Bahan Ajar - Gizi&diet (2022)
Bahan Ajar - Gizi&diet (2022)
Bahan Ajar - Gizi&diet (2022)
Disusun Oleh :
Annisa Nuradhiani, SKM, M.Si
• Gizi seimbang untuk bumil harus memenuhi kebutuhan gizi untuk dirinya dan
tumbang janinnya
Mengonsumsi
aneka ragam
pangan
Membatasi
Membatasi a asupan
kafein
garam
Konsumsi air
putih lebih
banyak
Rekomendasi penambahan bb
selama kehamilan
1 Kebutuhan NUTRISI selama Kehamilan
Tujuan diet :
1. Mencapai dan
mempertahankan status gizi
dan tekanan dalam keadaan
darah normal
2. Mencegah atau mengurangi
retensi garam atau air
Diet preeklampsia
Syarat diet :
1. Energi dan semua zat gizi cukup
2. Penambahan energi tidak lebih dari 300kkal dari diet sebelum
hamil
3. Rendah garam
4. Protein tinggi (1,5-2 gr/kg BB)
5. Lemak sedang
6. Vitamin cukup, terutama vit c dan B6 sedikit lebih tinggi
7. Mineral cukup, terutama kalsium dan kalium
8. Cairan 2500 ml/hari. Bila oliguria cairan 500ml
Diet preeklampsia i
KEBUTUHAN
KARBOHIDRAT
Selama laktasi perlu sebanyak ± 45 g/hr
– 55 g/hr (AKG 2019),
untuk:
1. memenuhi kecukupan E sejumlah
volume (produksi) ASI yg dpt
mencegah ketonemia, dan
2. mempertahankan tingkat gula darah
agar normal
KEBUTUHAN NUTRISI IBU
MENYUSUI
KEBUTUHAN LEMAK
KEBUTUHAN PROTEIN
Dasar penyesuaian kebutuhan protein
untuk laktasi adalah:
1. Jml sekresi ASI (850 ml/hr) dan
2. Kandungan prot. ASI (1,2 g/100 ml)
→sekresi prot. ASI 10,2 g/hr ;
3. Efisiensi konversi dr intik prot.
mknan ibu ke prot. ASI 70%;
KEBUTUHAN NUTRISI IBU
MENYUSUI
KEBUTUHAN PROTEIN
1. Atas dasar tsb, saran FAO/WHO
→ angka kebutuhan protein : yi
17 g/hr;
2. Setelah 6 bulan laktasi, sekresi
ASI biasanya mengalami
penurunan ± menjadi 500 ml/hr
→ saran angka kebutuhan
protein →16 g/hr;
KEBUTUHAN NUTRISI IBU
MENYUSUI
KEBUTUHAN PROTEIN
Hasil studi tentang intik protein selama
laktasi:
1. Suplementasi protein pd ibu ↑ kan
secara nyata produk ASI namun
konsentrasi protein ASI tak berubah
2. Komposisi protein ASI tak
dipengaruhi intik protein ibu, krnnya
utk memenuhi kebutuhan protein
laktasi, diperoleh dr perombakan
jaringan tubuh ibu.
KEBUTUHAN NUTRISI IBU
MENYUSUI
KEBUTUHAN VITAMIN
Vitamin A
• Saat lahir, bayi mempunyai simpanan
vitamin A di hati; Setelah lahir, sumber
utama vit. A & karoten bayi adlh ASI;
• Peningkatan intik vit A ibu sebanyak
350 RE pd 6 bl pertama dan 6 bl kedua
usia bayi → dpt memproduksi ASI 49
mg/dl vit A, cukup untuk memenuhi
kebutuhan bayi.
KEBUTUHAN NUTRISI IBU
MENYUSUI
KEBUTUHAN VITAMIN
Vitamin C
• Konsentrasi vit C dlm ASI
merefleksi intik ibu;
• Krn-nya anjuran +an 45 mg/hr
pd 6l pertama & 6 bl kedua hrs
dipenuhi dlm diit ibu, agar
kandungannya dlm ASI juga
mencukupi
KEBUTUHAN NUTRISI IBU
MENYUSUI
KEBUTUHAN VITAMIN
Thiamin (B1), Riboflavin (B2), dan
Niacin (B3)
Penambahan masing2 0,4 mg, 0,5 mg,
dan 3 mg /hr diperlukan untuk:
• Memenuhi +an kebutuhan akan zat2
gizi tsb thd yg disekresi
• Dari ASI, dan juga untuk peningkatan
kebutuhan energi ibu.
KEBUTUHAN VITAMIN
Folat
Penambahan sebanyak 100 ug/hr
thd angka kecukupan, perlu utk:
• Memelihara kand. Folat dlm ASI
• Memenuhi kebutuhan metabolik
ibu selama masa laktasi.
