tanggal 18 Februari 2020 terdapat beberapa potensi wisata,
diantaranya adalah Kolam Renang, Danau Cik Putri, Bukit Indu, Batu Jung, Air Terjun, Kolam
Air Deras, Wahana Bebek, Air Bersih, Perkebunan, Wisata Religi, Glamping, Makam Leluhur,
Camping Ground, Rock Climbing, Tubing, Tarian Adat, Club Motor Cross dan Persawahan Padi
Besar. Potensi yang sangat besar ini menjadi sia-sia jika tidak didukung promosi atau pemasaran
(marketing) yang efektif.
Dalam mengembangkan potensi pariwisata ada berbagai alternatif cara yang dapat
dilakukan seperti pembenahan dan renovasi kawasan wisata, menciptakan daerah tujuan wisata,
melakukan promosi melalui media atau brosur-brosur, dan masih banyak lagi. Namun demikian,
upaya tersebut belum cukup untuk menjawab tantangan dunia pariwisata kedepan. Oleh karena
itu, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi melalui E-Tourism merupakan solusi
pengembangan potensi wisata di era industri 4.0. E-Tourism adalah platform digital yang
menghubungkan seluruh stakeholder pariwisata, mengintegrasikan seluruh kegiatan pariwisata
serta memberikan kemudahan bagi seluruh wisatawan atau calon wisatawan menjelajahi pesona
Indonesia melalui teknologi digital, kapan pun dan di mana pun. Kementerian Pariwisata sendiri
telah memiliki satu program strategis yang berhubungan dengan E-Tourism yaitu Go-Digital.
Program strategis ini merupakan salah satu upaya memenangkan pasar di era industri 4.0 demi
mencapai target 20 juta wisatawan mancanegara di tahun 2019. Tourism 4.0 akan menyasar target
generasi milenial yang saat ini mencapai 50 persen dari keseluruhan wisatawan inbound ke
23
Abdi Reksa, Volume 3 Nomor 1, Januari 2022, p-ISSN 2745-7583, e-ISSN 2745-7575
www.ejournal.unib.ac.id/index.php/abdireksa
Indonesia. Program Go–digital mendorong digitalisasi atau go digital bagi para pelaku pariwisata
melalui gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) (RI, 2021)
Pemanfaatan Digital Marketing merupakan salah satu strategi promosi yang diusung dalam
program Go-digital. Digital marketing (DM) adalah suatu kegiatan pemasaran atau promosi
sebuah produk menggunakan media digital atau internet (Daj dan Chirca, 2009). Beberapa jenis
DM diantaranya adalah website, search engine marketing, social media marketing, online
advertising, email marketing, video marketing. Berdasarkan tinjauan lapangan dan FGD yang
telah dilakukan, penerapan digital marketing sebagai strategi promosi wisata Desa Rindu Hati
sangat minim. Minimnya penerapan digital marketing pariwisata rindu hati dapat dilihat dari hasil
pencarian menggunakan mesin pencari google. Pada gambar 1 dapat dilihat, berdasarkan hasil
pencarian menggunakan kata kunci “wisata Bengkulu” tidak tertera informasi mengenai objek
wisata Desa Rindu Hati.
24
Abdi Reksa, Volume 3 Nomor 1, Januari 2022, p-ISSN 2745-7583, e-ISSN 2745-7575
www.ejournal.unib.ac.id/index.php/abdireksa
Pencarian informasi dengan kata kunci “Desa Rindu Hati” hanya hanya menghasilkan
artikel media yang pendek, sehingga informasi mengenai wisata Desa Rindu hati sangatlah
sedikit, sedangkan informasi merupakan faktor penting pendukung pariwisata, dikarenakan
informasi yang mudah diakses, update, akurat dan relevan merupakan faktor penentu utama
kunjungan wisatawan (Hojeghan dan Esfangareh, 2011).
