Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Asuhan Kebidanan Holistik Dengan Pendekatan Keluarga Mahasiswa Profesi Kebidanan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 39

ASUHAN KEBIDANAN

PADA KELUARGA BAPAK ACHMAD FAUZI DENGAN KURANGNYA


PENGETAHUAN TENTANG KEHAMILAN RISIKO SANGAT TINGGI
DI DUSUN KENDAL,TURI, SLEMAN

Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Asuhan Kebidanan Holistik dengan


Pendekatan Keluarga Mahasiswa Profesi Kebidanan

Disusun Oleh :
IRMA NURAINI ZULLAIKA
NIM. P07124522111

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES YOGYAKARTA
JURUSAN KEBIDANAN
2022
LEMBAR PERSETUJUAN

ASUHAN KEBIDANAN
PADA KELUARGA BAPAK ACHMAD FAUZI DENGAN KURANGNYA
PENGETAHUAN TENTANG KEHAMILAN RISIKO SANGAT TINGGI
DI DUSUN KENDAL,TURI, KABUPATEN SLEMAN

Disusun oleh :
IRMA NURAINI ZULLAIKA
NIM P07124522111

Menyetujui,
Pembimbing Klinik
Rina Ivanti D.S.,A.Md.Keb (…………………………….)

Pembimbing Akademik
Annisa Bekti Tarisma, S.Tr.Keb, Bdn (…………………………….)

Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Bidan

Nanik Setiyawati, SST, Bdn, M.Kes


NIP. 198010282006042002

ii
ASUHAN KEBIDANAN
PADA KELUARGA BAPAK ACHMAD
DENGAN KURANGNYA PENGETAHUAN TENTANG KEHAMILAN
RISIKO TINGGI DI DUSUN KENDAL, TURI, KABUPATEN SLEMAN

Tanggal Pengkajian : 14 Desember 2022


Nama Mahasiswa : Irma Nuraini Zullaika

I. PENGKAJIAN
A. Identitas Kepala Keluarga
Nama : Achmad Fauzi
Umur : 33 tahun
Jenis Kelamin : Laki laki
Agama : Islam
Pendidikan : D3
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat : Kendal, Turi, Kabupaten Sleman

B. Anggota Keluarga
L/ Antropometri Hubungan
No Nama Umur Agama Pendidikan Pekerjaan
P Lila TB BB Keluarga
Siti 26 155 56,1 29
1. P Islam SLTA IRT Istri
Rokhanah cm cm cm tahun
Muh. 17,5 110 23 5 Anak
2. L Islam - Pelajar
Zafran cm cm kg tahun kandung
15 79 15 15 Belum Anak
3. M. Fathah L Islam -
cm cm kg bulan sekolah kandung

C. Keadaan Sosial Ekonomi Keluarga


1. Pekerjaan pokok : Pegawai Swasta
2. Pekerjaan sampingan : Menjahit

1
3. Pendapatan total : Rp 1.800.000,00 / bulan
4. Perincian pengeluaran perbulan :
a. Kebutuhan pokok (makan) : Rp 800.000,00
b. Kebutuhan rutin (sekolah, arisan, iuran2, sewa listrik, PAM,
telepon/HP, cicilan2, dll) : Rp 300.000,00
c. Tabungan : ada
d. Biaya Pemeliharaan kesehatan : tidak ada
5. Keikutsertaan dalam asuransi kesehatan (BPJS) : Ya

D. Keadaan Perumahan dan Lingkungan Pemukiman


1. Rumah
a. Status kepemilian : Ibu Kandung
b. Dinding rumah : Tembok
c. Langit-langit : Genting
d. Atap rumah : Genting
e. Lantai : semen
f. Ventilasi : ada
g. Jenis ventilasi : Jendela
h. Penerangan : Lampu
i. Ukuran rumah : 11 x 6 m2
j. Kebersihan : bersih
k. Pembagian ruangan :
Gambar denah :

2
2. Sarana masak
a. Bahan bakar : Gas dan kayu bakar
b. Tempat penyimpanan alat dapur : Almari
c. Ventilasi dapur : Jendela
d. Kebersihan dapur : Bersih
3. Sampah
a. Sarana pembuangan sampah : terbuka
b. Tempat pembuangan sampah : tempat sampah
c. Letak pembuangan sampah : di belakang rumah.
d. Pengelolaan sampah : plastik dibakar dan sampah
organik di timbun / dijadikan pupuk.
4. Sumber air
a. Sumber air minum : sumur ( air bersih)
b. Jarak sumber air dengan WC :±5m
c. Pencemaran air : Tidak ada.
d. Kualitas air (warna, bau, rasa) : kualitas air bersih, warna
jernih, tidak berbau, tidak berasa
5. Jamban keluarga
a. Status kepemilikan : Milik sendiri
b. Jenis : jamban leher angsa
c. Letak : dalam kamar mandi
d. Kebersihan : Bersih
e. Jumlah :1
6. Saluran pembuangan limbah
a. Jenis limbah : limbah rumah tangga berupa
limbah cuci piring dan cuci pakaian
b. Bak limbah : sapitenk
c. Saluran limbah : pipa dan disalurkan ke
kebun
d. Jarak limbah dengan sumber air : > 15 m
7. Kandang : tidak ada

3
8. Pemanfaatan pekarangan : tidak ada
E. Kesehatan Ibu dan Anak
1. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas ibu yang lalu
Persalinan Nifas
Hamil
Tgl Jenis Komplikasi Jenis BB
ke UK Penolong Laktasi Komplikasi
lahir persalinan Ibu Bayi kelamin lahir
SC a/i
14/07/ 37 Dokter Tidak Tidak Laki- 2300
1 Plasenta Ya Tidak ada
2016 minggu Sp.OG ada ada Laki gram
previa
05/08/ 39 SC a/i Dokter Tidak Tidak Laki - 2400
2 ya Tidak ada
2021 minggu Re- SC Sp.OG ada ada Laki gram
3 Hamil ini ( 2022)

2. Riwayat keluarga berencana : Ibu mengatakan belum pernah


menggunakan alat kontrasepsi jangka panjang
3. Riwayat kesehatan bayi dan balita
a. Adakah bayi / balita dalam keluarga : Ada
b. Riwayat imunisasi yang pernah didapatkan : Hb 0, BCG,
DPT-Hb-HIB 1, IPV 1 , DPT-Hb-HIB 2, IPV 2, DPT-Hb-
HIB 3, IPV 3, MR
c. Frekuensi penimbangan balita : setiap bulan
d. Penyakit yang pernah diderita balita : tidak ada
e. Pemberian Vitamin A : sudah diberikan
4. Riwayat kesehatan keluarga
a. Riwayat penyakit yang pernah diderita anggota keluarga : tidak
ada
b. Kebiasaan keluarga yang merugikan kesehatan
1) Adakah anggota keluarga yang merokok : tidak ada
2) Adakah anggota keluarga yang mengonsumsi minuman
keras : tidak ada
3) Kebiasaan minum obat-obatan : tidak ada
4) Kebiasaan minum jamu : tidak ada