KEBUTUHAN NUTRISI IBU
MENYUSUI
KEBUTUHAN VITAMIN
Vitamin B6
Penambahan thd AKG sebanyak 0,6
mg/hr, karena:
• Ada ↑ AKG protein.
• Bagi pengguna alat kontrasepsi
yg sdh menahun, biasanya
mengalami kesulitan
memperoleh cukup vit B6 pd
produksi ASInya bila tanpa
suplemen.
KEBUTUHAN NUTRISI IBU
MENYUSUI
Terapi nutrisi :
Terapi yang diberikan kepada pasien yang mengalami
gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi
Jenis terapi :
1. Oral feeding
2. Enteral nutrition
3. Parenteral nutrition
Apa Itu Diet?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia diet itu adalah
aturan makanan khusus untuk kesehatan dsb (biasanya
atas petunjuk dokter)
Terjadinya Gangguan
Diet saluran cerna berarti diet yang dilakukan saat terjadi
gangguan pada saluran pencernaan
Gastritis
Ulkus Peptikum
TUJUAN DIET LAMBUNG
Memberikan makanan dan cairan
secukupnya yang tidak
memberatkan lambung, serta
mencegah dan menetralkan sekresi
asam lambung yang berlebihan
SYARAT DIET P. LAMBUNG
Mudah dicerna, porsi kecil dan sering dan diberikan
Energi dan protein cukup, sesuai kemampuan pasien untuk
menerimanya
Lemak rendah, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total yang
ditingkatkan secara bertahap hingga sesuai kebutuhan
Rendah serat, terutama serat tidak larut air yang ditingkatkan secara
bertahap
Cairan cukup, terutama bila ada muntah
Tidak mengandung bahan makanan atau bumbu tajam, baik secara
termis, mekanis, maupun kimia
Laktosa rendah bila ada gejala intoleransi laktosa, umumnya tidak
dianjurkan minum susu terlalu banyak
Makan secara perlahan di lingkungan yang tenang
Pada fase akut, dapat diberikan makanan parenteral saja selama 24-
48 jam untuk memberi istirahat pada lambung
Diet lambung I
Diet lambung 1 diberikan kepada pasien gastritis akut, ulkus
pektikum, paska pendarahan dan tifus abdominalis berat
Diet lambung II
• Diet lambung 2 diberikan sebagai perpindahan dari diet
lambung 1, kepada pasien dengan ulkus pektikum atau
gastritis kronis dan tifus abdominalis ringan
Diet lambung 3
Diet lambung 3 diberikan sebagai perpindahan dari diet lambung
2 pada pasien dengan ulkus pektikum , gastritis kronis atau tifus
abdominalis yang hampir sembuh
DIET PADA PENYAKIT USUS HALUS & USUS BESAR
Diet Dengan Gangguan Usus Halus
Diet Rendah Sisa Diet Tinggi Serat
Hemorrhoid
Ileitis
Diet Tinggi Serat
Tujuan
Merangsang peristaltic usus agar defekasi dapat normal kembali
Syarat-syarat:
Cukup kalori dan vitamin
Tinggi vitamin terutama thiamin dan lain-lain . Vitamin B kompleks
dan mineral untuk memelihara kekuatan otot saluran pencernaan
Banyak cairan 2-2,5 liter sehari untuk memperlancar defekasi.
Minum sebelum makan dapat merangasang peristaltic
Tinggi serat dan bahan makanan yang dapat merangsang peristalic
usus
Indikasi Pemberian
Diet tinggi serat diberikan kepada penderita obstipasi dan
penyakit divertikular
Penyakit Divertikular
Penderita Obstipasi
1. Makanan manis
2. Garam dan makanan yang diawetkan
3. Makanan berlemak
4. Alkohol
5. Makanan berempah dan bergas
Kandung empedu adalah organ
Penyakit
yang berfungsi untuk
mengkonsentrasikan dan
kantung
menyimpan empedu yang
diproduksi oleh hati. Cairan
empedu
empedu mengandung garam
empedu dan kolesterol. Empedu
membantu pencernaan serta
absorpsi lemak dan vitamin larut
lemak, mineral besi, dan kalsium.
