ASKEB BBL Tugas Kelompok KMEE
ASKEB BBL Tugas Kelompok KMEE
ASKEB BBL Tugas Kelompok KMEE
Tentang :
Disusun Oleh :
Dosen Pembimbing :
FAKULTAS KESEHATAN
T.A 2023/2024
PEMBAHASAN
1. Definisi :
2
3. Penyebab terjadinya peningkatan emosional pada anak diantaranya yaitu :
a. Perangai Orang Tua,
Tidak menunjukkan kasih sayang dalam aspek social
emosional pada anak.seperti , tidak mendukung apa yang
diinginkan anak, tidak pernah memuji anak,dan selalu
mengekang anak dalam melakukan kegiatan social.
Tidak membangun rasa keperayaan
Seperti, selalu mengekang anak dalam kegiatan yang ingi
dilakukan, tidak mendengarkan pendapat anak, dan selalu
tidak memberikan kesempatan kepada anak untuk
mengeksoresikan diri.
Tidak membangun kemandirian anak
Seperti selalu memanjakan anak dalam segala hal.
Tidak mengenalkan anak dengan teman sebaya dan
lingkungan sekitar
Seperti melarang anak untuk bermain keluar rumah.
b. Stimulus
Kurang nya kegiatan yang dilakukan untuk meransang
perkembangan anak dengan melibatkan panca indra dan
motoriknya.
c. Pola Asuh Orang Tua Dalam Keluarga,
Tidak menerapkan hubungan orangtua sebagai pendidik
pertama dan utama, sebagai model, dan sebagai teman bagi
anak.
Tidak membangun komunikasi yang baik antara orang tua
dan anak
Tidak memberikan reward dan konsekuensi, penting bagi
orang tua untuk tidak salah dalam memberikan apresiasi
atau konsekuensi pada perilaku anak yang berhubungan
dengan kecerasan emosi.
3
d. Cinta,
Kurang memberikan perhatian terhadap anak
Kurang melihatkan rasa sayang terhadap anak
Tidak kepedulian terhadap emosional diri anak
e. Personalitas Social,
Kurang nya memperhatikan tindakan social anak terhadap
teman sebaya atau pun terhadap dunia luar
Tidak memperlihatkan contoh atau membangun rasa
simpati social pada anak terhadap dunia sekitar
f. Belas Kasih,
Seringnya memperlihatkan tindakan yang kasar terhadap
anak sehingga rasa belas kasih anak terhadap dunia sekitar
menjadi kurang emosional/ kurang berempati.
Tidak mendengarkan pendapat sehingga anak susah untuk
mengekspresikan dirinya.
g. Pendidikan Orang Tua
Rendahnya pengetahuan mental emosional anak
Tingginya kepercayaan orang tua terhadap adat istiadat
yang dipecaya
Lebih mempercayai dukun setempat daripada tenaga
kesehatan
4. Metode yang dilakukan KMME
Metode KMME dilakukan secara wawancara, face to face, atau
secara langsung terhadap anak maupun orang tuanya.
Wawancara ini dilakukan dengan cara KMME dengan 12
pertanyaan dengan jawaban “YA” atau “TIDAK”, instrument KMME
tersebut berdasarkan kementrian kesehatan republik Indonesia:
Tabel 1. Lembar Pertanyaan KMME
No Pertanyaan YA TIDAK
1. Apakah anak anda seringkali terlihat
marah tanpa
sebab yang jelas? (seperti banyak
menangis, mudah
tersinggung atau bereaksi berlebihan
terhadap hal-hal yang sudah biasa
dihadapinya)
2. Apakah anak anda tampak menghindar
dari teman teman atau anggota
keluarganya? (seperti ingin merasa
sendirian, menyendiri atau merasa sedih
sepanjang waktu, kehilangan minat
terhadpa hal-hal yang biasa sangat
dinikmati)
3. Apakah anak anda terlihat berperilaku
merusak dan menentang terhadap
lingkungan di sekitarnya? (seperti
melanggar peraturan yang ada, mencuri,
seringkali melakukan perbuatan yang
berbahaya bagi dirinya, atau menyiksa
binatang atau anak-anak lainnya) Dan
tampak tidak perduli dengan nasihat-
nasihat yang sudah diberikan kepadanya?
4. Apakah anak anda memperlihatkan
adanya perasaan ketakutan atau
kecemasan berlebihan yang tidak dapat
dijelaskan asalnya dan tidak sebanding
dengan anak lain seusianya?
5
5. Apakah anak anda mengalami
keterbatasan oleh karena adanya
konsentrasi yang buruk atau mudah
teralih perhatiannya, sehingga mengalami
penurunan dalam aktivitas sehari-hari atau
prestasi belajarnya?
6. Apakah anak anda menunjukkan perilaku
kebingungan sehingga mengalami
kesulitan dalam berkomunikasi dan
membuat keputusan?
7. Apakah anak anda menunjukkan adanya
perubahan pola tidur? (seperti sulit tidur
sepanjang waktu, terjaga sepanjang hari,
sering terbangun di waktu tidur malam
oleh karena mimpi buruk, mengigau)
8. Apakah anak anda mengalami perubahan
pola makan? (seperti kehilangan nafsu
makan, makan berlebihan atau tidak mau
makan sama sekali)
9. Apakah anak anda seringklai mengeluh
sakit kepala, sakit perut atau keluhan-
keluhan fisik lainnya?
10 Apakah anak anda seringkali mengeluh
putus asa atau berkeinginan untuk
mengakhiri hidupnya?
11. Apakah anak anda menunjukkan adanya
kemunduran perilaku atau kemampuan
yang sudah dimilikinya? (seperti
mengompol kembali, menghisap jempol,
atau tidak mau berpisah dengan
6
orangtua/pengasuhnya)
12. Apakah anak anda melakukan perbuatan
yang
berulang-ulang tanpa alasan yang jelas?
5. Interpretasi
Apabila jawaban “YA” hanya 1(satu) lakukan konseling kepada orang tua
menggunakan buku pedoman pola asuh yang mendukung perkembangan
anak
6. Apabila ada jawab “YA”, kemungkinan anak mengalami masalah mental
emosional
7. Intervensi
a. Lakukan evaluasi setelah 3 bulan, apabila tidak ada perubahan
rujuk ke rumah sakit yang memiliki fasilitas kesehatan jiwa atau
tumbuh kembang anak.
b. Apabila jawaban “YA” ditemukan 2 (dua) atau lebih, rujuk
kerumah sakit yang memiliki fasilitas kesehatan jiwa atau tumbuh
kembang anak. Rujukan harus disertai informasi mengenai jumlah
dan masalah mental emosional yang ditemukan (Anon., 2021).
7
Daftar Pustaka
Anon., 2021. repository poltekkes. [Online]
Available at:
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://repository.poltekkes
-tjk.ac.id/id/eprint/422/6/6.%2520BAB%2520II.pdf&ved=2ahUKEwjHsvOItID-
AhXI1TgGHXLnBwQ4FBAWegQIEhAB&usg=AOvVaw2DYsyZMzZjHabSUc7P4LSG
[Accessed senin 03 2023].