4
5. Pemanfaatan fasilitas kesehatan : Ya
6. Pengetahuan keluarga tentang pentingnya kesehatan
a. Ibu kurang mengetahui tentang kehamilan risiko tinggi
b. Ibu sudah mengetahui tentang nifas, perawatan bayi baru lahir
c. Ibu sudah mengetahui tentang deteksi dini kanker payudara
(SADARI), IVA/ papsmear
d. Secara umum ibu mengetahui tentang alat kontrasepsi tetapi
belum mengetahui secara lebih dalam

II. Perumusan masalah


1. Kurangnya pengetahuan tentang kehamilan risiko tinggi
2. Kurangnya pengetahuan tentang program keluarga berencana.

III. Prioritas masalah


Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka ditetapkan prioritas
masalah pada Ny S dengan metode CARL.
Kriteria dan Bobot
Total Prioritas
No Daftar Masalah Maksimum
Skor Masalah
C A R L
Kurangnya pengetahuan tentang kehamilan
1 9 9 9 7 5103 1
risiko tinggi
Kurangnya kesadaran Ibu untuk
2 8 8 8 8 4096 2
menggunakan KB

Berdasarkan skor diatas dapat diketahui bahwa prioritas masalah sebagai


berikut :
a. Kurangnya pengetahuan tentang kehamilan risiko tinggi
b. Kurangnya pengetahuan tentang program KB.

5
6
IV. POA
Setelah ditentukan prioritas masalah sebagaimana telah dijabarkan dalam sub bab di atas, aka dilakukan perencanaan
tindakan yang tercantum dalam Planning of Action ( POA) dibawah ini :
Kegiatan Tujuan Tolak Ukur Sasaran PJ Pelaksan Tempat Waktu Metode Media Dana
a Jumlah Sumbe
r
Pengkajia Memperol Keluarga Tn A Keluarg Irma Irma Rumah 14 Wawancar Lembar - -
n identitas eh data mengetahui a Tn A Nurain Nuraini Tn. A Desemb a asuhan
dan keluarga tentang i Zullaika er 2022 kebidana
pengatahu dan kesehatan, dan Zullaik n
an pengetahu memperoleh a
keluarga an keadaan
tentang keluarga rumah KK
kesehatan tentang binaan
kesehatan
Penyuluh Memaham Ibu mengerti Tn A Irma Irma Rumah 14 Ceramah, Buku - -
an i tentang dan Ny. S Nurain Nuraini Tn. A Desemb KIA, e-
Kehamila kehamilan memahami i Zullaika er 2022 Leaflet
n risiko risiko tentang Zullaik
tinggi tinggi kehamilan a
risiko tinggi.
Penyuuha Memaham Ibu mengerti Tn A Irma Irma Rumah 17 Ceramah, Buku - -
n tentang i tentang dan Ny S Nurain Nuraini Tn. A Desemb KIA, e-
program program memahami i Zullaika er 2022 Leaflet
KB KB dan tentang Zullaik

7
alat program KB a
kontraseps dan alat
i kontrasepsi

8
V. Asuhan kebidanan terhadap sasaran KIA/KB
Pengkajian tanggal : 14 dan 17 Desember 2022 di Rumah Tn A
A. Subjektif
Ny S mengatakan tidak ada keluhan. HPHT : 16-05-2022, HPL :23-
02-2023.Riwayat imunisasi TT5. Pergerakan janin pertama
dirasakan pada usia kehamilan 17 minggu dan pergerakan janin saat
ini aktif.
Berdasarkan pendataan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
Ny S kurang pengetahuan tentang kehamilan risiko tinggi ( faktor
risiko persalianan dengan re – SC) . Ny S mengatakan belum pernah
menggunakan alat kontrasepsi sejak anak pertama.

B. Objektif
KU : Baik
Vital Sign : TD : 113/72 mmHg R : 18 x/m
N : 82x/m
BB sebelum hamil : 52 kg TB : 155 cm LILA: 26 cm
BB sekarang : 56,1 kg IMT : 21,64 kg/m2
Mata : konjungtiva merah muda, sklera tidak ikterik
Muka : tidak pucat, tidak oedema
Bibir : tidak pucat dan tidak kering
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid/limfa
Payudara : areola hiperpigmentasi, tidak ada benjolan,
colostrum belum keluar.
Abdomen : simetris,terdapat bekas luka operasi
Palpasi leopold :
Leopold I : TFU 3 jari diatas pusat. Pada fundus teraba bulat, tidak
melenting,tahanan tidak kuat. Kesimpulan bokong janin.
Leopold II : Perut sebelah kiri teraba bergeronjal, tidak rata.
Kesimpulan : bagian kecil janin. Perut sebelah kanan teraba keras,
memanjang, rata. Kesimpulan: Punggung janin.

9
Leopold III :Teraba bulat, keras, ada tahanan, tidak dapat
digoyangkan.
Kesimpulan : bagian terbawah rahim adalah kepala
Leopold IV : Tangan pemeriksa convergen. Kesimpulan bagian
terendah janin belum masuk panggul.
Ekstremitas : tidak ada oedema, reflek patela +

VI. Analisa
Ny S umur 29 tahun G3P2Ab0Ah2 umur kehamilan 31 minggu
dengan kurangnya pengetahuan tentang kehamilan risiko tinggi dan
KB

VII. Penatalaksanaan
1. Menyampaikan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan bahwa
ibu saat ini umur kehamilan ibu yaitu 31 minggu, hasil
pemeriksaan vital sign dalam batas normal, kondisi ibu dan
janin saat ini dalam keadaan baik . ( ibu paham dan mengerti
informasi yang diberikan)
2. Memberitahu ibu bahwa kehamilannya saat ini termasuk
kelompok kehamilan risiko sangat tinggi karena ibu memiliki
riwayat persalinan dengan operasi sesar (SC), terlalu cepat hamil
lagi ( ≤ 2 tahun) (ibu mengerti informasi yang diberikan)
3. Memberikan KIE kepada ibu tentang kehamilan risiko tinggi.
Kehamilan risiko tinggi adalah hamil yang mempunyai risiko
atau bahaya yang lebih besar pada kehamilan atau persalinannya
dibandingkan dengan ibu hamil dengan kehamilan atau
persalinan normal. Menganjurkan ibu untuk melakukan
pemeriksaan kehamilan secara rutin agar masalah dan
komplikasi akibat kehamilan risiko tinggi dapat dideteksi dan
diatasi secepatnya oleh tenaga medis dan menyarankan
persiapan persalinan dilakukan di rumah sakit untuk