Kasus penyakit kandung empedu
Seorang bapak 59 tahun TB = 156 cm, BB = 72 kg, dirawat di RS sejak 3 hari yang lalu dengan
keluhan kolik epigastrium terutama setelah makan makanan berminyak, perut terasa pebuh,
demam dengan suhu 380 C, mata kuning, feses berbusa berwarna keputihan. Hasil USG ada
obstruksi di Kandung Empedu, pemeriksaan tensi 140/90 mmHg, Hb 12 g/dL, Albumin 31 g/dL
(rendah), SGOT : 210 U/l ( Sangat Tinggi ) , SGPT : 150 U/l ( Sangat Tinggi ). Diagnosa medis
cholelitiasis , kebiasaan makan makanan yang digoreng dan bersantan, tidak ada makanan
pantangan dan alergi terhadap makanan tertentu. Riwayat gizi pasien :
Asupan protein : mengkonsumsi ikan patin 3 – 4 x dalam smeinggu dan ayam 3 – 4 x dalam
seminggu
Asupan kafein : minum teh, kopi, dan soft drink.
Asupan zat gizi mikro : jarang mengkonsumsi sayuran, tapi setiap hari mengkonsumsi buah
terutama pisang.
Aktivitas fisik : jarang berolahraga
Pengkajian riwayat diet dilakukan dengan mengkaji jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi
pasien selama 24 jam. Meliputi jumlah dan jenis karbohidrat, protein, lemak, sayur – sayuran ,
buah – buahan , air dan mineral.
Makanan yang dianjurkan
Diet Diabetes
01 Mellitus (DM) 03 HIPOKALEMIA
HIPERKALEMIA
02
Diet DM
Diet diabetes adalah diet yang digunakan
oleh penderita diabetes mellitus atau gula
darah tinggi untuk meminimalkan gejala
dan komplikasi berbahaya dari
peningkatan gula darah jangka panjang
Tujuan diet Diabetes
Mellitus
Diet Mediterna
Diet Dash
Diet Keto
Kandungan makanan yang wajib di konsumsi
penderita diabetes mellitus
5. Garam
1. Karbohidrat
1. Kamal Zakiy
2. Linda Lidiawati
3. Lissa Silsila Martini
4. As Syifa Lestari
Kelompok 5
Penyakit Jantung
Jantung merupakan organ yang sangat penting bagi manusia, karena jantung
diperlukan untuk memompa darah ke seluruh tubuh sehingga tubuh
mendapatkan oksigen dan sari makanan yang diperlukan untuk metabolisme
tubuh. Karena itu, jantung perlu dijaga agar dapat menjalankan fungsinya
dengan baik.
Pada awal penyakit jantung mampu mengkompensasi ketidakefisienan
fungsinya dan mempertahankan sirkulasi darah normal melalui pembesaran
dan peningkatan denyut nadi. Dalam keadaan tidak terkompensasi
(Decompensatio Cordis), sirkulasi darah yang tidak normal menyebabkan
sesak nafas (dyspnea), rasa lelah, dan rasa sakit di daerah
jantung.berkurangnya aliran darah dapat menyebabkan kelainan pada fungsi
ginjal, hati, otak, serta tekanan darah, yang berakibat pada terjadinya
resorpsi natrium. Hal ini akhirnya menimbulkan edema. Penyakit jantung
menjadi akut bila disertai infeksi (Endocarditis atau Carditis), gagal jantung,
setelah myocard infarct, dan setelah operasi jantung.
Penyakit jantung terjadi akibat proses berkelanjutan, dimana jantung secara
berangsur kehilangan kemampuannya untuk melakukan fungsi secara
normal.
Faktor-faktor penyakit jantung
1. Rokok
2. Diabetes
3. Trombosis
4. Tekanan darah tinggi
5. Kolestrol Tinggi
6. Obesitas
7. Kurang aktivitas fisik
8. Pola makan tidak sehat
9. Riwayat kesehatan keluarga
10. Jenis Kelamin
11. Usia
Penyebab risiko penyakit jantung
Penyebab dan faktor risiko dari penyakit jantung tergantung pada jenis gangguan yang di idap,
antara lain:
➢ Penyakit jantung koroner, disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah di jantung.
Beberapa faktor risikonya, antara lain gaya hidup tidak sehat, seperti makan makanan tinggi
karbohidrat atau lemak, obesitas, jarang melakukan aktivitas fisik, serta kebiasaan
merokok.
➢ Penyakit jantung bawaan, hingga saat ini tidak diketahui dengan pasti penyebabnya.
Beberapa faktor risikonya, antara lain ibu terinfeksi rubella saat hamil, ibu mengonsumsi
obat tertentu saat hamil, atau adanya kelainan gen.
➢ Infeksi jantung (endokarditis), umumnya disebabkan oleh virus atau bakteri. Bakteri yang
paling umum ditemui sebagai penyebabnya adalah infeksi bakteri Streptococcus beta
hemolyticus grup.
➢ Gagal jantung, umumnya disebabkan oleh penyakit jantung koroner, infeksi, atau adanya
kelainan katup jantung.