Minimnya penerapan Digital Marketing untuk promosi wisata Desa Rindu Hati disebabkan
oleh adanya kesenjangan digital di Desa itu sendiri. Berdasarkan tinjauan lapangan, kesenjangan
digital di Desa rindu hati terjadi bukan hanya karena masalah infrastruktur tetapi juga karena
kurangnya kemampuan dan pengetahuan masyarakat pengelola tempat wisata mengenai
pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai alat bantu promosi, sehingga
selama ini promosi (marketing) hanya dilakukan menggunakan strategi Word of Mouth (WoM)
atau dari mulut ke mulut, dalam artian informasi disebarkan berdasarkan pengalaman orang yang
pernah berkunjung ke desa tersebut.
Berdasarkan tinjauan lapangan, FGD dan survey online, Tim kami mengusulkan
pengabdian “Pembinaan Pemanfaatan Dan Pengelolaan Website Tourism Dan Digital
Marketing Sebagai Media Promosi Potensi Wisata Desa Rindu Hati”. Topik kegiatan ini
diambil karena dalam era Tourism 4.0, tradisional WoM menjadi kurang efektif dan efisien dalam
penyebaran informasi mengenai objek wisata (Ishida, dkk, 2016). Menurut penelitian lain,
Pemanfaatan Social Media–Ads nantinya berfungsi bukan hanya untuk promosi melalui sosial
media tetapi juga sebagai backlinks untuk meningkatkan visitor traffic ke website yang akan
dikembangkan. Peningkatan traffic visitor ke website membuat website tersebut dapat terindeks
oleh google dan muncul dalam hasil pencarian berdasarkan kata kunci yang berkaitan dengan
pariwisata Bengkulu. Kemunculan informasi pariwisata Desa Rindu Hati di internet melalui
Digital Marketing (website tourism dan Social Media) diharapkan dapat meningkatkan jumlah
wisatawan yang akan berkunjung.
2. METODE PENGABDIAN
Pelaksanaan pengabdian diusulkan adalah Pengembangan Website Tourism dan
pemanfaatan social media ads sebagai Media Promosi Wisata Desa Rindu Hati untuk mengekspos
menyajikan informasi lengkap potensi wisata di Desa Rindu Hati di Internet. Untuk mencapai
tujuan dan menyelesaikan masalah yang telah dirumuskan, ada tiga tahapan utama yang akan
dilakukan yaitu pengembangan website, pemasangan social media-ads dan Optimisasi mesin
pencari (Search engine optimization).
a. Pengembangan Website
Untuk mengembangkan sebuah website tim pengusul akan mengadaptasi metode
waterfall. Metode waterfall merupakan salah satu metode pengembangan sistem yang
sering digunakan dalam pengembangan website. Tahapan-tahapannya juga mudah
diterapkan untuk pembuatan sistem yang tidak terlalu besar dan kompleks. Metode
waterfall yang digambarkan pada diagram 1 terdiri terdiri dari 5 tahapan utama yaitu:
analisis kebutuhan, desain sistem, penulisan kode program, pengujian program, dan
penerapan program serta evaluasi.
25
Abdi Reksa, Volume 3 Nomor 1, Januari 2022, p-ISSN 2745-7583, e-ISSN 2745-7575
www.ejournal.unib.ac.id/index.php/abdireksa
analisis Mitra
kebutuhan Tim Unib
Wisatawan dan calon wisatawan
Implementasi
(penulisan program) Tim Unib
Integrasi dan
Tim Unib
pengujian Website
Operasi dan
Tim Unib
perawatan + Mitra
pelatihan
1. Analisis kebutuhan
Pada tahap ini tim melakukan analisis kebutuhan dan membuat perencanaan awal
mengenai kegiatan apa saja yang akan dilakukan beserta waktu yang dibutuhkan untuk
masing-masing kegiatan. Analisis kebutuhan dilakukan dengan mempelajari proses bisnis
berbagai tujuan wisata di Desa Rindu Hati. Pihak yang terlibat dalam tahap ini adalah
Tim Unib, Mitra dan wisatawan/calon wisatawan. Sebagai bahan pendukung proses
analisis kebutuhan, tim akan mencari atau mengumpulkan data yang diperlukan dalam
penelitian ini, penulis menggunakan 2 (dua) cara, yaitu:
a. Pengamatan (observation)
Pengamatan dilakukan dengan tujuan untuk melihat secara langsung mengenai
proses bisnis yang ada di Kawasan wisata yang ada di Desa Rindu Hati.