10
menghindari komplikasi obstetrik pada kehamilan,persalinan
dan nifas. ( ibu besedia untuk periksa kehamilan secara rutin)
4. Memberikan konseling mengenai KB pasca bersalin atau
kontrasepsi yang akan digunakan setelah melahirkan agar proses
pemulihan kesehatan dan organ reproduksinya berjalan dengan
baik serta bisa mengatur jarak kehamilannya agar tidak terlalu
dekat. (Ny S mengatakan akan mendiskusikan dengan suami
mengenai alat kontrasepsi yang akan digunakan agar tidak
kebobolan lagi)
5. Memberitahu ibu tentang tanda bahaya kehamilan yaitu
perdarahan dari jalan lahir, pusing berkepanjangan atau
menetap, pandangan mata kabur, kaki / tangan /wajah engkak,
sesak nafas yang tidak berkurang saat beristirahat, keluar cairan
pervaginam,demam tinggi, gerakan janin kurang dari 10 kali
dalam 24 jam. Ibu diharapkan datang jika ke fasilitas pelayanan
kesehatan terdekat jika terdapat tanda bahaya tersebut. (Ibu
bersedia datang ke fasilitas kesehatan jika terjadi hal tersebut)

11
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik : Kehamilan
Sub Topik : Kehamilan Risiko Tinggi
Hari, tanggal : 14 Desember 2022
Waktu : 30 menit
Penyuluh : Irma Nuraini Zullaika
Peserta : Tn A dan Ny S

1. Tujuan Umum
Setelah mendapat penyuluhan peserta dapat mengetahui mengenai nutrisi
yang baik bagi ibu dan janin selama masa kehamilan.
2. Tujuan Khusus
Setelah selesai mengikuti penyuluhan, diharapkan peserta dapat :
1. Memahami pengertian kehamilan risiko tinggi
2. Memahami faktor – faktor yang menyebabkan kehamilan berisiko tinggi
3. Memahami tanda bahaya kehamilan
4. Memahami perawatan dan pencegahan komplikasi pada kehamilan risiko
tinggi.
3. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
4. Uraian Materi dan sumber pustaka
1. Definisi Kehamilan risiko tinggi
Kehamilan risiko tinggi adalah ibu hamil dengan berbagai faktor risiko
yang dapat mengganggu proses kehamilan sampai bersalin atau
mengancam jiwa ibu dan janin. Kehamilan risiko tinggi adalah
kehamilan yang menyebabkan terjadinya bahaya dan komplikasi yang
lebih besar terhadap ibu maupun janin yang dikandungnya selama
kehamilan, persalinan ataupun nifas bila dibandingkan dengan
kehamilan, persalinan dan nifas normal.

12
2. Ibu hamil yang tergolong resiko tinggi adalah sebagai berikut :
a. Terlalu muda, hamil  16 tahun Rahim dan panggul belum tumbuh
mencapai ukuran dewasa. Akibatnya diragukan keselamatan dan
kesehatan janin dalam kandungan. Selain itu mental ibu belum
cukup dewasa.
b. Terlalu tua, hamil  35 tahun Pada usia tersebut mudah terjadi
penyakit pada ibu dan organ kandungan yang menua. Jalan lahir juga
tambah kaku.
c. Terlalu lambat hamil anak pertama, kawin  4 tahun Ibu hamil
pertama setelah kawin 4 tahun atau lebih dengan kehidupan
perkawinan biasa:
1) Suami istri tinggal serumah
2) Suami atau istri tidak sering keluar kota
3) Tidak memakai alat kontrasepsi (KB)
d. Terlalu lama hamil lagi ( 10 tahun) Ibu dalam kehamilan dan
persalinan ini seolah-olah menghadapi persalinan yang pertama
lagi.Kehamilan ini bisa terjadi pada:
1) Anak pertama mati, janin didambakan dengan nilai sosial tinggi
2) Anak terkecil hidup umur 10 tahun lebih, ibu tidak ber-KB.
e. Terlalu cepat hamil lagi (< 2 tahun) Ibu hamil yang jarak kelahiran
dengan anak terkecil kurang dari 2 tahun. Kesehatan fisik dan rahim
ibu masih butuh cukup istirahat. Ada kemungkinan ibu masih
menyusui. Selain itu anak masih butuh asuhan dan perhatian orang
tuanya
f. Terlalu banyak anak, 4 / lebih Karena ibu sering melahirkan maka
kemungkinan akan banyak ditemui keadaan:
1) Kesehatan terganggu: anemia, kurang gizi
2) Kekendoran pada dinding rahim
3) Tampak ibu dengan perut menggantung

13
g. Terlalu pendek  145 cm Luas panggul ibu dan besar kepala janin
mungkin tidak proporsional, dalam hal ini ada dua kemungkinan
yang terjadi:
1) Panggul ibu sebagai jalan lahir ternyata sempit dengan janin /
kepala tidak besar.
2) Panggul ukuran normal tetapi anaknya besar / kepala besar.
h. Pernah gagal kehamilan.
Riwayat kehamilan lalu jelek :
1) Keguguran
2) Lahir belum cukup bulan
3) Lahir mati
4) Lahir hidup lalu mati umur ≤ 7 hari Bahayanya, akan terulang
kegagalan kehamilan pada kehamilan berikutnya.
i. Pernah melahirkan dengan :
1) Tarikan tang / vakum
2) Uri dirogoh
3) Diberi infus / transfusi
j. Pernah operasi sesar.
Oleh karena itu pada dinding rahim ibu terdapat cacat bekas luka
operasi. Bahaya pada robekan rahim
k. Penyakit pada ibu hamil :
1) Kurang darah
2) Malaria
3) TBC Paru
4) Payah Jantung
5) Kencing manis (Diabetes)
6) Penyakit Menular Seksual Beresiko menularkan atau menurunkan
pada janin dalam kandungan.
l. Bengkak pada muka / tungkai dan tangan, disertai tekanan darah tinggi
Bengkak pada muka, tangan disertai dengan naiknya tekanan darah
sedikit, berarti ada PreEklamsia ringan.