Diet Penyakit Jantung
Diet jantung adalah pengaturan makan yang diberikan kepada pasien
yang mempunyai penyakit jantung, dengan cara perubahan pola
makan yang baik untuk menjaga supaya jantung dapat berfungsi
kembali normal. Pada penyakit jantung, berkurangnya aliran darah
dapat menyebabkan kelainan pada tekanan darah yang
mengakibatkan terjadinya oedema atau bengkak, untuk itu perlu
mengurangi bahan makanan yang mengandung Natrium dalam
konsumsi sehari – hari.
=> Tujuannya adalah memberikan makanan secukupnya tanpa
memberatkan kerja jantung, menurunkan berat badan bila terlalu
gemuk, mencegah atau menghilangkan penimbunan garam atau air.
Macam-macam diet Penyakit jantung
• Diet jantung I
Diberikan kepada pasien penyakit jantung akut seperti Myocard Infarct (MCI) atauDekompensasio Kordis berat.
Diet diberikan berupa 1-1,5 liter cairan/hari selama 1-2 hari pertamabila pasien dapat menerimanya. Diet ini
sangat rendah energi dan semua zat gizi, sehingga sebaiknyahanya diberikan selama 1-3 hari
• Diet Jantung II
diberikan dalam bentuk makanan saring atau lunak.Diet diberikan sebagaiperpindahan dari diet jantung I, atau
setelah fase akut dapat diatasi.Jika disertain hipertensidan/atau edema, diberikan sebagai diet jantung II garam
rendah. Diet ini rendah energi, protein,kalsium dan tiamin.
• Diet Jantung III
diberikan dalam bentuk makanan lunak atau biasa.Diet diberikan sebagaiperpindahan dari diet jantung II atau
kepada pasien jantung dengan kondisi yang tidak terlalu berat.Jika disertai hipertensi dan/atau edema,
diberikan sebagai diet jantung III garam rendah. Diet inirendah energi dan kalsium, tetapi cukup zat gizi lain
• Diet jantung IV
diberikan dalam bentuk makanan biasa.Diet diberikan sebagai perpindaan dari diet jantung III atau kepada pasien
jantung dengan keadaan ringan.Jika disertai hipertensi dan atau edema, diberikan sebagai diet jantung IV
garam rendah, diet ini cukup energy dan zat gizi lain, kecuali kalsium.
Makanan yang boleh dan tidak boleh diberikan
untuk diet penyakit jantung
Makanan yang boleh di komsumsi Makanan yang tidak boleh di
● Biji-bijian dan gandum utuh komsumsi
● Anggur
● Gorengan
● Ikan
● Daging Merah
● Polong-polongan yang tinggi
protein ● Nasi, Pasta, dan roti putih
Dea Yunni
Devi
Abdul Kohar
2
Hipertensi
Hipertensi atau teknan darah tinggi adalah kondisi
saat tekanan darah berada pada nilai 130/80 mmHg
atau lebih.Kondisi ini dapat menjadi
berbahaya,karena jantung dipaksa memompa darah
lebih keras ke seluruh tubuh,hingga bisa
mengakibatkan timbulnya berbagai penyakit,seperti
gagal ginjal,struke,dan gagal jantung.
Macam-Macam Hipertensi
Hipertensi primer Hipertensi sekunder Prehipertensi
Hipertensi primer atau hipertensi Pada hipertensi Adalah kondisi kesehatan dimana
esensial jenis hipertensi yang sekunder,mengalami tekanan darah tekanan darah lebih tinggi dari
cenderung muncul secara bertahap tinggi karena memiliki satu atau biasanya.tetapi tidak cukup tinggi
selama bertahun-tahun. beberapa kondisi medis. untuk dikategorikan sebagai
hipertensi.
Hipertensi urgensi Krisis hipertensi
Merupakan tekanan darah sudah Merupakan jenis hipertensi yang
tinggi,tetapi diperkirakan belum sudah mencapai tahap
terjadi kerusakan pada organ- parah.kondisi ini ditandai dengan
organ tubuh. tekanan darah yang melonjak
secara drastis yang dapat mencapai
180/120mmHg atau lebih.
4
Gejala Hipertensi
03
Gelisah,Pandangan Sakit kepala,Kelelahan
menjadi kabur yang
terjadi karena adanya
kerusakan pada
otak,mata,jantung,dan
ginjal. 01 02
Mual,Muntah,
Sesak nafas
.
5
Penyebab Hipertensi
• Keturunan,faktor yang tidak bisa dikendalikan.
• Usia,penelitian menunjukkan bahwa ketika usia seseorang bertambah,tekanan darah pun akan meningkat.
