Makalah K.Kependudukan
Makalah K.Kependudukan
Makalah K.Kependudukan
OLEH :
NIM : 2003010275
KELAS : VI A
TAHUN 2023
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada
saya untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengembangan Pariwisata Dalam Perspektif
Kependudukan Di Kabupaten Ende” dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas kebijakan kependudukan. Selain itu, saya juga
berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang pentingnya
mengetahui “Pengembangan Pariwisata Dalam Perspektif Kependudukan Di Kabupaten
Ende”
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapa selaku dosen bidang studi Kebijkan
Kependudukan. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait
bidang yang saya tekuni. saya juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah
membantu proses penyusunan makalah ini.
Saya menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan akan saya terima demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
JUDUL……………………………………………………………………………………….……
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………….....
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN……………………………………………………………………….………..
BAB II
PEMBAHASAN………………………………………………………………………………..…
BAB III
PENUTUP……………………………………………………………………………………….
3.1 Kesimpulan………………………………….………………………………………...
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
Kabupaten Ende merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur dan
memiliki sumber daya alam seperti kelapa, kemiri, kakao, kopi, cengkeh, kapuk, vanili dan
pala. Memperkuat pengembangan sektor pariwisata adalah tugas yang mendesak. Ada
banyak aspek kehidupan yang secara otomatis terangkat. Seiring kemajuan dan
politik menjadi lebih aktif, kelompok sosial yang ada memeperkuat masyarakat, dan
4
Memperkuat pengembangan sektor pariwisata adalah tugas yang mendesak. Ada
banyak aspek kehidupan yang secara otomatis terangkat. Seiring kemajuan dan
perkembangan sektor pariwisata, ekonomi kota secara otomatis tumbuh, dinamika politik
menjadi lebih aktif, komunitas sosial juga diperkuat oleh kelompok sosial yang ada, dan
budaya yang berkembang di masyarakat semakin terpelihara. akan menjadi Selain itu,
pariwisata. Menurut Kusworo dan Damanik (2002:106), ''... Ini benar-benar titik awal bagi
industri pariwisata, sehingga ada kebutuhan mendesak untuk strategi yang tepat, masalah
tercapai melalui keterampilan dan keahlian manajer. Tokoh masyarakat adalah pemain
kunci dalam pembangunan desa dan memainkan peran kunci dalam memobilisasi
merupakan fenomena terkini yang menarik perhatian seluruh pemangku kepentingan, baik
masyarakat, pemerintah, dunia usaha dan perguruan tinggi. Di Indonesia, pariwisata adalah
salah satu sektor utama dan faktor kunci dalam meningkatkan pendapatan ekspor
5
konservasi sumber daya alam merupakan kontribusi yang besar dan dapat menjadi daya
dan investasi destinasi serta masyarakat sendiri merasa bertanggung jawab untuk menjaga
potensi sumber daya alamnya. Masyarakat sebagai faktor kunci pengembangan pariwisata
mengembangkan potensi lokal yang berasal dari asal alam, sosial budaya atau ekonomi
masyarakat. Keterlibatan masyarakat dalam konservasi sumber daya alam dan budaya
milik masyarakat merupakan kontribusi yang signifikan dan dapat menjadi daya tarik
wisata. Namun, di balik tujuan positif pengembangan pariwisata oleh para pemimpin dan
mengelola bisnis baru. Cara mereka mengelola dan menggunakan sumber daya budaya dan
alam untuk mempromosikan kesejahteraan adalah studi yang menarik. Tidak jarang
pengelolaan desa liburan gagal karena kurangnya koordinasi dan keterlibatan masyarakat
dalam operasional bisnis. Tidak dapat dikesampingkan bahwa komitmen masih tidak
konsisten. Isu-isu terkait pengembangan pariwisata desa ini antara lain minimnya potensi
tenaga dan pengetahuan di sektor pariwisata Desa Wisata Detu Soco Barat, yang tentu saja
Yang tersisa adalah komitmen masyarakat yang masih belum tuntas terhadap
pengembangan usaha, baik dalam upaya mencapai tujuan bersama maupun dalam
koordinasi antar warga. Isu-isu terkait pengembangan pariwisata desa ini antara lain
minimnya potensi tenaga dan pengetahuan di sektor pariwisata Desa Wisata Detu Soco
6
pengetahuan pariwisata, dan beberapa orang hanya dapat bekerja di sektor informal seperti
perdagangan dan kegiatan informal lainnya. Pengembangan pariwisata oleh tokoh adat dan
anggota masyarakat memiliki keterampilan dan pengetahuan khusus yang terbatas untuk
menjalankan bisnis baru. Cara mereka mengelola dan menggunakan sumber daya budaya
dan alam untuk mempromosikan kesejahteraan adalah studi yang menarik. Tidak jarang
pengelolaan desa liburan gagal karena kurangnya koordinasi dan keterlibatan masyarakat
dalam operasional bisnis. Tidak dapat dikesampingkan bahwa komitmen masih tidak
konsisten. Isu-isu terkait pengembangan pariwisata di desa ini antara lain kurangnya
potensi tenaga dan pengetahuan di sektor pariwisata Desa Wisata Detu Soco Barat, yang
pariwisata, dan beberapa orang hanya dapat bekerja di sektor informal seperti perdagangan
7
BAB II
PEMBAHASAN
8
ekonomi, sosial, maupun budaya. Dari segi ekonomi, perkembangan pariwisata di
Kabupaten Ende memberikan dampak positif pada perekonomian masyarakat setempat.