14
m. Hamil kembar 2 atau lebih Rahim ibu membesar dan menekan organ
dalam dan menyebabkan keluhan-keluhan:
1) Sesak napas
2) Edema kedua bibir kemaluan dan tungkai
3) Varises
4) Hemorrhoid Kehamilan dan persalinan membawa risiko bagi janin
dan ibu.
n. Hamil kembar air (hydramnion)
Kehamilan dengan jumlah cairan amnion lebih dari 2 liter, dan
biasanya nampak pada trimester III, dapat terjadi perlahan-lahan atau
sangat cepat.
o. Bayi mati dalam kandungan
Keluhan-keluhan yang dirasakan:
1) Tidak terasa gerakan janin
2) Perut terasa mengecil
3) Payudara mengecil
Pada kehamilan normal gerakan janin dapat dirasakan pada umur
kehamilan 4-5 bulan. Bila gerakan janin berkurang, melemah, atau
tidak bergerak sama sekali dalam 12 jam, kehidupan janin mungkin
terancam.
p. Kehamilan lebih bulan.
Ibu dengan umur kehamilan ≥ 42 minggu. Dalam keadaan ini, fungsi
dari jaringan uri dan pembuluh darah menurun.
q. Letak sungsang.
Letak sungsang: pada kehamilan tua (hamil 8-9 bulan), letak janin
dalam rahim dengan kepala diatas dan bokong atau kaki dibawah.
r. Letak lintang Merupakan kelainan letak janin di dalam rahim pada
kehamilan tua (hamil 8-9 bulan): kepala ada di samping kanan atau
kiri dalam rahim ibu. Bayi letak lintang tidak dapat lahir melalui jalan
lahir biasa, karena sumbu tubuh janin melintang terhadap sumbu
tubuh ibu.

15
s. Perdarahan dalam kehamilan ini.
Tiap perdarahan keluar dari liang senggama pada ibu hamil setelah 28
minggu, disebut perdarahan antepartum. Perdarahan antepartum harus
dapat perhatian penuh, karena merupakan tanda bahaya yang dapat
mengancam nyawa ibu dan atau janinnya,
t. Preeklampsia berat / kejang-kejang.
Pre eklampsia adalah tekanan darah tinggi pada kehamilan. Pre-
eklamsia berat bila tidak ditangani dengan benar akan terjadi kejang-
kejang, menjadi eklamsia.

3. Tanda bahaya kehamilan


a. Pengertian
Tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang mengindikasikan
adanya bahaya yang bisa terjadi selama kehamilan yang apabila tidak
dilaporkan atau tidak bisa terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu.
b. Tanda Bahaya/ Komplikasi Ibu dan Janin Masa Kehamilan Muda.
1) Perdarahan Pervaginam.Perdarahan pervaginam terjadi pada
kehamilan muda atau usia dibawah 20 minggu. (Sarwono, 2009:282).
2) Nyeri hebat pada perut Bagian Bawah. Kehamilan ektopik terganggu
adalah Kehamilan ektopik yang dapat mengalami abortus atau ruptura,
apabila masa kehamilan berkembang melebihi kapasitas ruang
implantasi (misal: tuba).
c. Tanda Bahaya Pada Kehamilan Lanjut (Umur Kehamilan Lebih dari 22
minggu)
1) Perdarahan pervaginam
Perdarahan antepartum adalah perdarahan pervaginam yang terjadi
pada kehamilan di atas 28 minggu atau lebih, karena perdarahan
antepartum sering terjadi pada umur kehamilan di atas 28 minggu
maka sering disebut atau digolongkan perdarahan pada trimester ke
tiga.

16
2) Sakit kepala yang hebat
Tanda dan gejala preeclampsia berat : 1) Kenaikan sistole >160
mmHg dan kenaikan diatole >110 mmHg. 2) Pengeluaran protein
dalam urine (Proteinurine = 2+) 3) Edema kaki, tangan sampai muka
4) Terjadi gejala subyektif : Sakit kepala, penglihatan kabur, nyeri
pada epigastrum, sesak nafas, berkurangnya urine.
3) Pengelihatan kabur
4) Bengkak muka dan/ tangan
5) Nyeri Abdomen Hebat. Nyeri perut yang hebat mungkin bisa
mengindikasikan masalah yang mengancam jiwa adalah rasa sakit
yang parah, terus berlanjut dan tidak bisa diperingan dengan istirahat.
6) Gerakan janin tidak terasa.
Sebaiknya ibu mengamati gerakan janinnya setiap hari setelah usia 28
minggu (pada resiko tinggi) yang sudah teridentifikasi sedangkan pada
wanita yang beresiko rendah dimulai sejak usia kandungan 34 minggu
(varney,2007). Menjelang usia cukup bulan janin akan mengalami
penurunan jumlah gerakan yang sesungguhnya karena amplitudo
gerakan janin cenderung menghilang seiring penurunan jumlah cairan
amnion. Penurunan volume cairan mengurangi ruangan untuk gerakan
tungkai janin sehingga persepsi ibu tentang gerakan janin berkurang.
Penurunan gerakan pada janin menandakan kegawat daruratan pada
janin (fetal distres ). Fetal distres adalah ketidak seimbangan antara
kebutuhan 02 dan nutrisi janin sehingga menimbulkan perubahan
metabolisme janin menuju metabolisme dan aerob yang menyebabkan
hasil akhir metabolismenya bukan lagi CO2. Asfiksia neonatorum
adalah keadaan bayi yang tidak dapat bernapas spontan dan teratur
sehingga dapat menurunkan 02 dan makin meningkatkan CO2 yang
menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih lanjut. Asfiksia
neonatorum adalah keadaan dimana bayi yang baru dilahirkan tidak

17
segera bernapas spontan dan teratur setelah dilahirkan. Asfiksia
neonatorum dapat merupakan kelanjutan kegawatan janin(Fetal
distres) intra uteri yang disebabkan oleh banyak hal.
7) Keluar cairan pervaginam.
Ketuban pecah dini merupakan penyebab terbesar persalinan prematur
dengan berbagai akibatnya. Ketuban pecah dini adalah pecahnya
ketuban sebelum terdapat tanda persalinan, dan ditunggu satu jam
belum dimulainya tanda persalinan. Waktu sejak pecah ketuban
sampai terjadi kontraksi rahim disebut “kejadian ketuban pecah dini”
(periode laten).