• Garam
• Kolesterol,kandungan lemak yang berlebih dalam darah dapat menyebabkan timbunan kolesterol pada
dinding pembuluh darah, yang dapat membuat pembuluh darah menyempit dan akan mengakibatkan
tekanan darah meningkat.
• Obesitas,seseorang dengan berat badan diatas 30% dari berat badan ideal kemungkinan lebih besar
menderita tekanan darah tinggi.
• Stres,stres dan kondisi emosi yang tidak stabil dapat memicu tekanan darah menjadi tinggi.
• Rokok
• Kafein
• Alkohol
• Olahraga
6
Tujuan Diet Hipertensi
Membantu menurunkan tekanan darah.
Menurunkan berat badan sampai mencapai berat
badan normal atau jika pasien memiliki berat badan
normal maka mempertahankan berat badan dalam
batas normal.
Membantu menghilangkan penimbunan cairan
dalam tubuh atau edema/bengkak.
7
Syarat Diet Hipertensi
• Makanan beraneka ragam mengikuti pola gizi seimbang.
• Cukup energi,protein,mineral,dan vitamin.
• Jenis dan komposisi makanan disesuaikan dengan kondisi
penderita.
• Jumlah garam disesuaikan dengan berat ringannya penyakit
dan obat yang diberikan.
8
Pengaturan Makanan
Bahan makanan yang dianjurkan Bahan makanan yang dibatasi
• Makanan yang segar : sumber hidrat arang,protein Pemakaian garam dapur (maksimal 1 sendok teh/hari )
nabati dan hewani,buah-buahan yang banyak Penggunaan bahan makanan yang mengandung natrium
mengandung serat. seperti soda kue.
9
Diet Pada Batu Ginjal
11
Tujuan Diet Batu Ginjal
⬩ Tujuan diet pada gagal ginjal pasien gagal ginjal harus menjalani
diet khusus untuk mengontrol pola makan serta menjaga
agar kerusakan pada ginjal tidak semakin parah. Tujuan diet
gagal ginjal adalah membantu pasien memperbaiki kebiasaan
makan dan olahraga untuk mendapatkan kontrol metabolisme
yang lebih baik . Pasien harus membatasi makanan apa saja yang
dapat dikonsumsi dan yang tidak dapat dikonsumsi.
12
Jenis-jenis diet gagal ginjal
13
Cara Mengatur Diet Pada Gagal Ginjal
Makanan diberikan porsi kecil, padat kalori dan sering, misal 6x sehari. Pilih
makanan sumber protein hewani sesuai jumlah yang telah ditentukan. Cairan
lebih baik dibuat dalam bentuk minuman. Masakan lebih baik dibuat tidak
berkuah, seperti ditumis, dipanggang, dikukus atau dibakar. Bila harus membatasi
garam, gunakanlah lebih banyak bumbu seperti gula, asam dan bumbu dapur
lainnya untuk menambah rasa ( lengkuas, kunyit, daun salam, dll ).
14
Bahan Makanan Yang Dianjurkan dan
Dibatasi
Makanan Yang Dianjurkan Makanan Yang Dibatasi
15
Terima Kasih
DIET GAGAL GINJAL & NEPHROTIC
SYNDROME
Kelompok 7
01 02 03
Intan Dhisa Khairina N Nabila Ananda P
Penyakit Gagal Ginjal
Gagal Ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ ginjal
mengalami penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja
sama sekali dalam hal penyaringan pembuangan elektrolit tubuh,
menjaga keseimbangan cairan dan zat kimia tubuh seperti sodium
dan kalium di dalam darah atau produksi urin. Penyakit gagal ginjal
ini dapat menyerang siapa saja yang menderita penyakit serius atau
terluka dimana hal itu berdampak langsung pada ginjal itu sendiri.
Penyakit gagal ginjal lebih sering dialami mereka yang berusia dewasa,
terlebih pada kaum lanjut usia. Gagal ginjal dibagi menjadi dua bagian
besar yakni gagal ginjal akut (acuterenal failure = ARF) dan gagal
ginjal kronik (chronic renal failure = CRF)
Faktor-faktor Gagal Ginjal Akut
1. Protein
Pada penderita gagal ginjal, konsumsi makanan sumber
protein dalam jumlah tinggi akan memperberat kerja
ginjalnya dan memperparah kerusakan ginjal.
Selain itu, sisa metabolisme protein yang seharusnya dapat
dikeluarkan melalui urine tidak bisa lagi disaring dan dibuang
oleh ginjal. Oleh karena itu, pembatasan asupan protein perlu
dilakukan untuk mengurangi penumpukan zat ini di dalam
darah.
2. Natrium
Natrium (sodium) banyak terkandung di dalam garam.