b. Wawancara (Interview)
Untuk mendukung hasil informasi yang didapat dari proses pengamatan di saat
pelayanan pengunjung, pengumpulan data dalam bentuk interview juga di lakukan
dengan mitra terkait, wistawan yang sedang berkunjung dan calon wisatawan
(masyarakat luas). Hal ini dilakukan agar penulis mengetahui permasalahan yang ada dari
berbagai perspektif sehingga bisa didapatkan data yang akurat serta relevan agar dapat
menghasilkan suatu rancangan website yang sesuai dengan kebutuhan.
Setelah semua kebutuhan didefinisikan (fungsional dan non fungsional) langkah
selanjutnya adalah Pada tahap ini dibuat pemodelan kebutuhan website dengan
menggunakan Use Case, Activity Diagram dan Class Diagram.
2. Perancangan
Sistem Proses ini dilakukan untuk memodelkan hasil analisis kebutuhan sistem.
Pemodelan yang dilakukan diantaranya pemodelan detail (algoritme) prosedural
menggunakan UML (Unified Modeling Language), pemodelan database dan perancangan
antarmuka sistem. Rancangan tampilan antarmuka sistem dibagi menjadi tiga : antarmuka
untuk layar utama, antarmuka untuk pengambilan tiket, dan antarmuka untuk petugas.
3. Implementasi
Pada tahap ini, semua desain pada tahap perancangan direalisasikan ke dalam
serangkaian program atau unit program. Website akan diimplementasikan menggunakan
framework Laravel. Laravel adalah salah satu framework teratas yang sering digunakan
26
Abdi Reksa, Volume 3 Nomor 1, Januari 2022, p-ISSN 2745-7583, e-ISSN 2745-7575
www.ejournal.unib.ac.id/index.php/abdireksa
dalam pembuatan web komersil (Erinton, dkk, 2017). Framework ini memungkinkan
pengembang untuk membuat website dengan keamanan yang tinggi dengan lama waktu
pembuatan yang cukup singkat. Tahap implementasi dibagi menjadi tiga, yaitu
implementasi halaman landing untuk melihat informasi objek wisata yang ada di Desa
Rindu Hati, implementasi fitur pemesanan fasilitas objek wisata, dan implementasi fitur
e-commerce untuk transaksi booking ojek/fasilitas. Gambar 3a-d menampilkan ilustrasi
website tourism yang akan dihasilkan pada tahap ini.
5. Operasi, Pelatihan
Setelah sistem berhasil dibangun, tahap terakhir yang akan dilaksanakan adalah
pelatihan penggunaan website untuk pengelola yang nantinya akan bertanggung jawab
atau ditugaskan oleh mitra terkait untuk mengoperasikan, merawat dan memperbarui
informasi yang dipublikasi via website.
Menentukan Menentukan
Tujuan Iklan Target Iklan Membuat
Facebook / Konten Iklan
instagram
Mengatur
Menentukan
Halaman Jadwal Pengujian
Tujuan Kemunculan Iklan
Iklan
Gambar 5. Diagram Alur Metode Pemasangan Iklan pada Sosial Media
27
Abdi Reksa, Volume 3 Nomor 1, Januari 2022, p-ISSN 2745-7583, e-ISSN 2745-7575
www.ejournal.unib.ac.id/index.php/abdireksa
28
Abdi Reksa, Volume 3 Nomor 1, Januari 2022, p-ISSN 2745-7583, e-ISSN 2745-7575
www.ejournal.unib.ac.id/index.php/abdireksa
Mengajukan
Crawlability Audit dan
Pencarian kata Link Dari
Checking Implementasi On
Kunci Website Lain
Process Page SEO
(Backlink)
1. Crawlability Checking
Pada langkah pertama akan dipasang 12 item teknis SEO yang harus diterapkan
dalam website agar website Desa Rindu Hati dapat dirayapi oleh Google dengan baik,
item teknis yang akan di terapkan adalah: Robots.txt, SSL HTTPS, Redirection,
Canonicalization, Sitemap, Hreflang, Taxonomy, Mobile friendly, Schema markup
Webpage speed, Search console, Google analytic code. Alat bantu ini tidak hanya
diterapkan pada website, namun harus diatur sesuai dengan kaidah SEO. Hal ini masih
sangat efektif untuk diterapkan pada sebuah website dan menjadi cara agar website
terindex Google.