4. Perawatan dan pencegahan komplikasi kehamilan risiko tinggi, antara lain:


a. Mendiskusikan dan menentukan tempat dan calon penolong persalinan
serta menandatangani “Perjanjian Tertulis / Amanat Persalinan”. Suami
dan keluarga memberi dukungan moral kepada ibu serta melakukan
pendampingan selama pemeriksaan kehamilan dan pada saat proses
persalinan berlangsung. Suami dan keluarga menyetujui serta mendukung
petugas kesehatan melakukan rujukan
b. Menyiapkan dana untuk kepentingan dan kebutuhan ibu selama hamil,
bersalin dan nifas termasuk biaya rujukan.
1) Suami dan keluarga berupaya menyediakan dana yang cukup untuk
biaya tindakan penanganan komplikasi
2) Suami dan keluarga selalu mendampingi ibu selama tindak penanganan
komplikasi
c. Mengupayakan dan mempersiapkan transportasi jika sewaktu-waktu
diperlukan
1) Suami dan keluarga segera menghubungi Ambulance Desa pada saat
rujukan
2) Ibu harus mendapatkan pelayanan tepat cepat terjadi komplikasi dalam
kehamilan, persalinan dan nifas

18
d. Menyiapkan calon donor darah yang bersedia membantu jika sewaktu-
waktu diperlukan. Suami ,keluarga dan masyarakat berupaya menyiapkan
calon pendonor darah untuk kepentingan tranfusi darah
e. Mendiskusikan dan menentukan metode KB yang akan dipergunakan
pasca persalinan :
1) Ibu,suami dan keluarga mengetahui jenis, metode, manfaat dan efek
samping alat kontrasepsi
2) Ibu, suami dan keluarga bersama-sama menyepakati alat kontrasepsi
yang akan digunakan
3) Ibu dan suami bersama-sama datang ke fasilitas kesehataan untuk
mendapatkan pelayanan KB
4) bu dan suami segera datang ke fasilitas kesehatan, bila mengalami
efek samping atau jika akan berganti alat kontrasepsi
f. ANC rutin ,mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang, istirahat
cukup, senam hamil apabila tidak ada penyulit, dukungan keluarga,
hindari stress.
g. Apabila timbul keluhan atau tanda bahaya kehamilan segera pergi ke
fasilitas kesehatan.

Daftar Pustaka
Hanifa Winkjosastro. 2005. Ilmu Kandungan.Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Rochjati. 2003. Skrining Antenatal Care Dan Komplikasi Kehamilan. Surabaya
: Unair Press
Sarwono Prawirohardjo. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB.
Jakarta: EGC
Tiran. 2007. Kehamilan Dan Permasalahannya. Jakarta : EGC
Utami. 2008. Panduan Kehamilan Sehat. Yogyakarta : Dian Press

5. Media/Alat Bantu
Buku KIA dan e -Leaflet.

19
6. Kegiatan Penyuluhan
No Penyuluh Waktu Peserta
(Menit)
1 Membuka penyuluhan dengan 5 menit Menjawab salam
mengucapkan salam dan
memperkenalkan diri
2 Menjelaskan materi 15 menit Memperhatikan
Tanya jawab
3 Melakukan evaluasi dengan cara 5 menit Menjawab
memberikan pertanyaan pertanyaan
sehubungan materi
4 Menyimpulkan hasil penyuluhan 5 menit Menyimpulkan
dengan melibatkan peserta bersama
penyuluh
5 Menutup penyuluhan dengan Menjawab salam
mengucap salam

7. Evaluasi Penyuluhan
1. Daftar Pertanyaan
a. Apa itu kehamilan risiko tinggi
b. Sebutkan apa saja faktor risiko pada kehamilan risiko tinggi
c. Bagaimana perawatan dan pencegahan komplikasi kehamilan risiko
tinggi ?

20
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik : Keluarga Berencana (KB)


Hari, tanggal : Sabtu, 17 November 2021
Waktu : 30 menit
Penyuluh : Irma Nurraini Zullaika
Peserta : Tn A dan Ny S

1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan sasaran
mengetahui tentang KB.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan sasaran mengetahui tentang:
a. Menjelaskan tentang pengertian program KB
b. Menjelaskan tentang jenis – jenis alat kontrasepsi
c. Menjelaskan keuntungan dan kerugian alat kontrasepsi
d. Menjelaskan efek samping alat kontrasepsi
3. Metode
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
4. Uraian Materi dan Sumber Pustaka
a. Pengertian KB
Keluarga berencana adalah tindakan yang membantu individu untuk
mendapatkan objek – objek tertentu, menghindari kehamilan yang tidak
diinginkan mendapatkan kehamilan yang diinginkan, mengatur interval
kehamilan, menentukan jumlah anak dalam keluarga, mengontrol saat
kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri. (Hanafi. 2003).
Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan, alat
yangdigunakan untuk menunda kehamilan dan menjarangkan jarak
kelahiran.( Hanifa. 2003 dan Manuaba. 2008).

21
b. Jenis-jenis KB
1. Kontrasepsi PIL
Kontrasepsi Pil adalah metode kontrasepsi hormonal yang digunakan
wanita,berbentuk tablet. Pada dasarnya kontrasepsi pil terbagi menjadi
tiga bagian, yaitu pilkombinasi, pil yang mengandung progesteron dan
pil yang mengandung estrogen.Kontrasepsi Pil adalah salah satu
kontrasepsi yang paling banyak digunakan kontrasepsi pil
mengandung hormon ekstrogen dan progesterone serta
dapatmenghambat ovulasi.Kontrasepsi pil ini harus diminum setiap
hari secara teratur.Uji klinis terhadap pil memperlihatkan angka
kegagalan pada tahun pertama 2,7 5di Indonesia. (Pendit, 2006)
a) Jenis – jenis pil kombinasi ada 3 macam yaitu :
- Monofasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet
mengandung hormon
- estrogen/progesterone dalam dosis yang sama, dengan 7
tablet tanpa hormon.
- Bifasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet
mengandung hormon
- Estrogen/progesterone dengan dua dosis yang berbeda,
dengan 7 tablet tanpahormon.
- Trifasi : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet
mengandung hormone estrogen/progesterone dengan tiga
dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpahormon
(Saifuddin. 2003).
b) Efektivitas
Pada pemakaian yang seksama, pil kombinasi 99 % efektif
mencegah kehamilan.Namun, pada pemakaian yang kurang
seksama, efektivitasnya masih mencapai 93 %.(Everett. 2007).
c) Keuntungan
Keuntungan menggunakan kontrasepsi pil adalah dapat
diandalkan jikapemakaiannya teratur, meredakan dismenorea,