Natrium dapat menahan cairan di dalam tubuh dan
meningkatkan tekanan darah. Pada penderita gagal ginjal,
hal ini akan membuat jantung dan paru-paru bekerja lebih
keras. Diet rendah natrium penting untuk mencegah
pembengkakan organ tubuh akibat penumpukan cairan,
tekanan darah tinggi, dan gagal jantung
3. Kalium
Normalnya, kalium dibutuhkan oleh tubuh untuk pergerakan
otot dan menjaga irama jantung. Sumber utama kalium
antara lain bayam, buncis, apel, alpukat, pepaya, jeruk, pisang,
susu dan produk olahannya, serta jenis garam tertentu.
Namun, pada penderita gagal ginjal, konsumsi kalium yang
terlalu banyak bisa berbahaya. Ginjal yang rusak tidak lagi
mampu menyeimbangkan kadar kalium di dalam darah,
sehingga menimbulkan kondisi yang disebut hiperkalemia
(tingginya kadar kalium dalam darah). Kondisi ini dapat
menyebabkan kelemahan otot, gangguan irama jantung, atau
bahkan serangan jantung.
5. Cairan
Selain pengaturan menu makanan, pengaturan jumlah cairan juga
sangat diperlukan pada penderita gagal ginjal kronis stadium
akhir, karena konsumsi cairan dalam jumlah normal sekalipun
dapat menyebabkan sesak napas akibat penumpukan cairan di
paru-paru (edema paru).
Batasan cairan dihitung berdasarkan kondisi penderita, jumlah
urine yang keluar, dan prosedur dialisis (cuci darah) yang
digunakan. Cairan yang dimaksud bukan hanya air yang diminum,
tetapi juga air yang terdapat dalam masakan dan makanan/
minuman beku apabila dicairkan. Oleh karena itu, pada diet gagal
ginjal, lebih disarankan makanan yang dipanggang, ditumis, atau
dikukus.
Mengikuti diet gagal ginjal memang bisa terasa berat. Meski
begitu, pembatasan jenis makanan tertentu sangat diperlukan
untuk mengurangi penumpukan zat-zat sisa metabolisme yang
berpotensi menimbulkan komplikasi dan menyebabkan
kerusakan ginjal lebih lanjut
Jenis Diet Pada Ginjal Kronik
Sindrom nefrotik terjadi akibat kerusakan pada glomerulus, yaitu bagian ginjal
yang berfungsi menyaring darah dan membentuk urine. Akibatnya, protein yang
seharusnya tetap di dalam darah malah bocor ke urine. Dalam kondisi normal,
urine seharusnya tidak mengandung protein. Kerusakan bagian ginjal ini dapat
disebabkan oleh sel ginjal yang menebal atau membentuk jaringan parut.
Sampai saat ini belum dapat diketahui penyebab glomerulus menebal atau
membentuk jaringan parut. Sindrom nefrotik yang disebabkan oleh glomerulus
yang menebal atau membentuk jaringan parut disebut juga dengan sindrom
nefrotik primer, Selain penebalan dan pembentukan jaringan parut pada ginjal,
sindrom nefrotik dapat disebabkan oleh penyakit lain yang mengakibatkan
kerusakan pada ginjal. Kondisi ini disebut sindrom nefrotik sekunder
Pencegahan Nephrotic Syndrome
Sulit untuk mencegah sindrom nefrotik yang penyebabnya belum
diketahui (sindrom nefrotik primer). Namun untuk sindrom nefrotik
yang muncul akibat penyakit lain, langkah pencegahannya adalah
menjalani pengobatan terhadap penyakit tersebut. Misalnya, penderita
diabetes perlu meminum obat pengontrol gula darah dari dokter, serta
menjalani pola makan dan olahraga yang dianjurkan oleh dokter.dokter
1. Diet Protein
Gangguan ginjal akibat sindrom nefrotik
menyebabkan kehilangan banyak protein dalam
tubuh. Risiko ini bisa dicegah dengan
mengonsumsi makanan kaya protein sesuai
kondisi ginjal. Tanyakan pada dokter dan ahli diet
untuk mengetahui kebutuhan protein yang sesuai
2. Diet Sodium
Diet rendah sodium disarankan untuk pengidap
sindrom nefrotik. Pasalnya, terlalu banyak
natrium yang dikonsumsi dapat meningkatkan
penimbunan cairan dan garam lebih lanjut. Hal ini
berpotensi sebabkan pembengkakan ginjal dan
hipertensi pada pengidap sindrom nefrotik.
3. Diet Lemak
Gangguan ginjal memengaruhi kadar lemak dalam
aliran darah. Maka itu, pengidap sindrom nefrotik
perlu mengurangi asupan lemak untuk mencegah
penyakit kardiovaskular. Makanan rendah lemak
yang bisa dikonsumsi antara lain daging unggas,
ikan, atau kerang.