29
Abdi Reksa, Volume 3 Nomor 1, Januari 2022, p-ISSN 2745-7583, e-ISSN 2745-7575
www.ejournal.unib.ac.id/index.php/abdireksa
Super admin berfungsi untuk mengatur data admin, blog, kategori blog, objek wisata
dan video youtube yang akan ditampilkan. Admin berfungsi untuk mengatur data blog dan
kategori blog saja. Blog yang dibuat oleh admin harus disetujui oleh Super admin terlebih
dahulu untuk dapat tampil pada website. Sedangkan pengunjung tidak dapat mengatur
apapun. Pengunjung hanya dapat melihat data yang telah dimasukan oleh super admin dan
admin.
30
Abdi Reksa, Volume 3 Nomor 1, Januari 2022, p-ISSN 2745-7583, e-ISSN 2745-7575
www.ejournal.unib.ac.id/index.php/abdireksa
31
Abdi Reksa, Volume 3 Nomor 1, Januari 2022, p-ISSN 2745-7583, e-ISSN 2745-7575
www.ejournal.unib.ac.id/index.php/abdireksa
b. Digital Marketing
Spesifikasi dan Hasil Ads:
a. Spesifikasi
Spesifikasi dari pemasangan iklan yang telah dilakukan adalah:
1. Tujuan
Tujuan dari iklan ini adalah mendapatkan orang untuk menyukai laman anda.
2. Detail target
Rentang usia mulai dari usia 15-40 tahun. Jenis kelamin semua gender. Lokasi
Desa Rindu Hati Kecamatan Taba Penanjung, Bengkulu Tengah hingga radius 80
km. Durasi pemasangan iklan selama 5 hari dengan biaya perhari nya yaitu 17,000
rupiah.
b. Hasil
Pengguna yang menyukai halaman ini adalah 208 orang. Pengguna yang
dijangkau sebanyak 6,301 orang, dengan impresi sebanyak 11,409 orang. Biaya
perhasil 393 rupiah per suka halaman. Jumlah yang dibelanjakan sekitar 96% dari
total yaitu 81,707 rupiah.
c. Kegiatan
Kegiatan dilakukan pada tanggal 13 Oktober 2021 bertempat di desa Rindu Hati,
kecamatan Taba Penanjung, kabupaten Bengkulu Tengah. Kegiatan dilakukan pada jam
11.00 wib – 14.00 wib. Kegiatan berupa sosialisasi penggunaan website dan fb ads untuk
promosi wisata. Kegiatan dapat dilihat pada gambar 10-12.
32
Abdi Reksa, Volume 3 Nomor 1, Januari 2022, p-ISSN 2745-7583, e-ISSN 2745-7575
www.ejournal.unib.ac.id/index.php/abdireksa
33
Abdi Reksa, Volume 3 Nomor 1, Januari 2022, p-ISSN 2745-7583, e-ISSN 2745-7575
www.ejournal.unib.ac.id/index.php/abdireksa
d. Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui efektifitas sebuah sistem. Dalam pengabdian
ini, penulis mengevaluasi kepuasan pengguna sistem dalam hal ini pengelola desa wisata
rindu hati, dan kepuasan pengunjung.
4. KESIMPULAN
Telah dilakukan pelatihan bagi admin pengelola sosial media desa rindu hati dengan
memanfaatkan website yang telah dibuat dan fb ads sebagai tools untuk promosi wisata berbasis
sosial media. Website dan fb ads dapat menjadi alat sebagai promosi wisata secara digital dengan
efektif dibandingkan dengan iklan melalui media massa konvensional. Website yang dibangun
sudah terindeks oleh google dan berada di page pertama untuk kata kunci “desa rindu hati” dan
“desa wisata rindu hati”. Fb ads menjadi tools yang bagus digunakan untuk promosi secara
digital. Harga iklan dapat dialokasikan berkisar 15,000-20,000 perhari. Semakin banyak biaya
dan jangkauan yang dialokasikan, maka hasilnya akan semakin bagus.