22
mengurangi resiko anemia mengurangi resiko penyakit payudara,
dan melindungi terhadap kankerendometrium dan ovarium.
d) Kerugian
Kerugian menggunakan kontrasepsi pil adalah harus diminum
secara teratur, cermat, dan konsisten, tidak ada perlindungan
terhadap penyakit menular, peningkatan resiko hipertensi dan
tidak cocok digunakan ibu yang merokokpada usia 35 atahun.
(Everett, 2007).
e) Indikasi
Indikasi penggunaan kontrasepsi pil adalah usia reproduksi, telah
memiliki anak, Ibu yang menyusui tapi tidak memberikan asi
esklusif, ibu yang siklus haid tidak teratur, riwayat kehamilan
ektopik. (Sifuddin. 2003).
f) Kontra indikasi
Kontra indikasi pengguna kontrasepsi pil adalah ibu yang sedang
hamil, perdarahan yang tidak terdeteksi, diabetes berat dengan
komplikasi, depresiberat dan obesitas.(Everett, 2007).
g) Mekanisme Kerja
Mekanisme kerja pil adalah dengan cara menekan gonadotropin
releasing hormon. Pengaruhnya pada hifofisis terutama adalah
penurunan sekresi luitenezing hormon (LH), dan sedikit folikel
stimulating hormon.Dengan tidakadanya puncak LH, maka
ovulasi tidak terjadi. Disamping itu, ovariummenjadi tidak aktif,
dan pemasakan folikel terhenti beserta lendir sevik mengalami
perubahan, menjadi lebih kental, gambaran daun pakis
menghilang sehingga penetrasi sperma menurun.
h) Efek Samping
Efek samping kontrasepis pil Kombinasi adalah pertambahan
berat badan,perdarahan diluar siklus haid, mual, pusing dan
amenorea. (Hanifa. 2003).

23
i) Cara pemakaian: Pil pertama dari bungkus pertama diminum pada
hari kelima siklus haid, dapat juga dimulai pada suatu hari yang
diinginkan, misalnya hari minggu, agar mudah diingat lalu
diminum terus – menerus pada pil yang berjumlah 28 tablet.
(Hanifa. 1999).

2. Kontrasepsi Suntik
Kontrasepsi Suntik adalah alat kontrasepsi yang mengandung hormon
progesterone dan ekstrogen, kontrasepsi ada ada 2 macam yaitu suntil
yang sebulan sekali (syclopen) dan suntik 3 bulan sekali (depo
propera), akan tetapi ibu lebih suka menggunakan suntik yang sebulan
karena suntik sebulan dapat menyebabkan perdarahan bulanan teratur
dan jarang menyebabkan spoting. (Pendit. 2006).
a) Efektifitas
Efektivitas kontrasepsi suntik adalah antara 99 % dan 100 %
dalam mencegahkehamilan.Dan tinggat kegagalannya sangat
kecil. Keefektifannya 0,1 – 0,4 kehamilan per 100 perempuan
selama tahun pertama pemakaian. (Everett.2007).
b) Kerugian
Kerugian kontrasepsi suntik adalah perdarahan tidak teratur,
perdarahan bercak, mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan,
efektivitasnya berkurang bila digunakan bersamaan dengan obat
epilepsi dan kemungkinan terjadi tumor hati.(Saifuddin. 2003).
c) Keuntungan
Keuntungan kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi sederhana
setiap 8 sampai 12 mingggu, tingkat keefektivitasannya tinggi,
tidak menggagu pengeluaran pengeluaran asi. (Manuaba. 2008).
d) Indikasi
Indikasi kontrasepsi suntik adalah usia reproduksi, telah
mempunyai anak, ibuyang menyusui, ibu post partum, perokok, ,

24
nyeri haid yang hebat dan ibu yang sering lupa menggunakan
kontrasepsi pil. (Saifuddi. 2003).
e) Kontra indikasi
Kontra indikasi kontrasepsi adalah ibu yang dicuriagai hamil,
perdarahan yangbelum jelas penyebabnya, menderita kanker
payudara dan ibu yang menderita diabetes militus disertai
komplikasi.
f) Efek samping
Efek samping kontrasepsi suntik adalah sakit kepala, kembung,
depresi, berat badan meningkat, perubahan mood, perdarahan
tidak teratur dan amenore.
g) Mekanisme Kerja
Mekanisme kerja kontrasepsi suntik adalah menghalangi
pengeluaran FSH dan LH sehingga tidak terjadi pelepasan ovum,
mengentalkan lendir serviks sehingga sulit ditembus spermatozoa,
perubahan peristaltik tuba fallopi sehingga konsepsi dihambat
mengubah suasana endometrium sehingga tidaksempurna untuk
implantasi hasil konsepsi
h) Jenis – jenis suntik
Jenis kontrasepsi suntik ada 3 macam yaitu depopropera yang
berisi progesterone asetat dan diberikan dalam suntikan 150 mg
setiap 12 minggu.Noristerat berisi noresteron dan diberikan dalam
suntikan 200 mg setiap 8minggu.syclopem diberikan melaui
suntikan setiap 4 minggu. (Everett. 2007).
i) Cara pemakaian
Cara pemakaian kontrasepsi suntik adalah melaui suntikan, dapat
dilakukan segera setelah post partum, setelah post
abortus :Depopropera harus diberikan dalam 5 haripertama haid,
tidak dibutuhkankontrasepsi tambahan dan selajutnya diberikan
setiap 12 minggu. Noristerat harus diberikan pada masa
mestruasi, tidak dibutuhkan kontrasepsitambahan setelah itu

25
diberikan setiap 8 minggu.Cyclopem diberikan melaui suntikan
setiap 4 minggu (Everett. 2007).

3. Kontrasepsi implan
Implant adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan kedalam
bawah kulit, yang memiliki keefektivitas yang cukup tinggi, dan
merupakan kontrasepsi jangka panjang 5 tahun serta efek perdarahan
lebih ringan tidak menaikan tekanan darah. Sangat efektif bagi ibu
yang tidak boleh menggunakan obat yang mengandung estrogen.
(Hanifa. 1999).
a) Mekanisme kerja
Mekanisme kerja implant adalah dapat menekan ovulasi,
membuat getah serviks menjadi kental, membuat endometrium
tidak siap menerima kehamilan. Dengan konsep kerjanya adalah
progesteron dapat mengahalangi pengeluaranLH sehingga tidak
terjadi ovulasi dan menyebabkan situasi endometrium tidaksiap
menjadi tempat nidasi.
b) Jenis – jenis
Jenis – jenis kontrasepsi susuk adalah : Norplan dari 6 batang
silastik lembutberongga dengan panjang 3,4 cm, dengan diameter
2,4 mm, yang di isi dengan36 mg levonolgestrel dengan lama
kerjanya 5 tahun. Implanon terdiri dari satu batang putih lentur
dengan panjang kira – kira 40 mm, dan diameter 2 mm, yang di
isi dengan 68 mg 3-keto desogestrel dan lama kerjanya 3 tahun.
Jedenadan indoplan Terdiri dari 2 batang yang di isi dengan 75
mg levonolgesterdengan lama kerjanya 3 tahun. (Saifuddin. 2003)
c) Keuntungan
Keuntungan kontrasepsi implant adalah dipasang selama 5 tahun,
control medisringan, dapat dilayani di daerah pedesaan, penyulit
tidak terlalu tingggi, biaya ringan. (Manuaba 2008).