Selain tiga diet tadi, terdapat berbagai jenis
makanan yang bisa menunjang diet sehat
pengidap sindrom nefrotik, yaitu:
• Kacang kering yang tidak dibumbui asin atau
selai kacang.
• Kedelai.
• Buah-buahan segar seperti apel, semangka, pir,
jeruk, pisang.
• Sayuran segar seperti kacang hijau, selada,
tomat.
• Sayuran kaleng rendah sodium.
• Kentang.
• Nasi.
• Biji-bijian.
• Tahu.
• Susu.
• Mentega atau margarin.3.
Thanks!
DO YOU HAVE ANY
QUESTIONS?
Defisiensi Vitamin A
Kurang vitamin A ini terjadi kebanyakan pada balita, dibandingkan
orang dewasa. Beberapa gejala kekurangan vitamin A, yaitu :
• Masalah kesehatan mata rabun senja, keratomalasia (kornea
kering), xeroftalmia), bahkan kebutaan
• Masalah pada kulit kulit kering
• Infeksi pernapasan semakin muda umur, infeksi pernapasan makin
parah
• Gangguan pertumbuhan
VITAMIN A
USIA KEBUTUHAN
0-6 bulan 5 mcg
7-11 bulan 5 mcg
1-3 tahun 15 mcg
4-6 tahun 15 mcg
7-9 tahun 15 mcg
10-18 tahun 15 mcg
VITAMIN D
Sumber vitamin D
Vitamin D tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh, sehingga
harus didapatkan dari makanan harian serta sinar matahari.
Selain dari makanan, sumber vit E tambahan ada dalam bentuk suplementasi
VITAMIN E
Defisiensi Vitamin E
• Defisiensi Vit E jarang terjadi. Jika terjadi, maka penyebabnya adalah
gangguan absorbsi makanan dengan gejala klinis berupa neuropati perifer
dan gangguan kulit
Sumber Vitamin K
Kebutuhan vit K dapat terpenuhi dengan mengonsumsi :
• Buah alpukat, mangga, dan anggur
• Kacang kedelai
• Sayuran, seperti kubis, brokoli, lobak, kale, kol, dan bayam
• Daging
• Telur
VITAMIN K
B5 : akan mengalami sakit kepala, tubuh terasa lelah, mudah emosi, sensasi
perih pada lengan atau kaki, mual, rambut rontok, denyut jantung
meningkat, dan gagguan pencernaan.
VITAMIN B
B6 : mengakibatkan anemia dan gangguan kulit, seperti ruam atau pecah-
pecah di sekitar mulut. Kurangnya vitamin B6 juga dapat meningkatkan
risiko gangguan otak seperti depresi, kejang dan kebingungan, mual, otot
berkedut, luka di sudut bibir, kesemutan dan nyeri pada tangan dan kaki.
Tentang Vitamin C
• Vitamin C ini terdapat di semua sayur, dan buah
• Vitamin C berkhasiat sebagai anti oksidan
Defisiensi Vitamin C
• AKG vitamin C untuk kelompok umur dewasa ± 60 mg/hari, namun
kebutuhan meningkat 300-500% pada keadaan :
- Infeksi, TBC, tukak peptik, neoplasma, pasca bedah/trauma, serta
hipertiroid
• Pada masa kehamilan dan laktasi, diperlukan tambahan vitamin C 10-25
mg/hari
VITAMIN C
Asam folat (buah-buahan, jus buah, sayuran hijau, kacang polong, kacang-
kacangan, serta produk gandum seperti roti, sereal, pasta, dan nasi),
vitamin B12 (daging, produk susu, sereal yang difortifikasi, dan produk
kedelai), dan vitamin C (buah sitrus, brokoli, tomat, melon, dan stroberi)
2. Mempertimbangkan konseling genetik
Kalau kamu memiliki riwayat keluarga dengan penyakit anemia yang
diturunkan, seperti anemia sel sabit atau talasemia, mendiskusikan risiko
untuk memgalami dan menurunkan kondisi tersebut dengan dokter atau
konselor genetik dapat merupakan salah satu pilihan
• Transfusi darah
• Pemberian obat yang dapat menekan sistem kekebalan tubuh.