5. SARAN
Pemberian website dan pengajaran digital marketing melalui sosial media kepada
pengelola desa rindu hati diharapkan dapat menjadi media promosi wisata yang tepat bagi desa
rindu hati. Penambahan fitur e-commerce dapat menjadi saran untuk kedepannya agar mencapai
lebih banyak pengunjung.
34
Abdi Reksa, Volume 3 Nomor 1, Januari 2022, p-ISSN 2745-7583, e-ISSN 2745-7575
www.ejournal.unib.ac.id/index.php/abdireksa
DAFTAR PUSTAKA
Alexa. (2011). Competitive Analysis, Marketing Mix, and Website Traffic (no date). Available at:
https://www.alexa.com/siteinfo (Accessed: 10 April 2021).
Cox, C. and Wray, M. (2011). Best Practice Marketing for Regional Tourism Destinations,
Journal of Travel & Tourism Marketing, 28(5), pp. 524–540. doi:
10.1080/10548408.2011.588112
Daj, A. and Chirca, A. (2009). Series V: Economic Sciences The Adoption Of Digital Marketing
In Financial Services Under Crisis.
Digital Marketing untuk Promosi Pariwisata Indonesia – Bentuk usaha mempromosikan dan
memasarkan sebuah daerah/daya tarik wisata dengan menggunakan media digital. (2018).
Available at: http://digitalmarketingpariwisata.com/web/. (Accessed: 11 April 2021).
Erinton, R., Negara, R. M. and Sanjoyo, D. D. (2017). Analisis Performasi Framework
Codeigniter Dan Laravel Menggunakan Web Server Apache. e-Proceeding of Engineering,
4(3), pp. 3565–3572.
Facebook and Instagram Advertising for Travel: Key Trends Revealed. (2019). Sojern. 26 March.
Available at: https://www.sojern.com/blog/facebook-instagram-travel-advertising-report-
2019/ (Accessed: 11 April 2021).
Google Search Console (no date). Available at: https://search.google.com/search-console/about
(Accessed: 10 April 2021).
Ishida, K., Slevitch, L. and Siamionava, K. (2016). The Effects of Traditional and Electronic
Word-of-Mouth on Destination Image: A Case of Vacation Tourists Visiting Branson,
Missouri. Administrative Sciences, 6(4), pp. 1–17.
Osira, Y., Sivia, E. and Widiono, S. (2019). Pengemasan Produk Unggulan Capacity Building
For Community Of Rindu Hati Village In. Dharma Raflesia Unib, 17(1), pp. 7–13.
The Annual CMO Spend Survey Research (no date) Gartner. Available at:
https://www.gartner.com/en/marketing/research/annual-cmo-spend-survey-research
(Accessed: 10 April 2021).
‘The Best Time to Post on Instagram in 2019. (2019). AdEspresso, 6 May. Available at:
https://adespresso.com/blog/best-times-to-post-on-instagram/ (Accessed: 8 April 2021).
The Ultimate List of Travel Statistics for 2019 & 2020 (2019). Available at:
https://crowdriff.com/resources/blog/travel-statistics (Accessed: 9 April 2021).
Warmayana, I. G. A. (2018). Pemanfaatan Digital Marketing dalam Promosi Pariwisata pada Era
Industri 4.0. Pariwisata Budaya: Jurnal Ilmiah Agama Dan Budaya, 3, p. 81. doi:
10.25078/pba.v3i2.649.
Yoeti, O. A. (2015). Pengantar ilmu pariwisata. Angkasa. Available at:
https://openlibrary.telkomuniversity.ac.id/pustaka/102974/pengantar-ilmu-
pariwisata.html (Accessed: 11 April 2021).
35