Terdapat peningkatan dalam pembangunan infrastruktur pariwisata seperti hotel, restoran,
pusat perbelanjaan, serta pembangunan objek wisata baru yang dapat meningkatkan
pendapatan dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat setempat. Selain itu, pariwisata
juga dapat mendorong pengembangan usaha mikro dan kecil di daerah tersebut. Namun,
dari segi sosial, perkembangan pariwisata juga memiliki dampak negatif, terutama dalam
hal kerusuhan sosial. Peningkatan jumlah wisatawan dapat menyebabkan
ketidakseimbangan dalam distribusi kekayaan dan sumber daya, serta meningkatkan
persaingan antarpenduduk dan konflik antarbudaya. Oleh karena itu, pemerintah dan
pengelola pariwisata perlu memperhatikan kepentingan masyarakat setempat dan
mengambil langkah-langkah yang dapat mengurangi dampak negatif tersebut.
Dari segi budaya, perkembangan pariwisata juga dapat memengaruhi kebudayaan
masyarakat setempat. Peningkatan jumlah wisatawan dapat membawa pengaruh baru dari
luar daerah, sehingga nilai-nilai budaya lokal dapat hilang atau berubah. Oleh karena itu,
perlu adanya upaya untuk menjaga dan melestarikan nilai-nilai budaya yang ada di
Kabupaten Ende. Perkembangan pariwisata di Kabupaten Ende juga perlu memperhatikan
partisipasi dan keterlibatan masyarakat setempat dalam pengambilan keputusan dan
pelaksanaan proyek pariwisata. Partisipasi masyarakat akan meningkatkan pengelolaan
pariwisata yang berkelanjutan dan menjaga kepentingan masyarakat setempat.
Perkembangan pariwisata di Kabupaten Ende dalam perspektif kependudukan
mengalami peningkatan yang cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu
faktor yang mempengaruhi perkembangan pariwisata di Kabupaten Ende adalah
keberhasilan dalam meningkatkan aksesibilitas dan infrastruktur pariwisata, termasuk
pembangunan jalan dan pengembangan bandara. Selain itu, Kabupaten Ende memiliki
potensi pariwisata yang cukup besar, antara lain keindahan alam, keanekaragaman budaya,
serta peninggalan sejarah dan arkeologi. Beberapa objek wisata yang cukup populer di
Kabupaten Ende antara lain Gunung Kelimutu, Desa Wologai, dan Pantai Nangapanda.
Peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Ende juga menjadi
salah satu indikator positif dalam perkembangan pariwisata di daerah ini. Pada tahun 2019,
9
jumlah kunjungan wisatawan ke Kabupaten Ende mencapai sekitar 161.000 orang,
meningkat sekitar 25% dibandingkan tahun sebelumnya.
Tabel 2.1
jumlah wisatawan dalam beberapa tahun terakhir
10
pada kualitas hidup masyarakat setempat dan dapat menimbulkan konflik antara wisatawan
dan masyarakat setempat. Selain itu, pengembangan pariwisata juga dapat mengakibatkan
hilangnya nilai-nilai budaya dan tradisi masyarakat setempat jika tidak dilakukan secara
hati-hati. Pemerintah dan pengelola pariwisata perlu memperhatikan aspek keberlanjutan
dalam pengembangan pariwisata dan melibatkan masyarakat setempat dalam pengambilan
keputusan.
Namun, ada juga beberapa perkembangan pariwisata di Kabupaten Ende juga
menghadapi beberapa tantangan dari perspektif kependudukan. Beberapa tantangan
tersebut antara lain:
11
e. Terbatasnya sumber daya manusia yang memiliki keterampilan dalam bidang
pariwisata. Dalam pengembangan pariwisata yang berkelanjutan, diperlukan
keterampilan dan pengetahuan yang memadai dari masyarakat setempat untuk
mengelola pariwisata. Namun, tidak semua masyarakat setempat memiliki
keterampilan yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan yang terkait dengan
pariwisata. Oleh karena itu, perlu dilakukan pelatihan dan pengembangan sumber
daya manusia dalam bidang pariwisata.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam kesimpulannya, pengembangan pariwisata di Kabupaten Ende perlu
memperhatikan faktor kependudukan, termasuk dampak sosial, ekonomi, budaya, dan
lingkungan, partisipasi masyarakat, dan potensi konflik antara kepentingan pariwisata
dengan kepentingan masyarakat setempat. Dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut,
pengembangan pariwisata dapat dilakukan secara berkelanjutan dan memberikan manfaat
bagi masyarakat setempat serta mempromosikan pariwisata Kabupaten Ende secara lebih
baik.
DAFTAR PUSTAKA
https://endekab.bps.go.id/site/resultTab
Data Kependudukan Kemendikbut
13