26
d) Kerugian
Kerugian kontrasepsi implant adalah terjadi perdarahan bercak,
meningkatnyajumlah darah haid, berat badan bertambah,
menimbulkan acne, dan membutuhkan tenaga yang ahli untuk
memasang dan membukanya.
e) Indikasi
Indikasi kontrasepsi implant adalah wanita usia subur, wanita yang
inginkontrasepsi jangka panjang, ibu yang menyusui, pasca
keguguran
f) Kontra indikasi
Kontra indikasi kontrasepsi implant adalah ibu yang hamil,
perdarahan yang tidak diketahui penyebabnya, adanya penyakit
hati yang berat, obesitas dan depresi. (Everett. 2007).
g) Efek samping
Efek samping kontrasepsi implant adalah nyeri , gatal atau infeksi
pada tempatpemasangan, sakit kepala, mual, perubahan moot,
perubahan berat badan, jerawat, nyeri tekan pada payudara, rambut
rontok. ( Everett. 2007).
h) Waktu pemasangan
Waktu pemasangan yang baik dalam pemasangan implan adalah :
Setiap saatselama siklus haid hari ke – 2 sampai hari ke- 7 tidak
diperlukan metodekontrasepsi tambahan. Insersi dapat dilakukan
setiap saat, asal saja diyakini tidak terjadi kehamilan, bila insersi
setelah hari ke – 7 siklus haid, klien janganmelakukan hubungan
seksual atau menggunakan kontrasepsi lainnya untuk 7 hari saja.
Bila menyusui antara 6 minggu sampai 6 bulan pasca persalinan
insersi dapat dilakukan setiap saat, bila menysui penuh, klien tidak
perlu memakai metode kontrasepsi lain. Waktu yang paling untuk
pemasangan implant adalah sewaktu haid berlangsung atau masa

27
pra ovulasi dari siklushaid, sehingga adanya kehamilan dapat
disingkirkan. (Hanifa. 2003).
4. Kontrasepsi IUD
IUD adalah suatu benda kecil dari plastic lentur, kebanyakan
mempunyai lilitan tembaga yang dimasukkan kedalam rahim. IUD
adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan kedalam rahim yang
megandungtembaga.Kontrasepsi ini sangat efektif digunakan bagi
ibu yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi yang mengandung
hormonal dan merupakan kontrasepsi jangka panjang 8 -10
tahun.Tetapi efek dari IUD dapat menyebabkan perdarahan
yanglama dan kehamilan ektopik. Angka kegagalan pada tahun
petama 2,2%. (Pendit.2006).
a) Jenis – jenis IUD
Menurut Speroff 2003, jenis IUD ada beberapa macam yaitu :
Lippe lopp yang terbuat dari plastic, berbentuk huruf S. TCU –
380A adalah alat yang berbentuk T, yang dililit tembaga pada
lengan horizontal dan lilitan tembaga memiliki inti perak pada
batang. Sof – T adalah IUD tembaga yang berbentukmirip
rongga uterus. Multiload 375, kawat tembaga yang dililit pada
batangnya dan berbentuk 2/3 lingkaran elips. Nova T
mempunyai inti perak pada kawat tembaganya pada batang dan
sebuah lengkung besar pada ujung bawah.Levonogestrel adalah
alat yang berbentuk T mempunyai arah merekat padalengan
vertical.
b) Keuntungan
Menurut Saifuddin. 2003 dan V Taree. 2007 keuntungan
pemakaiankontrasepsi IUD adalah : Dapat segera aktif setelah
pemasangan. Metode jangkapanjang, tidak mempengaruhi
produksi asi. Tidak mengurangi laktasi. Kesuburan cepat
kembali setelah IUD dilepas.Dapat di pasang segera setelah
melahirkan. Meningkatkan kenyamanan hubungan suami istri

28
karena rasa aman terhadap resiko kehamilan. Menurut PKMI.
2007 keuntungan IUD ada beberapa hal, yaitu : Sangat efektif
0,6 - 0,8 kehamilan / 100 perempuan dalam 1 tahun pertama
pemakaian. IUD dapat segera aktif setelah pemasangan.Metode
jangka panjang (8 – 10 tahun pemakaian). Tidak mempengaruhi
hubungan seksual. Tidak ada efek samping hormonal. Tidak
mempengaruhi kualitas dan volume asi. Dapat digunakan hingga
menopause. Tidak ada interaksi dengan obat – obatan.
c) Efek Samping
Efek samping adalah akibat yang ditimbulkan atau reaksi yang
disebabkan oleh benda asing yang masuk kedalam tubuh dan
tidak diharapkan. Efek samping IUD menurut Saifuddin. 2003
antara lain : Haid lebih banyak dan lama. Saat haid terasa sakit.
Perdarahan spoting. Terjadinya pedarahan yang banyak.
Kehamilan insitu
d) Indikasi
Menurut Glasier. 2005 yang merupakan indikasi pemakaian
kontrasepsi IUD adalah : Wanita yang menginginkan
kontrasepsi jangka panjang. Multigravida. Wanita yang
mengalami kesulitan menggunakan kontrasepsi lain.
e) Mekanisme Kerja
Mekanisme kerja IUD adalah mencegah terjadinya pembuahan
dengan penghambatan bersatunya ovum dengan sperma,
mengurangi jumlah sperma yang mencapai tuba fallopi dan
menonaktifkan sperma. Mekanisme kerja IUD adalah
menghambat bersatunya sperma dan ovum, mengurangi jumlah
sperma yang mencapai tuba fallopi, menonaktifkan sperma,
menebalkan lendir serviks sehingga menghalangi pergerakan
sperma (Mansjoer 2007). Mekanisme kerja IUD adalah dapat
menimbulkan reaksi radang pada endometrium dengan
mengeluarkan leokosit yang dapat menghancurkan blastokista