• Pemberian obat dengan tujuan untuk memperbanyak sel darah dalam
tubuh
• Mengonsumsi suplemen zat besi, vitamin B12, asam folat, vitamin,
serta mineral lainnya
CACINGAN
Infeksi cacing atau biasa disebut dengan penyakit cacinngan termasuk
dalam infeksi yang disebabkan oleh parasit. Parasit adalah makhluk kkecil
yang menyerang tubuh inangnya dengan cara menempelkan diri (baik
diluar atau didalam tubuh) dan mnengambil nutrisi dari tubuh inangnya,
pada kasus cacingan maka cacingan tersebut bahkan dapat melemahkan
tubuh inangnya dan menyebabkan gangguan kesehatan
• Mencuci bahan makanan yang akan diolah dengan air bersih yang
mengalir. Hal ini bertujuan untuk menghindari cacing yang
penularannya melalui tanah.
• Biasakan gunakan alas kaki. Beberapa jenis cacing masuk ke dalam
tubuh melalui pori-pori kulit. Sebab itu biasakan menggunakan alas
kaki saat berjalan di tanah. Apalagi bila tinggal di lingkungan yang
sanitasinya buruk.
• Buang air besar di WC, bukan di tanah atau sungai. Hal ini termasuk
pula menjaga sanitasi yang baik di lingkungan.
• Minum obat anti cacing setiap 6 bulan sekali atau sesuai petunjuk
dokter. Bila perlu usahakan untuk cek kesehatan rutin
Pencegahan & Penanganan Cacingan pada Orang
Dewasa
Gejala cacingan ditandai oleh sakit perut, diare berulang, anus gatal-gatal,
perut kembung, dan muka pucat.
1. Orang dewasa sebaiknya mengonsumsi obat cacing satu
tahun sekali. Obat cacing ini hanya bersifat membuang
cacing dari tubuh, tanpa membuat kita kebal terhadap
cacing.
2. Lakukan pemeriksaan feses di laboratorium untuk
mengetahui jenis cacing yang mengganggu seandainya
sudah menemui gejala cacingan. Selanjutnya dokter pun
bisa memberikan obat cacing yang tepat.
3. Pengobatan ini mesti diimbangi dengan menjaga
kebersihan diri dan lingkungan. Biasakan mencuci tangan
menggunakan sabun sebelum makan.
4. Jangan lupa potong kuku secara teratur
5. Rajin membersihkan kakus atau septic tank agar terhindar
dari penyakit cacingan
KURANG KALORI PROTEIN (KKP)
• Defisiensi gizi terjadi pada anak yang kurang mendapat
asupan makanan yang cukup bergizi, atau asupan kalori dan
protein kurang dalam waktu yang cukup lama
• Penyakit gangguan gizi yang dikarenakan adanya defisiensi
kalori dan protein dengan tekanan yang bervariasi pada
defisiensi protein maupun energi
KURANG KALORI PROTEIN (KKP)
• KKP sering dijumpai pada anak usia 6 bulan sampai 5 tahun
dan disebabkan oleh :
- Kekurangan makanan yg dimakan dalam waktu lama
- Pola makan yg salah
- Riwayat penyakit infeksi
• Pemberian air susu ibu (ASI) secara baik dan tetap disertai
pengawasan berat badan bayi secara teratur dan terus menerus
• Menghindari pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) dini
• Dimulainya pemberian makanan tambahan mengandung
berbagai macam zat gizi (kalori, protein, vitamin dan mineral)
secara lengkap sesuai dengan kebutuhan mulai bayi usia 6 bulan
• Pemberian kekebalan melalui imunisasi guna melindungi
anak dari kemungkinan menderita penyakit tartentu
• Melindungi anak dari kemungkinan menderita diare
(muntaber) dan kekurangan cairan (dehidrasi) dengan
menjaga kebersihan menggunakan air masak untuk minum,
dan mencuci lat pembuat susu dan makanan bayi serta
penyediaan oralit
• Mengatur jarak kehamilan agar ibu cukup waktu untuk
merawat dan mengatur makanan bayi terutama pemberian
ASI
Penanganan KKP
Prinsip pengobatan adalah pemberian makanan yang banyak
mengandung protein bernilai biologi tinggi, tinggi kalori, cukup cairan,
vitamin dan mineral. Makan tersebut dalam bentuk mudah cerna dan
diserap, diberikan secara bertahap.
Dalam keadaan dehidrasi dan asidosis pedoman pemberian perenteral
adalah sebagai berikut:
1. Jumlah cairan adalah ; 200 ml / kgBB/ hari untuk kwasiorkor atau
marasmus kwashiorkor
2. 250 ml/kgBB/ hari untuk marasmus.
3. Makanan tinggi kalori tinggi protien 3,0-5,0 g/kgBB
4. Kalori 150-200 kkal/ kgBB/hari
5. Vitamin dan mineral , asam folat peroral 3x 5 mg/hari pada anak besar
6. KCL oral 75-150mg /kgBB/hari.
7. Bila hipoksia berikan KCL intravena 3-4 mg/KgBB/hari.