29
atau sperma.IUD yang mengandung tembaga juga dapat
menghambat khasiat anhidrase karbon dan fosfase alkali,
memblok bersatunya sperma dan ovum, mengurangi jumlah
sperma yang mencapai tuba fallopi dan menonaktifkan sperma.
IUD dapat menimbulkan infeksi benda asing sehingga akan
terjadi migrasi leokosit, makrofag dan menimbulkan perubahan
susunan cairan endometrium yang akan menimbulkan gangguan
terhadap spermatozoa sehingga gerakannya menjadi lambat dan
akan mati dengan sendirinya. (Manuaba. 2008). IUD bentuk
insert, contohnya lippes loop, menimbulkan reaksi benda
asingdengan terjadinya migrasi leokosit, limfosit dan makrofag.
Pemadatan lapisanendometrium menyebabkan gangguan nidasi
hasil konsepsi sehingga kehamilan tidak terjadi (Manuaba.
2008).
f) Kerugian
Kerugian pemakaian kontrasepsi IUD adalah : Menstruasi yang
lebih banyak dan lebih lama. Infeksi dapat terjadi saat
pemasangan yang tidak steril. Ekspulsi (IUD yang keluar atau
terlepas dari rongga rahim). Sedangkan kerugian pemakaian
kontrasepsi IUD adalah : Haid menjadi lebih lama dan banyak.
Perdarahan spoting (bercak – bercak). Kadang – kadang nyeri
haid yang hebat, perlu tenaga terlatih untuk memasangkan dan
membuka IUD.
g) Kontra Indikasi
Menurut Saifuddin. 2003 dan Burns. 2000 yang
merupakankontra indikasi pemakaian kontrasepsi IUD adalah :
Wanita yang sedang hamil. Wanita yang sedang menderita
infeksi alat genitalia. Perdarahan vagina yang tidak diketahui.
Wanita yang tidak dapat menggunakan kontrasepsi IUD. Wanita
yang menderita PMS. Wanita yang pernah menderita infeksi
rahim. Wanita yangpernah mengalami pedarahan yang hebat.

30
h) Waktu Pemasangan
Waktu pemasangan IUD yang baik menurut Manuaba 2008
antara lain : Bersamaan dengan menstruasi, Segera setelah
menstruasi, Pada masa akhir masa nifas, Bersamaan dengan
seksio secaria, Hari kedua dan ketiga pasca persalinan,Segera
setelah post abortus.
i) Waktu Pencabutan
Waktu pencabutan IUD yang baik menurut (Manuaba 2008)
antara lain : Ingin hamil lagi, Terjadi infeksi, Terjadi
perdarahan, Terjadi kehamilan insitu.
j) Jadwal Pemeriksaan Ulang
Setelah dilakukan pemasangan IUD maka ibu harus melakukan
jadwal pemeriksaan ulang menurut Manuaba 1998.hlm 458
antara lain :
- Dua minggu setelah pemasangan
- Satu bulan setelah pemeriksaan pertama
- Tiga bulan setelah pemeriksaan kedua
- Setiap enam bulan sekali sampai satu tahun
- Jika ada keluhan

5. Kontrasepsi Mantap
Kontap adalah kontrasepsi permanen yang digunakan untuk
mencegah kehamilan. Kontap ada 2 macam yaitu tubektomi yang
digunkan pada wanita dan vasektomi yang digunakan pada pria.
Keunggulan kontap adalah merupakan kontrasepsi yang hanya
dilakukan atau dipasang sekali, relatif aman. Angka kegagalan
kontap pada pria 0,1%-0,5 5 dalam tahun pertama sedangkan
kegagalan pada kontap wanita kurang dari 1% perseratus setelah satu
tahun pemasangan. Kontap adalah alat kontrasepsi mantap yang
paling efektif digunakan, aman danmempunyai nilai demografi yang

31
tinggi. Kontap ada 2 macam yaitu tobektomi yang dilakukan pada
wanita dan vasektomi yang dilakukan pada pria.
a. Tubektomi. Tubektomi adalah satu – satunya kontrasepsi yang
permanent.metode ini melibatkan pembedahan abdominal dan
perawatan di rumah sakit yang melibatkan waktu yang cukup
lama.
- Efektivitas
Tubektomi ini mempunyai efektivitas nya 99,4 % - 99,8 %
per 100 wanitapertahun. Dengan angka kegagalan 1 – 5
per 100 kasus
- Keuntungan
Keuntungan tobektomi adalah efektivitas tinggi,
permanen, dapat segeraefektif setelah pemasangan.
- Kerugian
Kerugian tobektomi adalah melibatkan prosedur
pembedahan dan anastesi, tidak mudah kembali
kesuburan.
- Indikasi
Indikasi tubektomi adalah wanita usia subur, sudah
mempunyai anak, wanita yang tidak menginginkan anak
lagi.
- Kontra indikasi
Kontra indikasi adalah ketidak setujuan terhadap operasi
dari salah satu pasangan, penyakit psikiatik, keadaan sakit
yang dapat meningkatkan resiko saat operasi.
- Efek samping
Efek samping tubektomi dalah jika ada kegagalan metode
maka ada resikotinggi kehamilan ektopik, meras berduka
dan kehilangan.(Everett. 2007).
b. Vasektomi

32
Vasektomi adalah pilihan kontrasepsi permanent yang popular
untuk banyakpasangan.Vasektomi adalah pemotongan vas
deferen, yang merupakan saluranyang mengangkut sperma dari
epididimis di dalam testis ke vesikula seminalis.

DAFTAR PUSTAKA
Hanifa Wiknjosastro. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawiroharjo. 2003
Manuaba IBG. 2008.Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan &
Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan.Jakarta:
EGC
Abdul Bari Saifuddin, dkk. 2003. Buku Panduan Praktis Pelayanan
Kontrasepasi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
Everett, S., 2007. Buku saku kontrasepsi & kesehatan seksual
reproduktif. Jakarta :EGC
Glasier Anna dkk, 2005. Keluarga Berencana &Kesehatan
Reproduksi.Jakarta : EGC
Arif, Mansjoer, dkk., ( 2007 ), Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3,
Medica Aesculpalus, FKUI, Jakarta.
Burn. A. pemberdayaan wanita dalam bidang kesehatan. editor edisi
Indonesia. Tanuan achmad. Yogyakarta: yayasan esentria
medica

5. Media/Alat Bantu
Buku KIA, e -Leaflet.
6. Kegiatan Penyuluhan
No Penyuluh Waktu Peserta
(Menit)
1 Membuka penyuluhan dengan 5 menit Menjawab salam
mengucapkan salam dan

33
memperkenalkan diri
2 Menjelaskan materi 15 menit Memperhatikan
Tanya jawab
3 Melakukan evaluasi dengan cara 5 menit Menjawab
memberikan pertanyaan pertanyaan
sehubungan materi
4 Menyimpulkan hasil penyuluhan 5 menit Menyimpulkan
dengan melibatkan peserta bersama
penyuluh
5 Menutup penyuluhan dengan Menjawab salam
mengucap salam

7. Evaluasi Penyuluhan
a. Daftar Pertanyaan
1) Apa saja tujuan dari program Keluarga berencana?
2) Sebutkan jenis – jenis alat kontrasepsi
3) Sebutkan keuntungan dan kerugian KB IUD.

34
LAMPIRAN

1. Dokumentasi pelaksanaan pengambilan data dan penyuluhan

2. Kondisi lingkungan dan rumah Tn A

35
36
37

Anda mungkin juga menyukai